Pentingnya Konsumsi Susu untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati yang berusia 1-3 tahun sedang dalam masa eksploratif. Di usia ini, anak akan lebih sering ‘bersentuhan’ dengan berbagai mikroorganisme yang dapat membuatnya sakit.

Itu sebabnya, penting bagi Bunda untuk memastikan daya tahan tubuh Si Buah Hati tetap kuat sehingga dapat menjaga dari risiko terserang penyakit.

Salah satu caranya yakni dengan memberikan asupan makanan dan minuman bergizi lengkap dan seimbang, termasuk susu untuk daya tahan tubuh.

Lalu, jenis gizi seperti apa yang dibutuhkan anak untuk daya tahan tubuhnya dan bagaimana cara mendapatkannya?

Cari tahu juga pentingnya konsumsi susu untuk daya tahan tubuh anak dan bagaimana tips memilih susu untuk Si Buah Hati dalam artikel ini, Bunda.

Pentingnya Sistem Imun untuk Dukung Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Status gizi Si Buah Hati yang kurang baik menjadi faktor risiko dan dapat membuatnya rentan terinfeksi. Imunitas tubuh erat kaitannya dengan cukup atau tidaknya asupan nutrisi anak yang berpengaruh langsung terhadap status gizi dan daya tahan tubuhnya.

Jika asupan nutrisinya tidak cukup dan tidak seimbang, maka sistem imun tubuh tidak berfungsi dengan baik. Si Buah Hati menjadi sering sakit atau mudah terkena infeksi yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Ini pentingnya ia mendapatkan nutrisi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari asupan makanannya sehari-hari.

Nutrisi Makanan untuk Meningkatkan Imun Tubuh

Guna memperbaiki status gizi Si Buah Hati, berikan asupan makanan dengan komposisi gizi yang tepat dari segi jumlah, jenis, maupun frekuensinya.

Pemberian gizi perlu mencakup asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral). Berikut zat gizi yang untuk mendukung fungsi sistem imun Si Buah Hati:

● Zink. Meningkatkan imunitas tubuh dan membantu melawan penyakit infeksi seperti diare, pneumonia, dan malaria.
● Zat besi. Selain memiliki tugas untuk mendukung sistem tubuh, zat besi juga sangat penting dalam perkembangan motorik dan kognitifnya. Anak-anak dan ibu hamil umumnya rentan mengalami kekurangan zat besi.
● Vitamin A. Berfungsi untuk menjaga kesehatan mata serta mendukung fungsi sistem imun. Anak dengan defisiensi vitamin A mempunyai resiko lebih besar akan terjadinya kebutaan dan ancaman meninggal akibat penyakit menular berbahaya seperti campak atau diare.
● Vitamin C. Berperan melawan infeksi dan sangat penting dalam pembentukan sel-sel saraf di otak,
● Vitamin D. Meningkatkan fungsi sistem imun serta membantu penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulang.

Baca Juga: Tahap Perkembangan dan Stimulasi Tepat Bayi

Sumber Makanan yang Dapat Menambah Daya Tahan Tubuh Anak

Di usia 1-3 tahun, Si Buah Hati umumnya mengalami masa sulit makan atau melakukan GTM (gerakan tutup mulut). Untuk mengatasinya, Bunda perlu memberikan menu makanan bervariasi, baik dari segi tampilan maupun rasa, tapi tetap memperhatikan aturan makan yang benar.

Berikut adalah beberapa sumber makanan dengan nutrisi untuk daya tahan tubuh Si Buah Hati:

● Zink: tiram, kepiting, kacang polong.
● Zat Besi: tiram, telur, ikan, bayam.
● Vitamin A: hati, susu, ikan, sayuran kaya akan karotenoid seperti wortel, ketela, dan bayam.
● Vitamin C: buah-buahan sitrus, paprika, sayuran hijau.
● Vitamin D: selain pada sinar matahari, vitamin ini dapat ditemukan pada minyak ikan dan susu (fortifikasi).

Di antara berbagai sumber makanan yang mengandung nutrisi untuk daya tahan tubuh, susu bisa menjadi pilihan Bunda untuk Si Buah Hati. Karena di dalam susu pertumbuhan, biasanya telah diperkaya aneka gizi penting yang diperlukan anak.

Manfaat Nutrisi Susu untuk Tumbuh Kembang Anak

Berkat kandungan nutrisinya yang lengkap, susu telah dikenal sebagai asupan bergizi yang baik bagi tubuh, terutama untuk anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.1

Ada banyak manfaat susu untuk anak, di antaranya:

● Membantu memenuhi kebutuhan gizi anak yang sulit dipenuhi hanya dari asupan makanan dan minuman sehari-hari.
● Protein susu penting untuk fungsi tubuh, mendorong tumbuh kembang anak, memperbaiki sel yang rusak, hingga membantu daya tahan tubuh.2
● Kalsium dan vitamin D dalam susu membantu pertumbuhan dan memperkuat tulang dan gigi anak.3

Untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan atau susu sapi setelah berusia 1 tahun. Disarankan anak usia 1-2 tahun mendapatkan 2 gelas susu atau sekitar 500 ml per hari.4

Tips Memilih Susu untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Meskipun bergizi dan memiliki banyak manfaat, namun Bunda tidak boleh asal memberikan susu kepada Si Buah Hati. Pastikan Bunda memilih susu terbaik bagi anak.

Maka dari itu, Bunda perlu tahu beberapa tips cara memilih susu untuk daya tahan tubuh anak berikut ini:

1. Pilih jenis susu yang sesuai untuk anak

Tips pertama dalam memilih susu anak adalah pilih jenis susu yang sesuai untuk Si Buah Hati, terutama bila anak memiliki kondisi khusus seperti intoleransi terhadap laktosa atau alergi. Pastikan terlebih dahulu apakah Si Buah Hati memiliki intoleransi laktosa atau alergi bahan tertentu, jika Bunda ragu konsultasikanlah dengan tenaga kesehatan.

Perhatikan kandungan nutrisinya

Sebelum memilih susu untuk daya tahan tubuh anak, terlebih dahulu perhatikan kandungan nutrisi yang tertera pada label informasi nilai gizi. Pastikan susu yang Bunda pilih memiliki semua zat gizi penting yang dibutuhkan untuk mendukung imunitas tubuh Si Buah Hati, seperti zat besi, zink, serta vitamin A, C, dan D.

2. Perhatikan kemasan susu

Perhatikan informasi yang tertera pada kemasan susu dan pastikan sudah ada logo halal dan nomor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lihat tanggal kedaluwarsa untuk memastikan produk susu masih layak dikonsumsi. Pastikan juga kemasan dalam kondisi baik dan tidak penyok.

3. Pilih rasa yang disukai anak

Produk susu untuk anak biasanya memiliki beberapa pilihan rasa, seperti vanila atau madu. Memilih susu dengan rasa yang disukai anak tentu akan membuat Si Buah Hati lebih bersemangat meminumnya dan mendapat manfaat dari susu untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Selain itu susu tanpa kandungan  sukrosa (gula tambahan) akan membuat susu pilihan bunda menjadi lebih sehat.

Saat memberikan susu pertumbuhan untuk Si Buah Hati, Bunda tentu ingin memilih merk susu yang bagus untuk daya tahan tubuh anak, seperti susu Dancow 1+ Imunutri.

Susu Dancow 1+ Imunutri diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun dengan kandungan nutrisi untuk daya tahan tubuh, selain itu dengan DHA, zat besi, Omega 3 & 6, juga 0 gram sukrosa. Dukung Si Buah Hati agar terjaga daya tahan tubuhnya dan ia tumbuh cerdas.

 

 

Sumber:

  1. How much milk does a toddler need? Recommendations and benefits - Medical News Today. Retrieved May 27 2024 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-much-milk-for-a-toddler
  2. 5 Ways That Drinking Milk Can Improve Your Health - Healthline. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/milk-benefits
  3. Why Dairy Is an Important Part of Your Child’s Healthy Diet - Cleveland Clinic. Retrieved May 27 2024 from https://health.clevelandclinic.org/dont-forget-dairy-part-childs-healthy-diet
  4. Does Milk Help Kids Grow? - Healthline. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/does-milk-help-you-grow
Image Article
Ragam Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Penuhi Kebutuhan Zat Besi Pada Si Buah Hati

Published date

Salah satu trace element penting yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati untuk tumbuh-kembangnya adalah zat besi. Mencukupi kebutuhan zat besi pada anak setiap hari akan menghindarkannya dari kekurangan zat besi yang berdampak negatif ke perkembangan kognitif dan motorik, serta mempengaruhi perilakunya.
Selain itu, Bunda juga perlu tahu ciri-ciri anak yang kekurangan zat besi sehingga dapat meresponsnya dengan tanggap. Yuk, simak informasi berikut ini! 

Selain itu, Bunda juga perlu tahu ciri-ciri anak yang kekurangan zat besi sehingga dapat meresponsnya dengan tanggap. Yuk, simak informasi berikut ini!

Fungsi Zat Besi bagi Tumbuh-Kembang Anak

Zat besi merupakan zat gizi yang esensial bagi tumbuh-kembang anak usia dini, mulai dari bayi, toddler, usia sekolah  bahkan sampai dewasa. Zat besi memainkan peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.

Seperti diketahui, kesehatan fisik dan kecukupan nutrisi sangatlah penting bagi pertumbuhan anak pada dua tahun pertama kehidupannya. Itulah mengapa Bunda perlu mencukupi kebutuhan zat besi pada anak. Sebab, anak yang tidak mendapatkan asupan zat besi adekuat bisa mengalami keterlambatan perkembangan kognitif dan gangguan pertumbuhan otak secara permanen.1

Zat besi adalah komponen penting yang terdapat di dalam hemoglobin, yaitu protein dalam sel-sel darah merah yang berperan untuk mengikat oksigen, sehingga oksigen dapat disebarkan dari paru-paru ke seluruh tubuh lewat darah. Zat besi juga membantu otot-otot untuk menyimpan dan menggunakan oksigen saat dibutuhkan.

Dampak kekurangan zat besi membuat tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin, sehingga sel-sel darah merah berkurang jumlahnya. Kondisi ini disebut dengan anemia defisiensi besi. Kurangnya sel-sel darah merah membuat organ-organ dan jaringan otot di tubuh tidak dapat berfungsi optimal karena kekurangan oksigen, sehingga akhirnya mengganggu tumbuh-kembang Si Buah Hati.

Zat besi juga berperan dalam memastikan otak berfungsi secara normal serta membantu proses perkembangan otak Si Buah Hati. Karena itu, saat otaknya mengalami perkembangan pesat dari usia 0-5 tahun, kebutuhan zat besi pun meningkat. Zat besi ini diantarkan oleh darah ke otak, sehingga. kekurangan zat besi juga mengganggu fungsi dan perkembangan otak.

Selain itu, memenuhi kebutuhan zat besi anak 1 tahun pertama kehidupannya sangat penting untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi (ADB). ADB sendiri cukup umum terjadi pada anak-anak. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi anak dengan ADB di Indonesia cukup tinggi. Jika dibiarkan tanpa intervensi, tentu memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Apalagi, zat besi punya peran penting untuk bantu sirkulasi oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Zat besi juga membantu otot untuk menyimpan dan menggunakan oksigen.

Lebih jelasnya, tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah ke seluruh sel tubuh serta memberikan warna merah pada sel darah. Tanpa zat besi yang cukup, sel darah menjadi kecil dan pucat. Pada akhirnya, hal ini membuat banyak organ tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal.

Inilah mengapa memenuhi kebutuhan zat besi sangat penting untuk menjalankan fungsi dan perkembangan tubuh. Peran lain dari zat besi adalah fungsi kekebalan tubuh dan berperan dalam proses mielinisasi saraf di otak.

Baca Juga: Penuhi Zat Besi Harian Si Kecil

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak

Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan yang sesuai dengan kebutuhan zat besi per hari mungkin tidak langsung menunjukkan gejala. Namun, jika berlangsung terus menerus, kekurangan zat besi akan menimbulkan beberapa ciri. Biasanya anak-anak akan jadi lemah, letih, lesu, pucat, dan kehilangan nafsu makan. Dampak lain dari kekurangan zat besi adalah susahnya untuk menaikkan berat badan Si Buah Hati, sering sakit atau mengalami infeksi pernapasan dan pencernaan, serta mengalami gangguan makan pica (mengkonsumsi benda bukan makanan).

Bukan hanya dampak di atas, beberapa studi juga menunjukkan bahwa anak yang tidak mendapatkan asupan kebutuhan zat besi harian yang sesuai mengalami gangguan tumbuh kembang. Beberapa dampak besar yang mungkin Bunda lihat pada anak misalnya stunting dan perkembangan fungsi mental yang lebih rendah. Riset lain juga menunjukkan bahaya kekurangan zat besi selama masa anak-anak adalah terganggunya perkembangan psikomotor dan fungsi kognitif Si Buah Hati. Bahkan perkembangan beberapa organ seperti otak menjadi tidak optimal.

Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi

Setiap kelompok usia anak berisiko mengalami defisiensi zat besi. Kelompok usia yang paling sering mengalami anemia defisiensi besi adalah usia balita (0-5 tahun). Bahkan, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia.

Bila tak segera ditangani, pertumbuhan fisik anak berpotensi terganggu hingga selanjutnya. Oleh karena itu Bunda perlu mengenali tanda anak kurang zat besi dengan tepat:

1. Kehilangan Nafsu Makan

Salah satu ciri anak kekurangan zat besi yang mudah diketahui adalah berkurangnya nafsu makan. Hal ini menjadi gejala paling umum seseorang yang kekurangan zat besi. Jika berlarut, kondisi tersebut bisa membuat anak kekurangan energi untuk pertumbuhannya. Karena zat besi juga terdapat pada makanan.

2. Muka Pucat

Kulit wajah yang terlihat pucat juga menjadi salah satu ciri-ciri yang sering ditemui pada anak yang kurang zat besi. Hal ini karena anak memiliki hemoglobin rendah sehingga membuat kulit tidak sehat. Pucat yang diidap penderita anemia defisiensi zat besi biasanya berlangsung lama.

3. Mudah Lelah

Apakah Si Buah Hati lebih cepat lelah saat bermain? Bisa jadi anak Bunda mengalami defisiensi zat besi. Kondisi tersebut dapat ditandai dari bertambahnya produksi keringat yang berlebihan. Karena gampang capai, anak bisa kehilangan gairah bermain sehingga bisa berdampak pada kondisi psikisnya juga.

4. Daya Tahan Tubuh Menurun

Anak dengan kebutuhan zat besi harian yang tak tercukupi akan berdampak pada daya tahan tubuh atau sistem kekebalan terhadap penyakit menurun. Hal tersebut membuat anak jadi lebih rentan sakit.

Kebutuhan Zat Besi pada Anak dan Cara Pemenuhannya

Bunda perlu mengetahui berapa kebutuhan zat besi anak per hari dan memastikan apakah kebutuhan zat besi pada Si Buah Hati telah terpenuhi. Pada dasarnya, kebutuhan zat besi pada anak berbeda tergantung pada usiannya. Anak usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan asupan zat besi sebesar 7 mg per harinya, sementara anak usia 4-6 tahun sebesar 10 mg, dan anak 7-9 tahun juga butuh 10 mg zat besi per hari.

Dampak kekurangan zat besi pada anak memang cukup berbahaya karena bisa menghambat tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, Bunda dapat melakukan beberapa upaya preventif untuk mencegah anak kekurangan zat besi. Salah satunya adalah dengan memberikan makanan yang mengandung zat besi untuk anak.2

Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak 1 Tahun

1. Mengonsumsi Makanan Tinggi Zat Besi

Zat besi bersumber dari makanan ada dua jenisnya, yaitu heme dan non-heme. Zat besi heme, yaitu zat besi yang bersumber dari hewan, lebih mudah diserap oleh pencernaan sehingga penyerapannya mencapai 23-25 persen. Sedangkan zat besi non-heme yang bersumber dari tumbuhan lebih sulit untuk diserap pencernaan anak-anak, dengan penyerapan hanya sebesar 17 persen.

Makanan sumber zat besi heme adalah daging merah, hati (sapi dan ayam), ikan berlemak, daging unggas, dan telur. Untuk makanan sumber zat besi non-heme adalah tahu, tempe, sayuran berdaun hijau, gandum utuh, kacang-kacangan, dan buah kering. Bunda juga bisa memberikan minuman yang mengandung zat besi.

Ada berbagai macam makanan mengandung zat besi untuk kesehatan tubuh yang dapat Bunda berikan kepada Si Buah Hati. Untuk memudahkan penyerapan zat besi, Bunda bisa mengkombinasikannya dengan makanan tinggi vitamin C. Vitamin C dapat membuat penyerapan zat besi dari makanan tersebut lebih baik.3

2. Sertai dengan Konsumsi Vitamin C

Agar penyerapan zat besi menjadi lebih tinggi, maka tips penuhi kebutuhan zat besi harian anak adalah dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan Vitamin C yang tinggi. Tambahkan buah-buahan sitrus, buah-buahan beri, kiwi, pepaya, tomat, brokoli, dan kembang kol ke menu makanan Si Buah Hati sehari-hari.

3. Beri Suplemen Zat Besi

Jika direkomendasikan oleh dokter anak, maka Bunda dapat memberikan suplemen zat besi anak untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Dosis suplemen zat besi bisa berbeda berdasarkan kelompok usia. Karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak untuk mengetahui dosis yang tepat.

Pemberian makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi juga dapat memenuhi kebutuhan zat besi Si Buah Hati. Misalnya, DANCOW 1+ Imunutri, yang tinggi kandungan zat besinya. Selain itu, DANCOW 1+ Imunutri tinggi kalsium, vitamin A, E, C, Zink, protein, Vitamin D, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6. Dukung si Buah Hati tumbuh cerdas!

 

 

Sumber:

  1. Medise, Bernie. (2021). The Role of Iron for Supporting Children’s Growth and Development. World Nutrition Journal. 5. 16-24. 10.25220/WNJ.V05.S1.0003.
  2. Iron Deficiency in Children - Mayo Clinic. Retrieved May 29 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634
  3. Iron (good sources of) - Milton Keynes University Hospital. Retrieved May 29 2024, from https://www.mkuh.nhs.uk/patient-information-leaflet/good-sources-of-iron
Image Article
Berapa Kebutuhan Zat Besi Harian Anak? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menjaga Imun Tubuh Si Buah Hati Agar Tidak Mudah Sakit

Published date

Si Buah Hati yang sering mengalami demam, tidak enak badan, dan sakit bisa jadi membuat Bunda khawatir. Mungkin Bunda telah mendapat penjelasan dari dokter anak kalau kondisi ini dipengaruhi oleh sistem imunnya yang belum berkembang sempurna, sehingga serangan kuman dari luar dapat dengan cepat membuat tubuhnya demam bahkan sakit.

Lalu, bagaimana cara menjaga imun tubuh si Buah Hati agar tidak mudah sakit?

Seperti Apa Sistem Imun Manusia?

Sistem imun berfungsi untuk melindungi tubuh manusia dari serangan mikroorganisme (bisa berupa virus, bakteri, dan jamur) dan parasit yang berasal dari lingkungan. Ada dua jenis sistem imun yang bekerja melindungi tubuh si Buah Hati, yaitu:

Sistem imun bawaan

Sistem imun ini diwariskan oleh Bunda ke si Buah Hati dan langsung aktif begitu ia dilahirkan. Sistem imun ini terdapat di kulit, kornea mata, serta lapisan lendir yang berada di saluran pernapasan, saluran pencernaan, serta saluran kemih. Semua ini membentuk semacam lapisan penghalang untuk melindungi tubuhnya. Begitu ada serangan dari lingkungan, sel-sel dari sistem imun ini akan langsung mengerumuni si penyerang dan membunuhnya.

Sistem imun adaptif/perolehan

Sistem imun ini bekerja setelah tubuh si Buah Hati mendapat serangan dari kuman atau parasit dengan membuat antibodi yang sesuai dengan jenis penyerang. Pembetukan antibodi ini membutuhkan waktu kira-kira seminggu. Antibodi akan menetap di tubuhnya sehingga saat kuman atau parasit dari jenis yang sama kembali menyerang, sistem imun bawaan akan langsung mengenali dan tahu cara yang tepat untuk membunuhnya.

Cara Menjaga Imun Tubuh Si Buah Hati

Sistem imun si Buah Hati memiliki tugas yang berat untuk melindunginya dari serangan kuman dan parasit yang menyerang. Agar fungsi sistem imunnya berlangsung normal, Bunda dapat menerapkan cara meningkatkan daya tahan tubuh anak. Bunda bisa terapkan tips meningkatkan imun anak berikut ini:

Menjaga kebersihan tangan

Sekitar 80 persen infeksi terjadi lewat sentuhan. Jadi, ajarkan kepada si Buah Hati untuk mencuci tangannya setelah buang air dan saat tangannya kotor. Pastikan cuci tangan dilakukan dengan benar, yaitu menggunakan sabun dan dilakukan selama 20 detik.

Tidur yang cukup

Sebagai cara menjaga kekebalan tubuh, toddler butuh tidur selama 11-14 jam dalam sehari, sementara anak usia prasekolah selama 10-13 jam per hari. Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan mengurangi peradangan.

Aktif bergerak

Anak-anak usia dini disarankan untuk aktif bergerak selama paling tidak satu jam dalam sehari. Aktif bergerak di sini tak hanya olahraga, tapi juga berjalan kaki atau bermain di taman bermain. Dengan aktif bergerak, tubuh menjadi lebih sehat dan bugar sehingga tidak mudah sakit.

Baca Juga: 3 Stimulasi untuk Menjaga Kesehatan Anak

Melengkapi vaksinasi

Bunda bisa mengecek ke dokter anak mengenai jenis-jenis vaksinasi untuk toddler dan anak usia prasekolah. Vaksinasi flu sebaiknya dilakukan setiap setahun sekali, terutama jika si Buah Hati menderita asma atau masalah kesehatan lainnya.

Menerapkan pola makan yang sehat dengan gizi seimbang

Bunda bisa mengikuti Panduan Isi Piringku, yaitu setengah piring berisi sayuran dan buah-buahan (sayuran 2/3 dan buah-buahan 1/3) serta setengah piring lagi berisi makanan pokok dan lauk-pauk (makanan pokok 2/3 dan lauk 1/3). Sebagai cara menjaga imun tubuh, lengkapi asupan makanan sehari-hari dengan pemberian susu DANCOW 3+ Nutritods untuk memastikan kebutuhan gizi harian si Buah Hati terpenuhi.

Dancow 3+ Nutritods diformulasikan khusus untuk anak dan keluarga. Susu bubuk ini mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh si Buah Hati untuk bantu menjalani tumbuh-kembang yang optimal. DANCOW 3+ Nutritods dengan kandungan 0 gram sukrosa dan  tinggi kandungan zat besi dan zink , minyak ikan (DHA) serta Omega-3 dan Omega-6, juga tinggi Vitamin A dan C ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Tak sulit bukan, cara menjaga imun tubuh si Buah Hati yang disarankan di atas? Saat ia tak mudah sakit, Bunda pun akan terbebas dari rasa khawatir.

Image Article
Cara Menjaga Imun Tubuh Si Buah Hati Agar Tidak Mudah Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

Pada masa kanak-kanak awal, yaitu usia 0-6 tahun, tumbuh-kembang si Buah Hati akan berlangsung dengan cepat pada empat aspek, salah satunya adalah sosial-emosional. Aspek ini berkaitan dengan cara ia mengatur emosinya agar dapat bergaul dengan orang lain di lingkungannya dengan baik.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional berikut ini dapat Bunda terapkan agar si Buah Hati dapat mengembangkannya dengan optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Penasaran? Berikut info lengkapnya!

Pentingnya Kecerdasan Sosial-Emosional pada Anak Usia Prasekolah

Kecerdasan sosial dan emosional dijadikan satu kesatuan karena keduanya saling mempengaruhi. Secara sederhana, penjelasan mengenai apa itu kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan membina hubungan dengan orang lain. Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur emosi dan tingkah laku.

Kemampuan si Buah Hati mengatur emosi dan menjaga kondisi mentalnya, sebagai bagian dari kecerdasan emosional, akan menjadi dasar untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya, rangsangan dan interaksi sosial yang dialami oleh si Buah Hati akan berpengaruh kepada kondisi emosinya.

Buah Hati yang memiliki kecerdasan sosial-emosional akan dapat:

  • Membentuk dan memiliki hubungan yang positif dengan orang lain.

  • Merasakan, mengatur, dan mengekspresikan emosi.

  • Terlibat dengan lingkungannya.

Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang memiliki kecerdasan sosial-emosional pada saat di Taman Kanak-Kanak berkaitan dengan hasil yang positif saat ia berusia 25 tahun. Bentuknya adalah kesuksesan menyelesaikan pendidikan sampai jenjang sarjana, mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, dan terhindar dari masalah-masalah hidup secara umum, misalnya masalah kriminal dan masalah hubungan asmara.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak

Lima Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial-Emosional si Buah Hati

Kabar baiknya adalah aspek sosial-emosional seseorang dapat diajarkan dan dikembangkan sejak masa kanak-kanak. Karena itu, jika Bunda ingin si Buah Hati tumbuh menjadi seseorang dengan kecerdasan sosial-emosional, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk meningkatkannya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak berikut ini dapat Bunda terapkan, dibarengi dengan meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Menjadi panutan yang baik

Tingkah laku anak-anak biasanya merupakan hasil meniru dari orang dewasa terdekatnya, yaitu orang tua, pengasuh, dan guru. Jika Bunda memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi, berkomunikasi, menolong orang lain, berbagi perasaan, dan mengelola emosi, maka si Buah Hati akan memiliki pemahaman yang baik mengenai aspek sosial dan emosional.

Membiasakan untuk berkomunikasi

Berkomunikasi yang baik tak hanya dinilai dari kemampuan si Buah Hati untuk menyampaikan apa yang ia rasakan dan pikirkan, tapi juga kemampuan untuk mendengarkan. Dengan mendengarkan secara aktif, ia akan dapat menyerap dan memahami apa Bunda sampaikan, sehingga dapat memberi respons yang sesuai.

Menjaga kontak mata

Cara meningkatkan kecerdasan sosial ini perlu dilatih karena kontak mata merupakan bagian penting dalam berkomunikasi. Ajarkan si Buah Hati untuk menatap mata orang yang mengajaknya bicara dan tidak menatap lantai atau langit-langit, misalnya. Jika ia termasuk anak yang pemalu, maka selalu ingatkan dengan lembut agar melakukan kontak mata. Berikan juga pujian jika ia berhasil melakukannya.

Memberi pilihan

Kemandirian yang dimiliki si Buah Hati untuk memilih saat mencari solusi dari sebuah masalah merupakan faktor penting dalam kecerdasan sosial-emosionalnya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial Ini membuat si Buah Hati untuk tidak egois dan terbiasa untuk bekerja sama dengan orang lain dan bernegosiasi saat memecahkan masalah.

Melatih berempati

Menguasai kemampuan untuk berempati sangat penting dalam cara meningkat kecerdasan sosial-emosional, karena si Buah Hati menjadi paham bahwa apa yang ia lakukan dapat mempengaruhi emosi orang lain. Mulailah dengan melatih si Buah Hati untuk mengenali perasaan dan emosinya sendiri, diikuti dengan mengekspresikannya dengan tepat. Setelah ia menguasai hal ini, baru Bunda bisa melatihnya untuk berempati.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak ini tentu tidak dapat memberi hasil yang instan karena si Buah Hati butuh waktu dan energi untuk mempelajarinya. Untuk memastikan proses belajarnya tidak terganggu, pastikan bahwa asupan gizinya sudah lengkap dan seimbang. Bunda bisa memberikan Dancow 5+ Nutritods untuk memastikan kebutuhan gizinya sehari-hari dapat tercukupi.

Dancow 5+ Nutritods merupakan susu bubuk yang mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin, minyak ikan (DHA) serta asam lemak Omega-3 dan Omega-6 sebagai sumber DHA, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Menerapkan cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional si Buah Hati sejak dini akan membantunya meraih kesuksesan di masa depan.

Image Article
5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati!

Published date

Bunda mungkin pernah mendengar tentang kecerdasan kinestetik yang merupakan salah satu jenis kecerdasan berdasarkan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang dikemukakan oleh psikolog Howard Gardner. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri kecerdasan kinestetik hingga bagaimana mengembangkan kecerdasan tersebut, Bunda dapat menyimak penjelasan berikut ini!

Berbagai Jenis Kecerdasan Manusia

Teori mengenai Kecerdasan Majemuk pertama kali diperkenalkan oleh Howard Gardner di tahun 1983 dalam bukunya ‘Frames of Minds’. Di dalamnya ia menjelaskan mengenai definisi yang lebih luas mengenai kecerdasan dan membaginya dalam delapan jenis kecerdasan, yaitu Kecerdasan Linguistik-Verbal, Kecerdasan Logika-Matematika, Kecerdasan Visual-Spasial, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Intrapersonal, dan Kecerdasan Naturalis.

Apa itu Kecerdasan Kinestetik? Jenis kecerdasan ini membuat si Buah Hati mampu menggunakan anggota tubuhnya (fisik) dengan sangat baik dalam menyelesaikan masalah. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik adalah memiliki kemampuan mengontrol tubuh dengan baik, serta dapat mengekspresikan diri menggunakan fisiknya. Ia belajar dengan cara yang disebut gaya belajar taktil-kinestetik. Bergerak akan membantunya dalam mengingat sementara memegang sebuah benda akan membantunya mempelajari benda tersebut.

Anak-anak dengan Kecerdasan Kinestetik sering disebut juga sebagai ‘body smart’ dan menyukai bekerja dengan tangan mereka, memiliki energi yang tinggi, dan kemungkinan besar juga menonjol di bidang olahraga.

Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik pada Si Buah Hati

Jika Bunda ingin mengetahui apakah si Buah Hati memiliki Kecerdasan Kinestetik, maka perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Senang bergerak. Pada dasarnya, anak-anak dengan jenis kecerdasan ini senang belajar dengan melakukan sesuatu, bereksplorasi, dan mencari tahu. Bunda akan sering melihat Si Buah Hati berlarian ke sana ke mari, atau sering kali tidak bisa duduk diam saat belajar.

  • Memiliki ingatan fisik yang kuat. Kecerdasan Kinestetik membuatnya mudah mengingat sesuatu berdasarkan sentuhan atau cepat paham dalam mengingat sebuah gerakan (disebut juga sebagai muscle memory).

  • Cenderung memiliki minat/bakat yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Ini menjadi salah satu ciri-ciri kecerdasan kinestetik yang lain. Si Buah Hati memiliki energi yang tinggi sehingga senang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, menari, atau crafting, misalnya membuat benda dari tanah liat.

  • Memiliki naluri yang bagus terhadap ruang dan waktu. Kegemaran dalam mengeksplorasi ruang dan gerak tubuh membuat mereka menjadi lincah, tangkas, dan tepat waktu. Itu dia sejumlah ciri anak yang memiliki kecerdasan kinestetik.

Baca Juga: Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Anak

Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak

Untuk si Buah Hati yang memiliki kecerdasan kinestetik, Bunda dapat menerapkan cara menstimulasi kecerdasan kinestetik anak berikut ini agar perkembangannya optimal:

  • Bermain peran. Libatkan anak untuk bermain peran bersama orangtua. Kita bisa bermain sebagai penjual, pembeli, atau dokter dan sabar dengan si Buah Hati. Sesekali ajak dia bermain sebagai guru dan murid atau orangtua dan anak. Jangan lupa tanyakan bagaimana perasaannya memainkan peran tersebut.

  • Latihan keseimbangan. Dengan melakukan aktivitas menari, Bunda dapat melatih keseimbangan gerak si Buah Hati, melatih keserasian gerak, kekuatan dan kelenturan otot.

  • Berinteraksi dengan alam. Daripada melihat-lihat gambar, ajak si Buah Hati ke taman rumah dan biarkan ia menyentuh dan melihat langsung jenis-jenis tanaman yang ingin kita kenalkan pada anak.

  • Menyusun puzzle. Bermain puzzle adalah cara yang bagus untuk melibatkan gaya belajar kinestetik anak. Si Buah Hati tidak hanya harus menggunakan tangan untuk menyatukan potongan-potongan itu, tetapi juga harus berpikir kritis untuk menyelesaikan tantangan. 

  • Menggambar dan menulis. Menulis dan menggambar sangat bagus untuk anak dengan kecerdasan kinestetik. Gerakan tangan yang terlibat dalam menulis dan menggambar membantu mereka memahami dan mempertahankan konsep.

  • Olahraga bersama. Anak dengan kecerdasan kinestetik sangat menikmati olahraga dan menunjukkan bakat yang kuat untuk pendidikan jasmani. Oleh karena itu, Bunda dapat mengajak si Buah Hati berolahraga secara rutin. Selain membantu mengembangkan kecerdasan dan daya ingat, olahraga tentu akan menyehatkan badan anak. 

Jangan lupa, berikan juga ia asupan gizi seimbang sesuai dengan tahapan usianya, termasuk susu. DANCOW 3+ Imunutri adalah susu bubuk untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besizink, mengandung DHA, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A, C dan E.

Mengenal ciri-ciri kecerdasan kinestetik pada si Buah Hati akan membantu Bunda melakukan stimulasi yang tepat sehingga kecerdasannya akan berkembang secara optimal.

Image Article
Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengetahui Bakat Anak dengan Mudah. Coba Yuk, Bun!

Published date

Secara umum anak usia dini tidak mengenali bakatnya sendiri. Walaupun secara naluriah ia akan lebih sering melakukan aktivitas yang berkaitan dengan bakatnya. Orang tua yang biasanya mengenali bakat anak berdasarkan pengamatan sehari-hari. Selain pengamatan, ada beberapa cara mengetahui bakat anak lainnya yang bisa Bunda terapkan. Berikut ini informasinya!

 

Cara Mengetahui Bakat Anak yang Utama: Mengamati

Para ahli perkembangan anak menilai bahwa pengamatan orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga merupakan cara mengetahui minat dan bakat anak yang paling efektif. Bunda bisa mulai mengamati dari hal-hal kecil seperti cara ia berbicara, postur tubuh, sikap, pilihan mainan, kapan ia tersenyum, dan lainnya. Jangan anggap remeh ya, Bunda, karena semua ini bisa memberi petunjuk tentang minat dan bakat yang dimiliki Si Buah Hati.

 

Jika Bunda merasa Si Buah Hati memiliki bakat yang menonjol di satu hal, misalnya yang berhubungan dengan olahraga, matematika, atau bahasa, Bunda bisa mulai membuat catatan tentang hal ini.

 

Kemudian, Bunda berbagi tentang hal ini dengan orang dewasa lain yang terlibat dalam kehidupan Si Buah Hati agar mereka dapat ikut mengamati dan menilai. Jika yang lain juga merasa seperti Bunda, maka bisa jadi Bunda telah menemukan bakat Si Buah Hati.

 

Cara-Cara Lain untuk Mengetahui Bakat Anak

Selain melakukan pengamatan terhadap Si Buah Hati dalam kehidupannya sehari-hari, ada cara mengetahui bakat anak lainnya yang bisa Bunda lakukan. Beberapa di antaranya adalah:

 

  • Memperkenalkannya kepada hal-hal baru

Hal ini ini jadi cara efektif untuk mengetahui bakat anak yang terpendam. Bunda bisa menyertakannya dalam program trial dari beberapa kelas yang berkaitan dengan minat anak, misalnya kelas coding, memasak, renang, atau melukis. Bunda bisa melihat responnya setelah mengikuti program tersebut, apakah ia terlihat antusias atau sebaliknya malas-malasan. Jika antusias, bisa jadi ia memiliki minat dan bakat di situ.

 

  • Memberi kebebasan bagi Si Buah Hati untuk bereksplorasi

Untuk cara yang satu ini, Bunda yang mengikuti keinginan Si Buah Hati untuk mencoba kegiatan ini dan itu. Walaupun mungkin awalnya hanya ikut-ikutan, tapi tidak ada salahnya untuk Bunda ikuti keinginannya. Mungkin saja, keinginan ini merupakan bentuk naluri Si Buah Hati yang berhubungan dengan bakatnya.

 

  • Membangun komunikasi yang baik

Sebagai bagian dari cara mengetahui bakat anak sejak dini, Bunda disarankan untuk membangun komunikasi yang baik dengan Si Buah Hati. Ajak ia banyak mengobrol tentang apa saja, mulai dari kegiatannya, teman-temannya, serial televisi yang ia tonton, sampai ke apa yang ia sukai dan tidak sukai hari ini. Dari sini, biasanya Bunda akan mendapat petunjuk mengenai minat dan bakat Si Buah Hati.

 

Bunda tak perlu cemas jika sudah lama melakukan pengamatan tapi belum bakat Si Buah Hati belum juga terlihat. Bisa jadi bakatnya memang terpendam atau Bunda kurang jeli dalam melakukan pengamatan. Bunda tak perlu merasa hal ini merupakan sebuah kompetisi dengan orang tua lainnya sehingga merasa diburu-buru.

 

Baca Juga: Yuk, Ajak Si Kecil Aktivitas Fisik Sejak Dini!

 

Lebih baik, Bunda tetap memberi dukungan kepada Si Buah Hati agar ia tetap dapat menjalani tumbuh-kembang dengan optimal selama melakukan eksplorasi.

 

Untuk Si Buah Hati, Bunda bisa berikan Dancow 5+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta gizi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin untuk mendukung tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan omega-6, juga tinggi Vitamin C dan zink dapat berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuhnya, jika disertai dengan diet gizi seimbang.

 

Dengan asupan gizi yang seimbang, Si Buah Hati akan memiliki energi yang cukup bereksplorasi dan belajar sehingga bakatnya dapat segera diketahui.

 

Referensi :

 

 

Image Article
Cara Mengetahui Bakat Anak Sejak Dini. Coba Yuk, Bun!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
artikel

Tanda Anak Pintar dan Cerdas yang Bunda Jarang Sadari

Published date

Apakah Bunda sedang mencari cara agar anak pintar dan cerdas? Merupakan hal yang wajar jika Bunda dan Ayah menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi anak pintar dan cerdas. Mungkin sudah mendengarkan berbagai saran dari keluarga atau sesama orang tua mengenai cara membuat anak cerdas.

Namun, perlu Bunda pertimbangkan bahwa setiap anak itu unik dengan kecepatan tumbuh-kembang dan tipe kecerdasannya masing-masing. Makanya, jika ingin Si Buah Hati tumbuh menjadi anak cerdas dan pintar, maka lakukan dengan cara yang sesuai dengan kecerdasan yang ia miliki.

Kenali Terlebih Dahulu Jenis Kecerdasan Si Buah Hati

Sebelum mencari tips supaya anak pintar dan cerdas, maka Bunda harus terlebih dahulu mengenali kecerdasannya. Menurut teori kecerdasan majemuk yang diperkenalkan oleh Howard Gardner, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki manusia, dan salah satunya mungkin dimiliki oleh Si Buah Hati. Delapan kecerdasan itu adalah:

  • Kecerdasan verbal-linguistik yang berhubungan dengan bahasa dan komunikasi.

  • Kecerdasan logika-matematika yang berhubungan dengan pemikiran secara logis dan pemahaman angka-angka.

  • Kecerdasan musikal yang berhubungan dengan musik.

  • Kecerdasan gerak tubuh yang berhubungan dengan kontrol dan koordinasi tubuh.

  • Kecerdasan visual-spasial yang berhubungan dengan penggunaan nalar untuk visualisasi dan ruang.

  • Kecerdasan interpersonal yang berhubungan dengan memahami orang lain.

  • Kecerdasan intrapersonal yang berhubungan dengan memahami diri-sendiri.

  • Kecerdasan naturalis yang berhubungan dengan alam.

Bagaimana cara menemukan kecerdasan yang dimiliki Si Buah Hati?

Cara menemukan kecerdasan yang dimiliki Si Buah hati bisa dengan pengamatan sehari-hari, lalu Bunda berkonsultasi dengan ahli perkembangan anak untuk memastikan hasil pengamatan tersebut. 

Dari sinilah, Bunda bisa berkonsultasi tentang stimulasi dan cara membuat anak pintar dan cerdas. Karena jika tidak distimulasi, maka kecerdasan Si Buah Hati tidak ada artinya. Bunda juga bisa mengajak Si Kecil melakukan tes IQ, dimana tes IQ (Intelligence Quotientdigunakan untuk mengukur kemampuan belajar dan kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Skor IQ normal adalah sekitar 100. Skor tes IQ digunakan para ahli untuk menentukan apakah anak mengalami disabilitas intelektual atau kesulitan belajar.

Jika anak yang mengalami kesulitan belajar tidak segara didiagnosis dengan benar dan dirawat secara efektif, dapat menghasilkan beberapa masalah. Misalnya saja anak mungkin mengalami rasa sedih, frustrasi, dan kekecewaan terhadap dirinya.

Ciri Anak Pintar dan Cerdas yang Jarang Disadari

Ada beberapa ciri-ciri anak yang pintar dan cerdas yang jarang Bunda sadari. Padahal, dengan menyadari tanda tersebut Bunda bisa mengarahkan Si Kecil sesuai bakat dan kecerdasannya. Berikut tanda anak cerdas dan pintar yang jarang disadari:

1. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Anak-anak biasanya memiliki rasa ingin tahu terhadap berbagai hal. Maka tak heran jika Si kecil akan sering melontarkan berbagai pertanyaan, seperti “Apa itu?” atau “Mengapa bisa seperti itu?”.

Jika pertanyaan yang dilontarkan SI Kecil sangat detail, hal itu bisa mengindikasikan rasa ingin tahunya yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi adalah tanda utama kecerdasan seorang anak. Saat anak tumbuh lebih besar, ia akan mencari tahu sendiri jawaban dari pertanyaan yang ia miliki.

2. Punya daya ingat yang kuat

Anak yang cerdas juga memiliki daya ingat yang kuat. Dengan daya ingat yang kuat, proses kognitif yang kompleks di dalam otak anak bisa bekerja maksimal. Daya ingat yang kuat juga memungkinkan si kecil menyerap informasi yang lebih kompleks. Bahkan, penelitian menemukan bahwa daya ingat memainkan peran penting dalam pencapaian akademik anak.

3. Mudah bergaul

Anak yang mudah bergaul atau bersosialisasi menunjukan bahwa mereka memiliki kecerdasan interpersonal atau kemampuan berkomunikasi dua arah yang baik dengan orang lain. Selain mudah bergaul, anak juga mudah beradaptasi, punya banyak teman, suka bermain secara berkelompok, dan punya bakat kepemimpinan.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Cerdas

Lima Kebiasaan dalam Cara Membuat Anak Cerdas

Cara membuat anak cerdas dan pintar membutuhkan keterlibatan orang tua. Bunda bisa membuat berbagai kebiasaan untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang cerdas, terutama jika Bunda sudah mengetahui jenis kecerdasan yang dimilikinya. Berikut ini lima kebiasaan yang bisa Bunda terapkan:

1. Memberikan makan dengan gizi seimbang

Asupan yang bergizi pada tiga waktu makan besar dan dua waktu ngemil dapat membantu Si Buah Hati tumbuh sehat dan cerdas. Menurut penelitian, dari satu juta anak sekolah yang diberi sarapan dan makan siang penuh gizi di sekolah, performa akademisnya meningkat sebanyak 16 persen, dan sejumlah 76 ribu anak tidak lagi dianggap tidak mampu belajar. 

2. Membaca bersama

Kegiatan satu ini disarankan untuk dilakukan sejak Si Buah Hati masih bayi, dan terus dilakukan sampai usianya lebih besar. Membaca dapat melatih Si Buah Hati menjadi lebih cerdas bahasa, menambah wawasannya karena ia terekspos dengan banyak pengetahuan, dan meningkatkan bonding antara Bunda dan Buah Hati. Bunda bisa membuat kebiasaan membaca bersama sebelum ia tidur. 

3. Membiasakan tidur yang cukup dan berkualitas

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi anak karena saat tidur, hormon-hormon pertumbuhan diproduksi. Saat tidur pula, sel-sel di tubuhnya disegarkan dan diperbaiki. Menurut penelitian, tidur yang cukup juga berpengaruh kepada pembelajaran dan daya ingat.

4. Berkomunikasi dengan baik

Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas lainnya adalah dengan membiasakannya untuk berkomunikasi timbal balik dengan berbicara dan mendengarkan. Menurut para ahli perkembangan anak, anak yang sudah dibiasakan berkomunikasi dengan baik saat usia dini, cenderung memiliki IQ lebih tinggi dan lebih sukses di sekolah. 

5. Bermain dan beraktivitas bersama

Orang tua disarankan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama Si Buah Hati terutama saat usia toddler. Ajak ia belajar aktif menggunakan permainan yang mengasah kecerdasan yang ia miliki, baik di dalam maupun di luar ruangan. Bunda bisa mengajaknya berolahraga, bermain musik, atau yang lainnya, tapi jangan paksakan minat orang tua kepadanya.

Untuk melengkapi pemberian makanan bergizi untuk si Si Buah Hati yang dalam usia 1-3 tahun, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri mengandung Vitamin A, C, E, selenium, zink, tembaga, serta kalsium, vitamin D, protein, dan DHA, omega 3 & 6, dan zat besi. 

Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas dan pintar memang penting Bunda ketahui sejak dini agar Bunda bisa mendukung tumbuh kembang si Kecil karena cara mendidik anak tak bisa lepas dari keterlibatan dan dukungan orang tua. Lakukan sejak dini agar kecerdasannya dapat terstimulasi dan terasah sejak awal, ya Bunda!

Image Article
Tanda Anak Pintar dan Cerdas yang Bunda Jarang Sadari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Ingin Tahu Cara Membuat Anak Cerdas Coba Terapkan 5 Kebiasaan Ini-2

8 Kriteria Susu Anak 3-5 Tahun, Bunda Sudah Tahu?

Published date

Bunda, susu bisa menjadi minuman pilihan karena kandungan gizinya yang tinggi sehingga membantu menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui kriteria susu yang tepat untuk Si Buah Hati!

Kriteria Susu Anak 3 Tahun yang Tepat

Memilih susu untuk si Buah Hati memang tidak bisa sembarangan. Bunda harus memastikan kandungan susu tersebut aman dikonsumsi dan memiliki gizi yang lengkap. Lalu, seperti apa susu anak 3 tahun yang tepat? Pastikan memenuhi kriteria ini, ya Bunda!

1. Menjadi Sumber Protein Hewani Berkualitas

Dalam Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, susu dimasukkan dalam kelompok sumber protein hewani. Sebagai perbandingan, 20 gram susu bubuk memiliki kandungan protein yang setara dengan seekor ikan segar.

Protein di dalam susu merupakan protein lengkap karena mengandung sembilan asam amino esensial. Semua sel di tubuh memiliki kandungan protein, karena itu, asupan protein berkualitas dalam jumlah yang adekuat penting agar tubuhnya berfungsi dengan optimal serta agar ia dapat menjalani tumbuh-kembang dengan optimal.

2. Mendukung Pertumbuhan

Pertumbuhan Si Buah Hati ditandai dengan perubahan fisiknya. Pada anak umur tiga tahun ke atas, pertumbuhan dipantau dengan mengukur tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh, semuanya dengan mempertimbangkan umur dan jenis kelamin.

Inilah mengapa seringkali orang tua banyak mencari susu peninggi badan anak 3 tahun. Susu secara alami mengandung gizi yang dapat membantu pertumbuhan Si Buah Hati, yaitu kalsium dalam jumlah yang tinggi, potasium, fosfor, zink, dan Vitamin A. 

Jika difortifikasi dengan Vitamin D, maka susu tinggi kalsium untuk anak dapat memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan tulang dan gigi serta membantu menjaga kesehatan jantung. 

3. Mendukung Perkembangan

Perkembangan ditandai dengan meningkatnya kemampuan anak dalam melakukan keterampilan, yang terbagi menjadi perkembangan sosial-emosional, komunikasi-bahasa, kognitif, serta motorik.

Perkembangan Si Buah Hati juga berlangsung dengan pesat pada usia 0-5 tahun. Jika Bunda mencari susu untuk dukung daya ingat anak, yang berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, maka pilih susu dengan kandungan gizi berupa asam lemak, asam folat, Vitamin B12, biotin, zat besi, kolin, dan iodium.  Vitamin B12 memiliki manfaat dalam perkembangan kognitif dan otak anak. Kandungan vitamin tersebut memiliki manfaat pada susu anak 3 tahun untuk kecerdasan otak lho, Bunda.

4. Mendukung Fungsi Sistem Imun

Sistem imun tubuh Si Buah Hati yang masih terus berkembang sampai ia dewasa butuh dukungan berupa asupan gizi yang seimbang. Dengan demikian, sistem imunnya dapat optimal dalam melindungi tubuh dari serangan kuman dan parasit dari lingkungan, sekaligus terus belajar dan beradaptasi terhadap munculnya kuman dan parasit baru. Kandungan gizi berupa zink yang terkandung alami di susu sapi, Vitamin A, C, dan D, dan tambahan bakteri probiotik sangat membantu sistem imun tubuh berfungsi optimal. 

5. Membantu Menjaga Berat Badan

Susu dikenal dapat membantu berat badan tetap stabil karena memiliki kandungan protein, asam lemak, dan kalsium yang berperan melakukannya. Sebisa mungkin Bunda pilih susu dengan kandungan gula tambahan dalam jumlah sangat kecil, bahkan yang tanpa gula tambahan.

Asupan gula yang berlebih pada anak-anak berpotensi membuatnya memiliki berat badan berlebih yang tak baik dampaknya bagi kesehatan. Sukrosa berlebih juga berpotensi untuk merusak gigi. Selain memilih merk susu yang tepat, Bunda juga perlu memperhatikan jadwal minum susu anak 3 tahun.    

Baca Juga: Susu Anak 4 Tahun untuk Kecerdasannya

6. Tinggi Protein

Susu untuk si Buah Hati juga mengandung protein yang dapat dicerna oleh tubuh si Buah Hati. Protein merupakan makronutrien penting yang dibutuhkan tubuh. Bagi anak-anak, protein bersama dengan kalsium penting untuk pertumbuhan. Kurangnya asupan protein bisa memicu stunting pada balita. Bahkan, asupan protein yang kurang bisa meningkatkan risiko gangguan kognitif, memperlambat motorik, hingga risiko mortalitas. Maka dari itu, pastikan susu yang Bunda pilih memiliki kandungan protein yang tinggi.

7. Rasa yang disukai Si Buah Hati

Anak-anak biasanya lebih menyukai susu dengan rasa tertentu dibandingkan susu tawar atau tanpa rasa. Bahkan penelitian menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi susu dengan rasa favoritnya mendapatkan asupan susu yang lebih tinggi. Nah, agar si buah hati gemar minum susu, Bunda bisa berikan dia susu dengan rasa yang mereka sukai, seperti susu coklat untuk anak 3 tahun. 

Sayangnya, banyak orangtua khawatir bahwa susu anak 5 tahun dengan varian rasa mengandung zat berbahaya untuk si buah hati. Padahal, kandungan gizi pada susu dengan varian rasa sama halnya dengan susu biasa. Sejumlah ahli juga membuktikan bahwa susu yang ditambah dengan varian rasa tidak akan berpengaruh pada berat badan Si Buah Hati jika dikonsumsi sesuai takaran. Bahkan, susu dengan varian rasa yang disukai si buah hati bisa membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan kalsium. 

8. Perhatikan kadar gula tambahan

Jika Bunda memilih susu coklat untuk anak 3 tahun atau varian rasa lainnya, usahakan tidak mengandung gula tambahan. Asupan gula berlebih pada anak bisa memicu obesitas. Asupan gula berlebih pada anak juga bisa memicu kerusakan gigi, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kardiometabolik dan penyakit ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda memperhatikan tabel komposisi yang tertera pada kemasan susu anak 5 tahun sebelum membelinya.

Image Article
5 Kriteria Susu Anak 5 Tahun, Bunda Sudah Tahu?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Penyebaran virus Corona (SARS-CoV-2) menyebabkan kekhawatiran yang besar bagi para orang tua. Apalagi sampai saat ini, vaksin dari virus tersebut untuk anak balita belum juga rampung.

 

Tak hanya virus Corona saja, ada berbagai virus, bakteri, dan mikroba lain yang dapat menyerang Si Buah Hati. Tubuh Si Buah Hati butuh dukungan agar sistem imunnya dapat berfungsi dengan optimal walaupun perkembangannya belum sempurna.

 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian asupan nutrisi seimbang. Untuk membahas lebih lanjut mengenai hal ini, simak informasi berikut!

 

  1. Kondisi Sistem Imun Si Buah Hati

Bunda mungkin sering mendengar bahwa sistem imun anak-anak masih akan terus berkembang sampai ia mencapai usia dewasa. Namun, bukan berarti bahwa tubuh Si Buah Hati sama sekali tak punya perlawanan terhadap serangan kuman dari lingkungan.

 

Ada dua jenis sistem imun yang dimiliki Si Buah Hati, yaitu sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.

 

Sistem imun bawaan adalah kekebalan atau pertahanan tubuh yang terbentuk saat ia masih di dalam kandungan sehingga sudah ada di tubuhnya saat ia lahir; kulit adalah salah satu bentuknya. Sedangkan sistem imun adaptif adalah kekebalan atau pertahanan tubuh yang terbentuk dari hasil adaptasi dan belajar saat kuman, parasit, dan mikroba lain dari lingkungan masuk ke tubuh Si Buah Hati.

 

Baca Juga: Manfaat Vitamin C untuk Daya Tahan Tubuh Anak

 

Saat ada virus yang masuk ke tubuh, sel-sel dari sistem imun bawaan akan langsung bekerja melindungi tubuh dan membunuh virus tersebut dengan berbagai cara. Sedangkan sistem imun adaptif akan memproduksi antibodi agar saat virus itu kembali menyerang, sistem imun bawaan sudah tahu cara spesifik untuk membasminya.

 

Proses ini akan berlangsung terus-menerus dan membuat sistem imun mengalami perkembangan selama masa kanak-kanak.

 

  1. Mendukung Fungsi Sistem Imun Si Buah Hati

Ada berbagai cara yang dapat Bunda lakukan untuk mendukung fungsi sistem imun tubuh Si Buah Hati untuk bekerja dengan optimal, yaitu dengan pemberian asupan nutrisi seimbang dan sehat, memastikan ia cukup tidur (untuk anak usia lima tahun ke atas sekitar 10 jam per hari), mendorongnya untuk aktif bergerak dan berolahraga, mengurangi kadar stresnya, serta memastikan ia mendapatkan vaksinasi sesuai dengan umurnya.

 

Nutrisi gizi seimbang menjadi sesuatu yang sangat penting untuk memastikan sistem imun Si Buah Hati bekerja dengan baik. Banyak yang salah paham bahwa asupan nutrisi makanan untuk meningkatkan imun tubuh, padahal sebenarnya cara kerjanya tidak seperti itu.

 

Pola makan yang sehat dan seimbang akan memastikan fungsi sistem imunnya akan bekerja dengan optimal sehingga tidak terjadi defisiensi imun yang menyebabkan berbagai penyakit.

 

  1. Nutrisi Seimbang dan Adekuat

Pola makan yang seimbang dan kaya gizi bisa diterapkan sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang serta panduan Isi Piringku dalam sekali makan dari Kementrian Kesehatan, antara lain:

  • 2/3 dari setengah piring diisi dengan makanan pokok

  • 1/3 dari setengah piring diisi dengan lauk-pauk

  • 2/3 dari setengah piring diisi dengan sayuran

  • 1/3 dari setengah piring diisi dengan buah-buahan

 

Bunda juga bisa lebih fokus memberikan nutrisi untuk daya tahan tubuh Si Buah Hati, yaitu:

  • Vitamin A: Mencegah infeksi dengan memastikan kulit serta jaringan di sistem pencernaan dan sistem pernapasan tetap sehat

  • Vitamin C: Menstimulasi terbentuknya antibodi serta terbentuknya dan kerja sel darah putih

  • Vitamin D: Mengatur protein antimikroba yang dapat membunuh patogen secara langsung

  • Vitamin E: Merupakan antioksidan yang mencegah kerusakan sel-sel akibat radikal bebas

  • Zink: Membantu menyembuhkan luka dan mendukung reaksi sistem imun

  • Zat besi: Memiliki komponen enzim yang penting bagi fungsi sel-sel imun

  • Probiotik: Sekitar 70 persen sistem imun terdapat di pencernaan dan probiotik membantu sistem pencernaan tetap sehat

 

Lengkapi pemenuhan kebutuhan nutrisi seimbang Si Buah Hati dengan pemberian Dancow 5+ Nutritods.

 

Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta gizi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin, minyak ikan (DHA) serta omega-3 dan 6, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

 

Pemenuhan nutrisi untuk mendukung daya tahan tubuh dalam jumlah yang cukup akan memastikan sistem imun Si Buah Hati agar berfungsi dengan baik sehingga dapat melindungi tubuhnya dengan optimal.

 

Referensi:

 

 

 

 

Image Article
Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pertumbuhan Gigi Susu Pada Anak: Bagaimana Cara Merawatnya?

Published date

Tahukah Bunda bahwa dalam hidupnya manusia mengalami dua kali pertumbuhan gigi?

 

Kelompok gigi pertama, disebut dengan gigi susu atau gigi sulung, tumbuh dan tanggal pada usia kanak-kanak, mulai dari bayi sampai usia prasekolah-sekolah. Kelompok gigi susu ini kemudian digantikan oleh kelompok gigi permanen atau gigi dewasa yang pertumbuhannya berlangsung terus sampai usia dewasa.

 

Walaupun sifatnya tidak permanen, tapi gigi susu memiliki fungsi penting bagi si Buah Hati, yaitu membantunya belajar makan dan berbicara dengan benar. Makanya, gigi susu harus dirawat dengan baik untuk mencegahnya rusak dan tanggal sebelum waktunya.

 

Urutan Pertumbuhan Gigi Susu

Tidak ada standar yang baku mengenai usia pertumbuhan gigi anak. Gigi susu pertama biasanya muncul pada usia enam bulan, tapi bisa juga baru muncul pada usia 8-10 bulan. Umumnya, pertumbuhan gigi susu akan lengkap sebanyak 20 gigi saat si Buah Hati mencapai usia tiga tahun.

 

Gigi susu yang tumbuh pertama kali umumnya adalah gigi seri depan bawah. Urutan tahap pertumbuhan gigi anak adalah sebagai berikut:

 

  • Usia 6-10 bulan: gigi seri depan bawah.

  • Usia 8-12 bulan: gigi seri depan atas.

  • Usia 9-13 bulan: gigi seri atas.

  • Usia 10-16 bulan: gigi seri bawah.

  • Usia 16-23 bulan: gigi taring atas dan bawah.

  • Usia 13-19 bulan: gigi geraham atas dan bawah.

  • Usia 23-33 bulan: gigi geraham kedua atas dan bawah.

 

Kelompok gigi susu mulai tanggal saat si Buah Hati mulai memasuki usia enam tahun dan berlanjut sampai usianya 12 tahun. Sebelum gigi susu tanggal, bentuk rahang dan tengkoraknya akan berubah untuk memberi ruang bagi gigi permanen untuk tumbuh. Hal ini normal terjadi karena gigi permanen memiliki ukuran lebih besar dibanding gigi susu.

 

Membuat Buah Hati Nyaman saat Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi menjadi fase yang tidak nyaman bagi si Buah Hati karena terasa nyeri. Saat tumbuh gigi, ia biasanya akan cenderung gelisah, rewel, mengeluarkan air liur yang banyak, dan suhu tubuhnya sedikit naik.

 

Bunda dapat membantu membuat pertumbuhan gigi lebih nyaman dengan cara sebagai berikut:

 

  • Memberi makanan renyah untuk dikunyah, misalnya apel, wortel, atau mentimun.

  • Mengompres gusi dengan kasa atau kain bersih yang sudah dibasahi air es.

  • Mengusap gusi yang meradang dengan sendok dingin.

  • Memijat lembut gusi dengan jari Bunda yang bersih.

  • Memberi obat penghilang rasa sakit sesuai petunjuk dokter anak.

 

Jika si Buah Hati mengalami demam, diare, dan ruam kulit, maka sebaiknya Bunda memeriksakannya ke dokter anak. Pasalnya, kondisi tersebut bukan disebabkan oleh tumbuh gigi, tapi oleh penyebab lainnya.

 

Merawat Gigi Susu

Kerusakan gigi dapat terjadi begitu gigi keluar dari gusi. Oleh karena itu, perawatan gigi susu sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan rutin membersihkannya sehabis makan. Saat si Buah Hati sudah berusia satu tahun, Bunda sudah bisa mengajaknya ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan gigi pertama kali.

 

Pada usia toddler, gigi susu si Buah Hati sudah bisa dibersihkan menggunakan sikat gigi. Gunakan sikat gigi khusus untuk toddler lalu tambahkan pasta gigi anak yang mengandung fluoride cukup seukuran sebutir beras.

 

Sementara untuk anak usia prasekolah, pasta gigi yang digunakan hanya seukuran kacang polong. Sikat giginya dua kali sehari pada pagi dan malam hari.

 

Paparan makanan dan minuman bergula sering menjadi penyebab gigi susu menjadi rusak. Karena itu, sebaiknya Bunda menghindari si Buah Hati berlama-lama minum susu atau jus buah menggunakan botol.

 

Selain itu, biasakan ia untuk berkumur setelah makan agar tidak ada sisa-sisa makanan yang terselip di gigi.

 

Jangan lupakan asupan nutrisi untuk pertumbuhan gigi si Buah Hati ya, Bunda. Salah satu nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi adalah kalsium, yang bisa ditemukan dalam jumlah besar di dalam susu.

 

Untuk si Buah Hati, Bunda bisa memberikan Dancow 3+ Nutritods.

 

DANCOW 3+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega-3  dan 6, serat pangan, Vitamin A dan C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Kandungan kalsium di dalam susu bisa membantu pertumbuhan gigi si Buah Hati.

 

Pemberian nutrisi yang tepat dan sesuai akan membantu si Buah Hati mengalami pertumbuhan yang optimal, termasuk gigi susunya.

 

Referensi:

 

 

 

 

2-Year Molars: Symptoms, Remedies, and Everything Else (2018) – Healthline. Retrieved January 31, 2022, from https://www.healthline.com/health/parenting/2-year-molars

Image Article
Pertumbuhan gigi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off