3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

Bagaimana Cara Menentukan Susu Anak 4 Tahun yang Rendah Gula?

Published date

Seiring dengan bertambahnya usia anak  , maka semakin banyak pula aktivitas yang mereka miliki dan semakin besar kalori yang mereka butuhkan. Selain makanan bergizi seimbang, pemberian susu juga dapat dilakukan untuk mendorong kebutuhan energi anak untuk beraktivitas sehari-hari. Namun, memilih susu untuk anak usia 4 tahun tentu ada tantangannya sendiri, apalagi saat ini sudah banyak pilihan produk susu di pasaran yang mengandung berbagai nutrisi, rasa, dan kadar gula yang berbeda. Mengingat bahwa anak usia 4 tahun sudah memiliki preferensi rasa, penting bagi orang tua untuk memilih susu anak 3-5 tahun rendah gula untuk membatasi konsumsi gula hariannya. Lantas, bagaimana caranya?

Langkah-Langkah Memilih Susu Rendah Gula untuk Anak Usia 4 Tahun

Tak boleh sembarangan, penting untuk memilih produk susu anak rendah gula dengan teliti. Untuk memastikan Si Buah Hati mendapatkan susu dengan kadar gula yang aman, berikut ini langkah-langkah memilih susu rendah gula untuk anak usia dini menurut Harvard School of Public Health berikut ini.

1.    Sesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya. Pastikan untuk selalu membaca kemasan produk susu dengan teliti ya, Bunda!
2.    Memeriksa kandungan protein yang tertera dalam kemasan. Protein merupakan zat gizi yang berperan sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh. 
3.    Memerhatikan kandungan gula dalam produk susu dengan membaca keterangan nilai gizi yang terdapat dalam kemasan. Pastikan untuk memilih produk susu dengan kandungan gula yang rendah atau tidak mengandung gula tambahan di dalamnya (sukrosa). Sebaliknya, pilih susu yang hanya mengandung gula alami (laktosa) yang lebih bermanfaat bagi Si Buah Hati.

Tips penting lainnya yang dapat membantu Bunda dalam memilih produk susu anak rendah gula untuk anak usia 3-5 tahun adalah dengan memahami istilah gula tambahan yang biasanya tercantum dengan berbagai nama dalam kemasan seperti sukrosa, fruktosa, dan sirup jagung. Jika menemukan produk susu dengan beberapa kandungan ini, sebaiknya dihindari ya, Bunda.

Kandungan gula yang rendah dalam produk susu juga dapat memberikan berbagai manfaat bagi tumbuh kembang anak, antara lain untuk mencegah kerusakan pada gigi (gigi berlubang), menurunkan risiko obesitas atau berat badan berlebih, dan juga mencegah diabetes tipe 2 pada anak-anak.

Tips Membaca Label Nutrisi Produk Susu

Pada dasarnya, label nutrisi yang berisi informasi seputar produk seperti ukuran saji, kalori, dan kandungan nutrisi yang terdapat dalam kemasan akan sangat berbeda untuk setiap produk makanan atau minuman yang kita jumpai di pasaran. Namun, Bunda tetap dapat mempelajarinya agar dapat memilih susu anak 3-5 tahun rendah gula dengan tepat. Berikut ini beberapa informasi penting yang biasanya terdapat dalam label nutrisi kemasan susu menurut American Food and Drugs Administration.  

1.    Informasi Penyajian

Saat melihat label fakta nutrisi yang terdapat dalam kemasan susu, coba perhatikan jumlah sajian dalam kemasan (sajian per kemasan) dan ukuran sajiannya. Ukuran penyajian distandarisasi untuk memudahkan membandingkan dengan minuman serupa. Informasi ini biasanya diberikan dalam satuan yang sudah dikenal, misalnya jumlah gram (g) untuk menunjukkan jumlah yang biasanya dikonsumsi oleh orang, bukan rekomendasi berapa banyak seseorang harus makan atau minum.

Penting untuk dipahami bahwa semua jumlah nutrisi yang tertera pada label, termasuk jumlah kalori, mengacu pada ukuran penyajian. Perhatikan ukuran porsi, terutama berapa banyak porsi yang ada dalam kemasan makanan.

2.    Informasi Kalori

Kalori menunjukkan berapa banyak energi yang didapatkan dari mengonsumsi satu porsi makanan atau minuman. Misalnya, jika seseorang menghabiskan satu kemasan susu dengan jumlah penyajian sebanyak 20 cangkir, sedangkan dalam satu cangkir susu (250 ml) mengandung 150 kalori, maka seseorang akan mengonsumsi 20 porsi atau 3.000 kalori.

Untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat, penting untuk menyeimbangkan jumlah kalori yang dikonsumsi dengan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya. Alih-alih memaksimalkan tumbuh kembang anak, memberikan susu dengan porsi yang berlebihan justru dapat memicu risiko kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW 1+

3.    Label Nutrisi

Bagian ini menunjukkan beberapa nutrisi utama yang berdampak pada kesehatan tubuh, termasuk yang terdapat dalam susu formula rendah gula. Bunda bisa menggunakan label tersebut untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak usia dini. Pilihlah produk susu yang mengandung lebih banyak nutrisi yang ingin dioptimalkan dan mengandung sedikit kandungan yang ingin dibatasi untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati.

Beberapa kandungan nutrisi yang harus dikurangi antara lain lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan karena dapat memicu penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi. Kandungan gula tambahan yang tinggi juga dapat mempersulit pemenuhan kebutuhan nutrisi penting bagi Buah Hati.

Cara membedakan kandungan gula yang dianjurkan dan gula tambahan bisa dilihat dari keterangan informasi dalam kemasan seperti ‘Total Gula’ dan ‘Gula Tambahan’.

Total gula mencakup gula yang secara alami ada dalam banyak makanan dan minuman bergizi, seperti gula dalam susu dan buah serta gula tambahan yang mungkin ada dalam produk. Pada anak-anak usia sekolah, batas konsumsi gula yang dianjurkan adalah sebanyak 6 sendok teh gula (25 gram). Gula tambahan mencakup gula yang ditambahkan saat proses pembuatan, seperti sukrosa dan dekstrosa, makanan yang dikemas sebagai pemanis, gula dari sirup dan madu, serta  gula dari jus buat atau sayuran.

4.    Angka Kecukupan Gizi

Angka Kecukupan Gizi adalah persentase dari nilai harian untuk setiap zat gizi dalam satu porsi makanan. Nilai harian adalah jumlah referensi (dinyatakan dalam gram, miligram, atau mikrogram) nutrisi yang harus dikonsumsi atau tidak boleh dilebihkan setiap hari. Angka Kecukupan Gizi menunjukkan seberapa banyak nutrisi dalam satu porsi makanan berkontribusi pada total diet harian dan membantu menentukan apakah satu porsi makanan tinggi atau rendah nutrisi.

Untuk mempermudah, berikut ini panduan umum untuk % DV:
•    5% Angka Kecukupan Gizi atau kurang dari suatu zat gizi per porsi dianggap rendah
•    20% Angka Kecukupan Gizi atau lebih dari satu zat gizi per porsi dianggap tinggi
Dari persentase ini, maka sebaiknya pilih produk makanan atau minuman dengan:
•    Angka Kecukupan Gizi lebih tinggi untuk serat pangan, vitamin d, kalsium, zat besi, dan kalium
•    Angka Kecukupan Gizi lebih rendah untuk lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan

Rekomendasi Susu Anak 3-5 Tahun Rendah Gula

Setelah memahami cara memilih produk susu dengan membaca label nutrisi yang terkandung di dalamnya, maka rekomendasi susu anak rendah gula khusus untuk anak-anak usia 3-5 tahun adalah DANCOW 3+ .

DANCOW 3+ dilengkapi dengan kandungan Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi di dalamnya.

Bukan baru lagi, susu DANCOW merupakan susu rendah gula karena mengandung 0 gram sukrosa (bebas gula tambahan) di dalamnya sejak lama. Mengingat bahwa DANCOW 3+ hanya mengandung laktosa atau gula yang secara alami terkandung dalam susu sapi, maka Bunda bisa memberikan susu DANCOW sebanyak dua gelas setiap harinya. Menariknya lagi, DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Yuk, lengkapi produk susu anak 3-5 tahun rendah gula dari DANCOW di rumah untuk dukung Si Buah Hati tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi. Sebelum membeli produknya, pastikan untuk membaca label nutrisi dalam  kemasan ya, Bunda. Dengan begini, Bunda bisa menyajikan susu sesuai takaran dan dapat membatasi asupan gula pada Si Buah Hati setiap harinya.

Saat ini susu DANCOW turun harga, sehingga bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau, deh!

 

Sumber:

  1. Milk: The Nutrition Source. Retrieved October 31 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/milk/
  2. How to Understand and Use Nutrition Facts Label. Retrieved October 31 2024, from.  https://www.fda.gov/food/nutrition-facts-label/how-understand-and-use-nutrition-facts-label

 

Image Article
Bagaimana Cara Menentukan Susu Anak 4 Tahun yang Rendah Gula
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Sopan Santun yang Diajarkan Saat Makan Bersama

Published date

Makan bersama keluarga merupakan sebuah kesempatan untuk berkumpul secara rutin dan menstimulasi ikatan yang kuat antara anggota keluarga. Untuk Si Buah Hati, kegiatan tersebut juga dapat memberinya perlindungan dan tempat tersendiri di dalam keluarga seperti yang dimuat dalam laman resmi milik University of Florida.

Melalui acara makan malam bersama, Bunda juga dapat mengajarkan sopan santun di meja makan atau table manner pada tahapan usia dini. Kebiasaan baik ini dapat membentuk karakter, sehingga mengalami tumbuh kembang menjadi orang dewasa yang berperilaku baik.

Berikut beberapa sopan santun sederhana yang dapat Bunda ajarkan kepada Si Buah Hati ketika makan bersama.

1. Gunakan Alat Makan

Dukung stimulasi Si Buah Hati untuk menggunakan alat makan yang sesuai. Jangan memegang makanan menggunakan jari, kecuali makanan tersebut memang ditujukan untuk dipegang menggunakan tangan. Kebiasaan ini juga dapat melatih kemampuan psikomotorik dan atensi.

2. Memasukkan Makanan ke Dalam Mulut

Jangan memasukan makanan terlalu banyak ke dalam mulut, selain tidak enak dilihat, hal tersebut juga dapat membuat Si Buah Hati tersedak. Ingatkan juga untuk mengunyah makanan dengan mulut tertutup dan tidak berbicara dengan mulut penuh makanan. 

Ajarkan untuk makan dengan perlahan tanpa terburu-buru untuk mengecap rasa dan mendapatkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

3. Sopan Santun Berbahasa

Latih Si Buah Hati untuk selalu mengucapkan terima kasih setiap kali makanan disajikan, maaf untuk menyela suatu pembicaraan, atau permisi untuk meminta ijin dan ketika meminta sesuatu yang tidak dapat diraih. Kemampuan bahasa ini merupakan sopan santun dasar yang wajib dikuasai oleh anak-anak.

Pujilah aksi cerdasnya ketika menunjukan sopan santun di meja makan, baik di rumah maupun di luar. Hal yang paling penting adalah jadilah panutan yang baik, karena anak-anak selalu memperhatikan orang tuanya dan meniru apa yang mereka lakukan.

Mengajari Si Buah Hati sopan santun bukanlah untuk mengesankan orang lain, melainkan memupuk rasa percaya diri, kepedulian terhadap sekitar, dan tenggang rasa, yang diharapkan dapat menjadi bekal di masa depan.

Bunda bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Makan Bersama, Langkah Mudah Kenalkan Si Kecil Table Manner
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menu Gizi Seimbang untuk Si Buah Hati yang Suka Pilih-Pilih Makanan

Published date

Untuk tumbuh menjadi anak yang sehat, tentu Si Buah Hati membutuhkan menu gizi seimbang setiap hari. Namun, bagaimana kalau Si Buah Hati tercinta ternyata suka pilih-pilih makanan alias picky eater?

Si Buah Hati yang picky eater biasanya menunjukkan kebiasaan, seperti tak mau mencoba makanan baru, variasi makanannya sehari-hari hanya sedikit, serta hanya mau mengonsumsi makanan yang ia sukai saja. 

Anak prasekolah yang memiliki perilaku picky eating memang umum dijumpai. Namun jika tidak diatasi dan berlangsung dalam jangka waktu lama, kebiasaan picky eating bisa membuat Si Buah Hati kekurangan energi dan nutrisi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembangnya.

Agar kebutuhan gizi Si Buah Hati yang picky eater tetap terpenuhi, Bunda bisa melakukan beberapa cara berikut ini.

1. Berikan Contoh dengan Mengonsumsi Makanan Sehat

Jika Bunda jarang mengenalkan makanan bergizi atau bahkan tidak memberi contoh dengan mengonsumsi menu gizi seimbang, maka Si Buah Hati cenderung menjadi picky eater.

Untuk membantu Si Buah Hati mengurangi kebiasaannya memilih makanan, Bunda dan Ayah harus memberikan contoh yang baik di rumah. Bagaimana pun juga, Si Buah Hati cenderung meniru perilaku sekitarnya, termasuk perilaku makan.

2. Bersikaplah Fleksibel saat Menghadapi Si Buah Hati

Bunda tidak dianjurkan selalu mengalah dan mengikuti kemauan Si Buah Hati dengan hanya menyediakan makanan yang mereka suka. Hal ini justru dapat membatasi kesempatan Si Buah Hati mengenal makanan lain.

Respon kemauan anak sesuai batasnya, namun jangan paksa anak atau memarahinya karena ini justru bisa membuat Si Buah Hati semakin menolak makanan yang diberikan. 

Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan Kaya Vitamin D untuk Anak

3. Ajak Si Buah Hati Mempersiapkan Makanannya

Libatkan Si Buah Hati saat mempersiapkan makanannya. Jika perlu, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mencoba resep baru atau bahan makanan baru bersama.

Dengan begitu, Si Buah Hati pun memiliki kesempatan memilih sendiri bahan makanannya dan mencoba berbagai makanan baru yang menurutnya menarik. Pastikan buah ada dalam menu gizi seimbang, ya.

4. Batasi Asupan Gula

Terlalu banyak mengonsumsi gula atau kalori dari makanan manis membuat Si Buah Hati merasa kekenyangan sehingga ia cenderung tidak banyak makan saat waktu makan tiba. Hal ini membuat Si Buah Hati enggan mengonsumsi menu gizi seimbang.

Sebaiknya jangan memberikan terlalu banyak cemilan manis atau pun minuman manis berkalori tinggi sebelum waktu makan agar Si Buah Hati tidak kekenyangan saat waktu makan tiba. 

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Selain cara-cara di atas, Bunda juga bisa membantu melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan memberikannya menu gizi seimbang yang bervariasi. Bunda juga bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
menyiasati-kebutuhan-nutrisi-anak-yang-hobi-pilih-makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Tips Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

Published date

Pastinya, senang Bunda bisa melihat Si Buah Hati sudah bisa mengucapkan sepatah dua patah kata! “Ma..Mau Mi Cuuu…” Walaupun cara ia melafalkan tiap kalimat masih belum terlalu jelas, cukup bagi Bunda untuk memahami yang diinginkan. Ini artinya perkembangan bahasa anak sudah mulai nampak.

Perkembangan Bahasa Anak Sebagai Alat Komunikasi

Untuk bisa menjelaskan apa yang diinginkan atau butuhkan, Si Buah Hati perlu bisa berbahasa dan mengerti setiap arti kata yang ia ucapkan. Dengan berbahasa, ia juga bisa mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Mulai dari melakukan interaksi, pembelajaran hingga pengembangan sosial yang penting untuk masa depannya. 

Bukannya Si Buah Hati terlahir dengan dibekali kemampuan berbahasa? Memang benar Bunda. Setiap anak pasti punya kemampuan untuk berbahasa. Namun, juga perlu dirangsang agar perkembangan bahasa anak bisa lancar sesuai usianya.

Karena selain gangguan fisik tertentu, faktor stimulasi yang kurang juga memegang peranan dalam perkembangan bahasa anak. Misalnya, Si Buah Hati yang tak pernah distimulasi, perkembangan bahasanya bisa tertinggal. Padahal kemampuan bahasa ini ia perlukan dalam semua bidang kehidupan.

Tips Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

Nah, untuk bisa menstimulasi dengan benar Bunda bisa melakukan tips berikut.

1. Coba Mendongeng

Jadikan mendongeng atau membacakan buku sebagai sarana meningkatkan perkembangan bahasa pada anak, serta memperkaya kosakata, mengajarkan struktur bahasa dan belajar mengucapkan kata dengan benar.

2. Gunakan Boneka

Gunakan mainan dan bonekanya saat Anda mendongeng. Dari situ Si Buah Hati bisa belajar tentang bagaimana berimajinasi.

3. Rajin Ajak Anak Mengobrol

Perkembangan bahasa anak tak bisa terjadi begitu saja. Bunda harus rajin ajak Si Buah Hati berbicara dalam setiap kegiatan bersamanya. Walau mungkin tidak selalu memberi respons, sebenarnya ia menyerap apa yang Bunda katakan dan lakukan lho. 

Misalnya, saat berbelanja dengannya katakan “Lihat dek, ini namanya bayam. Warnanya hijau dan membuat kita sehat.”

4. Bisa Dengan Ajak Anak Bernyanyi 

Ajak Si Buah Hati menyanyi dengan gerak tubuh dan ekspresi sesuai syair lagu. Tanpa disadari, proses bernyanyi ini membuat anak mulai mengenal kata-kata baru. Tentunya, Si Buah Hati akan merasa bernyanyi sebagai kegiatan yang fun dilakukan bersama Bunda.

Untuk membantu perkembangan bahasa anak, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi Si Buah Hati, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Perkembangan Bahasa si Kecil yang Buat Bunda Bangga
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Intip 5 Cara Belajar Membaca Anak TK Ini!

Published date

Membaca adalah salah satu kemampuan penting yang perlu dikuasai anak-anak. Semakin dini anak belajar membaca, semakin baik persiapan untuk memasuki dunia pendidikan formal. Tapi bagaimana cara belajar membaca anak TK yang menyenangkan? Berikut penjelasannya, ya Bunda.

Pentingnya Belajar Membaca untuk Anak TK

Membaca adalah  hal mendasar yang harus dikuasai oleh anak. Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati membaca sejak usianya memasuki 3 tahun.

Kemampuan membaca untuk anak TK sangat penting karena sangat membantu tumbuh kembangnya. Misalnya, melalui aktivitas ini Si Buah Hati dapat mempelajari bunyi dan kata-kata baru.

Anak juga mulai memahami bagaimana suara bersatu untuk membentuk kata-kata dan apa arti kata-kata tersebut.

Membaca adalah kunci utama untuk belajar. Menanamkan kecintaan membaca untuk anak TK adalah langkah krusial untuk membuka pintu pembelajaran sepanjang hayat.

Menanamkan kecintaan membaca sejak dini memberi awal yang baik untuk memperluas kosakata dan membangun kemandirian serta percaya diri si Buah Hati. Anak belajar memahami dunia dan orang-orang di sekitarnya, serta membangun keterampilan sosial emosional dan imajinasi.

Kemampuan membaca merupakan salah satu faktor penunjang utama keberhasilan akademik seorang anak. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkannya sejak dini, karena masa kanak-kanak merupakan periode emas bagi perkembangan kemampuan membaca yang optimal.

Membaca adalah salah satu aspek kemampuan yang harus dikembangkan saat anak memasuki usia TK. Dengan membiasakan membaca sejak dini, anak akan memperoleh informasi lebih banyak.

Maka cara belajar membaca untuk anak TK memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangannya.

Baca Juga: Cara Tepat Meningkatkan Sistem Imunitas Anak

Tips Mengajarkan Cara Belajar Membaca Anak TK

Sebagai salah satu keterampilan fundamental, membaca perlu diajarkan sejak dini. Namun, mengajari anak TK belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Banyak orang tua berusaha mengajari anaknya yang usia TK membaca dengan mengadopsi pola-pola pembelajaran di Sekolah Dasar. Padahal, cara ini  justru menyulitkan Si Buah Hati karena mungkin akan merasa bosan saat belajar. Lalu bagaimana cara cepat belajar membaca anak TK yang efektif? Berikut tips yang bisa Bunda praktikkan:

1. Bacakan Buku untuk Anak

Cara belajar membaca anak TK yang efektif adalah membacakan buku. Orang tua dapat membacakan buku cerita kepada anak.  Dari pengalaman ini anak akan mendapatkan kesan bermakna yang muncul saat dibacakan buku.

Bahkan, riset membuktikan anak mempunyai wawasan yang lebih luas untuk menambah pengetahuan dan cara berpikir untuk menerapkan banyak kosakata dengan dibacakan buku.

2. Gunakan Media Gambar

Tips kedua adalah dengan menggunakan media gambar. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati melakukan permainan mencocokkan gambar dengan kata. Cara belajar membaca anak TK tanpa mengeja ini lebih efektif karena merangsang kreativitas, serta menciptakan suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.

Bunda juga bisa memasang gambar atau poster di dinding rumah dengan berbagai bentuk huruf. Lalu hias gambar atau poster tersebut dengan bentuk menarik dan warna mencolok agar menarik perhatian Si Buah Hati. Secara tak langsung, anak akan selalu melihat, mengingat, dan membaca gambar yang terpasang.

3. Gunakan Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah media yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan bagian tulisan, gambar, suara, video, dan animasi.

Media ini dianggap lebih efektif dan menarik untuk membantu anak belajar membaca karena mengandung berbagai jenis media sehingga proses belajar menjadi tidak monoton.

Penelitian membuktikan, media interaktif yang didukung dengan visual, audio, dan audio-visual, membuat anak lebih antusias belajar. Karena itu, media ini membantu meningkatkan kemampuan membaca anak.

4. Jadikan rutinitas

Bunda juga bisa membuat kegiatan membaca sebagai rutinitas harian untuk meningkatkan kemampuan membaca Si Buah Hati. Usahakan untuk membaca minimal satu buku setiap hari. Untuk membangun rutinitas, ciptakan ruang baca khusus yang menyimpan buku-buku dan tempat duduk yang nyaman.

5. Belajar dengan Bernyanyi

Menyanyi bisa menjadi cara belajar membaca anak TK yang menyenangkan. Umumnya, anak-anak suka musik, lagu, dan nyanyian. Karena itu, metode belajar dengan bernyanyi bisa menjadi cara belajar membaca yang menyenangkan.

Bernyanyi membantu anak menyerap, meningkatkan dan mengucapkan kata-kata. Ketika anak menyanyikan lirik penting dalam lagu, tanpa sadar akan belajar membedakan bunyi huruf, kata, dan kalimat.

Untuk memaksimalkan proses belajar anak, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati camilan atau minuman bergizi seperti susu DANCOW 3+ Imunutri, yang diformulasikan untuk anak usia prasekolah (3-5 tahun).

DANCOW 3+ Imunutri kaya akan vitamin dan kalsium. Juga dilengkapi dengan DHA, Omega 3 dan 6, serta zat besi yang bantu maksimalkan proses belajar anak.

Nah, itulah 5 cara belajar membaca anak TK yang bisa Bunda coba di rumah. Mengajari anak TK membaca memang butuh proses dan kesabaran. Bunda juga perlu mencoba berbagai cara agar anak tidak bosan saat belajar.

Image Article
Bunda, Intip 5 Cara Belajar Membaca Anak TK Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bagaimana Cara Memilih Susu untuk Anak TK?

Published date

Seiring bertambahnya usia, anak akan terus bertumbuh dan berkembang. Terkadang tanpa orang tua sadari, Si Buah Hati sudah mulai menginjak usia bersekolah.

Di Indonesia, sebelum memasuki Sekolah Dasar (SD), biasanya orang tua akan mendaftarkan buah hatinya ke Taman Kanak-kanak (TK), di mana anak akan mulai mengenal bersosialisasi dan belajar hal baru. Tentunya kebutuhan gizinya juga bertambah.

Selain melalui makanan sehari-hari, Bunda bisa memenuhi tambahan gizi Si Buah Hati dengan memberinya asupan susu pertumbuhan. Lalu, bagaimana cara memilih susu untuk anak TK yang tepat?

Memahami Kondisi Anak Usia TK

Anak usia TK bisa dibilang termasuk usia prasekolah, yakni anak usia 5-7 tahun, sebelum mulai memasuki usia sekolah pada 7-10 tahun.

Di usia ini, anak akan mulai mengenal dunia di luar lingkungan keluarganya, belajar dengan cepat, dan semakin aktif bergerak. Rasa ingin tahu yang semakin besar juga akan mendorong Si Buah Hati mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya.

Anak usia TK juga akan mulai berinteraksi dengan orang selain keluarga, lebih banyak bertemu anak seusianya, dan menjalin pertemanan.

Secara kognitif, anak usia TK akan menjadi lebih banyak bertanya seputar hal di sekelilingnya. Si Buah Hati juga akan mulai mempertanyakan alasan dari berbagai hal, seperti kenapa harus mandi, atau mengapa perlu makan sayuran.

Bunda mungkin harus mulai menjelaskan dengan sabar jawaban secara sederhana setiap pertanyaan yang dilontarkan Si Buah Hati.

Namun penting untuk diingat, jangan memaksakan anak belajar karena hal itu hanya akan membuatnya semakin menolak belajar saat sekolah.

Di sisi lain, usia ini menjadi momentum yang baik untuk memberikan peluang belajar hal baru seluas mungkin kepada anak.

Lantas, bagaimana kebutuhan gizinya? Adakah perbedaan kebutuhan gizi anak usia TK dengan anak balita?

Kebutuhan Gizi Anak Usia TK

Seiring bertambahnya aktivitas Si Buah Hati setelah memasuki usia prasekolah, tentu kebutuhan energi dan gizinya juga meningkat.

Kebutuhan gizi anak usia TK (4-6 tahun) menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan Menteri Kesehatan, yaitu:

  • Energi 1400 kkal per hari

  • Protein 25 gram per hari

  • Karbohidrat 220 gram per hari

  • Lemak 50 gram per hari

  • Air 1450 ml per hari

Selain itu, Si Buah Hati di usia TK juga tetap membutuhkan berbagai gizi mikro, aneka vitamin dan mineral lengkap, seperti vitamin A, D, E, K, kalsium, zat besi, dsb, dalam jumlah yang lebih dibandingkan saat usia balita.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan asupan makanan dan minuman bergizi setiap hari.

Dengan makanan sehat yang beragam, anak akan mendapatkan gizi seimbang yang dibutuhkan untuk ia tumbuh dan berkembang. Berikan Si Buah Hati makanan sehat seperti sayuran dan buah segar, daging merah, ayam, telur, ikan, tahu, kacang-kacangan, juga susu dan produk olahan susu, seperti keju.

Untuk minuman, pilihan terbaik bagi anak usia prasekolah adalah air dan juga susu. Kegunaan susu untuk anak TK bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi karena mengandung kalsium . Susu untuk anak TK juga menjadi sumber energi yang baik untuk membantunya beraktivitas dengan bebas.

Sebaiknya, batasi memberikan Si Buah Hati minuman manis yang mengandung gula tambahan sukrosa, seperti soda dan jus kemasan. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan resiko karies gigi dan kelebihan berat badan

Sebagai gantinya, berikan susu yang kaya kalsium dan vitamin D. Bisa juga dengan memberikan jus buah yang diperas sendiri dan tanpa gula tambahan sukrosa. Ibu dapat mengecek  kandungan gula di label kemasan agar konsumsi gulanya terpantau .

Baca Juga: Mengasah Kecerdasan Spiritual Anak Sejak Dini

Kandungan Gizi yang Penting Dalam Susu untuk Anak TK

Setelah tahu kebaikan dan manfaat susu, selanjutnya Bunda perlu mengetahui cara memilih susu yang bagus untuk anak TK. Salah satunya dengan mencari tahu kandungan gizi di dalam susu.

Pilih susu untuk anak sekolah TK yang memiliki kandungan gizi penting dan dibutuhkan Si Buah Hati, di antaranya:

1. Protein

Susu merupakan sumber yang kaya protein, dengan satu gelas susu dapat mengandung 8 gram protein. Zat gizi protein dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang, memperbaiki sel, hingga mengatur sistem imunitas.

Susu juga memiliki protein yang lengkap, termasuk 9 asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal.

2. Kalsium

Susu merupakan sumber tinggi kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan gigi kuat. Rutin mengonsumsi susu sejak dini dapat mengurangi risiko penyakit tulang seperti osteoporosis di usia senja.

3. Zat Besi

Mineral zat besi dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin yang berfungsi membantu sel darah mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

4. Zink

Zink termasuk nutrisi mikro yang penting bagi tubuh. Bermanfaat untuk memperkuat daya tahan dan membantu penyembuhan luka.

5. DHA

DHA atau Docosahexaenoic acid, merupakan jenis asam lemak esensial Omega 3 yang baik untuk kesehatan tubuh. Bermanfaat mulai dari kesehatan otak hingga jantung.

6. Omega 3 & 6

Keduanya merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan memiliki banyak manfaat. Omega 3 baik untuk otak, jantung, dan sistem metabolisme, sementara Omega 6 memberi energi pada tubuh.

Selain memperhatikan kandungan gizinya, dalam memilih susu untuk anak prasekolah, Bunda juga bisa melihat fungsi bermacam zat gizi pada kemasan produk susu. Jika Bunda sedang mencari susu yang  ditujukan untuk anak usia 5-6 tahun, Bunda dapat memilih susu Dancow 5+ Imunutri.

Susu Dancow 5+ Imunutri diformulasikan untuk anak Indonesia usia prasekolah. Memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, D, B6, dan B12. Serta mengandung mineral penting untuk pertumbuhan, seperti kalsium, zink, dan zat besi. Juga diperkaya DHA dan Omega 3 & 6.

Susu Dancow 5+ Imunutri cocok sebagai pilihan susu untuk anak TK yang dapat membantu perkembangan Si Buah Hati agar tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi.

Image Article
Bagaimana Cara Memilih Susu untuk Anak TK?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Mengatur Menu untuk Penuhi Asupan Anak Saat Puasa

Published date

Bagi umat muslim, puasa selama bulan Ramadan merupakan rukun Islam keempat yang wajib dijalankan bagi yang mampu secara fisik dan sudah baligh. Puasa adalah menahan lapar dan haus sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Meski anak-anak yang belum baligh belum diwajibkan untuk berpuasa, namun Bunda dan Ayah bisa mulai memperkenalkan makna puasa sejak dini pada Si Buah Hati dan memperhatikan asupan gizi anak saat puasa.

Perhatikan Asupan Gizi Seimbang dari Makanan dan Minuman

Langkah pertama yang bisa Bunda lakukan untuk mempersiapkan Si Buah Hati belajar berpuasa adalah memastikan kebutuhan gizi terpenuhi dengan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pastikan makanan dan minuman Si Buah Hati mengandung cukup zat gizi, mulai karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air putih. 

Perhatikan juga apakah tinggi dan berat badannya sudah sesuai dengan usia Si Buah Hati saat ini. Hal ini dilakukan agar Si Buah Hati dapat tetap aktif saat belajar berpuasa dan tidak mudah sakit akibat daya tahan tubuh yang menurun.

Selain itu, asupan makanan bergizi selama berpuasa juga membantu proses tumbuh kembang Si Buah Hati tetap dapat berjalan dengan optimal serta mencegah timbulnya risiko penyakit seperti diabetes, anemia, berat badan yang tidak sehat, dan gangguan kardiovaskular pada anak-anak.

Cara Menjaga Kesehatan Si Buah Hati saat Berpuasa

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa kunci utama dalam menjaga kesehatan anak saat berpuasa adalah pemenuhan kebutuhan gizi dengan baik selama bulan Ramadan. Penurunan asupan gizi Si Buah Hati saat puasa harus diimbangi dengan pemberian makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa.

Tak hanya makanan bergizi, kebutuhan nutrisi anak puasa juga harus dipenuhi dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya setiap harinya, baik melalui air mineral, sayur dan buah-buahan yang tinggi kadar airnya, dan susu. Tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan pasokan oksigen ke seluruh tubuh selama berpuasa. 

Baca Juga: Yuk, Buka Puasa dengan Menu Sehat Menyegarkan!

Jenis-jenis Zat Gizi yang dibutuhkan Si BUAH Dsaat berpuasa

Agar Si Buah Hati dapat belajar berpuasa dengan nyaman, berikut ini beberapa kandungan gizi yang dibutuhkan oleh toddler dan prasekolah selama bulan Ramadan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Selama menjalankan puasa pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau nasi hitam, kentang, jagung atau ubi, atau konsumsi nasi putih secukupnya.

2. Protein

Bunda  bisa memberikan protein, baik jenis hewani atau nabati, misal ikan, ayam, telur, daging, dan susu. Untuk protein nabati bisa dari tempe, tahu, dan kacang hijau. 

3. Lemak

Kebutuhan lemak adalah untuk menghasilkan energi hingga penyerapan vitamin. Tapi pastikan untuk mengonsumsi lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, telur, dan kacang. 

4. Vitamin, Mineral, Serat, Cairan

Selain zat gizi makro nutrisi di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah asupan vitamin, mineral, serat, dari sayuran dan buah. Pastikan juga cukup menghidrasi tubuh dengan air putih, buah, dan susu. 

Salah satu mineral yang dibutuhkan Si Buah Hati adalah zat besi. Memenuhi kebutuhan zat besi yang dibutuhkan anak saat puasa pada toddler dapat mencegah risiko anemia, meningkatkan fungsi otak, dan menjaga kesehatan otot tubuhnya. Sumber zat besi yang bisa dikonsumsi antara lain daging merah, susu, sayuran hijau, telur, dan kacang-kacangan.

Tips Meyusun Menu Sehat untuk Asupan Gizi Anak saat Puasa

Agar gizi Si Buah Hati terpenuhi selama bulan Ramadan, simak tips menyusun menu sehat menurut Stanford Medicine berikut ini.

  1. Memberikan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, oatmeal, dan sereal.
  2. Pastikan dalam piring makan Si Buah Hati tersedia sayuran yang beraneka warna untuk menarik selera makan sekaligus memenuhi kebutuhan seratnya dengan baik.
  3. Sediakan lauk yang mengandung protein, seperti daging, telur, tahu, atau tempe.
  4. Sediakan buah-buahan saat sahur dan berbuka puasa, seperti kurma, jeruk, semangka, dan pisang.
  5. Sediakan susu untuk melengkapi kebutuhan gizinya, seperti DANCOW 3+ Imunutri. 

DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, Omega 3 & 6 serta kombinasi DHA dan Zat Besi, untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati. Bunda bisa berikan segelas susu saat sahur dan sebelum tidur.

Image Article
Tips Mengatur Menu untuk Penuhi Asupan Anak Saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Mudik Bersama Anak: Mengatasi Kebosanan di Jalan

Published date

Momen mudik atau pulang ke kampung halaman menjelang perayaan Idul Fitri adalah salah satu tradisi yang memiliki makna sangat penting bagi masyarakat di Indonesia. Pasalnya, tak hanya dijadikan sebagai ajang bermaaf-maafan, mudik juga menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga besar dan menghabiskan waktu dengan penuh sukacita.

Nah, di momen Lebaran tahun ini, apakah Bunda dan keluarga merencanakan untuk mudik ke kampung halaman? Jika iya, pastikan untuk mempersiapkan semuanya dengan matang, ya. Sebab menempuh perjalanan jauh bersama keluarga saat mudik Lebaran cukup menyita waktu, tenaga, dan tentunya biaya. Agar perjalanan menuju kampung halaman tidak terasa membosankan, yuk simak tips mudik bersama anak berikut ini!

Pilihan Jenis Transportasi saat Mudik bersama Si Buah Hati

Tradisi mudik Lebaran di Indonesia sejatinya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Jika dulu orang-orang banyak melakukan perjalanan mudik dengan berjalan kaki atau mengendarai kuda, lain halnya dengan saat ini. Perkembangan teknologi membuat perjalanan mudik lebih mudah dan bisa ditempuh baik melalui transportasi darat, laut maupun udara.

Beberapa jenis kendaraan yang biasa dipakai untuk mudik bersama keluarga antara lain kendaraan pribadi (mobil), kereta api, mobil travel, bus, pesawat, dan juga kapal laut.

Tantangan Perjalanan Mudik 

Menempuh perjalanan jauh saat mudik bersama anak-anak memang cukup menantang. Apalagi jika mengingat bahwa anak-anak, terutama di bawah usia lima tahun memiliki rentang perhatian yang pendek, cepat lelah, dan lebih mudah merasa bosan. Tanpa perencanaan yang matang, mudik Lebaran bisa menjadi hal yang membosankan dan melelahkan.

Agar Bunda dan Ayah bisa mempersiapkan mudik Lebaran dengan matang, pahami dan waspadai beberapa tantangan yang mungkin terjadi saat menempuh perjalanan jauh bersama anak-anak berikut ini.

  1. Biaya perjalanan yang cukup besar, terutama saat menggunakan kendaraan pribadi. Biasanya, kondisi jalanan yang cukup macet membuat Ayah dan Bunda harus menyiapkan biaya yang cukup besar untuk membeli makan, membeli BBM, berhenti di penginapan saat kelelahan, dan juga biaya selama berada di kampung halaman. 
  2. Begitu juga jika mudik menggunakan transportasi lain seperti pesawat, kereta, dan kapal laut di mana harga tiketnya juga akan sangat mahal saat musim mudik Lebaran.
  3. Anak mudah rewel karena merasa bosan dan lelah karena perjalanan yang cukup panjang. 
  4. Kesulitan untuk menemukan makanan bergizi untuk anak-anak selama menempuh perjalanan mudik.
  5. Anak sakit atau muntah saat di perjalanan karena mabuk darat, laut, atau udara. 

Baca Juga: Ajak Si Buah Hati Puasa dengan Menu Penambah Energi

Cara Mengatasi Si Buah Hati Bosan saat Mudik

Perjalanan yang panjang dan kondisi jalanan yang macet selama mudik Lebaran cenderung membuat anak-anak lebih cepat merasa bosan dan berujung rewel serta banyak mengeluh. Untuk menjaga mood Si Buah Hati selama perjalanan, simak tips mudik agar anak tidak bosan berikut ini. 

  1. Cara agar anak tidak rewel saat mudik adalah dengan memberikan mainan atau aktivitas seru yang bisa mereka lakukan saat berada di perjalanan. Bunda juga bisa mengajaknya berdiskusi mengenai kegiatan apa saja yang ingin dilakukan saat sudah sampai di kampung halaman.
  2. Tips mudik agar anak tidak bosan selanjutnya adalah menyediakan makanan dan camilan sehat favorit Si Buah Hati selama perjalanan mudik Lebaran.
  3. Memastikan kebutuhan cairan tubuh Si Buah Hati terpenuhi dengan baik, sehingga mereka terhindar dari dehidrasi selama menempuh perjalanan. Oleh karena itu pastikan untuk membawa air minum serta susu selama perjalanan.
  4. Saat memutuskan untuk menggunakan pesawat terbang, pastikan untuk memilih maskapai yang ramah anak, pilih tempat duduk yang nyaman, dan menyesuaikan waktu keberangkatan dengan jam tidur Si Buah Hati.

Mood Si Buah Hati juga tergantung kondisi kesehatan dan fisiknya. Itu sebabnya Bunda perlu memenuhi kebutuhan gizi dan cairan Si Buah Hati saat mudik atau selama puasa. 

Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, Omega 3 & 6 serta kombinasi DHA dan Zat Besi, untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.  

Itu tadi beberapa tips mudik bersama anak dan mengatasi kebosanan. Semoga bermanfaat dan selamat mudik!

Image Article
Tips Mudik Bersama Anak: Mengatasi Kebosanan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Anak Puasa Sejak Dini yang Perlu Bunda Ketahui

Published date

Perasaan senang dan bahagia untuk kembali berpuasa di bulan Ramadan tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga Si Buah Hati yang masih di sekolah dasar. Meskipun mereka belum diwajibkan untuk berpuasa, tidak ada salahnya jika Bunda mulai mengajarkan anak puasa sejak dini.

Berbeda dengan orang dewasa yang sudah harus berpuasa penuh setiap harinya selama bulan Ramadan, cara mengajarkan anak usia dini puasa tentu harus dilakukan secara bertahap. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan fisik anak-anak agar mereka terbiasa untuk berpuasa setiap hari.

Nahjika Bunda berencana untuk mengajarkan Si Buah Hati untuk mulai berpuasa, yuk simak caranya berikut ini!

Manfaat Mengajarkan Puasa Sejak Dini pada Anak

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tips mengajarkan puasa untuk anak, penting juga untuk menjelaskan beberapa manfaat berpuasa pada Si Buah Hati berikut ini.

1. Detoksifikasi tubuh

Meski Bunda sudah menjaga asupan gizi Si Buah Hati dengan baik di rumah, masih ada kemungkinan anak-anak mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung zat aditif seperti pewarna dan pengawet tambahan yang berbahaya bagi tubuh.

Dalam hal ini, puasa bisa dilakukan sebagai bentuk detoksifikasi tubuh dari zat-zat aditif tersebut. Sebab saat berpuasa kita tidak makan dan minum dalam waktu yang lama. Hal ini membuat sistem pencernaan tubuh beristirahat sementara dan membuang zat-zat berbahaya dari dalam tubuh melalui keringat, urin, dan feses. Proses inilah yang membuat tubuh Si Buah Hati menjadi lebih sehat dari sebelumnya.

2. Meningkatkan metabolisme tubuh

Saat berpuasa, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh pun jumlahnya lebih sedikit. Kondisi ini membuat tubuh terutama bagian perut bekerja lebih baik dalam mencerna makanan yang masuk, sehingga membuat proses metabolisme berjalan lebih cepat.

3. Puasa dapat membersihkan jiwa

Berpuasa di bulan Ramadan menahan kita untuk melakukan berbagai hal buruk yang dapat merusak moral. Oleh karena itu, puasa di bulan Ramadan dapat membersihkan jiwa sekaligus meningkatkan pahala kita sebagai umat muslim.

4. Puasa dapat meningkatkan keimanan seseorang

Mengajarkan anak berpuasa juga dapat dimanfaatkan sebagai cara untuk membuat mereka menjadi pribadi yang lebih saleh. Selain berpuasa, ajak Buah Hati untuk ikut melakukan berbagai amalan seperti salah berjamaah, tarawih, mengaji, berbagi takjil, dan perbuatan terpuji lainnya.

Namun, pastikan untuk mengajaknya dengan cara yang menyenangkan, sehingga Buah Hati tidak melakukan berbagai kegiatan selama bulan Ramadan secara terpaksa. Melalui berbagai kegiatan ibadah saat bulan Ramadan, maka Si Buah Hati bisa tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan memiliki keyakinan yang teguh pada Allah.

5. Puasa dapat melatih kedisiplinan anak

Rutinitas seperti bangun sahur, aturan untuk menahan lapar dan haus, serta berbagai amalan selama bulan Ramadan juga bisa Bunda jadikan sebagai cara untuk melatih kedisiplinan anak. Dengan kebiasaan tersebut Si Buah Hati akan mendapat pemahaman untuk bersabar dan juga tepat waktu.

6. Puasa dapat mengasah rasa empati 

Berpuasa juga merupakan salah satu cara untuk mengasah rasa empati dan kepedulian Si Buah Hati terhadap lingkungan sekitarnya. Sebab saat menahan lapar dan haus, maka mereka ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang masih kekurangan. Bunda juga bisa mengajaknya untuk menyisihkan sebagian uang atau makanan untuk dibagikan kepada yang membutuhkan agar anak belajar untuk lebih bersyukur atas apa yang dimiliki.

Baca Juga: Ingin Buka Puasa? Hindari Makanan Ini!

Tips Mengenalkan Konsep Puasa bagi Anak

Agar Si Buah Hati bisa belajar berpuasa dengan baik, berikut ini tips mengenalkan konsep puasa bagi anak-anak yang bisa Bunda terapkan.

1. Menjelaskan makna puasa dari sudut pandang Islam

Jelaskan pada toddler dan anak usia prasekolah mengenai pengertian puasa dari sudut pandang agama Islam dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Misalnya dengan menjelaskan bahwa puasa adalah tidak memasukkan sesuatu (makan dan minuman) melalui mulut mulai dari waktu imsak hingga azan Magrib. Di Indonesia sendiri lamanya orang berpuasa berlangsung antara 10-12 jam.

2. Meski anak-anak belum wajib berpuasa, namun mereka tetap boleh melaksanakannya

Selanjutnya, jelaskan bahwa kegiatan berpuasa hanya wajib dijalankan bagi yang memiliki akal sehat dan telah memasuki masa baligh atau sudah dewasa. Mengingat bahwa toddler dan anak-anak usia prasekolah belum termasuk usia dewasa, maka mereka belum memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa pada bulan Ramadan.

Namun Bunda bisa mulai mengajarkan anak puasa sejak dini dengan ikut melibatkannya saat sahur, buka puasa, hingga mengajaknya untuk berpuasa setengah hari agar mereka semakin terbiasa.

3. Menjelaskan rutinitas yang dilakukan selama bulan Ramadan

Selain menahan lapar dan haus, jelaskan juga bahwa ada beberapa rutinitas yang biasanya dilakukan selama bulan Ramadan seperti:

  • Sahur saat dini hari di mana seseorang perlu mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan serat agar dapat menjalankan puasa dengan lebih bertenaga dan tidak lemas.

  • Melakukan berbagai amalan saat bulan Ramadan, mulai dari bersedekah, mengaji, solat lima waktu, dan solat tarawih berjamaah.

  • Menghabiskan waktu menjelang waktu berbuka puasa atau yang disebut dengan ngabuburit dengan melakukan berbagai hal menyenangkan.

  • Berbuka puasa saat adzan Magrib.

Cara Mempersiapkan Anak Secara Mental dan Fisik agar Siap Berpuasa

Setelah menjelaskan manfaat dan konsep puasa pada Si Buah Hati, penting juga untuk mempersiapkan mental dan fisiknya dengan baik agar mereka dapat terbiasa berpuasa selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, yuk simak tips mengajarkan puasa untuk anak berikut ini: 

  1. Membiasakannya untuk bangun sahur meski hanya untuk minum air putih atau susu dan melanjutkan tidurnya kembali.
  2. Mengajak anak-anak untuk menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa.
  3. Mengajak anak-anak untuk melakukan rutinitas selama bulan Ramadan, seperti ngabuburit berburu takjil favorit, solat tarawih berjamaah, berbagi takjil, dan beberapa amalan lainnya.
  4. Menunda waktu sarapan. Misalnya jika Si Buah Hati terbiasa sarapan pukul enam pagi, maka Bunda bisa menundanya hingga pukul tujuh atau sampai anak-anak minta makan. 
  5. Mengajarkan anak untuk tidak sarapan selama bulan Ramadan, namun memajukan waktu makan siang agar mereka tidak merasa kelaparan.
  6. Mulai mengajarkan Si Buah Hati untuk berpuasa selama 3-4 jam terhitung dari waktu solat subuh. Setelah terbiasa, Bunda bisa menambah waktu berpuasa hingga pukul 12 siang, sehingga anak-anak akan mulai terbiasa.

Cara mengajarkan anak usia dini puasa agar lebih siap secara fisik tentunya adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik. Saat sahur dan berbuka, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan menyediakan makanan bergizi seimbang yang mengandung nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral agar proses pertumbuhannya tidak terganggu. Tak hanya itu saja, pastikan untuk memberikan variasi makanan dalam hal bentuk, rasa, dan warnanya sehingga anak-anak tetap semangat untuk sahur dan berbuka puasa.

Selama Si Buah Hati berpuasa, Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Imunutri 2 kali sehari, yaitu saat sebelum tidur malam dan sahur supaya ia bisa semangat belajar puasa saat Ramadan.

DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi vitamin A, C, E, dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, omega 3 & 6, serta kombinasi unik DHA dan zat besi untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.

Image Article
Cara Mengajarkan Anak Puasa Sejak Dini yang Perlu Bunda Ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Menyiapkan Menu Sahur Pertama untuk Anak

Published date

Mengajarkan arti puasa Ramadan pada anak usia prasekolah merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Alih-alih memaksa mereka untuk langsung puasa penuh hingga magrib, Bunda bisa memulainya dengan mengajak mereka untuk puasa setengah hari dan mengenalkan beberapa rutinitas yang dilakukan selama bulan Ramadan pada Si Buah Hati, salah satunya adalah dengan mengajaknya untuk ikut sahur bersama keluarga.

Agar Si Buah Hati makin bersemangat belajar berpuasa, berikut ini beberapa rekomendasi menu sahur pertama untuk anak yang bisa Bunda siapkan di rumah.

Manfaat Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak selama Puasa

Meski anak prasekolah pada umumnya hanya mampu berpuasa setengah hari, namun penting bagi orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi anak dengan baik, termasuk dalam menyiapkan menu sahur untuk anak usia dini.

Pasalnya, selama menjalankan puasa, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh berkurang sebanyak 20-30 persen setiap harinya. Dengan begini, anak-anak tetap dapat melakukan berbagai akitivitas harian dengan lancar, tidak mudah lelah, dan tidak merasa lapar meski sedang berpuasa.

Tak hanya itu saja, pemenuhan kebutuhan gizi anak selama berpuasa juga dapat mendukung proses tumbuh kembang anak prasekolah berjalan dengan optimal, sehingga mereka bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti:

  1. Energi yang stabil.
  2. Tulang dan gigi yang kuat.
  3. Kesehatan mental yang lebih baik.
  4. Mempertahankan berat badan yang sehat.
  5. Mencegah penyakit kronis.

Baca Juga: Cara Ajarkan Makna Puasa untuk Si Buah Hati

Tips Menyusun Menu Sahur Pertama untuk Anak 

Makan sahur merupakan salah satu bagian penting dari puasa Ramadan, terutama bagi anak-anak yang sedang mulai belajar untuk berpuasa. Agar kebutuhan gizi anak prasekolah tetap terpenuhi dengan baik guna mendukung puasanya, simak tips menyiapkan menu sahur bergizi untuk anak berikut ini.

  1. Menu sahur pertama untuk anak harus mengandung karbohidrat yang berperan sebagai sumber energi utama saat berpuasa. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, dan ubi Si Buah Hati masih bisa mengonsumsi nasi putih, namun dalam porsi secukupnya ditambah dengan sayuran hijau. 
  2. Menyiapkan makanan yang kaya akan serat. Serat berperan untuk memperlambat proses perubahan karbohidrat menjadi gula, sehingga anak-anak bisa merasa kenyang lebih lama. Sumber serat yang paling baik untuk dikonsumsi adalah sayuran hijau.
  3. Siapkan lauk tinggi protein yang bisa dijadikan sebagai sumber tenaga. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani contohnya adalah daging, telur, ikan, ayam, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.
  4. Memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh dengan memberikan buah-buahan saat sahur. Berikan buah-buahan favorit anak-anak, seperti semangka, pisang, alpukat, dan masih banyak lagi. 
  5. Hindari konsumsi makanan tinggi gula pada saat sahur karena dapat meningkatkan rasa lapar dan hanya mengandung gizi yang rendah.
  6. Menghindari makanan yang terlalu asin agar anak-anak tidak mudah merasa haus dan mengalami dehidrasi.
  7. Memberikan porsi makan yang tidak terlalu berlebihan untuk Si Buah Hati, namun pastikan kebutuhan gizinya seimbang.
  8. Mengajak Si Buah Hati untuk ikut menyiapkan menu sahur pilihannya. Untuk yang satu ini, Bunda bisa menanyakan pada mereka satu hari sebelumnya mengenai menu apa yang ingin disantap saat sahur. Dengan begini, mereka akan lebih bersemangat saat sahur.
  9. Pastikan Si Buah Hati cukup mengonsumsi air putih selama puasasi sehingga tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik untuk melancarkan proses metabolisme. 
  10. Lengkapi asupan makanan saat sahur dengan susu. Kandungan protein, vitamin, mineral, dan mikronutrien lain pada susu akan membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa. 

Untuk bantu penuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati saat berpuasa, Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Imunutri dengan varian rasa favorit anak 2 kali sehari, saat sebelum tidur dan sahur. DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, Omega 3 & 6 serta kombinasi DHA dan Zat Besi, untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati. 

Image Article
Tips Menyiapkan Menu Sahur Pertama untuk Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off