Berapa Takaran Gula Normal untuk Anak 1 Tahun? Ini Penjelasannya!
Selama masa pertumbuhan, membatasi asupan gula bagi anak-anak usia 1 tahun adalah hal yang penting dilakukan oleh setiap orang tua. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak orang tua yang belum mengetahui batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun, padahal banyak produk makanan dan minuman hadir dengan kandungan gula di dalamnya. Agar asupan gula pada Si Buah Hati tidak berlebihan, yuk simak penjelasannya berikut ini, Bunda!
Batas Aman Takaran Gula untuk Anak Usia 1 Tahun
Pada dasarnya, asupan gula tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, kandungan gula ini bisa kita dapatkan dari beberapa sumber makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan juga susu. Kandungan gula dalam susu pun bermacam-macam. Untuk susu UHT atau kemasan siap minum biasanya mengandung gula tambahan (sukrosa). Sedangkan ada beberapa jenis susu dengan kandungan gula alami (laktosa) sehingga masih aman untuk dikonsumsi.
Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, kebutuhan gula per hari untuk anak 1 tahun juga harus diperhatikan dengan baik. American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat membuat anak-anak mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan masih banyak lagi.
Anjuran batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun berbeda dengan anak-anak usia 2 tahun ke atas. Jika anak-anak usia 2 tahun ke atas bisa mengonsumsi 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh setiap harinya, maka anak-anak 1 tahun dianjurkan untuk tidak diberikan makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan di dalamnya.
Agar lebih bijak dalam memberikan asupan bergizi bagi anak-anak, penting bagi orang tua untuk selalu memerhatikan label nutrisi dalam kemasan produk sebelum membeli. Dalam label ini, orang tua dapat menemukan keterangan mengenai berbagai macam kandungan yang terdapat dalam satu produk, salah satunya adalah gula. Biasanya, gula tambahan akan dicantumkan dalam berbagai nama, seperti sukrosa, fruktosa, pemanis jagung, sirup jagung, sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa madu, konsentrat jus buah, gula pasir, gula malt, dan masih banyak istilah lainnya.1
Dampak Gula Berlebih Pada Perkembangan Anak
Meskipun gula bisa dijadikan sebagai sumber energi bagi tubuh, namun konsumsi dalam jumlah berlebihan tentu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sekaligus memengaruhi perkembangan anak-anak usia 1 tahun. Berikut ini beberapa dampak konsumsi gula berlebihan pada anak-anak 1 tahun yang wajib Bunda waspadai.
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa kandungan gula tambahan seperti sukrosa atau fruktosa memiliki nilai gizi yang rendah dan tidak dapat memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga membuat anak-anak selalu merasa lapar. Akibatnya, mereka cenderung makan dengan porsi yang berlebihan. Tak hanya itu saja, makanan dan minuman berpemanis juga memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat.2
2. Memicu Kerusakan Gigi
Tak hanya obesitas, konsumsi gula berlebih akibat kurang memahami kebutuhan gula per hari untuk anak 1 tahun juga dapat memicu kerusakan gigi. Hal ini terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.3
3. Kekurangan Gizi
Anak-anak yang sudah dikenalkan dengan makanan manis sejak dini cenderung memiliki preferensi rasa manisnya sendiri. Pada akhirnya, hal ini membuat mereka ingin mengonsumsinya secara terus menerus, sehingga lupa bahkan tidak ingin untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain risiko obesitas dan diabetes tipe 2, anak-anak juga bisa mengalami kekurangan gizi yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.
4. Perkembangan Otak yang Terganggu
Gula tambahan (sukrosa) merupakan jenis gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Kedua gugus gula ini kemudian di usus halus. Glukosa digunakan sebagai sumber energi utama dalam otak, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah metabolik, dan juga memengaruhi perkembangan itak anak.
5. Kualitas Tidur yang Buruk
Konsumsi gula berlebihan juga dikaitkan dengan risiko depresi dan kecemasan pada anak-anak, sehingga kondisi ini dapat memengaruhi kualitas tidurnya. Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengganggu perkembangan anak, karena berkaitan dengan daya fokus, ingatan, serta kemampuannya untuk berpikir dan belajar.4
Baca Juga: Cara Memilih Susu Penambah Berat Badan
Panduan Praktis Mengukur Takaran Gula Harian
Cara paling penting yang harus Bunda lakukan untuk mengukur asupan gula Si Buah Hati adalah dengan memahami batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun sesuai dengan anjuran kesehatan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, anak-anak usia 1 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan (sukrosa). Sebaliknya, Bunda bisa memberikan beberapa pilihan makanan dan minuman yang lebih sehat, seperti:
- Air putih dan susu bebas sukrosa sebagai pengganti minuman manis lainnya. Air putih dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sedangkan susu menyediakan berbagai kandungan gizi seperti kalsium, protein, vitamin D, magnesium, fosfor, dan mineral penting lainnya yang dapat mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Susu juga mengandung gula alami di dalamnya yang disebut dengan laktosa. Laktosa inilah yang aman dikonsumsi dan mampu membantu Kembangangan otak Si Buah Hati.
- Berikan buah-buahan segar untuk memenuhi keinginan Si Buah Hati mengonsumsi makanan manis. Namun pastikan konsumsinya tidak berlebihan dan tidak diberi tambahan apapun ya, Bunda.
Selain memahami takaran gula untuk anak 1 tahun agar dapat memberikan susu pada Si Buah Hati dengan teliti dan lebih bijak, biasakan untuk selalu membaca label nutrisi dalam kemasan sebelum membelinya ya, Bunda. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk susu tersebut mengandung gula tambahan atau tidak di dalamnya.
DANCOW 1+ dapat menjadi rekomendasi susu pertumbuhan tanpa gula tambahan yang dapat diberikan oleh Bunda untuk Si Buah Hati. DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan dengan kandungan Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi di dalamnya.
Bukan baru, susu DANCOW 1+ mengandung 0 gram sukrosa, sehingga aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
Yuk, lengkapi persediaan DANCOW 1+ di rumah dan hindari untuk menambahkan gula pasir saat menyajikannya ya, Bunda.
Sumber:
- Added Sugar in Kids: How Much is Too Much. Retrieved October 31 2024, from https://publications.aap.org/aapnews/news/7331/Added-sugar-in-kids-diets-How-much-is-too-much?autologincheck=redirected
- Childhood Obesity. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/tools/elena/interventions/ssbs-childhood-obesity
- Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3254/makanan-dan-minuman-penyebab-gigi-keropos
- Dampak Konsumsi Gula Berlebihan Pada Anak Bersifat Kronis. Retrieved October 31 2024, from https://health.kompas.com/read/24H01103000868/dampak-konsumsi-gula-berlebihan-pada-anak-bersifat-kronis?page=all
