Mengenal Tahapan dan Stimulasi Anak Belajar Bicara
10-07-2024
Stimulasi anak belajar bicara penting dilakukan oleh para orangtua karena perkembangan awal bahasa dan bicara pada anak menjadi salah satu indikator dasar fungsi psikisnya di masa mendatang.
Lingkungan alami perkembangan bicara anak pada tahun pertama kehidupannya berupa komunikasi emosional antara anak dan orang dewasa.
Bentuk stimulasi anak belajar bicara dihubungkan dengan gaya emosional dalam pertukaran informasi antara orang dewasa dan anak, dengan bantuan intonasi, mimik, gerak tubuh, dan vokalisasi.
Cara stimulasi anak belajar bicara tersebut berperan terpisah dalam pembentukan perhatian anak, stimulasi pemahaman bicara, dan upaya pengucapan anak secara mandiri.
Tahapan Anak Belajar Bicara
Perlu diketahui, meskipun anak akan mengembangkan keterampilan berbahasa secara bertahap, sebenarnya mereka sudah bisa berkomunikasi sejak lahir.
Namun anak mulai mengucapkan kata pertamanya setelah berusia 1 tahun, dimana pada usia tersebut mereka sudah memiliki satu hingga tiga kosakata.
Pada usia tersebut Si Buah Hati bisa mengucapkan kata seperti “Mama” dan “Papa”. Selanjutnya saat usia 18 – 24 bulan, anak mulai bisa mengucapkan hingga 6 kata. Ketika usia menginjak 24 – 36 bulan, Si Buah Hati bisa menyebut 2 atau lebih nama saat ditunjukkan gambar.
Tips Stimulasi Anak Belajar Bicara
Tak perlu melakukan aktivitas berat, tips stimulasi anak bicara paling mudah bisa dilakukan dengan meluangkan waktu untuk memberikannya perhatian dan mengajaknya berbicara. Penelitian menemukan bahwa stimulasi anak belajar bicara yang paling efektif dengan memperbanyak kuantitas pembicaraan dan juga meningkatkan kualitas interaksi bahasa Si Buah Hati.
Bunda bisa melakukan stimulasi ini dengan sering-sering mengajak Si Buah Hati mengobrol setiap aktivitas saat bersama seperti saat mandi, mengganti pakaian, maupun menyuapinya. Untuk kualitas interaksi bahasa Bunda perlu menatap mata Si Buah Hati saat berbicara dan memperhatikan respons mereka. Lebih lengkapnya, berikut cara stimulasi anak belajar bicara yang efektif menurut penelitian.
1. Menyediakan alat peraga di rumah
Bunda bisa menyediakan beberapa materi yang dicetak lalu ditempel di dinding untuk menciptakan lingkungan yang mendukung Si Buah Hati mengembangkan kemampuan bicaranya. Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan mainan atau benda-benda personal lainnya untuk mengajarkan bicara pada anak.
Jika memungkinkan, Bunda bisa menyediakan ruangan khusus untuk anak mengeksplorasi berbagai benda. Ini akan membuat anak terpicu mengatakan nama benda tersebut. Duduk bersama dengan anak sambil mengamati gambar yang ada di buku juga bisa menjadi cara mengasah kemampuan bicara si Buah Hati.
2. Sering mengajak anak bicara
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, makin sering mengajak anak bicara adalah tips stimulasi yang paling ampuh. Percakapan secara langsung adalah proses yang mengandung pengalaman berbahasa yang kaya bagi anak. Dengan Bunda kerap mengajak Si Buah Hati berbicara, anak bukan hanya mengerti tentang kosa kata tapi juga konteks pembicaraan yang membuat percapakan lebih bermakna.
Tips dalam mengajak anak memulai percakapan di antaranya menanyakan apa yang dilakukan Si Buah Hati hari itu. Bunda juga bisa menggunakan pertanyaan yang membuka percakapan dibanding pertanyaan yang jawabannya singkat.
Jika anak sudah mau berbicara, Bunda perlu meminimalisir interupsi. Tunggulah sampai si Buah Hati selesai berbicara dengan sabar. Jika Si Buah Hati menggunakan kata yang salah atau keliru mengucapkan sesuatu, Bunda tidak perlu buru-buru mengoreksinya.
Jangan lupa respons kata yang diberikan anak untuk menunjukkan bahwa Bunda mendengarkan dan mengerti apa yang mereka ucapkan. Untuk memperkaya pengalaman berbahasanya, Bunda juga bisa menggunakan gestur dan ekspresi wajah.
3. Bercerita atau mendongeng
Tahukah Bunda, bercerita atau mendongeng punya efek signifikan dalam perkembangan bahasa anak. Ini karena cara ini mengajarkan Si Buah Hati mendapatkan berbagai jenis informasi yang akan memperkaya kosa katanya.
Dongeng membuat Si Buah Hati mulai mengembangkan kesadaran bahwa bahasa adalah sistem simbolik. Selain itu, ketika mendengarkan sebuah cerita, anak akan belajar memperhatikan isi cerita tersebut. Ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan narasi dan mendengarnya.
Agar menjadi pengalaman dua arah, Bunda bisa meminta Si Buah Hati untuk mengulang sedikit cerita yang sudah didengar. Ketika Bunda merasa ada kata baru yang mungkin belum dimengerti anak, jelaskan artinya secara perlahan.
Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati untuk membuat cerita versinya sendiri. Agar lebih seru, ajak anak belajar bermain peran dari ceritanya.
4. Membaca buku bersama
Membaca buku bersama juga bisa jadi cara efektif untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Bukan hanya kemampuan berbahasa, membaca buku bersama dengan orangtua juga jadi pengalaman literasi yang tak terlupakan buat anak.
Untuk melakukan stimulasi ini, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal seperti menggunakan narasi yang sederhana, tunjuk objek sesuai kosa kata yang sedang dibaca, pastikan artikulasi saat membaca jelas dan terdengar cukup keras, gunakan ekspresi wajah agar kegiatan ini lebih menarik, beri kesempatan anak bertanya, dan ulangi beberapa bagian agar anak lebih terbiasa dengan kosa kata baru.
Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bicara Anak
Setiap anak punya perkembangan bahasa yang berbeda. Selain dengan stimulasi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bicara anak sebagai berikut:
1. Riwayat persalinan
Persalinan prematur punya efek sendiri pada kemampuan bicara anak. Ini karena perkembangan otak janin di trimester ketiga kehamilan berpengaruh besar pada perkembangan bahasa mereka.
2. Lingkungan
Penelitian menunjukkan lingkungan yang mendukung terjadinya interaksi bahasa antara anak dengan orang dewasa di sekitarnya berkorelasi positif pada kemampuan bahasa anak.
3. Perkembangan kognitif dan intelektual
Riset menunjukkan anak-anak memerlukan beberapa fungsi kognitif untuk memperoleh aspek bahasa. Nantinya, aspek bahasa inilah yang membuat Si Buah Hati bisa fasih berbicara.
4. Asupan nutrisi
Pola makan juga mempengaruhi perkembangan bahasa anak lho, Bunda. Untuk itu pastikan Bunda selalu memberikan asupan makanan dan minuman dengan gizi seimbang pada Si Buah Hati.
Di usia 1-3 tahun, selain asupan gizi dari makanan, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW 1+ Imunutri yang tinggi kalsium, vitamin A, E, C, Zink, protein, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Kombinasi unik DHA dan zat besi mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.
Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas!