Apa arti bahan makanan organik untuk bayi yang sebenarnya?

Published date

Tapi apa sebenarnya arti 'organik' dan bagaimana pengaruhnya terhadap pemilihan bahan makanan untuk bayi Bunda yang telah berusia di atas 6 bulan dan keluarga? 

Meskipun istilah 'organik' dapat memiliki arti yang sedikit berbeda di berbagai negara, istilah ini secara umum dipahami sebagai cara memproduksi makanan yang mengutamakan lingkungan. Menurut Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik, “Pertanian organik adalah sistem produksi yang menjaga kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia.

Hal ini bergantung pada proses ekologi, keanekaragaman hayati, dan siklus yang disesuaikan dengan kondisi lokal, dibandingkan penggunaan input yang berdampak buruk.”

Agar makanan atau minuman dapat disertifikasi 'organik', makanan atau minuman tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu dalam cara produksi, penyimpanan, pemrosesan, penanganan, dan pemasarannya, serta harus disertifikasi oleh lembaga eksternal. Hal ini berlaku tidak hanya bagi produsen makanan atau minuman, namun bagi semua orang yang terlibat dalam proses tersebut, termasuk petani dan pengecer. 

Misalnya, makanan berlabel ‘organik’ harus mengandung setidaknya 95% bahan organik, tidak termasuk air dan garam. Bahan-bahan yang tersisa harus terdiri dari bahan-bahan non-pertanian yang disetujui dalam daftar nasional. 

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang 

Bahan makanan organik untuk bayi 

Kualitas makanan sangat penting bagi bayi Bunda yang sedang tumbuh karena setiap suapan sangat menentukan perkembangan kesehatannya. Itu sebabnya beberapa produsen makanan bayi melampaui standar yang ditetapkan untuk produk organik. 

Hal ini termasuk menerapkan praktik khusus untuk memandu cara mereka memilih benih dan lahan, dan tidak menggunakan pestisida sintetis untuk memelihara tanaman. Beberapa produsen makanan bayi memantau produk mereka di seluruh proses—mulai dari lahan pertanian hingga ke piring bayi Bunda—dengan melakukan hingga 100 pemeriksaan berbeda untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan organik bayi mereka. 

Mereka juga bekerja sama dengan petani dan pemasok lokal sehingga bahan-bahan utama mereka dapat dengan mudah ditelusuri kembali terkait bagaimana dan di mana bahan-bahan tersebut ditanam. 

Bunda bisa mengetahui keseluruhan proses pembuatan makanan organik untuk bayi Bunda dengan cerita ini:

Membeli makanan organik adalah pilihan yang semakin populer, yang bagi banyak orang berarti makanan lezat yang diproses dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Beberapa ibu memilih makanan bayi organik karena tidak ingin memberikan makanan kepada si kecil yang ditanam menggunakan pestisida dan pupuk sintetis. 

Beberapa ibu lain mungkin khawatir dengan masa depan kehidupan hewan dan tumbuhan, serta perlakuan terhadap hewan—sistem produksi organik memiliki aturan yang sangat jelas untuk kesejahteraan hewan. Beberapa orang tua sekadar hanya ingin tahu secara pasti dari mana asal makanan yang mereka tawarkan kepada bayinya. 

Manfaat memberikan bahan makanan organik untuk bayi

  • Potensi residu pestisida yang lebih rendah: Makanan organik lebih sedikit terpapar pestisida yang berpotensi merugikan, yang dapat mengurangi risiko toksisitas pada bayi yang lebih rentan terhadap efek negatif dari pestisida. Studi yang dilakukan pada bayi dan anak-anak menunjukkan bahwa bahan makanan organik untuk bayi dapat mengurangi paparan pestisida hingga 90%.

  • Kandungan nutrisi yang lebih tinggi: Bahan makanan organik untuk bayi cenderung memiliki kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang lebih tinggi daripada makanan non-organik. Memperkenalkan makanan organik pada bayi memberi mereka manfaat optimal dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka.

  • Mengurangi risiko alergi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan makanan organik untuk bayi dapat mengurangi risiko alergi makanan. Konvensional pendekatan pertanian yang menggunakan pestisida dan herbisida terkait dengan peningkatan prevalensi alergi makanan pada anak-anak.

Sebagian orang berpendapat bahwa bahan makanan organik untuk bayi memberikan gizi yang optimal dan potensi paparan bahan kimia yang lebih rendah bagi Si Buah Hati. Meskipun biaya makanan organik mungkin lebih tinggi, investasi dalam kesehatan dan perkembangan bayi tidak ternilai harganya. 

Namun, apa pun keputusan yang Bunda buat untuk bayi Bunda terkait makanan organik, pastikan semua yang Bunda tawarkan kepada mereka bergizi dan bervariasi agar ia dapat memulai kehidupan yang sehat. Selamat mencoba!

Image Article
Bahan Makanan Organik untuk Bayi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pengaruh Makanan Pada Janin

Published date

Apa yang Bunda wariskan kepada bayi Bunda bukan hanya genetik— Pola makan saat masa kehamilan dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Namun yang juga tak kalah penting, kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh apa yang Bunda makan dan pola makan yang Bunda terapkan saat makan bersama. Mereka akan meniru dan lebih tertarik mencoba makanan baru saat mereka melihat Bunda juga memakannya.

Makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Gizi yang cukup dan seimbang akan membantu janin dalam tumbuh dan berkembang secara optimal. Berikut adalah beberapa pengaruh makanan pada janin selama masa kehamilan:

Pertumbuhan Fisik dan Kognitif Janin

Pengaruh makanan pada janin yang pertama adalah untuk menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Janin membutuhkan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak dan kalsium sangat diperlukan untuk pertumbuhan fisiknya. Zat gizi penting lainnya seperti DHA, AA, Omega 3, Omega 6, dan zat besi bermanfaat untuk perkembangan kognitifnya.

Kesehatan Ibu dan Janin

Pengaruh makanan pada janin yang berikutnya adalah untuk menunjang kesehatan ibu dan janin itu sendiri. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan janin. Kekurangan zat besi, misalnya, dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang mempengaruhi perkembangan otak pada janin.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, Bunda perlu melengkapi kebutuhan gizi lewat beberapa jenis makanan, seperti:

Buah dan Sayuran

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting bagi perkembangan janin. Buah berupa jeruk, kiwi, nanas, dan mangga yang mengandung vitamin C tinggi sangat baik untuk mencegah anemia. Saat memilih sayuran, pastikan untuk memilih berbagai jenis seperti bayam, brokoli, tomat, dan wortel yang kaya akan mineral dan vitamin.

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang 

Protein

Protein adalah zat gizi yang penting dalam masa kehamilan karena diperlukan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Konsumsi jenis protein seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein harian Bunda.

Karbohidrat yang sehat

Karbohidrat sebagai sumber energi penting ketika hamil, tapi pastikan untuk memilih sumber karbohidrat yang sehat seperti roti gandum, oat, nasi merah dan kentang. Karbohidrat yang dikonsumsi harus meningkat secara bertahap selama trimester kedua dan ketiganya. 

Asam Folat

Asam folat sangat penting dalam tahap awal kehamilan untuk mencegah kelainan pada janin. Makanan yang mengandung asam folat yaitu brokoli, jeruk, kubis, kacang-kacangan, dan sayuran hijau daun.

Diharapkan dengan pola makan sehat Bunda mendapatkan cukup makanan yang kaya akan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh—contohnya, biji-bijian, daging/ikan/protein, buah, sayuran, dan produk susu—serta meminum banyak air putih setiap hari. Orang tua yang memberikan contoh nyata dalam hal makan tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari pola makan yang seimbang, tetapi juga akan merasa senang melihat dampak positif yang terlihat pada pola makan bayi mereka. 

Nikmati Makanan Bunda

Selain mendekatkan isi menu buah, sayuran, kudapan, dan minuman pada makanan Bunda dengan makanan bayi Bunda, riset menunjukkan bahwa para bayi juga lebih mungkin mencoba makanan baru jika mereka melihat Bunda menikmati makanan tersebut terlebih dahulu. Bahkan, dampak dari contoh nyata yang Bunda berikan lebih efektif daripada sekadar memberikan makanan baru kepada bayi Bunda.

“Studi menunjukkan bahwa ada lebih besar kemungkinan Si Kecil akan mencoba makanan baru jika mereka melihat orang tua atau pengasuh mereka memakan makanan tersebut, dibandingkan jika mereka ditawarkan makanan baru tanpa ada teladan dari orang tua di samping mereka,” jelas Anne Dattilo, PhD, RD, Direktur pada Nutrition Science at Nestlé Infant Nutrition. “Si Kecil lebih sulit untuk menerima makanan sehat jika orang tua atau pengasuh mereka menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan tersebut di hadapan si anak.”

Maka, jadilah teladan yang positif mulai dari sekarang. Ajak Si Buah Hati untuk menikmati waktu makan bersama keluarga untuk membiasakan mereka terhadap kebiasaan makan sehat.

Image Article
Pengaruh Makanan Pada Janin
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Makan Bersama Anak untuk Membangun Kebiasaan Makan Sehat

Published date

Makan bersama-sama bukan hanya kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi juga kesempatan yang baik untuk mengajarkan Si Buah Hati tentang kebiasaan makan sehat.

Selain menerima makanan sehat yang Bunda berikan kepada Si Buah Hati, mereka juga akan melihat dan mempelajari tentang nutrisi yang baik dengan memperhatikan pilihan makanan Bunda. Gunakan kursi tinggi untuk mereka dan letakkan dekat dengan kursi Bunda.

Manfaat Makan Bersama Anak Dalam Jangka Panjang 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin sering keluarga makan bersama, semakin kecil kemungkinannya Si Buah Hati mereka menjadi obesitas. Frekuensi yang tinggi untuk makan bersama terbukti menurunkan risiko bayi Bunda akan memiliki pola makan yang buruk ketika mereka tumbuh dewasa. Makan bersama Si Buah Hati adalah kesempatan untuk menjadi teladan yang baik bagi si kecil. Jika Bunda memilih untuk memakan berbagai macam makanan sehat, hal ini akan menjadi contoh yang akan diikuti oleh Si Buah Hati. Memupuk kebiasaan sehat ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak Bunda hari ini, tetapi juga akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan yang sehat di masa depan.

Selain itu, masih ada beberapa manfaat makan bersama anak yang bisa dirasakan:

Membangun hubungan yang kuatMakan bersama anak dapat menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam suasana yang santai. Ini membantu memperkuat hubungan antara orang tua dan anak.

Meningkatkan perkembangan sosialManfaat makan bersama anak berikutnya adalah membuat Si Buah Hati untuk belajar tentang norma dan etika makan. Mereka belajar bagaimana melakukan percakapan, mengambil giliran, berbagi makanan, dan menghargai waktu makan bersama.

Meningkatkan kemampuan berbicaraSaat makan bersama, Si Buah Hati memiliki kesempatan untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka. Ini membantu meningkatkan kemampuan berbicara dan bahasa anak.

Membangun kepercayaan diriManfaat makan bersama dengan anak yang terakhir adalah dapat membantu Si Buah Hati merasa diperhatikan dan dihargai. Ini membantu membangun kepercayaan diri Si Buah Hati, karena mereka merasa dianggap penting oleh orang yang mereka cintai.

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang

Berbagi Meja dengan Si Buah Hati

Tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan makan bersama. Berikut ini cara-cara untuk membuat waktu makan menjadi lebih berkesan:

Pada akhirnya, momen makan bersama Si Buah Hati adalah waktu yang berharga berinteraksi, mengajarkan etika makan dan pola makan sehat, juga membuat si Buah Hati merasa diperhatikan dan dihargai. Jadi, jangan lupa untuk selalu meluangkan waktu untuk makan bersama Si Buah Hati ya, Bunda!

Image Article
Manfaat Makan Bersama Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenapa Bayi Butuh ASI dan Air

Published date

Kebutuhan cairan bayi baru lahir hingga berusia enam bulan dapat dipenuhi dengan ASI saja. Seiring bertambahnya usia, bayi di atas bulan akan memerlukan tambahan cairan, misal dari air putih matang, kuah sayuran yang ia makan atau sumber makanan dan minuman sehat lainnya. Minuman yang Bunda berikan kepada bayi Bunda dapat memberikan dampak besar pada jumlah kalori yang mereka konsumsi. Minuman manis, seperti jus, minuman olahraga, dan minuman ringan, dapat memenuhi ruang kosong di dalam perut mereka yang diperlukan untuk mengisi ASI, air, dan makanan bergizi.

Kenapa Bayi Butuh ASI dan air?

Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya membutuhkan ASI untuk pemenuhan asupan cairannya. Pada usia ini, bayi tidak memerlukan cairan tambahan apapun termasuk air putih. 

Ketika bayi berusia enam bulan keatas, selain terus mendapatkan ASI, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI termasuk pemberian air putih untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan hariannya. Bayi akan terus mendapatkan manfaat dari ASI untuk kebutuhan kalori dan nutrisinya. Air juga penting karena berperan di hampir semua fungsi organ tubuh.

Pada usia 7-12 bulan, mereka sudah akan terbiasa bahwa, selain ASI, air adalah pilihan minuman yang baik baginya. Untuk informasi lebih lanjut tentang pentingnya air, baca Make sure you offer your baby fruits, vegetables, and water each day (Pastikan untuk memberikan bayi Bunda buah, sayuran, dan air setiap hari). 

Baca Juga: Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

ASI merupakan satu-satunya makanan untuk bayi hingga usai 6 bulan karena kandungan nutrisinya sangat lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung zat-zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain itu, ASI juga mengandung zat-zat kekebalan yang akan memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit pada bayi. Zat kekebalan ini sangat penting karena sistem imun bayi belum sepenuhnya berkembang dengan baik. 

Pemberian ASI eksklusif (bayi hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain) pada 6 bulan pertama kehidupan bayi disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena ASI mengandung zat-zat yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan alergi. Selain itu, ASI juga mudah dicerna oleh tubuh bayi sehingga mengurangi risiko terjadinya gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan perut kembung atau diare. 

Selain ASI, saat bayi berusia 6 bulan air juga penting dalam memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi bayi. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka, bayi mulai membutuhkan tambahan cairan selain ASI. Air digunakan untuk menjaga kecukupan cairan tubuh bayi, mengatur suhu tubuh, dan membantu dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Ketika bayi mulai makan makanan pendamping ASI, air juga diperlukan untuk membantu dalam proses pencernaan makanan padat tersebut.

Sayangnya, di beberapa negara, sebagian besar bayi—sekitar 30%— berusia antara enam hingga 12 bulan mengonsumsi minuman dengan tambahan gula. Riset menunjukkan bahwa semakin banyak minuman dengan tambahan gula yang diminum bayi, makan semakin buruk kualitas gizi yang mereka konsumsi. Terlebih lagi, ada keterkaitan langsung antara jumlah minuman menggunakan pemanis gula yang Bunda konsumsi dan makanan dan minuman bergula yang dikonsumsi oleh bayi Bunda. 

Bahkan, salah satu studi terbaru menunjukkan bahwa anak dari ibu yang mengonsumsi minuman ringan setiap hari, dua kali lebih besar kemungkinannya untuk memperkenalkan makanan atau minuman bergula daripada Bunda yang tidak pernah meminum minuman ringan.

Hindari Minuman Bergula 

Meskipun Bunda berpikir bahwa bayi berusia 10-12 bulan Bunda sudah cukup besar untuk meminum minuman mengandung gula dalam jumlah sedikit, cobalah untuk tidak memberikannya sama sekali. Bayi Bunda tidak memerlukan ekstra kalori yang diberikan oleh minuman tersebut, dan efek negative lainnya mereka mungkin akan mulai belajar menyukai rasa minuman manis daripada air mineral yang jauh lebih sehat. 

Itulah pentingnya untuk menjadikan air mineral sebagai minuman utama, bersama dengan ASI. Pastikan bahwa seluruh anggota keluarga menjadi teladan yang baik dengan meminum air mineral di meja makan, dan berikan secangkir air kepada bayi Bunda saat makan dan beberapa tegukan kecil sepanjang hari.

Demikianlah penjelasan seputar kenapa bayi butuh ASI dan air. Dengan memahami pentingnya ASI dan air untuk pertumbuhan Si Buah Hati, maka Bunda dapat bantu pemenuhan gizi si Buah Hati.

Image Article
Kandungan Nutrisi ASI
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Kapan bayi boleh makan telur, gandum, atau kacang-kacangan?

Published date

Alergi makanan lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Dalam sebuah laporan di Amerika Utara, sekitar 5% anak di bawah usia lima tahun tercatat memiliki alergi makanan.

Selama bertahun-tahun, ahli kesehatan merekomendasikan bahwa beberapa makanan penyebab alergi yang paling umum (termasuk kedelai, gandum, telur, ikan, kacang pohon, kerang, susu sapi, dan kacang tanah) tidak boleh dimasukkan dalam menu makanan bayi sebelum usianya genap satu tahun. Untuk makanan tertentu, ibu harus menunggu hingga usia bayi dua atau tiga tahun. Namun, menunda pengenalan makanan yang diketahui menyebabkan alergi mungkin turut menambah kasus alergi makanan yang dilaporkan.

Pemikiran Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, rekomendasi telah berubah dan para ilmuwan telah menemukan bahwa, ketika bayi Bunda sudah siap berkembang, Bunda tidak perlu menunggu memberikan makanan ini kepada bayi yang sehat, jika mereka sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI.

Penelitian menemukan bahwa menunda pemberian makanan penyebab alergi kepada bayi, setelah usia enam hingga 10 bulan, dapat meningkatkan risiko alergi makanan. Bunda disarankan memperkenalkan makanan ini sejak dini, dan dengan asupan secara teratur dalam jumlah kecil, sistem kekebalan tubuhnya dapat meningkatkan toleransi terhadap beberapa makanan ini dengan lebih baik, dan membantu mencegah reaksi alergi.

Pedoman baru merekomendasikan pemberian kacang tanah (digiling, dengan tekstur sesuai usia) dan makanan yang mengandung gluten kepada bayi sehat saat Bunda mulai memberikan makanan pendamping ASI.

Kacang utuh tidak boleh diberikan kepada bayi atau anak di bawah empat tahun karena mereka bisa tersedak. Gluten ditemukan dalam makanan yang terbuat dari gandum, gandum hitam, dan barley—misalnya roti, pasta, sereal, dan biskuit.

Jika bayi Bunda menderita eksim, memiliki riwayat alergi dalam keluarga, atau alergi makanan apa pun saat ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memperkenalkan makanan yang berpotensi memicu alergi. 

Tunggu dan Perhatikan

Tawarkan Si Buah Hati untuk mencicipi makanan tersebut untuk pertama kalinya, lalu tunggu beberapa hari sebelum mencoba yang lain, sehingga Bunda dapat mengidentifikasi apakah makanan tertentu menimbulkan reaksi. Susu sapi tidak dianjurkan diberikan sebelum usia satu tahun, meskipun produk susu lainnya, seperti yogurt, dapat diberikan setelah usia enam bulan.

Dipercaya juga bahwa menyusui dapat memberikan perlindungan terhadap alergi, jadi teruslah menyusui bayi selama Bunda bisa, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga.

Lalu, kapan bayi boleh makan telur, gandum, dan kacang-kacangan? Sebelum mengenalkan mereka pada jenis makanan tersebut, sebaiknya Bunda perhatikan dulu hal-hal ini:

  • Alergi makanan: Sebelum memperkenalkan telur, gandum, dan kacang pada bayi, penting untuk memperhatikan apakah ada riwayat alergi makanan dalam keluarga. Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda alergi seperti ruam, muntah, atau masalah pernapasan.
  • Pemberian dalam jumlah kecil: Ketika memperkenalkan telur, disarankan untuk memberikan hanya sebagian kecil telur pada bayi dan memonitor adanya reaksi alergi. Jika tidak ada reaksi negatif, pemberian telur dapat ditingkatkan secara bertahap.
  • Masak hingga matang: Untuk mengurangi risiko infeksi bakteri seperti salmonella, sebaiknya telur yang diberikan kepada bayi dimasak dengan matang. Telur harus matang sempurna sehingga kuning telur dan putih telur berubah menjadi padat.
  • Pilihan makanan lain: Meskipun telur merupakan sumber protein yang bagus, penting untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan pada bayi. Jangan hanya mengandalkan telur sebagai sumber nutrisi utama. Kombinasikan dengan makanan lain seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein lainnya.

Itulah hal-hal yang perlu Bunda ketahui seputar kapan bayi boleh makan telur, gandum, dan kacang-kacangan. Jika Bunda memiliki kekhawatiran lain sebelum mengenalkan makanan-makanan tersebut pada Si Buah Hati, jangan lupa untuk selalu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi anak. Selamat mencoba!

Image Article
Kapan Bayi Boleh Makan Telur, Kacang, Gandum? Cek di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ciri-ciri Bayi Aktif yang Perlu Diketahui

Published date

Penting sekali untuk meluangkan waktu bersama bayi Bunda untuk mendukung gerak aktifnya. Penelitian menunjukkan bahwa bayi berusia sembilan bulan yang aktif bermain dengan orang tuanya mengalami peningkatan aktivitas fisik saat mereka mendekati usia dua tahun. Tentu saja tidak ada kata terlalu dini untuk terbiasa memasukkan waktu bermain aktif ke dalam rutinitasnya sehari-hari. 

Ternyata, banyak orang tua menganggap anak mereka akan aktif secara alami dan tidak memerlukan dorongan ekstra. Namun, penelitian menunjukkan hal sebaliknya, dan banyak batita tidak beraktivitas selama waktu yang direkomendasikan untuk usia mereka.

Di beberapa negara, terdapat pedoman aktivitas untuk batita usia satu hingga dua tahun. Pedoman ini merekomendasikan setidaknya satu hingga tiga jam aktivitas per hari. Setelah bayi Bunda berusia 10-12 bulan, Bunda dapat menargetkan tingkat waktu aktif ini, saat ia mendekati usia batita.

Para ahli menyarankan agar bayi melakukan aktivitas fisik yang mengeksplorasi gerakan dan lingkungannya sebentar saja setiap hari. Bayi tentunya harus selalu berada di lingkungan yang aman dan terawasi saat bermain.

Bayi aktif menunjukkan tanda-tanda gerakan yang lebih banyak dan lebih intens dibandingkan bayi yang kurang aktif. Beberapa ciri-ciri bayi aktif yang dapat diperhatikan adalah:

  • Sering kali bayi aktif mulai membuka mata dan menatap objek sekitarnya sejak usia yang relatif dini, yaitu sekitar 6-8 minggu pertama kehidupannya.
  • Ciri-ciri bayi aktif berikutnya adalah mereka lebih aktif bergerak dan menggerakkan bagian tubuhnya seperti tangan dan kaki secara lebih aktif dan aktif dibandingkan bayi kurang aktif. Gerakan yang lebih banyak dan intens sering kali menjadi ciri khas dari bayi aktif.
  • Bayi aktif cenderung menunjukkan perilaku yang lebih dinamis dengan banyak merintih, menangis dan juga suka mengoceh. Beberapa juga suka memperlihatkan senyuman atau ekspresi wajah yang lebih banyak dibandingkan bayi kurang aktif.
  • Lebih aktif melakukan eksplorasi dalam ruangan maupun di sekitar lingkungan sekitarnya. Mereka suka melihat dan mengeksplorasi objek dan benda di sekitarnya serta berinteraksi secara aktif dengan orang-orang di sekitarnya.
  • Tingkat kegelisahan dan keaktifan yang tinggi sering menunjukkan bahwa bayi aktif membutuhkan banyak stimulasi visual dan sensorik. Bayi aktif senang mengeksplorasi benda benda baru, mendengarkan suara dan merasakan tekstur halus dari barang-barang sekitarnya.
  • Bayi aktif biasanya tidur lebih sedikit dan seringkali bangun dari tidurnya di tengah malam. Hal ini karena tingkat kegelisahan dan keaktifannya yang tinggi.

Baca Juga: Jadwal Minum Susu dan Takaran yang Tepat untuk Si Kecil

Gunakan lima prinsip ini sebagai panduan cara bayi Bunda bermain, untuk memulainya menuju kehidupan yang aktif dan sehat.

  • Ayo bergerak aktif. Semangati bayi Bunda untuk aktif secara fisik beberapa kali sehari dengan berbagai cara. Bunda tidak perlu banyak peralatan—cukup bermain bersama di lantai akan membuatnya bergerak. Untuk mengetahui lebih banyak cara untuk aktif bersama, lihat Rencana aktivitas anak Bunda yang berusia 10-12 bulan.
  • Kurangi waktu untuk duduk diam. Usahakan untuk tidak membiarkan bayi Bunda duduk dengan posisi yang sama, misalnya di kereta dorong, kursi mobil anak, atau kursi bayi, selama lebih dari satu jam setiap kalinya. 
  • Hindari layar gadget. Durasi pemakaian gadget tidak disarankan untuk bayi atau anak di bawah dua tahun. Sebaliknya, nikmati waktu tenang dengan membaca bersama atau bercerita kepadanya.
  • Pastikan bayi terhidrasi. Untuk bayi usia di atas 6 bulan, bayi Bunda mungkin merasa haus selama sesi bermain, istirahatlah dan berikan dia secangkir air. Lalu, berikan dia segelas air lagi di akhir aktivitas. Pastikan ia juga melihat Bunda menikmati segelas air yang menyegarkan.
  • Tidur nyenyak. Untuk kelompok usia ini, disarankan tidur berkualitas baik selama 12 hingga 15 jam per 24 jam, termasuk tidur siang.

Itulah beberapa ciri-ciri bayi aktif yang dapat diperhatikan. Namun, perlu diingat bahwa setiap bayi memiliki karakteristik yang unik dan berbeda, sehingga tidak semua bayi yang aktif akan menunjukkan semua tanda-tanda di atas. Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan atau kesehatan bayi Bunda, jangan ragu untuk mengonsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan lengkap.

Image Article
Ciri-ciri Bayi Aktif yang perlu Bunda ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Belajar Sambil Bermain

Published date

Senyum, tawa, dan ekspresi bayi Bunda menunjukkan apakah mereka merasa senang saat bermain bersama, dan Bunda juga pasti menikmati momen-momen kebersamaan tersebut. Namun, bermain bukanlah sekadar hiburan bagi si bayi. Di balik setiap keping lego, setiap permainan peran, setiap kata yang mereka dengar, ada kecerdasan dan kemampuan yang berkembang cepat. 

Mempersiapkan Si Buah Hati untuk belajar adalah tanggung jawab utama setiap orang tua. Namun, kadang-kadang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu cara yang efektif adalah belajar sambil bermain. Cara belajar sambil bermain ini tidak hanya memudahkan Si Buah Hati untuk menyerap informasi, tetapi juga membantu memotivasi mereka untuk mencari tahu lebih banyak.

Kemampuan berpikir kritis, kemampuan motorik, dan pemecahan masalah, kesemuanya dipelajari melalui permainan. Pada saat bermain juga bayi Bunda akan belajar bagaimana cara menghibur diri sendiri. Dengan membuat waktu bermain menjadi kebiasaan keluarga, daripada setiap anggota keluarga menghabiskan waktu masing-masing di depan layar ponsel, Bunda memperkenalkan kebiasaan sehat yang mungkin akan berdampak seumur hidupnya. Bermain juga merangsang pertumbuhan yang sehat. 

Beberapa manfaat yang dapat dirasakan dari cara belajar sambil bermain untuk anak:

Meningkatkan motivasi belajar

Dengan memadukan pembelajaran dengan permainan, Si Buah Hati cenderung menjadi lebih termotivasi dan antusias dalam belajar. Mereka akan menyukai proses belajar karena dianggap sebagai aktivitas yang menyenangkan. 

Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan

Belajar sambil bermain dapat melatih dan mengembangkan berbagai aspek kecerdasan dan keterampilan, termasuk kognitif, motorik, sosial, dan emosional. Si Buah Hati akan belajar memecahkan masalah, berkomunikasi, dan berpikir kreatif melalui permainan.

Memperkuat ikatan antara anak dan orang tua

Bermain bersama Si Buah Hati adalah kesempatan bagi orang dewasa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran anak. Ini akan memperkuat ikatan antara anak dan orang dewasa, serta menciptakan hubungan yang positif.

Mendorong pemecahan masalah

Melalui permainan, Si Buah Hati dihadapkan pada situasi atau tantangan yang membutuhkan pemecahan masalah. Mereka akan belajar untuk berpikir logis, merencanakan, dan mengevaluasi solusi terbaik.

Menciptakan lingkungan belajar yang positif

Belajar sambil bermain membangun lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu menghilangkan kecemasan atau tekanan yang biasanya terkait dengan proses belajar.

Dengan belajar sambil bermain, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. Ini penting untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

Berbicara 

Salah satu cara bayi mulai belajar kata-kata adalah dengan mendengarkan suara yang Bunda buat saat berbicara kepadanya. Jumlah kata yang bayi pelajari untuk berbicara berhubungan langsung dengan jumlah waktu yang digunakan oleh orang tua untuk berbicara kepada mereka.

Itulah kenapa sangat penting untuk sering-sering ‘berbicara’ dengan bayi Bunda, bahkan ketika percakapan tersebut terasa berat sebelah! Bunda bisa memberikan komentar tentang apa yang sedang Bunda lakukan (“Lihat, Bunda sedang memasak!”) atau menunjuk pada hal-hal yang Bunda berdua lihat saat sedang di luar (“Lihat anjing hitam itu!”).

Jika bayi Bunda hanya mendapatkan sesi ‘berbicara’ ini dari televisi, mereka kehilangan banyak kesempatan untuk mendengarkan Bunda dan orang dewasa lainnya. Para pakar telah membuktikan bahwa menonton TV dapat memperlambat bayi dalam proses belajar kata-kata baru.

Baca Juga: Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Permainan Tradisional

Sebuah studi terbaru meneliti tentang dampak permainan elektronik dibandingkan dengan permainan tradisional terhadap perkembangan bahasa. Bermain permainan tradisional dan membaca buku jauh lebih berdampak positif dibandingkan dengan permainan elektronik dalam memperkaya komunikasi antara orang tua dan bayi mereka.

Selain hal-hal di atas, Bunda juga bisa menerapkan cara belajar sambil bermain dengan Si Buah Hati dengan memperhatikan hal-hal berikut:

  • Pilihkan permainan yang sesuai dengan usia dan minat Si Buah Hati. Pastikan permainan tersebut memiliki unsur pembelajaran yang relevan.
  • Gunakan teknik interaktif yang menggabungkan permainan dengan aktivitas belajar. Misalnya, jika Si Buah Hati sedang bermain puzzle, Anda dapat membantu mereka mengenal bentuk dan warna dengan mengajukan pertanyaan.
  • Sertakan kegiatan fisik dalam permainan untuk meningkatkan daya tahan dan koordinasi motorik Si Buah Hati. Misalnya, ajak mereka untuk bermain permainan lari-larian yang mengajarkan konsep matematika seperti penjumlahan atau pengurangan.
  • Gunakan permainan edukatif yang tersedia dalam bentuk aplikasi atau perangkat lunak interaktif. Hal ini akan membuat Si Buah Hati lebih termotivasi dalam belajar.

Dengan cara belajar sambil bermain di atas, Si Buah Hati dapat mengembangkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. Ini penting untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Selamat mencoba ya, Bunda!

Image Article
Cara Belajar Sambil Bermain yang Menyenangkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa pengaruh tidur pada kesehatan anak?

Published date

Tidur sangat penting agar Si Buah Hati dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Para ahli merekomendasikan agar batita mendapatkan total waktu tidur antara 11 dan 14 jam setiap hari. Bunda mungkin terkejut saat mengetahui bahwa para ilmuwan telah menemukan hubungan antara kurang tidur dan risiko penambahan berat badan yang tidak sehat pada batita.

Sebuah penelitian menemukan bahwa batita yang memiliki waktu tidur malam lebih pendek pada usia 16 bulan mengonsumsi lebih banyak kalori lima bulan kemudian. Kalori ekstra terutama berasal dari minuman susu, umumnya sebelum tengah malam. Rata-rata, batita yang tidur kurang dari 10 jam mengonsumsi tambahan kalori hampir empat kali lebih banyak per hari dibandingkan batita yang tidur lebih dari 13 jam.

Kajian Mengenai Tidur

Para peneliti secara aktif mengeksplorasi hubungan antara waktu tidur yang singkat dan obesitas. Beberapa penjelasan telah dikemukakan untuk masalah ini termasuk:

  • Peningkatan asupan kalori

  • Penurunan tingkat olahraga dan aktivitas

  • Peningkatan waktu menggunakan gadget

  • Perubahan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang

  • Pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat

Penelitian ini masih dilakukan pada anak-anak, namun kesimpulannya sejauh ini terbatas pada orang dewasa. Misalnya, orang dewasa yang lelah karena kurang tidur mungkin menjadi kurang aktif. Secara teori, hal ini mungkin juga berlaku untuk batita. 

Menurut penelitian, kurang tidur juga dikaitkan dengan perubahan hormonal pada orang dewasa. Ketika peserta kurang tidur, tubuh mereka memproduksi lebih sedikit leptin (hormon yang membuat Bunda merasa kenyang) dan memproduksi lebih banyak ghrelin (salah satu hormon yang merangsang nafsu makan). Meskipun hubungan ini telah dieksplorasi pada orang dewasa, para ilmuwan masih mempelajari dampaknya pada anak-anak.

Tidur yang cukup adalah faktor penting untuk menjaga kesehatan dan perkembangan anak. Tidur yang tidak cukup akan berdampak negatif pada kinerja Si Buah Hati di sekolah dan aktivitas sehari-hari. Ada beberapa pengaruh tidur pada kesehatan anak yang bisa Bunda simak:

Pertumbuhan dan Perkembangan Si Buah Hati

Saat Si Buah Hati tidur, tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan otot. Jika anak tidak tidur cukup, ia mungkin tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Selain itu, tidur juga membantu memperkuat ingatan dan konsolidasi informasi yang diperoleh anak setiap hari. 

Kinerja Sekolah dan Kebiasaan Belajar

Anak yang kurang tidur mungkin kesulitan berkonsentrasi, mudah lelah, dan sulit memproses informasi. Semua hal ini bisa mempengaruhi kinerja anak di sekolah dan kebiasaan belajarnya.

Sistem Kekebalan Tubuh

Pengaruh tidur pada kesehatan anak berikutnya adalah untuk membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi. Anak yang tidur cukup biasanya lebih jarang sakit dibandingkan dengan anak yang kurang tidur.

Memastikan batita Bunda mendapatkan tidur malam yang nyenyak adalah salah satu hal penting yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan kesehatannya, saat ini dan untuk ke depannya.

Setelah mengetahui pengaruh tidur pada kesehatan anak, kini saatnya Bunda menerapkan beberapa tips untuk membantu menjaga pola tidur Si Buah Hati agar tetap berkualitas.

  • Tetapkan jadwal tidur yang konsisten. Cobalah menyesuaikan jadwal tidur Si Buah Hati dengan waktu bangun dan pergi sekolah atau aktivitas ekstrakurikuler lainnya.
  • Buat lingkungan yang nyaman untuk tidur. Buatlah kamar yang tenang, gelap, dan sejuk. Anak-anak cenderung tidur lebih nyenyak dalam lingkungan yang tenang dan sejuk.
  • Batasi penggunaan teknologi menjelang waktu tidur. Banyak orang tua memperbolehkan anak untuk menggunakan gadget atau menonton TV sebelum tidur. Hal ini bisa mengganggu pola tidur anak dan membuat anak kesulitan untuk tidur.
  • Jadikan kebiasaan membaca buku sebelum tidur. Kehadiran buku bisa merangsang pikiran untuk lebih tenang dan mengantuk.

Itulah beberapa penjelasan seputar pengaruh tidur pada kesehatan anak beserta tips yang bisa Bunda lakukan untuk memberikan waktu tidur yang berkualitas bagi mereka. Dengan mengatur pola tidur anak dengan baik, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan dan perkembangan anak dan membantu anak mencapai potensi penuhnya.

Image Article
Ini Pengaruh Tidur terhadap Kesehatan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengapa Bayi Menangis

Published date

Menangis adalah salah satu cara komunikasi pertama yang dimiliki oleh bayi. Namun, untuk sebagian orang tua, bayi menangis menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, mengetahui alasan kenapa bayi menangis terus dan cara mengatasi hal ini merupakan langkah penting dalam merawat bayi Bunda.

Jika Bunda bingung kenapa bayi menangis terus dan berlebihan selama lebih dari tiga jam sehari, tiga hari atau lebih dalam seminggu, ia mungkin menderita kolik. Kebanyakan orang tua memerhatikan gejala kolik ketika bayi mereka berusia antara dua dan empat minggu dan puncaknya pada usia sekitar enam minggu. Kolik sering kali ditandai dengan tangisan berlebihan pada bayi yang sehat.

Kolik sangat menyulitkan bagi para pengasuh, yang tampaknya tidak mampu membantu bayinya berhenti menangis. Selain itu, jika Si Buah Hati mengalami kolik, hal ini dapat membuat Bunda merasa cemas, frustrasi, dan kelelahan. Kabar baiknya adalah bahwa bayi cenderung dapat mengatasi kolik dalam beberapa minggu.

Penyebab Kolik

Penyebab pasti dari kolik belum diketahui. Karena kolik tidak terdiagnosis pada bayi yang lebih tua, hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakmatangan sistem pencernaan bayi. Perutnya akan matang secara alami seiring bertambahnya usia. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa tangisan kolik yang berlebihan berkaitan dengan jumlah dan jenis bakteri baik di usus bayi.

Faktanya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi suplemen probiotik spesifik, Lactobacillus reuteri, mengalami penurunan durasi menangis dibandingkan dengan bayi yang tidak mengonsumsi probiotik. Tidak perlu berhenti menyusui karena Lactobacillus reuteri sebenarnya ditemukan dalam ASI!

Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Anak Tantrum

Mengatasi kolik pada bayi bisa menjadi tantangan bagi para orang tua. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengatasi kolik pada bayi:

Mengatur Posisi

Mengubah posisi bayi saat makan atau tidur bisa membantu dalam meredakan kolik. Posisi bayi yang lebih tegak saat makan atau posisi bayi yang telungkup saat tidur dapat membantu dalam mengurangi tekanan pada perut dan membantu keluarnya gas lebih mudah.

Menenangkan Bayi

Memberikan perawatan yang lembut dan penuh kasih termasuk menggendong bayi, melambaikan tangan di sekitar perutnya, atau memberikan pijatan ringan pada perut bayi, dapat membantu dalam meredakan kolik dan menenangkan Si Buah Hati.

Bayi yang menangis karena kolik adalah kondisi umum yang terjadi pada bayi baru lahir. Meskipun penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, mengatasi kolik pada bayi bisa dilakukan dengan mengubah posisi bayi atau memberikan ketenangan pada Si Buah Hati. Jika Bunda menduga bayi Bunda menderita kolik, mintalah saran dari penyedia layanan kesehatan Bunda.

Image Article
Kenapa Bayi Menangis Terus? Simak Penyebabnya di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menenangkan Bayi Bunda Sepanjang Malam

Published date

Memiliki bayi bangun tengah malam bisa menjadi tantangan bagi para orangtua. Tidur yang terganggu dapat menyebabkan kelelahan dan stres pada orangtua, serta dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi itu sendiri. Ada beberapa penyebab yang mungkin menjadikan bayi bangun tengah malam, dan dapat rentan terhadap gangguan tidur.

Biasanya, setelah bayi Bunda berusia beberapa bulan, ia akan tidur lebih lama di malam hari dan tidak perlu disusui sebanyak pada minggu-minggu awal. Jika bayi bangun tengah malam, mungkin ada hal lain yang mengganggunya.

Daftar untuk Bunda Periksa

Bayi bangun tengah malam bisa disebabkan berbagai alasan. Jangan berasumsi tangisan bayi Bunda di malam hari adalah tanda lapar, terutama jika ia baru saja menyusu. Tanyakan pada diri Bunda pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Apakah popoknya perlu diganti?

  • Apakah dia terlalu panas atau dingin?

  • Apakah dia perlu bersendawa?

Jika tampaknya bayi Bunda perlu ditenangkan, cobalah usapan punggung yang menenangkan, tepukan, atau lagu pengantar tidur yang lembut. Cobalah untuk mengurangi langsung menyusui bayi Bunda agar ia kembali tidur jika tidak ada tanda-tanda lapar yang nyata. Ini mungkin tampak seperti solusi termudah pada saat itu, tetapi jika Bunda membiasakan menyusuinya setiap kali dia bangun, kemungkinan bayi bangun tengah malam justru akan meningkat.

Membantu Bayi Bunda untuk Membantu Dirinya Sendiri

Jika bayi Bunda terbangun sambil menangis dan menunjukkan tanda-tanda lapar, tawarkan dia untuk menyusu. Jika bayi bangun tengah malam segera setelah disusui dan Bunda telah mengesampingkan kemungkinan masalah lainnya (di atas), secara bertahap ia dapat belajar menenangkan dirinya kembali untuk tidur. Terbangun di malam hari dapat membuat Si Buah Hati tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatannya. Membangun kebiasaan tidur yang baik sekarang dapat membantu mencegah kebiasaan tidur yang buruk seiring bertambahnya usia bayi Bunda.

Baca Juga: Cara Menaikkan Berat Badan Anak 1 Tahun

Cara Menenangkan Bayi Bangun Tengah Malam

Selain langkah-langkah di atas, berikut adalah beberapa cara tambahan yang dapat membantu menenangkan bayi bangun tengah malam:

  • Pijat: Menerapkan pijatan ringan pada bayi Bunda dapat membantu menenangkan mereka dan mendorong tidur yang lebih nyenyak. Pastikan Bunda menggunakan gerakan yang lembut dan pelan.
  • Bantal yang nyaman: Memberikan bayi bantal atau peralatan tidur yang nyaman, seperti kelambu bayi atau boneka favorit, dapat memberikan rasa aman dan nyaman saat tidur.
  • Kondisi udara yang nyaman: Memastikan suhu kamar tidur Si Buah Hati nyaman dan sirkulasi udara yang baik dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang lebih baik.
  • Jaga konsistensi: Ketika bayi bangun tengah malam, cobalah untuk tetap konsisten dengan rutinitas tidur yang telah Bunda buat. Ini membantu melakukan re-training tidur untuk Si Buah Hati.

Untuk mengatasi bayi bangun tengah malam, penting untuk diingat bahwa setiap bayi memiliki keunikannya masing-masing, dan apa yang berhasil untuk satu bayi mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Jika Bunda memiliki kekhawatiran yang serius atau jika Si Buah Hati terus-menerus terbangun di malam hari, jangan lupa untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter anak kesayangan Bunda, ya.

Image Article
Bayi Bangun Tengah Malam: Apakah Tanda Lapar?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off