Perkembangan Bayi 10 Bulan: Tahapan Penting dan Cara Optimalkannya

Published date

Jika Si Buah Hati Bunda sudah memasuki usia 10 bulan, banyak hal menarik yang perlu Bunda ketahui tentang perkembangan mereka. Usia 10 bulan adalah masa penuh petualangan bagi Si Buah Hati, di mana mereka mulai menunjukkan berbagai kemampuan baru dan berinteraksi lebih aktif dengan lingkungan sekitarnya1. Lewat artikel ini Bunda akan diajak untuk lebih mengenal seputar kemampuan motorik, perkembangan bayi 10 bulan, hingga bagaimana cara pemberian stimulasi yang tepat untuk Si Buah Hati di usia ini. Yuk, simak!

Kemampuan Motorik

Pada usia 10 bulan, kemampuan motorik Si Buah Hati mengalami kemajuan pesat. Dalam perkembangan bayi 10 bulan ini, mereka mulai belajar merangkak dengan lebih stabil dan terarah. Beberapa anak bahkan mungkin sudah mulai mencoba berdiri dengan bantuan furnitur atau bahkan mulai berjalan dengan dukungan2.

Tips untuk Mengembangkan Kemampuan Motorik

Mengembangkan kemampuan motorik merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang Si Buah Hati. Kemampuan ini mencakup keterampilan motorik kasar seperti berjalan, berlari, dan melompat, serta keterampilan motorik halus seperti menulis, menggambar, dan mengancingkan baju. Berikut ini adalah beberapa tips efektif yang dapat Bunda jadikan panduan untuk mengoptimalkan perkembangan bayi 10 bulan3:

  1. Berikan Waktu Tummy Time: Meskipun Si Buah Hati sudah mahir merangkak, tummy time tetap penting untuk memperkuat otot-otot leher dan bahu.
  2. Mainan Edukasi: Mainan yang dapat dipindahkan atau ditekan akan sangat membantu mereka untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya.
  3. Latihan Berdiri dan Berjalan: Dorong Si Buah Hati untuk berdiri dan berjalan dengan bantuan Bunda atau furnitur stabil.

Kemampuan Bicara

Pada tahap ini, Si Buah Hati mulai mengeluarkan lebih banyak suara dan mencoba menirukan kata-kata sederhana. Bunda mungkin sudah mendengar kata-kata seperti "Bunda" atau "Ayah" di usia ini. Perkembangan bayi 10 bulan ini menunjukkan bahwa Si Buah Hati mulai memahami hubungan antara suara dan makna4.

Baca Juga: Cara Memilih Susu Penambah Berat Badan Anak

Tips untuk Mengembangkan Kemampuan Bicara

Memahami cara mengembangkan kemampuan bicara dengan baik dapat membantu Si Buah Hati berkomunikasi secara lebih efektif, mengungkapkan diri dengan lebih jelas, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka dengan percaya diri. Berikut adalah beberapa tips untuk mengembangkan kemampuan bicara Si Buah Hati yang bisa Bunda lakukan5:

  1. Berbicara dengan Si Buah Hati: Ajak mereka berbicara dan berikan respon positif saat mereka mencoba berkomunikasi.
  2. Bacakan Cerita: Membaca buku bergambar sederhana dapat membantu memperkenalkan kata-kata baru.
  3. Nyanyikan Lagu: Lagu-lagu anak-anak dengan kata-kata yang sederhana sering kali sangat efektif dalam merangsang kemampuan bahasa bayi.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial Si Buah Hati pada usia 10 bulan juga mulai berkembang. Mereka menjadi lebih sadar akan kehadiran orang lain dan mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang besar. Senyuman, tawa, dan bahkan minta digendong adalah bentuk interaksi sosial yang menunjukkan keterlibatan mereka dengan dunia sekitar6.

Tips untuk Mengembangkan Interaksi Sosial7

  1. Bermain Bersama: Habiskan waktu bermain bersama dengan Si Buah Hati, baik itu dengan mainan atau permainan sederhana seperti cilukba.
  2. Dorong Interaksi dengan Anak Lain: Jika memungkinkan, perkenalkan Si Buah Hati kepada teman sebayanya untuk mulai mengenali konsep bermain bersama.
  3. Responsif Terhadap Sinyal Mereka: Perhatikan ekspresi dan gerakan tubuh Si Buah Hati untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka.

Cara Pemberian Stimulasi yang Tepat

Pemberian stimulasi yang tepat sangat penting untuk mendukung aspek perkembangan bayi 10 bulan. Stimulasi tidak harus berupa aktivitas yang rumit atau berat; bahkan kegiatan sehari-hari bisa menjadi bentuk stimulasi yang efektif. Berikut beberapa di antaranya :

  1. Rutin dan konsisten. Jadwalkan aktivitas stimulasi setiap hari, seperti membaca buku atau bermain dengan mainan edukatif.
  2. Kenali minat Si Buah Hati. Perhatikan apa yang paling menarik minat mereka dan gunakan itu sebagai dasar untuk aktivitas stimulasi.
  3. Ciptakan lingkungan yang aman. Pastikan rumah Bunda aman untuk Si Buah Hati agar mereka bebas menjelajah tanpa risiko cedera.
  4. Latihan sensorik. Berikan berbagai tekstur, suara, dan pemandangan melalui mainan atau objek yang aman untuk dipegang dan dieksplorasi.

Mengamati perkembangan bayi 10 bulan adalah pengalaman yang luar biasa bagi setiap Bunda. Di usia ini, bertumbuhnya kemampuan motorik, perkembangan bicara, dan interaksi sosial mereka sangat pesat. Dengan pemberian stimulasi yang tepat, Bunda dapat mendukung setiap fase perkembangan bayi 10 bulan ini dengan optimal. Selain dengan memberikan stimulasi yang tepat, jangan lupa untuk terus penuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan makanan dan minuman yang bergizi tinggi ya, Bunda. Ingatlah untuk selalu memberikan cinta dan perhatian yang tulus, karena kasih sayanglah yang merupakan dasar dari perkembangan yang sehat dan bahagia. Selamat menikmati setiap momen berharga bersama Si Buah Hati, Bunda!
 

 

Sumber:

  1. Ilyka D, Johnson MH, Lloyd-Fox S. Infant social interactions and brain development: A systematic review. Neurosci Biobehav Rev. 2021 Nov;130:448-469. doi: 10.1016/j.neubiorev.2021.09.001. Epub 2021 Sep 10. PMID: 34506843; PMCID: PMC8522805.
  2. Development milestones - StatPearls - NCBI bookshelf. (2023, March 16). National Center for Biotechnology Information. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557518/
  3. Pedersen MRL, Hansen AF. Interventions by Caregivers to Promote Motor Development in Young Children, the Caregivers' Attitudes and Benefits Hereof: A Scoping Review. Int J Environ Res Public Health. 2022 Sep 14;19(18):11543. doi: 10.3390/ijerph191811543. PMID: 36141815; PMCID: PMC9517187.
  4. Çetinçelik, M., Rowland, C. F., & Snijders, T. M. (2023). Ten-month-old infants’ neural tracking of naturalistic speech is not facilitated by the speaker’s eye gaze. Developmental Cognitive Neuroscience, 64, 101297. https://doi.org/10.1016/j.dcn.2023.101297
  5. Zhao, T. C., & Kuhl, P. K. (2022). Development of infants’ neural speech processing and its relation to later language skills: A MEG study. NeuroImage, 256, 119242. https://doi.org/10.1016/j.neuroimage.2022.119242
  6. Ilyka D, Johnson MH, Lloyd-Fox S. Infant social interactions and brain development: A systematic review. Neurosci Biobehav Rev. 2021 Nov;130:448-469. doi: 10.1016/j.neubiorev.2021.09.001. Epub 2021 Sep 10. PMID: 34506843; PMCID: PMC8522805.
  7. Ilyka D, Johnson MH, Lloyd-Fox S. Infant social interactions and brain development: A systematic review. Neurosci Biobehav Rev. 2021 Nov;130:448-469. doi: 10.1016/j.neubiorev.2021.09.001. Epub 2021 Sep 10. PMID: 34506843; PMCID: PMC8522805.
Image Article
Perkembangan Bayi 10 Bulan: Tahapan Penting dan Cara Optimalkannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Manfaat Susu Rendah Gula untuk Anak 1-3 Tahun

Published date

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin memberikan yang terbaik untuk Si Buah Hati, terutama dalam hal pemenuhan gizi. Salah satu keputusan penting yang perlu kita ambil adalah memilih susu yang tepat. Tapi apakah Bunda pernah memikirkan tentang kandungan gula dalam susu yang dikonsumsi Si Buah Hati? Dalam artikel berikut ini, Bunda akan diajak untuk lebih memahami tentang manfaat susu rendah gula untuk anak 1-3 tahun. Yuk, simak!

Laktosa: Gula Alami dalam Susu

Pertama-tama, perlu Bunda ketahui bahwa salah satu jenis gula yang terkandung dalam susu adalah laktosa. Laktosa adalah karbohidrat utama yang memberikan energi bagi Si Buah Hati yang sedang aktif tumbuh1. Laktosa mudah dicerna oleh kebanyakan Si Buah Hati, dan juga membantu dalam penyerapan kalsium dan magnesium, dua mineral penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat2.
Selain laktosa, ada beberapa susu yang juga mengandung gula tambahan seperti sukrosa (gula meja) atau fruktosa (gula buah)3. Penambahan gula semacam ini seringkali tidak diperlukan dan bisa membawa efek buruk bagi kesehatan Si Buah Hati.

Manfaat Susu Tanpa Gula Tambahan

Mengapa penting bagi Bunda untuk memilih susu rendah gula untuk anak 1-3 tahun? Berikut beberapa manfaat utama yang perlu Bunda ketahui4:

1. Minimalisir Risiko Kerusakan Gigi

Gula tambahan seperti sukrosa dapat menjadi musuh besar bagi kesehatan gigi Si Buah Hati. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan plak bakteri lebih mudah menempel pada gigi, yang pada akhirnya memicu risiko kerusakan gigi seperti karies atau lubang pada gigi5. Dengan memilih susu rendah gula, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan gigi Si Buah Hati agar terhindar dari masalah kerusakan gigi.

2. Menurunkan Risiko Obesitas

Obesitas pada anak-anak menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin sering dijumpai saat ini. Konsumsi gula berlebih merupakan salah satu faktor penyebab utama obesitas. Gula tambahan memberikan asupan kalori yang tidak berguna dan dapat memicu peningkatan berat badan yang tidak sehat. Dengan memilih susu rendah gula, Bunda bisa mengontrol asupan kalori yang masuk dalam tubuh Si Buah Hati sehingga berat badannya bisa tetap terjaga pada tingkat yang sehat6.

Baca Juga: Cara Memilih Susu Penambah Berat Badan Anak

3. Mencegah Penyakit Tidak Menular di Masa Depan

Mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi tidak hanya berpengaruh pada masa anak-anak, tetapi juga bisa memiliki dampak jangka panjang. Penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung bisa dipicu oleh kebiasaan konsumsi gula yang berlebihan7. Dengan memberikan susu rendah gula untuk anak 1-3 tahun, Bunda telah mengambil langkah penting dalam mencegah munculnya penyakit-penyakit tersebut di masa depannya.

DANCOW 1+ Immunutri hadir dengan formula yang memastikan tidak ada sukrosa atau gula tambahan di dalamnya. Susu ini dirancang khusus untuk memberikan gizi lengkap yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati tanpa risiko tambahan dari konsumsi gula yang tidak perlu.

Selain itu, DANCOW 1+ Immunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, Selenium, Zink dan Tembaga, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun agar bebas bereskplorasi dan tumbuh percaya diri.

Bunda, pilihan untuk memberikan susu rendah gula untuk anak 1-3 tahun seperti DANCOW 1+ Immunutri kepada Si Buah Hati adalah langkah kecil yang hasilnya besar bagi kesehatan mereka. Dengan menjaga asupan gula agar tetap rendah, Bunda bisa membantu mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul di masa depan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

 

Sumber:

  1. Romero-Velarde E, Delgado-Franco D, García-Gutiérrez M, Gurrola-Díaz C, Larrosa-Haro A, Montijo-Barrios E, Muskiet FAJ, Vargas-Guerrero B, Geurts J. The Importance of Lactose in the Human Diet: Outcomes of a Mexican Consensus Meeting. Nutrients. 2019 Nov 12;11(11):2737. doi: 10.3390/nu11112737. PMID: 31718111; PMCID: PMC6893676.
  2. Hodges JK, Cao S, Cladis DP, Weaver CM. Lactose Intolerance and Bone Health: The Challenge of Ensuring Adequate Calcium Intake. Nutrients. 2019 Mar 28;11(4):718. doi: 10.3390/nu11040718. PMID: 30925689; PMCID: PMC6521087.
  3. Altered nutrient composition of lactose-reduced infant formula. (2024, January 17). MDPI. https://www.mdpi.com/2072-6643/16/2/276
  4. Mahato DK, Keast R, Liem DG, Russell CG, Cicerale S, Gamlath S. Sugar Reduction in Dairy Food: An Overview with Flavoured Milk as an Example. Foods. 2020 Oct 2;9(10):1400. doi: 10.3390/foods9101400. PMID: 33023125; PMCID: PMC7600122.
  5. Feldens CA, Pinheiro LL, Cury JA, Mendonça F, Groisman M, Costa RAH, Pereira HC, Vieira AR. Added Sugar and Oral Health: A Position Paper of the Brazilian Academy of Dentistry. Front Oral Health. 2022 Apr 6;3:869112. doi: 10.3389/froh.2022.869112. PMID: 35464781; PMCID: PMC9020561.
  6. Magriplis E, Michas G, Petridi E, Chrousos GP, Roma E, Benetou V, Cholopoulos N, Micha R, Panagiotakos D, Zampelas A. Dietary Sugar Intake and Its Association with Obesity in Children and Adolescents. Children (Basel). 2021 Aug 3;8(8):676. doi: 10.3390/children8080676. PMID: 34438567; PMCID: PMC8391470.
  7. Rippe JM, Angelopoulos TJ. Relationship between Added Sugars Consumption and Chronic Disease Risk Factors: Current Understanding. Nutrients. 2016 Nov 4;8(11):697. doi: 10.3390/nu8110697. PMID: 27827899; PMCID: PMC5133084
Image Article
Mengenal Manfaat Susu Rendah Gula untuk Anak 1_3 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Menjaga Tubuh Anak Sehat Saat Puasa

Published date

Memastikan tubuh anak sehat saat puasa merupakan tugas dan kewajiban bagi setiap orang tuanya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami kondisi Si Buah Hati dengan baik selama berpuasa, baik secara mental maupun fisiknya. Tak cukup hanya dengan pemberian makanan bergizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, tetapi juga penerapan gaya hidup yang lebih sehat selama berpuasa. Agar Si Buah Hati dapat berpuasa dengan nyaman dan lancar, yuk simak tips meningkatkan sistem imun anak berikut ini, Moms!

Persiapan Mental dan Fisik: Cara mempersiapkan anak untuk berpuasa

Bagi anak-anak usia sekolah, belajar berpuasa bisa menjadi satu hal yang cukup menantang. Pasalnya mereka harus menahan rasa lapar dan haus dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempersiapkan mental dan fisik Si Buah Hati dengan baik agar mereka dapat terbiasa berpuasa dengan nyaman selama bulan Ramadan.

Tak perlu mengajarkan untuk langsung berpuasa penuh, Bunda bisa mulai mengajarkan hal-hal dasar pada Si Buah Hati. Tujuannya adalah untuk membuat mereka terbiasa dengan rutinitas selama bulan Ramadan. Setelah dirasa siap, Bunda bisa mulai mengajaknya berpuasa dengan cara bertahap. Agar persiapan mental dan fisik Si Buah Hati berjalan lancar, simak tips mengajarkan anak berpuasa menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia yang bisa Bunda simak.

  1. Membiasakan Si Buah Hati untuk bangun sahur meski hanya untuk minum air putih atau susu dan melanjutkan tidurnya kembali.
  2. Melibatkan anak-anak untuk menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa bagi keluarga.
  3. Mengajak anak-anak untuk melakukan rutinitas selama bulan Ramadan, seperti ngabuburit berburu takjil favorit, solat tarawih berjamaah, berbagi takjil, dan beberapa amalan lainnya. Bila perlu, ciptakan tradisi menyenangkan yang nantinya bisa diulang setiap tahunnya.
  4. Menunda waktu sarapan. Misalnya jika Si Buah Hati terbiasa sarapan pukul enam pagi, maka Bunda bisa menundanya hingga pukul tujuh atau sampai anak-anak minta makan.
  5. Mengajarkan anak untuk tidak sarapan selama bulan Ramadan, namun memajukan waktu makan siang agar mereka tidak merasa kelaparan.
  6. Mulai mengajarkan Si Buah Hati untuk berpuasa selama 3-4 jam terhitung dari waktu solat subuh. Setelah terbiasa, Bunda bisa menambah waktu berpuasa hingga pukul 12 siang, sehingga anak-anak akan mulai terbiasa.

Untuk mempersiapkan fisiknya, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya denagn baik. Saat sahur dan berbuka, usahakan untuk memberikan makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin dan mineral agar proses tumbuh kembangnya tidak terganggu. Langkah ini juga bisa dijadikan sebagai cara menjaga imunitas anak saat puasa yang dapat Bunda terapkan setiap harinya.
Baca Juga: Cara Menjelaskan Puasa Kepada Anak

Menu Sehat Anak: Tips menyusun menu sehat untuk sahur dan buka puasa

Selama bulan Ramadan, sahur bukan hanya sekadar mengisi perut sebelum berpuasa, tetapi juga dilakukan sebagai cara meningkatkan imunitas tubuh anak saat puasa. Sama halnya dengan berbuka puasa, pastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan bergizi seimbang selama bulan Ramadan. Saat kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik, maka Si Buah Hati dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan semangat. Berikut ini beberapa tips menyusun menu sehat untuk sahur yang bisa Bunda terapkan.

  1. Siapkan bahannya sejak malam sebelumnya, sehingga Bunda bisa masak dengan lebih cepat dan efisien.
  2. Alih-alih menggoreng dengan menggunakan minyak yang banyak, Bunda bisa menggunakan metode memasak yang lebih sehat seperti menumis menggunakan sedikit minyak, memanggang, atau mengukus.
  3. Memberikan makanan bergizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein yang berperan sebagai sumber energi bagi Si Buah Hati.
  4. Berikan sayuran hijau dan juga buah-buahan yang tinggi kadar airnya.
  5. Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan konsumsi 2 gelas air putih saat sahur dan berbuka puasa, sebelum tidur, dan setelah makan malam.

Ide aktivitas agar anak tetap aktif selama berpuasa

Tubuh anak sehat saat puasa juga tak terlepas dari aktivitas fisik yang mereka lakukan selama bulan Ramadan. Beberapa ide aktivitas menyenangkan agar Si Buah Hati tetap aktif selama berpuasa antara lain:

  1. Jalan sore di sekitar komplek rumah sambil menunggu waktunya berbuka puasa atau yang disebut dengan ngabuburit.
  2. Bermain lempar tangkap di taman komplek rumah. Selain membuat anak tetap aktif, aktivitas ini juga dapat melatih konsentrasinya.
  3. Bersepeda keliling komplek untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus melatih keseimbangan serta koordinasi tubuh Si Buah Hati.
  4. Membersihkan rumah dan melibatkan Si Buah Hati untuk menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa. Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati untuk membuat aneka takjil dan juga kue kering persiapan lebaran favorit keluarga.

Selain memberikan makanan bergizi seimbang, tips meningkatkan sistem imun anak yang juga bisa dilakukan adalah pemberian susu baik saat sahur maupun berbuka puasa. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, Vanila, dan juga Milkyshake yang disukai Si Buah Hati.

Dengan beragam pilihan asupan nutrisi anak di atas, kini Bunda tak perlu bingung lagi untuk menyiapkan menu makanan Si Buah Hati yang dapat mendukung daya tahan tubuhnya agar tetap optimal. Jangan lupa selama bulan Ramadan, berikan Si Buah Hati satu gelas DANCOW FortiGro saat sahur dan sebelum tidur untuk penuhi sumber nutrisi selama berpuasa!

Tak hanya bisa dikonsumsi langsung, DANCOW FortiGro juga bisa Bunda gunakan sebagai salah satu bahan dalam membuat aneka masakan, takjil, dan juga kue kering untuk lebaran, loh. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah sekarang juga, Bunda!

Image Article
Tips Menjaga Tubuh Anak Sehat Saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Puasa yang Perlu Bunda Ketahui

Published date

Bunda, puasa di bulan Ramadan bukan hanya sekadar menahan rasa lapar dan haus, tetapi juga tentang bagaimana kita tetap dapat menjaga kesehatan tubuh melalui asupan makanan yang tepat. Pemenuhan gizi seimbang saat puasa pada setiap anggota keluarga adalah hal yang penting untuk dilakukan, terutama jika Si Buah Hati mulai belajar untuk berpuasa, sehingga tubuh tetap sehat dan kuat dalam beraktivitas sehari-hari.

Prinsip Gizi Seimbang: Unsur penting dalam menu puasa

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan pengertian gizi seimbang sebagai kombinasi menu makanan sehari-hari yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun mengingat tidak ada satu pun bahan makanan yang mengandun semua zat gizi yang dibutuhkan, sehingga kita harus mengonsumsi beragam makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, serta vitamin dan mineral sebagai zat gizi mikro. Hal ini pun berlaku pada saat kita menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.

Selama berpuasa, asupan makanan cenderung berkurang sebanyak 20-30% dari asupan harian biasanya. Oleh karena itu, penurunan asupan makanan ini harus diimbangi dengan asupan makanan tinggi gizi saat puasa agar kebutuhan zat gizi tetap terpenuhi dengan baik. Lantas, nutrisi apa saja yang harus dipenuhi saat anak puasa? Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Karbohidrat sebagai sumber energi utama dalam tubuh, seperti nasi, roti, mie, kentang, jagung, dan umbi-umbian. Namun, selama puasa sebaiknya pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau hitam, kentang, jagung, dan ubi. Mengonsumsi nasi putih tetap diperbolehkan, namun dalam porsi secukupnya dan ditambah dengan sayuran hijau.
  2. Protein yang terbagi menjadi protein hewani dan nabati. Makanan sumber protein hewani seperti ikan, ayam, telur, daging sapi, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari konsumsi makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.
  3. Vitamin, mineral, dan cairan tubuh yang berasal dari sayuran, buah-buahan, dan air putih serta susu.

Contoh Menu Seimbang: Inspirasi menu sahur dan buka puasa

Bukan hal yang sulit untuk memilih makanan tinggi gizi saat puasa baik untuk sahur maupun berbuka puasa. Yuk, simak rekomendasinya berikut ini!

1. Omelet keju jamur

Menu ini menggunakan telur sebagai bahan utamanya. Telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin B12, vitamin D, selenium, dan zat besi. Bunda cukup mengocok telur ayam dan menambahkan keju parut, potongan jamur, dan potongan wortel yang sudah direbus. Bumbui dengan garam dan juga lada putih secukupnya, lalu goreng telur hingga matang. Nikmati dengan nasi merah maupun nasi putih secukupnya.

2. Ikan bakar

Nutrisi gizi seimbang saat puasa juga bisa dipenuhi dengan pemberian lauk seperti ikan bakar. Ikan merupakan sumber protein dan omega-3 asam lemak sehat. Konsumsi ikan dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan otak. Moms bisa membuat ikan bakar dengan cara membakar fillet ikan dengan olesan bumbu yang terbuat dari rempah. Sajikan ikan bakar dengan nasi putih atau nasi merah sebagai sumber karbohidrat.

3. Capcay sayuran

Capcay merupakan hidangan yang cocok untuk disantap saat sahur karena mengandung beragam sayuran yang kaya akan serat dan nutrisi, serta biasanya disajikan dengan daging atau seafood untuk protein tambahan. Bunda juga bisa menambahkan daging atau seafood seperti udang, sebagai sumber protein dalam hidangan tersebut, yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

Tips menjaga asupan cairan selama puasa

Tak cukup hanya dengan memberikan makanan tinggi gizi saat puasa, penting juga untuk menjaga cairan tubuh dengan baik. Selama berpuasa, kita cenderung kehilangan cairan tubuh lebih cepat. Mengingat bahwa kebutuhan cairan tubuh manusia adalah 2 liter per hari, maka pembagian waktu minum air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan selama berpuasa yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai berikut.

-    2 gelas air putih saat berbuka puasa untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang setelah beraktivitas seharian. Supaya tidak terlalu kembung, minumlah satu gelas saat adzan Maghrib, dan satu gelas sisanya menjelang adzan Isya.
-    4 gelas air putih saat di malam hari secara berkala, yaitu sejak periode makan malam hingga sebelum tidur di malam hari untuk membantu melancarkan proses pencernaan makanan.
-    2 gelas air putih saat sahur dengan pembagian satu gelas setelah bangun tidur sebelum sahur dan satu gelas lagi setelah selesai sahur.

Baca Juga: Cara menjelaskan puasa kepada anak

Cara mengatasi lemas dan lesu saat puasa

Selama bulan Ramadan, tanpa disadari pola makan dan tidur akan mengalami perubahan. Terkadang, hal ini dapat membuat badan menjadi lebih lemas dan lesu saat, terutama pada anak-anak yang baru mulai belajar berpuasa. Namun tak perlu khawatir, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar kita tetap dapat beraktivitas dengan nyaman dan semangat meski sedang berpuasa.

  1. Tidak melewatkan sahur. Sama halnya dengan sarapan, sahur merupakan cara bagi kita untuk mencukupi kebutuhan gizi seimbang saat puasa sekaligus sumber energi yang baik bagi tubuh.
  2. Pilih menu makanan tinggi gizi saat puasa baik saat sahur maupun berbuka puasa.
  3. Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa.
  4. Hindari makanan tinggi lemak, gula, dan garam saat sahur dan berbuka puasa.
  5. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
  6. Tidur lebih awal.
  7. Melakukan aktivitas fisik sebelum berbuka puasa.

Selain air putih, Bunda juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cara memberikan buah-buahan tinggi kandungan air maupun susu pada saat sahur dan berbuka puasa. Rekomendasi susu yang bisa diberikan adalah DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, Vanila, dan juga Milkyshake yang disukai Si Buah Hati.

Dengan beragam pilihan asupan nutrisi anak di atas, kini Bunda tak perlu bingung lagi untuk menyiapkan menu makanan Si Buah Hati yang dapat mendukung daya tahan tubuhnya agar tetap optimal. Jangan lupa selama bulan Ramadan, berikan Si Buah Hati satu gelas DANCOW FortiGro saat sahur dan sebelum tidur untuk penuhi sumber nutrisi selama berpuasa!

Image Article
Pentingnya Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Puasa yang Perlu Bunda Ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memilih Susu yang Tanpa Sukrosa: Alternatif Sehat Si Buah Hati

Published date

Bunda mungkin seringkali mendengar tentang berbagai jenis gula yang terdapat dalam produk makanan atau minuman, seperti sukrosa, laktosa, dan fruktosa. Sayangnya, sukrosa merupakan gula tambahan yang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan anak-anak usia dini. Oleh karena itu, yuk pahami lebih lanjut mengenai apa itu sukrosa dan manfaat susu bebas sukrosa bagi kesehatan anak-anak!

Manfaat Susu Tanpa Sukrosa Bagi Kesehatan Anak

Sebelum membahas lebih lanjut, tahukah Bunda apa itu sukrosa? Dikutip dari Healthline,   sukrosa merupakan karbohidrat alami yang ditemukan dalam banyak jenis buah-buahan utuh, sayuran, dan biji-bijian, tapi juga seringkali digunakan sebagai pemanis tambahan dalam berbagai produk makanan dan minuman manis kemasan. Sukrosa adalah nama ilmiah dari gula meja atau gula pasir, yaitu jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.

Setelah dikonsumsi, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik pada anak-anak. Hal inilah yang membuat banyak orang tua lebih memilih susu tanpa sukrosa untuk Buah Hatinya.1

Selain menyediakan berbagai kandungan gizi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak usia dini, manfaat susu bebas sukrosa yang utama adalah untuk mencegah konsumsi gula yang berlebihan. Sehingga, anak-anak tak hanya tumbuh dan berkembang dengan optimal, tetapi juga terhindar dari risiko penyakit diabetes, obesitas, dan juga kerusakan gigi.

Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula/artikel/1-3-tahun/susu-tanpa-sukros

Alasan Memilih Susu Tanpa Sukrosa

Kebanyakan susu kemasan mengandung sukrosa untuk meningkatkan rasa, tetapi konsumsi gula berlebih sebaiknya dihindari untuk anak-anak, terutama pada anak-anak usia 2 tahun ke bawah. Pilihan susu tanpa sukrosa dapat membantu menjaga asupan kalori yang sesuai dan mengurangi risiko masalah kesehatan jangka panjang. Alasan lain pentingnya memilih susu tanpa sukrosa antara lain:

1. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

American Heart Association menjelaskan bahwa gula tambahan akan diubah menjadi trigliserida (lemak jahat) di dalam tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan arteri. Kondisi inilah yang nantinya dapat meningkatkan risiko jantung pada anak-anak usia dini. Konsumsi susu bebas sukrosa bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada anak.2

2. Mengurangi Risiko Obesitas

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu ‘kecanduan’ rasa manis pada anak-anak, sehingga mereka ingin mengonsumsinya secara terus-menerus. Hal ini memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat (obesitas) dan juga risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak usia dini.3

3. Mendukung Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.4

4. Mencegah Kerusakan Gigi

Kerusakan gigi akibat susu yang mengandung gula tambahan (sukrosa) terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.

5. Menjadi Sumber Energi yang Lebih Sehat

Susu tanpa sukrosa tetap terasa manis karena kandungan gula alami (laktosa) yang terkandung dalam susu. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Dalam tubuh manusia, glukosa berperan sebagai sumber energi utama agar dapat beraktivitas dengan nyaman.5

6. Meningkatkan Kualitas Tidur

Susu bebas gula tambahan tidak menyebabkan lonjakan insulin yang cukup drastis, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi hormone melatonin dan menurunkan hormone kortisol dalam tubuh, sehingga anak-anak menjadi rileks dan dapat tidur dengan nyenyak.6

Bukan baru susu DANCOW merupakan susu dengan 0g sukrosa atau tanpa gula tambahan yang bisa Bunda jadikan sebagai alternatif sehat untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi guna mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Beberapa produk susu DANCOW bebas sukrosa untuk anak-anak usia dini antara lain:

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, D, C, E, Zink, tinggi Kalsium, Protein, mengandung DHA dan Zat besi juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+  mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.
DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, Vitamin D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 3+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Kabar baiknya, selain mengandung 0 gram sukrosa, susu DANCOW juga turun harga. susu DANCOW dengan harga yang lebih terjangkau, deh! Yuk, lengkapi persediaannya sekarang juga!

 

Sumber:

  1. Sucrose, Glucose, Fructose. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose
  2. Kids and added sugars: How much is too much? Retrieved October 31 2024, from https://www.heart.org/en/news/2023/05/23/kids-and-added-sugars-how-much-is-too-much#:~:text=Children%20and%20teens%20should%20consume,specific%20sugar%20limits%20for%20kids
  3. Childhood Obesity. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/tools/elena/interventions/ssbs-childhood-obesity
  4. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
  5. Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3254/makanan-dan-minuman-penyebab-gigi-keropos
  6. Relationship Between Added Sugar Intake and Sleep Quality Among University Students: A Cross-sectional Study. Retrieved October 31 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8848117/
Image Article
Memilih Susu yang Tanpa Sukrosa Alternatif Sehat Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu Tinggi Laktosa: Apa Pengaruhnya untuk Si Buah Hati?

Published date

Laktosa adalah gula alami yang terkandung dalam susu sapi dan juga ASI. Kandungan gula ini seringkali dianggap sebagai alternatif sehat untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dan memberikan dampak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, banyak orang tua yang mulai memberikan susu yang mengandung tinggi laktosa pada Buah Hatinya. Untuk memahami pengaruh laktosa dalam susu dan risikonya bagi kesehatan tubuh, simak penjelasannya berikut ini.

Pengaruh Laktosa Pada Sistem Pencernaan Anak

Ketika laktosa masuk ke saluran pencernaan, maka tubuh memerlukan enzim laktase untuk memecahnya menjadi glukosa dan galaktosa. Glukosa digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh, sedangkan galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.1

World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan zinkterutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotik. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.2

Mengetahui Tanda-Tanda Intoleransi Laktosa Pada Anak

Meski sangat baik bagi tumbuh kembang anak usia dini, sayangnya ada sebagian anak yang mungkin mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa.

Anak-anak yang memiliki intoleransi laktosa cenderung mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung, mual, muntah dan diare   saat minum susu dengan laktosa tinggi.

Namun tak perlu khawatir, sebab intoleransi laktosa bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kondisi yang tidak membahayakan kesehatan anak-anak. Intoleransi laktosa tidak boleh disamakan dengan alergi protein susu sapi. Untuk mengatasinya, penting untuk memeriksakan kondisi kesehatan anak-anak pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Rekomendasi Susu yang Mengandung Tinggi Laktosa

Jika Buah Hati tidak mengalami intoleransi laktosa, berikut ini rekomendasi susu dengan laktosa tinggi dan bebas gula tambahan yang aman dikonsumsi.

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, D, C, E, Zink, tinggi Kalsium, Protein, mengandung DHA dan Zat besi juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Bukan baru, susu DANCOW   tidak mengandung gula tambahan alias 0g sukrosa dan hanya memiliki kandungan laktosa yang memberikan rasa manis dalam susu.

Nah, dari beberapa rekomendasi susu di atas, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Buah Hati nih, Bunda? Yuk, dapatkan produknya sekarang karena susu DANCOW dapat dibeli dengan harga yang terjangkau.

 

Sumber:

  1. Sucrose, Glucose, Fructose: Which is Worst for Health?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#which-is-worst-for-health
  2. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
Image Article
Susu Tinggi Laktosa_Apa Pengaruhnya untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Optimalkan Tumbuh Kembang Si Buah Hati dengan Susu Bebas Gula

Published date

Memilih susu bebas gula tambahan bisa menjadi salah satu cara lebih sehat yang bisa dilakukan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Sama seperti namanya, susu bebas gula tambahan hanya mengandung gula yang secara alami terdapat dalam susu (laktosa), juga kaya akan kandungan gizi yang dibutuhkan untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati secara optimal).   Hal ini tentu bisa membantu konsumsi gula berlebihan yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, karies gigi, dan juga diabetes tipe 2 pada anak-anak usia dini.

Manfaat Susu Bebas Gula Bagi Tumbuh Kembang Anak

Melansir Healthline, susu merupakan jenis minuman yang memiliki berbagai kandungan gizi baik dan aman dikonsumsi oleh anak-anak. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi susu secara rutin:

1. Menjaga kesehatan dan kekuatan tulang

Kandungan kalsium, fosfor, kalium, protein, dan vitamin K di dalam segelas susu sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati agar berjalan lebih optimal.

2. Menjaga daya tahan tubuh

Susu juga kaya akan kandungan protein, vitamin A, vitamin B, zinc, magnesium, dan juga diperkaya dengan vitamin D yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar Si Buah Hati tidak mudah sakit.

3. Sumber energi bagi tubuh

Selain mengandung karbohidrat dan gula alami di dalamnya (laktosa), susu juga kaya akan vitamin B, magnesium, dan asam lemak yang berperan penting dalam pembentukan energi. Kandungan inilah yang dapat membantu Si Buah Hati dapat beraktivitas dengan lebih semangat dan bertenaga setiap harinya.

4. Meningkatkan kecerdasan otak

Susu sapi juga mengandung asam lemak Omega 3, zink, kalsium, protein, kalium, vitamin B dan vitamin D yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak Si Buah Hati.

5. Meningkatkan suasana hati

Kandungan protein dan vitamin D di dalam segelas susu dapat merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh. Hormon serotonin adalah hormon yang mengatur perubahan suasana hati seseorang.1

Selain memiliki berbagai   kandungan gizi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang, mengonsumsi susu bebas gula dapat memberikan berbagai manfaat bagi anak-anak, terutama dalam mendukung tumbuh kembang mereka. Selain kandungan gizi yang baik, susu bebas gula dapat membantu mencegah konsumsi gula berlebih, yang dapat mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, obesitas, dan kerusakan gigi.  

Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula

Kandungan Gizi yang Penting dalam Susu Bebas Gula

Selain bebas gula tambahan (sukrosa), pastikan untuk memahami apa saja kandungan gizi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati sebelum membelinya. Lantas, apa saja kandungan gizi yang penting dalam susu bebas gula? Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Protein sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.
  2. Kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah.
  3. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.
  4. Vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak usia sekolah. 
  5. Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi. 
  6. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar anak usia sekolah.
  7. Diperkaya zat besi dan zink yang merupakan kandungan penting untuk meningkatkan perkembangan kognitif  . Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf.
  8. DHA yang dapat membantu proses perkembangan kemampuan sensori, persepsi, kognitif, dan sistem saraf motorik, mendukung fungsi kerja otak, dan membantu kerja sistem saraf menjadi lebih baik dalam mengirimkan sinyal antar sel saraf.2

Rekomendasi susu bebas gula tambahan untuk anak-anak usia dini yang bisa Bunda berikan antara lain:

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

DANCOW 5+ diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Bukan baru, susu DANCOW mengandung 0 gram sukrosa di dalamnya, sehingga aman dikonsumsi sesuai usia Si Buah Hati  . Nah dari beberapa pilihan di atas, mana yang paling sesuai nih, Bunda? Sediakan selalu produknya di rumah, ya!

 

Sumber:

  1. 5 Ways That Drinking Milk Can Improve Your Health. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/milk-benefits#TOC_TITLE_HDR_5
  2. The Nutrition Source. Retrieved October 31 2024, from  https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/milk/
Image Article
Tips Optimalkan Tumbuh Kembang Si Buah Hati dengan Susu Bebas Gula
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Simak Penjelasan Seputar Kandungan Gula Pada Susu DANCOW

Published date

Selain makanan bergizi, sebagian besar orang tua juga memberikan susu pertumbuhan untuk bantu lengkapi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati. Salah satu merek susu yang populer di Indonesia adalah susu DANCOW. Dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak, susu DANCOW hadir dalam berbagai kategori usia dengan kandungan gizi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhannya. Lantas, bagaimana dengan kandungan gula susu DANCOW? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Kandungan Gula Pada Susu DANCOW

Susu DANCOW sudah sejak lama menjadi pilihan keluarga Indonesia. DANCOW dikombinasikan dengan DHA dan Zat besi untuk dukung tumbuh cerdas, juga dilengkapi dengan berbagai kandungan gizi seperti protein, kalsium, fosfor, magnesium, Omega 3, Omega 6 dan mineral penting yang baik untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati, sehingga susu DANCOW juga merupakan susu rendah gula yang lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Bukan baru lagi, kandungan gula pada susu DANCOW 1+ hanya berupa laktosa atau gula yang secara alami ditemukan dalam susu mamalia (susu sapi dan ASI) dan 0 gram sukrosa di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa susu DANCOW merupakan susu tanpa gula tambahan.

Agar lebih yakin, Bunda bisa membaca keterangan nilai gizi pada label nutrisi yang tercantum dalam kemasan produk susu DANCOW.

Manfaat dan Risiko dari Kandungan Gula

Harvard Health Publishing menjelaskan bahwa pada dasarnya gula dapat ditemukan secara alami dalam berbagai makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan juga susu. Mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang mengandung gula alami tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, sebab tubuh akan mencerna kandungan gula di dalamnya secara perlahan dan mengubahnya menjadi sumber energi bagi tubuh.

Hal yang membahayakan adalah jika kita mengonsumsi gula secara berlebihan. Gula dalam hal ini tidak mengacu pada gula alami yang bisa kita temukan dalam buah, sayuran, atau susu, melainkan gula tambahan (sukrosa) yang ditambahkan dalam berbagai produk makanan dan minuman manis.1

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa konsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, kerusakan gigi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan penyakit hati, termasuk pada anak-anak usia dini.

Untuk menghindari risiko kesehatan ini, penting untuk memahami batas konsumsi gula harian dengan baik.  Pada anak-anak usia 2 tahun ke atas, batas konsumsi gula hariannya adalah 25 gram atau 6 sendok teh, sedangkan pada anak-anak usia di bawah 2 tahun tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan.2

Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula

Tips Mengatur Konsumsi Susu DANCOW Agar Tetap Sehat

Meskipun produk susu DANCOW 1+, 3+ dan 5+ tidak mengandung gula tambahan (0g Sukrosa), Bunda tetap harus memberikannya sesuai dengan kebutuhan anak-anak seusianya. Healthy Children menjelaskan bahwa batas konsumsi susu bagi anak-anak usia 5 tahun adalah sebanyak 2-3 gelas susu setiap harinya. Namun, pastikan bahwa susu yang dikonsumsi merupakan susu tanpa gula tambahan di dalamnya ya, Bunda.

Bunda bisa memberikan susu pada Si Buah Hati pada pagi hari saat sarapan agar Buah Hati dapat beraktivitas dengan nyaman dan beberapa jam sebelum tidur di malam hari agar tidurnya lebih nyenyak.

Tak hanya itu saja, pastikan untuk membaca aturan penyajian yang terdapat dalam kemasan produk agar Si Buah Hati bisa mendapatkan manfaat kandungan susu DANCOW dengan optimal. Berikut ini khusus untuk susu DANCOW 1+  , Bunda bisa mengikuti cara penyajiannya berikut ini.

  1. Mencuci semua peralatan seperti sendok dan gelas hingga bersih. Setelah itu keringkan dengan sempurna.
  2. Menuangkan 190 ml air matang bersuhu hangat ke dalam gelas.
  3. Tambahkan 3 sendok makan susu DANCOW, lalu aduk hingga larut dan siap diminum.
  4. Usahakan untuk menghabiskan susu dalam jangka waktu 1 jam setelah dibuat.

Beberapa rekomendasi susu DANCOW yang bisa Bunda berikan untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak usia dini antara lain:

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, D, C, E, Zink, tinggi Kalsium, Protein, mengandung DHA dan Zat besi juga Omega 3 dan Omega 6.   DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung   DHA dan Zat besi, juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, Vitamin D, Kalsium, Biotin, serta mengandung DHA dan Zat besi, juga Omega 3 dan Omega 6. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Baik DANCOW 1+ , DANCOW 3+ , maupun DANCOW 5+ mengandung 0 gram sukrosa (bebas gula tambahan), sehingga aman dikonsumsi sesuai usia.

Setelah memahami kandungan kandungan gula pada susu DANCOW, sekarang Bunda tak perlu bingung lagi memilih produk susu yang aman, deh!
 

Sumber:

  1. The Sweet Danger of Sugar. Retrieved October 31 2024, from https://www.health.harvard.edu/heart-health/the-sweet-danger-of-sugar
  2. Added Sugar in Kids Diets: How Much is Too Much? Retrieved October 31 2024, from https://publications.aap.org/aapnews/news/7331/Added-sugar-in-kids-diets-How-much-is-too-much?autologincheck=redirected
Image Article
Bunda_Simak Penjelasan Seputar Kandungan Gula Pada Susu DANCOW
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kandungan Gula Sukrosa dan Jenis Gula pada Susu Pertumbuhan

Published date

Bunda, saat membaca label nutrisi produk susu pertumbuhan di pasaran, pasti seringkali menemukan kandungan seperti laktosa, fruktosa, dan sukrosa dalam susu bukan? Ketiga kandungan ini merupakan jenis gula yang umum terdapat dalam produk susu. Lantas, apakah Bunda tahu perbedaan dari ketiga jenis gula tersebut?

Jenis-Jenis Gula yang Umumnya Ditemukan Dalam Susu Pertumbuhan

Selain memerhatikan kandungan gizi, vitamin dan mineral   dalam susu pertumbuhan, penting bagi orang tua untuk memahami kandungan gula di dalamnya. Pasalnya, konsumsi gula yang berlebihan bisa memengaruhi proses tumbuh kembang Si Buah Hati  . Agar tidak salah memilih produk, yuk pahami dulu berbagai jenis gula dan dampaknya bagi kesehatan berikut ini!

1. Sukrosa

Gula   sukrosa adalah nama ilmiah dari gula pasir, dan adalah jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Pada dasarnya, sukrosa merupakan karbohidrat alami yang ditemukan dalam banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Namun, jenis gula ini juga merupakan hasil ekstraksi dari tebu dan bit gula yang seringkali dijadikan sebagai gula tambahan dalam berbagai makanan olahan seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.1

2. Laktosa

 Dokter gizi komunitas dari dr Tan & Remanlay Institute, dr.  Shot Yen dalam wawancaranya dengan Kompas menjelaskan bahwa laktosa merupakan gula terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Berbeda dengan sukrosa, laktosa merupakan gula yang secara alami ditemukan dalam susu mamalia, termasuk ASI dan susu sapi. Laktosa inilah yang memberikan rasa manis yang ringan dalam susu.2

3. Fruktosa

Fruktosa atau gula buah merupakan jenis gula monosakarida yang hanya terdiri dari satu gugus gula, yaitu glukosa. Umumnya fruktosa ditemukan secara alami dalam buah dan sebagian sayuran. Fruktosa terbuat dari tebu, bit gula, dan jagung yang kemudian dijadikan sebagai gula tambahan dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi3.

Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula

Perbedaan Antara Sukrosa, Laktosa, dan Fruktosa
Perbedaan antara sukrosa, laktosa, dan fruktosa terletak pada cara pemecahan dan penggunaannya oleh tubuh. Melansir dari Healthline, tubuh manusia mencerna dan menyerap jenis gula disakarida dan monosakarida dengan cara yang berbeda. Berikut penjelasannya  .

1. Sukrosa

Setelah dikonsumsi, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat.

Dampak sukrosa bagi kesehatan

Sukrosa dalam susu jika dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas, gangguan metabolik, dan juga berbagai masalah kesehatan lain pada anak-anak.

2. Laktosa

Tubuh memerlukan enzim laktase untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.

Dampak laktosa bagi kesehatan

World Gastroenterology Organization menjelaskan laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.

Meski sangat baik bagi tumbuh kembang anak usia dini, sayangnya ada sebagian anak yang mungkin mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa. Mereka cenderung mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung dan diare saat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, seperti susu dan produk olahannya.4

3. Fruktosa

Fruktosa merupakan gula monosakarida, sehingga bisa langsung diserap ke dalam aliran darah dari usus kecil. Jenis gula yang satu ini dapat meningkatkan kadar gula darah secara bertahap dan tidak langsung memengaruhi kadar insulin tubuh.

Dampak fruktosa bagi kesehatan

Sebelum digunakan sebagai sumber energi, fruktosa harus diubah menjadi glukosa di dalam hati. Mengonsumsi fruktosa dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar trigliserida darah  dan meningkatkan risiko sindrom metabolik serta penyakit hati.

Tips Memilih Susu yang Tepat untuk Si Buah Hati

Memilih susu pertumbuhan untuk anak-anak tentu bukan hal yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Selain memerhatikan kandungan gizi seperti protein, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin dan mineral   penting yang baik untuk tumbuh kembang Si Buah Hati, pastikan untuk memeriksa takaran sukrosa susu yang bisa Bunda cek di bagian label nutrisi.

Batas konsumsi gula menurut American Academy Pediatrics adalah kurang dari 25 gram atau sekitar 6 sendok teh gula tambahan per hari untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas.   Sedangkan pada anak-anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan.

Tak hanya dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2, konsumsi makanan atau minuman tinggi gula juga dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak. Pasalnya, konsumsi sukrosa dalam susu (gula tambahan) yang berlebihan pada anak-anak dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan Si Buah Hati.5

Rekomendasi produk susu pertumbuhan anak usia 1 tahun ke atas yang tidak mengandung gula sukrosa yang bisa Bunda berikan antara lain:

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

DANCOW 5+ diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Bukan baru, kandungan sukrosa dalam susu DANCOW adalah sebesar 0 gram, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak. Kabar baiknya lagi, susu DANCOW juga sedang turun harga, jadi Bunda bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih terjangkau, deh!

Yuk, lengkapi persediaan susu DANCOW di rumah sesuai dengan kebutuhan usia Si Buah Hati sekarang juga, Bunda!
 

Sumber:

  1. Sucrose, Glucose, Fructose: Which is Worst for Health?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#which-is-worst-for-health
  2. Produk Susu Nol Gula Sukrosa Tapi Tinggi Laktosa Sehatkah Dikonsumsi?. Retrieved October 31 2024, from https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/23/143000365/produk-susu-nol-gula-sukrosa-tapi-tinggi-laktosa-sehatkah-dikonsumsi-#google_vignette.
  3. Malik VS, Hu FB. Fructose and Cardiometabolic Health: What the Evidence From Sugar-Sweetened Beverages Tells Us. J Am Coll Cardiol. 2015 Oct 6;66(14):1615-1624. doi: 10.1016/j.jacc.2015.08.025. PMID: 26429086; PMCID: PMC4592517.
  4. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
  5. Added Sugar in Kids Diets: How Much is Too Much? Retrieved October 31 2024, from https://publications.aap.org/aapnews/news/7331/Added-sugar-in-kids-diets-How-much-is-too-much?autologincheck=redirected 
Image Article
Kandungan Gula Sukrosa dan Jenis Gula pada Susu Pertumbuhan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Alasan Kenapa Susu Tanpa Sukrosa Tepat untuk Si Buah Hati

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, susu seringkali dijadikan sebagai salah satu menu pelengkap untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Saat kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi dengan baik, maka proses tumbuh kembangnya dapat berjalan lebih optimal. Hal ini karena susu kaya akan kandungan kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, serta menyediakan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.1 Agar lebih maksimal, saat ini kebanyakan orang tua lebih tertarik untuk memberikan susu tanpa sukrosa atau gula tambahan untuk mencegah konsumsi gula berlebih pada Buah Hatinya. Apakah Bunda salah satunya?

Benarkah Susu Bebas Sukrosa Lebih Aman Dikonsumsi?

Bunda, seperti yang kita ketahui, sukrosa merupakan gula tambahan yang biasanya terdapat dalam berbagai produk makanan dan minuman manis yang bisa kita temukan di pasaran. Sayangnya, konsumsi sukrosa yang berlebihan justru bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan, termasuk pada anak-anak. Hal ini membuat susu tanpa sukrosa atau gula tambahan menjadi pilihan yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Pada dasarnya, sukrosa adalah nama ilmiah dari gula meja atau gula pasir. Sukrosa merupakan jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Selain dapat ditemukan secara alami pada buah, sayuran, dan biji-bijian, sukrosa juga merupakan hasil ekstraksi dari tebu dan bit gula yang seringkali dijadikan sebagai gula tambahan dalam berbagai makanan olahan seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.

Setelah dikonsumsi, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik pada anak-anak.2

Alasan Mengapa Susu Bebas Sukrosa Menjadi Pilihan Tepat untuk Si Buah Hati

Saat ini, banyak orang tua lebih memilih untuk memberikan susu bayi tanpa sukrosa untuk Buah Hatinya. Sebab pada dasarnya susu sudah mengandung laktosa atau gula alami di dalamnya. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.

Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam susu yang memberikan rasa manis yang ringan. Susu tanpa sukrosa lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak jika pemberiannya disesuaikan anjuran dan mereka tidak memiliki intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan mencerna laktosa yang menyebabkan ketidaknyamanan usus seperti kembung, diare, dan gas.3

Berikut ini beberapa alasan lain mengapa susu anak tanpa sukrosa menjadi pilihan tepat untuk diberikan pada SI Buah Hati.

1. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

American Heart Association menjelaskan bahwa gula tambahan akan diubah menjadi trigliserida (lemak jahat) di dalam tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan arteri. Kondisi inilah yang nantinya dapat meningkatkan risiko jantung pada anak-anak usia dini. Konsumsi susu bebas sukrosa bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada anak.4

2. Mengurangi Risiko Obesitas

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa konsumsi makanan atau minuman tinggi gula mengindikasikan pola makan yang buruk pada anak-anak. Pasalnya, kandungan gula tambahan memiliki nilai gizi yang rendah dan tidak dapat memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga membuat anak-anak selalu merasa lapar. Akibatnya, mereka cenderung makan dengan porsi yang berlebihan.

Tak hanya itu saja, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu ‘kecanduan’ rasa manis pada anak-anak, sehingga mereka ingin mengonsumsinya secara terus-menerus. Hal ini memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat, obesitas,   dan juga risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak usia dini.5

3. Mendukung Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic.  Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.6

4. Mencegah Kerusakan Gigi

Kerusakan gigi akibat susu yang mengandung gula tambahan (sukrosa) terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.7

5. Menjadi Sumber Energi yang Lebih Sehat

Susu bebas sukrosa tetap terasa manis karena kandungan gula alami (laktosa) yang terkandung dalam susu. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Dalam tubuh manusia, glukosa berperan sebagai sumber energi utama agar dapat beraktivitas dengan nyaman.

6. Meningkatkan Kualitas Tidur

Susu tanpa sukrosa tidak menyebabkan lonjakan insulin yang cukup drastis, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi hormone melatonin dan menurunkan hormone kortisol dalam tubuh, sehingga anak-anak menjadi rileks dan dapat tidur dengan nyenyak.8

7. Meningkatkan Suasana Hati

Konsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan juga dapat membuat anak-anak merasa lelah dan kurang bertenaga, terutama setelah mengalami “sugar crash”, yaitu penurunan energi secara mendadak setelah lonjakan gula darah. Hal ini membuat anak-anak merasa lesu dan malas.

Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula

Bingung memilih susu anak tanpa sukrosa yang tepat untuk Si Buah Hati? Berikut ini rekomendasi susu DANCOW sesuai kebutuhan dan usia yang bisa Bunda jadikan sebagai salah satu menu untuk melengkapi kebutuhan Si Buah Hati setiap harinya.

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 3+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Bukan baru lagi, susu DANCOW merupakan susu bebas sukrosa karena mengandung 0 gram sukrosa di dalamnya. Pastikan untuk selalu membaca label nutrisi yang terdapat dalam kemasan produk untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya ya, Bunda. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!


Sumber:

  1. How Much Sugar Is in Milk?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/milk
  2. Sucrose, Glucose, Fructose. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose
  3. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
  4. Kids and added sugars: How much is too much? Retrieved October 31 2024, from https://www.heart.org/en/news/2023/05/23/kids-and-added-sugars-how-much-is-too-much#:~:text=Children%20and%20teens%20should%20consume,specific%20sugar%20limits%20for%20kids
  5. Childhood Obesity. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/tools/elena/interventions/ssbs-childhood-obesity
  6. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
  7. Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3254/makanan-dan-minuman-penyebab-gigi-keropos
  8. Relationship Between Added Sugar Intake and Sleep Quality Among University Students: A Cross-sectional Study. Retrieved October 31 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8848117/
Image Article
7 Alasan Kenapa Susu Tanpa Sukrosa Tepat untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off