Bunda, Kenali Gerakan Bayi Menjelang Persalinan Ini, Yuk!
Menjelang momen spesial persalinan, Bunda pasti ingin mengetahui bagaimana kondisi calon Si Buah Hati di dalam perut. Salah satu cara untuk merasakan kehadirannya adalah dengan memperhatikan gerakan bayi.
Gerakan bayi menjelang persalinan bukan hanya tanda kehidupan, tapi juga indikator penting tentang kesehatan dan kesiapan bayi untuk dilahirkan. Bayi akan terus bergerak hingga persalinan dimulai dan gerakan ini akan terus berlanjut hingga awal persalinan.
Jika gerakan bayi saat menjelang persalinan berkurang, Bunda dapat mengecek ke tenaga kesehatan .
Tanda dan Gerakan Bayi Menjelang Persalinan
Ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa Si Buah Hati segera lahir. Hal ini bisa berupa nyeri pinggang, penurunan berat badan, diare – dan tentu saja, air ketuban pecah.
Namun proses persalinan setiap ibu hamil akan berbeda-beda. Apa yang Bunda alami di jam-jam terakhir kehamilan mungkin berbeda dengan yang dialami oleh ibu hamil lainnya.
Meski demikian, ada beberapa tanda umum yang bisa menjadi patokan bahwa bayi dalam perut akan segera lahir. Berikut beberapa tanda yang mungkin menandakan persalinan akan segera dimulai:
Keluarnya lendir bercampur darah (bloody show): Lendir kental berwarna merah muda atau kecoklatan yang keluar dari vagina.
Pecahnya ketuban: Keluarnya cairan bening atau sedikit keruh dalam jumlah banyak dari vagina.
Mulai merasakan kontraksi: Kontraksi rahim yang terasa kencang dan mengencang secara bertahap.
Selain tanda di atas, gerakan bayi menjelang persalinan dalam perut juga bisa menjadi tanda bahwa Bunda akan segera bertemu Si Buah Hati.
Gerakan janin menjelang persalinan menjadi semakin aktif. Seiring bertambahnya usia kehamilan, gerakan janin akan semakin jelas dan kuat. Bunda akan merasakan tendangan, pukulan, dan bahkan putaran yang semakin jelas, kuat, dan bersemangat.
Karena itu, cobalah untuk menghitung gerakan janin secara rutin, buat catatan, dan laporkan kepada tenaga kesehatan jika terjadi penurunan gerakan pada janin kurang dari biasanya. Hal ini akan membantu mengurangi risiko kejadian kematian prenatal.
Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Simak Penjelasannya di Sini!
Bunda bisa mencatat jumlah tendangan bayi dalam perut sejak sekitar enam bulan kehamilan sebagai cara untuk memastikan bahwa ia baik-baik saja. Setiap hari, catat berapa lama waktu yang dibutuhkan bayi Anda untuk melakukan 10 tendangan, desir, atau berguling.
Bunda akan merasakan setidaknya 10 gerakan dalam waktu dua jam, tetapi Bunda mungkin akan merasakan banyak gerakan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Sebagai alternatif, hitung berapa lama bayi Anda melakukan tiga gerakan. Bunda akan merasakan setidaknya tiga gerakan dalam setengah jam.
Bagaimana jika gerakan bayi justru berkurang menjelang persalinan? Apakah menjelang persalinan gerakan bayi berkurang perlu diwaspadai?
Apabila menjelang persalinan gerakan bayi berkurang, hal ini perlu diwaspadai. Perubahan pola pergerakan bisa menjadi tanda bayi sedang dalam masalah. Saat bayi bergerak ke posisi yang benar menjelang persalinan, maka biasanya Bunda akan mengalami nyeri punggung bagian bawah.
Lalu, apakah gerakan bayi masih aktif menjelang persalinan merupakan pertanda bagus? Sebelum persalinan dimulai, bayi biasanya akan bergerak mencari posisi yang nyaman untuk bisa keluar melalui jalan lahir dengan kepala terlebih dahulu. Posisi ini disebut presentasi cephalic (kepala). Namun, ada beberapa posisi lain yang mungkin dipilih bayi sebelum persalinan dimulai.
Terkadang, bayi tidak berada di posisi ideal sebelum dilahirkan. Ada beberapa posisi janin yang bisa saja terjadi dan beberapa posisi ini dapat menimbulkan komplikasi selama persalinan.
Berikut beberapa kemungkinan posisi janin:
1. Occiput Anterior (Cephalic)
Ini adalah posisi terbaik untuk persalinan normal. Kepala janin berada di bawah, menghadap tulang belakang ibu (ke belakang), dagu janin terlipat ke arah dada, dan janin sedikit miring, dengan bagian belakang kepalanya menghadap kanan atau kiri.
2. Occiput Posterior (Cephalic)
Kepala janin di bawah tetapi menghadap ke atas (posisi "sunny side up"). Janin mungkin sedikit ke kiri (occiput posterior kiri) atau kanan (occiput posterior kanan). Dalam posisi ini, persalinan pervaginam masih mungkin dilakukan.
3. Posisi Sungsang (Breech Presentations)
Posisi sungsang terjadi ketika bokong atau kaki bayi berada dalam posisi lahir terlebih dahulu. Posisi sungsang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk dilakukan persalinan Caesar (C-section) untuk melindungi Bunda dan si kecil saat proses persalinan.
Perbedaan Gerakan Bayi dan Kontraksi
Kontraksi juga menjadi tanda utama bahwa bayi segera lahir. Mendekati persalinan, kontraksi akan semakin kuat. Kontraksi akan terjadi secara konsisten setiap beberapa menit, menjadi lebih menyakitkan dan dengan interval yang lebih pendek.
Hal ini mirip gerakan bayi menjelang persalinan. Umumnya, gerakan bayi jelang persalinan akan meningkat frekuensi dan intensitasnya. Gerakan janin akan sangat kuat dan bertenaga hingga melibatkan seluruh tubuh janin karena terbatasnya ruang di dalam rahim. Gerakan bisa seperti peregangan atau terasa seperti ada yang berputar di perut Bunda.
Sementara itu, rahim akan mengencang dan kemudian mengendur saat Bunda mengalami kontraksi. Beberapa kehamilan diikuti kontraksi seperti nyeri haid yang ekstrem. Kontraksi juga cenderung lebih lama, lebih kuat, dan lebih sering seiring mendekati waktu persalinan. Kontraksi tersebut mendorong bayi ke bawah dan membuka pintu masuk ke rahim (leher rahim) agar siap untuk dilewati oleh bayi.
Gerakan janin menjelang persalinan juga bisa meniru kontraksi. Bunda bisa membedakannya dengan meletakkan tangan di bagian atas dan samping rahim. Jika kontraksi, seluruh bagian rahim akan terasa keras dan menempel pada ujung jari yang ditekan. Jika rahim terasa keras di beberapa tempat dan lunak di tempat lain, kemungkinan besar gerakan bayi yang menyebabkan sensasi tersebut.
Nah, itulah tanda dan gerakan janin menjelang persalinan yang harus Bunda kenali. Memahami tanda-tanda ini akan sangat membantu mengurangi risiko komplikasi persalinan. Jadi, Si Buah Hati dapat lahir sehat dan selamat.
