Makanan Pelancar ASI Saat Hamil dan Menyusui

Published date

Menyusui merupakan momen istimewa yang tidak hanya membangun ikatan emosional antara ibu dan anak, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan yang berharga. Air susu ibu (ASI) kaya akan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang Si Buah Hati secara optimal.

Namun faktanya, perjalanan menyusui setiap orang berbeda. Bagi beberapa Bunda, produksi ASI bisa saja tidak selalu lancar.

Kabar baiknya, produksi ASI dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengonsumsi makanan pelancar ASI saat hamil.

Meningkatkan Produksi ASI

ASI diproduksi dalam kantung di dalam kelenjar payudara Bunda. ASI kemudian dibawa melalui saluran ke puting dan mengalir keluar melalui lubang kecil.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi seberapa banyak ASI yang Bunda produksi, antara lain: 

  • Seberapa sering Bunda menyusui

  • Frekuensi Si Buah Hati menghisap dan mengosongkan payudara

  • Kesehatan fisik dan mental  Bunda secara umum

  • Makanan untuk meningkatkan kualitas ASI.

Mempersiapkan Produksi ASI Sejak Hamil

Bukan hanya setelah Si Buah Hati lahir, mempersiapkan kelancaran produksi ASI sudah dapat dilakukan sejak Bunda hamil. Berikut ini cara memperbanyak ASI saat masih hamil: 

Cari tahu beragam informasi terkait menyusui

Salah satu informasi yang Bunda perlu ketahui adalah tentang inisiasi menyusui dini (IMD) yang dilakukan dengan usaha bayi sendiri segera setelah ia lahir. Keberhasilan IMD memiliki hubungan  positif dengan keberhasilan menyusui. Selain itu cari tahu tentang posisi menyusui, cara memerah, dan menyimpan ASI.

Antisipasi masalah yang bisa timbul selama menyusui

Kendala yang mungkin terjadi ketika menyusui misalnya puting lecet, nyeri payudara, payudara keras. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, Bunda dapat belajar dan mengambil langkah pencegahannya.

Merawat payudara

Saat hamil, bersihkan payudara setiap kali mandi. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi jika Bunda merasa ragu atau mengalami kendala. Secara alami, payudara Bunda akan mempersiapkan diri untuk menyusui. Biasanya hal ini ditandai dengan payudara yang terasa lebih penuh, area puting dan areola menjadi lebih gelap. Tanda ASI lancar saat hamil lainnya adalah munculnya benjolan-benjolan kecil di area areola yang disebut kelenjar Montgomery (campuran kelenjar susu dan minyak).

Persiapan nutrisi

Makanan pelancar ASI saat hamil adalah makanan yang tinggi protein seperti susu, daging dan ikan, makanan yang tinggi lemak tidak jenuh. Berbagai nutrisi pada makanan tersebut penting dipenuhi sejak Si Buah Hati berada dalam kandungan.

Baca Juga: Manfaat Minum Susu Tinggi Zat Besi

Daftar Makanan Pelancar ASI Saat Hamil

Semakin sering Si Buah Hati Bunda menyusu, semakin banyak pula ASI yang dapat Bunda produksi.

Dengan kata lain, setiap kali ASI dikeluarkan dari payudara, baik saat Si Buah Hati menyusu atau diperah, payudara menjadi kosong, maka otak akan “memerintahkan” tubuh untuk memproduksi ASI lebih banyak.

Oleh karena itu, tidak saja hanya dari makanan, tetapi dengan seringnya Bunda menyusui atau memerah ASI secara teratur untuk mengosongkan payudara akan  meningkatkan suplai ASI.

Sejumlah makanan mengandung nutrisi tertentu yang dapat membantu meningkatkan suplai ASI.

Berikut beberapa makanan agar ASI lancar saat hamil yang kaya nutrisi dan mudah ditemukan:

1. Daun katuk

Daun katuk (Sauropus androgynous) merupakan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Salah satu manfaatnya yang paling terkenal adalah menambah produksi ASI.

Daun katuk mengandung senyawa laktagogum yang bisa membantu produksi ASI menjadi lancar dan berkualitas. Daun katuk juga punya kandungan steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin. Hormon prolaktin sendiri fungsi untuk merangsang kelenjar susu untuk memproduksi susu pada ibu menyusui. Kadar prolaktin yang tinggi dapat mempercepat dan melancarkan produksi ASI.

2. Pepaya

Salah satu buah tropis yang mudah ditemui di Indonesia dan menjadi makanan untuk meningkatkan kualitas ASI adalah pepaya.

Pepaya kaya akan enzim, vitamin, dan mineral. Buah ini merupakan sumber vitamin A dan C yang sangat baik.

Asupan vitamin C yang dianjurkan bagi Bunda yang sedang menyusui adalah 115-120 mg setiap hari.  Sebagai gambaran, pepaya berukuran kecil mengandung hampir 100 mg vitamin C.

3. Daging sapi

Menurut Kemenkes ibu menyusui membutuhkan tambahan zat gizi seperti , dan vitamin tertentu. Daging sapi merupakan protein hewani yang kaya akan protein, zat besi, zink, dan vitamin B kompleks yang diperlukan selama masa menyusui. 

4. Telur

Selain tinggi protein, telur mengandung berbagai zat gizi, seperti folat, vitamin D, yodium, selenium, kolin, dan asam lemak omega-3 rantai panjang. Terlebih lagi, telur praktis dan mudah dibuat untuk camilan dan makanan utama. Agar Bunda mendapatkan seluruh manfaatnya, makanlah baik bagian putih dan juga kuning telurnya.

5. Kacang-kacangan

Nutrisi lain yang juga baik untuk melancarkan produksi ASI adalah kacang-kacangan. Bahan pangan ini kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, zink serta vitamin K dan vitamin B.

Kacang juga dapat menjadi sumber asam lemak esensial dan protein yang sehat. Kacang-kacangan sejak lama juga dipercaya sebagai laktogenik atau dapat membantu produksi ASI dalam berbagai budaya di berbagai belahan dunia.

Dengan mengonsumsi makanan pelancar ASI saat hamil dan melanjutkannya hingga melahirkan, kemudian tidak lupa menerapkan pola hidup sehat, diharapkan produksi ASI dapat optimal pasca melahirkan dan Bunda siap memberikan ASI eksklusif untuk Si Buah Hati tercinta.

Ingatlah bahwa setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda. Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan informasi dan panduan yang tepat terkait makanan pelancar ASI saat hamil yang sesuai dengan kondisi tubuh Bunda, ya.

Image Article
Makanan Pelancar ASI Saat Hamil yang Wajib Bunda Konsumsi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Inilah Daftar Makanan dan Minuman yang Dilarang Saat Hamil

Published date

Saat hamil, apa yang Bunda makan dan minum akan berpengaruh pada kondisi janin. Meski Bunda tidak merasakan efek apapun dari makanan tersebut terhadap diri Bunda, namun bisa saja makanan tersebut mempengaruhi perkembangan si Kecil dalam perut. Karena itulah, Bunda perlu memperhatikan makanan dan minuman yang dilarang saat hamil agar si Kecil bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk mengetahui apa saja yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, Yuk, simak artikel ini, Bunda!

Makanan dan Minuman yang Dilarang Saat Hamil

Sebenarnya, hampir semua makanan aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun ada beberapa hal yang harus Anda waspadai atau hindari. Berikut makanan dan minuman yang dilarang saat hamil:

1. Alkohol

Pantangan ibu hamil yang utama adalah alkohol. Jauhi alkohol sepenuhnya selama kehamilan. Tidak ada batasan aman untuk konsumsi alkohol selama masa ini. Janin tidak bisa memecah alkohol seperti orang dewasa. Alkohol bertahan lebih lama di dalam tubuh mereka dan dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf secara serius. 

Minum alkohol saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan bayi Anda memiliki berat badan lahir rendah. Hal ini juga dapat mempengaruhi bayi Anda setelah mereka lahir. Sebagai gantinya, Bunda bisa minum air putih atau smoothies. Air putih membantu mengurangi pembengkakan dan risiko ISK (Infeksi saluran kemih), serta menjaga pergerakan usus tetap teratur. Air juga meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan bayi Anda. 

Sementara itu, minum smoothie adalah cara mensiasati dan mudah untuk mengkonsumsi sayuran, buah, karbohidrat tinggi serat, lemak, dan protein selama hamil. Minuman ini sangat cocok dikonsumsi ketika Anda merasa mual dan tidak bisa makan makanan padat.

2. Daging dan telur mentah

Ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami keracunan makanan karena bakteri. Ini disebut penyakit bawaan makanan. Reaksi tubuh Anda terhadap keracunan makanan saat Anda hamil mungkin lebih buruk dibandingkan jika Anda tidak hamil. Meski jarang terjadi, keracunan makanan juga bisa menyerang janin.

Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan daging yang Anda konsumsi matang sempurna sebelum dimakan. Anda juga harus memasak telur hingga kuning dan putih telurnya mengeras. Telur mentah bisa mengandung bakteri berbahaya. Karena itu, hindari makanan yang terbuat dari telur mentah atau setengah matang.

3. Ikan mengandung merkuri

Pantangan ibu hamil berikutnya adalah ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi harus dihindari. Merkuri yang dikonsumsi selama kehamilan bisa menghambat perkembangan janin dan memicu kerusakan otak. Contoh jenis ikan dengan merkuri tinggi, di antaranya hiu, ikan todak, dan king mackerel. Tuna kalengan, tuna potong umumnya memiliki jumlah merkuri yang lebih rendah dibandingkan tuna lainnya, namun sebaiknya hanya dimakan dalam jumlah secukupnya. 

Namun, Bunda tidak perlu menghindari konsumsi ikan sepenuhnya saat hamil. Bagaimanapun juga, ikan mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda. Ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang membantu perkembangan otak bayi Anda. Jenis ikan yang aman dikonsumsi ibu hamil, antara lain:

  • Ikan salmon

  • Ikan teri

  • Ikan sarden

  • Ikan nila

  • Ikan kembung

  • Ikan lele

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

4. Susu dan produknya yang tidak melewati proses pasteurisasi 

Susu efektif untuk meningkatkan pertumbuhan janin dan ukuran bayi lahir karena mengandung berbagai nutrisi seperti protein, kalsium, fosfor, kalium, zat besi, yodium, vitamin B6, vitamin B12, dan berbagai vitamin – mineral yang dibutuhkan Si Buah Hati. 

Namun, Bunda harus menghindari konsumsi susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi  selama hamil. Makanan tersebut hanya dapat dimakan dengan aman jika dipanaskan hingga suhu 74°C untuk menghindari risiko dari bakteri yang tidak baik untuk kesehatan.

Susu yang tidak dipasteurisasi bisa mengandung bakteri seperti Campylobacter, E. coli, Listeria, Salmonella atau bakteri penyebab tuberkulosis (TBC). Untuk menghindari penyakit bawaan makanan ini, konsumsilah hanya susu dan produk susu yang dipasteurisasi, termasuk keju.

Itulah jenis makanan dan minuman yang dilarang saat hamil. Makanan yang bisa mengganggu tumbuh kembang janin tersebut harus sepenuhnya dihindari oleh ibu hamil. Karena itu, Bunda perlu memperhatikan dengan seksama pilihan makanan yang akan dikonsumsi selama masa kehamilan. Selama kehamilan, Bunda membutuhkan nutrisi lebih banyak dibandingkan sebelum hamil. Rutin mengkonsumsi makanan sehat setiap hari akan membantu memberi bayi nutrisi yang mereka butuhkan untuk berkembang. Hal ini juga akan membantu memastikan Bunda dan bayi Anda mendapatkan berat badan yang sehat. 

Tips Memilih Makanan Sehat untuk Ibu Hamil

Kehamilan adalah periode kritis di mana pilihan nutrisi dan gaya hidup ibu sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Kadar nutrisi penting yang tidak tercukupi selama periode krusial perkembangan janin dapat berpengaruh terhadap pembentukan jaringannya, sehingga membuat bayi lebih rentan terhadap penyakit kronis di masa depan. 

Untuk memenuhi nutrisi yang Bunda butuhkan selama kehamilan, Bunda bisa perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat yang Anda sukai dari setiap kelompok makanan, termasuk:

  • Buah-buahan utuh: seperti apel, jeruk, mangga, stroberi, dan pisang.

  • Sayuran: seperti brokoli, ubi jalar, bit, okra, dan bayam.

  • Biji-bijian utuh: seperti beras putih, beras merah, oatmeal, dan roti gandum utuh.

  • Protein: seperti daging tanpa lemak,ayam, telur, makanan laut, kacang-kacangan dan lentil, serta tahu.

  • Produk susu: seperti susu, yogurt, keju.

  • Minyak: seperti minyak sayur, minyak zaitun.

Image Article
Inilah Daftar Makanan dan Minuman yang Dilarang Saat Hamil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

10 Buah untuk Bantu Kecukupan Zat Besi Anak

Published date

Zat besi merupakan mikronutrien yang penting bagi manusia. Zat besi berada dalam sel darah merah, sebagai bagian dari hemoglobin yang mengangkut oksigen dari paru-paru.

Zat besi tidak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Pentingnya zat besi untuk anak antara lain mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempengaruhi tingkat konsentrasi.

Kekurangan zat besi dapat mengganggu perkembangan kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak. Defisiensi zat besi juga bisa menyebabkan anemia yang membuat anak lebih “lemot”, lemah, lesu dan kurang aktif.

Kecukupan zat besi harian anak bisa diperoleh dari berbagai makanan, dengan sumber utama dari protein hewani. Selain dari protein hewani, beberapa buah mengandung zat besi juga lho, Bunda.

Makanan yang Mengandung Zat Besi

Zat besi dapat diperoleh dari asupan makanan. Jenis makanan yang mengandung zat besi sendiri dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu heme dan non-heme.

Sumber zat besi heme adalah makanan yang kandungan zat besinya mudah diserap oleh tubuh. Contoh makanan yang menjadi sumber zat besi heme adalah daging merah, makanan laut, ikan, dan daging unggas.

Sedangkan sumber zat besi non-heme sulit diserap oleh tubuh, biasanya berasal dari tumbuhan, yaitu buah dan sayur.

Penting untuk dicatat bahwa zat besi dalam makanan hewani, seperti daging merah, lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan sumber nabati. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati, disarankan untuk mengonsumsinya bersama makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk atau paprika.

Baca Juga: Kandungan Nutrisi Dancow 1+

10 Buah Mengandung Zat Besi yang Baik untuk Anak

Seperti yang dijelaskan di atas, buah-buahan juga bisa mengandung zat besi yang baik untuk Si Buah Hati. Meski termasuk dalam sumber zat besi non-heme, buah berperan juga sebagai sumber vitamin dan mineral lainnya yang penting dalam proses pertumbuhan. Beberapa jenis buah juga tinggi vitamin C yang baik untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Lantas, apa saja buah yang mengandung  zat besi untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak?

1. Stroberi

Buah berwarna merah dengan rasa sedikit masam ini tinggi akan zat besi. Dalam 166 gram stroberi terdapat 0,68 miligram zat besi dan 97,6 miligram vitamin C. Stroberi aman diberikan mulai bayi usia 6 bulan, dengan tetap memperhatikan tekstur makanan Si Buah Hati. Buah ini bisa dikenalkan kepada anak dengan bubur atau irisan tipis yang lembut, maupun irisan-irisan kecil.

2. Kurma

Kurma menjadi sumber zat besi yang baik bagi anak. Kurma juga dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan menutrisi kulit anak. Kurma bisa diberikan mulai anak berusia 6 bulan atau setelah anak mengenal makanan semi padat dalam porsi kecil. Bunda bisa menjadikannya bentuk puree atau mengukusnya terlebih dahulu untuk menjadi finger food Si Buah Hati.

3. Jeruk

Buah yang mengandung zat besi lain yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati adalah jeruk. Dalam 100 gram jeruk manis segar terdapat 0,4 miligram zat besi. Selain itu, jeruk juga tinggi vitamin C. Ini artinya jeruk bisa meningkatkan absorpsi zat besi. Bunda bisa memberikan jeruk kepada Si Buah Hati dengan mengambil sarinya dengan cara diblender kemudian disaring.

4. Semangka

Semangka kerap menjadi buah favorit anak-anak. Bukan hanya rasanya yang menyegarkan, buah ini juga mengandung zat besi. Dalam satu potongan semangka terdapat 0,69 miligram zat besi. Semangka bisa diberikan kepada anak dengan dihaluskan, diblender, maupun dipotong-potong kecil sesuai usia Si Buah Hati. Pastikan memberikan semangka tanpa biji kepada anak, untuk menghindari tersedak.

5. Buah naga

Buah naga juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Vitamin C yang ada dalam buah ini dapat mengoptimalkan penyerapan zat besi. Bunda bisa memberikan dalam bentuk potongan kecil-kecil, jus, maupun mengambil dagingnya dengan sendok.

6. Alpukat

Alpukat salah satu bamakanan baik yang tinggi akan zat besi. Dalam 100 gram alpukat terdapat 0,9 miligram zat besi. Alpukat bisa disajikan dengan dijus, dibuat pudding, atau mengambil dagingnya dengan sendok.

7. Pepaya

Buah mengandung zat besi lain adalah pepaya. Dalam 100 gram pepaya segar mengandung 1,7 miligram zat besi dan 78 miligram vitamin C. Ini artinya pepaya juga tinggi vitamin C yang membuat penyerapan zat besi semakin optimal. Bunda bisa menyajikan buah pepaya untuk anak dengan membuat jus, es krim, atau memotong kecil-kecil.

8. Apel

Apel juga bisa masuk ke dalam daftar buah mengandung zat besi. Apel juga bisa menjadi sumber vitamin C untuk asupan nutrisi Si Buah Hati. Penyajian apel untuk anak bisa dengan membuat jus, mencampur dalam adonan pancake, selai, menambahkan dalam sereal, atau memotong apel kecil-kecil.

9. Kiwi

Kiwi tidak hanya kaya akan zat besi tapi juga vitamin C, antioksidan, dan menjadi sumber serat yang baik. Bunda bisa membuat jus kiwi, irisan tipis, atau menambahkan kiwi sebagai topping pada makanan Si Buah Hati.

10. Kismis

Kismis kaya akan zat besi, serat, vitamin, dan mineral. Kismis juga tinggi antioksidan yang membantu menghilangkan radikal bebas dan bisa mencegah penyakit kanker, jantung, dan stroke. Kismis bisa ditambahkan ke dalam topping salad, campuran oatmeal, kue, maupun muffin.

Itu tadi 10 buah mengandung zat besi yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati. Selain buah-buahan di atas, Bunda juga bisa memenuhi asupan zat besi anak dengan memberikan dua gelas DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasikan untuk anak Indonesia usia 1-3 tahun. Tak hanya tinggi zat besi, susu DANCOW 1+ Imunutri juga kaya akan kalsium, vitamin A, C, D, dan E, zink, tembaga, dan selenium. Juga mengandung DHA serta Omega 3 & 6 yang bagus untuk tumbuh kembang Si Buah Hati agar bebas berekspresi!

Image Article
10 Buah Mengandung Zat Besi untuk Kesehatan Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Milestones Perkembangan Bayi dan Hal-hal yang Perlu Bunda Pahami

Published date

Bunda, menyaksikan Si Buah Hati tumbuh dan berkembang pasti membawa kebahagiaan tersendiri. Namun, sebagai orangtua, kita perlu mengamati milestone bayi atau kemampuan yang dikuasai seiring bertambahnya usia.

Mengamati tahap perkembangan bayi sangat penting untuk mengetahui apakah perkembangan bayi sesuai dengan yang diharapkan untuk usianya, mengukur apakah pola asuh yang diberikan sudah sesuai, dan mendeteksi jika ada penyimpangan pertumbuhan, perkembangan, atau mental Si Buah Hati.

Tahap Perkembangan atau Milestone Bayi Usia 0-12 Bulan

Berikut penjelasan milestones bayi dari kemampuan emosional, motorik, hingga perkembangan otak bayi 0-12 bulan. 

Bulan 1: Si Buah Hati Mulai Mengenal Dunia

Pada bulan pertama, Si Buah Hati masih beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim. Pada periode ini, mereka akan lebih banyak tidur dan sering terbangun untuk menyusu.

Beberapa kemampuan yang umumnya sudah bisa tercapai pada usia ini misal Si Buah Hati menangis karena tidak senang, menatap dengan penuh perhatian ketika diajak bicara mengeluarkan suara serak, tangan terkepal, refleks tangan kuat, hingga diam ketika mendengar suara.

Cara mendukung perkembangannya adalah memberikan stimulasi, banyak pelukan dan kontak kulit, berbicara dengan lembut, hingga sering menatap matanya. 

Bulan 2-3: Mulai Tersenyum dan Interaksi

Pada usia dua hingga tiga bulan, Si Buah Hati sudah mulai responsif terhadap lingkungannya. Milestones  perkembangan bayi pada usia ini yang dapat di amati, seperti tersenyum saat melihat wajah yang dikenal, tenang saat diajak bicara atau digendong, terlihat senang saat didekati orangtua, bereaksi terhadap suara, hingga bisa mengangkat kepala sebentar.

Bunda dapat mendukung perkembangannya dengan mengajak bermain, memberikan stimulasi dan berbicara sesering mungkin, memberikan tummy time (waktu tengkurap) beberapa kali sehari untuk memperkuat otot leher dan bahunya, merespons balik ketika dia bersuara atau melakukan sesuatu.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW 1+ untuk Perkembangan Anak

Bulan 4-5: Menggenggam dan Mengoceh

Memasuki bulan keempat dan kelima, Si Buah Hati mulai menunjukkan kemampuan dalam menggenggam benda dan mengeluarkan suara-suara lucu.

Sesuai standar WHO, panjang Si Buah Hati sekitar 61-64 cm untuk perempuan dan 64-66 cm untuk laki-laki.

Pada usia ini umumnya bayi sudah mempunyai perkembangan seperti dapat mengoceh untuk menarik perhatian, terkekeh atau belum tertawa penuh, mengeluarkan suara ketika diajak bicara, menggerakkan kepala untuk mencari sumber bunyi, menggenggam dan mengayunkan mainan, hingga push up saat tengkurap.

Cara mendukung Si Buah Hati, bisa dengan memberikan mainan yang aman dan mudah digenggam hingga membalas ocehannya dengan kata-kata untuk merangsang kemampuan berbicaranya.

Bulan 6-7: Duduk dan Mulai Makan Makanan Padat

Pada usia enam hingga tujuh bulan, banyak bayi mulai duduk tanpa bantuan dan mencoba makanan padat.

Menurut standar WHO, Si Buah Hati akan tumbuh sekitar 67-68 cm untuk laki-laki dan 66-67 cm untuk perempuan.

Milestones perkembangan bayi  yang dapat diamati pada usia ini, seperti tertawa, mengenali wajah yang sering ia lihat, membuat suara memekik, hingga menutup mulut saat tidak ingin makan. 

Kemudian, tahap perkembangan motorik bayi pada usia 6-7 bulan, seperti duduk tanpa bantuan, menepuk bayangan sendiri di cermin, mencari objek yang sebagian tersembunyi, hingga  mendengarkan musik.

Cara mendukungnya adalah melatih duduk dengan menempatkannya di posisi yang aman dan dikelilingi bantal hingga membacakannya buku dengan gambar berwarna warni setiap hari.

Bulan 8-9: Menjelajah dan Berekspresi

Pada usia ini, perkembangan otak bayi mengalami lonjakan. Kondisi ini meningkatkan daya ingat Si Buah Hati sehingga Bunda bisa memperhatikan keterikatan yang lebih kuat dengan orang, mainan, dan buku favoritnya.

Panjang bayi pada usia ini sekitar 71-72 cm untuk laki-laki dan 69-70 cm untuk perempuan.

Milestones perkembangan yang dapat dilihat, seperti meniru suara, membuat suara untuk menarik perhatian, mengeksplorasi lingkungan sekitar, dan menemukan benda tersembunyi. Pada usia 9 bulan, Si Buah Hati juga sudah bisa mengekspresikan emosi di wajahnya, seperti senang, marah, sedih, terkejut, termasuk malu atau takut ketika bertemu orang asing.

Bunda bisa mendukung mereka dengan menirukan suara bayi dan kata yang mirip dengan suara tersebut hingga menaruh anak di lantai dengan mainan agar mereka belajar merangkak.

Bulan 10-11: Menjelajah dan Mengucapkan Kata Pertama

Pada usia ini, Si Buah Hati semakin aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan mengoceh, bahkan mulai mengucapkan kata pertama, seperti “mama”  atau “ papa”.

Pada usia ini, panjang tubuh mereka sekitar 73-75 cm untuk laki-laki dan 71-73 cm untuk perempuan.

Milestones  perkembangan bayi yang terlihat, seperti bergoyang mengikuti musik, meniru suara sederhana, menurut saat berpakaian, mudah mengambil sesuatu menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya. Mereka juga sudah tidak malu atau takut lagi dengan orang asing serta merangkak dan mulai belajar berdiri sendiri.

Dukungan yang bisa diberikan adalah mengajak Si Buah Hati berbicara atau bernyanyi, membiarkannya menjelajah dengan aman di sekitar rumah, dan bermain di luar rumah untuk mendapatkan pengalaman berbeda.

Bulan 12: Langkah Pertama dan Lebih Banyak Kata

Saat memasuki usia satu tahun, Si Buah Hati mulai berdiri melangkah untuk pertama kali serta menambah kosakatanya. Tahap perkembangan bayi pada usia ini, seperti mengambil langkah pertama tanpa bantuan, mulai mencoba lebih banyak kata-kata baru. Mereka juga pintar berkomunikasi dengan menunjuk, mengangguk, hingga melambaikan tangan. Mereka juga mulai memahami instruksi visual.

Stimulasi yang bisa mendukung mereka dengan mencontohkan dalam melakukan sesuatu, berbicara dan bernyanyi sambil memperagakan ungkapan, melatih mereka merespons sesuatu dengan kata “ya” atau “mama”.

Mengingat setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri, Bunda tidak perlu khawatir jika Si Buah Hati belum mencapai milestones tepat pada waktunya. Bisa jadi si Buah Hati perkembangan motoriknya lebih cepat, namun perkembangan emosional masih perlu terus distimulasi atau mungkin perkembangan kognitif lebih unggul dibandingkan perkembangan motoriknya di usianya. Nikmati setiap momen dan terus berikan stimulasi yang tepat sesuai usianya atau berkonsultasi dengan dokter anak jika memiliki kekhawatiran. Semangat memantau milestone bayi dan mendukung perkembangannya, ya, Bunda!

Image Article
Milestones Bayi dan Hal-hal yang Perlu Bunda Pahami
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Milestone Kecerdasan Bayi di Usia 8 Bulan

Published date

Memiliki anak yang cerdas tentu menjadi harapan dan kebanggaan orang tua. Tahukah Bunda? Kecerdasan anak bisa diketahui sejak dini, lho, dapat terlihat dari seberapa cepat si Buah Hati mencapai milestone pada usianya. Dengan mengenali kecerdasan anak sedini mungkin, orang tua bisa membantu dengan memberikan stimulasi yang tepat.

Yuk, Bunda kenali ciri bayi cerdas usia 8 bulan agar bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan lebih optimal!

Perkembangan Bayi Usia 8 Bulan

Menginjak usia 8 bulan, bayi umumnya sudah bisa merangkak bahkan mulai belajar berdiri dengan berpegangan pada meja atau kursi.

Bayi 8 bulan biasanya sudah bisa mengambil benda kecil dengan dua jari. Kemampuan ini akan membantunya saat belajar makan sendiri. Si Buah Hati juga mulai membuat suara-suara seperti mengoceh atau mencoba menirukan suara yang didengarnya.

Secara emosional, perkembangan bayi 8 bulan yakni akan merasa nyaman bila didekat orang yang dikenalnya, seperti Bunda atau pengasuhnya. Sebaliknya, Si Buah Hati menjadi gelisah dan rewel saat ditinggal sendirian atau jauh dari Bunda.

Mengenali Ciri Bayi Cerdas Usia 8 Bulan

Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan masing-masing. Meski usianya sama, belum tentu pencapaian tahapannya juga sama, sehingga tidak bisa membandingkan perkembangan satu anak dengan anak lainnya.

Lalu, bagaimana cara mengenali ciri-ciri bayi cerdas 8 bulan dan perkembangannya sesuai dengan milestone pada usianya?

Berikut ini beberapa ciri bayi cerdas usia 8 bulan yang bisa Bunda perhatikan:

1. Mencapai perkembangan pada milestone-nya lebih awal

Salah satu ciri bayi cerdas yakni mencapai tahapan perkembangan pada milestone-nya lebih awal dibandingkan teman-teman seusianya. Apakah si Buah Hati melambaikan tangannya atau meraih mainan yang ia inginkan, segera saat masuk usia 6 bulan? Atau ia melakukan hal-hal lain segera di awal milestone pada usianya, maka hal tersebut bisa mengindikasikan bayi cerdas.

2. Fokus lebih lama dan nyaman bermain sendiri

Bayi umumnya memiliki fokus yang singkat dan mudah teralihkan oleh sesuatu di sekitarnya. Bayi biasanya fokus pada hal tertentu sekitar 10-15 menit sebelum beralih melakukan hal lain. Namun bila Si Buah Hati usia 8 bulan memiliki rentang waktu fokus yang lebih lama, ia kemungkinan memiliki kecerdasan lebih tinggi.

3. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Bayi 8 bulan sudah bisa merayap atau merangkak sehingga dapat lebih mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Rasa penasaran Si Buah Hati juga akan mendorongnya mencari hal-hal baru di sekitarnya.

4. Punya daya ingat kuat

Tanda bayi cerdas usia 8 bulan berikutnya yakni memiliki daya ingat yang kuat. Si Buah Hati yang cerdas dapat mengingat tempat mainan favoritnya, lebih mudah mengingat wajah baru, atau tempat yang pernah dikunjungi.

Baca Juga: Kandungan Susu untuk Kecerdasan Otak dan Nutrisi Anak

Stimulasi untuk Bayi Cerdas Usia 8 Bulan

Apakah Bunda melihat Si Buah Hati memiliki ciri bayi cerdas? Maka selanjutnya, Bunda perlu membantunya mengembangkan keterampilannya melalui stimulasi yang tepat.

Pemberian stimulasi bayi 8 bulan agar cerdas bisa disesuaikan dengan kemampuan yang akan dikembangkan, misalnya untuk membangun keterampilan kognitif dan emosional Si Buah Hati.

  • Ajak bayi bermain

Bermain penting untuk anak-anak, termasuk bayi usia 8 bulan. Siapkan permainan yang melatih otak Si Buah Hati, seperti balok susun. Bermain juga bisa menjadi bentuk stimulasi motorik bayi 8 bulan agar cerdas tergantung jenis permainannya.

Untuk membangun kemampuan emosional, berikan mainan yang mendorong bayi berekspresi. Bisa juga dengan memainkan boneka dan mengajarinya berbagai macam bentuk emosi, seperti sedih dan tertawa.

  • Bermain alat musik atau mendengarkan lagu

Musik bagus untuk perkembangan kemampuan kognitif dan emosional anak. Selain mengajak mendengarkan lagu, Bunda bisa mengajak membuat suara-suara menggunakan alat musik sederhana seperti ember atau terompet.

  • Membacakan buku cerita

Buku cerita bagus untuk mendorong daya imajinasi dan mengajarkan hal-hal baru kepada Si Buah Hati. Bunda bisa mencoba membaca buku cerita sambil menirukan suara karakter di dalamnya, seperti hewan atau tokoh yang berbeda-beda.

Tak hanya mengenali ciri bayi cerdas usia 8 bulan, memberikan stimulasi yang tepat sejak dini juga penting agar Bunda dapat mengoptimalkan potensi kecerdasan Si Buah Hati.

Image Article
Ciri Bayi Cerdas di Usia 8 Bulan yang Harus Bunda Tahu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Makanan untuk Ibu Menyusui Agar Gizi Bayi Terpenuhi

Published date

Ketika dalam masa menyusui, Bunda memerlukan asupan makanan yang sehat demi mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati. Saat menyusui, Bunda akan memberikan nutrisi yang akan mendukung pertumbuhan dan kesehatan bayi. 

Itulah mengapa penting bagi Bunda untuk mengetahui apa saja makanan untuk ibu menyusui yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati. Yuk simak artiknel berikut ini agar Bunda tahu makanan yang baik untuk ibu menyusui.

Kebutuhan Kalori dan Nutrisi Ibu Menyusui

Dari menu makanan untuk ibu menyusui, Bunda membutuhkan tambahan sekitar 330 hingga 400 kalori per harinya. Hal ini agar Bunda mendapatkan energi dan nutrisi yang cukup untuk memproduksi ASI.

Saat Si Buah Hati lahir hingga berusia 6 bulan, ia mendapatkan semua yang diperlukan untuk pertumbuhannya melalui ASI. Untuk mendapatkan kalori ekstra selama menyusui ini, Bunda dapat memilih makanan padat nutrisi. Oleh karena itu, makanan padat nutrisi yang Bunda konsumsi akan membantu meningkatkan suplai ASI, memberi Bunda lebih banyak energi, dan membantu menaikkan berat badan bayi.

Ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan berbagai jenis nutrisi, seperti protein, vitamin D, vitamin A, vitamin E, vitamin C, vitamin B12, selenium, dan zink. Asupan nutrisi mikro yang terdiri dari berbagai jenis vitamin dan mineral, juga sangat penting selama masa menyusui. Sebab, nutrisi mikro memainkan peran sangat penting dalam perkembangan saraf, metabolisme, sintesis jaringan dan otot, transportasi oksigen, sintesis DNA, dan proses lainnya pada pertumbuhan bayi.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW untuk Anak

Makanan untuk Ibu Menyusui

Seperti dijelaskan sebelumnya, ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan padat nutrisi agar ASI lancar sehingga bayi dapat tumbuh sehat. Berikut ini 7 makanan untuk ibu menyusui yang padat nutrisi:

1. Daging sebagai sumber protein 

Protein merupakan jenis nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam makanan untuk ibu menyusui. Bunda dapat memilih sumber protein hewani atau nabati untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa menyusui. Untuk protein hewani, Bunda dapat mengonsumsi daging sapi tanpa lemak, daging ayam atau unggas, serta telur. .

2. Buah dan Sayur

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui, Bunda juga disarankan mengonsumsi lima porsi aneka buah dan sayur setiap hari. Sebagai langkah praktis, Bunda bisa membuat smoothies sayur dan buah yang dibuat tanpa gula, untuk diminum setiap hari.

3. Gandum utuh

Gandum utuh merupakan salah satu jenis makanan padat nutrisi yang baik dikonsumsi oleh ibu menyusui. Bunda bisa memilih roti gandum, pasta, atau sereal sebagai menu sarapan padat nutrisi. Gandum utuh mengandung karbohidrat kompleks yang bisa membuat Bunda merasa kenyang lebih lama. Gandum utuh juga kaya akan kandungan vitamin B, mineral, dan serat. Selain gandum utuh, bunda bisa mengonsumsi oat dan nasi merah yang juga merupakan sumber karbohidrat kompleks, kaya serat, dan dapat membantu produksi ASI.

4. Susu

Susu dan produk turunannya, seperti keju dan yoghurt, juga bisa menjadi pilihan makanan untuk ibu menyusui agar ASI lancar. Hal ini karena susu kaya akan kandungan kalsium dan protein yang dibutuhkan ibu menyusui. Namun, jika mengonsumsi olahan susu, pastikan Bunda lebih memilih produk yang rendah lemak dan rendah gula ya!

5. Ikan

Ikan dan makanan laut (seafood) adalah sumber protein yang bagus untuk ibu menyusui. Beberapa jenis ikan, seperti salmon dan tuna, juga mengandung omega-3 yang dibutuhkan tubuh selama masa menyusui. Bunda dapat mengonsumsi ikan sebanyak dua kali dalam seminggu. Namun, pastikan ikan dan seafood yang Bunda konsumsi bebas merkuri ya. Hindari jenis-jenis ikan yang tinggi kandungan merkuri, seperti hiu, ikan todak, king mackerel, dan ikan marlin

6. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung protein, serat, vitamin, mineral, antioksidan, serta lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang sehat. Sebagai camilan sehat selama menyusui, Bunda dapat memilih kacang almond yang juga merupakan sumber kalsium nabati. Sebagai informasi, ibu menyusui membutuhkan asupan 1.000 mg kalsium per hari. Sebab, ASI mengandung banyak kalsium, sehingga jika asupan kalsium tidak mencukupi, ini dapat berdampak pada kekuatan gigi dan tulang Bunda.

7. Ubi

Ubi jalar merupakan salah satu makanan untuk ibu menyusui yang padat nutrisi. Mengonsumsi satu buah ubi jalar sudah cukup untuk memenuhi asupan harian vitamin A untuk ibu menyusui. Adapun vitamin A sangatlah penting untuk penglihatan, pertumbuhan tulang, dan sistem imun.

Itulah 7 makanan untuk ibu menyusui yang dapat Bunda konsumsi demi memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui dan memperlancar ASI. Jangan lupa selalu mengonsumsi makanan sehat agar Si Buah Hati juga tumbuh sehat ya Bunda!

Image Article
7 Makanan untuk Ibu Menyusui Agar Gizi Bayi Terpenuhi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Melatih Fokus Anak Usia Sekolah

Published date

Melatih fokus pada anak usia sekolah perlu mendapat perhatian penting karena karena berpengaruh pada kemampuan Si Buah Hati saat menerima pelajaran dan tugas-tugas di sekolah.

Pada anak-anak usia sekolah, kesulitan untuk fokus adalah hal yang banyak terjadi. Menurut informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, selain adanya gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif (attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD), anak-anak yang kesulitan untuk fokus biasanya karena menjumpai aktivitas yang tidak menarik bagi mereka atau ketika ada beberapa gangguan di sekitar mereka. 

Hal ini membuat Si Buah Hati membuat perhatiannya teralihkan ke hal-hal lain yang lebih menarik bagi mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami cara melatih fokus anak untuk mendukung proses belajarnya dengan baik.

Manfaat Melatih Fokus Anak

Mengingat bahwa orang tua dan rumah merupakan guru dan sekolah pertama bagi anak-anak, maka sudah sewajarnya kita yang melatih mereka untuk fokus. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengajarkan Si Buah Hati cara melatih anak tetap fokus, seperti yang dilansir dari buku Seri Pendidikan Orang Tua Mendampingi Anak Siap Belajar yang diterbitkan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia  berikut ini.

  1. Meningkatkan kemampuan mendengarkan anak. Sebab dengan mendorong anak-anak untuk fokus, maka mereka akan lebih mampu mendengarkan dan memahami apa yang terjadi di sekitarnya. Kemampuan mendengarkan ini akan sangat berguna saat mereka sedang fokus belajar atau mendengarkan guru mereka di sekolah atau di rumah.

  2. Meningkatkan kemampuan belajar dan menyerap informasi baru dengan lebih efektif, sehingga mereka bisa mencapai prestasi akademik yang diinginkan. 

  3. Membantu mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam hal ini, anak-anak dilatih untuk berpikir kritis dan fokus pada detail serta mempertimbangkan pro dan kontra sebelum mengambil keputusan. 

  4. Mengembangkan empati dan pemahaman, sehingga anak-anak akan lebih mudah memahami perasaan dan kebutuhan saudara, teman, dan orang lain di sekitarnya.

  5. Mengembangkan disiplin dan pengendalian diri. Dengan belajar untuk fokus pada tugas-tugas sekolah, mereka akan menjadi lebih terampil dalam mengelola emosi dan tindakannya. Hal ini sangat penting untuk kesuksesan mereka, tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam hubungan pribadi dan pertumbuhan mereka secara keseluruhan.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Tips dan Aktivitas yang Bisa Dilakukan untuk Melatih Fokus Anak

Melatih fokus anak usia sekolah adalah upaya yang penting untuk membantu mereka mencapai sukses di sekolah dan kehidupan. Oleh karena itu, yuk simak tips melatih fokus anak berikut ini ya, Bunda.

  1. Cara gampang melatih fokus anak yang pertama adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang tenang dan nyaman. Jauhkan anak-anak dari gadget, televisi, video game, atau mainan yang dapat mengganggunya selama belajar.

  2. Menjelaskan pentingnya untuk memberikan perhatian yang penuh ketika mengerjakan sesuatu. Daya fokus inilah yang mampu membantu mereka untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan.

  3. Tips melatih fokus anak selanjutnya adalah dengan menjadi pendengar yang baik dan aktif bagi mereka. Ketika Si Buah Hati berbicara, cobalah untuk mempertahankan kontak mata, mengangguk setuju, dan ajukan pertanyaan lanjutan untuk menunjukkan bahwa Bunda terlibat sepenuhnya dalam percakapan dan benar-benar peduli dengan apa yang mereka katakan.

  4. Libatkan Si Buah Hati dalam kegiatan yang membutuhkan fokus dan konsentrasi. Beberapa permainan yang bisa dilakukan antara lain teka-teki, membaca, atau membuat kerajinan tangan. Aktivitas inilah yang dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang lebih baik.

  5. Mengakui dan memuji anak-anak ketika mereka menunjukkan perilaku penuh perhatian. 

Agar cara melatih fokus anak yang Bunda terapkan mendapatkan hasil yang optimal, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan baik. Bagi anak-anak usia sekolah, kebutuhan kalori yang dibutuhkan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebanyak 1800–2050 kkal setiap harinya. Kebutuhan kalori ini bisa dipenuhi melalui pemberian makanan bergizi seimbang setiap harinya. Bahkan, Bunda juga bisa melengkapinya dengan pemberian susu seperti DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti: 

  1. Zat besi, zink, vitamin A, C, dan D untuk dukung imunitas. 

  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk dukung proses belajar. 

  3. Protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.

Semoga cara melatih anak tetap fokus di atas dapat mempermudah Bunda dalam mendukung proses belajar anak agar lebih fokus dan sukses di masa depan, ya!

Image Article
Cara Melatih Fokus Anak Usia Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ciri-ciri Anak Kurang Konsentrasi dan Cara Mengatasinya

Published date

Kegiatan belajar merupakan hal yang sangat penting dilakukan bagi anak-anak usia sekolah. Sayangnya, mereka sering kali mengalami tantangan dalam mempertahankan konsentrasinya, baik saat belajar di rumah maupun sekolah.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengenali ciri-ciri anak kurang konsentrasi dan memahami cara untuk mengatasinya, sehingga Si Buah Hati dapat mengembangkan potensinya agar berhasil di sekolah dan kehidupan sehari-hari. Namun, mengingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, jadi penting untuk menemukan pendekatan yang cocok untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

Ciri-ciri Anak Kurang Konsentrasi

Masalah konsentrasi bukan berarti Si Buah Hati memiliki ketidakmampuan belajar. Nah, agar proses belajar anak berjalan dengan optimal, berikut ini ciri-ciri anak kurang konsentrasi

  1. Sering menatap ke luar ke luar jendela (melamun) ketika ia seharusnya mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas sekolahnya.

  2. Kesulitan mengatur jalan pikirannya. Misalnya ketika mereka bercerita, sering kali ceritanya berbelit-belit dan melompat ke cerita yang tidak berhubungan tanpa menyadarinya. Jika ada sesuatu yang menyela ceritanya, anak-anak akan kesulitan untuk mengingat bagian akhir cerita.

  3. Membutuhkan petunjuk yang berulang. Misalnya saat mengerjakan tugas rumah, anak-anak membutuhkan orang lain untuk mengingatkan hal apa saja yang dibutuhkan dan harus dilakukannya.

  4. Tanda anak kurang konsentrasi selanjutnya adalah mereka kesulitan untuk fokus pada satu tugas dalam satu waktu.

  5. Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan tugas karena seringkali teralihkan perhatiannya.

  6. Sering mengeluh pusing atau merasa kesal dengan dirinya sendiri karena tidak bisa menyelesaikan tugasnya sendiri.

  7. Selalu merasa gelisah saat belajar juga bisa menjadi salah satu tanda anak tidak konsentrasi. Anak-anak cenderung memiliki sesuatu untuk dimainkan ketika belajar di rumah maupun di kelas. 

  8. Kesulitan mengatur waktu, tugas, dan barang-barang miliknya sendiri. Anak-anak sering merasa kewalahan atau kebingungan saat bersiap-siap di pagi hari, selalu kehilangan barang, dan lupa apa yang sedang ia lakukan atau kerjakan.

  9. Tampak tidak mendengarkan ketika diajak berbicara. Sebaliknya, ia mungkin melihat hal-hal lain di sekitarnya. 

Penyebab Anak Kurang Konsentrasi

Informasi dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan beberapa penyebab anak kurang konsentrasi sebagai berikut.

  1. Kurangnya aktivitas fisik pada anak-anak.

  2. Rasa lelah yang berlebihan, biasanya akibat anak-anak memiliki aktivitas terlalu banyak yang menyebabkan mereka tidak mendapatkan istirahat dan waktu tidur yang cukup setiap harinya.

  3. Seringkali melewatkan sarapan.

  4. Gangguan belajar seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

  5. Kurang mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat besi.

Tak hanya itu saja, kurangnya konsentrasi pada Si Buah Hati juga bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:

  1. Berada di lingkungan yang baru.

  2. Kurang memahami atau tidak suka pada mata pelajaran tertentu.

  3. Gangguan dari lingkungan sekitarnya.

  4. Kurangnya motivasi untuk belajar.

  5. Tidak cukup tertantang terhadap mata pelajaran tertentu.

  6. Gaya belajar yang tidak sesuai dengan karakter anak.

Baca Juga: Sarapan Tinggi Nutrisi untuk Anak Sekolah

Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mengoptimalkan Konsentrasi Anak

Untuk mendukung proses belajar anak baik di rumah maupun sekolah, berikut ini beberapa cara mengoptimalkan konsentrasi anak. 

  1. Menciptakan lingkungan belajar yang bebas gangguan

    Siapkan ruang belajar khusus dengan sedikit gangguan, misalnya di teras belakang, kamar tidur, atau ruang kerja. Jauhkan gadget, mainan, dan suara-suara keras selama waktu belajar, sehingga anak-anak bisa lebih fokus belajar.

  2. Tentukan tujuan belajar yang realistis

    Alih-alih memaksakan anak untuk belajar dalam waktu yang lama dan menyelesaikan semua tugas dalam satu waktu, sebaiknya bantu mereka untuk merencanakan jadwal belajar setiap harinya. dengan begini, anak-anak juga bisa lebih memahami materi pembelajaran dengan baik.

  3. Cukupi kebutuhan istirahat Si Buah Hati

    Pada dasarnya, konsentrasi itu seperti otot yang butuh istirahat. Anjurkan Si Buah Hati untuk beristirahat sejenak selama sesi belajar. Misalnya dengan belajar selama 25 menit, lalu istirahat selama 5 menit. Lakukan aktivitas fisik atau sekadar bersantai untuk meremajakan pikiran dan meningkatkan fokus secara keseluruhan. 

  4. Terapkan pola tidur yang sehat

    Kurang tidur sangat mempengaruhi konsentrasi. Tetapkan rutinitas tidur yang konsisten untuk anak-anak. Pastikan mereka mendapatkan jam tidur yang direkomendasikan untuk usia mereka. Usahakan juga agar anak-anak tidur dan bangun di jam yang sama. Anak yang cukup istirahat akan lebih waspada dan dapat fokus lebih baik di siang hari.

  5. Menerapkan pola hidup sehat

    Pola makan yang seimbang dan olahraga teratur memiliki dampak yang signifikan terhadap konsentrasi. Pastikan anak Bunda mendapatkan nutrisi yang tepat, termasuk makanan yang meningkatkan kemampuan otak seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan yang kaya Omega 3. 

Agar proses belajarnya semakin optimal, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun.  Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti: 

  1. Zat besi, zink, vitamin A, C, dan D untuk dukung imunitas. 

  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk dukung proses belajar. 

  3. Protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.

Semoga dengan mengenali ciri-ciri anak kurang konsentrasi di atas dapat mempermudah Bunda dalam mendukung proses belajar anak agar mereka bisa mencapai prestasi akademis yang baik dan juga sukses di masa depan, ya!

Image Article
Ciri-ciri Anak Kurang Konsentrasi dan Cara Mengatasinya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kesehatan Mental Anak

Published date

Menjalani peran sebagai orang tua tentu menjadi hal yang cukup menantang. Sebab pola asuh yang diterapkan oleh orang tua memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan emosional dan psikologis Si Buah Hati. Oleh karena itu, kita harus memahami bagaimana cara memilih pola asuh yang tepat untuk mental anak. Pola pengasuhan ini mencakup perilaku dan sikap orang tua serta lingkungan emosional tempat mereka membesarkan anak-anak mereka. 

Pentingnya Kesehatan Mental pada Anak

Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesehatan anak dan memiliki hubungan yang kompleks dengan kesehatan fisik, serta kemampuan mereka untuk meraih prestasi di sekolah. 

Baik kesehatan fisik maupun mental memengaruhi cara Si Buah Hati dalam berpikir, merasa, dan bertindak, baik di dalam maupun di luar. Kesehatan mental penting untuk diperhatikan di sepanjang tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa.

Sebagai contoh, ketika seorang anak mendapat ejekan tentang berat badan. Situasi itu bisa membuatnya merasa tertekan dan minder. Dampak perasaan tertekan juga bisa menyebabkan stres yang bisa berpengaruh pada kesehatan fisik Si Buah Hati. 

Pengaruh Jenis Pola Asuh Orang Tua terhadap Kesehatan Anak 

Berikut ini empat jenis pola asuh orang tua terhadap kesehatan anak menurut Jean Piaget seperti yang dilansir dari laman situs American Psychological Association. 

  1. Pola asuh permisif

    Jenis pola asuh orang tua terhadap kesehatan anak dengan gaya permisif akan memposisikan orang tua sebagai teman bagi anak-anaknya. Umumnya orang tua permisif cenderung hangat, mengayomi anak-anaknya, dan memiliki tuntutan yang sangat rendah. Mereka akan memberikan kebebasan bagi anaknya untuk membuat keputusan sendiri dalam hidupnya dan menahan diri untuk tidak ikut campur kecuali anak-anak yang memintanya. 

    Ada dua pengaruh pola asuh permisif orang tua terhadap kesehatan mental anak, yaitu pengaruh positif dan negatif. Positifnya, anak terlatih untuk membuat keputusan sendiri, memiliki harga diri yang baik, serta memiliki keterampilan sosial yang baik. Sayangnya, tak jarang juga anak-anak merasakan dampak yang kurang baik dari pola pengasuhan permisif, salah satunya adalah masalah kesehatan seperti obesitas akibat anak bisa mengonsumsi berbagai makanan sesuka hati tanpa ada batasan dari orang tua. 

    Selain masalah kesehatan, Si Buah Hati yang mendapatkan pola pengasuhan permisif juga cenderung lebih impulsif, banyak menuntut, egois, kurang bisa mengatur diri sendiri. Tuntutan orang tua yang sangat rendah membuat anak-anak menjadi kurang disiplin, sehingga mereka cenderung lebih sering melakukan kebiasaan negatif, seperti bebas menentukan waktu tidur, waktu bermain, makan, dan mengerjakan pekerjaan rumah. 

  2. Pola asuh otoritatif

    Pola asuh ini disebut sebagai pola asuh anak paling ideal karena daya tanggap dan tuntutan sama-sama tinggi. Orang tua memiliki hubungan yang dekat dengan anak dan mendukung setiap hal positif yang mereka lakukan. Selain itu, orang tua juga selalu memberi penjelasan terlebih dahulu tentang dasar dari penerapan aturan serta menjelaskan sebab-akibat dari setiap perbuatan yang mungkin dilakukan oleh anak-anaknya.

    Pola pengasuhan ini akan menghasilkan anak-anak yang bahagia, cakap, percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, mampu mengelola emosinya dengan baik, dan cenderung memiliki prestasi akademik yang baik di sekolah. Hal ini dapat terjadi karena pola asuh otoritatif memberi rasa aman dan nyaman bagi Si Buah Hati, serta mengurangi konflik antara orang tua dan anak.

Baca Juga: Bunda, Simak Manfaat Susu untuk Anak Usia Sekolah

  1. Pola asuh otoriter

    Pola asuh otoriter cenderung menerapkan komunikasi satu arah, di mana orang tua menetapkan aturan sangat ketat dan harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa ada ruang untuk bernegosiasi. Orang tua menuntut anak untuk menjunjung tinggi standar-standar yang sudah ditentukan tanpa melakukan kesalahan. Saat anak-anaknya melakukan kesalahan, maka mereka akan mendapatkan hukuman yang cukup keras, baik berupa kekerasan verbal maupun fisik. Tak heran jika orang tua dengan pola asuh otoriter juga disebut dengan strict parents.

    Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang otoriter biasanya akan menjadi anak yang paling berperilaku baik di rumah. Hal ini karena mereka sadar akan konsekuensi yang didapatkan dari setiap perilakunya. Selain itu, mereka juga mampu mematuhi instruksi yang tepat untuk mencapai tujuan tertentu. 

    Sayangnya, pola asuh otoriter juga dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan mental Si Buah Hati. Anak-anak akan tumbuh dengan tingkat agresi yang tinggi karena kesulitan mengontrol emosinya, pemalu, tidak memiliki kemampuan bersosialisasi, tidak mampu membuat keputusannya sendiri, memiliki harga diri yang rendah, dan membuat mereka untuk memberontak terhadap figur otoritas saat tumbuh dewasa nanti.

  2. Pola asuh abai

    Pola asuh abai dinilai sebagai jenis pola asuh orang tua terhadap kesehatan anak yang paling tidak ideal karena membuat anak-anak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Orang tua benar-benar lepas tangan dalam mengasuh, jarang berkomunikasi dengan anaknya, dan tidak memberi perhatian serta panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

    Hal ini membuat anak-anak cenderung tumbuh sebagai pribadi yang lebih tangguh dan mandiri dibanding anak-anak dari jenis pengasuhan lainnya. Sayangnya, mereka mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan memiliki kemampuan bersosialisasi yang buruk. Anak-anak juga dapat tumbuh sebagai individu dengan penghargaan diri rendah, memiliki kontrol diri yang rendah, rentan mengalami masalah mental, tidak bahagia, dan tidak memiliki prestasi secara akademis di sekolah.

Pada dasarnya, semua anak berhak untuk hidup bahagia, sehat, serta mendapatkan akses terhadap perawatan yang efektif untuk mencegah atau mengobati masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi. Selain memilih jenis pola asuh orang tua terhadap kesehatan anak yang tepat, memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang tua.

Pemenuhan gizi anak bisa dilakukan melalui pemberian makanan bergizi seimbang dan juga melengkapinya dengan susu. Rekomendasi susu yang bisa Bunda berikan untuk mendukung proses tumbuh kembang anak adalah DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun.  Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro terdapat kandungan gizi seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk dukung imunitas.  

  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk untuk dukung proses belajar.  

  3. Protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.

Semoga setelah memahami pengaruh pola asuh orang tua terhadap kesehatan mental anak di atas menjadikan kita sebagai orang tua bijak ya, Bunda. Dengan begini, proses tumbuh kembang Si Buah Hati dapat berjalan dengan lebih optimal.

Image Article
Ini Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kesehatan Mental Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kreasi Bekal Anak Sekolah yang Sehat dan Bergizi

Published date

Pemenuhan gizi yang baik merupakan kunci penting dalam pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Salah satunya adalah dengan memberikan anak-anak bekal sekolah yang sehat dan bergizi. Kreasi bekal anak sekolah yang menyenangkan dan bernutrisi tidak hanya memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, tetapi juga membantu mereka membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini.

Kebutuhan gizi anak usia sekolah

Anak-anak yang menerima asupan makanan yang tepat memiliki energi yang cukup untuk belajar dan beraktivitas secara optimal. Nutrisi yang mencukupi juga mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif mereka, sehingga dapat membantu Si Buah Hati mencapai prestasi akademik yang baik di sekolah sekaligus mempersiapkan masa depannya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan kalori anak usia sekolah yang harus dicukupi setiap harinya adalah sebesar 1800–2050 kkal yang berasal dari kreasi bekal anak sekolah dengan kandungan gizi sebagai berikut.

  1. Protein berfungsi untuk pertumbuhan, pembentukan komponen struktur tubuh manusia, sebagai pengangkut dan penyimpan zat gizi, enzim, pembentukan antibodi dan sistem kekebalan tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan asam basa, juga sebagai sumber energi. Makanan kaya protein yang bisa dikonsumsi antara lain daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan kacang polong, telur, produk kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta susu.

  2. Zat besi sebesar 8–10 miligram setiap harinya untuk anak usia sekolah. Jumlah inilah yang dapat memberikan manfaat dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, meningkatkan imunitas tubuh, mendukung perkembangan motorik, memproduksi sel darah merah, mencegah anemia, dan mengurangi risiko stunting. Zat besi yang dapat ditemukan pada daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti yang diperkaya, sayuran berdaun gelap, dan kentang panggang.

  3. Vitamin A yang dapat ditemukan pada hati ayam, wortel, ubi jalar, dan bayam.  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa vitamin A terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, dan juga antibodi. Tak hanya itu saja, vitamin A juga membantu menjaga kesehatan mata anak-anak usia sekolah.

  4. Vitamin D atau "vitamin sinar matahari" yang juga bisa ditemukan pada daging ikan berlemak seperti salmon, minyak hati ikan, dan produk yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu. Fungsi vitamin ini adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesehatan tulang, dan juga mencegah obesitas pada anak-anak.

  5. Vitamin B6 dan B12 yang dapat membantu meningkatkan kinerja otak anak usia sekolah. Beberapa makanan yang bisa dijadikan sebagai kreasi bekal anak sekolah antara lain hati, daging, ikan, kentang, dan sayuran, dan produk susu.

  6. Asam lemak omega 3 dan 6 sebagai nutrisi anak untuk meningkatkan fungsi otak yang dapat ditemukan pada telur, kacang-kacangan, dan susu.

  7. Zink yang berperan mendukung pertumbuhan sel dan metabolisme serta meningkatkan kekebalan tubuh banyak ditemukan dalam bahan makanan seperti tiram, daging, ikan, produk susu, dan kacang-kacangan. 

  8. Kolin yang berperan merangsang produksi sel dalam otak. Biasanya kolin banyak terdapat pada sumber makanan seperti daging, produk susu, telur, dan sayuran.

Baca Juga: Tips Memilih Susu Anak 6 Tahun

Tips Pemenuhan Gizi Anak Usia Sekolah

Pemenuhan gizi anak melalui kreasi bekal anak sekolah bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan. Berikut ini tips pemenuhan gizi anak usia sekolah menurut penjelasan Peraturan  Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. 

  1. Memerhatikan asupan makronutrien dan mikronutrien dengan baik. Makronutrien yang dimaksud adlaah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutriennya adalah vitamin dan mineral yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembang anak hingga mereka mengalami percepatan pertumbuhan saat pubertas.

  2. Memerhatikan bahan pangan dan memberikan ragam menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekaligus mengenalkan lebih banyak rasa pada anak-anak untuk mencegah mereka tumbuh sebagai picky eater.

  3. Mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari, misalnya dengan bersepeda, bermain lompat tali, jalan-jalan keliling komplek, bermain sepak bola, dan masih banyak lagi. Tujuannya adalah untuk mencegah obesitas dan meningkatkan metabolisme tubuhnya.

  4. Menerapkan pola makan yang baik, yaitu dengan menghindari kebiasaan makan sambil nonton televisi atau gadget yang bisa membuat anak-anak makan terus-menerus sehingga memicu obesitas.

  5. Menjaga kebersihan, terutama soal makanan. Sebab anak-anak usia sekolah sudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, di mana mereka bisa dengan mudah membeli jajanan atau makanan yang belum tentu terjamin kesehatan dan higienitasnya. Oleh karena itu, sebaiknya berikan pemahaman pada anak-anak untuk menghindari jajan sembarangan.

Kreasi Bekal Anak Sekolah yang Bergizi dan Mudah Dibuat

Agar setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh Si Buah Hati terjamin gizi, kesehatan, dan kebersihannya, simak beberapa kreasi bekal anak sekolah yang bergizi dan praktis berikut ini.

  1. Kreasi mie untuk bekal anak sekolah 

    Salah satu kreasi mie yang mudah dibuat adalah mie goreng sayuran. Dengan campuran mie yang kenyal dan sayuran berwarna-warni seperti wortel, kubis, dan kacang polong, hidangan ini memberikan kelezatan dan keanekaragaman nutrisi. Mie goreng sayuran tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga menyediakan serat, vitamin, dan mineral esensial dari sayuran.

  2. Nasi goreng

    Kreasi nasi goreng bekal anak sekolah bisa dibuat spesial ala  restoran. Untuk menyiapkan nasi goreng spesial seperti yang ada di restoran, pada dasarnya Bunda hanya perlu menggoreng nasi yang dibumbui dengan racikan beberapa bahan dasar seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kecap manis, dan bumbu penyedap tambahan. Agar lebih nikmat, Bunda juga bisa menambahkan beberapa isian seperti daging ayam suwir, daging sapi, sosis, seafood, atau daging kambing sesuai selera dengan tambahan telur mata sapi di atasnya.

  3. Pudding 

    Ide kreasi bekal anak sekolah selanjutnya adalah pizza roti tawar dengan topping keju, irisan daging, saus tomat, dan sosis. Setelah itu panggang hingga matang. Selain lezat, kandungan protein dari daging serta keju yang mengandung kalsium, protein, dan vitamin A di dalamnya sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati.

Selain beberapa kreasi bekal anak sekolah di atas, lengkapi juga kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu UHT dari DANCOW FortiGro

DANCOW UHT adalah minuman mengandung susu yang dapat dijadikan pilihan Bunda untuk bantu lengkapi asupan gizi Si Buah Hati. Satu kotak DANCOW UHT mengandung sumber Vitamin D, B1, B3, B6, dan Biotin. DANCOW UHT kini menggunakan sedotan kertas agar lebih ramah lingkungan. 

DANCOW UHT tersedia dalam varian rasa, seperti Cokelat, Stroberi dan Vanila yang disukai oleh Si Buah Hati dan praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah agar anak siap belajar.

Itu tadi tips bagi Bunda untuk menyiapkan kreasi bekal anak sekolah yang praktis dan bergizi agar Si Buah Hati lebih optimal mengikuti proses belajar.

Image Article
Kreasi Bekal Anak Sekolah yang Sehat dan Bergizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off