Pengaruh Kurangnya Vitamin DHA untuk Anak Usia Sekolah
22-10-2024
Dalam kehidupan sehari-hari, vitamin DHA untuk anak usia sekolah memiliki peranan penting dalam mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitifnya. Pasalnya, pada masa ini anak-anak sedang berada dalam tahap pertumbuhan yang cukup pesat, baik secara fisik dan mental, sehingga kebutuhan gizinya harus dipenuhi dengan baik.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan bahwa kurangnya asupan vitamin DHA untuk anak dapat menghambat perkembangan otak dan mengganggu fungsi penglihatan Si Buah Hati. Oleh karena itu, orang tua perlu menyadari pentingnya pemenuhan kebutuhan vitamin dan DHA yang memadai untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembang anak agar berjalan optimal.
Tanda-tanda Anak Kekurangan DHA
DHA merupakan komponen penting dalam membran sel tubuh yang dibutuhkan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan parau-paru, jantung, dan endokrin (jaringan yang memproduksi dan melepas hormon) agar dapt bekerja dengan optimal. Saat kebutuhan vitamin DHA untuk anak tidak terpenuhi dengan baik, maka kondisi ini dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuh, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sulit Konsentrasi dan Daya Ingat Lemah
Seperti yang kita ketahui, DHA berkaitan erat dengan perkembangan otak manusia dan sudah ada sejak janin di dalam kandungan. Asupan vitamin DHA untuk anak yang kurang memadai pada anak-anak usia sekolah dapat memberikan dampak negatif bagi mereka, mulai dari kesulitan berkonsentrasi, anak-anak memiliki daya ingat yang lemah, dan kesulitan untuk memahami materi belajar dengan optimal.
2. Kulit kering dan mudah iritasi
Bagi tubuh manusia, DHA mampu membantu menjaga kelembapan kulit tubuh yang dapat mencegah kulit kering dan mengalami iritasi. Saat seorang anak kekurangan DHA, maka ia cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kulit, seperti iritasi dan kulit kering yang memicu Si Buah Hati untuk menggaruknya dengan kasar akibat sensasi rasa gatal yang ditimbulkan. Kekurangan DHA juga dapat memicu timbulnya jerawat pada kulit tubuh.
3. Cenderung Lebih Mudah Mengalami Stres
Pada dasarnya, asam lemak Omega 3 merupakan komponen penting yang terdapat dalam otak dan memiliki efek pelindung saraf serta anti-inflamasi. Bahkan, asupan lemak Omega 3 yang memadai dapat membantu mengobati penyakit neurodegeneratif dan gangguan otak. Sebaliknya, seorang anak yang kekurangan DHA akan cenderung lebih mudah mengalami stress, depresi, dan kesulitan untuk mengontrol emosinya saat melakukan rutinitas hariannya.
4. Mata Kering
Asam lemak Omega 3 memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan mata. Saat seorang anak kekurangan DHA, maka ia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala mata kering dan cukup sering mengalami iritasi mata yang tidak biasa.
Baca Juga: Pilihan Susu untuk Anak Sekolah
Dampak Negatif Kekurangan DHA terhadap Konsentrasi dan Kemampuan Belajar
Selama masa bayi dan pertumbuhan anak-anak, DHA memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan fungsi jaringan otak. DHA perlu terakumulasi dalam sistem saraf pusat agar mata dan otak Si Buah Hati dapat berkembang secara normal dan optimal. Selain penting untuk mendukung proses belajar di sekolah, hal ini juga baik untuk melatih Buah Hati dalam membuat perencanaan, pemecahan masalah, perkembangan sosial, emosional, dan perilakunya.
Seorang anak yang kebutuhan vitamin DHA untuk anak tidak dicukupi dengan baik cenderung mengalami kesulitan dalam proses belajar (sulit menyerap materi belajar), mengalami ADHD atau sulit berkonsentrasi, dan beberapa gangguan lainnya seperti gangguan penglihatan. Hal inilah yang akhirnya Si Buah Hati kesulitan dalam mencapai prestasi akademik yang diinginkan dan proses tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan anak seusianya.
Cara Mengatasi Kekurangan DHA dengan Asupan Nutrisi yang Tepat
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyatakan bahwa pada dasarnya DHA sudah terakumulasi dalam otak janin selama masa kehamilan dan akan berlanjut untuk mengoptimalkan perkembangan otak bayi setelah lahir.
Kebutuhan harian vitamin DHA untuk anak akan sangat berbeda sesuai usianya. Jika anak-anak usia 2—4 tahun membutuhkan 100—150 mg DHA per hari, maka lain halnya dengan anak-anak usia sekolah yang membutuhkan sekitar 250—500 mg DHA setiap harinya. Meski tubuh manusia dapat memproduksi DHA sendiri, sayangnya jumlahnya tidak memadai untuk mendukung tumbuh kembang secara optimal.
Oleh karena itu, cara mengatasi kekurangan DHA yang paling tepat adalah dengan memberikan makanan bergizi sumber DHA seperti ikan laut (salmon, kerang, tiram, makarel), daging dari hewan yang diberi makan rumput, telur, dan susu yang diperkaya Omega 3.
Selain makanan sumber DHA, berikut ini beberapa jenis vitamin yang baik dikonsumsi oleh anak-anak usia sekolah:
- Vitamin A untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan meningkatkan sistem imun tubuh.
- Vitamin B untuk meningkatkan kesehatan metabolisme tubuh. Ada 8 jenis vitamin B yang harus dipenuhi, yaitu Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 (niacin), vitamin B5 (pantothenic acid), vitamin B6, vitamin B7 (biotin), vitamin B9 (asam folat), dan vitamin B12.
- Vitamin C untuk memproduksi kolagen sebagai salah satu protein yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit, penyembuhan luka, dan memperkuart pembuluh darah. Selain itu, vitamin C juga berperan sebagai zat kimia otak yang berfungsi mengirim sinyal antar saraf.
- Vitamin D yang berfungsi membantu penyerapan kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang dan kesehatan gigi anak-anak usia sekolah. Tak hanya itu saja, vitamin D juga dapat membantu meningkatkan sistem imun dalam melawan infeksi.
- Vitamin E yang berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jika Bunda sedang mencari susu yang diperkaya Omega 3, vitamin, serta mineral yang baik untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati, DANCOW FortiGro bisa dijadikan pilihan.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.
DHA adalah asam lemak esensial penting untuk perkembangan otak, sementara Zat Besi berperan membawa oksigen dalam darah untuk menjaga konsentrasi dan daya tahan tubuh. Sayangnya, anak usia 6—8 tahun hanya mencukupi 67,2% kebutuhan zat besi harian mereka. DANCOW FortiGro hadir untuk bantu melengkapi 30% kebutuhan Zat Besi harian dengan mengonsumsinya sebanyak dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:
- Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
- Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
- Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.
Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.