Cara Membedakan Tanda-tanda Bayi Lapar atau Mengantuk
10-07-2024
Pernahkah Bunda merasa baru saja memberi Si Buah Hati makanan, tetapi tidak berselang lama dia sudah menangis membuka mulutnya, seakan-akan dia kelaparan setiap saat?
Bunda pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Si Buah Hati, termasuk dalam memahami isyarat dan kebutuhan Si Buah Hati.
Pada artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda bayi lapar atau hanya mengantuk sehingga Bunda dapat merespons kebutuhan bayi secara optimal dan menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat.
Tanda-tanda Bayi Lapar
Bunda, khususnya ibu baru, mungkin kesulitan memahami isyarat Si Buah Hati. Untungnya, Si Buah Hati pasti akan memberikan tanda-tanda lapar atau kenyang sehingga Bunda tinggal membiasakan diri. Berikut beberapa tanda bayi lapar dan kenyang secara umum yang perlu diketahui.
1. Mencari Puting atau Meraba-raba Area Mulut
Isyarat bayi merasa lapar bisa berbeda tergantung usianya, seperti bayi baru lahir hingga lima bulan berbeda dengan enam bulan sampai 24 bulan.
Dalam hal ini, kita akan membahas tanda bayi 5 bulan lapar. Mereka akan tampak lebih aktif, salah satunya dengan mencari sesuatu untuk disentuhkan di sekitar mulut dan pipinya.
Apakah bayi memasukkan tangan ke mulut tanda lapar? Biasanya, mereka akan menggigit jari, meraba area mulut, mencari puting.
Tindakan tersebut menunjukkan hasrat Si Buah Hati untuk menyusu atau menerima makanan.
Sementara itu, tanda bayi bawah lima bulan yang kenyang adalah menutup mulut, berpaling dari payudara, serta tangannya tidak tegang.
2. Membuka Mulut dan Mengeluarkan Suara
Tanda bayi lapar selanjutnya adalah membuka mulutnya lebar-lebar, terkadang dengan lidah yang terjulur keluar. Mereka juga akan mendesah, merintih, atau mengeluarkan suara-suara kecil lainnya.Si Buah Hati juga akan mengeluarkan suara menghisap serta menepuk dan menjilat bibir mereka. Sikap tersebut mencerminkan kesiapan alami Si Buah Hati untuk menyusu atau menerima makanan.Si Buah Hati juga akan mengeluarkan suara menghisap serta menepuk dan menjilat bibir mereka.Sikap tersebut mencerminkan kesiapan alami Si Buah Hati untuk menyusu atau menerima makanan.
3. Suara Tangisan Khusus
Setiap bayi akan menangis ketika lapar. Namun, tanda-tanda bayi lapar ini berbeda karena tangisan bayi ketika lapar memiliki karakteristik berbeda dengan kondisi lain.
Tangisan lapar bayi berubah menjadi lebih tajam dengan kemarahan. Seiring bertambahnya usia, tangisan bayi akan menjadi lebih kuat, lebih keras, dan lebih mendesak. Tangisan mereka juga akan lebih bervariasi, seolah-olah ingin menyampaikan kebutuhan berbeda.
Bunda akan mengenalinya karena tangisan Si Buah Hati terdengar lebih tajam, terputus-putus, dan intensif. Terkadang, tangisan juga disertai dengan gerakan gelisah dan geliatan yang lebih aktif.
4. Mengepalkan Tangan dan Tampak Frustasi
Tanda-tanda bayi lapar berikutnya adalah meregangkan tangan dan kaki lalu menggerakkannya ke segala arah.
Bayi juga akan mengepalkan tangannya dan menggerakkannya ke sekitar dada atau perut. Ini menandakan Si Buah Hati tengah frustasi dan tidak sabar.
Bayi yang lapar juga menggoyang-goyangkan kepala ke segala arah, serta tampak menggeliatkan badan dan gelisah.
Berapa Sering Seharusnya Menyusui Bayi
Bayi baru lahir umumnya membutuhkan pemberian ASI sekitar 8–12 kali sehari. Meski begitu, bayi adalah individu yang unik sehingga Bunda perlu memperhatikan isyarat lapar yang ditunjukkan Si Buah Hati lebih awal.
Sebagai panduan, bayi baru lahir hingga umur dua bulan rata-rata mengonsumsi susu sekitar 45–90 milliliter setiap 2–3 jam. Kebutuhan minum akan meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia sekitar 2 bulan, Si Buah Hati minum sekitar 120–150 mililiter setiap 3–4 jam. Pada usia 4 bulan, bayi minum sekitar 120-180 mililiter setiap kali menyusu, tergantung seberapa sering mereka makan. Pada usia 6 bulan, bayi Anda minum sekitar 180–230 mililiter sekitar 4–5 kali sehari.
Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak
Perbedaan Tangisan Bayi Lapar dengan Tangisan karena Kondisi Lain
Seperti disebutkan di atas, tangisan bayi yang lapar berbeda dengan kondisi lain. Berikut penjelasannya.
1. Beda Bayi Lapar dan Mengantuk
Salah satu tanda-tanda bayi lapar adalah cenderung menangis lebih sering dan intensif jika dibandingkan dengan tangisan karena kantuk.
Sementara itu, tangisan karena mengantuk terjadi ketika Si Buah Hati merasa terpisah dari orangtua. Bayi membutuhkan sentuhan dan perhatian. Ketika mereka tidak merasakannya, mereka akan menangis untuk memberi tahu.
2. Isyarat Sebelum Tangisan
Bayi bisa menangis karena mengantuk atau bahkan tanpa sebab. Namun, bayi yang lapar biasanya memberikan isyarat sebelum tangisan mencapai puncaknya.
Bunda dapat melihatnya dari gerakan mencari puting atau memberikan isyarat dengan membuka mulut. Sebaliknya, bayi yang mengantuk mungkin terlihat mengantuk sejak awal tanpa memberikan isyarat aktif.
Mengenal Tanda-tanda Bayi Puas Setelah Makan atau Minum ASI
Bayi yang telah puas minum ASI akan menampilkan ekspresi wajah bahagia dan menghentikan aktivitas menghisap. Mereka mungkin tersenyum atau terlihat lebih tenang dan relaks. Mereka juga akan merelakskan tangan, berpaling dari payudara, hingga mendorong makanan ke arah Bunda.
Bunda, membedakan tanda-tanda bayi lapar dan mengantuk memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap isyarat dan perilaku Si Buah Hati. Dengan memahami hal tersebut, Bunda dapat merespons kebutuhan Si Buah Hati secara lebih efektif.
Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.
Bunda juga perlu mengetahui memberikan ASI secara ekslusif penting bagi bayi sampai usia 6 bulan karena ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat, mudah digunakan secara efisien oleh tubuh bayi dan melindungi bayi terhadap infeksi.