5 Cara Membangun Kedekatan dengan Anak yang Bisa Bunda Lakukan

Published date

Sejak Si Buah Hati masih bayi, Bunda perlu terus membangun kedekatan dengannya untuk membantu dia merasa aman dan nyaman. Berlanjut terus ke usia sekolah dan remaja, kedekatan Bunda dengan Si Buah Hati juga membantunya merasa percaya diri saat ia mulai menjadi individu yang independen. Bunda bisa menerapkan cara membangun kedekatan dengan anak yang sesuai usianya karena bentuk hubungan Bunda dan Si Buah Hati berbeda pada setiap kelompok usia.

Manfaat Kedekatan Anak dengan Orang Tua saat Usia Sekolah

Ketika Si Buah Hati menginjak usia sekolah, artinya ia sudah maju selangkah ke arah menjadi individu yang independen. Meski merasa sudah menjadi anak besar, tidak bisa dipungkiri bahwa ia masih butuh rasa sayang dan perhatian dari Bunda.

Di usia ini juga, dia mulai memiliki kesadaran akan diri dan tubuhnya sendiri. Dia sudah bisa mengeksplorasi lebih banyak perasaan serta emosi, seperti merasa malu dan kritis terhadap dirinya sendiri. Tak hanya itu, pada usia ini, Si Buah Hati juga sudah memiliki pendapatnya sendiri terhadap aktivitas yang ingin dilakukan, makanan kesukaan, hingga hobi dan cita-cita. Kemudian, karakteristik seksual pun juga mulai muncul menjelang masa puber. Dengan demikian, momen ini  juga akan semakin meningkatkan kesadaran akan tubuh Si Buah Hati.

Kedekatan dengan Bunda akan membantu Si Buah Hati menghadapi semua kebingungan yang ia rasakan, bisa tentang perubahan tubuh, pertemanan dan pergaulan sosial, serta pelajaran di sekolah. Mungkin ia tak lagi sering bercerita seperti sebelumnya, karena ia mungkin kesulitan untuk menyampaikan perasaan dan pemikirannya kepada Bunda. Namun kedekatannya dengan Bunda akan membuat ia merasa aman dan nyaman sampai akhirnya dapat berbagi perasaan dan pemikiran.

Baca Juga: 3 Trik Parenting Style Anak saat Belajar

Lima Tips Cara Membangun Kedekatan dengan Anak

Walau cara membangun kedekatan dengan anak pada dasarnya hampir sama untuk semua kelompok usia, tapi Bunda tak bisa pukul rata karena karakteristik dan tumbuh-kembang berdasarkan kelompok usianya cenderung berbeda. Karena itu, Bunda dan pasangan harus paham juga mengenai karakteristik kelompok usianya agar cara membangun kedekatan dengan anak bisa efektif.

Lima cara umum ini bisa dilakukan untuk membangun kedekatan dengan anak. Kelimanya bisa diselipkan dalam kegiatan sehari-hari sehingga kedekatan dengan Si Buah Hati bisa berlangsung mulus tanpa ia sadari.
 

Menjadi pendengar yang baik

Kunci dari komunikasi yang baik dengan Si Buah Hati adalah mendengarkan secara aktif, yang berarti fokus, melakukan kontak mata, tidak menyela saat ia berbicara, dan tidak menghakimi. Berikan senyuman atau rangkulan yang membesarkan hati sehingga ia merasa aman dan nyaman saat bercerita. Mengobrol bisa Bunda lakukan kapan saja, tapi jika ia butuh waktu one-on-one, maka luangkanlah waktu untuknya tanpa gangguan.

Berbagi cerita tentang hari Bunda

Saat makan malam bersama atau saat Bunda menemaninya di kamar sebelum tidur, Bunda bisa bergantian bercerita tentang kegiatan yang dijalani hari itu. Cara membangun kedekatan dengan anak bagi ibu bekerja ini efektif karena ia jadi paham apa saja yang Bunda lakukan saat bekerja dan merasa dihargai sebagai individu karena Bunda mau bercerita kepadanya.

Beri dukungan dan apresiasi

Saat Si Buah Hati ikut serta di acara seni sekolah, ikut bertanding bersama klub olahraganya, atau terlibat dalam proyek sebuah bidang yang menjadi hobinya, maka berilah dukungan agar ia bersemangat untuk melakukan yang terbaik. Apa pun hasilnya, tetap beri apresiasi dan penghargaan karena ia sudah mencoba dan semangati agar ia melakukan yang lebih baik untuk selanjutnya. 

Bersenang-senang bersama

Tips membangun kedekatan dengan anak meskipun bekerja adalah dengan quality time yang menyenangkan. Bentuk aktivitasnya bisa apa saja, mulai dari bermain board game, bermain bola di taman dekat rumah, sampai menonton film anak-anak di bioskop. Hal yang penting adalah Bunda dan Si Buah Hati bisa bersenang-senang bersama.

Libatkan dalam pekerjaan rumah tangga

Anak-anak sejatinya suka membantu jika orang terdekatnya minta tolong. Diberi tugas dan tanggung jawab oleh Bunda membuat ia merasa dihargai dan dapat membuatnya lebih percaya diri. Bunda bisa memberinya tugas yang simpel terlebih dahulu, misalnya membuat susu untuk seluruh keluarga sebelum sarapan sementara Bunda menyiapkan hidangan. Jangan lupa beri pujian setelah ia menyelesaikan tugasnya.
 

Membangun kedekatan dengan anak memang menantang seiring dengan bertambahnya usia, terutama setelah ia merasa sebagai anak yang dapat independen. Meski demikian, tentu tidak seutuhnya. Si Buah Hati tetap membutuhkan kedekatan dengan Bunda, dan merasakan #CintaBundaSempurna.

Selain hubungan erat dengan Bunda dan anggota keluarga lainnya, tak lengkap rasanya jika hari-hari Si Buah Hati tidak dilengkapi dengan gizi yang lengkap. Untuk itu, Bunda bisa memilih DANCOW FortiGro untuk susu yang menjadi pelengkap gizi Si Buah Hati dan seluruh anggota keluarga.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Dengan memahami dan menerapkan cara membangun kedekatan dengan anak, Bunda akan membantu tumbuh-kembang Si Buah Hati menjadi lebih optimal karena ia merasa aman, nyaman, dicintai, dan dihargai. Hubungan Bunda dengannya pun akan terus dekat sampai ia dewasa nanti.

Image Article
cara membangun kedekatan dengan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kunci Pola Asuh Bagi Ibu dengan Keterbatasan Fisik

Published date

Para ibu yang memiliki keterbatasan fisik, atau disebut juga dengan penyandang disabilitas fisik, harus melakukan perjuangan yang berat saat memiliki Buah Hati. Tak hanya melawan berbagai stigma dan stereotipe di masyarakat tentang ibu keterbatasan fisik, para ibu ini juga harus memastikan agar Buah Hati-nya dapat menjalani tumbuh-kembang yang optimal dengan pola asuh yang tepat. Seperti apa pola asuh yang disarankan untuk para ibu dengan keterbatasan ini?

Kendala yang Dihadapi Seorang Ibu dengan Keterbatasan Fisik

Sekitar 15 persen dari populasi dunia adalah penyandang disabilitas, dan yang paling umum adalah keterbatasan fisik. Secara umum, orang dengan keterbatasan fisik bisa diartikan sebagai kehilangan bagian tubuh atau gangguan fungsi tubuh seseorang dalam jangka waktu panjang yang mengakibatkan terbatasnya gerakan, daya tahan, ketangkasan, serta fungsi tubuh.

Perjuangan ibu disabilitas membesarkan anak terus berlanjut; tak hanya dalam menghadapi berbagai stigma dan stereotipe, tapi juga melakukan berbagai penyesuaian dalam mengasuh dan membesarkan Buah Hatinya. Mulai dari pemilihan peralatan, penyesuaian tempat tinggal agar dapat memberi akses yang memudahkan pergerakan, hingga menyewa pengasuh anak untuk membantu mengasuh Si Buah Hati untuk hal-hal yang tak bisa dilakukan sendiri oleh ibunya karena keterbatasan fisik.

Tips Pola Asuh bagi Ibu dengan Keterbatasan Fisik

Banyak contoh ibu difabel tetap bisa besarkan anak di tengah-tengah keterbatasan. Para ibu ini tidak menyerah dengan keterbatasan yang mereka miliki dan tetap berusaha maksimal untuk memberikan pengasuhan dan perawatan yang terbaik bagi Si Buah Hati. Beberapa cara yang disarankan oleh komunitas dan sesama ibu penyandang disabilitas fisik adalah:

  • Memiliki support system yang paham kondisi. Bentuklah satu kelompok support system yang dapat diandalkan. Baik pasangan, anggota keluarga, pengasuh anak, teman baik, dan asisten rumah tangga, harus dipastikan semua benar-benar memahami kondisi ibu penyandang disabilitas, serta pola asuh dan perawatan yang ingin diterapkan kepada Si Buah Hati.
     

  • Bergabung dengan komunitas. Mencari organisasi penyandang disabilitas dan komunitas khusus ibu penyandang disabilitas akan sangat membantu untuk mendapatkan informasi dan tips mengenai pengasuhan Buah Hati. Tak hanya itu, para ibu dengan keterbatasan fisik ini juga akan mendapat saran-saran menghadapi berbagai kendala yang dapat terjadi.
     

  • Mencari informasi tentang pola asuh sebanyak-banyaknya. Pada dasarnya, pola pengasuhan Si Buah Hati, baik yang dilakukan oleh ibu normal maupun ibu penyandang disabilitas, tak jauh berbeda. Namun memang, ada penyesuaian yang harus dilakukan akibat keterbatasan ibu. Berkonsultasi kepada ahlinya serta meminta masukan dari komunitas akan sangat membantu penerapan pola asuh yang tepat bagi Si Buah Hati.

Baca Juga: 3 Parenting Style yang Perlu Diterapkan pada Buah Hati

Kunci pengasuhan Buah Hati oleh ibu dengan keterbatasan fisik adalah komunikasi dan edukasi yang baik tentang kondisi Bundanya. Ia harus memahami keterbatasan yang dimiliki oleh Bunda-nya sejak awal sehingga terlatih untuk mengikuti aturan, misalnya harus berjalan di sebelah Bundanya saat di luar rumah karena Bunda akan kesulitan mengejar jika berlari-lari.

Para ibu dengan keterbatasan fisik juga disarankan untuk tak memaksakan diri dalam pengasuhan Buah Hatinya dan mau menerima bantuan dari support system-nya. Misalnya saja, pengasuhnya yang mengantar saat ia harus les renang karena area kolam renang tidak memiliki akses dan fasilitas untuk ibu dengan keterbatasan fisik.

Untuk quality time bersama Si Buah Hati, ibu dengan keterbatasan fisik bisa memilih kegiatan lain yang juga menyenangkan dan dapat dilakukan bersama. Terlepas dari segala keterbatasan yang Bunda miliki, pahamilah bahwa usaha yang Bunda lakukan telah maksimal. Dengan demikan, Si Buah Hatipun akan merasakan kasih sayang dan perhatian yang diberikan karena Cinta Bunda sempurna.

Untuk mendukung tumbuh-kembang optimal Si Buah Hati, pastikan ia mendapatkan asupan gizi yang lengkap untuk sehari-hari. Salah satu caranya adalah memberikan susu sebagai pelengkap gizi Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Keterbatasan fisik yang dimiliki sebagian ibu memang akan berpengaruh kepada pola asuh. Namun dengan dukungan support system dan pilihan pola asuh yang tepat, maka tumbuh-kembang Si Buah Hati tetap akan berlangsung optimal.

Image Article
keterbatasan fisik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kekuatan Seorang Ibu Tunggal yang Perlu Diketahui

Published date

Bunda pasti paham benar kalau peran sebagai ibu sangat berat dan menantang. Bayangkan jika peran ini dijalani sendirian tanpa kehadiran pasangan alias menjadi ibu tunggal. Banyak kesulitan dan tantangan yang berpotensi untuk muncul saat menjadi ibu tunggal, mulai dari psikologis, ekonomi, sampai ke sosial. Namun di balik berbagai kesulitan dan tantangan ini, kekuatan seorang ibu tunggal dapat membantunya terus menjalani hidup bersama Si Buah Hati walau tentunya penuh perjuangan.

Kekuatan Seorang Ibu Tunggal dalam Menghadapi Tantangan

Berbagai studi dan penelitian menyebutkan bahwa orang tua tunggal, terutama ibu tunggal, merupakan kelompok yang rentan untuk menghadapi masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Ibu tunggal yang memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah paling potensial mengalami masalah kesehatan ini.

Masalah akan bertambah jika kondisi sosial tidak mendukung peran perempuan single parent dalam menjalankan fungsi keluarga dan memandang hal kondisi ini dengan negatif, terutama ibu tunggal yang bercerai karena dinilai gagal membina rumah tangga dengan baik.

Berbagai potensi masalah yang dihadapi oleh ibu tunggal ini bisa berpengaruh kepada pola asuh Buah Hati-nya. Tingkat kesulitan ekonomi yang banyak dialami oleh ibu tinggal sering dikaitkan dengan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Dampaknya adalah pola asuh yang keras terhadap anak-anaknya yang berujung pada terhambatnya proses tumbuh kembang yang optimal.

Selain itu, akibat pendapatan rendah, maka ibu tunggal banyak yang mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan Si Buah Hati, termasuk untuk pendidikan.

Semua potensi masalah ini memang membuat hidup dan perjuangan ibu tunggal menjadi sangat berat. Namun setiap manusia memiliki kekuatan dalam mengatasi tantangan hidup, tak terkecuali para ibu tunggal. Berikut ini beberapa kekuatan ibu tunggal yang mengundang rasa kagum:

Memiliki ketangguhan yang tinggi

Harus berperan sebagai kepala rumah tangga, menjadi pencari nafkah untuk keluarga, harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, dan mengasuh Si Buah Hati sendirian, membuat ibu tunggal memiliki ketangguhan yang luar biasa. Perkembangan diri juga tergolong pesat, karena ada begitu banyak keahlian yang harus dikuasai dalam waktu singkat.

Pembuat keputusan yang andal

Sebagai bagian dari peran ibu sebagai single parent, maka keputusan yang berkaitan dengan keluarga diambil sendiri olehnya. Ini bukan tugas yang mudah, karena itu ia akan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan baik-buruknya. Karena terlatih dan terbiasa melakukan ini, maka ibu tunggal relatif andal dalam membuat keputusan.

Dapat mengatur waktu dengan baik

Keterbatasan waktu yang dimiliki ibu tunggal untuk dihabiskan bersama Buah Hati-nya, membuat ia harus pintar mengatur waktu sesuai kebutuhan keluarga. Belum lagi jika Si Buah Hati juga ikut diasuh oleh ayahnya, sehingga waktu yang dimiliki semakin sedikit.

Baca Juga: 3 Parenting Style yang Perlu Diterapkan saat Mendampingi Buah Hati

Tips Mengasuh Buah Hati saat Menjadi Ibu Tunggal

Untuk para Bunda yang merupakan ibu tunggal, tips berikut ini akan sangat bermanfaat dalam mengasuh Si Buah Hati:

  • Perubahan yang terjadi dapat membuat Si Buah Hati bingung. Oleh sebab itu, buatlah aturan yang jelas untuk seluruh keluarga. Ajaklah ia berdiskusi agar dapat memberi masukan. Jika Bunda bercerai, tak masalah jika aturan yang Bunda terapkan berbeda dengan di rumah ayahnya. Terapkan aturan ini dengan konsisten sebisa mungkin, tapi tetap terbuka untuk fleksibel jika dibutuhkan. 
     

  • Meningkatkan kualitas menjadi kunci untuk mengatasi keterbatasan waktu yang Bunda miliki bersama Si Buah Hati. Jadikan momen sehari-hari menjadi sesuatu yang berkualitas, misalnya mengobrol saat sarapan atau dalam perjalanan mengantarnya ke sekolah. Dengarkan apa yang diceritakan Si Buah Hati dengan penuh perhatian dan rasa tertarik. Hal-hal positif yang Bunda lakukan akan membuat Si Buah Hati merasa dicintai dan aman.
     

  • Jika Si Buah Hati berulah, dengarkan alasannya dan apa yang ia rasakan. Tak berarti ia akan lepas dari konsekuensi dari tindakannya, tapi melakukan hal ini dapat membantu Si Buah Hati untuk melepaskan ketegangan dan Bunda dapat menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini.
     

  • Jika kondisi keuangan masih tergolong sulit, maka Bunda bisa membuat prioritas untuk kebutuhan yang harus dipenuhi. Makanan yang bergizi merupakan prioritas yang tak bisa ditawar. Untuk menyiasatinya, Bunda dapat memilih pangan lokal yang harganya terjangkau dengan nilai gizi yang memebuhi kebutuhannya.

Meski menantang dan penuh lika-liku, menjadi Ibu tunggal di masa tumbuh-kembang si Buah Hati bukan berarti Bunda tidak dapat memberikan #CintaBundaSempurna. Oleh sebab itu, untuk memberikan kesempurnaan cinta bunda, pastikan agar Si Buah Hati selalu mendapatkan yang terbaik, termasuk kebutuhan gizi hariannya.

Sebagai salah satu pilihan, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW FortiGro, susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Kekuatan seorang ibu tunggal ditambah dengan pola asuh yang tepat akan membantu Si Buah Hati untuk mengalami tumbuh kembang yang optimal walau tinggal di keluarga single parent.

Image Article
kekuatan seorang ibu tunggal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Yuk, Intip 5 Cara Atasi Dilema Ibu Bekerja Ini!

Published date

Seorang perempuan memiliki banyak peran dalam hidupnya. Ada peran sebagai anak, ibu, pekerja, istri, dan lainnya. Sering kali peran-peran bertabrakan sehingga membuat dilema karena merasa harus mengorbankan salah satunya. Dilema yang paling banyak dialami adalah dilema ibu bekerja, saat seorang ibu harus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga.

Dampak Ibu Bekerja terhadap Pengasuhan Buah Hati

Mungkin Bunda juga mengalami dilema ibu bekerja meninggalkan anak. Di sepanjang waktu Bunda bekerja di kantor, Bunda mempercayakan Si Buah Hati di tangan guru-gurunya di sekolah, lalu beralih ke pengasuhan oleh keluarga, asisten rumah tangga, atau pengasuh anak saat ia di rumah. Walau bisa memantau terus kondisi Si Buah Hati, tapi lebih sedikitnya waktu yang Bunda miliki untuknya tidak jarang memunculkan rasa bersalah. Namun di sisi lain, jika berhenti bekerja Bunda juga merasa bersalah karena tidak dapat membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga.

Baik bagi Bunda dan Si Buah Hati, bekerja dapat memberi dampak positif dan negatif. Bagi Bunda, positifnya adalah mempunyai penghasilan sehingga dapat membantu keuangan keluarga, juga bisa disimpan sebagai dana cadangan jika terjadi sesuatu yang tak terduga. Berkarir juga meningkatkan kepuasan diri karena dapat memberikan keahlian dan kemampuan yang dimiliki untuk perusahaan. Namun bekerja berpotensi besar untuk membuat Bunda menjadi kelelahan dan stres, apalagi jika tidak memiliki support system yang memandai untuk mengurus rumah dan mengasuh Si Buah Hati.

Sedangkan bagi Si Buah Hati, ibu yang bekerja membuatnya merasa kehilangan karena waktunya bersama Bunda menjadi berkurang, apalagi saat ia benar-benar butuh Bunda karena ingin mencurahkan isi hati. Nilai plusnya, kondisi Bunda yang bekerja akan melatih Si Buah Hati untuk menjadi lebih mandiri serta membantu ia memahami bahwa perempuan juga bisa aktif dan memiliki peran yang besar. Bunda yang bekerja juga membuat ia memiliki aspirasi lebih tinggi di bidang pendidikan dan karir.

Tips Mengatasi Dilema Ibu Bekerja

Hadirnya perasaan bersalah, membuat banyak ibu-ibu bekerja yang memberi kompensasi yang berlebihan kepada Buah Hati-nya, padahal ini dapat membuatnya menjadi manja. Kunci mengatasi dilema ibu bekerja meninggalkan anak adalah yakin dengan keputusan untuk bekerja dan menjaga keseimbangan. Beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi dilema ibu bekerja meninggalkan anak adalah:

Memantapkan alasan untuk bekerja

Terus-menerus merasa bersalah tidak baik dampaknya bagi diri Bunda dan Si Buah Hati. Karena itu, pikirkan kembali alasan Bunda untuk bekerja dan mantapkan diri untuk melakukannya. Saat Bunda mulai merasa bersalah, ingatlah kembali alasan-alasan Bunda membuat keputusan tersebut dan berpegang teguh kepada alasan-alasan tersebut.

Tentukan prioritas

Ada saja godaan untuk menghabiskan waktu untuk hang out bersama teman-teman kantor saat pulang kerja, atau permintaan untuk menjadi pengurus di organisasi orang tua murid. Ingat kembali prioritas Bunda dan jangan segan untuk menolak jika memang tak punya waktu.

Minta dukungan dan bantuan

Sadarilah bahwa Bunda tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendirian. Karena itu, jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga, teman dekat, bahkan tetangga dekat saat perlu. Jika keadaan keuangan memungkinkan, Bunda bisa memperkerjakan asisten rumah tangga dan pengasuh anak. Atasi dilema ibu bekerja saat anak sakit dengan, misalnya, minta bantuan keluarga untuk mengawasinya.

Baca Juga: Kandungan Susu Dancow FortiGro Full Cream untuk Kelengkapan Gizi Anak

Menerapkan pola asuh “good enough”

Salah satu bentuk pola asuh yang banyak diadopsi untuk mengatasi dilema ibu bekerja adalah pola asuh good enough, yaitu mengasuh Si Buah Hati dengan cukup dan wajar tanpa memaksakan diri untuk menjadi sempurna. Hal ini membantu Bunda dan pasangan untuk menyeimbangkan waktu dalam bekerja, mengasuh Si Buah Hati, bahkan untuk me-time.

Perhatikan dan rawat diri

Menjalani berbagai peran tak hanya membuat Bunda kelelahan tapi juga mengabaikan kondisi diri-sendiri. Padahal jika Bunda kurang istirahat dan kemudian sakit, dampaknya tak hanya bagi diri Bunda tapi juga ke orang-orang lain. Karena itu, selalu sempatkan untuk istirahat yang cukup, mencukupi kebutuhan gizi, dan menerapkan gaya hidup sehat.
 

Di tengah dilema ibu bekerja saat anak sakit, tentu hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mood dan kualitas hidup Bunda haru terus ditanamkan. Dengan kualitas hidup yang terjaga, Si Buah Hati juga tetap dapat bertumbuh-kembang dengan baik karena walau bagaimanapun, #CintaBundaSempurna. Dan itu yang dibutuhkan anak.

Sebagai pelengkap yang tidak kalah penting, pemenuhan zat gizi Si Buah Hati harus tetap tercukupi walaupun Bunda bekerja. Salah satu caranya, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW FortiGro. Susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Mengatasi dilema ibu yang bekerja memang tidak mudah, tapi jika memiliki tekad yang kuat, Bunda pasti dapat melakukannya. Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
dilema ibu bekerja​
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Parenting yang Baik dan Menjadi Ibu Sukses di Karier

Published date

Membesarkan dan mengasuh Si Buah Hati merupakan tugas yang berat dan penuh tantangan. Walaupun telah mempersiapkan diri dengan membaca berbagai literatur mengenai parenting, mendapatkan masukan dari yang berpengalaman, dan cara-cara lain, tapi tetap saja ada momen-momen tak terduga yang kadang membuat Bunda meragukan kemampuan sebagai orang tua.

Pertanyaan seperti, “Apakah aku bisa menjadi ibu yang baik bagi Si Buah Hati?” kerap timbul, terutama ketika berhadapan dengan situasi sulit.

Menghadapi itu, tenang saja karena Bunda tak sendiri, kok. Ada banyak ibu-ibu di dunia yang merasa cemas dan khawatir mereka tidak dapat menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Banyak juga ibu yang merasa kehilangan jati dirinya sejak menjadi seorang ibu. Padahal, Bunda bisa menerapkan cara menjadi ibu yang baik tanpa kehilangan jati diri di tengah segala perubahan.

Menjadi ibu adalah pengalaman yang mengubah hidup

Hal yang perlu disadari sejak awal adalah kehidupan Bunda pasti berubah saat menjadi seorang ibu. Jika sebelumnya hanya ada Bunda dan pasangan, sekarang ada Si Buah Hati yang butuh energi, waktu, dan perhatian Bunda.

Satu perubahan yang umum terjadi adalah Bunda akan lebih sering merasa cemas. Banyak hal yang bisa memicu kecemasan Bunda terhadap kondisi Si Buah Hati, misalnya saja nafsu makan, kecukupan nutrisi, kesehatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan tumbuh-kembangnya. Belum lagi jika Bunda bekerja, kecemasan akan bertambah karena tak berada bersamanya, serta harus merelakan orang lain untuk mengasuh dan merawatnya selama Bunda di kantor.

Kecemasan ini kadang bisa membuat Bunda menggelengkan kepala. Misalnya saja saat Si Buah Hati ngeyel ingin bermain di luar bersama teman-temannya padahal ia sedang tak enak badan. Bunda yang cemas dengan kondisi Si Buah Hati akhirnya memarahinya, padahal kemarahan ini tidak perlu karena Bunda bisa melarangnya dengan tegas. Ini membuat Bunda kemudian menyesal dan meragukan kemampuan menjadi ibu yang baik.

Menjadi ibu juga dapat membuat Bunda merasa seperti kehilangan jati diri. Berbagai perubahan yang terjadi saat menjadi ibu memang dapat membuat bingung, apalagi Bunda tidak punya waktu banyak untuk beradaptasi karena tidak memiliki support system yang memadai. Berbagai aktivitas yang dulu biasa Bunda lakukan sudah banyak yang berkurang sejak menjadi ibu, bahkan ada yang tak pernah lagi dilakukan. Akibatnya, Bunda merasa seperti kehilangan jati diri.

Baca Juga: Strict Parents: Definisi, Ciri-ciri, dan Efeknya

Cara menjadi ibu yang baik di rumah dan di kantor

Menjalani peran sebagai seorang ibu sekaligus pekerja tentu bukanlah hal yang mudah. Ada banyak urusan keluarga yang harus diselesaikan termasuk mendidik Si Buah Hati, namun di sisi lain Bunda harus tetap menjaga profesionalitas kerja dan mencapai mimpi yang Bunda miliki. 

Tak perlu bingung, meski memang akan terasa berat di awalnya, percayalah bahwa Bunda tetap bisa mengatasinya. Melansir dari Healthline.com, berikut cara menjadi ibu yang baik dan bijaksana yang bisa Bunda terapkan agar dapat menyeimbangkan waktu di rumah maupun kantor.

1. Susun skala prioritas dengan baik

Tuliskan di buku catatan dan urutkan pekerjaan yang harus diselesaikan, mulai dari yang paling penting dan membutuhkan fokus terbesar di hari itu hingga hal yang paling sederhana. Tak hanya berlaku satu hari saja, Bunda juga bisa menyusun skala prioritas untuk satu minggu hingga satu bulan kedepan. 

Agar tidak terasa berat, coba diskusikan bersama dengan pasangan dan manfaatkan support system seperti anggota keluarga atau asisten rumah tangga di rumah untuk membantu menyelesaikan urusan rumah saat Bunda berada di kantor.

2. Minta bantuan orang lain

Saat memutuskan untuk tetap menjadi ibu pekerja, maka jangan sungkan untuk minta bantuan orang lain seperti anggota keluarga atau mempekerjakan asisten rumah tangga untuk menjaga anak maupun menyelesaikan pekerjaan lainnya di rumah. Dengan begini, Bunda bisa fokus menyelesaikan pekerjaan di kantor tanpa harus mengabaikan urusan rumah tangga.

3. Berbagi tanggung jawab dengan pasangan

Tips menjadi ibu yang baik dan sabar selanjutnya adalah dengan saling berbagi tugas dan kewajiban dengan pasangan. Misalnya ketika suami Bunda memiliki jam kerja yang fleksibel, maka mintalah bantuannya untuk antar-jemput anak sekolah, menjaga, dan menidurkannya di malam hari. Bunda juga bisa membagi pekerjaan rumah dengan pasangan, seperti membuang sampah, menyapu halaman, atau hal lain sesuai kesepakatan. Dengan begini, Bunda bisa melewati hari dengan lebih menyenangkan.

4. Meminimalisir kegiatan yang cukup menyita tenaga dan waktu

Jika biasanya Bunda terbiasa belanja bulanan sendiri ke supermarket, maka lain halnya jika sudah kembali bekerja di kantor. Waktu dan tenaga menjadi sangat terbatas untuk melakukannya. 

Untuk mengatasinya, Bunda bisa memanfaatkan layanan pesan antar melalui aplikasi mulai dari belanja keperluan rumah tangga, bahan makanan, dan berbagai kebutuhan bulanan lainnya secara online. Tak hanya menghemat waktu dan tenaga, biasanya banyak potongan harga dan promo yang bisa Bunda dapatkan, loh!

5. Ciptakan family time  yang menyenangkan

Setelah melakukan berbagai kesibukan di kantor hampir seminggu penuh, luangkan waktu di akhir pekan untuk dihabiskan bersama keluarga. Selain bersantai di rumah dan membuat hidangan favorit keluarga, Bunda juga bisa menciptakan family time yang menyenangkan dengan melakukan kegiatan di luar rumah. 

Misalnya dengan makan siang di luar, pergi ke taman bermain, berenang, olahraga bersama, atau piknik di taman. Hal ini dapat dilakukan sebagai cara menjadi ibu yang baik buat anak agar mereka tetap dapat merasakan perhatian serta kasih sayang dari orang tuanya. 

Tips menjadi ibu yang baik tanpa kehilangan jati diri

Walaupun rasa cemas, tersulut emosi, dan merasa kehilangan jati diri merupakan hal yang wajar terjadi pada para ibu, tapi Bunda sebenarnya bisa kok, untuk mengurangi dan mengatasinya. Berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan sebagai cara menjadi ibu yang baik buat anak.

1. Berhenti mengejar kesempurnaan

Kebanyakan rasa cemas muncul karena Bunda ingin segala sesuatu berjalan dengan sempurna. Padahal, ada hal-hal yang bisa dikontrol oleh manusia, tapi ada juga yang tidak. Cara menjadi ibu yang baik dan bijaksana adalah Bunda menerima momen-momen tak terduga dengan lapang dada dan mencari solusi yang terbaik.

2. Merawat diri

Agar tak kehilangan jati diri, Bunda disarankan untuk tetap memperhatikan kondisi diri dan merawat diri. Tetap tidur yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan berolahraga. Jadwalkan me-time pada hari dan jam yang sama untuk melakukan hobi, berjalan-jalan, hang out bersama teman-teman, melakukan perawatan tubuh, dan lainnya.

3. Quality time dengan Si Buah Hati

Cara menjadi ibu yang baik dan sabar salah satunya adalah dengan menyisihkan waktu untuk benar-benar mengenal Si Buah Hati. Banyaklah mengobrol untuk mengenalnya, pelajari juga kecenderungan perilaku dan pemikiran anak-anak seumurnya. Mengenal Si Buah Hati akan membantu Bunda menentukan pola asuhnya dan melakukan antisipasi, sehingga tidak mudah emosi.

4. Mempunyai support system

Mendapat dukungan pasangan, keluarga, dan teman-teman terdekat dalam mengasuh anak akan sangat membantu Bunda, begitu juga dengan memiliki pengasuh anak. Butuh bantuan dan dukungan orang lain bukan berarti Bunda tidak dapat menjadi ibu yang baik, tapi Bunda realistis bahwa Bunda tidak dapat mengerjakan segala sesuatu sendirian.

Cara menjadi ibu yang baik tentunya memiliki banyak aspek. Salah satu yang tak kalah penting adalah mengenai kecukupan gizi Si Buah Hati. Sebagai bentuk #CintaBundaSempurna, berikan dia susu sebagai pelengkap kebutuhan gizinya.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja.

Hindari meragukan kemampuan Bunda sebagai ibu, karena percayalah, Bunda mampu menjadi ibu yang baik dalam mengasuh Si Buah Hati.

Image Article
menjadi ibu yang baik​
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan Si Buah Hati

Published date

Sedih sekali saat melihat si Buah Hati mengalami batuk pilek tak kunjung sembuh. Infeksi virus merupakan penyebab dari kebanyakan batuk pilek yang terjadi pada anak-anak, dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah ia mendapatkan perawatan di rumah.

Pertanyaannya, bagaimana jika batuk pilek yang dialami si Buah Hati seperti tidak sembuh-sembuh? Yuk Bunda, cari tahu penyebab batuk pilek berkepanjangan agar dapat diberikan penanganan yang tepat!

Batuk Pilek dan Gejala-Gejalanya

Pilek, disebut juga dengan common cold, merupakan salah satu bentuk infeksi saluran pernapasan atas yang umum diderita anak-anak, bahkan bisa diderita sampai delapan kali dalam setahun. Ada lebih dari 200 varian virus yang dapat menyebabkan si Buah Hati menderita pilek, tapi yang paling sering menjadi penyebabnya adalah rhinovirus, yaitu virus yang menyerang hidung.

Pilek termasuk penyakit yang sangat mudah menular; penularannya dapat terjadi lewat droplet saat penderitanya bersin atau batuk. Tak heran jika banyak anak-anak menderitanya, terutama yang sudah belajar di PAUD dan TK. Ini dapat terjadi karena sistem imunnya yang masih belum sempurna sehingga rentan sakit saat terserang virus dan menjadi penyebab pilek berkepanjangan.

Gejala-gejala pilek di antaranya adalah tidak enak badan, bersin-bersin, tenggorokan terasa nyeri, mata berair, batuk, serta hidung tersumbat atau sebaliknya, hidung meler. Dari penjelasan ini Bunda bisa melihat bahwa batuk pilek tak kunjung sembuh muncul saat si Buah Hati mengalami pilek.

Saat pilek, ia akan sering batuk karena adanya lendir yang menetes di bagian belakang tenggorokan. Batuk membantunya membersihkan lendir di tenggorokan tersebut.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Imunitas Anak di Musim Hujan

Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan

Pilek dan batuk yang menyertainya merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya setelah satu minggu. Hal utama yang perlu Bunda lakukan adalah membuat si Buah Hati beristirahat agar sistem imunnya dapat bekerja optimal dalam memerangi virus yang menyerang. Ia tak perlu terus-terusan tiduran di tempat tidur, tapi dapat melakukan kegiatan yang tak mengeluarkan banyak energi seperti membaca, menggambar, mewarnai, dan menonton film di televisi.

Langkah-langkah lain yang dapat Bunda lakukan adalah:

  • Memberinya banyak air putih agar lendir yang menyumbat saluran pernapasan menjadi cair dan mengalir keluar.

  • Pastikan si Buah Hati mendapat asupan gizi yang seimbang dengan fokus ke nutrisi yang dapat menambah daya tahan tubuh.  Beberapa zat gizi yang direkomendasikan untuk menambah dan mendorong daya tahan tubuh adalah Vitamin C, Vitamin D, zink, selenium, zat besi, dan protein. Selain dari makanan, Bunda bisa mendapatkan zat-zat gizi ini dari susu pertumbuhan anak.

  • Melakukan terapi uap dengan uap air hangat atau penggunaan humidifier yang uapnya dihirup oleh si Buah Hati untuk membantu mengatasi hidung tersumbat. Bunda juga dapat meneteskan saline nose drops untuk tujuan yang sama.

  • Jika si Buah Hati terlihat kesakitan dan tidak nyaman, maka Bunda dapat memberikan parasetamol untuk membantu meredakannya.

  • Pastikan tempat tinggal dan lingkungan sekitar terjaga kebersihannya. Minta juga kepada orang-orang di rumah untuk rutin mencuci tangan untuk menghindari penularan.

Lalu, bagaimana jika batuk pilek si Buah hati tak kunjung sembuh setelah seminggu bahkan 10 hari?

Jika batuk pilek tak kunjung sembuh terjadi maka ada baiknya Bunda memeriksakan dirinya ke dokter spesialis anak untuk memastikan penyebab flu dan batuk berkepanjangan tersebut. Bisa jadi, sistem imunnya tidak berkembang dengan baik sehingga batuk pileknya tak kunjung sembuh, atau adanya faktor eksternal yang menjadi penyebabnya, seperti lingkungan yang kotor serta cuaca yang berubah-ubah.

Manfaat imunitas untuk anak sangat penting dalam mengatasi batuk pilek, terutama yang berkepanjangan. Karena itu, Bunda harus memastikan agar sistem imun si Buah Hati dapat berkembang dengan baik dan berfungsi dengan normal, salah satunya dengan pemberian asupan gizi yang seimbang.

Untuk melengkapi pemenuhan gizi si Buah Hati dari makanan sehari-hari sebagai cara mendukung fungsi sistem imunnya, Bunda dapat memberikan makanan dan minuman bergizi tinggi.

DANCOW 5+ Nutritods adalah susu bubuk YANG mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin untuk mendukug tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak Omega-3 dan Omega-6, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Asupan nutrisi yang seimbang dapat membantu mengatasi penyebab batuk pilek berkepanjangan agar ia dapat segera sembuh.

Image Article
Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

Pada masa kanak-kanak awal, yaitu usia 0-6 tahun, tumbuh-kembang si Buah Hati akan berlangsung dengan cepat pada empat aspek, salah satunya adalah sosial-emosional. Aspek ini berkaitan dengan cara ia mengatur emosinya agar dapat bergaul dengan orang lain di lingkungannya dengan baik.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional berikut ini dapat Bunda terapkan agar si Buah Hati dapat mengembangkannya dengan optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Penasaran? Berikut info lengkapnya!

Pentingnya Kecerdasan Sosial-Emosional pada Anak Usia Prasekolah

Kecerdasan sosial dan emosional dijadikan satu kesatuan karena keduanya saling mempengaruhi. Secara sederhana, penjelasan mengenai apa itu kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan membina hubungan dengan orang lain. Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur emosi dan tingkah laku.

Kemampuan si Buah Hati mengatur emosi dan menjaga kondisi mentalnya, sebagai bagian dari kecerdasan emosional, akan menjadi dasar untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya, rangsangan dan interaksi sosial yang dialami oleh si Buah Hati akan berpengaruh kepada kondisi emosinya.

Buah Hati yang memiliki kecerdasan sosial-emosional akan dapat:

  • Membentuk dan memiliki hubungan yang positif dengan orang lain.

  • Merasakan, mengatur, dan mengekspresikan emosi.

  • Terlibat dengan lingkungannya.

Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang memiliki kecerdasan sosial-emosional pada saat di Taman Kanak-Kanak berkaitan dengan hasil yang positif saat ia berusia 25 tahun. Bentuknya adalah kesuksesan menyelesaikan pendidikan sampai jenjang sarjana, mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, dan terhindar dari masalah-masalah hidup secara umum, misalnya masalah kriminal dan masalah hubungan asmara.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak

Lima Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial-Emosional si Buah Hati

Kabar baiknya adalah aspek sosial-emosional seseorang dapat diajarkan dan dikembangkan sejak masa kanak-kanak. Karena itu, jika Bunda ingin si Buah Hati tumbuh menjadi seseorang dengan kecerdasan sosial-emosional, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk meningkatkannya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak berikut ini dapat Bunda terapkan, dibarengi dengan meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Menjadi panutan yang baik

Tingkah laku anak-anak biasanya merupakan hasil meniru dari orang dewasa terdekatnya, yaitu orang tua, pengasuh, dan guru. Jika Bunda memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi, berkomunikasi, menolong orang lain, berbagi perasaan, dan mengelola emosi, maka si Buah Hati akan memiliki pemahaman yang baik mengenai aspek sosial dan emosional.

Membiasakan untuk berkomunikasi

Berkomunikasi yang baik tak hanya dinilai dari kemampuan si Buah Hati untuk menyampaikan apa yang ia rasakan dan pikirkan, tapi juga kemampuan untuk mendengarkan. Dengan mendengarkan secara aktif, ia akan dapat menyerap dan memahami apa Bunda sampaikan, sehingga dapat memberi respons yang sesuai.

Menjaga kontak mata

Cara meningkatkan kecerdasan sosial ini perlu dilatih karena kontak mata merupakan bagian penting dalam berkomunikasi. Ajarkan si Buah Hati untuk menatap mata orang yang mengajaknya bicara dan tidak menatap lantai atau langit-langit, misalnya. Jika ia termasuk anak yang pemalu, maka selalu ingatkan dengan lembut agar melakukan kontak mata. Berikan juga pujian jika ia berhasil melakukannya.

Memberi pilihan

Kemandirian yang dimiliki si Buah Hati untuk memilih saat mencari solusi dari sebuah masalah merupakan faktor penting dalam kecerdasan sosial-emosionalnya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial Ini membuat si Buah Hati untuk tidak egois dan terbiasa untuk bekerja sama dengan orang lain dan bernegosiasi saat memecahkan masalah.

Melatih berempati

Menguasai kemampuan untuk berempati sangat penting dalam cara meningkat kecerdasan sosial-emosional, karena si Buah Hati menjadi paham bahwa apa yang ia lakukan dapat mempengaruhi emosi orang lain. Mulailah dengan melatih si Buah Hati untuk mengenali perasaan dan emosinya sendiri, diikuti dengan mengekspresikannya dengan tepat. Setelah ia menguasai hal ini, baru Bunda bisa melatihnya untuk berempati.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak ini tentu tidak dapat memberi hasil yang instan karena si Buah Hati butuh waktu dan energi untuk mempelajarinya. Untuk memastikan proses belajarnya tidak terganggu, pastikan bahwa asupan gizinya sudah lengkap dan seimbang. Bunda bisa memberikan Dancow 5+ Nutritods untuk memastikan kebutuhan gizinya sehari-hari dapat tercukupi.

Dancow 5+ Nutritods merupakan susu bubuk yang mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin, minyak ikan (DHA) serta asam lemak Omega-3 dan Omega-6 sebagai sumber DHA, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Menerapkan cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional si Buah Hati sejak dini akan membantunya meraih kesuksesan di masa depan.

Image Article
5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini Gizi Menu Sarapan Pagi Sehat untuk Perkembangan Anak

Published date

Sarapan adalah kegiatan mengonsumsi makanan dan minuman dalam rentang waktu dari bangun tidur sampai jam sembilan pagi. Bagi Si Buah Hati dalam usia sekolah, sarapan penting demi memastikan ia memiliki energi yang cukup serta bisa berkonsentrasi dengan baik saat belajar di sekolah.

Untuk itu, Bunda dapat menyajikan menu sarapan sehat untuk anak agar proses belajarnya di sekolah tidak sampai terganggu.

Manfaat Konsumsi Menu Sarapan Sehat untuk Anak

Sarapan dapat memenuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati sampai 30 persen. Karena itu, penting baginya untuk selalu mengonsumsi sarapan setiap hari.

Dengan menu sarapan sehat untuk anak sekolah, ia akan memiliki asupan gizi yang cukup untuk berpikir dan beraktivitas fisik pada pagi hari. Asupan ini penting setelah ia berpuasa selama beberapa jam saat tidur malam.

  • Sarapan menyediakan zat gizi yang esensial bagi sistem saraf pusat, sehingga cara berpikir Si Buah Hati menjadi lebih efisien.
  • Sarapan membantunya memiliki berat badan yang sehat dan indeks massa tubuh normal karena ia terhindar dari jajan makanan yang tidak sehat.
  • Sarapan membantu menjaga kesehatan mentalnya dengan menurunkan kadar kecemasan dan depresi.
  • Secara keseluruhan, sarapan sehat terbukti memberi pengaruh positif bagi anak-anak usia sekolah, baik dari perilaku, kognitif, dan kinerja akademis di sekolah.

Manfaat ini akan didapatkan oleh Si Buah Hati secara optimal saat ia rutin sarapan dengan menu sarapan pagi sehat untuk anak. Karena itu, Bunda, jangan lewatkan untuk memberinya asupan gizi yang penting baginya untuk mengawali hari.

Tips Menyiapkan Sarapan Sehat untuk Anak Usia Sekolah

Kementerian Kesehatan RI menganjurkan untuk memadukan semua kelompok pangan dalam menu sarapan Si Buah Hati untuk memastikan ia mendapat asupan gizi yang seimbang, yaitu makanan pokok. lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman. Bunda dapat memberi porsi lebih untuk karbohidrat, protein, dan lemak sehat.

Untuk menu sarapan sehat untuk anak, IDAI menganjurkan 50 persennya terdiri dari karbohidrat berupa gabungan karbohidrat sederhana yang cepat memberi energi dan karbohidrat kompleks yang membuat gula darah stabil lebih lama. Karbohidrat akan menjadi bahan bakar yang memberi energi kepada Si Buah Hati saat ia beraktivitas. Protein dan lemak dibutuhkan untuk mendukung fungsi kognitif serta memberi rasa kenyang lebih lama.

Baca Juga: Pentingnya Memenuhi Asupan Nutrisi Anak Sekolah

Agar Si Buah Hati tidak bosan, Bunda dapat berkreasi menu sarapan sehat untuk anak yang lezat. Bunda tak perlu melarang ia mengonsumsi makanan yang mengandung gula atau lemah jenuh saat sarapan, cukup berikan sesekali dan dalam jumlah kecil sebagai penarik agar ia bersemangat untuk sarapan. Supaya tidak terburu-buru, Bunda dapat menyiapkan bahan-bahan makanan untuk sarapan dari malam hari sebelum tidur, sehingga tinggal memprosesnya pada pagi hari.

Jika Si Buah Hati tak bisa sarapan besar karena merasa perutnya belum siap, maka tak perlu dipaksakan untuk makan satu porsi. Bunda bisa mengubah menu sarapan menjadi setengah porsi atau porsi kecil, tapi pastikan kaya akan zat gizi.

Nah, untuk melengkapi asupan gizi dari makanan, Bunda bisa memberikan segelas susu DANCOW FortiGro agar kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Bunda, Inilah Gizi yang Wajib Ada di Menu Sarapan Sehat untuk Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bagaimana Cara Anak Tumbuh Tinggi dengan Cepat? Yuk, Simak!

Published date

Anak-anak memang memiliki kecepatan tumbuh-kembang yang berbeda-beda, jadi Bunda tak perlu khawatir jika tinggi badan Si Buah Hati sedikit tertinggal dibanding teman-temannya. Ia masih akan terus tumbuh sampai usianya 18 tahun dan mengalami percepatan pertumbuhan (growth spurt) saat memasuki masa puber, jadi kesempatan untuk tumbuh tinggi masih sangat besar. Namun, untuk memastikan pertumbuhannya, Bunda bisa menerapkan cara tumbuh tinggi dengan cepat dengan bantuan pola hidup sehat dan asupan gizi yang seimbang.

Tinggi Badan Ideal Anak Usia Sekolah

Sejak usia satu tahun atau masa golden age, anak dapat mengalami pertumbuhan 5-6 cm setiap tahunnya. Saat memasuki masa pubertas dan mengalami percepatan pertumbuhan, mereka dapat tumbuh sampai 10 cm setiap tahun. Pada anak perempuan, percepatan pertumbuhan berlangsung pada usia 8-13 tahun, sementara pada anak laki-laki berlangsung pada usia 9-15 tahun. Tak heran jika pada awal masa remaja, tinggi anak perempuan bisa melebihi tinggi anak laki-laki.

Namun ukuran pertumbuhan ini tidaklah mutlak sebab ada faktor yang sangat menentukan tinggi tubuh seseorang, yaitu genetik. Faktor ini dapat mempengaruhi sampai 80 persen dari tinggi tubuh. Jadi, jika di keluarga Bunda atau Ayah ada keturunan bertubuh tinggi, maka Si Buah Hati berpotensi memiliki tubuh tinggi, begitu pula sebaliknya.

Jika mengikuti standar tinggi badan menurut umur dari WHO, maka tinggi badan anak usia 6-12 tahun berada di rentang berikut:

Umur

(tahun)

Tinggi Badan Normal

Anak Laki-Laki

(cm)

Tinggi Badan Normal

Anak Perempuan

(cm)

6

106,1–130,7

104,9–130,5

7

111,2–137,6

109,9–137,2

8

116–144,2

115–143,9

9

120,5–150,6

120,3–150,8

10

125–156,9

125,8–157,8

11

129,7–163,3

131,7–164,9

12

135,4–171

137,6–171,8

Selain berdasarkan perhitungan tinggi badan menurut umur, Bunda juga bisa menilai apakah tinggi badan Si Buah Hati termasuk normal atau tidak berdasarkan indeks massa tubuh-nya (IMT) menurut umur. Skor IMT diperoleh dari berat badan (kg)/tinggi badan (m)². Jadi jika skor IMT berada di rentang yang normal, maka tinggi badan dan berat badan Si Buah Hati juga berada di rentang yang normal. Skor IMT menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak adalah sebagai berikut:

Umur

(tahun)

Skor IMT Normal

Anak Laki-Laki

Skor IMT Normal

Anak Perempuan

6

13–16,8

12,7–17

7

13,1–17

12,7–17,3

8

13,3–17,4

12,9–17,7

9

13,5–17,9

13,1–18,3

10

13,7–18,5

13,5–19

11

14,1–19,2

13,9–19,9

12

14,5–19,9

14,4–20,8

Tinggi badan Si Buah Hati, juga berat badan dan indeks massa tubuh, disarankan untuk Bunda pantau secara berkala setiap enam bulan sekali karena menjadi indikator penting dari tumbuh-kembangnya. Jika ada yang tidak sesuai, maka dokter anak akan mencari penyebab dasarnya, karena penyakit juga bisa menjadi faktor yang membuat pertumbuhan Si Buah Hati terganggu, begitu juga dengan kekurangan asupan gizi.

Baca Juga: Susu untuk Pertumbuhan Tinggi Badan Anak

Tips Cara Tumbuh Tinggi dengan Cepat

Faktor genetik memang tidak dapat diubah, tapi Bunda tetap dapat mengoptimalkan pertumbuhan Si Buah Hati dengan menerapkan cara agar anak tumbuh tinggi dengan cepat. Hal-hal yang bisa Bunda lakukan di antaranya adalah:

1. Memastikan asupan gizi yang seimbang

Tak bisa dipungkiri, asupan gizi ikut berpengaruh kepada pertumbuhan tinggi badan Si Buah Hati. Karena itu, asupan gizi harus sangat diperhatikan sebagai cara tumbuh tinggi dengan cepat, terutama pada masa kanak-kanak. Usia 6-12 tahun adalah jendela kesempatan untuk mengoptimalkan pemberian asupan gizi dan stimulasi yang baik untuk anak.

Pola makan dengan gizi yang seimbang mencakup makanan pokok, protein, sayuran, dan buah-buahan. Cara untuk tumbuh tinggi dengan cepat adalah dengan memastikan ia cukup asupan protein yang penting bagi sel-sel tubuh dan pertumbuhan otot, serta kalsium dan Vitamin D yang penting untuk pertumbuhan tulang. Beberapa jenis makanan yang direkomendasikan adalah:

  • Telur: Memiliki kandungan gizi berupa kalsium, protein, Vitamin D, folat, dan Vitamin B12 yang penting untuk tumbuh-kembang Si Buah Hati.
  • Susu: Susu dan produk-produk turunannya (dairy) merupakan sumber kalsium yang kaya, serta merupakan sumber protein dan Vitamin D (fortifikasi).
  • Kacang-kacangan dan polong-polongan: Merupakan sumber protein nabati, juga mengandung zat besi, Vitamin B kompleks, magnesium, tembaga, zink, dan fosfor.
  • Ikan berlemak: Salmon, tuna, sarden, kembung, tenggiri, dan makarel memiliki kandungan asam lemak yang penting untuk tumbuh-kembang Si Buah Hati. Di antara ikan-ikan ini ada juga yang mengandung kalsium dan Vitamin D.
  • Almond: Kaya akan mikronutrien, almond dapat membantu mencegah terhambatnya pertumbuhan Si Buah Hati serta membantu pertumbuhan tulang.

2. Tidur yang cukup

Perlu Bunda ketahui bahwa hormon pertumbuhan Si Buah Hati diproduksi saat ia tidur. Karena itu, pastikan ia tidur cukup setiap malam agar pertumbuhan tubuhnya tidak terganggu. Untuk Si Buah Hati yang berusia 6-13 tahun, kebutuhan tidurnya dalam sehari adalah 9-11 jam. Perhatikan juga kualitas tidurnya karena hormon pertumbuhan ini diproduksi saat ia tidur dengan nyenyak.

3. Berolahraga secara teratur

Aktif bergerak dan berolahraga dapat membantu menguatkan tulang dan otot, serta mendorong produksi hormon pertumbuhan Si Buah Hati. Cara tumbuh tinggi dengan cepat untuk anak usia sekolah adalah dengan aktif bergerak dan berolahraga selama satu jam setiap harinya.

Selipkan olahraga ini dalam permainan agar ia tidak bosan, misalnya permainan kejar-kejaran, petak umpet, bersepeda, dan lompat tali yang termasuk aktivitas aerobik. Bunda bisa juga mengajaknya untuk stretching pada pagi hari atau ikut melakukan yoga sederhana agar tubuhnya fleksibel. Berikut ini beberapa jenis olahraga yang bisa digunakan sebagai cara mengoptimalkan tinggi badan anak.

  • Berenang. Jenis olahraga air ini dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otot sehingga bisa memacu pertumbuhan tinggi tubuh Si Buah Hati.
  • Bergelantungan. Tips mengoptimalkan tinggi badan anak dengan cepat selanjutnya adalah dengan mengajaknya untuk olahraga bergelantungan di tiang mainan, Latihan ini melatih otot-otot tubuh terutama di bagian lengan, serta memacu pertumbuhan tubuh bagian atas untuk cepat tumbuh menjadi lebih tinggi.
  • Stretching menyentuh kaki. Gerakan ini membuat otot tubuh bagian belakang dan pinggang terlatih untuk bergerak lebih fleksibel. Jika dilakukan secara rutin, maka bisa memacu pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal. 

4. Konsumsi Susu sebagai Cara Tumbuh Tinggi dengan Cepat

Bunda tentu ingin agar Si Buah Hati dapat tumbuh tinggi dengan optimal sesuai usianya. Karena #CintaBundaSempurna, maka Bunda terus mengusahakan agar ia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai kebutuhannya. Selain asupan makanan yang bergizi, Bunda bisa melengkapinya dengan memberikan  DANCOW FortiGro sehari-hari.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti tinggi vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti tinggi  zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Yuk Bunda, bantu Si Buah Hati bisa tumbuh tinggi dengan penerapan cara tumbuh tinggi dengan cepat, termasuk pemberian DANCOW FortiGro!

Image Article
Bagaimana Cara Anak Tumbuh Tinggi dengan Cepat? Ini Kuncinya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menahan Lapar Saat Puasa Bagi Anak, Ini yang Sebaiknya Dihindari

Published date

Salah satu tantangan berat yang dihadapi Si Buah Hati saat ia mulai berlatih puasa adalah menahan keinginan untuk makan karena merasa lapar. Tidak seperti orang dewasa yang memiliki kontrol diri, anak-anak belum dapat mengontrol dirinya dengan baik.

Maka dari itu, Bunda perlu mengajarkan dan melatih cara menahan nafsu makan saat puasa agar ia tidak uring-uringan dan sebentar-sebentar mengeluh lapar.

Cara Mengajarkan Anak Menahan Nafsu Makan

Mungkin Bunda khawatir saat Si Buah Hati ingin belajar berpuasa di bulan Ramadan. Jika biasanya ia mudah sekali lapar, bagaimana saat berpuasa nanti?

Sebenarnya ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab Si Buah Hati sulit menahan nafsu makannya. Berikut ini beberapa di antaranya, lengkap dengan penjelasan tips menahan nafsu makan yang berkaitan:

  • Si Buah Hati memang benar-benar lapar. Ia akan merasa benar-benar lapar karena asupan makanan sudah diubah menjadi energi dan energi tersebut telah habis digunakan untuk berbagai hal, misalnya untuk ia beraktivitas dan untuk tumbuh-kembangnya.
  • Si Buah Hati belum pintar mengenali tanda-tanda rasa lapar serta rasa kenyang. Bunda bisa mengajarkannya untuk mengenali apa yang ia rasakan sebelum, saat, dan setelah ia makan. Jika ia sudah kenal dan paham, maka Bunda bisa mengajarkannya cara menahan nafsu makan karena bisa jadi sebenarnya ia belum lapar.
  • Si Buah Hati bisa jadi belum mengenali apa dia benar-benar lapar atau hanya ingin mengunyah. Hal ini juga penting untuk ia kenali dan sadari sehingga Bunda bisa memintanya untuk menahan nafsu makan kalau hanya ingin mengunyah.

Cara menahan nafsu makan pada poin dua dan tiga bisa Bunda terapkan pada bulan Ramadan saat ia mulai mengeluh lapar. Lakukan dengan perlahan karena Si Buah Hati juga butuh waktu untuk belajar mengenali berbagai rasa yang berkaitan dengan lapar.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Bantu Anak agar Tidak Mudah Lapar saat Berpuasa

Bunda sebenarnya bisa lho, membantu Si Buah Hati agar tidak mudah lapar saat puasa. Coba Bunda terapkan cara-cara berikut:

  • Wajib makan sahur

Jika ingin kuat berpuasa dan tidak mudah lapar, maka Si Buah Hati wajib makan sahur ya, Bunda. Agar ia lebih bersemangat makan sahur, Bunda bisa menyiasati dengan menyajikan variasi makanan yang ia sukai, tapi harus tetap memasukkan empat kelompok makanan, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan.

  • Berikan makanan yang sesuai untuk sahur dan berbuka puasa

Untuk makanan saat sahur, utamakan makanan yang memiliki indeks glikemik rendah serta tinggi kandungan protein dan serat. Ini dapat membantu Si Buah Hati tidak mudah lapar. Sementara pada saat berbuka puasa, utamakan makanan yang memiliki indeks glikemik sedang sampai tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula dalam waktu singkat, tapi hanya untuk saat berbuka saja, tidak untuk makan malam.

  • Hindari makan berlebih

Makan kalap sampai berlebih saat berbuka puasa berpotensi menyebabkan Si Buah Hati mengalami masalah pencernaan. Selain itu, jika terlalu banyak konsumsi makanan tinggi gula, maka ia akan cenderung menjadi lemas keesokan harinya.

  • Hindari terlalu banyak beraktivitas

Bunda bisa meminta Si Buah Hati untuk tidak terlalu banyak beraktivitas karena dapat membuat energinya cepat habis dan ia menjadi cepat haus. Jika memang tidak terhindari aktivitas yang banyak, maka cara menahan nafsu makan saat puasa pun juga tidak akan berhasil sehingga sebaiknya Si Buah Hati dibiarkan untuk berbuka puasa.

Makanan yang harus dihindari saat sahur dan buka puasa agar tidak cepat lapar

Anak mudah merasa lapar saat berpuasa bisa diakibatkan pemilihan menu yang tidak tepat saat sahur. Untuk itu Bunda perlu tahu cara mengajarkan anak menahan nafsu makan saat puasa serta mengenal beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh Si Buah Hati.

  1. Makanan yang termasuk karbohidrat olahan (makanan yang mengandung gula dan tepung) seperti mie instan dan roti. Makanan jenis ini tidak mengandung serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga dapat membuat orang lebih cepat merasa lapar dan dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak dengan cepat setelah makan. Sebaliknya, cara menahan nafsu makan yang efektif adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat saat sahur.
  2. Makanan berminyak seperti gorengan yang dapat memproduksi asam lambung dan menyebabkan perut terasa penuh, bahkan hingga gangguan pencernaan.
  3. Makanan pedas yang membuat seseorang merasa cepat haus, memicu diare yang dapat menyebabkan dehidrasi, dan meningkatkan produksi asam lambung.
  4. Makanan manis yang dapat membuat kadar gula dalam darah menjadi tidak stabil, seperti permen, soda, dan minuman dengan pemanis tambahan dalam jumlah berlebihan. Saat gula darah mengalami peningkatan secara tiba-tiba dan diikuti penurunan kadar gula darah yang signifikan, hal ini akan membuat tubuh merasa lemas dan tidak berenergi selama berpuasa.
  5. Makanan yang tinggi kadar natrium (garam) yang dapat membuat seseorang cenderung lebih cepat merasa haus saat berpuasa.

Untuk membantu Si Buah Hati tidak mudah lapar, Bunda bisa juga bisa memberikannya segelas susu DANCOW FortiGro sebagai pelengkap makan sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Dengan menerapkan cara menahan nafsu makan serta cara agar Si Buah Hati tidak mudah lapar saat puasa, maka ia tidak akan lagi sering mengeluh lapar. Selamat mencoba, ya Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
Tips Mengajarkan Anak Cara Menahan Nafsu Makan Selama Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off