Kehamilan

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Published date

Bagi umat muslim, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tentu menjadi salah satu momen indah yang paling ditunggu setiap tahunnya, termasuk bagi para Bunda yang sedang hamil. Namun, pertanyaan seperti ‘apakah ibu hamil boleh puasa Ramadan’ juga masih sering muncul, terutama pada calon ibu baru yang masih ragu untuk berpuasa karena takut akan memengaruhi perkembangan janinnya.

Berpuasa saat hamil bisa menjadi tantangan yang cukup berat bagi beberapa wanita. Sebab, mereka membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk kesehatan diri dan juga janin yang dikandungnya melalui makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Ditambah lagi dengan kemungkinan terjadinya dehidrasi karena harus menahan rasa haus selama kurang lebih 13 jam lamanya.

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa Ramadan?

Pada dasarnya, seorang wanita yang sedang hamil atau menyusui selama bulan Ramadan tidak diwajibkan untuk berpuasa. Meski begitu, jika ada pertanyaan ‘Ibu hamil apakah boleh puasa?’, ‘apakah ibu hamil boleh puasa setengah hari?’, atau ‘apakah ibu hamil boleh tidak puasa jika merasa lemas, mual, dan muntah?’, maka jawabannya adalah boleh. Namun, sebelum memutuskan untuk berpuasa, pastikan untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter kandungan dan memastikan bahwa Bunda dalam kondisi yang sehat, ya.

Umumnya, dokter hanya menyarankan ibu hamil untuk berpuasa saat usia kehamilannya masih berada di trimester pertama. Syaratnya adalah dengan beristirahat dengan cukup sepanjang hari, memastikan bahwa kebutuhan gizi dan kalorinya terpenuhi dengan baik, mencukupi kebutuhan cairan dengan minum tiga liter air yang diperoleh saat sahur dan berbuka puasa, dan membatasi makanan tinggi gula yang biasanya dikonsumsi saat berbuka puasa.

Apakah ibu hamil tidak boleh puasa jika dokter tidak mengizinkan? Tentu saja tidak boleh. Bukan tanpa sebab, dokter tidak menyarankan ibu hamil untuk berpuasa pasti karena ada alasannya, terutama terkait dengan kesehatan sang ibu dan janin dalam kandungan. 

Pada analisa dari sebuah observasi menyebutkan bahwa belum ditemukan korelasi yang signifikan antara puasa Ramadan dengan kesehatan ibu dan janin, serta berat lahir bayi. Selanjutnya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak puasa pada ibu hamil.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil tidak boleh berpuasa, seperti usia kehamilan di trimester kedua dan ketiga, serta adanya riwayat penyakit atau komplikasi selama kehamilan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan anemia.

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Selain rutin berkonsultasi terkait kondisi kesehatan sebelum berpuasa, penting juga bagi para Bunda yang hamil untuk memeriksakan kandungannya jika selama berpuasa mengalami beberapa hal seperti berikut ini.

  1. Berat badan yang semakin berkurang selama menjalankan puasa Ramadan.
  2. Merasa sangat haus dan lebih jarang buang air kecil. 
  3. Saat buang air kecil, air seni berwarna gelap dan berbau menyengat yang bisa menjadi tanda dehidrasi, sehingga membuat mereka lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih atau komplikasi lainnya.
  4. Lebih sering mengalami sakit kepala, demam, mual, dan muntah.
  5. Terjadi perubahan pada gerakan bayi di dalam perut, misalnya saat bayi tidak banyak bergerak atau menendang.
  6. Sering mengalami nyeri seperti kontraksi. Kondisi ini dapat menjadi tanda persalinan prematur.
  7. Merasa lemah dan mudah lelah meski sudah beristirahat dengan cukup.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Jika Ibu Hamil Berpuasa

Agar tetap dapat menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan dengan nyaman tanpa membahayakan kesehatan diri dan janin dalam kandungan, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil.

  1. Rencanakan puasa dari jauh hari, salah satunya adalah dengan mengonsultasikannya pada dokter dan mencukupi kebutuhan makanan bergizi selama bulan Ramadan.
  2. Mencukupi kebutuhan gizi dengan baik saat sahur. Pilih makanan yang dapat membuat Bunda merasa kenyang lebih lama, seperti karbohidrat kompleks dan makanan berserat tinggi (ubi, nasi merah, sayuran hijau), makanan tinggi protein (daging dan telur), dan makanan yang mengandung lemak sehat.
  3. Mengonsumsi kurma, buah-buahan, dan yoghurt saat berbuka puasa.
  4. Minum tiga liter air yang terbagi saat sahur, menjelang imsak, berbuka puasa, setelah makan malam, sebelum tidur, dan setelah bangun tidur sebelum sahur.
  5. Minum susu untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi tubuh dan janin.
  6. Minum vitamin kehamilan yang sudah diberikan oleh dokter secara rutin.

Selain beberapa hal di atas, pastikan bahwa Bunda juga beristirahat dengan baik selama berpuasa. Saat mulai merasakan lemas, mual, atau muntah, sebaiknya segera batalkan puasa dan konsumsi makanan bergizi agar tidak membahayakan kesehatan diri dan janin. Bila perlu, berikan jeda beberapa hari untuk memastikan bahwa kondisi tubuh sudah cukup sehat untuk kembali berpuasa. 

Image Article
Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak Penjelasannya Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Tidak Panik, Kenali Tanda-Tanda Melahirkan Berikut Ini!

Published date

Tanda-tanda melahirkan bisa bervariasi antara setiap wanita dan setiap kehamilan. Tanda-tanda mau melahirkan bisa Bunda rasakan sejak tiga minggu sebelum tanggal perkiraan melahirkan hingga dua minggu setelahnya. 

Meski Bunda bisa merasakan adanya tanda kontraksi mau melahirkan, Bunda tidak dapat memprediksi kapan persalinan akan berlangsung karena setiap persalinan berbeda-beda. Namun, mengenai tanda-tanda awal persalinan akan memberi Bunda gambaran kapan persalinan akan segera dimulai sehingga Bunda bisa melakukan persiapan.

Tahap Persalinan

Persalinan membutuhkan proses yang panjang dan rumit. Umumnya, proses persalinan terbagi dalam tiga tahap. Berikut tahap-tahap persalinan yang akan Bunda alami:

Tahap Pertama

Tahap pertama persalinan terdiri dari kontraksi yang semakin lama, semakin kuat, dan semakin sering. Kontraksi ini akan membantu mendorong bayi Anda ke bawah dan leher rahim Anda terbuka (melebar) sehingga bayi Anda dapat lahir ke dunia.

Jika kontraksi yang Bunda rasakan berlangsung minimal 60 detik dan terjadi setiap 5 menit, inilah saatnya menghubungi bidan atau rumah sakit. Selama kontraksi, otot akan semakin menegang dan nyeri bertambah. Seiring mendekati persalinan, kontraksi akan menjadi lebih lama, lebih kuat, dan lebih sering.

Tahap Kedua

Tahap kedua terjadi sejak serviks melebar sempurna hingga bayi lahir. Saat memasuki tahap kedua persalinan, Bunda akan merasakan kontraksi yang lebih lama dan kuat, dengan jeda satu hingga dua menit di antaranya. BUnda juga akan merasakan peningkatan tekanan di pantat, keinginan atau dorongan untuk mengejan, kram gemetar, mual dan muntah, serta perasaan meregang dan terbakar di vagina.

Tahap Ketiga

Ketiga tahap ketiga persalinan berlangsung, janin telah dilahirkan dan diakhiri dengan keluarnya plasenta. Terpisahnya plasenta dari antarmuka uterus ditandai dengan tiga tanda utama, termasuk keluarnya darah di vagina, pemanjangan tali pusat, dan fundus uterus berbentuk globular pada palpasi.

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Ini Penyebab dan Cara Atasinya

Tanda-tanda Melahirkan yang Perlu Diketahui

Tubuh akan memberikan sinyal alami saat kelahiran sang buah hati semakin mendekat. Meskipun setiap wanita mungkin mengalami pengalaman yang berbeda, ada beberapa gejala umum yang harus Bunda perhatikan sebagai pertanda bahwa Si Buah Hati akan segera muncul ke dunia.

Bagi Bunda yang pertama kali akan melakukan persalinan, berikut tanda-tanda mau melahirkan anak pertama:

1. Peningkatan Kram dan Nyeri Punggung

Banyak wanita menyatakan  mengalami nyeri punggung, terutama nyeri tumpul di punggung bawah yang datang dan pergi menjelang persalinan. Nyeri punggung bisa muncul bersama kontraksi  atau bisa terjadi dengan sendirinya. Nyeri punggung ini terjadi karena posisi kepala bayi yang menempel pada tulang belakang Bunda. Saat kepalanya bertemu dengan sakrum (tulang ekor), Bunda akan merasa sangat tidak nyaman.

2. Posisi Bayi Mulai Masuk Panggul dan Turun

Mendekati persalinan, posisi janin mulai turun. Idealnya, posisi kepala bayi menunduk, menghadap punggung ibu dengan dagu menempel di dada dan bagian belakang kepala siap masuk ke panggul. Posisi dikenal dengan istilah presentasi cephalic, yang biasanya terjadi pada minggu ke-32 hingga ke-36 kehamilan. Pada usia ini, beberapa Bunda mengalami tekanan pada area pelvis atau kemaluan. Tidak heran jika banyak Bunda yang bertanya tulang kemaluan sakit apakah tanda akan melahirkan. Jawabannya adalah bisa jadi, karena di usia kehamilan ini kepala bayi menekan panggul.

3. Sendi Terasa Lebih Mengendur

Sebelum persalinan dimulai, Bunda mungkin merasa bahwa persendian di tubuh unda terasa lebih rileks. Hal ini adalah cara alami untuk membuka panggul agar mempermudah persalinan. Mengendurnya persendian ini terjadi akibat efek hormon relaxing yang diproduksi sepanjang kehamilan.

4. Kontraksi yang Sering

Tanda-tanda umum melahirkan adalah terjadinya kontraksi. Kontraksi adalah pengencangan otot-otot rahim. Saat kontraksi, perut menjadi keras. Di sela-sela kontraksi, rahim berelaksasi dan perut menjadi lunak. Rasa kontraksi pada setiap orang berbeda-beda, dan mungkin terasa berbeda dari satu kehamilan ke kehamilan berikutnya.

Tanda kontraksi mau melahirkan biasanya terjadi lebih intensif seiring mendekatnya hari persalinan. Hal ini membantu serviks melebar (terbuka) dan menipis (menipis) sehingga memungkinkan janin bergerak melalui jalan lahir.

5. Sering Buang Air Kecil

Seiring mendekatnya hari persalinan, Bunda akan merasa sering ingin buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh kepala bayi yang menekan kandung kemih atau usus Bunda. Bunda juga bisa sulit mengontrol keinginan buang air kecil atau buang air besar.

6. Ketuban Pecah

Tanda-tanda melahirkan yang paling banyak dirasakan wanita adalah ketuban pecah. Ketuban adalah selaput berisi cairan yang menjadi bantalan bayi di dalam rahim.Saat ketuban pecah, Bunda akan merasa adanya tetesan kecil cairan yang keluar dari vagina secara tidak teratur atau terus menerus. Setelah kantong ketuban pecah, proses persalinan harus segera dilakukan. Jika tidak segera dilakukan, semakin besar risiko Bunda atau bayi Bunda terkena infeksi.

Sembari Bunda mempersiapkan diri untuk persalinan, ingatlah untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Bunda. Mendengarkan tubuh, menjalani perawatan prenatal yang tepat, dan mencari dukungan dari dokter atau bidan adalah langkah penting dalam memastikan kelahiran yang aman dan nyaman.

Image Article
Agar Tidak Panik, Kenali Tanda-Tanda Melahirkan Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Seberapa Penting Kalsium untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!

Published date

Kalsium adalah salah satu zat gizi penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan. Inilah mengapa dokter kandungan selalu meresepkan kalsium untuk ibu hamil sebagai suplemen wajib untuk dikonsumsi.

Tapi, apakah Bunda sudah tahu, apa saja manfaat kalsium untuk ibu hamil, sehingga zat gizi ini sampai diwanti-wanti agar dicukupi sepanjang kehamilan?

Manfaat Kalisum untuk Ibu Hamil

Perlu Bunda ketahui, manfaat dari kalsium untuk ibu hamil utamanya untuk mencegah komplikasi kehamilan, khususnya menurunkan risiko hipertensi yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin. Berikut penjelasannya:

Mencegah preeklampsia

Kalsium sangat terkait dengan hipertensi saat hamil, faktor penyebab preeklampsia atau kondisi ketika tekanan darah tinggi ibu hamil tidak terkontrol.  Pasalnya, kekurangan kalsium saat hamil dapat merangsang pengeluaran hormon paratiroid, yang membuat kalsium di sel-sel otot berlebihan dan otot menjadi lebih tegang.

Selain itu, kondisi di atas juga dapat membuat ginjal lebih aktif mengeluarkan renin. Hal itu bisa membuat cairan susah dikeluarkan dari tubuh, tekanan darah naik, dan bumil mengalami preeklampsia. Nah, komplikasi kehamilan preeklampsia bisa meningkatkan risiko kerusakan organ sampai kematian pada bumil. 

Menurunkan risiko bayi lahir prematur

Kekurangan kalsium saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur pada bayi dalam kandungan. Kalsium dapat mengontrol pelepasan hormon paratiroid dan kalsium intraseluler, sehingga kontraksi otot polos rahim dapat dikendalikan. Dengan begitu, kelahiran prematur dapat dicegah.

Untuk Bunda ketahui, bayi lahir prematur berisiko meninggal atau hidup tapi mengalami disabilitas seperti gangguan belajar, punya kelainan penglihatan, atau pendengaran. Mengingat pentingnya manfaat dari kalsium untuk ibu hamil, Bunda sebaiknya mencukupi kebutuhan zat gizi ini setiap hari sepanjang mengandung buah hatinya. 

Kebutuhan Harian Kalsium untuk Ibu Hamil

Bunda, kalsium adalah mineral paling banyak di tubuh dan penting untuk berbagai proses tubuh, termasuk pembentukan tulang, kontraksi otot, sampai menunjang fungsi enzim dan hormon. 6Nah, kekurangan kalsium saat hamil dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan bumil, seperti tulang jadi rapuh, tangan dan kaki gemetaran, sensasi kesemutan di tubuh, kram otot, atau kejang.

Selain itu, Si Buah Hati di dalam kandungan bisa mengalami keterlambatan tumbuh kembang, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau perkembangan mineral di dalam tubuhnya kurang baik. 6Di sisi lain, kelebihan kalsium saat hamil juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan, seperti meningkatkan risiko kencing batu, infeksi saluran kencing, serta menghambat penyerapan mikronutrien penting lainnya.

Jadi, pastikan ibu hamil mencukupi kebutuhan zat gizi ini. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, kebutuhan kalsium harian untuk ibu hamil sebanyak 1.200 miligram.

Senada dengan WHO, Kementerian Kesehatan di Indonesia juga menyarankan, ibu hamil perlu menambah asupan kalsiumnya menjadi 1.200 miligram per hari atau 200 miligram lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. 

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Yuk, Simak di Sini!

Jenis Makanan yang Mengandung Kalsium dan Baik untuk Ibu Hamil

Ada banyak cara memenuhi kebutuhan kalsium untuk ibu hamil yang bisa dilakukan sehari-hari. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan kalsium untuk ibu hamil. Berikut ini beberapa makanan sumber kalsium untuk ibu hamil yang baik dikonsumsi:

  • Sawi

  • Brokoli

  • Kubis

  • Kedelai hijau

  • Bok choy

  • Jeruk

  • Susu

  • Keju

  • Yogurt

  • Es krim

  • Ikan sarden

  • Ikan salmon

  • Udang

  • Kacang polong

  • Kacang buncis

  • Kacang merah

  • Buncis

  • Wakame

Selain beberapa makanan di atas, sumber kalsium yang bagus untuk ibu hamil juga bisa berasal dari makanan yang difortifikasi kalsium, contohnya susu, jus, oatmeal, atau sereal. 

Setelah Bunda menyimak beragam manfaat dari kalsium untuk ibu hamil, jangan lupa untuk memasukkan beberapa daftar makanan di atas ke dalam menu sehari-hari.

Image Article
Seberapa Penting Kalsium untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Simak Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil Trimester 2 di Sini!

Published date

Olahraga penting dilakukan semua orang, termasuk ibu hamil yang saat ini sudah masuk trimester 2. Selain menjaga berat badan, olahraga ibu hamil trimester 2 juga membantu mempersiapkan tubuh untuk persalinan nanti. 

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga pada masa kehamilan punya berbagai manfaat penting seperti mengurangi risiko operasi caesar, menjaga berat badan Bunda dan janin tetap sehat, mencegah diabetes gestasional, mencegah preeklampsia, dan mencegah depresi perinatal. 

Dalam artikel ini, akan dibahas manfaat olahraga untuk ibu hamil dan jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil trimester 2 dan apa yang harus dihindari. Berikut penjelasannya.

Manfaat Olahraga bagi Ibu Hamil Trimester 2

Ada banyak manfaat kesehatan bagi Bunda yang olahraga saat hamil. Mulai dari mengendalikan berat badan, memperbaiki suasana hati, dan menjaga kebugaran. Olahraga teratur saat hamil juga dapat menurunkan risiko komplikasi seperti hipertensi dan preekampsia. 

Saat bunda rutin berolahraga selama hamil, ini akan berdampak pada kemampuan pendengaran, penglihatan, serta motorik Si Buah Hati agar pertumbuhannya kelak menjadi maksimal. 

Meski punya banyak manfaat kesehatan, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai jenis dan intensitas olahraga yang bisa dilakukan saat hamil. Terutama jika Bunda memiliki sejumlah kondisi kesehatan tertentu. 

Olahraga Ibu Hamil Trimester 2 yang Aman Dilakukan

Tahukah Bunda, ada banyak olahraga untuk ibu hamil trimester 2 yang bisa dilakukan, selama Bunda dan janin dalam kondisi sehat. Salah satu hal yang penting diingat dalam berolahraga saat hamil adalah hindari aktivitas yang bisa membuat Bunda terjatuh.

Misalnya pada saat trimester 1 mungkin Bunda masih dapat bersepeda dengan aman. Namun dengan kondisi perut yang semakin besar saat trimester 2 ini, tentu bersepeda keliling lingkungan rumah bisa berisiko.

Berikut beberapa olahraga yang aman untuk ibu hamil trimester 2:

1. Berjalan kaki

Jalan kaki adalah jenis olahraga yang baik untuk ibu hamil trimester 2. Olahraga ini juga cocok dilakukan bagi ibu hamil yang belum pernah berolahraga sebelumnya.

2. Renang

Renang adalah olahraga yang sangat baik saat hamil karena air membantu menopang peningkatan berat badan Bunda.

3. Berlari

Berlari saat hamil boleh-boleh saja selama Bunda sudah sering melakukannya sebelumnya. Namun jika Bunda baru dalam olahraga lari, ini bukan ide bagus untuk memulainya.

4. Yoga prenatal

Yoga prenatal adalah olahraga ibu hamil trimester 2 yang dapat membantu Bunda rileks dan meredakan ketegangan tubuh dengan teknik peregangan dan pernapasan yang lembut.

5. Latihan dasar panggul dan perut

Jenis olahraga ini sangat penting selama kehamilan. Ada banyak manfaat dari olahraga ini, termasuk memperkuat otot dan persendian Anda. Namun, Bunda harus menghindari sit-up (terutama setelah 16 minggu). 

Bunda harus berhenti berolahraga jika merasa mual, merasa dehidrasi, atau mengalami keputihan, pendarahan, dan nyeri di area perut atau panggul.  Siapkan juga banyak air putih saat berolahraga ya, Bunda. 

Olahraga yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Olahraga tertentu aman dilakukan untuk ibu hamil trimester dua. Namun, ada beberapa olahraga yang harus dihindari Bunda selama kehamilan, yakni:

  • Aktivitas yang lebih berisiko jatuh

  • Olahraga yang dapat menyebabkan trauma perut, termasuk aktivitas dengan gerakan perubahan arah yang cepat, olahraga yang melakukan kontak seperti judo

  • Aktivitas yang memerlukan lompatan

  • Melompat sambil melakukan peregangan

  • Gerakan memutar pinggang sambil berdiri

  • Berolahragalah cuaca panas dan lembap

  • Menahan napas untuk waktu yang lama

  • Berolahraga sampai kelelahan 

  • Berbaring dalam waktu lama terutama setelah 16 minggu, karena berat janin akan menekan pembuluh darah utama yang membawa darah kembali ke jantung. Ini bisa membuat Bunda pingsan.

Baca Juga: Apa Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil? Simak di Sini!

Tips Olahraga Saat Hamil

Seiring perut yang semakin besar, pastikan untuk jangan sampai kelelahan. Salah satu tanda Bunda kelelahan saat berolahraga adalah tidak bisa lagi berbicara saat sedang olahraga, atau sesak napas saat berbicara. Selain itu, jika Bunda tidak aktif berolahraga sebelum hamil, jangan tiba-tiba berolahraga berat.

Berikut tips olahraga saat hamil:

  • Lakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah selesai olahraga

  • Coba untuk tetap aktif saat hamil, seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari

  • Hindari olahraga berat di cuaca panas

  • Minum banyak air

  • Jika Bunda mengikuti kelas olahraga, pastikan guru Anda memiliki kualifikasi yang tepat dan mengetahui bahwa Bunda hamil serta berapa usia kehamilan Bunda

  • Hindari olahraga yang bisa berisiko terjatuh seperti bersepeda atau menunggang kuda. Jika Bunda jatuh, itu akan berakibat buruk untuk janin. 

Itulah tadi beberapa tips olahraga ibu hamil trimester 2 yang aman dilakukan. Jadi, tetap aktif bergerak ya Bunda!

Image Article
Simak Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil Trimester 2 di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Perkembangan dan Berat Janin 32 Minggu

Published date

Saat kehamilan memasuki 32 minggu, itu berarti waktu melahirkan sudah semakin dekat. Bunda pun harus semakin memperhatikan kesehatan janin di dalam kandungan. Di trimester ketiga (27-40 minggu), janin sudah akan terbentuk hampir sempurna dari ujung kaki hingga rambut. Walau demikian, janin masih akan terus bertumbuh hingga tiba hari kelahiran. 

Salah satu cara mengetahui perkembangan janin,  di dalam kandungan yakni dengan memeriksa pertambahan ukuran dan berat badannya secara rutin. 

Perkembangan Janin 32 Minggu

Bunda tentu menyadari, selama masa kehamilan, perut Bunda akan semakin besar dan berat badan bertambah dengan pesat. Hal ini salah satunya disebabkan janin dalam kandungan yang terus bertumbuh. Karenanya, memasuki minggu ke-32, sangat wajar bila berat badan Bunda mengalami pertambahan hingga 450 gram per minggu. 

Selain bertambah berat badan, janin usia 32 minggu umumnya juga mengalami perkembangan, di antaranya:

  • Belajar bernapas

Meski organ paru-paru janin belum berkembang sempurna, Si Buah Hati sudah mulai latihan bernapas. Bedanya, sebelum berusia 32 minggu, waktu napas janin biasanya pendek. Di usia 32 minggu, janin mulai mendapatkan oksigen dengan ritme yang lebih stabil melalui tali pusat sehingga waktu napasnya lebih panjang. 

  • Mulai tumbuh kuku

Janin 32 minggu dapat menunjukkan ciri perkembangan berupa kuku jari yang mulai tampak. Selain itu, rambut halus (lanugo) yang menutupi kulit selama beberapa bulan terakhir mulai rontok. 

  • Memutar posisi tubuh

Sekitar 97 persen bayi lahir dengan posisi kepala terlebih dahulu, karenanya mendekati hari kelahiran bayi akan memutar tubuh di dalam rahim sehingga posisi kepala di bawah. Jika bayi belum membalik posisi tubuhnya, tidak perlu khawatir karena proses ini masih bisa berlangsung hingga menjelang persalinan. Namun apabila hingga hari persalinan posisi kepala bayi masih di atas, dokter bisa menyarankan untuk persalinan caesar.

Baca Juga: Cara Menyapih Anak yang Tepat

  • Dapat mengatur suhu tubuh

Tubuh janin akan mulai menumpuk lemak, serta meningkatkan produksi protein dan enzim yang diperlukan untuk menghasilkan panas tubuh. Ini berarti bayi dapat mengatur suhu tubuhnya dengan lebih baik.

  • Menunjukkan refleks terkejut

Kebanyakan janin mulai menunjukkan refleks terkejut saat usia kandungan 32 minggu. Janin dapat terkejut saat mendengar suara keras atau merasakan gerakan mendadak.

  • Memiliki siklus tidur

Sekitar 32 minggu usia kehamilan, janin akan mulai membuka mata. Juga mulai menunjukkan siklus terbangun dan tidur yang tampak melalui aktivitas otaknya. 

Berat Janin 32 Minggu

Calon Si Buah Hati biasanya tumbuh dan bertambah berat badan paling banyak dalam periode ini.  Cara paling akurat menghitung berat dan ukuran janin di dalam kandungan adalah dengan metode ultrasonografi atau USG. Bunda bisa bertanya kepada dokter tentang berat badan janin 32 minggu yang normal, atau bisa melihat tabel berat janin usia 32 minggu sampai 41 minggu seperti dikutip dari Baby Center berikut ini: 

Usia Kehamilan

(minggu)

Berat Janin

(gram)

Usia Kehamilan

(minggu)

Berat Janin

(gram)

32

33

34

35

36

1953

2162

2377

2595

2813

37

38

39

40

41

3028

3236

3435

3619

3787

Melihat tabel di atas, diketahui berat ideal janin 32 minggu adalah 1953 gram. Tetapi perlu Bunda pahami, berat badan janin bisa berbeda antara satu kehamilan dengan yang lain meski usia kandungannya sama. Karenanya, jangan terburu-buru khawatir jika berat badan calon Si Buah Hati tidak seperti janin yang lain.

Konsultasikan dengan dokter apabila merasa berat janin usia 32 minggu pada kehamilan Bunda masih terlalu rendah atau berlebih. Jika memang berat janin 32 minggu pada kehamilan Bunda tidak normal, dokter akan menyarankan solusi, baik melalui suplemen atau mengubah diet sehari-hari.

Apa yang Perlu Bunda Dilakukan?

Selama kehamilan trimester ketiga, termasuk saat 32 minggu, Bunda mungkin merasakan beberapa gejala seperti susah tidur, nyeri punggung, kaki kram, perut kembung, sembelit, kaki bengkak, infeksi saluran kemih, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya. 

Meski banyak gejala yang dirasakan, Bunda tetap harus memperhatikan kondisi janin di dalam kandungan. Beberapa hal yang bisa dilakukan agar Bunda dan janin tetap sehat, di antaranya adalah: 

  • Rutin mengonsumsi vitamin ibu hamil

  • Tetap aktif bergerak seperti rutin berolahraga ringan

  • Mengonsumsi makanan sehat, kaya serat dan protein rendah lemak

  • Minum banyak air

  • Mencukupi kebutuhan kalori

  • Beristirahat yang cukup

  • Menghindari konsumsi alkohol, merokok dan asap rokok, batasi kafein 

  • Hindari makanan mentah dan tidak sehat 

Mengetahui berat janin 32 minggu dan menjaganya dalam bobot yang ideal memang penting, namun yang juga perlu diperhatikan adalah menjaga Bunda dan calon Si Buah Hati agar tetap sehat selama masa kehamilan dan selamat hingga selesai proses persalinan. Semoga informasinya bermanfaat, ya Bunda!

Image Article
Mengenal Perkembangan dan Berat Janin 32 Minggu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan yang Baik Dikonsumsi Ketika Hamil Trimester Pertama

Published date

Pola makan yang bergizi dan seimbang merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil, khususnya pada trimester pertama. Sebagai informasi, istilah trimester adalah suatu siklus dalam masa kehamilan yang terdiri dari tiga fase untuk menandakan perkembangan janin. 

Perubahan Fisik Bunda Selama Trimester Pertama

Ada berapa fase trimester dan trimester pertama berapa bulan? Jawabannya, ada tiga fase trimester dan setiap trimester dihitung sekitar tiga bulan atau 13 minggu. 

Dalam setiap trimester, berbagai perubahan fisik dan emosional terjadi sehingga berpotensi menimbulkan keluhan, seperti morning sickness, mood swing, kelelahan, hingga konstipasi pada trimester pertama.  Oleh karenanya, Bunda harus memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat untuk mendukung perkembangan janin agar optimal.

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Simak di Sini!

Makanan untuk Dikonsumsi Selama Kehamilan

Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang bergizi secara seimbang. Berikut beberapa makanan yang baik dikonsumsi agar janin kuat di trimester pertama dan Bunda tetap sehat.

  1. Sayuran hijau

Pada masa awal trimester pertama kehamilan, otak dan sumsum tulang belakang bayi sedang berkembang. Untuk membantu perkembangan itu, ibu hamil direkomendasikan mengonsumsi banyak makanan yang kaya akan asam folat, seperti sayuran hijau. 

Beberapa sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan brokoli tidak hanya mengandung asam folat, tapi juga zat besi, dan serat yang tinggi. Selain itu, sayuran hijau mengandung serat yang tinggi sehingga cocok untuk ibu hamil yang terkadang mengalami konstipasi pada trimester pertama dan berat badan tak menentu. Kandungan antioksidan pada sejumlah sayuran hijau juga membantu menjaga kesehatan Bunda dan perkembangan janin.

  1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan merupakan sumber asam folat, potasium, zat besi, magnesium, dan asam lemak esensial yang sangat baik untuk tubuh, termasuk ibu hamil.  Tumbuhan berbiji belah ini juga mengandung serat yang dapat membantu mencegah sembelit dan wasir, masalah umum yang terjadi selama kehamilan, khususnya pada trimester pertama.

Kacang-kacangan juga tinggi akan protein yang sangat diperlukan untuk pembentukan jaringan dan organ bayi. Berbagai jenis kacang-kacangan yang dapat Bunda pilih, seperti kacang merah, kacang hijau, dan kacang almond adalah sumber protein nabati yang kaya akan asam amino penting. 

  1. Buah-buahan

Buah yang bagus untuk ibu hamil trimester pertama adalah yang mengandung berbagai kebutuhan ibu hamil, seperti folat, serat, vitamin, dan nutrisi lainnya. Asam folat adalah zat penting yang berkontribusi menurunkan risiko kelahiran prematur atau bayi berat badan rendah, mengurangi risiko kelainan perkembangan cacat tabung syaraf atau spina bifida (neural tube defect) pada janin. 

Kebutuhan per hari asam folat atau folat pada wanita dewasa sekitar 400 mikrogram (mcg). Namun selama masa kehamilan, kebutuhan asam folat menjadi 600 mcg per hari.  Buah-buahan yang tinggi akan asam folat adalah keluarga sitrus, seperti jeruk, lemon, hingga jeruk nipis. Buah lain yang juga tinggi folat adalah alpukat, pisang, jambu biji, dan buah naga. Bunda juga dapat mendapatkan nutrisi lain dari buah-buahan, seperti mineral, serat, dan vitamin yang berguna mendukung aktivitas sehari-hari.

  1. Ikan

Ikan bisa menjadi salah satu sumber protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Penting untuk memperhatikan asupan protein yang cukup selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.

Tak hanya protein, beberapa ikan, seperti salmon, sarden, dan makarel, mengandung asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan sistem saraf janin, terutama otak dan mata. Sebagai catatan, Bunda disarankan memasak ikan sampai matang untuk menghindari kontaminasi bakteri. Selain itu, hindari pula konsumsi ikan yang terlalu berlemak, seperti ikan todak, pedang, dan pelagis. 

  1. Telur

Telur juga makanan yang baik dikonsumsi ibu hamil pada trimester pertama karena mengandung asam amino, vitamin, dan mineral, dan kolin yang baik untuk pertumbuhan anak. Sebagai contoh, kolin yang sebagian besar terkandung dalam kuning telur dapat membantu otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang dengan baik. Telur juga mengandung zat besi yang dapat membantu mencegah anemia atau penyebab kelelahan dan kurangnya energi. 

  1. Daging

Daging-dagingan, seperti sapi dan ayam,  sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin karena mengandung zat besi, kolin, hingga vitamin B. Seperti ikan, daging juga sumber protein berkualitas yang diperlukan dalam pembangunan jaringan-jaringan janin.

Selain itu, zat besi adalah zat yang dibutuhkan dalam mendukung proses kehamilan dan menyusui. Oleh karenanya, ibu hamil berpotensi mengalami anemia defisiensi pada masa awal hingga tengah kehamilan.  Daging juga mengandung zink yang membantu menjaga kekebalan tubuh dan kolin yang membantu perkembangan otak.

Itulah beberapa makanan yang baik dikonsumsi pada trimester pertama. Namun, setiap kehamilan adalah unik sehingga Bunda disarankan berkonsultasi dengan dokter kandungan dan juga ahli gizi jika memiliki keluhan tertentu. Dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat, Bunda dapat memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan dan masa depan Si Buah Hati.

Image Article
Makanan yang Baik Dikonsumsi Ketika Hamil Trimester Pertama
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Penjelasannya!

Published date

Masa kehamilan adalah salah satu masa yang membahagiakan bagi perempuan karena tak lama lagi Si Buah Hati yang ditunggu-tunggu akan segera hadir. Namun kadangkala masa kehamilan juga diikuti sejumlah gangguan, salah satunya adalah susah tidur.

Insomnia menjadi masalah tidur yang paling sering dialami ibu hamil. Keluhan susah tidur bahkan tak jarang semakin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Jika tak ditangani, kondisi ini tentu bakal memengaruhi suasana hati hingga fisik Bunda. Lalu kenapa ibu hamil susah tidur? Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? 

Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? 

Menurut American Pregnancy Association, insomnia saat menjalani masa kehamilan adalah hal yang wajar dan umum dialami 78 persen ibu hamil.  Untuk mengatasinya, penting untuk mengetahui lebih dulu kenapa ibu hamil muda susah tidur dan gelisah. 

  1. Heartburn

Heartburn adalah salah satu keluhan yang lazim dialami ibu hamil yang akhirnya membuat susah tidur. Heartburn adalah sensasi terbakar di bagian tengah dada dan naik ke tenggorokan. Kondisi ini mungkin terjadi karena asam lambung. 

  1. Perubahan hormon

Kenapa ibu hamil muda susah tidur malam? Saat hamil trimester pertama, Bunda mungkin akan menghadapi perubahan fisik dan hormon. Perubahan ini dapat memicu ibu hamil menjadi susah tidur. Hal ini karena perubahan hormon cenderung memicu perubahan suasana hati, kecemasan hingga susah konsentrasi. 

  1. Sering buang air kecil

Lalu apa lagi penyebab kenapa ibu hamil susah tidur malam? Hal itu salah satunya adalah peningkatan frekuensi buang air kecil. Ini biasanya dirasakan saat hamil trimester tiga, ketika posisi janin mulai menekan kandung kemih. 

  1. Sindrom kaki gelisah

Kondisi ibu hamil terutama pada trimester ketiga kehamilan tak jarang mengalami sindrom kaki gelisah. Gangguan kesehatan ini memicu sensasi merinding, menggelitik atau sesuatu yang bikin Bunda tak tahan untuk terus menggerakkan kaki. Kondisi ini diperkirakan memengaruhi sepertiga ibu hamil hingga membuat mereka susah tidur. Riset US National Sleep Foundation mencatat 15 persen ibu hamil mengalami sindrom kaki gelisah yang mengganggu kualitas tidur mereka. 

  1. Cemas jelang persalinan

Penyebab kenapa ibu hamil sudah tidur yang lain adalah kecemasan. Mengutip Pakistan Journal of Medical Sciences, penyebab ibu hamil tua susah tidur tak lepas karena merasa cemas menjelang persalinan. Meski wajar terjadi, penting memperbaiki waktu tidur selama akhir kehamilan untuk mengurangi risiko depresi pascamelahirkan.

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Simak di Sini!

Tips Atasi Susah Tidur pada Ibu Hamil

Demi menanti Si Buah Hati, pada masa kehamilan Bunda kadang harus merasakan sakit punggung, kecemasan, nyeri bagian perut, ukuran perut membesar hingga ada perubahan hormon yang membuat gangguan tidur. Namun jangan khawatir. Ada sejumlah cara untuk mengatasi gangguan tidur atau insomnia yang Bunda alami. 

- Ciptakan kondisi yang nyaman

Ciptakan lingkungan tidur yang sejuk, gelap, dan tenang serta jauhkan perangkat elektronik dari kamar tidur. Pakai lampu malam sebagai ganti lampu di atas kepala untuk menghindari terlalu sering terbangun saat bepergian ke kamar mandi. 

- Perhatikan posisi tidur

Bunda dapat tidur berbaring miring ke kiri dengan lutut dan pinggul ditekuk serta bantal di antara lutut, di bawah perut, dan di belakang punggung. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah.

Selain itu bantalan pemanas di punggung dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas tidur. Tidur menghadap ke sebelah kiri juga dapat meningkatkan jumlah darah dan nutrisi yang menuju plasenta. Posisi tersebut juga dapat membantu Bunda mengurangi sakit punggung.

- Tambahkan bantal

Bantal tambahan sangat berguna untuk membantu mendapatkan kenyamanan bagi ibu hami, terutama bagi yang sedang hamil tua. Bunda dapat menggunakan bantal untuk menopang bagian tengah tubuh, punggung bawah, serta sela-sela lutut untuk mengurangi nyeri punggung.

Beberapa ibu hamil mungkin lebih memilih bantal kehamilan yang dirancang khusus untuk mengakomodasi kebutuhan perubahan tubuhnya. Melansir American Pregnancy Association, kini banyak bentuk bantal hamil yang bisa digunakan sebagai penunjang untuk mendapatkan kualitas tidur.

- Relaksasi

Rutin relaksasi ketika masa kehamilan dapat membantu mengurangi rasa cemas, lho, Bunda. Jika tubuh rileks, otomatis kualitas tidur Bunda akan meningkat serta terhindar dari gangguan tidur. Studi pada tahun 2015 dalam jurnal Obstetric Medicine menyebutkan meditasi dan relaksasi dapat membantu menurunkan insomnia pada kehamilan.

Itu dia ulasan penyebab kenapa ibu hamil susah tidur serta solusi untuk mengatasinya. Ingat, waktu tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil beserta janin. Oleh karena itu, setiap gangguan tidur perlu segera diatasi, ya Bunda!

Image Article
Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Keluar Flek Darah Saat Hamil, Berbahayakah?

Published date

Keluarnya flek darah selama masa kehamilan memang terkadang bisa membuat khawatir. Terlebih jika flek darah tersebut muncul saat usia kehamilan yang masih muda. Tapi benarkah flek darah saat hamil bisa berbahaya?

Sebenarnya, keluar flek darah saat hamil muda bukan sesuatu yang jarang terjadi. Bahkan, sekitar 1 dari 4 ibu hamil pernah mengalami flek darah selama trimester pertama namun tetap memiliki kehamilan yang sehat.

Meski demikian, munculnya flek darah selama kehamilan juga bisa mengindikasikan adanya komplikasi atau masalah medis tertentu. Karena itu, Bunda yang sedang mengandung disarankan untuk tetap berkonsultasi ke dokter ketika terjadi flek agar bisa mendeteksi lebih cepat penyebabnya.

Kira-kira apa saja penyebab keluarnya flek darah selama masa mengandung dan bagaimana mengatasinya? Kapan perlu memeriksakan ke dokter? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Bunda bisa simak bahasannya berikut ini.

Penyebab Keluar Flek Darah saat Hamil

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan keluarnya flek darah saat hamil. Beberapa penyebab tersebut ada yang tak perlu kita khawatirkan, namun ada juga yang memerlukan penanganan medis segera.

Pada trimester pertama, berikut beberapa penyebab keluar flek darah saat hamil: 

1. Pendarahan implantasi

Pendarahan implantasi adalah penyebab umum keluar flek darah saat hamil muda. Pendarahan implantasi terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim sehingga memicu pendarahan ringan atau flek selama beberapa hari.

2. Kehamilan ektopik dan keguguran

Kehamilan ektopik dan keguguran juga bisa menyebabkan flek darah saat hamil, khususnya pada trimester pertama. Kehamilan ektopik terjadi ketika janin terbentuk di luar rahim. Sementara keguguran di awal kehamilan sebagian besar terjadi karena kelainan genetik yang tidak diketahui. Meski demikian, penggunaan alkohol atau obat-obatan, infeksi, penyakit kronis, paparan lingkungan, dan kelainan struktur rahim disebut turut bisa memicu keguguran di awal kehamilan.

3. Perubahan serviks

Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada serviks atau leher rahim dan terkadang menyebabkan keluarnya warna darah flek saat hamil muda. Flek darah saat hamil karena hal ini bukan hal yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: 3 Cara Menyapih ASI untuk Anak

4. Kehamilan molar

Kehamilan molar terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi dan tertanam di dalam rahim namun tidak membentuk janin, melainkan sel yang bersifat kanker dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Penyebab munculnya flek darah saat hamil biasanya berbeda setelah usia kandungan mencapai trimester kedua dan ketiga. Berikut penyebab umum keluar flek darah saat hamil trimester kedua dan ketiga: 

Leher rahim tidak kompeten

Leher rahim yang tidak kompeten bisa mengalami pembukaan secara prematur, yang bisa memicu bayi lahir sebelum waktunya. Hal ini sering terjadi saat kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Solusio plasenta 

Solusio plasenta terjadi ketika plasenta yang memasok nutrisi dan oksigen ke bayi  terpisah dari dinding rahim.

Ruptur rahim

Ruptur rahim termasuk kejadian langka namun mengancam nyawa dimana rahim robek di sepanjang garis bekas luka akibat operasi caesar sebelumnya

Plasenta previa 

Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi leher rahim, mengakibatkan pendarahan hebat selama kehamilan.

Kapan Perlu Pemeriksaan Dokter?

Meski flek saat hamil muda adalah hal yang normal terjadi, Bunda disarankan untuk tetap memeriksakan diri ke dokter agar diketahui penyebab pastinya. Saat menemui dokter, Bunda harus menjelaskan seberapa banyak flek yang keluar dan seperti apa bentuknya.

Dokter biasanya akan melakukan USG transvaginal untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik yang menjadi pemicu flek saat hamil. Bunda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika flek saat hamil terjadi bersamaan dengan gejala berbahaya, seperti:

  • Pingsan, pusing, atau detak jantung cepat dan menunjukkan tekanan darah sangat rendah

  • Kehilangan darah dalam jumlah besar atau darah keluar bersama jaringan atau gumpalan besar

  • Sakit perut parah yang memburuk saat bergerak atau mengubah posisi

  • Demam, menggigil, dan keputihan yang bernanah bercampur darah.

Setiap flek darah yang keluar saat usia kandungan mencapai trimester kedua atau ketiga juga perlu penanganan dokter secepat mungkin. Bunda juga perlu segera mengunjungi dokter ketika flek darah saat hamil menjadi pendarahan hebat yang mirip menstruasi untuk tidak ada komplikasi kehamilan.

Cara Mengatasi Keluar Flek Darah saat Hamil

Mengatasi keluarnya flek darah saat hamil bisa tergantung pada penyebabnya. Karena itu, Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk menemukan penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter bisa menemukan penyebab keluar flek saat hamil dengan melakukan berbagai jenis pemeriksaan, seperti pemeriksaan panggul, tes darah, tes pencitraan, dan lainnya.

Selain memeriksakan diri ke dokter, hal yang harus Bunda lakukan untuk mengatasi flek darah saat hamil adalah beristirahat, batasi aktivitas fisik, dan minum air yang cukup.

Image Article
Keluar Flek Darah Saat Hamil, Berbahaya Kah?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil yang Bagus? Cek di Sini!

Published date

Selama masa kehamilan dan persiapan menyambut calon Si Buah Hati, Bunda mungkin pernah mendengar saran untuk mengonsumsi berbagai suplemen kesehatan. Salah satu yang sering direkomendasikan adalah minyak ikan.

Minyak ikan atau fish oil memang baik untuk kesehatan ibu hamil. Bahkan, WHO juga menganjurkan konsumsi minyak ikan untuk ibu hamil.

Diketahui bahwa selama masa kehamilan, cadangan Omega-3 dalam tubuh ibu hamil cenderung menurun lantaran digunakan untuk menunjang perkembangan janin. Nah, minyak ikan direkomendasikan bagi para ibu hamil untuk membantu mencukupi kebutuhan Omega-3.

Untuk lebih memahami pentingnya asupan ini, kenali manfaat minyak ikan bagi ibu hamil beserta makanan sumber alami omega 3 dan 6 yang penting untuk persiapan menyambut kelahiran Si Buah Hati.

Apa Saja Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil?

Manfaat minyak ikan tak hanya penting untuk ibu hamil lho, Bunda. Si Buah Hati juga dapat merasakan khasiatnya. Berikut manfaat minyak ikan untuk ibu hamil dan janin di dalam kandungan:

Menunjang perkembangan saraf janin

Manfaat minyak ikan untuk ibu hamil trimester 1 salah satunya adalah kandungan Omega-3 yang penting dalam menunjang perkembangan saraf janin. Pasalnya, kekurangan Omega-3 selama awal kehamilan dapat mengganggu tumbuh kembang sistem saraf atau neurologis janin.

Menjaga kesehatan mata dan otak janin

Kandungan EPA dan DHA dalam omega 3 minyak ikan juga telah terbukti dapat menunjang tumbuh kembang indera penglihatan dan fungsi kognitif atau kemampuan berpikir Si Buah Hati.

Mencegah komplikasi kehamilan

Faedah minyak ikan untuk ibu hamil trimester 2 yang bakal memasuki periode akhir kehamilan juga krusial dalam mencegah komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur, menurunkan risiko preeklampsia, dan berat badan bayi lahir rendah.

Mempersiapkan ASI

Minyak ikan untuk ibu hamil trimester 3 penting dalam persiapan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif setelah melahirkan. Kandungan gizi pada minyak ikan juga penting untuk menunjang produksi ASI.

Menurunkan risiko depresi pasca-persalinan

Postpartum depression atau depresi pasca-persalinan rawan dialami ibu hamil yang kekurangan omega 3 selama hamil. Untuk mencegah gangguan suasana hati setelah melahirkan, pastikan ibu hamil terpenuhi kebutuhan zat gizi ini.

Mengingat pentingnya manfaat minyak ikan bagi kehamilan, tentu tidak ada salahnya Bunda mempertimbangkan suplemen ini. Selain itu, Bunda juga perlu tahu jenis makanan yang menjadi sumber alaminya.

Baca Juga: Berapa Berat Badan Ideal Anak Usia 1-3 Tahun? Simak di Sini!

Jenis Makanan Sumber Omega 3 dan 6

Kandungan utama minyak ikan berupa asam lemak omega 3, terutama jenis DHA dan EPA. Bersama omega 6, keduanya termasuk asam lemak esensial. Asam lemak esensial adalah lemak yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh dan perlu didapat dari sumber alami berupa makanan atau suplemen.

Perlu Bunda ketahui, manusia sebenarnya dapat menghasilkan beragam asam lemak lewat proses sintesis, contohnya asam lemak jenuh dan tak jenuh tunggal. Sayangnya, tubuh manusia tidak mampu mensintesis asam lemak tak jenuh rantai ganda seperti omega 3 dan omega 6 yang penting untuk kesehatan.

Nah, untuk mencukupi gizi penting ini, selain mengonsumsi minyak ikan, terdapat beberapa sumber makanan yang tinggi kandungan omega 3 dan 6 yang bisa Bunda temukan, di antaranya:

  • Ikan salmon

  • Ikan makarel

  • Tiram

  • Udang

  • Ikan tuna

  • Kerang

  • Telur

  • Ayam

  • Minyak nabati seperti safflower, bunga matahari, jagung, atau kedelai

  • Kacang kenari

Pilih Suplemen Minyak Ikan atau Alami?

Dari daftar sumber makanan tinggi kandungan Omega 3 dan 6 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar merupakan ikan atau makanan laut.

Namun, selama kehamilan, salah satu makanan yang perlu dikonsumsi ibu hamil dengan hati-hati adalah makanan laut dan ikan laut. Alasannya, ikan atau makanan laut berisiko terkontaminasi zat merkuri atau poliklorinasi bifenil.

Apabila terjadi penumpukan zat tersebut dalam tubuh ibu hamil, tumbuh kembang janin dapat terganggu. Terlebih lagi, kadar zat kontaminan berbahaya itu lebih banyak dibanding minyak ikan dalam ikan dan makanan laut. Selain itu, kandungan DHA dan EPA dalam Omega-3 yang penting untuk ibu hamil dan janin dari sumber alami sangat bervariasi, serta butuh porsi yang sangat besar agar tercukupi.

Sebagai gambaran, untuk memenuhi kebutuhan Omega-3 harian, ibu hamil perlu mengonsumsi hingga 300 gram salmon per hari. Dengan porsi yang begitu besar, risiko kontaminasi zat berbahaya bagi janin juga meningkat. Karenanya, demi meminimalkan risiko kesehatan, suplemen minyak ikan dapat dipertimbangkan.

Itulah ulasan seputar minyak ikan untuk ibu hamil. Selalu perhatikan asupan gizi selama masa kehamilan, ya Bunda.

Image Article
Apa Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil? Simak di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Simak Cara Membaca Hasil USG yang Tepat Berikut Ini!

Published date

Bunda tentu sudah tidak asing dengan istilah USG. Tes USG biasa digunakan untuk membantu ibu hamil melihat perkembangan janin di dalam rahim. Ketika hasil USG dicetak, terdapat sejumlah kode di dalamnya yang menunjukkan usia perkiraan kehamilan, jenis kelamin, panjang janin, lingkar kepala, lingkar perut, dan sebagainya.

Artikel ini akan dibahas seputar cara membaca hasil USG yang diharapkan dapat membantu Bunda melihat perkembangan Si Buah Hati di dalam kandungan.

Apa Itu USG?

Tes USG atau tes ultrasonografi adalah prosedur diagnostik medis menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk menghasilkan gambaran detail bagian dalam tubuh pasien. Tampilan hasil USG tersebut dapat membantu menganalisis maupun mengidentifikasi kejanggalan di dalam tubuh pasien.

Bunda mungkin pernah mendengar mitos seputar USG yang berbahaya bagi kehamilan. Faktanya, pemeriksaan USG tidak memicu keguguran atau bahaya pada janin maupun kehamilan. Gelombang suara yang digunakan dalam pemeriksaan USG memiliki frekuensi sangat rendah sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit menyakiti pada Bunda. Bahkan, bayi di perut tidak akan dapat mendengarnya.

Manfaat USG untuk Pemeriksaan Kehamilan

Tes USG memiliki banyak manfaat dalam pemeriksaan kesehatan, termasuk memeriksa kehamilan. Tes USG untuk kehamilan dapat digunakan untuk: 

  • Memeriksa ukuran, posisi, detak jantung, dan perkiraan usia janin

  • Melihat jumlah janin di rahim

  • Melihat jenis kelamin janin

  • Memeriksa dini kelainan genetik, seperti down sindrom, cacat lahir pada jantung, kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang, atau bagian tubuh lainnya.

  • Memeriksa jumlah cairan ketuban dan lokasi plasenta

Kapan Pemeriksaan USG Kehamilan?

Pemeriksaan USG dapat dilakukan selama masa kehamilan, baik di trimester pertama, kedua, maupun ketiga.

Trimester pertama

Pemeriksaan USG di tiga bulan pertama kehamilan bisa untuk memastikan kehamilan, memeriksa pertumbuhan embrio, memastikan jumlah embrio, menghitung usia kehamilan, dan hari perkiraan lahir (HPL).

Trimester kedua

Tes USG di trimester kedua dilakukan saat usia kehamilan 14-26 minggu untuk memeriksa perkembangan janin dan mengukur janin.

Trimester ketiga

Tes USG pada trimester ketiga dilakukan antara minggu ke-27 hingga 40 kehamilan untuk melihat pertumbuhan, berat, dan posisi janin. Juga memeriksa plasenta dan memastikan leher rahim tidak tersumbat.

Baca JugaKenapa Anak Susah Disapih? Yuk, Simak di Sini!

Bagaimana Cara Membaca Hasil USG?

Setelah menjalani tes USG, biasanya Bunda akan mendapatkan hasil cetak USG dalam bentuk dua dimensi (2D) berupa foto. Namun mungkin Bunda bingung cara membaca hasil USG maupun arti sejumlah kode pada foto.

Hal pertama yang bisa Bunda perhatikan dalam foto hasil USG adalah gradasi warna. Foto USG umumnya menampilkan gradasi warna hitam, putih, dan abu-abu. Masing-masing warna memiliki makna tersendiri.

Warna hitam menunjukkan cairan, seperti air ketuban. Warna abu-abu menunjukkan jaringan lunak. Semakin padat jaringannya maka warna dalam foto semakin terang. Sedangkan warna putih menunjukkan jaringan padat, seperti tulang.

Selain gradasi warna, Bunda mungkin perlu tahu cara membaca hasil USG 2D dari kode singkatan berikut:

  • GA (Gestational Age), menunjukkan perkiraan usia kehamilan berdasarkan hasil pemeriksaan panjang tungkai kaki, lengan, dan diameter kepala janin.

  • GS (Gestational Sac), menunjukkan ukuran kantung kehamilan yang ditandai area bulatan hitam.

  • CRL (Crown Rump Length), merupakan ukuran panjang janin dari ujung kepala hingga bagian bokong.

  • BPD (Biparietal Diameter), menunjukkan ukuran diameter kepala janin.

  • HC (Head Circumference), menunjukkan ukuran lingkaran kepala janin.

  • AC (Abdominal Circumference), menunjukkan ukuran keliling perut janin.

  • FL (Femur Length), menunjukkan panjang tulang kaki janin.

  • FW (Fetal Weight), menunjukkan perkiraan berat janin.

  • FHR (Fetal Heart Rate), menunjukkan frekuensi detak jantung janin.

  • LMP (Last Menstrual Period), merupakan hitungan hari pertama haid terakhir untuk mengetahui umur janin.

  • EDD (Estimated Due Date), menunjukkan perkiraan kelahiran bayi yang didapat dari menghitung usia kehamilan 40 minggu sejak hari menstruasi terakhir.

Cara membaca hasil USG 2D trimester 3 tidak berbeda dengan USG di trimester pertama dan kedua. Selain itu, saat tes USG di trimester kedua, Bunda biasanya sudah bisa mengetahui jenis kelamin janin.

Cara membaca hasil USG jenis kelamin dilakukan menggunakan Teori Nub. Menurut teori tersebut, setiap bayi memiliki tuberkulum genital yang terletak di antara kaki, yang terbentuk antara minggu ke-11 dan 13.

Jika janin berjenis kelamin laki-laki maka posisi tuberkulum genital akan membentuk sudut 30 derajat dari ruas tulang belakang. Sedangkan cara membaca hasil USG jenis kelamin perempuan, apabila posisi tuberkulum genital sejajar dengan tulang belakang atau membentuk sudut kurang dari 10 derajat.

Demikian Bunda, ulasan mengenai cara membaca hasil USG yang semoga informasinya dapat bermanfaat. Selalu jaga kesehatan Bunda dan calon Si Buah Hati, ya!

Image Article
Bunda, Simak Cara Membaca Hasil USG yang Tepat Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off