Apa arti bahan makanan organik untuk bayi yang sebenarnya?
Tapi apa sebenarnya arti 'organik' dan bagaimana pengaruhnya terhadap pemilihan bahan makanan untuk bayi Bunda yang telah berusia di atas 6 bulan dan keluarga?
Meskipun istilah 'organik' dapat memiliki arti yang sedikit berbeda di berbagai negara, istilah ini secara umum dipahami sebagai cara memproduksi makanan yang mengutamakan lingkungan. Menurut Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik, “Pertanian organik adalah sistem produksi yang menjaga kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia.
Hal ini bergantung pada proses ekologi, keanekaragaman hayati, dan siklus yang disesuaikan dengan kondisi lokal, dibandingkan penggunaan input yang berdampak buruk.”
Agar makanan atau minuman dapat disertifikasi 'organik', makanan atau minuman tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu dalam cara produksi, penyimpanan, pemrosesan, penanganan, dan pemasarannya, serta harus disertifikasi oleh lembaga eksternal. Hal ini berlaku tidak hanya bagi produsen makanan atau minuman, namun bagi semua orang yang terlibat dalam proses tersebut, termasuk petani dan pengecer.
Misalnya, makanan berlabel ‘organik’ harus mengandung setidaknya 95% bahan organik, tidak termasuk air dan garam. Bahan-bahan yang tersisa harus terdiri dari bahan-bahan non-pertanian yang disetujui dalam daftar nasional.
Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang
Bahan makanan organik untuk bayi
Kualitas makanan sangat penting bagi bayi Bunda yang sedang tumbuh karena setiap suapan sangat menentukan perkembangan kesehatannya. Itu sebabnya beberapa produsen makanan bayi melampaui standar yang ditetapkan untuk produk organik.
Hal ini termasuk menerapkan praktik khusus untuk memandu cara mereka memilih benih dan lahan, dan tidak menggunakan pestisida sintetis untuk memelihara tanaman. Beberapa produsen makanan bayi memantau produk mereka di seluruh proses—mulai dari lahan pertanian hingga ke piring bayi Bunda—dengan melakukan hingga 100 pemeriksaan berbeda untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan organik bayi mereka.
Mereka juga bekerja sama dengan petani dan pemasok lokal sehingga bahan-bahan utama mereka dapat dengan mudah ditelusuri kembali terkait bagaimana dan di mana bahan-bahan tersebut ditanam.
Bunda bisa mengetahui keseluruhan proses pembuatan makanan organik untuk bayi Bunda dengan cerita ini:
Membeli makanan organik adalah pilihan yang semakin populer, yang bagi banyak orang berarti makanan lezat yang diproses dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Beberapa ibu memilih makanan bayi organik karena tidak ingin memberikan makanan kepada si kecil yang ditanam menggunakan pestisida dan pupuk sintetis.
Beberapa ibu lain mungkin khawatir dengan masa depan kehidupan hewan dan tumbuhan, serta perlakuan terhadap hewan—sistem produksi organik memiliki aturan yang sangat jelas untuk kesejahteraan hewan. Beberapa orang tua sekadar hanya ingin tahu secara pasti dari mana asal makanan yang mereka tawarkan kepada bayinya.
Manfaat memberikan bahan makanan organik untuk bayi
Potensi residu pestisida yang lebih rendah: Makanan organik lebih sedikit terpapar pestisida yang berpotensi merugikan, yang dapat mengurangi risiko toksisitas pada bayi yang lebih rentan terhadap efek negatif dari pestisida. Studi yang dilakukan pada bayi dan anak-anak menunjukkan bahwa bahan makanan organik untuk bayi dapat mengurangi paparan pestisida hingga 90%.
Kandungan nutrisi yang lebih tinggi: Bahan makanan organik untuk bayi cenderung memiliki kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang lebih tinggi daripada makanan non-organik. Memperkenalkan makanan organik pada bayi memberi mereka manfaat optimal dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka.
Mengurangi risiko alergi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan makanan organik untuk bayi dapat mengurangi risiko alergi makanan. Konvensional pendekatan pertanian yang menggunakan pestisida dan herbisida terkait dengan peningkatan prevalensi alergi makanan pada anak-anak.
Sebagian orang berpendapat bahwa bahan makanan organik untuk bayi memberikan gizi yang optimal dan potensi paparan bahan kimia yang lebih rendah bagi Si Buah Hati. Meskipun biaya makanan organik mungkin lebih tinggi, investasi dalam kesehatan dan perkembangan bayi tidak ternilai harganya.
Namun, apa pun keputusan yang Bunda buat untuk bayi Bunda terkait makanan organik, pastikan semua yang Bunda tawarkan kepada mereka bergizi dan bervariasi agar ia dapat memulai kehidupan yang sehat. Selamat mencoba!
