Peran Orang Tua Terhadap Anak Dalam Menggali Potensi Diri
22-10-2024
Menggali potensi Si Buah Hati merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang tua. United Nations Children's Fund (UNICEF) menjelaskan bahwa peran orang tua terhadap anak dalam hal ini adalah memberikan perawatan kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang, perlindungan dari bahaya dan memberikan rasa aman, memberikan kesempatan untuk belajar sedak dini, dan pastinya pengasuhan yang penuh kasih sayang. Tujuan dari semua hal ini adalah untuk mendukung agar tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal dan menciptakan pribadi yang percaya diri, mandiri, dan bahagia saat mereka dewasa nanti.
Mengidentifikasi dan Mengembangkan Potensi Anak
Pada dasarnya setiap anak dilahirnkan dengan potensi yang tidak terbatas di dalam dirinya. Namun, hal ini hanya dapat membantu mereka meraih kesuksesan di masa depan jika mereka mampu memaksimalkan potensinya dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membantu menggali potensi belajar Si Buah Hati secara lebih dalam.
Peran orang tua dalam mendidik anak dan mengembangkan potensinya tak sekedar memberi pengetahuan mekanis, tetapi juga harus menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, nyaman, penuh cinta dan perhatian, serta dedikasi penuh. Meski bukan hal yang mudah, berikut ini beberapa cara menggali dan mengembangkan potensi Si Buah Hati yang bisa Bunda terapkan sehari-hari.
1. Mengenali Minat dan Bakat Si Buah Hati
Langkah pertama yang bisa Bunda lakukan untuk menggali dan mengembangkan potensi Si Buah Hati adalah dengan mengetahui minat dan bakatnya terlebih dahulu. Untuk yang satu ini, Bunda bisa mengobservasi aktivitas Si Buah Hati setiap harinya. Misalnya saat bermain, Bunda menemukan Si Buah Hati sering kali berpura-pura menjadi dokter, guru, atau pilot. Besar kemungkinan bahwa beberapa peran itulah yang menarik minatnya.
2. Membantu Si Buah Hati untuk Mengeksplor Dunia
Selanjutnya, Bunda bisa mengeksplorasi lebih jauh dan menanyakannya langsung pada Si Buah Hati untuk memastikan minat mereka. Dengarkan respon Si Buah Hati dengan perhatian penuh, setelah itu, bantulah mereka untuk mengeksplorasi atau mendalami minatnya. Jika Si Buah Hati benar-benar tertarik untuk menjadi dokter atau pilot, Bunda bisa memberikan berbagai macam bacaan, video, atau jenis informasi lain yang sesuai dengan minat Si Buah Hati agar mereka lebih bersemangat untuk mewujudkannya.
Bunda juga bisa memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk mengeksplorasi secara langsung, misalnya dengan mengajaknya tempat wisata edukatif yang memberikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mencoba berbagai profesi yang ada di dunia. Pasti menyenangkan!
3. Memberikan Dukungan dan Pujian Atas Usaha Si Buah Hati
Jika Si Buah Hati mampu konsisten dan memiliki keinginan untuk terus belajar mendalami minatnya, orang tua perlu memberikan pujian dan apresiasi atas usahanya tersebut. Selain ucapan, Bunda juga bisa memberikan snack favorit Si Buah Hati setiap mereka berhasil melakukan sesuatu. Apresiasi dan pujian ini akan membuat Si Buah Hati merasa dihargai, dicintai, dan dianggap penting, sehingga mereka akan terpacu untuk belajar lebih semangat lagi.
4. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Tepat
Peran orang tua terhadap pendidikan anak sekaligus mengembangkan potensinya juga harus didukung dengan lingkungan belajar yang tepat. Lingkungan yang tepat akan membuat Si Buah Hati merasa aman dan nyaman saat belajar, sehingga mereka lebih mudah menyerap materi belajarya. Dengan begini, Si Buah Hati bisa lebih semangat, percaya diri, dan siap mengeksplorasi berbagai hal baru dalam hidupnya.
Tips Komunikasi yang Efektif Antara Orang Tua dan Anak
Bunda, setiap interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak merupakan bentuk dari komunikasi. Bentuk komunikasi yang terjadi menurut United Nations Children's Fund (UNICEF) bukan hanya soal kata-kata yang terucap, tetapi juga bisa berupa nada, tatapan mata, sentuhan fisik (pelukan dan ciuman) saat orang tua menyampaikan pesan pada Si Buah Hati. Cara orang tua berkomunikasi dengan Buah Hatinya tak hanya mengajarkan mereka cara berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga merupakan melatih perkembangan emosional dan bagaimana cara mereka membangun hubungan dalam kehidupannya.
Ada dua jenis komunikasi yang bisa dilakukan, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan cara kita dalam berkomunikasi menggunakan kata-kata, nada dan suara, serta dialek atau cara pengucapan kata yang dipahami Si Buah Hati. Lain halnya dengan komunikasi nonverbal, yaitu komunikasi yang disengaja dan tidak disengaja melalui bahasa tubuh, seperti ekspresi wajah, kontak mata, ruang pribadi, gerakan tangan, atau sentuhan fisik seperti pelukan.
Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak bisa memberikan dampak yang positif jika pola komunikasi yang digunakan sudah tepat. Berikut ini tips komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak yang Bisa Bunda simak.
1. Menjadi Pendengar Aktif
Mendengarkan Si Buah Hati secara aktif dapat membuat mereka merasa dihargai, didengar, dan dipahami. Saat menjadi pendengar, Bunda bisa menggunakan gerakan tubuh seperti senyuman yang membesarkan hati atau anggukan yang menegaskan. Hal inilah yang bisa membantu menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli terhadap apa yang disampaikan oleh Si Buah Hati.
Pastikan juga untuk menatap mata saat berdiskusi untuk membuat Si Buah Hati merasa lebih aman dan terhubung dengan orang tuanya. Tunjukkan bahwa Bunda benar-benar mendengarkan dengan mengajukan pertanyaan seperti “apa?” “mengapa” dan “bagaimana”, sehingga kemampuan Si Buah Hati dalam berkomunikasi juga semakin meningkat.
2. Mendengarkan Secara Reflektif
Buktikan bahwa Bunda menaruh kepedulian pada apa yang disampaikan Si Buah Hati dengan mengulang kembali apa yang mereka katakana menggunakan kalimat yang berbeda. Misalnya saat mereka berkata “Aku nggak mau makan sayur lagi,” maka Bunda bisa merespons dengan, “Kamu nggak mau makan sayur?,”. Kondisi ini dapat memberikan ruang bagi Si Buah Hati untuk mengekspresikan emosinya tanpa harus merasa dihakimi.
3. Berbicara dengan Jelas
Saat berkomunikasi dengan Si Buah Hati, pastikan untuk menggunakan bahasa dan kalimat yang mudah mereka pahami. Hindari kata-kata atau kalimat yang berpotensi melukai hatinya. Menggunakan bahasa yang baik tak hanya dapat memberikan contoh positif bagi Si Buah Hati, tetapi juga bisa membuat mereka merasa dihargai dan dicintai orang tuanya.
4. Hindari ‘Menyuap’ Si Buah Hati
Menawarkan hadiah untuk membuat Si Buah Hati tidak rewel mungkin bisa membuat Bunda merasa memiliki control sepenuhnya atas anak, namun hal ini juga bisa menyebabkan ketidakpercayaan antara Bunda dan Si Buah Hati. Oleh karena itu, cobalah untuk menetapkan harapan yang jelas dan realistis atas apa yang Bunda ingin Si Buah Hati lakukan, berikan pujian atas perilaku baiknya, dan gunakan konsekuensi untuk mendorong perilaku yang lebih baik ketika diperlukan.
5. Bantu SI Buah Hati Mengekspresikan Perasaannya
Penting bagi anak-anak untuk belajar menyebutkan perasaannya agar kecerdasan emosionalnya dapat terlatih. Saat Si Buah Hati mengekspresikan perasaannya secara verbal, dengarkanlah dengan penuh perhatian dan empati, cobalah untuk memandang dari sudut pandang mereka. Namun jika mereka menyampaikan perasaannya melalui amukan atau tertawa, bantu jelaskan berbagai macam perasaan seperti bahagia, sedih, santai, terluka, takut, lapar, mengantuk, marah, dan masih banyak lagi.
6. Bersenang-senang Bersama
Cara memperkuat hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak selanjutnya adalah dengan bersenang-senang bersama dan menikmati percakapan ringan setiap harinya. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berdiskusi mengenai banyak hal, mulai dari minat, musik, buku favorit, atau sekedar bercanda bersama. Namun satu hal yang harus diingat adalah untuk tertawa bersama Si Buah Hati, bukan menertawakan mereka karena hal tersebut bisa melukai hatinya.
7. Memberikan Contoh yang Baik
Peran orang tua dalam mendidik anak adalah dengan menjadi contoh yang baik, sebab anak-anak selalu melihat dan mencontoh kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pertimbangkan contoh apa yang ingin Bunda dan Ayah berikan. Jika ingin Si Buah Hati tumbuh sebagai pribadi yang sopan, percaya diri, mandiri, dan kreatif, maka sebaiknya berikanlah contoh yang sesuai dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
Pentingnya Dukungan Emosional dalam Perkembangan Potensi Anak
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali, memahami, mengatur, dan mengelola emosi dirinya sendiri dan mampu memahami perasaan orang lain. Hal ini sangatlah penting dalam kehidupan agar setiap orang mampu mengatasi konflik dengan baik, termasuk pada Si Buah Hati.
Dalam hal ini, peranan keluarga sangat penting dalam membentuk kecerdasan emosional pada Si Buah Hati, sebab mereka meniru perilaku kedua orang tuanya dan mempelajari bagaimana cara mengelola emosi dengan baik. Seorang anak yang memiliki kecerdasan emosional cenderung mampu untuk mengelola emosi negatif dalam dirinya, lebih terbuka untuk menceritakan emosinya kepada orang yang mereka percayai, dan mampu memahami emosi orang-orang di sekelilingnya.
Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak yang juga sangat penting untuk dilakukan adalah memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik. Pemberian makanan bergizi seimbang, penerapan pola hidup sehat dalam keluarga, dan pemberian dua gelas susu setiap harinya dapat membantu Si Buah Hati semakin siap untuk mengembangkan potensinya. Salah satu pilihan susu yang bisa Bunda jadikan pertimbangan adalah DANCOW FortiGro.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. DANCOW FortiGro yang tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:
- Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
- Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
- Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.
Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.
Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Yuk, dukung kreativitas Si Buah Hati dan lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah sekarang juga!