Ciri-ciri Anak Kurang Konsentrasi dan Cara Mengatasinya
18-07-2024
Kegiatan belajar merupakan hal yang sangat penting dilakukan bagi anak-anak usia sekolah. Sayangnya, mereka sering kali mengalami tantangan dalam mempertahankan konsentrasinya, baik saat belajar di rumah maupun sekolah.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengenali ciri-ciri anak kurang konsentrasi dan memahami cara untuk mengatasinya, sehingga Si Buah Hati dapat mengembangkan potensinya agar berhasil di sekolah dan kehidupan sehari-hari. Namun, mengingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, jadi penting untuk menemukan pendekatan yang cocok untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.
Ciri-ciri Anak Kurang Konsentrasi
Masalah konsentrasi bukan berarti Si Buah Hati memiliki ketidakmampuan belajar. Nah, agar proses belajar anak berjalan dengan optimal, berikut ini ciri-ciri anak kurang konsentrasi
Sering menatap ke luar ke luar jendela (melamun) ketika ia seharusnya mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas sekolahnya.
Kesulitan mengatur jalan pikirannya. Misalnya ketika mereka bercerita, sering kali ceritanya berbelit-belit dan melompat ke cerita yang tidak berhubungan tanpa menyadarinya. Jika ada sesuatu yang menyela ceritanya, anak-anak akan kesulitan untuk mengingat bagian akhir cerita.
Membutuhkan petunjuk yang berulang. Misalnya saat mengerjakan tugas rumah, anak-anak membutuhkan orang lain untuk mengingatkan hal apa saja yang dibutuhkan dan harus dilakukannya.
Tanda anak kurang konsentrasi selanjutnya adalah mereka kesulitan untuk fokus pada satu tugas dalam satu waktu.
Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan tugas karena seringkali teralihkan perhatiannya.
Sering mengeluh pusing atau merasa kesal dengan dirinya sendiri karena tidak bisa menyelesaikan tugasnya sendiri.
Selalu merasa gelisah saat belajar juga bisa menjadi salah satu tanda anak tidak konsentrasi. Anak-anak cenderung memiliki sesuatu untuk dimainkan ketika belajar di rumah maupun di kelas.
Kesulitan mengatur waktu, tugas, dan barang-barang miliknya sendiri. Anak-anak sering merasa kewalahan atau kebingungan saat bersiap-siap di pagi hari, selalu kehilangan barang, dan lupa apa yang sedang ia lakukan atau kerjakan.
Tampak tidak mendengarkan ketika diajak berbicara. Sebaliknya, ia mungkin melihat hal-hal lain di sekitarnya.
Penyebab Anak Kurang Konsentrasi
Informasi dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan beberapa penyebab anak kurang konsentrasi sebagai berikut.
Kurangnya aktivitas fisik pada anak-anak.
Rasa lelah yang berlebihan, biasanya akibat anak-anak memiliki aktivitas terlalu banyak yang menyebabkan mereka tidak mendapatkan istirahat dan waktu tidur yang cukup setiap harinya.
Seringkali melewatkan sarapan.
Gangguan belajar seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Kurang mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat besi.
Tak hanya itu saja, kurangnya konsentrasi pada Si Buah Hati juga bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
Berada di lingkungan yang baru.
Kurang memahami atau tidak suka pada mata pelajaran tertentu.
Gangguan dari lingkungan sekitarnya.
Kurangnya motivasi untuk belajar.
Tidak cukup tertantang terhadap mata pelajaran tertentu.
Gaya belajar yang tidak sesuai dengan karakter anak.
Baca Juga: Sarapan Tinggi Nutrisi untuk Anak Sekolah
Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mengoptimalkan Konsentrasi Anak
Untuk mendukung proses belajar anak baik di rumah maupun sekolah, berikut ini beberapa cara mengoptimalkan konsentrasi anak.
Menciptakan lingkungan belajar yang bebas gangguan
Siapkan ruang belajar khusus dengan sedikit gangguan, misalnya di teras belakang, kamar tidur, atau ruang kerja. Jauhkan gadget, mainan, dan suara-suara keras selama waktu belajar, sehingga anak-anak bisa lebih fokus belajar.
Tentukan tujuan belajar yang realistis
Alih-alih memaksakan anak untuk belajar dalam waktu yang lama dan menyelesaikan semua tugas dalam satu waktu, sebaiknya bantu mereka untuk merencanakan jadwal belajar setiap harinya. dengan begini, anak-anak juga bisa lebih memahami materi pembelajaran dengan baik.
Cukupi kebutuhan istirahat Si Buah Hati
Pada dasarnya, konsentrasi itu seperti otot yang butuh istirahat. Anjurkan Si Buah Hati untuk beristirahat sejenak selama sesi belajar. Misalnya dengan belajar selama 25 menit, lalu istirahat selama 5 menit. Lakukan aktivitas fisik atau sekadar bersantai untuk meremajakan pikiran dan meningkatkan fokus secara keseluruhan.
Terapkan pola tidur yang sehat
Kurang tidur sangat mempengaruhi konsentrasi. Tetapkan rutinitas tidur yang konsisten untuk anak-anak. Pastikan mereka mendapatkan jam tidur yang direkomendasikan untuk usia mereka. Usahakan juga agar anak-anak tidur dan bangun di jam yang sama. Anak yang cukup istirahat akan lebih waspada dan dapat fokus lebih baik di siang hari.
Menerapkan pola hidup sehat
Pola makan yang seimbang dan olahraga teratur memiliki dampak yang signifikan terhadap konsentrasi. Pastikan anak Bunda mendapatkan nutrisi yang tepat, termasuk makanan yang meningkatkan kemampuan otak seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan yang kaya Omega 3.
Agar proses belajarnya semakin optimal, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu DANCOW FortiGro.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:
Zat besi, zink, vitamin A, C, dan D untuk dukung imunitas.
Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk dukung proses belajar.
Protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan.
Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.
Semoga dengan mengenali ciri-ciri anak kurang konsentrasi di atas dapat mempermudah Bunda dalam mendukung proses belajar anak agar mereka bisa mencapai prestasi akademis yang baik dan juga sukses di masa depan, ya!