Ini 5 Cara Mengatasi Strict Parents yang Perlu Bunda Ketahui
22-10-2024
Bunda, menjalani peran sebagai orang tua tentunya kita ingin menjadi sosok yang tegas untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bukan? Sayangnya, tak jarang pula ketika seseorang menerapkan aturan yang terlalu ketat justru bisa menimbulkan tekanan bagi Si Buah Hati. Kondisi inilah yang pada akhirnya membuat hubungan orang tua dan anak menjadi kurang harmonis sebagai dampak pola asuh strict parents.
Apa Itu Strict Parents?
Sebelum memahami lebih lanjut mengenai cara agar tidak menjadi strict parents, kita harus mengerti apa itu arti strict parents dengan baik. Melansir dari Healthline, strict parents adalah orang tua baik ayah, ibu, maupun keduanya yang menerapkan pola asuh yang ketat, tegas, memberikan banyak aturan dan pembatasan, serta cenderung kaku ketika menghadapi anak-anaknya.
Pada umumnya, strict parents menerapkan pola asuh yang ketat dan tegas karena rasa cinta, kepedulian, dan harapan yang begitu besar pada Si Buah Hati. Beberapa ciri-ciri strict parents antara lain:
- Seringkali menetapkan aturan yang ketat, tegas, serta menciptakan batasan yang jelas dan konsisten yang harus diikuti oleh Si Buah Hati.
- Memberikan hukuman keras atas kesalahan yang dilakukan anak, baik secara verbal maupun non-verbal.
- Memiliki harapan yang tinggi dan berharap Si Buah Hati akan memenuhinya setiap waktu.
- Tidak memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk menyampaikan pendapatnya (komunikasi yang terbuka).
- Sulit menoleransi kesalahan yang diperbuat oleh anak.
- Jarang melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan Si Buah Hati di rumah, karena merasa bahwa wibawanya harus tetap terjaga.
- Susah menerima perbedaan nilai dan pendapat dari orang lain, terutama dari Si Buah Hati.
- Jarang bahkan tidak pernah memperbolehkan Si Buah Hati untuk mengambil keputusan, bahkan untuk hal yang sederhana sekalipun.
Sayangnya, tidak semua orang sanggup untuk menghadapi tantangan menjadi strict parents, termasuk Bunda di rumah. Pasalnya, pola asuh ini tak hanya berpotensi menimbulkan tekanan yang cukup besar, tetapi juga bisa menyebabkan trauma pada Si Buah Hati akibat pola asuh yang terlalu tegas dan keras.
Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Anak terhadap Perkembangan Orang Tua
5 Cara Mengatasi Strict Parents
Nah, jika Bunda merasa bahwa aturan yang diterapkan di rumah terlalu kaku atau justru pasangan menjadi Ayah yang strict, penting untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pola asuh demi menemukan keseimbangan antara disiplin dan kasih sayang, sehingga tercipta keluarga yang lebih harmonis. Berikut ini beberapa cara mengatasi strict parents yang bisa disimak.
1. Bersikap Sabar
Cobalah untuk sabar ketika menjumpai pasangan menerapkan pola asuh yang strict. Tujuannya adalah untuk menghindari pertikaian atau perdebatan yang dapat merugikan banyak orang.
2. Mencoba Berkomunikasi
Selanjutnya, coba ajak pasangan untuk berdiskusi berdua dan mengevaluasi pola asuh yang selama ini diterapkan dalam keluarga. Diskusikan kembali apakah pola asuh yang diterapkan memberikan dampak yang baik atau justru sebaliknya. Bila perlu, mintalah bantuan pada ahli untuk menemukan solusi terbaik.
3. Belajar Mendengarkan
Cara terhindar menjadi strict parents selanjutnya adalah dengan belajar mendengarkan pendapat pasangan atau pihak lain mengenai pola asuh yang tepat bagi Si Buah Hati sesuai dengan karakternya.
4. Menanggapi Pembicaraan ke Arah yang Positif
Saat berdiskusi dengan pasangan mengenai pola asuh di rumah, pastikan untuk mengesampingkan ego dan bawalah pembicaraan ke arah yang positif. Jelaskan mengenai dampak pola asuh strict parents dalam keluarga, terutama pada Si Buah Hati.
5. Manfaatkan Waktu untuk Me Time
Menghabiskan waktu bersama keluarga juga bisa menjadi cara agar tidak menjadi strict parents. Cobalah ajak anggota keluarga untuk berjalan-jalan dan biarkan masing-masing menyampaikan pendapat atau perasaannya dengan bebas. Dengan begini, orang tua bisa sama-sama belajar untuk saling memperbaiki diri, dan Si Buah Hati pun dapat mencontoh hal-hal baik dalam hidupnya, terutama dari perilaku kedua orang tuanya.
Strategi untuk Menciptakan Hubungan Anak dan Orang Tua yang Harmonis
Lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang merupakan tempat yang paling tepat bagi anak-anak untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Ketika anak-anak memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya, maka mereka bisa belajar mengenai banyak hal dalam hidupnya dengan lebih nyaman. Beberapa cara terhindar menjadi strict parents dan menjalin hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak yang bisa disimak antara lain:
- Selalu memberikan dukungan penuh pada Si Buah Hati untuk setiap keputusan dalam hidupnya. Namun, pastikan bahwa Bunda tetap memberikan arahan yang positif tanpa terkesan menghakimi, ya.
- Menghabiskan waktu bersama keluarga sebanyak mungkin.
- Menciptakan lingkungan yang hangat, penuh perhatian, saling percaya, dan saling menghormati antar anggota keluarga.
- Mencoba menjadi pendengar yang baik bagi Si Buah Hati. Berikan kebebasan bagi Si Buah Hati untuk mengekspresikan perasaannya.
- Membuat aturan bersama di rumah. Jelaskan juga mengenai konsekuensi yang harus diterima saat melanggarnya.
Sebagai orang tua, kita juga harus mulai membiasakan diri untuk tidak membatasi Si Buah Hati dalam memilih berbagai keputusan dalam hidupnya. Cukup jelaskan mengenai berbagai kemungkinan risiko atau konsekuensi dari keputusan yang dipilih oleh Buah Hati. Biarkan mereka untuk merasakan kegagalan, sebab momen inilah yang dapat membantu mereka belajar untuk lebih baik kedepannya. Tujuannya adalah untuk membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bertanggungjawab, dan mandiri.
Dukung juga tumbuh kembang Si Buah Hati dengan memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, yaitu dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan juga dilengkapi dengan susu. Untuk anak-anak usia sekolah, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:
- Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
- Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
- Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.
Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.
Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.