Cara Mengajarkan Anak Mandiri di Rumah
23-10-2024
Memahami cara mengajarkan anak mandiri merupakan hal yang penting bagi setiap orang tua. Pasalnya, hal ini dapat membantu membangun karakter dan kepercayaan diri Si Buah Hati sejak dini. Sebuah jurnal berjudul A Case Study of Culturing Children's Independence Attitude Through Parent’s Role and Teacher’s Role menjelaskan bahwa kemandirian pada Si Buah Hati dapat mencegah mereka memiliki ketergantungan terhadap orang lain, menumbuhkan rasa berani, dan memotivasi mereka untuk terus mengeksplorasi hal baru dalam hidupnya.
Langkah-Langkah Praktis untuk Mengajarkan Anak Menjadi Mandiri Sejak Dini
Kemandirian juga dapat mendorong Si Buah Hati untuk dapat belajar tentang perilaku dan risiko yang harus dipertanggungjawabkannya. Bagi orang tua, mengajarkan Si Buah Hati menjadi mandiri di rumah bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membereskan mainan sendiri, berpakaian, hingga membantu berbagai tugas rumah tangga.
Berikut ini beberapa cara mengajarkan sikap mandiri pada anak yang bisa Bunda simak.
- Biarkan Si Buah Hati melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Sebagai orang tua, cukup tunjukkan, ajarkan, dan berikan pengawasan.
- Berikan tanggung jawab kepada Si Buah Hati. Misalnya dalam menjaga kebersihan rumah dan berbagai tugas lainnya agar anak-anak belajar bertanggung jawab.
- Mengajarkan Si Buah Hati keterampilan hidup. Misalnya cara memasak, mencuci, dan mengelola uang (cara menabung dan membelanjakan) agar mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri.
- Mengajarkan anak bagaimana cara merawat orang lain. Dengan merawat orang lain, Si Buah Hati belajar pelajaran penting tentang tanggung jawab dan kebutuhan untuk memikirkan orang lain. Misalnya dengan mengizinkan anak-anak merawat hewan peliharaan atau mengizinkan anak yang lebih tua untuk merawat adiknya.
- Biarkan Si Buah Hati menyelesaikan konflik mereka sendiri, sehingga mereka akan tahu bagaimana menangani situasi ini tanpa bantuan orang tuanya.
- Menciptakan lingkungan yang mandiri. Izinkan Si Buah Hati untuk membuat beberapa pilihan mereka sendiri, seperti memilih pakaian untuk dipakai sehari-hari. Berikan Si Buah Hati ruang ketika mereka membutuhkannya.
- Menunjukkan rasa percaya diri pada Si Buah Hati, misalnya dengan memuji setiap usaha dan kerja keras yang dilakukan dalam melakukan sesuatu, bukan hanya memuji keberhasilan. Sebab jika kita hanya memuji keberhasilan, maka Si Buah Hati akan berpikir bahwa kegagalan adalah hal yang buruk.
- Mengajarkan Si Buah Hati untuk membela diri mereka sendiri. Jangan langsung terburu-buru untuk "menyelamatkan" mereka ketika ada konflik atau masalah. Ajaklah Si Buah Hati untuk berdiskusi atau bermain peran mengenai berbagai cara untuk membela diri.
- Mendorong Si Buah Hati untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mengambil risiko, bahkan ketika kemungkinan gagal sangat nyata.
- Tips mengajarkan anak mandiri selanjutnya adalah dengan membiarkan Si Buah Hati melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Berikan pemahaman bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dihindari dengan cara apa pun. Mengajarkan Si Buah Hati bahwa tidak apa-apa untuk terus mencoba sesuatu akan memberi mereka kepercayaan diri untuk mencoba hal-hal baru dalam kehidupan dewasa mereka.
Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Anak
Peran Orang Tua dalam Mendukung Proses Belajar Kemandirian Anak
Mengaplikasikan berbagai cara mengajarkan sikap mandiri pada anak tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, bukan berarti bahwa Bunda tidak bisa mewujudkannya. Sebagai sekolah sekaligus guru pertama Si Buah Hati, penting untuk memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari untuk mulai menumbuhkan kemandiriannya.
Berikut ini peranan orang tua dalam melatih kemandirian anak yang dapat disimak.
- Memberikan kepercayaan pada anak usia sekolah, misalnya dengan melibatkan Si Buah Hati saat melakukan aktivitas sehari-hari untuk meyakinkan bahwa mereka mampu untuk melakukan banyak hal.
- Menerapkan kebiasaan baik yang disesuaikan dengan usia, kemampuan, dan tingkat perkembangannya. Misalnya mengajarkan Si Buah Hati untuk membuang sampah pada tempatnya, rajin mencuci tangan, membereskan mainan di rumah, mencuci piring setelah makan, menolong teman, berbagi mainan atau makanan dengan orang lain, dan berbagai kebiasaan baik lainnya.
- Peranan Bunda dalam mengajarkan Si Buah Hati agar mandiri juga bisa dilakukan dengan menerapkan komunikasi yang baik setiap harinya. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh Si Buah Hati, sehingga mereka bisa menerima dan mengolah pesan dengan baik.
- Mengajarkan kedisiplinan pada Si Buah Hati secara konsisten, misalnya dengan membuat aturan yang disetujui bersama di rumah. Jika ada yang melanggarnya, maka akan ada konsekuensi yang harus diterima.
Aktivitas Sehari-Hari yang Bisa Membantu Anak Mengasah Kemandirian
Pada dasarnya setiap anak merupakan makhluk yang unik dan memiliki laju perkembangan yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengamati kesiapan, perilaku, dan perkembangan anak untuk mulai mengajarkan kemandirian sejak dini. Beberapa contoh aktivitas yang perlu dilatih orang tua untuk mengasah kemandirian pada Si Buah Hati antara lain:
- Buang air besar atau kecil sendiri di toilet.
- Makan dan minum sendiri.
- Menjaga dan merawat barang pribadi.
- Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sesuai kemampuannya.
- Memilih pakaian dan memakainya sendiri, mulai dari baju, celana, kaos kaki, sepatu, dan topi.
- Mengatur dan membagi waktu sendiri, misal saat bermain dan belajar.
- Bertanggung jawab atas setiap pilihannya sendiri.
Cara agar anak mandiri dengan cepat ini tentunya hanya bisa dilakukan dan memberikan hasil yang optimal jika kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan makanan bergizi seimbang setiap harinya. Bunda juga bisa menambahkan susu sebagai salah satu menu pelengkapnya. Rekomendasi susu yang bisa Bunda berikan untuk mendukung proses tumbuh kembang dan belajar Si Buah Hati agar lebih mandiri adalah DANCOW FortiGro.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:
- Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
- Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
- Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.
Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. Kemasannya yang praktis membuat DANCOW FortiGro kemasan UHT cocok dijadikan sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau saat dalam perjalanan.
Semoga tips mengajarkan anak mandiri di atas bisa membantu Bunda dalam mendidik Si Buah Hati agar sukses di masa depannya, ya. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah dengan membelinya di toko kesayangan sekarang juga, Bunda!