Manfaat Susu Rendah Gula untuk Anak Usia 1-3 Tahun

Published date

Pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak usia dini menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena balita sangat rentan mengalami gangguan pertumbuhan. Selain sumber makanan pokok dan camilan sehat, pemberian susu juga bisa membantu melengkapi kebutuhan gizi anak-anak di usia ini. Susu merupakan jenis minuman yang memiliki berbagai kandungan gizi baik dan aman dikonsumsi oleh anak-anak. Hal ini karena susu mengandung protein dan kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan serta meningkatkan kekuatan tulang dan otot tubuh1.

Nutrisi susu untuk anak usia dini lainnya yang juga diperlukan Si Buah Hati untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal menurut American Academy of Pediatrics antara lain vitamin D, protein, vitamin A, dan seng.

Namun, pastikan bahwa pemilihan susu dilakukan dengan teliti, terutama dalam hal kandungan gula ya, Bunda. Susu rendah gula untuk anak usia 1-3 tahun memiliki berbagai manfaat sekaligus membantu mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi gula yang berlebihan.

Manfaat Kesehatan Susu Rendah Gula untuk Anak Usia Dini

Pada dasarnya, kandungan susu rendah gula untuk anak usia dini   sama saja dengan kandungan susu sapi pada umumnya. Hal yang membedakan adalah kadar gula yang terdapat di dalamnya. Umumnya, susu rendah gula tidak mengandung gula tambahan atau memiliki kadar gula tambahan yang rendah.

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi susu secara rutin:

1. Menjaga kesehatan dan kekuatan tulang

Kandungan kalsium, fosfor, kalium, protein, dan vitamin K di dalam segelas susu sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati agar berjalan lebih optimal.

2. Menjaga daya tahan tubuh

Susu juga kaya akan kandungan protein, vitamin A, vitamin B, zinc, magnesium, dan juga diperkaya dengan vitamin D yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar Si Buah Hati tidak mudah sakit.

3. Sumber energi bagi tubuh

Selain mengandung karbohidrat dan gula alami di dalamnya (laktosa), susu juga kaya akan vitamin B, magnesium, dan asam lemak yang berperan penting dalam pembentukan energi. Kandungan inilah yang dapat membantu Si Buah Hati dapat beraktivitas dengan lebih semangat dan bertenaga setiap harinya.

4. Meningkatkan kecerdasan otak

Susu sapi juga mengandung asam lemak Omega 3, kalsium, protein, kalium, vitamin B dan vitamin D yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak Si Buah Hati.

5. Meningkatkan suasana hati

Kandungan protein dan vitamin D di dalam segelas susu dapat merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh. Hormon serotonin adalah hormon yang mengatur perubahan suasana hati seseorang.2

Meskipun kandungan dalam susu dapat mendukung proses tumbuh kembang anak usia dinibukan berarti Bunda bisa memberikannya secara sembarangan, ya. Pastikan untuk memberikan jenis susu yang bebas gula tambahan atau susu rendah gula untuk anak 3 tahun sebanyak 2-3 gelas setiap harinya. Tujuannya adalah untuk menurunkan risiko obesitas dan juga diabetes tipe 2.3

Baca Juga: Berapa Banyak Kandungan Garam dan Gula pada Susu?

Dampak Gula Berlebih Pada Kesehatan Anak

Batas konsumsi gula bagi anak-anak dan orang dewasa yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah sekitar 25 gram atau 6 sendok teh setiap harinya. Namun, batasan gula ini tidak mengacu pada gula alami yang berasal dari sayur, buah-buahan, dan juga susu sapi, tetapi pada gula tambahan yang biasanya terdapat dalam berbagai produk makanan dan minuman manis.

Salah satu jenis gula tambahan yang seringkali dijumpai dalam makanan atau minuman manis adalah sukrosa. Bukan tanpa alasan, hal ini dianjurkan untuk mencegah obesitas dan juga menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak.4

Selain risiko obesitas dan diabetes tipe 2, berikut ini beberapa dampak konsumsi gula berlebihan yang mungkin dialami oleh anak-anak:

1. American Heart Asscociation menjelaskan bahwa konsumsi gula berlebih meningkatkan peradangan kronis yang dapat memicu penyakit jantung.5

2. Memicu penyakit pada mulut dan gigi, seperti gigi berlubang.6

3. American Academy of Pediatrics juga menjelaskan bahwa mengonsumsi gula berlebihan juga dapat membentuk kebiasaan atau pola makan yang tidak sehat sejak dini. Anak-anak cenderung akan mengonsumsi makanan manis hingga mereka dewasa tanpa memerhatikan dampak negatif yang mengintainya.7

Tips Memilih Susu Rendah Gula yang Tetap Enak dan Bergizi

Agar tumbuh kembang Si Buah Hati dapat berjalan optimal, berikut ini beberapa cara memilih  susu rendah gula untuk anak usia 1-3 tahun menurut Harvard School of Public Health yang bisa Bunda simak.

1. Sesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya. Pastikan untuk selalu membaca kemasan produk susu dengan teliti ya, Bunda!

2. Memeriksa kandungan protein yang tertera dalam kemasan. Protein merupakan zat gizi yang berperan sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.

3. Mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.

4. Dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

5. Mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi.

6. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar.

7. Diperkaya zat besi dan seng. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan seng penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf.

8. Memerhatikan kandungan gula dalam produk susu dengan membaca keterangan nilai gizi yang terdapat dalam kemasan. Pastikan untuk memilih produk susu dengan kandungan gula yang rendah atau tidak mengandung gula tambahan di dalamnya (sukrosa).8

Untuk membantu Bunda dalam memenuhi kebutuhan nutrisi susu anak 1-3 tahun, maka rekomendasi susu rendah gula yang cocok dikonsumsi oleh Si Buah Hati adalah DANCOW 1+.
Susu DANCOW 1+ tinggi Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi

Bukan baru, DANCOW 1+ merupakan susu pertumbuhan anak untuk usia 1-3 tahun tanpa gula tambahan di dalamnya alias 0g sukrosa. Semua informasi nilai gizi ini bisa Bunda dapatkan dengan cara membaca label di bagian kemasan.
 
Tak hanya bebas gula tambahan dan mengandung gizi lengkap untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati, DANCOW 1+ juga turun harga, sehingga bisa dibeli dengan harga yang lebih terjangkau, deh. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW 1+ di rumah agar kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik, sehingga mereka dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri!

 

Sumber:

  1. Does Milk Help Kids Grow? Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/does-milk-help-you-grow#nutritional-content
  2. 5 Ways That Drinking Milk Can Improve Your Health. Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/milk-benefits#TOC_TITLE_HDR_5
  3. Drinks for Young Children Ages 0-5. Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/recommended-drinks-for-young-children-ages-0-5.aspx
  4. Free Sugars Children. Retrieved 30 March, 2023, from  https://www.who.int/tools/elena/interventions/free-sugars-children-ncds
  5. Added Sugars and Cardiovascular Disease Risk in Children. Retrieved October 29, 2024, from https://professional.heart.org/en/science-news/added-sugars-and-cardiovascular-disease-risk-in-children
  6. Oral Health Tips for Adults. Retrieved 30 March, 2023, from https://www.cdc.gov/oral-health/prevention/oral-health-tips-for-adults.html#:~:text=Avoid%20food%20and%20drinks%20with,Practice%20good%20oral%20hygiene.
  7. Recommended Drinks for Young Children Age 0-5. Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/recommended-drinks-for-young-children-ages-0-5.aspx
  8. Milk: The Nutrition Source. Retrieved October 24 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/milk/
Image Article
Manfaat Susu Rendah Gula untuk Anak Usia 1_3 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Contoh Sikap Mandiri di Sekolah dan Tips Mengajarkannya

Published date

Kemandirian pada Si Buah Hati merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini, tak hanya di lingkungan rumah tetapi juga sekolahnya. Keterampilan ini dapat membantu mereka belajar mengenai tanggung jawab, melatih membuat keputusan sendiri, dan mampu mengatasi tantangan tanpa bergantung pada orang lain.

Contoh sikap mandiri anak di sekolah yang bisa dilihat antara lain mampu mengerjakan tugas secara mandiri, menjaga barang pribadi, dan memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat di kelas. Sayangnya, tidak semua anak memiliki sikap mandiri dengan sendirinya. Perlu bantuan orang tua untuk dapat mewujudkannya.

Cara Orang Tua Mengajarkan dan Mendorong Sikap Mandiri di Sekolah

Meskipun guru berperan sebagai pengganti orang tua bagi Si Buah Hati ketika berada di sekolah, namun mereka tetap membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan persetujuan dari orang tua kandungnya sendiri ketika belajar untuk menjadi seorang yang mandiri.

Agar Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi yang mandiri di sekolah, sangat penting bagi Bunda untuk mulai melatihnya sejak dini. Berikut ini beberapa cara membentuk sikap mandiri anak di sekolah yang bisa Bunda lakukan.

  1. Mengenalkan beberapa contoh sikap mandiri di sekolah pada Si Buah Hati, mulai dari datang sekolah tepat waktu, menaati setiap peraturan sekolah, mengerjakan tugas sekolah sendiri, pergi ke toilet sendiri, berani mengemukakan pendapat di kelas, berani menentukan pilihannya sendiri, bergaul dengan teman-teman di sekolah, bisa makan bekal makan siang sendiri, merawat diri dan menjaga barang-barang pribadi, dan beberapa hal lainnya.
  2. Memberikan  setiap usaha dan kerja keras yang dilakukan dalam melakukan sesuatu, bukan hanya memuji keberhasilan. Sebab jika kita hanya memuji keberhasilan, maka anak-anak akan berpikir bahwa kegagalan adalah hal yang buruk. Memberikan pujian pada Si Buah Hati bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak, sehingga mereka termotivasi untuk berusaha lebih baik lagi.
  3. Mengajarkan Si Buah Hati untuk membela diri mereka sendiri, termasuk saat mereka menghadapi konflik atau masalah baik di rumah maupun sekolah. Ajaklah mereka untuk berdiskusi atau bermain peran mengenai berbagai cara untuk membela diri. 
  4. Memberikan contoh yang baik di rumah. 
  5. Biarkan Si Buah Hati melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Berikan pemahaman bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dihindari dengan cara apa pun. Mengajarkan anak-anak Anda bahwa tidak apa-apa untuk terus mencoba sesuatu akan memberi mereka kepercayaan diri untuk mencoba hal-hal baru dalam kehidupan dewasa mereka.

Baca Juga: Tips Penuhi Gizi dan Nutrisi Anak Sekolah

Pentingnya Sikap Mandiri dalam Menunjang Prestasi dan Sosialisasi Anak di Sekolah

Seorang anak yang memiliki sikap mandiri cenderung mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memungkinkan mereka untuk menentukan pilihannya sendiri. Anak yang mandiri juga cenderung berprestasi, sebab mereka dapat menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.

Tak hanya itu saja, anak-anak dengan sikap mandiri di sekolah yang baik juga mampu bertanggung jawab atas setiap keputusannya, memiliki rasa percaya diri, dan juga selalu berusaha mengembangkan diri dengan mencoba berbagai hal baru dalam hidupnya.

Mendidik Si Buah Hati untuk menjadi seorang yang mandiri tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Selain memberikan contoh yang baik, penting juga bagi orang tua untuk memastikan bahwa kebutuhan asupan gizi Si Buah Hati sudah terpenuhi dengan baik.

Pemenuhan gizi berupa zat gizi makro dan mikro bisa berasal dari makanan bergizi seimbang dan juga menu pelengkap lainnya, seperti susu. Pada anak-anak usia sekolah, susu yang bisa Bunda berikan untuk adalah DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Untuk dapat merasakan manfaatnya secara optimal, berikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, yaitu saat pagi dan malam hari sebelum tidur. Namun, pastikan bahwa asupan utamanya juga terpenuhi dengan baik ya, Bunda.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah untuk mendukung Si Buah Hati tumbuh sebagai anak yang mandiri baik di rumah maupun di sekolah!

Image Article
Contoh Sikap Mandiri di Sekolah dan Tips Mengajarkannya Kepada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Anak Mandiri di Rumah

Published date

Memahami cara mengajarkan anak mandiri merupakan hal yang penting bagi setiap orang tua. Pasalnya, hal ini dapat membantu membangun karakter dan kepercayaan diri Si Buah Hati sejak dini. Sebuah jurnal berjudul A Case Study of Culturing Children's Independence Attitude Through Parent’s Role and Teacher’s Role menjelaskan bahwa kemandirian pada Si Buah Hati dapat mencegah mereka memiliki ketergantungan terhadap orang lain, menumbuhkan rasa berani, dan memotivasi mereka untuk terus mengeksplorasi hal baru dalam hidupnya.

Langkah-Langkah Praktis untuk Mengajarkan Anak Menjadi Mandiri Sejak Dini

Kemandirian juga dapat mendorong Si Buah Hati untuk dapat belajar tentang perilaku dan risiko yang harus dipertanggungjawabkannya. Bagi orang tua, mengajarkan Si Buah Hati menjadi mandiri di rumah bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membereskan mainan sendiri, berpakaian, hingga membantu berbagai tugas rumah tangga.

Berikut ini beberapa cara mengajarkan sikap mandiri pada anak yang bisa Bunda simak.

  1. Biarkan Si Buah Hati melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Sebagai orang tua, cukup tunjukkan, ajarkan, dan berikan pengawasan.
  2. Berikan tanggung jawab kepada Si Buah Hati. Misalnya dalam menjaga kebersihan rumah dan berbagai tugas lainnya agar anak-anak belajar bertanggung jawab.
  3. Mengajarkan Si Buah Hati keterampilan hidup. Misalnya cara memasak, mencuci, dan mengelola uang (cara menabung dan membelanjakan) agar mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri.
  4. Mengajarkan anak bagaimana cara merawat orang lain. Dengan merawat orang lain, Si Buah Hati belajar pelajaran penting tentang tanggung jawab dan kebutuhan untuk memikirkan orang lain. Misalnya dengan mengizinkan anak-anak merawat hewan peliharaan atau mengizinkan anak yang lebih tua untuk merawat adiknya.
  5. Biarkan Si Buah Hati menyelesaikan konflik mereka sendiri, sehingga mereka akan tahu bagaimana menangani situasi ini tanpa bantuan orang tuanya.
  6. Menciptakan lingkungan yang mandiri. Izinkan Si Buah Hati untuk membuat beberapa pilihan mereka sendiri, seperti memilih pakaian untuk dipakai sehari-hari. Berikan Si Buah Hati ruang ketika mereka membutuhkannya.
  7. Menunjukkan rasa percaya diri pada Si Buah Hati, misalnya dengan memuji setiap usaha dan kerja keras yang dilakukan dalam melakukan sesuatu, bukan hanya memuji keberhasilan. Sebab jika kita hanya memuji keberhasilan, maka Si Buah Hati akan berpikir bahwa kegagalan adalah hal yang buruk.
  8. Mengajarkan Si Buah Hati untuk membela diri mereka sendiri. Jangan langsung terburu-buru untuk "menyelamatkan" mereka ketika ada konflik atau masalah. Ajaklah Si Buah Hati untuk berdiskusi atau bermain peran mengenai berbagai cara untuk membela diri.
  9. Mendorong Si Buah Hati untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mengambil risiko, bahkan ketika kemungkinan gagal sangat nyata.
  10. Tips mengajarkan anak mandiri selanjutnya adalah dengan membiarkan Si Buah Hati melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Berikan pemahaman bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dihindari dengan cara apa pun. Mengajarkan Si Buah Hati bahwa tidak apa-apa untuk terus mencoba sesuatu akan memberi mereka kepercayaan diri untuk mencoba hal-hal baru dalam kehidupan dewasa mereka.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Anak

Peran Orang Tua dalam Mendukung Proses Belajar Kemandirian Anak

Mengaplikasikan berbagai cara mengajarkan sikap mandiri pada anak tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, bukan berarti bahwa Bunda tidak bisa mewujudkannya. Sebagai sekolah sekaligus guru pertama Si Buah Hati, penting untuk memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari untuk mulai menumbuhkan kemandiriannya.

Berikut ini peranan orang tua dalam melatih kemandirian anak yang dapat disimak.

  1. Memberikan kepercayaan pada anak usia sekolah, misalnya dengan melibatkan Si Buah Hati saat melakukan aktivitas sehari-hari untuk meyakinkan bahwa mereka mampu untuk melakukan banyak hal.
  2. Menerapkan kebiasaan baik yang disesuaikan dengan usia, kemampuan, dan tingkat perkembangannya. Misalnya mengajarkan Si Buah Hati untuk membuang sampah pada tempatnya, rajin mencuci tangan, membereskan mainan di rumah, mencuci piring setelah makan, menolong teman, berbagi mainan atau makanan dengan orang lain, dan berbagai kebiasaan baik lainnya.
  3. Peranan Bunda dalam mengajarkan Si Buah Hati agar mandiri juga bisa dilakukan dengan menerapkan komunikasi yang baik setiap harinya. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh Si Buah Hati, sehingga mereka bisa menerima dan mengolah pesan dengan baik.
  4. Mengajarkan kedisiplinan pada Si Buah Hati secara konsisten, misalnya dengan membuat aturan yang disetujui bersama di rumah. Jika ada yang melanggarnya, maka akan ada konsekuensi yang harus diterima.

Aktivitas Sehari-Hari yang Bisa Membantu Anak Mengasah Kemandirian

Pada dasarnya setiap anak merupakan makhluk yang unik dan memiliki laju perkembangan yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengamati kesiapan, perilaku, dan perkembangan anak untuk mulai mengajarkan kemandirian sejak dini. Beberapa contoh aktivitas yang perlu dilatih orang tua untuk mengasah kemandirian pada Si Buah Hati antara lain:

  1. Buang air besar atau kecil sendiri di toilet.
  2. Makan dan minum sendiri.
  3. Menjaga dan merawat barang pribadi.
  4. Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sesuai kemampuannya.
  5. Memilih pakaian dan memakainya sendiri, mulai dari baju, celana, kaos kaki, sepatu, dan topi.
  6. Mengatur dan membagi waktu sendiri, misal saat bermain dan belajar.
  7. Bertanggung jawab atas setiap pilihannya sendiri.

Cara agar anak mandiri dengan cepat ini tentunya hanya bisa dilakukan dan memberikan hasil yang optimal jika kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan makanan bergizi seimbang setiap harinya. Bunda juga bisa menambahkan susu sebagai salah satu menu pelengkapnya. Rekomendasi susu yang bisa Bunda berikan untuk mendukung proses tumbuh kembang dan belajar Si Buah Hati agar lebih mandiri adalah DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. Kemasannya yang praktis membuat DANCOW FortiGro kemasan UHT cocok dijadikan sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau saat dalam perjalanan.

Semoga tips mengajarkan anak mandiri di atas bisa membantu Bunda dalam mendidik Si Buah Hati agar sukses di masa depannya, ya. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah dengan membelinya di toko kesayangan sekarang juga, Bunda!

Image Article
2 Cara Mengajarkan Anak Mandiri di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bagaimana Cara Konsumsi Susu DANCOW Full Cream untuk Dewasa?

Published date

Meskipun konsumsi susu sering kali dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak usia sekolah, ternyata susu juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan bagi orang dewasa. Rekomendasi susu yang bisa dikonsumsi oleh orang dewasa adalah DANCOW Full Cream. Untuk mengetahui bagaimana cara konsumsi susu DANCOW Full Cream untuk dewasa, simak penjelasannya berikut ini.

Manfaat Kandungan Gizi Susu DANCOW Full Cream untuk Orang Dewasa

DANCOW FortiGro Full Cream merupakan susu bubuk tinggi protein yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan keluarga. Sama seperti varian susu DANCOW lainnya, DANCOW FortiGro Full Cream juga diperkaya dengan zat gizi penting seperti:

  1. Zat besi merupakan komponen homoglobin dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
  2. Seng (Zink) yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
  3. Protein sebagai salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dan juga sumber energi bagi orang dewasa.
  4. Kalsium membantu pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.

Manfaat susu DANCOW FortiGro Full Cream untuk dewasa yang juga tak kalah pentingnya adalah untuk mencegah osteoporosis dan mengurangi risiko patah tulang. Selain itu, konsumsi susu tinggi protein juga  penting bagi orang dewasa karena seiring bertambahnya usia, kebutuhan protein meningkat untuk mencegah penurunan massa otot dan menjaga kesehatan tulang, terutama bagi mereka yang aktif secara fisik atau berolahraga. Selain itu, kandungan kalsium, vitamin D, fosfor, dan magnesium yang terkandung dalam susu turut berkontribusi dalam menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis, menjaga tubuh tetap kuat dan bugar dalam aktivitas sehari-hari.

Tak cukup hanya dengan minum susu, untuk dapat merasakan berbagai manfaat kebaikan ini juga harus diimbangi dengan konsumsi makanan bergizi seimbang setiap harinya, yaitu yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral.

Baca Juga: Apa Perbedaan Susu Bubuk Instan dan Full Cream? Cek di Sini!

Saran Konsumsi Susu DANCOW Full Cream untuk Dewasa Dalam Pola Makan Sehari-hari

Untuk dapat beraktivitas dengan nyaman dan bertenaga setiap harinya kita harus menerapkan pola makan yang sehat. Pola makan ini berupa konsumsi makanan bergizi seimbang, yaitu kombinasi makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tujuannya agar kebutuhan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, lemak dan serat, serta vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi mikro terpenuhi dengan baik.

Pemenuhan zat gizi ini juga bisa dilengkapi dengan konsumsi susu, termasuk pada orang dewasa. Pada umumnya orang dewasa juga membutuhkan satu gelas susu dalam sehari, sedangkan pada ibu hamil dan menyusui sebanyak dua gelas untuk melengkapi asupan hariannya. Hal ini karena susu memiliki kandungan protein, lemak, kalsium, vitamin A, B1, B2, B12, D, magnesium, potassium, dan karbohidrat yang baik untuk tubuh.

Setidaknya terdapat dua waktu minum susu yang bisa dipilih oleh orang dewasa, yaitu saat pagi atau malam hari. Minum susu di pagi hari dipercaya dapat memenuhi kebutuhan kalori dan gizi yang cukup seperti kalsium, fosfor, vitain D, dan mineral lainnya agar dapat beraktivitas dengan lebih bertenaga. Sedangkan konsumsi susu di malam hari atau dua jam sebelum tidur malam dapat membuat tubuh dapat menyerap kalsium lebih maksimal.

Susu DANCOW Full Cream untuk dewasa bisa dinikmati dengan cara menuangkan 3 sendok makan (±25g) DANCOW FortiGro Full Cream ke dalam 185ml air matang hangat/dingin. Selain bisa langsung dinikmati dengan cara diseduh, susu DANCOW Full Cream juga bisa dijadikan sebagai bahan campuran dalam membuat menu makanan atau minuman sehat seperti smoothies, kue, pancake, dan masih banyak lagi.

Susu DANCOW Full Cream aman dikonsumsi oleh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.

Image Article
Bagaimana Cara Konsumsi Susu DANCOW Full Cream untuk Dewasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Banyak Teman di Sekolah yang Bisa Diterapkan

Published date

Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, memiliki banyak teman juga bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak, terutama saat berada di sekolah. Berteman dengan banyak orang membantu Si Buah Hati untuk mengembangkan keterampilan sosialnya yang sangat penting untuk masa depannya kelak. Bagi sebagian anak, berteman mungkin akan terasa mudah, namun tak sedikit pula yang memerlukan usaha lebih keras untuk bisa bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Bagaimana dengan Si Buah Hati Bunda? Yuk, simak cara agar anak banyak teman berikut ini!

Pentingnya Keterampilan Sosial dalam Lingkungan Sekolah

Keterampilan sosial merupakan hal yang penting untuk diajarkan pada anak-anak usia sekolah. Hal ini jugalah yang bisa dijadikan sebagai cara agar anak punya banyak teman baik di sekolah maupun lingkungan sosial lainnya. Berikut ini beberapa keterampilan sosial yang wajib dimiliki oleh Si Buah Hati.

-    Rasa empati
-    Pengaturan emosi
-    Keterampilan memecahkan masalah
-    Keterampilan pengambilan keputusan
-    Keterampilan komunikasi
-    Menjalin hubungan dengan teman dan keluarga
-    Pengetahuan diri
-    Kontrol diri

Saat Si Buah Hati memiliki keterampilan sosial yang memadai, ia mampu mengidentifikasi perasaannya sendiri dan memahami perasaan orang lain, melatih kemampuan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, membantu membangun hubungan yang kuat, dan melatih membuat keputusan yang baik dalam kehidupannya.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

Tips Agar Anak Banyak Teman di Sekolah

Hubungan pertemanan merupakan pengalaman yang menyenangkan dan penting dalam kehidupan setiap manusia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dukungan sosial yang didapatkan dari pertemanan terbukti dapat meningkatkan harga diri, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara agar anak punya banyak teman yang bisa Bunda ajarkan pada Si Buah Hati.

  1. Mengajak Si Buah Hati untuk mencoba berbagai aktivitas baru, misalnya dengan mendaftarkannya les mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler yang sama dengan teman sekolahnya.
  2. Berikan pemahaman pada Si Buah Hati bahwa tidak ada salahnya untuk mengajak orang lain berkenalan terlebih dahulu. Meski akan terasa canggung di awal, lama-kelamaan pasti mereka akan terbiasa.
  3. Ajarkan pada Si Buah Hati untuk tidak memberikan penilaian buruk pada teman di sekolah yang memiliki perbedaan minat atau pendapat dengan dirinya. berikan pemahaman bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing, termasuk Si Buah Hati.
  4. Jelaskan bahwa hubungan pertemanan harus terjadi dua arah. Pertemanan yang sehat seharusnya bisa saling memberikan rasa senang dan nyaman satu sama lain. Oleh karena itu, pastikan untuk mengajarkan Si Buah Hati untuk saling membantu saat temannya membutuhkan bantuan.

Selain mengajarkan Si Buah Hati mengenai cara banyak teman di sekolah, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Saat kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik, maka ia bisa lebih bersemangat untuk menjalani hari dan menjalin hubungan dengan teman di sekolahnya.

Tak cukup hanya dengan makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapi asupan Si Buah Hati dengan susu pertumbuhan. Salah susu yang bisa Bunda jadikan pilihan untuk dikonsumsi anak usia sekolah adalah DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral sebagai berikut:

  • Tinggi Zink, Tinggi Vitamin A, C, D yang berperan dalam mendukung daya tahan tubuh
  • DHA, Tinggi Zat Besi, Omega 6, Vitamin B1, B2, B6 dan B12 yang berperan dalam membantu proses belajar
  • Tinggi Kalsium dan Protein yang dapat membantu proses pertumbuhan

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Image Article
Cara Banyak Teman di Sekolah yang Bisa Diterapkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

DANCOW FortiGro Instant untuk Usia Berapa? Ini Penjelasannya!

Published date

Memilih susu untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Kabar baiknya, susu DANCOW FortiGro Instant hadir untuk membantu melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati setiap harinya. Hal ini berkat kandungan gizi seperti protein, zat besi, DHA, vitamin, dan mineral lainnya yang baik untuk mendukung proses belajarnya. Namun, masih banyak orang tua yang mungkin bertanya-tanya, DANCOW FortiGro Instant untuk usia berapa? Yuk, temukan jawabannya berikut ini!

Panduan Orang Tua Dalam Memilih Susu yang Tepat Sesuai Usia Anak

Sebelum mengetahui susu DANCOW instan untuk usia berapa, penting bagi orang tua untuk memahami cara memilih produk susu yang sesuai dengan kebutuhan Buah Hatinya. Susu yang baik dikonsumsi untuk anak usia sekolah adalah yang terbuat dari susu sapi. Susu sapi utuh mengandung sekitar 87% air. Sisanya, 13% mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang baik untuk meningkatkan kepadatan tulang.

Pada anak-anak usia sekolah, kebutuhan kalori yang harus dipenuhi menurut Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebesar 1800 kkal —2050 kkal, termasuk asupan kalsium sebesar 1000—1200 miligram dan 50—55 gram protein setiap harinya. Kebutuhan asupan gizi ini bisa berasal dari makanan dan juga dilengkapi dengan pemberian susu yang sesuai dengan usianya.

Pertimbangan selanjutnya dalam memilih susu bagi Si Buah Hati adalah dengan memerhatikan kandungan gula di dalam susu. Pada Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa anjuran konsumsi gula per orang setiap harinya adalah 10% dari total energi atau setara dengan 3,5—4 sendok makan gula setiap harinya.

Mengingat bahwa anak-anak usia sekolah sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat, pastikan juga bahwa susu yang Bunda pilih mengandung vitamin dan mineral yang mampu membantu meningkatkan perkembangan otak anak, seperti DANCOW FortiGro Instant.

Dancow Instant untuk Usia Berapa?

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah, yaitu anak-anak dalam rentang usia 6—12 tahun. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati.

Meski begitu, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga bisa membantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Anak terhadap Perkembangan Anak

Manfaat Kandungan Gizi dalam DANCOW FortiGro Instant

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. DANCOW FortiGro yang tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Berikut ini kandungan susu DANCOW Instant dan manfaatnya bagi anak-anak usia sekolah:

-    Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
-    Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
-    Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati di masa sekolahnya, Bunda bisa memberikan makanan bergizi dan juga dilengkapi dengan pemberian susu DANCOW FortiGro Instant. DHA adalah asam lemak esensial penting untuk perkembangan otak, sementara Zat Besi berperan membawa oksigen dalam darah untuk menjaga konsentrasi dan daya tahan tubuh. Sayangnya, anak usia 6—8 tahun hanya mencukupi 67,2% kebutuhan zat besi harian mereka. DANCOW FortiGro Instant hadir untuk bantu melengkapi 30% kebutuhan Zat Besi harian dengan mengonsumsinya sebanyak dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!

Image Article
DANCOW FortiGro Instant untuk Usia Berapa_Ini Penjelasannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Asah Imajinasi Si Buah Hati dengan Mengembangkan Kreativitas

Published date

Masa anak-anak merupakan momen yang penuh dengan imajinasi dan kreativitas. Dalam masa ini, Si Buah Hati juga sudah mengalami perkembangan bahasa yang cukup pesat.  Pasalnya, semakin berkembang bahasa, maka akan semakin kompleks pula imajinasi seorang anak. Berfantasi atau berimajinasi merupakan cara mengembangkan kreativitas pada Si Buah Hati. Meski begitu, orang tua harus tetap mengingatkan akan realitas yang ada dan tetap memberikan dukungan penuh agar Si Buah Hatinya dapat mengeksplor dunia dengan caranya sendiri.

Aktivitas Kreatif yang Merangsang Imajinasi Anak

Bermain merupakan cara meningkatkan kreativitas anak yang paling tepat. Pasalnya, dengan bermain Si Buah Hati akan memiliki kesempatan untuk mempelajari banyak hal, mulai mengenal aturan, dapat bersosialisasi dan menempatkan diri, menata emosi, toleransi, dan kerjasama. Tak hanya itu saja, rasa ingin tahu Si Buah Hati terhadap sesuatu juga dapat terpenuhi melalui permainan yang menyenangkan.

Bermain dan melakukan eksplorasi melalui permainan kreatif juga sangat penting untuk perkembangan kognitif, fisik, sosial, dan emosional baik pada anak-anak dan remaja. Selain itu, bermain juga menawarkan kesempatan yang ideal bagi orang tua untuk terlibat secara penuh dengan Si Buah Hati. Beberapa permainan yang bisa dipilih sebagai cara mengasah kreativitas anak antara lain:

1. Bermain dengan objek

Cara membangun kreativitas anak ini memungkinkan Si Buah Hati untuk mengeksplorasi berbagai macam objek dan mempelajari sifat-sifatnya. Permainan objek berkembang dari eksplorasi sensori motor awal, termasuk penggunaan mulut, hingga penggunaan objek simbolis. Misalnya saat seorang Si Buah Hati menggunakan pisang sebagai telepon untuk komunikasi, bahasa, dan pemikiran abstrak.

Bunda juga bisa melatih imajinasi dan kreativitas Si Buah Hati dengan mengajarkan mereka bermain alat musik. Kegiatan ini mampu merangsang sel-sel otak untuk bekerja lebih aktif, sehingga ampuh untuk menumbuhkan kecerdasan dan meningkatkan memori anak sekaligus mengembangkan koordinasi panca inderanya.

2. Permainan yang melibatkan aktivitas fisik

Selain melatih perkembangan kemampuan motorik Si Buah Hati, permainan yang melibatkan aktivitas fisik juga dapat mencegah obesitas pada anak-anak. Beberapa permainan yang bisa dipraktikkan oleh Si Buah Hati adalah sepakbola, bulutangkis, bersepeda, dan aktivitas fisik favorit lainnya. Bila memungkinkan, selalu dampingi Si Buah Hati saat beraktivitas ya, Bunda.

3. Bermain di luar ruangan

Cara mengembangkan kreativitas selanjutnya adalah dengan mengajak Si Buah Hati melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan. Beberapa kegiatan yang bisa Bunda coba antara lain camping, mendaki bukit, berkebun, atau jalan-jalan di taman kota saat akhir pekan. Saat beraktivitas di luar ruangan, Bunda juga bisa meminta Si Buah Hati untuk menggambar pemandangan alam yang ada di sekitarnya. Biarkan mereka berkreasi dengan gambar dan warna sesuai dengan keinginannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan sensorik, motorik, kognitif, sosial, dan bahasa pada Si Buah Hati.

4. Bermain sosial atau bermain peran

Permainan ini mengajarkan Si Buah Hati mengenai banyak hal, mulai dari bereksperimen dalam menjalankan peran sosial yang berbeda, belajar bekerja sama, dan menegosiasikan ‘aturan’ saat bermain. Bermain peran juga mendorong Si Buah Hati untuk berpikir kreatif, misalnya saat bermain peran menjadi seorang dokter dan pasiennya. Si Buah Hati akan membuat skenario sesuai imajinasinya dan menggunakan benda-benda di sekitarnya sebagai alat peraganya.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Anak

Pentingnya Lingkungan dan Peran Orang Tua dalam Mendukung Perkembangan Kreativitas Anak

Keluarga merupakan sekolah pertama bagi Si Buah Hati dan orang tua sebagai gurunya di mana mereka bisa belajar banyak hal. Oleh karena itu, suasana kehidupan di rumah harus memperhatikan kebutuhan Si Buah Hati dalam menciptakan suasana emosional yang baik. Sebab rasa kasih sayang dan ketentraman yang dirasakan dalam keluarga bisa membuat Si Buah Hati tumbuh sebagai pribadi yang bahagia.

Saat anak tumbuh bahagia, maka mereka juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi, memiliki rasa cinta dalam dirinya, dan terhindar dari masalah mental yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.

Meski pada dasarnya setiap anak terlahir dengan potensi di dalam dirinya, sebagai orang tua wajib untuk membimbing dan terus mencari cara meningkatkan kreativitas anak agar Si Buah Hati dapat terus mengembangkan intelegensi, kemampuan sosial-emosional, spiritual, kemampuan fisik dan motorik, sehingga mereka dapat tumbuh sebagai generasi yang tangguh, mandiri, dan kreatif.

Selain memberikan lingkungan yang aman, hangat, nyaman, dan kondusif, peran orang tua dalam mengembangkan kreativitas Buah Hatinya antara lain:

  1. Memberikan kesempatan untuk bermain.
  2. Memilihkan jenis kegiatan atau permainan yang sesuai dengan usia.
  3. Ketika Si Buah Hati bertanya, orang tua tidak langsung memberikan jawaban, melainkan membebaskan mereka untuk mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri dulu.
  4. Mengajak Si Buah Hati untuk berdiskusi mengenai banyak hal.
  5. Saat Si Buah Hati memiliki masalah, berikan kesempatan bagi mereka untuk memecahkan masalahnya sendiri.
  6. Memberikan contoh yang baik pada Si Buah Hati.

Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas Si Buah Hati yang juga tak kalah pentingnya adalah memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik. Caranya adalah dengan memberikan makanan bergizi seimbang setiap harinya dan juga menu pelengkap seperti susu.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro dua gelas setiap hari pada pagi dan malam hari sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

-    Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
-    Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
-    Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Yuk, dukung kreativitas anak dan lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah sekarang juga!

Image Article
Asah Imajinasi Si Buah Hati dengan 5 Cara Mengembangkan Kreativitas Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Membaca Cepat untuk Anak SD Kelas 1

Published date

Sejak tahu ajaran baru 2022/2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah menyatakan bahwa tes membaca, menulis, dan menghitung (calistung) dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDS) jenjang Sekolah Dasar (SD) resmi dihapuskan. Meski begitu, tidak ada salahnya bagi Bunda untuk mulai mengajarkan cara membaca cepat untuk anak SD kelas 1 pada Si Buah Hati sejak dini karena ini dapat membantu meningkatkan kemampuan pemahaman dan konsentrasi Si Buah Hati, sehingga mereka lebih siap menghadapi pelajaran di sekolah dan mampu mengikuti kegiatan belajar dengan lebih percaya diri. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang tepat dan menyenangkan agar Si Buah Hati tidak merasa terbebani saat belajar, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Metode Belajar Membaca untuk Anak SD Kelas 1

Belajar membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang sangat penting bagi Si Buah Hati terutama di awal masa sekolah dasar (SD). Selain dapat membantu memahami materi belajar dengan lebih baik, dengan membaca juga dapat meningkatkan rasa percaya diri Si Buah Hati dalam belajar.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa mengajarkan anak membaca juga bukanlah hal yang mudah. Butuh kesabaran ekstra, pendekatan yang tepat, serta metode belajar yang paling sesuai dengan karakter Si Buah Hati. Tak perlu khawatir, Bunda. Kabar baiknya, ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Buah Hati agar dapat membaca lebih cepat. Berikut adalah beberapa cara membaca cepat untuk anak SD yang bisa Bunda terapkan di rumah:

  1. Anak-anak usia sekolah cenderung lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya. Oleh karena itu, Bunda bisa mulai mengajarkan membaca dari hal yang paling disukai Si Buah Hati. Misalnya dengan memberikannya buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lainnya untuk membantu meningkatkan kosakata sekaligus membuat membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan.
  2. Membaca dengan suara yang keras dan percaya diri untuk membantu Si Buah Hati dalam membangun kosakata dan menghubungkan suara dengan huruf di setiap bacaan yang mereka jumpai.
  3. Buat catatan untuk memberikan kesempatan membaca lebih banyak pada Si Buah Hati setiap harinya. Bunda bisa menuliskan catatan dan menempelkannya di lemari es, meja belajar anak, atau di tempat lain yang seringkali dijangkau oleh mereka. 
  4. Tidak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk mengajarkan anak membaca. Bunda bisa menemukan berbagai macam bacaan anak yang menarik dan dapat meningkatkan minat membaca Si Buah Hati. Pastikan untuk selalu mendampingi Si Buah Hati selama belajar menggunakan gadget, ya.
  5. Minta bantuan tenaga pengajar untuk memaksimalkan kemampuan dan minat belajar anak, terutama jika mereka mengalami disleksia atau kondisi kesehatan lainnya.

Langkah-Langkah Praktis untuk Melatih Kemampuan Membaca Cepat

Cara paling tepat untuk membuat Si Buah Hati jatuh cinta untuk membaca adalah dengan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Memberikan pengalaman membaca yang positif pada Si Buah Hati dapat mendorongnya untuk lebih banyak membaca sekaligus meningkatkan kemampuan membacanya. Oleh karena itu, yuk simak beberapa cara anak SD kelas 1 lancar membaca berikut ini!

  1. Ajarkan Si Buah Hati untuk memegang buku di sisi kanan, membalik halaman, dan memahami bahwa buku dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
  2. Ajak Si Buah Hati bermain dengan kata-kata dan suara, misalnya bernyanyi, membaca, dan membuat sajak bersama. Tarik perhatian pada kata-kata yang memiliki bunyi yang sama, misalnya kata “ayam” dan “bayam” di mana keduanya diakhiri dengan bunyi yang sama.
  3. Mengenali huruf dan kata-kata yang sudah dikenalnya, seperti namanya. Coba minta Si Buah Hati untuk menuliskan namanya di kertas.
  4. Membaca ulang buku-buku favorit Si Buah Hati, baik yang berupa e-book maupun cetak, hingga pada akhirnya mereka akan dapat membacakannya untuk orang lain.
  5. Menjadi pendengar setia saat Si Buah Hati membaca buku dan bercerita. Setelah itu, berbincanglah tentang cerita-cerita tersebut dan tanyakan bagian mana yang menjadi favoritnya.
  6. Metode belajar membaca untuk anak SD selanjutnya adalah dengan mulai memaparkan Si Buah Hati pada hal-hal dan informasi baru, seperti mengajaknya ke perpustakaan, museum, kebun binatang, atau lingkungan yang berbeda. Doronglah dia untuk berbicara tentang apa yang dilihatnya

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

Manfaat Membaca Cepat untuk Prestasi Akademis Anak

Proses membaca buku sejak dini oleh anak harus dibimbing oleh orang tua di rumah dan dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bisa mulai membacakan buku kepada Si Buah Hati sejak lahir. Saat anak mulai tumbuh besar, orang tua sebaiknya memberikan buku yang diinginkan oleh anak, bukan yang diinginkan oleh orang tuanya.

Selain membantu memperbaiki indeks aktivitas literasi membaca di Indonesia, berikut ini beberapa manfaat mengajarkan anak membaca sejak dini.

  1. Meningkatkan kemampuan kognitif anak, sehingga mereka dapat berpikir, mengingat, memecahkan masalah, dan mampu membuat keputusan dalam hidupnya.
  2. Meningkatkan kemampuan bahasa, keterampilan komunikasi, keterampilan sosial, dan keterampilan membaca. Hal ini karena membacakan buku untuk anak dapat merangsang bagian otak yang memungkinkan mereka memahami arti bahasa.
  3. Mempersiapkan diri untuk kesuksesan akademis, sebab anak-anak mampu mengembangkan kemampuan kosakata baru saat mendengarkan seseorang membacakan buku untuk mereka. Hal ini sangat untuk mendukung kesuksesan akademis mereka di masa depan.
  4. Meningkatkan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak. Sebab membacakan buku untuk anak-anak merupakan kesempatan yang baik untuk menghabiskan waktu bersama. Dengan membaca bersama, maka Si Buah Hati percaya dan berharap bahwa Bunda akan selalu ada untuknya.
  5. Meningkatkan konsentrasi dan kedisiplinan. Sebab saat membaca anak-anak harus duduk diam dan konsentrasi dalam waktu yang lama. Meski mungkin pada awalnya mereka akan merasa bosan selama waktu membaca, namun pada akhirnya mereka akan terbiasa belajar untuk tetap diam selama membaca buku.
  6. Melatih daya imajinasi Si Buah Hati. Membacakan buku dengan suara keras dapat membantu mereka menggunakan imajinasinya untuk mengeksplorasi orang, tempat, waktu, dan peristiwa di luar pengalaman mereka.
  7. Menumbuhkan rasa cinta untuk membaca hingga mereka dewasa nanti.

Untuk mendukung usaha Bunda dalam meningkatkan kemampuan membaca Si Buah Hati, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, ya. Caranya adalah dengan memberikan makanan bergizi seimbang secara rutin dan juga melengkapinya dengan pemberian susu.

Tak sembarangan memilih, pastikan untuk memilih produk susu yang diperkaya Omega 3 serta vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh dan juga perkembangan otak Si Buah Hati. Salah satu susu yang bisa Bunda jadikan pilihan untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati adalah DANCOW FortiGro Full Cream.

DANCOW FortiGro Full Cream adalah susu yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan seluruh anggota keluarga. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro Full Cream memiliki kandungan tinggi protein dan kalsium yang merupakan salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan, juga berperan dalam membantu pembentukan tulang dan gigi. Selain itu, DANCOW FortiGro Full Cream juga mengandung tinggi zat besi dan zink yang dapat mendukung proses belajar serta daya tahan tubuh.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Selain Full Cream tersedia juga varian lain yaitu Instant dan Cokelat, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan varian rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.

Semoga beberapa cara membaca cepat untuk anak SD kelas 1 di atas bisa memberikan inspirasi bagi Bunda saat mengajarkan Si Buah Hati di rumah, ya!

Image Article
Cara Membaca Cepat untuk Anak SD Kelas 1
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Seru! Simak 7 Kegiatan Melatih Fokus Anak Berikut Ini

Published date

Bunda, menjaga fokus Si Buah Hati di era perkembangan teknologi digital seperti sekarang ini tentu ada tantangannya tersendiri, bukan? Hal ini karena banyaknya distraksi dari berbagai macam jenis gadget, televisi, hingga media sosial yang memengaruhi konsentrasi Si Buah Hati saat belajar dan menyerap informasi baru dalam hidupnya. Tapi Bunda tidak perlu khawatir, karena masih banyak kegiatan melatih fokus anak yang bisa Bunda coba lakukan bersama, loh!

7 Aktivitas Melatih Fokus Anak dengan Cara Menyenangkan

Di tengah gempuran media sosial dan perkembangan teknologi, sebagai orang tua kita tetap harus berusaha melatih fokus Si Buah Hati dengan baik. Pasalnya, melatih fokus anak-anak usia sekolah merupakan upaya yang penting dilakukan untuk membantu mereka mencapai kesuksesan baik dalam bidang akademis maupun kehidupannya kelak. Berikut ini beberapa ide kegiatan agar anak fokus yang bisa Bunda coba di rumah dengan cara yang menyenangkan.

1. Yoga Otak

Jangankan Si Buah Hati, pasti Bunda juga baru pertama kali mendengar aktivitas yang satu ini. Meski terdengar sederhana, namun ternyata permainan ini sangat menantang daya fokus otak Si Buah Hati. Cara bermainnya adalah dengan mengepalkan kedua tangan, kemudian Si Buah Hati harus mengulurkan jari kelingking pada tangan kirinya, dan mengulurkan ibu jari pada tangan kanannya.

Setelah itu, mintalah Si Buah Hati untuk mencobanya secara bergantian, di mana tangan kanan mengulurkan jari kelingking dan tangan kiri mengulurkan ibu jari, dan sebaliknya beberapa kali. Permainan yang satu ini membutuhkan banyak koordinasi agar dapat melakukannya dengan benar.

2. Permainan Nampan

Kegiatan di rumah untuk melatih fokus anak sekolah selanjutnya adalah permainan nampan. Cara bermainnya adalah dengan meletakkan beberapa barang secara acak di atas nampan. Mintalah Si Buah Hati untuk melihat dalam hitungan 5 detik dan mengingat barang apa saja yang ada di atas nampan. Setelah itu, tutup nampan dengan kain agar barang-barangnya tidak terlihat.

Selanjutnya, minta Si Buah Hati untuk menuliskan berbagai benda yang ada di dalam nampan. Jika sudah selesai menuliskannya, buka kain penutup nampan dan lihat apakah ada barnag yang ia lewatkan saat mengingatnya.

3. Puzzle

Permainan puzzle merupakan aktivitas yang mendorong Si Buah Hati untuk menggunakan ingatan jangka pendeknya. Permainan ini membuat mereka untuk mengurutkan warna, ukuran, dan bentuk potongan puzzle untuk dapat disatukan menjadi satu gambar yang utuh, sehingga membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi. Sebagai permulaan, Bunda bisa memberikan puzzle dengan jumlah potongan gambar yang sedikit. Jika Si Buah Hati sudah terbiasa memecahkan teka-teki gambarnya dengan lancar, Bunda bisa memberikan jenis puzzle lain yang lebih rumit dan juga membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi lagi.

4. Sudoku

Jika puzzle mengharuskan Si Buah Hati melengkapi satu gambar utuh dengan memasangkan potongan puzzle dengan warna dan bentuk yang berbeda, maka lain halnya dengan permainan sudoku yang dapat melatih kemampuan Si Buah Hati dalam menyerap berbagai strategi dan potongan informasi dalam waktu singkat.

Permainan ini juga pada akhirnya dapat mengoptimalkan anak dalam berkonsentrasi agar dapat menempatkan semua angka secara berurutan tanpa adanya pengulangan. Meski akan terasa sulit pada saat memulainya, namun permainan angka ini membuat Si Buah Hati mampu berpikir cepat dan lebih fokus.

5. Teka-teki Silang

Selanjutnya adalah teka-teki silang, di mana Si Buah Hati harus menuliskan jawaban sesuai dengan jumlah kotak yang ada. Bunda bisa memberikan buku teka-teki silang yang sesuai dengan usia anak. Permainan teka-teki silang merupakan latihan kognitif yang tak hanya melatih fokus Si Buah Hati, namun juga memperluas wawasan, memperkaya perbendaharaan kata, menjaga memori otak jangka panjang, sekaligus mengurangi risiko penyakit demensia.

6. Permainan Catur

Selain melatih fokus Si Buah Hati, permainan catur juga bisa melatih mereka untuk berpikir kritis dan logis. Aktivitas melatih fokus anak yang satu ini memaksa Si Buah Hati untuk berpikir menggunakan kedua sisi otaknya dan menantang mereka untuk berkreasi memecahkan masalah. Si Buah Hati juga harus membuat strategi agar dapat menang tanpa kehilangan banyak bidak catur saat menghadapi lawan mainnya.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

7. Permainan Koper

Khusus untuk permainan yang satu ini, Bunda bisa mengajak anggota keluarga di rumah untuk bermain bersama agar terasa semakin seru. Permainan dimulai ketika satu orang menyebutkan barang yang dapat dikemas dalam koper. Peserta berikutnya harus menyebutkan barang yang berbeda namun dengan mengatakan barang apa yang dipilih oleh peserta sebelumnya. Hal ini harus dilakukan secara berlanjut.

Jika ada yang tidak dapat mengingat perkataan orang sebelumnya, mengulangi, atau melewatkan barang yang sudah disebutkan, maka orang tersebut otomatis keluar dari permainan. Permainan koper tentu dapat dilakukan untuk melatih daya ingat karena menuntut pesertanya untuk berkonsentrasi dengan baik. Pastikan untuk mencobanya di rumah ya, Bunda!

Manfaat Aktivitas Seru untuk Perkembangan Mental Anak

United Nations Children's Fund (UNICEF) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa menjelaskan bahwa kegiatan melatih fokus anak yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan memberikan dampak positif bagi perkembangan mental anak. Pasalnya, permainan merupakan cara bagi anak-anak untuk belajar dan memahami dunia di sekitarnya sambil bersenang-senang. Anak-anak juga mengerjakan berbagai bagian penting dari perkembangannya seperti membangun keterampilan motorik, kognitif, sosial, dan emosional. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan berbagai permainan bagi perkembangan mental anak-anak.

1. Memperkuat Ikatan Antara Orang Tua dan Anak

Sebagai teman bermain pertama bagi Si Buah Hati, orang tua memiliki kemampuan untuk memberikan kesempatan belajar dan menjalin hubungan di rumah. Saat bermain bersama, orang tua juga dapat melihat dunia dari sudut pandang Buah Hatinya. Memberikan cinta, rasa nyaman, dan perhatian penuh pada Si Buah Hati sangat ampuh untuk membantu mengembangkan keterampilan emosional dan sosial yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraannya di masa depan.

2. Bermain dapat Menurunkan Tingkat Stres

Bermain atau melakukan berbagai kegiatan di rumah untuk melatih fokus anak sekolah bersama juga bisa menjadi cara yang bagus untuk meredakan stres baik pada orang tua maupun Si Buah Hati. Pasalnya, saat Bunda dan Si Buah Hati menikmati momen menyenangkan bersama dengan tertawa, tubuh melepaskan hormon endorphin yang dapat meningkatkan perasaan nyaman.

Tak hanya itu saja, bermain bersama dalam waktu yang singkat juga bisa memberikan ingatan manis yang kuat bagi orang tua dan anak sekaligus memberikan kesempatan untuk melupakan kesibukan untuk sejenak. Bermain bersama antara orang tua dan anak juga dapat menurunkan risiko stress berkepanjangan pada anak-anak yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan metalnya.

3. Membantu Si Buah Hati Memproses Emosinya

Memberikan Si Buah Hati kesempatan untuk bermain memungkinkan mereka untuk dapat mengatasi perasaan yang sulit disampaikan melalui kata-kata, seperti rasa takut, sakit, atau kehilangan sambil tetap dapat bertingkah seperti anak-anak. Permainan merupakan cara bagi mereka untuk menciptakan kembali kejadian yang menyakitkan atau menyedihkan berulang kali melalui permainan imajinatif, sehingga Si Buah Hati dapat memahami dampak dari apa yang terjadi. Misalnya ketika Si Buah Hati pernah menyaksikan dua orang dewasa bertengkar, ia mungkin akan menciptakan kembali konflik tersebut dengan boneka atau robotnya.

4. Membantu Meningkatkan Rasa Percaya Diri Si Buah Hati

Kemampuan memecahkan masalah dan menemukan solusi saat melakukan permainan secara tidak langsung dapat memberikan Si Buah Hati rasa puas pada apa yang telah dicapainya. Saat orang tuanya meluangkan waktu untuk bermain bersama, hal ini membuat Si Buah Hati merasa dihargai, menyenangkan untuk diajak bermain, dan dianggap penting. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan perhatian penuh saat bermain bersama ya, Bunda.

Tips Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Saat Melakukan Kegiatan Melatih Fokus Anak

Berikut ini beberapa tips orang tua dalam mendampingi anak agar momen bermain atau aktivitas melatih fokus anak terasa makin menyenangkan.

  1. Melakukan permainan dengan menyesuaikan kemampuannya.
  2. Alat bermain harus aman bagi Si Buah Hati. Oleh karena itu sebaiknya hindari benda yang mudah pecah, tajam, atau beracun.
  3. Menciptakan suasana bermain yang menyenangkan di rumah. 
  4. Pada setiap kegiatan, ajak Si Buah Hati untuk berbincang dan berikan pertanyaan terbuka.
  5. Melakukan permainan berulang kali sampai Si Buah Hati terbiasa dan tidak merasa terpaksa.
  6. Bersikap sabar dan suportif.
  7. Memberikan contoh yang baik bagi Si Buah Hati.
  8. Mengajak Si Buah Hati untuk ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari di rumah seperti menyapu, membereskan tempat tidur, dan membereskan mainan.
  9. Membebaskan Si Buah Hati untuk memelajari hal yang mereka inginkan dengan caranya sendiri.
  10. Membantu anak untuk menjadi pengamat yang baik, misalnya dengan mengajak anak untuk melihat, merasakan, menyentuh, dan mencium aroma di sekelilingnya.

Selain beberapa hal di atas, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati agar dapat berkonsentrasi dengan lebih baik. Tak cukup hanya dengan pemberian makanan bergizi seimbang, Bunda juga bisa memberikan camilan sehat saat melakukan permainan di rumah, seperti susu yang diperkaya Omega 3 di dalamnya.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memilih DANCOW FortiGro untuk bantu melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati setiap harinya. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Aktivitas melatih fokus anak jadi makin seru, deh!

Image Article
Seru_Simak 7 Kegiatan Melatih Fokus Anak Berikut Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memahami dan Mendorong Perkembangan Kecerdasan Sosial pada Anak

Published date

Bunda, tahukah bahwa kecerdasan sosial adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan anak?

Perkembangan kecerdasan sosial anak terjadi sejak dini sebagaimana mereka mengembangkan kemampuan memahami, mengekspresikan, serta mengelola emosi. Selain itu, kecerdasan sosial bukan hanya tentang bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga bagaimana mereka memahami dan mengelola hubungan tersebut.

Mendukung perkembangan kecerdasan sosial Si Buah Hati berarti membantu mereka membangun hubungan sosial yang sehat. Oleh karenanya, memahami cara membangun kecerdasan sosial anak sangat penting. Yuk, kita pelajari lebih lanjut!

Apa Itu Kecerdasan Sosial?

Kecerdasan sosial adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Anak-anak belajar menyelesaikan situasi sosial dengan memprediksi dan memahami perilaku orang lain.1

Anak yang memiliki kecerdasan sosial yang baik cenderung lebih mudah beradaptasi di lingkungan sosial, seperti sekolah atau kelompok bermain.

Mengapa Kecerdasan Sosial Penting?

Perkembangan sosial dan emosional yang positif pada anak usia dini membantu mempersiapkan kehidupan yang sehat dan hubungan yang bermakna.

Beberapa manfaat mendorong kecerdasan sosial pada anak, seperti kepercayaan diri yang lebih baik, peningkatan empati, hubungan sosial yang kuat, mengurangi tekanan emosional, sikap yang lebih positif, hingga kemampuan mandiri lebih baik.2

Kecerdasan sosial yang baik juga membantu anak mengatasi dan menyelesaikan konflik dengan lebih baik sekaligus menjalin kerja sama atau kolaborasi dengan orang lain.

Berbagai hal tersebut tersebut memberikan landasan pemahaman emosional yang dapat membantu Si Buah Hati membentuk kecerdasan emosional yang lebih kuat hingga interaksi efektif yang mendukung kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Bayi dan Stimulasi yang Tepat

Milestones Perkembangan Sosial dan Emosional Anak

Berikut beberapa perkembangan kecerdasan sosial anak yang umumnya dimiliki pada usia 1-3 tahun.

Komunikasi

Pada usia 1 tahun, Si Buah Hati umumnya mulai menunjukkan atau mengekspresikan keinginannya. Mereka juga berupaya berinteraksi dengan orang lain. Pada usia 3 tahun, mereka mulai mencari teman sebayanya.

Perhatian

Pada usia 1-3 tahun,  anak akan menunjukkan perhatian kepada orang atau terhadap sesuatu, termasuk menyapa orang. Sebaliknya, anak yang kurang memperhatikan bisa menjadi tanda bahaya.3

Empati

Si Buah Hati juga mulai menunjukkan empati dengan memahami perasaan orang lain dan menunjukkan perhatian. Pada usia 3 tahun, mereka mulai memahami perasaan, seperti sedih, senang, hingga marah. Mereka juga mulai menunjukkan empat dengan mencium atau memeluk ketika dibutuhkan.

Tips Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak

Setelah memahami pentingnya perkembangan kecerdasan sosial anak dan tahapan yang dicapai pada usia 1-3 tahun, berikut cara mengembangkan kecerdasan sosial anak yang bisa Bunda terapkan.

1. Ajarkan Keterampilan Sosial

Bunda bisa memulai dengan mengajarkan anak keterampilan sosial dasar, seperti mengucapkan "tolong" dan "terima kasih", menyapa orang lain, dan memperkenalkan diri.

Keterampilan sosial, terutama bercengkerama, penting untuk perkembangan anak agar mereka dapat berteman, didengarkan, menanyakan apa yang mereka butuhkan, dan mengembangkan hubungan yang kuat dengan orang lain.4

2. Berikan Contoh yang Baik

Perkembangan kecerdasan sosial anak dipengaruhi tindakan orang dewasa di sekitar mereka.  
Cara orangtua berperilaku dan berkomunikasi dengan orang lain menunjukkan kepada anak bagaimana bersikap dan berperilaku dengan orang lain.

Jika Si Buah Hati melihat hubungan yang baik dan saling menghormati di sekelilingnya, mereka juga akan belajar bersikap baik dan hormat kepada orang lain.5

3. Dorong Bermain dalam Kelompok

Permainan kelompok membantu anak belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah bersama. 
Ketika berinteraksi dengan sebuah kelompok, misalnya di kelompok bermain, Si Buah Hati dapat mencoba aktivitas kreatif yang baru, bermain dengan orang dari umur yang berbeda, hingga belajar berinteraksi dengan orang asing.6

4. Ajarkan Self-regulation

Self-regulation atau pengaturan diri adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola perilaku dan reaksi terhadap perasaan dan hal-hal yang terjadi di sekitar.

Self-regulation penting diajarkan karena dapat membantu Si Buah Hati berperilaku yang dapat diterima secara sosial, berteman dengan baik karena dapat mengekspresikan emosi dengan wajar, hingga menjadi mandiri karena dapat membuat mereka mengambil keputusan dalam situasi-situasi tanpa panduan orangtua.7

5. Bacakan Buku tentang Emosi

Membaca buku bersama dapat mengajarkan tentang emosi dan hubungan sosial sekaligus bisa menjadi cara menghabiskan waktu yang menyenangkan.

Bunda bisa memilih buku cerita yang menggambarkan berbagai situasi sosial dan mendiskusikan apa yang terjadi bagaimana tanggapannya.

6. Ajarkan Empati

Cara mengembangkan kecerdasan sosial anak berikutnya adalah melatih perasaan anak berempati atau mengenali dan memahami perasaan orang lain yang berbeda-beda.

Contohnya adalah membantu teman yang membutuhkan atau berpartisipasi dalam kegiatan amal. Jangan lupa, puji tindakan Si Buah Hati dengan spesifik, misalnya “kamu sangat baik telah mau meminjami kakakmu mainan. Lihat dia senang sekali”.8

7. Latih Kemampuan Mendengarkan

Kemampuan mendengarkan bukan hanya penting untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk bersosial. Sebagai contoh, ajarkan Si Buah Hati menunggu giliran bicara, memperhatikan saat orang lain berbicara, dan merespons dengan perhatian.

8. Ajarkan Membicarakan Pikiran

Dalam situasi-situasi tertentu, Si Buah Hati perlu membela diri dan hak-hak untuk menyampaikan pemikiran, kebutuhan, dan preferensinya.

Ini penting agar mereka dapat memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai, percaya diri dalam berekspresi, hingga mengasah kemampuan memutuskan dan menyelesaikan masalah.9

Bunda bisa melatih Si Buah Hati dengan meminta mereka memesan makan sendiri di restoran atau mendorongnya agar bertanya ketika tidak paham saat dijelaskan.

9. Diskusikan tentang Konflik dan Solusi

Bicarakan dengan anak tentang berbagai situasi konflik yang mungkin mereka hadapi dan cara untuk menyelesaikannya. Selain itu, Bunda bisa melatih Si Buah Hati dengan membuat skenario dan meminta mereka memberikan solusi terbaik.

Itulah penjelasan tentang perkembangan kecerdasan sosial anak dan tips mengembangkannya. Dengan menerapkan tips di atas, Bunda bisa membantu Si Buah Hati tumbuh menjadi individu yang cerdas secara sosial. Selamat mencoba!

 

 

Sumber:

  1. Soto-Icaza, P., Aboitiz, F., & Billeke, P. (2015). Development of social skills in children: neural and behavioral evidence for the elaboration of cognitive models. Frontiers in neuroscience, 9, 333. https://doi.org/10.3389/fnins.2015.00333
  2. Social and Emotional Development in Early Childhood - Verywell Mind. Retrieved 28/5/2024 from https://www.verywellmind.com/social-and-emotional-development-in-early-childhood-2795106#toc-importance-of-social-emotional-development-in-early-childhood
  3. What Toddler Social Development Looks Like: Ages 1 and 4 - Parents. Retrieved 28/5/2024 from https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/social/social-development-milestones-ages-1-to-4/
  4. Conversation skills for children: learning to talk and listen to others - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/preschoolers/connecting-communicating/communicating/conversation-skills
  5. Relationships and child development - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/understanding-development/relationships-development
  6. About playgroups - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/playing-with-others/about-playgroups
  7. https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/toddlers-social-emotional-development/self-regulation
  8. The caring child: How to teach empathy (ages 3 to 4) - Baby Center. Retrieved 28/5/2024 from https://www.babycenter.com/child/parenting-strategies/the-caring-child-how-to-teach-empathy-ages-3-to-4_65717
  9. Self-advocacy: helping children speak up for themselves - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/toddlers-social-emotional-development/self-advocacy-helping-children-speak-up-for-themselves
Image Article
Memahami dan Mendorong Kecerdasan Sosial pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off