Memahami dan Mendorong Perkembangan Kecerdasan Sosial pada Anak
08-10-2024
Bunda, tahukah bahwa kecerdasan sosial adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan anak?
Perkembangan kecerdasan sosial anak terjadi sejak dini sebagaimana mereka mengembangkan kemampuan memahami, mengekspresikan, serta mengelola emosi. Selain itu, kecerdasan sosial bukan hanya tentang bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga bagaimana mereka memahami dan mengelola hubungan tersebut.
Mendukung perkembangan kecerdasan sosial Si Buah Hati berarti membantu mereka membangun hubungan sosial yang sehat. Oleh karenanya, memahami cara membangun kecerdasan sosial anak sangat penting. Yuk, kita pelajari lebih lanjut!
Apa Itu Kecerdasan Sosial?
Kecerdasan sosial adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Anak-anak belajar menyelesaikan situasi sosial dengan memprediksi dan memahami perilaku orang lain.1
Anak yang memiliki kecerdasan sosial yang baik cenderung lebih mudah beradaptasi di lingkungan sosial, seperti sekolah atau kelompok bermain.
Mengapa Kecerdasan Sosial Penting?
Perkembangan sosial dan emosional yang positif pada anak usia dini membantu mempersiapkan kehidupan yang sehat dan hubungan yang bermakna.
Beberapa manfaat mendorong kecerdasan sosial pada anak, seperti kepercayaan diri yang lebih baik, peningkatan empati, hubungan sosial yang kuat, mengurangi tekanan emosional, sikap yang lebih positif, hingga kemampuan mandiri lebih baik.2
Kecerdasan sosial yang baik juga membantu anak mengatasi dan menyelesaikan konflik dengan lebih baik sekaligus menjalin kerja sama atau kolaborasi dengan orang lain.
Berbagai hal tersebut tersebut memberikan landasan pemahaman emosional yang dapat membantu Si Buah Hati membentuk kecerdasan emosional yang lebih kuat hingga interaksi efektif yang mendukung kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Bayi dan Stimulasi yang Tepat
Milestones Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Berikut beberapa perkembangan kecerdasan sosial anak yang umumnya dimiliki pada usia 1-3 tahun.
Komunikasi
Pada usia 1 tahun, Si Buah Hati umumnya mulai menunjukkan atau mengekspresikan keinginannya. Mereka juga berupaya berinteraksi dengan orang lain. Pada usia 3 tahun, mereka mulai mencari teman sebayanya.
Perhatian
Pada usia 1-3 tahun, anak akan menunjukkan perhatian kepada orang atau terhadap sesuatu, termasuk menyapa orang. Sebaliknya, anak yang kurang memperhatikan bisa menjadi tanda bahaya.3
Empati
Si Buah Hati juga mulai menunjukkan empati dengan memahami perasaan orang lain dan menunjukkan perhatian. Pada usia 3 tahun, mereka mulai memahami perasaan, seperti sedih, senang, hingga marah. Mereka juga mulai menunjukkan empat dengan mencium atau memeluk ketika dibutuhkan.
Tips Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak
Setelah memahami pentingnya perkembangan kecerdasan sosial anak dan tahapan yang dicapai pada usia 1-3 tahun, berikut cara mengembangkan kecerdasan sosial anak yang bisa Bunda terapkan.
1. Ajarkan Keterampilan Sosial
Bunda bisa memulai dengan mengajarkan anak keterampilan sosial dasar, seperti mengucapkan "tolong" dan "terima kasih", menyapa orang lain, dan memperkenalkan diri.
Keterampilan sosial, terutama bercengkerama, penting untuk perkembangan anak agar mereka dapat berteman, didengarkan, menanyakan apa yang mereka butuhkan, dan mengembangkan hubungan yang kuat dengan orang lain.4
2. Berikan Contoh yang Baik
Perkembangan kecerdasan sosial anak dipengaruhi tindakan orang dewasa di sekitar mereka.
Cara orangtua berperilaku dan berkomunikasi dengan orang lain menunjukkan kepada anak bagaimana bersikap dan berperilaku dengan orang lain.
Jika Si Buah Hati melihat hubungan yang baik dan saling menghormati di sekelilingnya, mereka juga akan belajar bersikap baik dan hormat kepada orang lain.5
3. Dorong Bermain dalam Kelompok
Permainan kelompok membantu anak belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah bersama.
Ketika berinteraksi dengan sebuah kelompok, misalnya di kelompok bermain, Si Buah Hati dapat mencoba aktivitas kreatif yang baru, bermain dengan orang dari umur yang berbeda, hingga belajar berinteraksi dengan orang asing.6
4. Ajarkan Self-regulation
Self-regulation atau pengaturan diri adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola perilaku dan reaksi terhadap perasaan dan hal-hal yang terjadi di sekitar.
Self-regulation penting diajarkan karena dapat membantu Si Buah Hati berperilaku yang dapat diterima secara sosial, berteman dengan baik karena dapat mengekspresikan emosi dengan wajar, hingga menjadi mandiri karena dapat membuat mereka mengambil keputusan dalam situasi-situasi tanpa panduan orangtua.7
5. Bacakan Buku tentang Emosi
Membaca buku bersama dapat mengajarkan tentang emosi dan hubungan sosial sekaligus bisa menjadi cara menghabiskan waktu yang menyenangkan.
Bunda bisa memilih buku cerita yang menggambarkan berbagai situasi sosial dan mendiskusikan apa yang terjadi bagaimana tanggapannya.
6. Ajarkan Empati
Cara mengembangkan kecerdasan sosial anak berikutnya adalah melatih perasaan anak berempati atau mengenali dan memahami perasaan orang lain yang berbeda-beda.
Contohnya adalah membantu teman yang membutuhkan atau berpartisipasi dalam kegiatan amal. Jangan lupa, puji tindakan Si Buah Hati dengan spesifik, misalnya “kamu sangat baik telah mau meminjami kakakmu mainan. Lihat dia senang sekali”.8
7. Latih Kemampuan Mendengarkan
Kemampuan mendengarkan bukan hanya penting untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk bersosial. Sebagai contoh, ajarkan Si Buah Hati menunggu giliran bicara, memperhatikan saat orang lain berbicara, dan merespons dengan perhatian.
8. Ajarkan Membicarakan Pikiran
Dalam situasi-situasi tertentu, Si Buah Hati perlu membela diri dan hak-hak untuk menyampaikan pemikiran, kebutuhan, dan preferensinya.
Ini penting agar mereka dapat memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai, percaya diri dalam berekspresi, hingga mengasah kemampuan memutuskan dan menyelesaikan masalah.9
Bunda bisa melatih Si Buah Hati dengan meminta mereka memesan makan sendiri di restoran atau mendorongnya agar bertanya ketika tidak paham saat dijelaskan.
9. Diskusikan tentang Konflik dan Solusi
Bicarakan dengan anak tentang berbagai situasi konflik yang mungkin mereka hadapi dan cara untuk menyelesaikannya. Selain itu, Bunda bisa melatih Si Buah Hati dengan membuat skenario dan meminta mereka memberikan solusi terbaik.
Itulah penjelasan tentang perkembangan kecerdasan sosial anak dan tips mengembangkannya. Dengan menerapkan tips di atas, Bunda bisa membantu Si Buah Hati tumbuh menjadi individu yang cerdas secara sosial. Selamat mencoba!
Sumber:
- Soto-Icaza, P., Aboitiz, F., & Billeke, P. (2015). Development of social skills in children: neural and behavioral evidence for the elaboration of cognitive models. Frontiers in neuroscience, 9, 333. https://doi.org/10.3389/fnins.2015.00333
- What Toddler Social Development Looks Like: Ages 1 and 4 - Parents. Retrieved 28/5/2024 from https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/social/social-development-milestones-ages-1-to-4/
- Conversation skills for children: learning to talk and listen to others - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/preschoolers/connecting-communicating/communicating/conversation-skills
- Relationships and child development - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/understanding-development/relationships-development
- About playgroups - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/playing-with-others/about-playgroups
- https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/toddlers-social-emotional-development/self-regulation
- The caring child: How to teach empathy (ages 3 to 4) - Baby Center. Retrieved 28/5/2024 from https://www.babycenter.com/child/parenting-strategies/the-caring-child-how-to-teach-empathy-ages-3-to-4_65717
- Self-advocacy: helping children speak up for themselves - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/toddlers-social-emotional-development/self-advocacy-helping-children-speak-up-for-themselves