Langkah Mudah Mengajarkan Si Buah Hati Makna Puasa

Published date

Bagi anak-anak yang umurnya belum mencukupi, berpuasa pada bulan Ramadan bukanlah sebuah kewajiban. Namun sering kali, si Buah Hati tidak ingin ketinggalan dan ikut berpuasa karena orang tua dan anggota keluarga yang lain di rumah melakukannya.

Agar ia paham mengenai puasa dan tidak hanya menjalaninya karena ikut-ikutan, Bunda bisa mengajarkan makna puasa, tentunya dengan cara-cara yang simpel dan mudah ia pahami.

Makna Puasa Ramadan, Bukan Sekadar Tidak Makan-Minum

Dalam Islam, menjalankan ibadah puasa merupakan rukun Islam keempat. Umat Islam yang wajib menjalankannya adalah yang dianggap mampu. Anak-anak yang belum akil balig termasuk kelompok yang dianggap tidak berkewajiban menjalani puasa.

Makanya, puasa bagi anak-anak merupakan bentuk latihan saja dan disarankan orang tua untuk tidak memaksakan si Buah Hati menjalaninya, apalagi jika masih kecil.

Bisa jadi si Buah Hati berpikir bahwa puasa Ramadan hanyalah untuk menahan keinginan untuk makan dan minum. Padahal esensi di balik ibadah ini bukan soal mengalami lapar dan haus, tapi mengenai mengontrol dan menahan diri sehingga dapat terbentuk kebiasaan baik yang terus berlangsung pada bulan-bulan setelah Ramadan.

Puasa Ramadan juga menjadi bentuk empati kepada orang-orang tidak mampu dengan ikut merasakan penderitaan mereka yang sering kali terpaksa tidak makan dan minum karena tidak punya uang untuk membelinya.

Baca Juga: Saat Tepat Mengajarkan Si Buah Hati Berbagi saat Ramadan

Cara Mengajarkan Anak Makna Berpuasa

Bunda bisa jelaskan semua ini dengan cara yang simpel dan mudah dipahami. Cara menjelaskan makna berpuasa pada anak ini bisa dilakukan dengan:

  • Mempelajarinya bersama

Ada berbagai buku atau acara anak Islami yang dapat dan dibaca dan ditonton si Buah Hati agar ia dapat belajar tentang makna puasa Ramadan. Walaupun begitu, akan lebih baik jika kegiatan ini dilakukan bersama orang tua. Dengan demikian, Bunda bisa memberikan penjelasan lebih banyak untuk memuaskan rasa ingin tahunya dan ia lebih paham.

  • Memberi contoh

Anak-anak merupakan peniru apa yang dilakukan orang tuanya. Jadi, Bunda sebaiknya memberikan contoh yang baik kepada si Buah Hati agar ia lebih paham tentang makna puasa. Tak hanya menahan hawa nafsu dalam bentuk makan dan minum, tapi juga dalam hal-hal lain. Mengajak si Buah Hati untuk lebih banyak beribadah dan melakukan kebaikan kepada sesama akan membuat hal ini tertanam di dirinya.

  • Memberi dukungan

Si Buah Hati tentu akan merasa sangat senang jika apa yang ia lakukan mendapat dukungan orang tuanya. Karena itu, dukunglah semangatnya untuk belajar berpuasa, walaupun ia baru kuat melakukannya beberapa jam atau separuh hari. Berikan penghargaan jika ia berhasil menjalani puasa sesuai target yang ia tetapkan sendiri. Penghargaan tak harus berupa uang dan barang, tapi bisa berupa pujian dan pelukan untuk si Buah Hati.

Salah satu bentuk dukungan yang bisa Bunda berikan kepada si Buah Hati adalah memastikan ia mendapatkan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhannya selama latihan berpuasa.

Sajikan menu yang bervariasi dari empat kelompok makanan, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan. Utamakan yang kaya protein dan serat untuk membantunya tidak mudah lapar saat berpuasa. Pastikan juga ia minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi.

Untuk melengkapi menu puasanya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung zat gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan gizii untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika sahur ataupun sebelum waktu tidur.

Berikan segelas susu DANCOW FortiGro pada saat sahur dan segelas lagi pada saat berbuka puasa agar kebutuhan gizinya tetap terpenuhi walau sedang belajar berpuasa, ya Bunda!

Image Article
Langkah Mudah Mengajarkan Si Buah Hati Makna Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tingkatkan Empati Bulan Puasa dengan Manfaat Berbagi kepada Anak

Published date

Bulan Ramadan menjadi momen yang tepat bagi Bunda untuk mengajarkan si Buah Hati tentang manfaat berbagi karena berempati kepada mereka yang tidak mampu merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam Ramadan.

Ada berbagai cara untuk mendorong si Buah Hati agar ia tergerak untuk berbagi kepada sesama dan manfaat yang akan ia dapatkan. Apa saja? Cek info lengkapnya berikut ini!

Manfaat Berbagi untuk Si Buah Hati

Bunda tentu ingin agar Si Buah Hati bisa tumbuh menjadi seseorang yang memiliki kepedulian yang tinggi, tidak hanya kepada orang-orang terdekatnya tapi juga kepada seisi Bumi. Ini merupakan salah satu manfaat yang bisa didapatkan oleh Si Buah Hati jika ia sudah diajarkan dan diajak untuk berbagi sejak kecil.

Ada banyak manfaat lain yang bisa didapatkan anak dengan berbagi, terutama manfaat berbagi di bulan Ramadan.  Di antaranya adalah:

  • Lebih bersyukur. Dengan berbagi kepada yang tidak mampu, Si Buah Hati akan lebih bersyukur dan menghargai apa yang ia miliki dan kondisi tempat ia hidup, bahwa ia masih memiliki orang tua lengkap, tinggal di rumah yang nyaman, bisa bersekolah, dan punya mainan yang banyak.

  • Memperluas wawasannya. Dengan ikut melakukan kegiatan relawan, Si Buah Hati akan terpapar dengan dunia di luar rumah, lingkungan tempat tinggal, dan sekolahnya. Ini akan memicu rasa ingin tahu yang lebih besar

  • Aktivitasnya jadi lebih variatif. Dengan rutin melakukan kegiatan berbagi, ia akan punya bentuk aktivitas yang lebih bervariasi dibanding sebelumnya. Misalnya, bulan ini ikut membantu Bunda berjualan di bazar untuk amal, lalu bulan depan ikut Ayah mengunjungi shelter hewan terlantar untuk memberikan sumbangan dan bermain-main bersama hewan di sana.

Baca Juga: Sumber Nutrisi Anak untuk Daya Tahan Tubuh di Bulan Ramadan

Cara Mengajarkan Pentingnya Berbagi dengan Sesama

Tahukah Bunda bahwa sebenarnya anak-anak secara alami memiliki kecenderungan untuk berbagi?

Hal ini terlihat dari hasil sebuah penelitian terhadap anak-anak pada umumnya yang membuktikan bahwa anak-anak sebenarnya tidaklah egois, tapi mau berbagi kepada yang lain. Tak hanya berbagi, anak-anak ini juga mau memberi sebagian barang yang mereka miliki agar anak lain bisa memiliki barang tersebut dalam jumlah yang sama.

Berdasarkan penelitian ini, sebenarnya terlihat bahwa anak-anak sudah memiliki dasar alami untuk berbagi, tinggal Bunda mengasahnya dengan tepat agar hal ini menjadi kebiasaan baik sehingga kebiasaan ini terus berlanjut sampai ia dewasa.

Cara mengajarkan berbagi yang bisa Bunda lakukan adalah:

  • Menjadi contoh yang baik bagi si Buah Hati. Menurut penelitian, anak akan tumbuh menjadi baik dan murah hati jika paling tidak salah satu orang tuanya memberi contoh seperti itu. Jangan lupa, jelaskan apa alasan Bunda melakukannya agar anak paham dan tidak sekadar ikut-ikutan saja.

  • Jelaskan alasan ia perlu berbagi. Salah satu hal yang dapat memicu munculnya empati pada si Buah Hati adalah dengan memberi tahunya kalau ada orang-orang yang butuh bantuan dan mengajaknya untuk terlibat membantu mengatasi masalahnya.

  • Ajak ia ikut terlibat bisa menjadi cara  mengajarkan berbagi. Dengan mengajak si Buah Hati untuk ikut beraksi dan melihat langsung manfaat berbagi, maka ia akan benar-benar paham bahwa apa yang ia lakukan berdampak kepada sesama. Bunda bisa mengajaknya membeli sembako dan mengantarkannya ke panti jompo, membersihkan lingkungan di sekitar rumah, atau menyumbangkan buku-buku layak baca ke panti asuhan.

Agar si Buah Hati tetap berenergi saat ikut melakukan kegiatan amal dan berbagi dengan sesama, terutama pada bulan Ramadan, Bunda harus memastikan kebutuhan gizinya tercukupi dengan baik. Bunda bisa melengkapi pemenuhan nutrisinya dengan pemberian DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung zat gizi untuk dukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A dan C; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika sahur ataupun sebelum waktu tidur.

Dengan mengajarkan si Buah Hati manfaat berbagi pada bulan Ramadan ini, diharapkan kebaikan ini akan terus berlanjut pada bulan-bulan setelah Ramadan.

Image Article
Tips Mengajarkan Anak Manfaat Berbagi di Bulan Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengetahui Bakat Anak dengan Mudah. Coba Yuk, Bun!

Published date

Secara umum anak usia dini tidak mengenali bakatnya sendiri. Walaupun secara naluriah ia akan lebih sering melakukan aktivitas yang berkaitan dengan bakatnya. Orang tua yang biasanya mengenali bakat anak berdasarkan pengamatan sehari-hari. Selain pengamatan, ada beberapa cara mengetahui bakat anak lainnya yang bisa Bunda terapkan. Berikut ini informasinya!

 

Cara Mengetahui Bakat Anak yang Utama: Mengamati

Para ahli perkembangan anak menilai bahwa pengamatan orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga merupakan cara mengetahui minat dan bakat anak yang paling efektif. Bunda bisa mulai mengamati dari hal-hal kecil seperti cara ia berbicara, postur tubuh, sikap, pilihan mainan, kapan ia tersenyum, dan lainnya. Jangan anggap remeh ya, Bunda, karena semua ini bisa memberi petunjuk tentang minat dan bakat yang dimiliki Si Buah Hati.

 

Jika Bunda merasa Si Buah Hati memiliki bakat yang menonjol di satu hal, misalnya yang berhubungan dengan olahraga, matematika, atau bahasa, Bunda bisa mulai membuat catatan tentang hal ini.

 

Kemudian, Bunda berbagi tentang hal ini dengan orang dewasa lain yang terlibat dalam kehidupan Si Buah Hati agar mereka dapat ikut mengamati dan menilai. Jika yang lain juga merasa seperti Bunda, maka bisa jadi Bunda telah menemukan bakat Si Buah Hati.

 

Cara-Cara Lain untuk Mengetahui Bakat Anak

Selain melakukan pengamatan terhadap Si Buah Hati dalam kehidupannya sehari-hari, ada cara mengetahui bakat anak lainnya yang bisa Bunda lakukan. Beberapa di antaranya adalah:

 

  • Memperkenalkannya kepada hal-hal baru

Hal ini ini jadi cara efektif untuk mengetahui bakat anak yang terpendam. Bunda bisa menyertakannya dalam program trial dari beberapa kelas yang berkaitan dengan minat anak, misalnya kelas coding, memasak, renang, atau melukis. Bunda bisa melihat responnya setelah mengikuti program tersebut, apakah ia terlihat antusias atau sebaliknya malas-malasan. Jika antusias, bisa jadi ia memiliki minat dan bakat di situ.

 

  • Memberi kebebasan bagi Si Buah Hati untuk bereksplorasi

Untuk cara yang satu ini, Bunda yang mengikuti keinginan Si Buah Hati untuk mencoba kegiatan ini dan itu. Walaupun mungkin awalnya hanya ikut-ikutan, tapi tidak ada salahnya untuk Bunda ikuti keinginannya. Mungkin saja, keinginan ini merupakan bentuk naluri Si Buah Hati yang berhubungan dengan bakatnya.

 

  • Membangun komunikasi yang baik

Sebagai bagian dari cara mengetahui bakat anak sejak dini, Bunda disarankan untuk membangun komunikasi yang baik dengan Si Buah Hati. Ajak ia banyak mengobrol tentang apa saja, mulai dari kegiatannya, teman-temannya, serial televisi yang ia tonton, sampai ke apa yang ia sukai dan tidak sukai hari ini. Dari sini, biasanya Bunda akan mendapat petunjuk mengenai minat dan bakat Si Buah Hati.

 

Bunda tak perlu cemas jika sudah lama melakukan pengamatan tapi belum bakat Si Buah Hati belum juga terlihat. Bisa jadi bakatnya memang terpendam atau Bunda kurang jeli dalam melakukan pengamatan. Bunda tak perlu merasa hal ini merupakan sebuah kompetisi dengan orang tua lainnya sehingga merasa diburu-buru.

 

Baca Juga: Yuk, Ajak Si Kecil Aktivitas Fisik Sejak Dini!

 

Lebih baik, Bunda tetap memberi dukungan kepada Si Buah Hati agar ia tetap dapat menjalani tumbuh-kembang dengan optimal selama melakukan eksplorasi.

 

Untuk Si Buah Hati, Bunda bisa berikan Dancow 5+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta gizi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin untuk mendukung tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan omega-6, juga tinggi Vitamin C dan zink dapat berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuhnya, jika disertai dengan diet gizi seimbang.

 

Dengan asupan gizi yang seimbang, Si Buah Hati akan memiliki energi yang cukup bereksplorasi dan belajar sehingga bakatnya dapat segera diketahui.

 

Referensi :

 

 

Image Article
Cara Mengetahui Bakat Anak Sejak Dini. Coba Yuk, Bun!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
artikel

Tanda Anak Pintar dan Cerdas yang Bunda Jarang Sadari

Published date

Apakah Bunda sedang mencari cara agar anak pintar dan cerdas? Merupakan hal yang wajar jika Bunda dan Ayah menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi anak pintar dan cerdas. Mungkin sudah mendengarkan berbagai saran dari keluarga atau sesama orang tua mengenai cara membuat anak cerdas.

Namun, perlu Bunda pertimbangkan bahwa setiap anak itu unik dengan kecepatan tumbuh-kembang dan tipe kecerdasannya masing-masing. Makanya, jika ingin Si Buah Hati tumbuh menjadi anak cerdas dan pintar, maka lakukan dengan cara yang sesuai dengan kecerdasan yang ia miliki.

Kenali Terlebih Dahulu Jenis Kecerdasan Si Buah Hati

Sebelum mencari tips supaya anak pintar dan cerdas, maka Bunda harus terlebih dahulu mengenali kecerdasannya. Menurut teori kecerdasan majemuk yang diperkenalkan oleh Howard Gardner, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki manusia, dan salah satunya mungkin dimiliki oleh Si Buah Hati. Delapan kecerdasan itu adalah:

  • Kecerdasan verbal-linguistik yang berhubungan dengan bahasa dan komunikasi.

  • Kecerdasan logika-matematika yang berhubungan dengan pemikiran secara logis dan pemahaman angka-angka.

  • Kecerdasan musikal yang berhubungan dengan musik.

  • Kecerdasan gerak tubuh yang berhubungan dengan kontrol dan koordinasi tubuh.

  • Kecerdasan visual-spasial yang berhubungan dengan penggunaan nalar untuk visualisasi dan ruang.

  • Kecerdasan interpersonal yang berhubungan dengan memahami orang lain.

  • Kecerdasan intrapersonal yang berhubungan dengan memahami diri-sendiri.

  • Kecerdasan naturalis yang berhubungan dengan alam.

Bagaimana cara menemukan kecerdasan yang dimiliki Si Buah Hati?

Cara menemukan kecerdasan yang dimiliki Si Buah hati bisa dengan pengamatan sehari-hari, lalu Bunda berkonsultasi dengan ahli perkembangan anak untuk memastikan hasil pengamatan tersebut. 

Dari sinilah, Bunda bisa berkonsultasi tentang stimulasi dan cara membuat anak pintar dan cerdas. Karena jika tidak distimulasi, maka kecerdasan Si Buah Hati tidak ada artinya. Bunda juga bisa mengajak Si Kecil melakukan tes IQ, dimana tes IQ (Intelligence Quotientdigunakan untuk mengukur kemampuan belajar dan kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Skor IQ normal adalah sekitar 100. Skor tes IQ digunakan para ahli untuk menentukan apakah anak mengalami disabilitas intelektual atau kesulitan belajar.

Jika anak yang mengalami kesulitan belajar tidak segara didiagnosis dengan benar dan dirawat secara efektif, dapat menghasilkan beberapa masalah. Misalnya saja anak mungkin mengalami rasa sedih, frustrasi, dan kekecewaan terhadap dirinya.

Ciri Anak Pintar dan Cerdas yang Jarang Disadari

Ada beberapa ciri-ciri anak yang pintar dan cerdas yang jarang Bunda sadari. Padahal, dengan menyadari tanda tersebut Bunda bisa mengarahkan Si Kecil sesuai bakat dan kecerdasannya. Berikut tanda anak cerdas dan pintar yang jarang disadari:

1. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Anak-anak biasanya memiliki rasa ingin tahu terhadap berbagai hal. Maka tak heran jika Si kecil akan sering melontarkan berbagai pertanyaan, seperti “Apa itu?” atau “Mengapa bisa seperti itu?”.

Jika pertanyaan yang dilontarkan SI Kecil sangat detail, hal itu bisa mengindikasikan rasa ingin tahunya yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi adalah tanda utama kecerdasan seorang anak. Saat anak tumbuh lebih besar, ia akan mencari tahu sendiri jawaban dari pertanyaan yang ia miliki.

2. Punya daya ingat yang kuat

Anak yang cerdas juga memiliki daya ingat yang kuat. Dengan daya ingat yang kuat, proses kognitif yang kompleks di dalam otak anak bisa bekerja maksimal. Daya ingat yang kuat juga memungkinkan si kecil menyerap informasi yang lebih kompleks. Bahkan, penelitian menemukan bahwa daya ingat memainkan peran penting dalam pencapaian akademik anak.

3. Mudah bergaul

Anak yang mudah bergaul atau bersosialisasi menunjukan bahwa mereka memiliki kecerdasan interpersonal atau kemampuan berkomunikasi dua arah yang baik dengan orang lain. Selain mudah bergaul, anak juga mudah beradaptasi, punya banyak teman, suka bermain secara berkelompok, dan punya bakat kepemimpinan.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Cerdas

Lima Kebiasaan dalam Cara Membuat Anak Cerdas

Cara membuat anak cerdas dan pintar membutuhkan keterlibatan orang tua. Bunda bisa membuat berbagai kebiasaan untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang cerdas, terutama jika Bunda sudah mengetahui jenis kecerdasan yang dimilikinya. Berikut ini lima kebiasaan yang bisa Bunda terapkan:

1. Memberikan makan dengan gizi seimbang

Asupan yang bergizi pada tiga waktu makan besar dan dua waktu ngemil dapat membantu Si Buah Hati tumbuh sehat dan cerdas. Menurut penelitian, dari satu juta anak sekolah yang diberi sarapan dan makan siang penuh gizi di sekolah, performa akademisnya meningkat sebanyak 16 persen, dan sejumlah 76 ribu anak tidak lagi dianggap tidak mampu belajar. 

2. Membaca bersama

Kegiatan satu ini disarankan untuk dilakukan sejak Si Buah Hati masih bayi, dan terus dilakukan sampai usianya lebih besar. Membaca dapat melatih Si Buah Hati menjadi lebih cerdas bahasa, menambah wawasannya karena ia terekspos dengan banyak pengetahuan, dan meningkatkan bonding antara Bunda dan Buah Hati. Bunda bisa membuat kebiasaan membaca bersama sebelum ia tidur. 

3. Membiasakan tidur yang cukup dan berkualitas

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi anak karena saat tidur, hormon-hormon pertumbuhan diproduksi. Saat tidur pula, sel-sel di tubuhnya disegarkan dan diperbaiki. Menurut penelitian, tidur yang cukup juga berpengaruh kepada pembelajaran dan daya ingat.

4. Berkomunikasi dengan baik

Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas lainnya adalah dengan membiasakannya untuk berkomunikasi timbal balik dengan berbicara dan mendengarkan. Menurut para ahli perkembangan anak, anak yang sudah dibiasakan berkomunikasi dengan baik saat usia dini, cenderung memiliki IQ lebih tinggi dan lebih sukses di sekolah. 

5. Bermain dan beraktivitas bersama

Orang tua disarankan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama Si Buah Hati terutama saat usia toddler. Ajak ia belajar aktif menggunakan permainan yang mengasah kecerdasan yang ia miliki, baik di dalam maupun di luar ruangan. Bunda bisa mengajaknya berolahraga, bermain musik, atau yang lainnya, tapi jangan paksakan minat orang tua kepadanya.

Untuk melengkapi pemberian makanan bergizi untuk si Si Buah Hati yang dalam usia 1-3 tahun, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri mengandung Vitamin A, C, E, selenium, zink, tembaga, serta kalsium, vitamin D, protein, dan DHA, omega 3 & 6, dan zat besi. 

Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas dan pintar memang penting Bunda ketahui sejak dini agar Bunda bisa mendukung tumbuh kembang si Kecil karena cara mendidik anak tak bisa lepas dari keterlibatan dan dukungan orang tua. Lakukan sejak dini agar kecerdasannya dapat terstimulasi dan terasah sejak awal, ya Bunda!

Image Article
Tanda Anak Pintar dan Cerdas yang Bunda Jarang Sadari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Ingin Tahu Cara Membuat Anak Cerdas Coba Terapkan 5 Kebiasaan Ini-2

Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun

Published date

Mungkin Bunda terkadang bertanya-tanya bagaimana ciri pertumbuhan anak usia 2-3 tahun yang ideal dan apakah pertumbuhan Si Buah Hati sudah sesuai. Semakin bertambah usia Si Buah Hati, semakin banyak tumbuh-kembang yang ia alami dan tonggak perkembangan yang berhasil ia capai. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak usia 2-3 tahun yang ideal adalah ia sudah bisa antre atau bergiliran, bermain pura-pura, menendang bola serta mulai menunjukkan kemandirian. 

Sementara untuk mengetahui ciri pertumbuhan anak bisa mengacu pada Permenkes No 2 Tahun 2020  Tentang Standar Antropometri Anak, dimana telah ada standar mengenai berat badan, panjang/tinggi, lingkar lingkar kepala sesuai usia Si Buah Hati.

Di usia 2 tahun, ciri perkembangan anak yang baik juga ditandai dengan berkembangnya kosakata yang dimiliki si Buah Hati. Anak usia 2 tahun juga dapat mengurutkan bentuk dan warna dan bahkan mungkin mulai menunjukan minatnya untuk berlatih menggunakan kamar mandi. Si kecil juga mulai tumbuh lebih mandiri dan menunjukan tanda-tanda ingin bereksplorasi sendiri 

Berdasarkan tonggak perkembangan anak usia 2-3 tahun secara umum, ciri perkembangan anak usia prasekolah ini bisa Bunda temukan di diri Si Buah Hati. Jika belum ada, tak perlu khawatir berlebihan karena anak memiliki kecepatan tumbuh-kembang yang berbeda-beda. Namun, tak ada salahnya Bunda berbagi soal ini kepada dokter anak agar bisa dipantau sejauh mana keterlambatan yang ia alami.

Ciri Pertumbuhan Anak Usia 2-3 Tahun

Pertumbuhan anak didefinisikan sebagai bertambahnya ukuran fisik. Artinya, ciri pertumbuhan fisik anak usia dini ditandai dengan bertambahnya berat dan tinggi si Buah Hati.

Pertumbuhan anak usia 2-3 tahun mungkin tidak sepesat jika dibandingkan dengan masa bayi. Meski begitu, transformasi fisik dari bayi dan anak cukup drastis, terutama proporsi tubuhnya. Anak usia 2-3 tahun umumnya bertambah tinggi badan sekitar 6 cm per tahun. Sedangkan kenaikan berat badannya sekitar 2 kg per tahun.

Ciri Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia 2 -3 Tahun

Anak usia 2 hingga 3 tahun juga memiliki perkembangan sosial-emosional sesuai usianya masing-masing. Pada aspek ini, anak usia 2 tahun biasanya telah bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Mampu meniru orang lain, terutama orang dewasa dan anak yang lebih besar

  • Menjadi bersemangat saat bersama anak-anak lain

  • Semakin menunjukkan kemandirian

  • Menunjukkan perilaku menentang

  • Menunjukkan kecemasan saat berpisah (separation anxiety) hingga tengah tahun usia keduanya dan  setelah itu kecemasan akan berkurang.

Pada anak berusia 3 tahun, beberapa perkembangan sosial emosional yang paling terlihat adalah:

  • Dapat menjadi tenang 10 menit setelah Bunda pergi, seperti saat Bunda mengantarkannya ke day care atau bersama pengasuh

  • Mulai menyadari keberadaan anak lain dan bermain bersama.

Ciri Perkembangan Bahasa-Komunikasi Anak Usia 2-3 Tahun

Tahap perkembangan anak usia 2-3 tahun yang ideal juga bisa Bunda perhatikan dari kemampuan bahasa atau komunikasi si Buah Hati. Di usia 2 tahun, perkembangan bahasa anak di antaranya:

  • Mampu menunjuk benda atau gambar yang disebutkan

  • Mengetahui nama orang dan bagian tubuh yang dikenal

  • Mengucapkan kalimat yang terdiri atas 2 sampai 4 kata

  • Mengikuti instruksi sederhana

  • Mengulangi kata-kata yang terdengar dalam percakapan

Sedangkan anak 3 tahun memiliki perkembangan bahasa dan komunikasi seperti berikut:

  • Mulai banyak mengajukan pertanyaan seperti siapa, apa, di mana, mengapa

  • Mampu menunjukkan situasi dan kondisi dalam sebuah gambar buku cerita, seperti sedang berlari, bermain, atau makan

  • Bisa menyebutkan nama depannya sendiri ketika ditanya

  • Kata-katanya sudah banyak dimengerti oleh orang lain.

Baca Juga: Susu Perkembangan Otak Anak 4 Tahun

Ciri Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-3 Tahun

Pada usia 2 tahun, anak-anak menjadi semakin mandiri. Mereka mulai mampu menjelajahi dunia dengan lebih baik, dan belajar secara mandiri. Pada tahap usia ini, sisi kognitif mereka berkembang dan menunjukan kemampuan, seperti berikut: 

  • Menemukan benda tersembunyi.

  • Mulai bisa menyortir bentuk dan warna.

  • Bermain khayalan.

  • Bisa menggunakan kedua tangannya sekaligus untuk hal berbeda. Misalnya satu tangan memegang ember yang lainnya menyendok pasir.

  • Mencoba memutar gagang pintu, saklar lampu, atau kancing mainan.

  • Bermain menggunakan 2 mainan atau lebih, misalnya menaruh makanan mainan di piring mainan.

Sedangkan anak usia 3 tahun biasanya mengalami perkembangan kognitif seperti berikut:

  • Memahami larangan, misalnya tidak menyentuh benda panas seperti setrika yang menyala ketika dilarang

  • Menggambar lingkaran setelah dicontohkan.

Ciri Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia 2-3 Tahun

Perkembangan fisik-motorik juga menjadi bagian penting dalam perkembangan anak. Ciri perkembangan motorik anak 2 tahun biasanya ditunjukan dengan munculnya kemampuan berikut:

  • Mampu menendang bola

  • Berlari

  • Menaiki anak tangga dengan bantuan atau tanpa bantuan

  • Mampu makan dengan sendok.

Sedangkan anak 3 tahun memiliki kemampuan fisik dan motorik seperti:

  • Bisa merangkai manik-manik berukuran besar.

  • Menggunakan baju sendiri, yang ukurannya cukup lebar, seperti jaket atau celana longgar.

  • Menggunakan garpu.

Itulah tadi beberapa ciri pertumbuhan anak dan beberapa tahap perkembangannya di usia 2-3 tahun. 

Selain melihat kemampuannya bertambah, Bunda juga akan menyadari bahwa Si Buah Hati akan mulai lebih independen sebagai anak dengan memilih beraktivitas bersama teman dan tidak lagi selalu membutuhkan bantuan dalam mengerjakan sesuatu. 

Dengan mengetahui ciri pertumbuhan anak dan tahapan perkembangan anak usia dini, Bunda akan lebih tau apa yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan Si Buah Hati menjadi lebih optimal sebelum masuk TK.

Image Article
Ciri Pertumbuhan Anak Usia 2-3 Tahun yang Ideal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perlu Diketahui! Inilah Cara Mengatasi Diare Pada Anak

Published date

Jika tiba-tiba saja frekuensi buang air besar Si Buah Hati meningkat disertai dengan perubahan konsistensi fesesnya menjadi lebih cair dan sulit untuk ditahan, maka bisa jadi ia mengalami diare.

 

Anak balita memang lebih sering mengalami diare dibandingkan yang anak usia di atasnya. Cara mengatasi diare pada anak tergantung dari tingkat keseriusannya. Jika diare termasuk yang kronis, maka Bunda perlu memeriksakan Si Buah Hati ke dokter anak untuk menemukan penyebabnya.

 

Untuk tahu mengenai penyebab dan cara mengatasi diare pada anak, yuk cek informasi berikut ini!

 

Penyebab Diare pada Toddler

Diare terjadi saat ada gangguan di sistem pencernaan yang membuat feses menyerap lebih banyak air daripada biasanya. Salah satu fungsi usus besar adalah menyerap cairan agar feses yang terbentuk menjadi padat, tapi gangguan di sistem pencernaan membuat usus besar tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya dan berdampak ke kondisi feses.

 

Infeksi virus dan bakteri sering menjadi tertuduh utama penyebab gangguan di sistem pencernaan saat Si Buah Hati mengalami diare, biasanya berwujud Rotavirus (60-70 persen kejadian) dan bakteri (10-20 persen kejadian).

 

Padahal sebenarnya ada berbagai kondisi yang dapat memicu gangguan ini selain infeksi virus dan bakteri, yakni antara lain:

  • Masuknya parasit ke dalam sistem pencernaan lewat makanan dan minuman.

  • Intoleransi, yaitu gangguan di sistem pencernaan akibat zat-zat tertentu dalam makanan dan minuman.

  • Alergi, yang merupakan bentuk respon sistem imun terhadap zat-zat tertentu dalam makanan dan minuman.

  • Reaksi terhadap konsumsi obat-obatan.

  • Adanya penyakit di saluran pencernaan, misalnya radang usus dan penyakit Crohn.

  • Adanya gangguan pada cara kerja lambung dan usus, misalnya dalam bentuk sindrom iritasi usus besar.

Baca Juga: Minuman Apa yang Wajib Dikonsumsi saat Anak Diare?

 

Bentuk diare sendiri ada dua, yaitu:

  • Diare akut yang merupakan diare ringan yang berlangsung selama beberapa hari saja dan hilang dengan sendirinya. Mengatasi anak diare akut cukup dengan perawatan di rumah saja tapi Bunda sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter anak.

  • Diare kronis yang merupakan diare yang tak kunjung sembuh setelah lebih dari 10 hari. Jika diare yang dialami Si Buah Hati termasuk kategori kronis, maka kemungkinan diare merupakan gejala dari penyakit lain. Makanya, harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter anak terlebih dahulu untuk mengatasi diare pada anak.

 

Cara Mengatasi Diare pada Anak Usia Toddler

Sekitar 10 persen kejadian diare membuat anak mengalami dehidrasi. Karena itu, yang harus Bunda waspadai saat Si Buah Hati diare adalah dehidrasi, apalagi toddler cenderung lebih mudah dehidrasi dibanding anak yang usianya lebih besar.

 

WHO sangat peduli dengan penyakit diare pada anak. Walaupun penyakit ini dapat dicegah dan diobati, tapi diare menjadi penyebab kedua tertinggi kematian anak balita di seluruh dunia. Diare juga berpotensi menyebabkan anak balita mengalami malnutrisi.

 

Olehnya itu, WHO membagikan langkah-langkah kunci sebagai cara mengatasi diare pada anak, yang oleh Kementerian Kesehatan RI diadaptasi menjadi Lintas Diare. Langkah-langkah tersebut adalah:

  1. Memberikan cairan rehidrasi oral atau oralit.

  2. Memberikan suplemen zink selama 10 hari berturut-turut. Zink terbukti dapat membantu mengurangi durasi diare sebanyak 25 persen dan volume feses juga berkurang 30 persen.

  3. Tetap berikan makanan dengan gizi yang seimbang dan cairan dalam jumlah banyak. Sebagai bagian dari cara mengatasi diare pada anak 1 tahun, Bunda bisa tetap memberikannya ASI. Jika diare disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, maka ia boleh diberikan susu sebagai asupan cairan bergizi. Hentikan pemberian susu jika diare bertambah parah, karena bisa jadi Si Buah Hati mengalami diare akibat intoleransi laktosa.

  4. Selektif memberikan obat. Antibiotik tidak perlu diberikan kepada Si Buah Hati yang menderita diare walaupun penyebabnya adalah bakteri. Pemberian obat-obatan yang tidak tepat dikhawatirkan malah akan mengganggu kondisi usus.

  5. Memberi edukasi kepada orang tua dan keluarga tentang penyakit diare serta cara mengatasi diare pada anak.

 

Untuk melengkapi pemberian makanan bergizi Si Buah Hati, Bunda bisa memberikannya susu Dancow 1+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung zink, Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin. Selain itu, Dancow 1+ Nutritods juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein, plus kandungan minyak ikan (DHA) serta omega 3 dan omega 6.

 

Terapkan cara mengatasi diare pada anak yang dianjurkan WHO dan Kementerian Kesehatan RI di atas agar si Buah bisa sembuh dari diare dengan tuntas, ya Bunda!

 

Referensi:

Image Article
Perlu Diketahui! Inilah Cara Mengatasi Diare pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Meningkatkan Imunitas Anak dari Flu Singapura

Published date

Flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus coxsackievirus A16 dan enterovirus 71, dan juga bisa disebabkan oleh coxsackievirus A6.

Gangguan kesehatan yang sering disebut dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HMFD) ini menunjukkan gejala awal seperti demam, batuk,  dan nyeri di bagian perut. Lalu beberapa hari kemudian juga disertai gejala lain seperti adanya sariawan atau lepuhan di bibir, telapak tangan, dan kaki.

Gejala yang timbul umumnya ringan sehingga akan hilang dengan sendirinya dalam 7 – 10 hari. Namun jika pemicunya adalah enterovirus 71, gejala yang ditimbulkan akan lebih berat, seperti radang otak dan pembengkakan paru sehingga Bunda perlu segera membawa anak  ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Flu Singapura cenderung lebih banyak menyerang anak-anak dan balita dibanding orang dewasa. Hal ini karena sistem imun anak belum sekuat orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk meningkatkan sistem imun anak dari flu Singapura. Berikut ini cara meningkatkan imunitas anak dari flu Singapura yang mudah diterapkan.

Tangkal Flu Singapura, Ini Cara Meningkatkan Sistem Imun Anak

Ada sejumlah tips meningkatkan imunitas anak usia dini dalam menangkal flu Singapura:

1. Rutin Cuci Tangan

Mencuci tangan secara teratur setiap kali menyentuh permukaan yang kotor dan sebelum makan dapat menjaga anak tertular flu Singapura. Bunda dapat memakai sabun antiseptik untuk membasmi virus penyebab penyakit. Ingat, jangan sampai Si Buah Hati makan atau memegang bagian tubuh lain sebelum cuci tangan. 

2. Hindari Kontak Fisik dengan Penderita

Bunda harus mengawasi Si Buah Hati agar menghindari kontak dengan penderita Flu Singapura. Kontak fisik dengan penderita penyakit dapat meningkatkan peluang tertular. Hal ini bisa terjadi ketika cairan tubuh atau droplet pengidap flu mengenai tubuh anak dan masuk ke sistem pencernaan. 

3. Bersihkan Peralatan yang Terkait Anak

Bunda perlu sering membersihkan dan memberi desinfektan sejumlah barang yang sering dipegang anak seperti mainan, gagang pintu dan sebagainya. Selain itu, semua peralatan yang dipakai pengidap flu sebaiknya tidak digunakan orang lain, termasuk anak. 

Baca Juga: Mengapa Harus Meningkatkan Daya Tahan Tubuh saat Liburan?

Cara Meningkatkan Imunitas Anak Saat Musim Hujan 

Flu Singapura cukup rentan terjadi pada anak saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Meski umumnya gejala yang timbul ringan, tapi penyakit ini kerap membuat Bunda bingung karena nafsu makan Si Buah Hati menurun2. Karena itu, menjaga imunitas anak di musim hujan cukup penting dilakukan. Berikut ini 7 cara meningkatkan sistem imun anak saat musim hujan:

1. Makanan dengan Gizi Seimbang

Mengonsumsi gizi yang sehat dan lengkap adalah keharusan untuk membuat daya tahan tubuhnya menjadi lebih kuat. Daya tahan tubuh dapat ditingkatkan dengan sangat efektif melalui kombinasi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien berupa karbohidrat, protein dan lemak, sedangkan mikronutrien berupa vitamin dan mineral. 

2. Cukupi Waktu Tidur

Anak yang memasuki usia prasekolah membutuhkan waktu tidur antara 10-13 jam sehari, tapi ada juga anak yang butuh tidur lebih banyak atau lebih sedikit. Kekurangan waktu tidur mengurangi imunitas Si Buah Hati dan membunuh sel-sel yang secara alami dapat menghadang kuman yang masuk.

3. Ajak Aktif Bergerak

Ajak anak untuk aktif bergerak paling tidak sejam sehari dengan memberikan contoh yang baik dan membuat kegiatan menarik, misalnya, dengan berjalan kaki ke taman bermain di dekat rumah lalu bermain di sana.

4. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Pandemi menjadi pengingat akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan sebagai salah satu cara meningkatkan imunitas. Dengan tangan yang bersih dan higienis, kemungkinan Si Buah Hati menjadi sakit akan jauh lebih rendah.

Biasakan ia mencuci tangannya setelah bepergian, menggunakan toilet, ataupun menyeka hidung, serta sebelum makan. Selain membiasakan mencuci tangan, Bunda juga sebaiknya memastikan kebersihan di rumah dan lingkungan sekitar.

5. Hindari Sembarangan Minum Obat

Melihat Buah Hati yang sakit memang berat, Bunda. Namun bukan berarti Bunda bisa memberikan sembarangan obat untuk dikonsumsi, apalagi antibiotik. Pasalnya, antibiotik hanya digunakan untuk sakit yang disebabkan oleh bakteri, sementara infeksi yang diderita Si Buah Hati kebanyakan disebabkan oleh virus. Jika Si Buah Hati menunjukkan gejala-gejala sakit, maka ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter anak mengenai cara penanganannya.

6. Pastikan Imunisasi Lengkap

Pada anak usia dini yang sistem imunnya masih berkembang, imunisasi membantu sistem imunnya membentuk antibodi untuk melawan kuman yang masuk ke tubuh. Dengan demikian, Si Buah Hati menjadi lebih terlindungi dari berbagai penyakit. 

7. Beri Asupan Probiotik

70 persen sistem imun manusia ada di sistem pencernaan. Karena itu, menjaga sistem pencernaan tetap sehat menjadi kunci sistem imun yang berfungsi optimal. Sel-sel imun sering berinteraksi dan terpengaruh oleh mikrobioma di saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang didominasi bakteri baik (probiotik) akan menjaganya tetap sehat dan sistem imun berfungsi optimal.

Itu dia cara meningkatkan sistem imun anak untuk mencegah tertular flu Singapura hingga meningkatkan kekebalan saat musim hujan. Untuk melengkapi pemenuhan gizi Si Buah Hati dari makanan sehari-hari sebagai cara meningkatkan imunitas anak, Bunda dapat memberikan makanan dengan gizi seimbang.

Image Article
Cara Meningkatkan Sistem Imun Anak dari Flu Singapura
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Anak Puasa dan Trik Melatih Kesabaran

Published date

Anak-anak di bawah umur sebenarnya tidak diwajibkan untuk berpuasa. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk mengenalkannya dengan ibadah puasa agar dia belajar puasa sedari dini dan sudah siap ketika sudah mencapai usia wajib.

Dalam konteks berpuasa, siap artinya secara fisik maupun secara mental. Karenanya, jika membahas kapan, maka kembali lagi kepada kesiapan Si Buah Hati dan kemampuan Bunda dalam menangkap ‘tanda’ yang diberikan oleh anak-anak. Tanda ini penting untuk ditangkap agar anak-anak berpuasa dengan tulus dan ikhlas bukan karena disuruh. Hal tersebut yang sebaiknya jadi dasar dalam melatih puasa untuk anak.

Cara Melatih Anak Belajar Puasa

Saat Si Buah Hati mulai belajar puasa, terdapat beberapa hal yang dapat Bunda lakukan, antara lain:

1. Perkenalkan konsep puasa Ramadan

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Makanya, salah satu cara mengajarkan anak puasah adala dengan mengatahui alasan umat Islam wajib berpuasa sehingga ketika dia memahami dan menjalankannya, dia menjalankannya secara tulus karena kewajiban sebagai Muslim.

2. Menyibukkan diri

Ajak dia melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan supaya tidak menghitung waktu hingga berbuka hingga waktu tak terasa berlalu. Hal ini penting ketika Si Buah Hati belajar puasa Ramadhan. Cara demikian juga mengajarkan bahwa ketika puasa, aktivitas tetap dapat dilakukan seperti biasa di bulan-bulan lain. Sehingga, dia terbiasa berpuasa sambil beraktivitas ketika saatnya wajib puasa tiba.

3. Motivasi

Motivasi bisa datang dari berbagai bentuk. Salah satunya bisa jadi sesekali memberinya ‘hadiah’ berupa sesuatu yang digemari Si Buah Hati, misalnya, memberikan waktu bermain yang lebih panjang keesokan harinya. Anggap tamat puasa sebagai sebuah kemenangan kecil di mana kemenangan besarnya didapat pada Hari Raya Idul Fitri.

 

4. Perkenalkan ibadah Ramadan lainnya

Bulan Ramadan adalah bulan yang tepat untuk memperbanyak ibadah karena pahalanya yang berlipat. Maka dari itu, cara mengajarkan anak puasa selanjutnya adalah dengan memperkenalkan aspek lain dari bulan Ramadan selain berpuasa seperti salat Tarawih, mengaji, membayar zakat dan lainnya dapat membantu Si Buah Hati memahami pentingnya bulan Ramadan.

5. Makan dengan tepat

Salah satu cara mengarjakan anak puasa adalah dengan memberikan makanan yang tepat. Makan lahap dan enak saat buka puasa memang terasa sangat nikmat setelah seharian berpuasa. Padahal konsep dalam berpuasa adalah makan dengan tepat dan tidak berlebihan agar asupan gizi tetap terjaga meski berpuasa. Maka dari itu, memperkenalkannya untuk makan dengan tepat sangat penting agar tubuhnya tetap sehat dan kuat.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Tips Melatih Puasa untuk Anak dengan Cara Seru dan Kreatif

Agar anak termotivasi untuk belajar puasa dengan lebih bersemangat, coba lakukan beberapa tips unik berikut ini sebagai cara mengajarkan anak puasa.

1. Ajak sahur dan buka puasa meski anak belum bisa berpuasa

Tips melatih puasa bagi anak yang bisa Bunda lakukan adalah dengan mengajaknya untuk ikut sahur dan berbuka puasa. Coba bangun suasana sahur dan berbuka yang menyenangkan. Dari sini ia akan terbiasa untuk melihat orang tua dan anggota keluarga lainnya menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan dan dapat berkumpul dengan menyenangkan, dan lama-kelamaan anak akan termotivasi untuk berpuasa.

2. Memberikan contoh yang baik

Bisa dibilang bahwa anak akan banyak meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, sebisa mungkin berikan contoh yang baik selama bulan Ramadan. Mulai dari bangun sahur tidak mendekati waktu imsak, menyiapkan hidangan sahur yang bergizi, mengajak anak untuk mempersiapkan hidangan berbuka, dan melakukan amalan Ramadan bersama-sama.

3. Mengajarkan puasa secara bertahap

Saat anak mulai tertarik untuk belajar berpuasa, maka Bunda bisa mengajarkannya secara bertahap. Misalnya dengan puasa seperempat hari, setengah hari, hingga akhirnya bisa puasa penuh sampai maghrib. Cara mengarjarkan anak puasa dengan merasa percaya diri dan terus termotivasi, sebaiknya hindari untuk meledek cara berpuasa anak ya, Bunda. Sebaliknya, dukung terus Si Buah Hati untuk dapat beribadah sesuai dengan kemampuan dan kenyamanannya. Tak perlu khawatir, saat beranjak dewasa nanti pasti mereka bisa lebih siap untuk dapat puasa penuh tanpa banyak mengeluh, kok!

Selain mengajarkan anak berpuasa, penting pula agar Si Buah Hati tetap mendapatkan gizi yang seimbang saat berpuasa agar tetap aktif beraktivitas

Di waktu sahur dan sebelum tidur malam, Bunda bisa berikan Si Buah Hati gizi dari segelas susu DANCOW FortiGroDANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajarp uasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar berpuasa seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi anak di ketika berbuka puasa sebagai salah satu menu takjil.

Setelah Bunda mengetahui trik melatih puasa untuk anak dari bahasan di atas, semoga Si Buah Hati akan selalu semangat untuk ikut beribadah di bulan suci Ramadan ini.  

Fortigro Ramadan

Image Article
Kapan Waktu yang Tepat untuk Si Buah Hati Belajar Puasa?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menghilangkan Bosan Saat Puasa Ini Juga Bisa Menambah Pahala, Lho! Apa Saja, Sih?

Published date

Saat mulai belajar puasa, sering kali Si Buah Hati dilanda kebosanan apalagi ketika menanti waktu berbuka tiba. Jam-jam sore adalah waktu paling rawan. Secara jam sudah mendekati waktu berbuka, tapi secara energi sudah berkurang dan rasa lapar dan haus mulai muncul.

Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mencari cara menghilangkan bosan agar anak tidak suntuk dan terus menerus menghitung waktu hingga berbuka.

Bulan Ramadan sendiri merupakan ladang pahala di mana banyak ibadah yang dilakukan akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda. Maka dari itu, salah satu cara mengatasi bosan yang ampuh adalah mengajak Si Buah Hati untuk memperbanyak ibadah atau melakukan aktivitas bermanfaat.

Berikut ini beberapa di antaranya:

Mengaji

Di bulan Ramadhan, Muslim dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an atau mengaji. Untuk itu, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati membaca atau bahkan memiliki target mengkhatamkannya untuk mengisi waktu menanti waktu buka puasa tiba.

Mengajarkan Si Buah Hati untuk membuat jurnal kebaikan

Ganjaran pahala yang berlipat ganda di bulan Ramadhan dapat dijadikan motivasi bagi Si Buah Hati untuk melakukan hal-hal baik. Nah, Bunda dapat memintanya untuk mencatat kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan di dalam jurnal atau buku harian sebagai salah satu untuk belajar mendokumentasikan aktivitasnya sehari-hari.

Membaca buku bersama

Bukan sembarang buku, Bunda bisa mengajak anak untuk membaca buku-buku sahabat nabi atau kisah-kisah Rasul. Dengan membaca buku yang bermanfaat, Si Buah Hati tidak hanya melewatkan waktu dengan berguna, tapi juga mengambil pelajaran dan hikmah untuk mempertebal iman dari kisah-kisah tersebut.

Berbuat kebaikan dari hal mudah

Secara tidak disadari, banyak hal kecil yang nyatanya baik dan mudah untuk dilakukan. Misalnya, membantu Bunda beres-beres di rumah atau berbelanja bahan makanan untuk berbuka.

Agar Si Buah Hati memahami hal itu, maka Bunda bisa mengajarkannya bahwa kebaikan, meski kecil itu menambah pahala sehingga memotivasinya untuk semakin banyak berbuat kebaikan. Jangan lupa untuk selalu mengapresiasi segala kebaikan yang dilakukannya.

Memilah mainan untuk disumbangkan

Seiring dengan bertambahnya usia, banyak mainan yang dimiliki ketika kecil sudah tidak lagi dibutuhkan. Maka dari itu, mainan-mainan tersebut dapat disumbangkan kepada yang membutuhkan.

Nah, sebagai cara agar anak tidak bosan saat puasa, Bunda dapat mengajak mereka untuk memilah mainan. Tentunya, dia yang paling memahami mainan apa saja yang masih digunakan dan tidak digunakan. Dengan memilah sendiri, maka Si Buah Hati akan memahami pentingnya berbagi.

Baca Juga: Ide Ngabuburit di Rumah untuk Dukung Si Buah Hati

Berpuasa di bulan Ramadhan bagi anak-anak merupakan momen yang seru. Terlebih di tahun-tahun pertama kala masih beradaptasi untuk puasa seharian. Untuk itu, pastikan Si Buah Hati mendapatkan gizi yang cukup. Gizi yang cukup dari sumber yang tepat sangat penting agar dia dapat beraktivitas sepanjang hari.

Berikan Si Buah Hati DANCOW FortiGro sebagai sumber asupan tambahan saat sahur dan berbuka. DANCOW FortiGro merupakan susu formula khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi yang berubah ketika anak menginjak usia sekolah 6-12 tahun.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak, terutama ketika berpuasa.

Segelas susu DANCOW FortiGro mengandung zat gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan zat gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan zat gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

DANCOW FortiGro kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi saat sahur maupun berbuka.

Image Article
Cara Menghilangkan Bosan Saat Puasa Ini Juga Bisa Menambah Pahala, Lho
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menghilangkan Kecanduan Gadget Pada Si Buah Hati

Published date

Selama pandemi, kegiatan belajar mengajar sekolah Si Buah Hati mengalami perubahan dan lebih banyak pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui online. Sehingga, ketika saat ini Si Buah Hati sudah kembali bersekolah offline, kebiasaan menggunakan gadget ini kadang menjadi permasalahan tersendiri.

Oleh karena itu, yuk, ketahui hal-hal mengenai gadget dan bagaimana menggunakannya dengan bijak agar tumbuh kembang Si Buah Hati tetap optimal dan apa saja cara mengatasi kecanduan gadget pada anak.

Kecanduan Gadget dan Gejala-Gejalanya

Semua bentuk gadget baik ponsel, komputer, laptop, dan tablet kadang masih digunakan Si Buah Hati untuk melakukan proses belajar di luar sekolah, dan hiburan seperti bermain game dan menonton film.

Hal ini menyebabkan penggunaan gadget bisa sampai melewati batas kebiasaan per hari, yang dapat membuat Si Buah Hati lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar dan membuatnya kecanduan gadget. Hal ini dapat Bunda ketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kurangnya minat menghabiskan waktu luang atau kegiatan bersantai lain selain yang menggunakan gadget.
  • Perhatiannya mudah teralihkan oleh gadget ataupun sulit dialihkan dari gadget. misalnya saat Bunda mengajaknya mengobrol, ia kemudian akan mengambil ponselnya dan mengobrol sambil bermain game.
  • Terlihat kesal dan kecewa jika tidak sedang atau dilarang menggunakan gadget, dan baru terlihat tenang setelah menggunakan gadget.

Cara Mengatasi Kecanduan Gadget

Penggunaan gadget memang tidak dapat dihindari, sehingga yang dapat dilakukan adalah membatasi dan menggunakan gadget dengan bijak agar kecanduan gadget pada anak tidak terjadi. Berikut beberapa cara mengurangi kecanduan gadget yang bisa Bunda terapkan:

  • Berikan alternatif kegiatan lainnya untuk mengisi waktu Si Buah Hati dan alihkan perhatiannya kepada kegiatan yang menjadi kegemaran, seperti permainan yang melibatkan gerak aktif.
  • Buat kesepakatan dengan Si Buah Hati mengenai berapa lama ia boleh menggunakan gadget selain untuk keperluan sekolah, misalnya maksimal dua jam per hari.
  • Sepakati juga waktu tanpa gadget pada waktu tertentu, misalnya saat makan, beribadah, satu jam sebelum tidur, dan satu jam setelah bangun tidur.
  • Buat jadwal kegiatan harian Bersama Si Buah Hati, dimulai dari pagi sampai malam hari, ingatkan untuk menyelesaikan kegiatan sebelum menggunakan gadget di waktu luang.
  • Selalu ingatkan Si Buah Hati untuk melaksanakan hasil kesepakatan tersebut di atas dan berikan konsekuensi jika tidak dilaksanakan.
  • Tetap awasi Si Buah Hati saat sedang menggunakan gadget, agar Bunda dapat memantau kegiatan apa yang ia lakukan dengan gadgetnya.

Baca Juga: Susu UHT untuk Anak Sekolah agar Nutrisinya Terpenuhi

Semoga Si Buah Hati bisa tetap menggunakan gadget sesuai dengan waktu yang tepat ya Bunda. Ajarkan anak untuk selalu bijak menggunakan gadget dan ajak melakukan aktivitas lainnya untuk mengisi kegiatan hariannya.

Selain itu, jangan lupa untuk berikan asupan makanan bergizi seimbang dan lengkapi dengan DANCOW FortiGro di pagi hari dan sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Image Article
Tips Agar Buah Hati Tetap Bisa Optimal Belajar Online Tanpa Kecanduan Gadget
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off