Perlu Diketahui! Inilah Cara Mengatasi Diare Pada Anak
22-04-2022
Jika tiba-tiba saja frekuensi buang air besar Si Buah Hati meningkat disertai dengan perubahan konsistensi fesesnya menjadi lebih cair dan sulit untuk ditahan, maka bisa jadi ia mengalami diare.
Anak balita memang lebih sering mengalami diare dibandingkan yang anak usia di atasnya. Cara mengatasi diare pada anak tergantung dari tingkat keseriusannya. Jika diare termasuk yang kronis, maka Bunda perlu memeriksakan Si Buah Hati ke dokter anak untuk menemukan penyebabnya.
Untuk tahu mengenai penyebab dan cara mengatasi diare pada anak, yuk cek informasi berikut ini!
Penyebab Diare pada Toddler
Diare terjadi saat ada gangguan di sistem pencernaan yang membuat feses menyerap lebih banyak air daripada biasanya. Salah satu fungsi usus besar adalah menyerap cairan agar feses yang terbentuk menjadi padat, tapi gangguan di sistem pencernaan membuat usus besar tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya dan berdampak ke kondisi feses.
Infeksi virus dan bakteri sering menjadi tertuduh utama penyebab gangguan di sistem pencernaan saat Si Buah Hati mengalami diare, biasanya berwujud Rotavirus (60-70 persen kejadian) dan bakteri (10-20 persen kejadian).
Padahal sebenarnya ada berbagai kondisi yang dapat memicu gangguan ini selain infeksi virus dan bakteri, yakni antara lain:
Masuknya parasit ke dalam sistem pencernaan lewat makanan dan minuman.
Intoleransi, yaitu gangguan di sistem pencernaan akibat zat-zat tertentu dalam makanan dan minuman.
Alergi, yang merupakan bentuk respon sistem imun terhadap zat-zat tertentu dalam makanan dan minuman.
Reaksi terhadap konsumsi obat-obatan.
Adanya penyakit di saluran pencernaan, misalnya radang usus dan penyakit Crohn.
Adanya gangguan pada cara kerja lambung dan usus, misalnya dalam bentuk sindrom iritasi usus besar.
Baca Juga: Minuman Apa yang Wajib Dikonsumsi saat Anak Diare?
Bentuk diare sendiri ada dua, yaitu:
Diare akut yang merupakan diare ringan yang berlangsung selama beberapa hari saja dan hilang dengan sendirinya. Mengatasi anak diare akut cukup dengan perawatan di rumah saja tapi Bunda sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter anak.
Diare kronis yang merupakan diare yang tak kunjung sembuh setelah lebih dari 10 hari. Jika diare yang dialami Si Buah Hati termasuk kategori kronis, maka kemungkinan diare merupakan gejala dari penyakit lain. Makanya, harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter anak terlebih dahulu untuk mengatasi diare pada anak.
Cara Mengatasi Diare pada Anak Usia Toddler
Sekitar 10 persen kejadian diare membuat anak mengalami dehidrasi. Karena itu, yang harus Bunda waspadai saat Si Buah Hati diare adalah dehidrasi, apalagi toddler cenderung lebih mudah dehidrasi dibanding anak yang usianya lebih besar.
WHO sangat peduli dengan penyakit diare pada anak. Walaupun penyakit ini dapat dicegah dan diobati, tapi diare menjadi penyebab kedua tertinggi kematian anak balita di seluruh dunia. Diare juga berpotensi menyebabkan anak balita mengalami malnutrisi.
Olehnya itu, WHO membagikan langkah-langkah kunci sebagai cara mengatasi diare pada anak, yang oleh Kementerian Kesehatan RI diadaptasi menjadi Lintas Diare. Langkah-langkah tersebut adalah:
Memberikan cairan rehidrasi oral atau oralit.
Memberikan suplemen zink selama 10 hari berturut-turut. Zink terbukti dapat membantu mengurangi durasi diare sebanyak 25 persen dan volume feses juga berkurang 30 persen.
Tetap berikan makanan dengan gizi yang seimbang dan cairan dalam jumlah banyak. Sebagai bagian dari cara mengatasi diare pada anak 1 tahun, Bunda bisa tetap memberikannya ASI. Jika diare disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, maka ia boleh diberikan susu sebagai asupan cairan bergizi. Hentikan pemberian susu jika diare bertambah parah, karena bisa jadi Si Buah Hati mengalami diare akibat intoleransi laktosa.
Selektif memberikan obat. Antibiotik tidak perlu diberikan kepada Si Buah Hati yang menderita diare walaupun penyebabnya adalah bakteri. Pemberian obat-obatan yang tidak tepat dikhawatirkan malah akan mengganggu kondisi usus.
Memberi edukasi kepada orang tua dan keluarga tentang penyakit diare serta cara mengatasi diare pada anak.
Untuk melengkapi pemberian makanan bergizi Si Buah Hati, Bunda bisa memberikannya susu Dancow 1+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung zink, Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin. Selain itu, Dancow 1+ Nutritods juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein, plus kandungan minyak ikan (DHA) serta omega 3 dan omega 6.
Terapkan cara mengatasi diare pada anak yang dianjurkan WHO dan Kementerian Kesehatan RI di atas agar si Buah bisa sembuh dari diare dengan tuntas, ya Bunda!
Referensi:
Diarrhea in Children – John Hopkins Medicine. Retrieved on March 16, 2022 from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diarrhea-in-children
How to treat diarrhea in kids – Children’s Health. Retrieved on March 16, 2022 from https://www.childrens.com/health-wellness/how-to-treat-diarrhea-in-kids
Bagaimana Menangani Diare pada Anak (2014) – IDAI. Retrieved on March 16, 2022 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak
Diarrhoeal Disease (2017) – WHO. Retrieved on March 16, 2022 from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.