Jangan Panik, Inilah Cara Mengetahui Arti Bayi Menangis
10-07-2024

Bayi menangis sejak lahir dan akan terus menangis karena ini adalah satu-satunya cara dia berkomunikasi. Meski seringkali menyulitkan, terutama ketika Si Buah Hati menangis tanpa henti, Bunda tidak perlu panik karena ada beberapa jenis tangisan, penyebab kenapa bayi menangis, dan cara mengatasinya. Dengan begitu, Bunda bisa menarik napas panjang dan siap memecahkan masalah yang dihadapi Si Buah Hati.
Cara Mengenali Penyebab Kenapa Bayi Menangis
Tangisan bayi berbeda-beda tergantung penyebabnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yakni kelaparan, ketidaknyamanan, penyakit, nyeri, atau kolik.
Bunda bisa mengenali jenis-jenis tangisan tersebut dengan memperhatikan suara tangisan dan gerak-gerik Si Buah Hati.
Sebagai contoh, suara tangisan bayi yang sakit tidak akan terdengar seperti tangisan normal. Si Buah Hati mungkin terdengar lelah dan lemah. Bayi biasanya tidak berhenti menangis meski Bunda telah mencoba menenangkannya.
Intensitas dan Lama Tangisan
Bunda dapat menentukan jawaban kenapa bayi menangis dari kualitasnya, yaitu mendengarkan intensitas dan lama tangisan.
Lama tangisan bayi yang terlalu sering bisa mengindikasikan dia mengalami gangguan pencernaan atau sedang sakit atau mengalami kolik.
Kemudian, Si Buah Hati yang sering menangis dalam pola berulang, seperti pada waktu tertentu setiap hari, mungkin ada penyebab tertentu yang perlu diidentifikasi.
Tanda-tanda Menangis karena Lapar
Salah satu alasan utama bayi menangis adalah karena alasan lapar. Tangisan ini lebih mudah dikenali karena disertai dengan berbagai perilaku, seperti membuka mulut, mencari atau mendongak ke payudara, hingga menjilat bibirnya.
Lantas, kenapa bayi menangis saat menyusu? Umumnya, bayi menangis karena masih merasa lapar atau tidak nyaman.
Bayi yang telah kenyang akan menutup mulut, memalingkan muka dari payudara, hingga merelakskan tangan.
Tanda-tanda Menangis karena Lelah
Kelelahan juga dapat membuat bayi menangis dengan lembut dan monoton. Mereka bisa terlihat lesu dan kurang responsif terhadap rangsangan eksternal.
Kelelahan itu bisa diakibatkan oleh posisi yang tidak nyaman atau faktor lingkungan. Bunda dapat mengecek popoknya, apakah tempat tidurnya terlalu dingin atau panas, hingga dia merasa terlalu terstimulasi atau kurang distimulasi.
Sebelum menangis karena kelelahan, bayi umumnya memberikan tanda-tanda, seperti menguap, menjadi lekat dengan Bunda, menyentuh mukanya, merengek, hingga menyentuh mukanya.
Ketidaknyamanan saat Tummy Time
Tummy time atau latihan tengkurap pada bayi sangat penting untuk mendorong perkembangan otot leher dan bagian tubuh lainnya.
Lalu, kenapa bayi menangis saat tummy time? Penyebabnya adalah bayi merasa kesulitan melihat sekitar atau kesulitan ketika mengangkat kepala melawan gravitasi.
Dalam hal ini, Bunda dapat mengubah-ubah posisi Si Buah Hati agar tidak gampang lelah atau mencukupkan latihan karena tummy time membutuhkan proses.
Selain itu, Bunda dapat mencoba posisi lain sebelum melakukan tummy time, misalnya menggendong di dada sehingga Si Buah Hati berlatih menopang kepalanya sendiri.
Tanda-tanda Menangis karena Ketidaknyamanan
Tangisan bayi bisa menjadi cara untuk mengungkapkan ketidaknyamanan fisik, seperti popok yang kotor, pakaian yang terlalu ketat, atau mungkin ada rambut yang terjepit di antara jari-jari kaki mereka.
Tanda-tandanya adalah menangis rewel dengan suara pelan terus menerus. Bahkan, bayi juga dapat menangis saat proses menyusui.
Kenapa bayi menangis saat makan? Umumnya, bayi tengah mengalami masa pertumbuhan gigi sehingga menyebabkan rasa sakit di gusi. Tanda menangis untuk gigi tumbuh adalah merengek minta digendong atau dinyamankan, menggigit-gigit sesuatu, hingga tidak tertarik makanan padat.
Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak
Cara Mengatasi dan Menenangkan Bayi yang Menangis
Meskipun Bunda telah berusaha keras menjaga kenyamanan Si Buah Hati, terkadang tantrum terjadi dan tidak bisa dihindari.
Pertama, bedong bayi dengan selimut yang besar dan tipis untuk membantu Si Buah Hati merasa aman. Kedua, gendong bayi dan letakkan tubuhnya miring ke kiri untuk membantu pencernaan atau perutnya sebagai penyangga. Ketiga, tenangkan bayi dengan gosok punggungnya dengan lembut. Jika Si Buah Hati tertidur, baringkan dengan posisi telentang.
Keempat, ajak bayi berjalan-jalan dengan gendongan atau goyangan yang menenangkan sehingga bayi ingat pada gerakan yang dirasakannya di dalam kandungan.
Meskipun mungkin sulit di awal, seiring waktu, Bunda akan belajar mengenali berbagai tanda kenapa bayi menangis. Perhatikan pola dan karakteristik tangisan, dan ingatlah bahwa setiap bayi adalah individu yang unik sehingga membutuhkan perlakuan tersendiri.
Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas!