5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Cerdas dengan Musik Memasuki Usia Sekolah

Published date

Tahukah Bunda, bila musik memberikan gelombang vibrasi pada telinga Si Buah Hati? Gelombang vibrasi ini sesungguhnya sangat baik untuk merangsang susunan saraf Si Buah Hati. 

Tidak cuma di sekitar organ pendengaran saja, melainkan pula di sistem susunan saraf pusat (limbic system) yang berada di pusat otak atau hipotalamus, gudang ingatan manusia.

Karena itu, psikolog Mony P. Satiadarma dan Roswiyani P. Zahra menuliskan dalam buku Cerdas dengan Musik bila pemanfaatan musik dalam berbagai jenis aktivitas Si Buah Hati sangat dianjurkan. "Selain menghibur, musik memberikan dukungan positif dalam setiap kegiatan anak," tulis mereka.

Mony dan Zahra mencontohkan, musik yang diperdengarkan sesuai dengan suasananya akan memberikan efek positif bagi anak. Misalnya senandung Bunda saat menyanyikan lagu tidur, memberikan rasa aman bagi Si Buah Hati. 

Begitu pula lagu gembira yang diperdengarkan ketika ia sedang bermain atau sekolah, akan memberikan rangsang psikofisik yang baik bagi perkembangan jiwanya.

Karena itu, tidak ada salahnya Bunda mengajarkan musik sejak dini. Salah satu kegiatan yang paling umum dilakukan adalah mengenalkan musik ketika Si Buah Hati menginjak jenjang taman kanak-kanak atau usia sekolah. 

Dalam tahap ini, anak sudah mengenal musik dalam kerangka berpikir ritmis atau dapat mengkoordinasikan antara gerak tubuh dan ritme musik. Kegiatan belajar musik baik yang sederhana, seperti di sekolah, di rumah, maupun di tempat les musik menjadi sangat penting. Karena musik memiliki beberapa fungsi antara lain:

1. Merangsang Fungsi Otak

Musik memberikan rangsang pada fungsi ingatan, bahasa, mendengar, serta cara berbicara yang baik. Ketika memasuki usia sekolah, fungsi-fungsi ini menjadi penting. 

Karena Si Buah Hati memasuki tahap usia sekolah yang membutuhkan kemampuan berbahasa, mendengar, dan berbicara lebih baik ketimbang anak yang belum bersekolah.

2. Merangsang Pertumbuhan Fisik Otak

Fakta ini dapat dilihat dari sebuah penelitian yang menunjukkan ukuran cerebellum pada musisi berukuran lebih besar 5 persen dari orang lain, yang tidak menekuni musik. 

Cerebellum sendiri merupakan bagian otak yang mencangkup 70 persen saraf otak, "Itu menunjukkan bila aktivitas belajar musik akan meningkatkan kemampuan saraf otak," tulis Mony dan Zahra.

3. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Dalam fungsi kognitif, musik mampu membantu Si Buah Hati untuk meningkatkan konsentrasi dan memberi nuansa ketenangan. Musik juga bisa mengembangkan proses mental Si Buah Hati hingga menciptakan kesadaran yang lebih tinggi ketimbang anak-anak lain.

4. Merangsang Proses Berpikir Asosiatif

Musik membantu Si Buah Hati untuk berpikir secara terintegrasi. Yaitu mengaitkan satu hal dengan hal lainnya. Dengan berpikir terintegrasi, cara pandang Si Buah Hati terhadap sesuatu hal akan menjadi luas.

5. Merangsang Proses Rekognisi atau Mengenali Kembali

Bila belajar atau mendengarkan musik tertentu, Si Buah Hati akan memberikan respon terhadap apa yang pernah dialaminya. Ini terjadi karena musik memberikan saraf ke indera pendengaran untuk mengirimkan sinyal ke otak, yang kemudian dianalisis oleh otak dan dicarikan padanan sinyal di gudang ingatan. 

Karena itu, musik menjadi instrumen penting untuk menanamkan memori, terutama ingatan baik dalam hidupnya.

6. Merangsang Perkembangan Bahasa

Melalui musik, Si Buah Hati juga akan mengenal banyak istilah dalam bahasa asing. Apalagi bila ia memahami makna syair lagu dengan sering mendengarkan lagu tersebut.

Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak yang memasuki usia sekolah bisa diberikan minuman pelengkap nutrisi. Salah satunya adalah  DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
 Cerdas dengan Musik di Usia 5 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Nutrisi Penting pada Masa Emas Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Bunda, pemenuhan gizi Si Buah Hati harus mulai diperhatikan sejak ia di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Sebab inilah periode yang dikenal dengan masa emas tumbuh kembang Si Buah Hati. Pada periode ini, terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat, dan tidak akan terjadi pada periode usia berikutnya.

Karena itulah asupan nutrisi yang bergizi cukup dan berkualitas akan sangat menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati, termasuk perkembangan otaknya. Apa saja nutrisi penting yang perlu Bunda perhatikan pada periode ini?

1. Karbohidrat

Ada dua bentuk karbohidrat yaitu gula sederhana (atau dikenal dengan gula) dan gula kompleks (pati). Makanan berkarbohidrat, terutama karbohidrat kompleks, merupakan sumber nutrisi yang baik. 

Maka sebaiknya Bunda memberikan asupan karbohidrat sekitar sepertiga dari porsi makan Si Buah Hati, setiap harinya.

Beberapa sumber karbohidrat kompleks di antaranya beras merah, roti gandum utuh, makaroni, kentang, pasta, dan polong-polongan. Yang perlu Bunda ingat dalam pengolahannya, karbohidrat yang tidak dihaluskan memiliki kandungan gizi dan serat lebih baik ketimbang karbohidrat yang dihaluskan. 

Cara ini pun membantu menjaga tingkat gula darah tetap stabil serta menyediakan energi dalam jangka panjang secara terus-menerus. 

2. Protein

Nutrisi lain yang dibutuhkan Si Buah Hati berasal dari makanan yang mengandung protein, namun jumlahnya tak sebesar karbohidrat. Setiap hari, Bunda hanya perlu memastikan 15-20 persen makanan Si Buah Hati bersumber dari protein. Di antaranya daging sapi, ayam, ikan, susu, hati, tahu, tempe, keju, dan kacang-kacangan seperti kacang hijau.

Perlu Bunda ketahui, delapan dari 25 asam amino yang terkandung pada protein tak bisa dibentuk tubuh, sehingga harus disediakan dari makanan Si Buah Hati. Asam amino sendiri berperan penting dalam proses penyampaian pesan ke otak. 

Ikan, produk susu, telur, dan oat, yang mengandung asam amino tirosin, juga berguna untuk meningkatkan mood dan kewaspadaan Si Buah Hati. 

3. Lemak

Bunda, otak Si Buah Hati tersusun dari 60 persen lemak yang berasal dari makanan. Karena itu, pastikan tipe lemak yang Bunda sisipkan pada makanan Si Buah Hati sesuai dengan kebutuhan perkembangan otaknya. 

Seperti asam lemak tak jenuh berantai panjang yang sangat berguna bagi otak dan fungsi mata Si Buah Hati. Termasuk asam lemak omega 3 dalam bentuk EPA dan DHA.

Memastikan kecukupan asupan omega 3 pada Si Buah Hati berguna bagi Bunda untuk mengatasi risiko penyakit degeneratif yang bisa mengurangi fungsi otaknya. Sumber makanan yang mengandung omega 3 dapat Bunda peroleh dari ikan berlemak tinggi seperti salmon atau tuna, kacang walnut, biji kapok (flaxseeds), dan sayuran berdaun hijau.

Di sisi lain, Bunda sebaiknya menghindari lemak jenuh yang membawa dampak negatif bagi otak. Sebab ketika lemak jenuh mengalami reaksi kimia dan masuk ke dinding sel, pencampuran nutrisi akan terganggu dan berakibat pada penumpukan racun. Untuk mengurangi asupan lemak jahat, kurangi tingkat konsumsi terhadap junk food, yang biasanya menjadi kegemaran Si Buah Hati. 

4. Vitamin dan mineral

Pada usia di bawah lima tahun, kebutuhan vitamin dan mineral Si Buah Hati jauh lebih banyak ketimbang orang dewasa. Untuk fungsi otak, makanan sumber vitamin dan mineral esensial juga memiliki peran penting. Selain itu, penting pula dalam produksi energi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sistem syaraf, dan hampir semua proses dalam tubuh.

Beberapa vitamin penting bagi Si Buah Hati adalah:

  • Vitamin A, C, dan E yang merupakan antioksidan untuk melindungi otak dan tubuh dari racun serta polusi.
  • Vitamin B yang membantu perkembangan fungsi otak, sistem syaraf, dan metabolisme­­­­­­­­­ energi. Kecukupan vitamin B pun bisa meningkatkan memori Si Buah Hati. Makanan seperti telur, daging, dan bayam, memiliki jumlah Vitamin B kompleks yang tinggi.
  • Ada pun mineral yang dibutuhkan Si Buah Hati adalah kalsium dan magnesium. Kedua mineral ini berfungsi untuk menenangkan syaraf dan sel otot. Sementara zat besi, sebagai salah satu mineral, berperan dalam membawa oksigen dalam darah dan perangsangan saraf. Untuk sumber makanan yang satu ini, Bunda bisa memperolehnya dari kulit kentang, kacang-kacangan, dan roti gandum.

Dalam susu pertumbuhan, Bunda bisa melengkapi seluruh kebutuhan Si Buah Hati ini melalui DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
4 Nutrisi Penting pada Masa Emas Tumbuh Kembang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Menjauhkan Si Buah Hati dari Cedera

Published date

Mencapai tahapan usia toddler, biasanya Si Buah Hati sedang senang-senangnya berjalan, berlari, dan bereksplorasi untuk mengasah tumbuh kembang, proses belajar, dan membangun kemampuan kognitifnya. 

Bunda dan Ayah tentunya berusaha sebaik mungkin untuk menjaganya dari risiko cedera dan bahaya tersembunyi yang ada di rumah. Pengawasan adalah cara terbaik untuk memberi perlindungan pada Si Buah Hati, tapi bahkan orang tua yang paling waspada pun bisa kecolongan. 

Berikut ini beberapa cara sederhana untuk membantu mencegah cedera di rumah sendiri.

1. Amankan Perabotan

Tahukah Anda? Menurut Mary Mondozzi, MSN, PNP-BC, ahli kesehatan sekaligus fisiologi anak dari Akron Children’s Hospital, setiap 45 menit ada anak-anak yang harus dilarikan ke rumah sakit karena tertimpa TV atau perabotan rumah tangga lainnya di Amerika Serikat. 

Rasa ingin tahu Si Buah Hati yang sangat tinggi membuatnya melakukan hal-hal seperti memanjat furnitur atau berlari tanpa melihat ke depan sehingga menabrak tembok atau perabotan. Tunjukkan cinta Bunda dengan mengamankan perabotan agar tidak dapat dipanjat oleh Si Buah Hati.

Jangan lupa untuk mengunci lemari dan laci agar tidak ditarik yang dapat menyebabkan pergeseran berat lemari sehingga memudahkan lemari jatuh, dan atur kembali tata letak perabotan agar tidak mengganggu pergerakannya.

2. Keracunan Bahan Kimia atau Obat

Dari pupuk, obat-obatan, make up, hingga pembersih kimia menyimpan sejuta bahaya bagi Si Buah Hati. Dokter Mary L. Gavin, yang juga menjabat Senior Medical Editor di Kids Health Organization, menyarankan untuk melakukan aksi cerdas dengan mengamankan bahan-bahan kimia berbahaya dengan menguncinya di dalam lemari, menjauhkan obat-obatan dan make up dari jangkauannya, serta ingatkan agar tidak mendekati tanaman-tanaman yang diberikan pupuk atau obat anti hama.

3. Benda Tajam dan Alat Listrik

Anak-anak yang asyik bermain dan selalu bergerak aktif cenderung mengalami luka dan goresan. Berikan perlindungan dari benda tajam dan berbahaya di dalam rumah seperti menyimpan pisau, garpu, dan gunting di laci yang bisa dikunci, serta simpan benda-benda yang terbuat dari kaca di lemari tinggi jauh dari jangkauan tangan mungilnya.

Selain benda tajam, jauhkan stop kontak atau kabel peralatan elektronik agar tidak memicu kejadian tersetrum, gunakan penutup stop kontak agar tidak dimain-mainkan, dan pastikan tidak ada kabel listrik yang terkelupas.

Bantu proses eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Amankan rumah dari ancaman yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan Si Buah Hati ya.

Image Article
Jauhkan Benda Berbahaya Saat Si Kecil Belajar Mengeksplorasi Lingkungannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Kesehatan Si Buah Hati dan Matanya dengan Vitamin A

Published date

Orang tua merasa perlu untuk terus bersikap tenang apalagi saat membiarkan Si Buah Hati bereksplorasi, terlebih saat ia bermain di luar ruangan. Bunda tak perlu khawatir, tetaplah yakin bahwa apa pun yang dilakukannya akan membawa dampak baik bagi proses tumbuh kembangnya. 

Selain memberikan pengawasan dan imbauan, hal yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati adalah perlindungan dari dalam. Termasuk memperhatikan asupan vitamin A-nya.

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kejadian balita kekurangan Vitamin A (retinol) mencapapai 24,3%. Sementara menurut World Health Organization (WHO), kekurangan vitamin A menimbulkan dampak negatif pada berkurangnya daya penglihatan, perkembangan kemampuan kognitif, dan proses belajar Si Buah Hati. Maka dari itu, pada tahapan usia 1+ ini, Bunda perlu menambahkan buah-buahan sumber vitamin A berikut ini tips kesehatan Si Buah Hati dengan melindunginya dalam menu makan sehatnya.

Anggur

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) menjelaskan dalam sekali makan perlu disajikan sayuran dan buah-buahan, di samping makanan pokok dan lauk-pauk. Salah satunya dengan menyajikan anggur. Di balik rasanya yang manis, buah anggur merupakan sumber Vitamin A. Menurut Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), setiap 100 gram buah anggur mengandung vitamin A sebanyak 7 mg.

Pepaya

Tidak jauh beda anggur, pepaya juga termasuk ke dalam buah yang banyak mengandung vitamin A. Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), setiap 100 gram buah pepaya mengandung vitamin A sebanyak 365 mg. Banyaknya kandungan vitamin A pada pepaya jangan sampai disia-siakan ya. Bunda dapat menyajikannya sebagai camilan segar kepada Si Buah Hati.

Apel

Apel digemari karena rasanya yang asam manis dan renyah. Tapi bukan hanya itu, kandungan nutrisi yang salah satunya adalah vitamin A, baik untuk melindungi permukaan mata Si Buah Hati. Menurut data yang ada pada DKBM, setiap 100 gram buah apel mengandung vitamin A sebanyak 90 mg. Vitamin A pada apel paling besar terutama pada bagian kulitnya. Maka dari itu, PGS menyarankan agar Bunda memberikan potongan buah apel tanpa membuang kulitnya kepada Si Buah Hati.

Bunda, baca juga artikel ini: Bunda, Ini Cara Mudah Agar Si Buah Hati Suka Sayuran

Mangga

Buah musiman ini banyak ditunggu para penggemarnya karena kandungan gizinya yang lengkap. Mangga memiliki tesktur yang lembut, sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh Si Buah Hati. Selain itu, buah berwarna kuning dan berserat ini juga menyimpan vitamin A yang melimpah. Menurut DKBM, 100 gram buah mangga mengandung vitamin A sebanyak 6 gram. Dari semua buah disebutkan sebelumnya, tentunya kandungan vitamin A buah mangga ini yang paling besar.

Jaga kesehatan Si Buah Hati, terutama daya penglihatannya, dengan memberikan buah-buahan sumber vitamin A ini dalam pola makannya sehari-hari. Bunda juga dapat melengkapi asupan bernutrisi dan seimbang Si Buah Hati dengan memberikan secara rutin DANCOW 1+. Selain  mengandung vitamin A, susu pertumbuhan ini juga mengandung Lactobacillus rhamnosus & Bifidobacterium longum, Serat Pangan Inulin, Vitamin C dan E, serta Selenium dan Zinc.

Image Article
Optimalkan Kesehatan Anak dan Matanya dengan Vitamin A
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Anak Susah Makan? Bunda Bisa Coba Cara Ini

Published date

Makin tinggi usia Si Buah Hati, maka tambah pula variasi makanannya. Bisa jadi, di masa ini Bunda berusaha keras untuk memenuhi nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati.

Yang paling mengkhawatirkan adalah kala Si Buah Hati mengalami susah makan. Seperti sering menutup mulut rapat-rapat atau melepeh makanan yang sudah masuk mulut. Untuk mengatasinya, Bunda pun berusaha ekstra keras membujuk Si Buah Hati untuk makan. Hingga proses makan membuat Bunda maupun Si Buah Hati sama-sama stres.

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab Si Buah Hati susah makan, antara lain dapat disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Contoh faktor fisik misalnya ada gangguan organ pencernaan atau bagian mulut yang mengalami sariawan atau tumbuh gigi. Sementara faktor psikis terjadi kala proses makan kurang menyenangkan atau makanan anak 1 tahun, baik secara rasa atau tampilan.

Masalahnya bila anak susah makan, bisa jadi kebutuhan nutrisi dan gizinya tidak akan tercukupi. Kalau sudah begini, bisa jadi proses pertumbuhan dan eksplorasi Si Buah Hati akan terganggu. Tetapi Bunda jangan khawatir. Berikut ada beberapa cara mengatasi anak susah makan dari dokter spesialis anak, dr. Soedjatmiko, SpA(K), M.Si.:

Perhatikan kesehatan mulut dan gigi Si Buah Hati

Ketika Si Buah Hati mulai rewel kala makan, baiknya Bunda mencari tahu apa yang terjadi pada rongga mulut, gusi, dan giginya. Apakah semua dalam kondisi normal, tengah tumbuh gigi, atau mengalami sariawan. Kemudian, berikanlah makanan yang sesuai dengan daya tampung mulut dan kemampuan gigi untuk mengunyah.

Hindari Porsi Banyak Sekaligus

Saat Bunda mendekati Si Buah Hati untuk makan, usahakan menghidangkan makanan dalam piring kecil. Jangan langsung membawa makanan dalam piring besar karena secara psikologis akan membebani Si Buah Hati bila harus menghabiskan seluruhnya. Sementara sajian dalam piring yang mini akan membuat Si Buah Hati lebih santai karena berpikir jumlah makanan yang dihabiskan tidak banyak.

Bunda juga bisa membujuk Si Buah Hati seperti “ Ayo dihabiskan, piringnya kan kecil,” atau “Siapa bilang makanannya banyak, ini kan piringnya kecil”. Bisa juga Bunda menghidangkan makanan dalam piring yang dipilih Si Buah Hati sendiri, sehingga lebih bersemangat menyantap menyantapnya.

"Perhatikan pula jarak waktu antara makan besar, ngemil, dan minum susu. Jangan terlalu dekat dan jangan pula terlalu jauh. Memberikan susu pertumbuhan dan air putih juga sebaiknya diberi jeda waktu," kata dr. Soedjatmiko. "Sehingga Si Buah Hati tidak merasa kekenyangan dan menolak makan atau minum."

Jangan Berikan Makanan Manis Sebelum Makan

Sebaiknya Bunda menghindari pemberian makanan atau camilan manis menjelang waktu makan besar. Sebab makanan manis akan membuat Si Buah Hati merasa sudah “kenyang” sebelum saatnya makan. Untuk camilan, sebaiknya Bunda menyediakan aneka kudapan yang bergizi dan disukai Si Buah Hati. Misalnya bila Si Buah Hati suka puding susu dingin atau martabak telur mini, tidak ada salahnya kedua menu itu dibuat camilan yang bisa dinikmati Si Buah Hati kapan saja.

Berikan Menu Sesuai Selera Si Buah Hati

Agar menu yang Bunda tawarkan tak selalu ditolak Si Buah Hati, ada baiknya Bunda menyiapkan makanan yang sesuai selera atau minatnya. Perhatikan juga tampilan warna, bau, dan rasa makanan bisa menggugah nafsu makan Si Buah Hati.

Biarkan Makan Sendiri

Seringkali Bunda merasa menyuapi adalah cara paling tepat bila Si Buah Hati susah makan. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, karena menyuapi bisa memastikan Si Buah Hati memakan makanannya secara sempurna. Tetapi, kenapa tidak sesekali Bunda biarkan Si Buah Hati makan sendiri? Biasanya makan sendiri, selain mengajarkan Si Buah Hati untuk mandiri, Bunda juga bisa melihat jenis makanan apa yang lebih disukai Si Buah Hati.

Jangan khawatir bila makanan jadi berantakan atau Si Buah Hati membutuhkan waktu lama, yang penting dia makan sendiri tanpa bujuk rayu Bunda.

Rajin Beri Pujian dan Kasih Sayang

Bunda, jangan ragu memberikan pujian kepada Si Buah Hati ketika makan. Kata-kata seperti “Nah, jagoan Bunda memang hebat, makannya habis,” atau “ Begitu dong… baru anak pintar,” harus sering dilontarkan sehingga mendorong Si Buah Hati untuk makan.

Memberikan makan dalam suasana penuh kasih sayang juga penting. Sebaiknya hindari nada mengancam atau membentak bila Si Buah Hati menolak makan. Cara-cara itu justru akan membuat Si Buah Hati makin antipati terhadap makanan. Sementara suasana positif seperti mengajak Si Buah Hati makan bersama, akan menularkan kebiasaan makan secara teratur.

Konsultasi ke Dokter

Kalau semua cara di atas tidak berhasil, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Sehingga Si Buah Hati mendapatkan gizi seimbang untuk tumbuh kembang dan eksplorasinya.

Image Article
Anak Susah Makan? Bunda Bisa Coba Cara Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Jangan Sepelekan Manfaat Tidur Siang agar Si Buah Hati Tumbuh Optimal

Published date

Bermain bola, melompat-lompat, main sepeda, main mobil-mobilan atau boneka? Hmmm, melihat tingkah pola Si Buah Hati yang aktif memang menyenangkan ya Bunda. Tapi, apakah Bunda pernah khawatir saat si Si Buah Hati susah diajak tidur siang? Padahal manfaat tidur siang untuk Si Buah Hati mampu mengembalikan energi yang habis terbakar untuk aktivitasnya. Selain itu tidur, siang juga penting untuk proses tumbuh kembangnya lho, Bunda.

Kok bisa? Ini jawabannya. Sebuah studi oleh Medical Harvard University menunjukkan selama tidur siang, terjadi pelepasan hormon pertumbuhan (human-Growth Hormone, h-GH) ke dalam darah. Hormon inilah yang merangsang pertumbuhan tubuh Si Buah Hati. Hormon pertumbuhan secara alami diproduksi oleh otak sejak ia lahir. Seiring dengan bertambahnya usia Si Buah Hati, hormon ini akan semakin menurun fungsinya dan akan berhenti setelah mencapai usia pubertas. Oleh karena itu Bunda, alangkah baiknya bila Si Buah Hati mendapatkan kesempatan untuk tidur siang secara optimal, tentunya untuk mendukung pertumbuhannya pula.

Penyebab Si Buah Hati Susah Tidur Siang

Si Buah Hati sudah terlihat lelah beraktivitas, tapi tetap saja masih belum mau diajak tidur siang. Bagaimana ini? Tenang Bunda, tidak perlu panik. Yuk, kita cari tahu penyebab Si Buah Hati susah tidur siang. Coba perhatikan bahan makanan yang dikonsumsinya. Karena ternyata makanan yang mengandung kafein dapat menyebabkan Si Buah Hati susah tidur. Bukan itu saja, kebiasaan main game atau menonton film horor juga bisa jadi penyebab lain Si Buah Hati susah tidur siang. Hal ini karena mereka keasyikan main game sampai akhirnya ketagihan dan lupa waktu. Manfaat tidur siang yang seharusnya mereka dapatkan pun hilang begitu saja. Perhatikan juga tontonan televisinya ya Bunda. Jangan sampai ia takut tidur hanya karena baru saja melihat tayangan yang menakutkan.

Si Buah Hati di usia 3 tahun memang sedang gemar-gemarnya bermain. Padatnya aktivitas inilah yang kadang membuat Si Buah Hati menganggap tidur siang tidak lebih penting dari bermain. Atau, bisa jadi Si Buah Hati susah tidur siang karena belum terbiasa. Bahkan, kalau terlalu dipaksa Si Buah Hati suka kabur dari kamar karena enggan tidur siang.

Image Article
Jangan Sepelekan Manfaat Tidur Siang agar Si Kecil Tumbuh Optimal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tips Pola Makan untuk Melindungi Masa Eksplorasi Si Buah Hati

Published date

Pada masa periode emas pertumbuhan, Si Buah Hati biasanya sangat aktif bergerak. Sebentar lari ke halaman, tak lama kemudian sudah berloncat-loncatan di atas kasur. Tentu tidak ada yang salah dengan itu. 

Bunda menginginkan Si Buah Hati bebas bereksplorasi kan? Aktifnya Si Buah Hati juga sebagai proses belajar dia untuk lebih percaya diri dan mandiri.

Namun pada masa eksplorasi anak, terkadang Bunda merasa khawatir dengan daya tahan tubuh Si Buah Hati yang masih berkembang. Nah, agar kekhawatiran itu tidak terjadi, Bunda sebaiknya memberikannya asupan bernutrisi lengkap. 

Si Buah Hati memiliki daya tahan tubuh optimal dan selalu sehat untuk mendukung periode eksplorasinya.

Bagaimana pola makan yang mendukung Si Buah Hati untuk terlindungi dan aktif bereksplorasi? Berikut penjelasan pakar gizi Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.:

1. Siapkan Menu Makanan Bernutrisi Lengkap Saat Makan

Secara umum, tentunya Si Buah Hati harus mendapatkan asupan energi dan zat gizi lengkap dari makanannya selama sehari semalam. Bunda perlu menyediakan hidangan makan pagi, siang, dan malam yang terdiri dari berbagai jenis bahan makanan sehingga dapat menjadi sumber energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta air.

"Setiap kali anak makan, Bunda harus melengkapinya dengan karbohidrat seperti nasi, roti atau mie, juga sayur beraneka warna seperti brokoli, dan wortel, serta lauk-pauk hewani dan nabati seperti ikan, telur atau unggas, serta tahu maupun tempe," kata dokter Tati, sapaan akrab Saptawati.

2. Berikan Makanan Selingan Padat Gizi di antara Dua Waktu Makan

Di antara dua waktu makan, lengkapi kebutuhan energi dan zat gizi Si Buah Hati dengan menyediakan makanan selingan yang padat gizi seperti susu pertumbuhan. Bunda bisa pula memberikannya buah beraneka warna, seperti pepaya, pisang, jeruk yang setiap musim tersedia ataupun kudapan sehat. 

Misalnya, bubur kacang hijau atau puding susu. Untuk besarnya porsi disesuaikan dengan perut Si Buah Hati, ya Bunda. "Yakni sekitar setengah porsi orang dewasa," jelas dokter Tati.

3. Pastikan Makanan Mengandung Nutrisi untuk Anak Aktif

Nutrisi spesifik seperti protein dan kalsium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otot dan tulang Si Buah Hati, serta zat besi untuk mendukung fungsi kognitif dan konsentrasinya. Ini penting agar Bunda bisa selalu mendukung aktivitasnya untuk bereksplorasi.

Selain itu, ia juga membutuhkan seng (Zn), Selenium (Se), serta vitamin C, E, dan A. Zat gizi ini penting untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh Si Buah Hati ,agar selalu terlindungi dari berbagai penyakit infeksi. 

Tentunya Si Buah Hati juga membutuhkan asam lemak omega-3 & omega 6 agar selalu dapat berkonsentrasi dan kreatif dalam bereksplorasi.

4. Sediakan Susu Pertumbuhan yang Diperkaya Probiotik

Selain makanan sebagai sumber energi dan zat gizi lengkap agar Si Buah Hati dapat aktif bereksplorasi, pastikan kekebalan tubuhnya optimal. Sehingga ia selalu siap untuk melindungi kesehatan Si Buah Hati.

Menurut dokter Tati, saluran cerna merupakan organ kekebalan tubuh terbesar. Agar pencernaan tetap terjaga, sebaiknya Si Buah Hati kerap mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik atau bakteri baik. Probiotik berfungsi menyeimbangkan ekosistem dalam pencernaan manusia dengan menekan pertumbuhan bakteri jahat. 

Oleh karena itu Si Buah Hati perlu memperoleh probiotik dari makanannya seperti susu pertumbuhan atau produk susu yang diperkaya dengan probiotik. "Salah satunya adalah probiotik Lactobacillus rhamnosus yang manfaatnya terbukti menjaga kekebalan tubuh Si Buah Hati," kata dia.

Selain itu, pastikan probiotik tersebut selalu dalam keadaan hidup dan berkembang biak sehingga bisa memberi manfaat tersebut. Misalnya dengan memberikan Si Buah Hati asupan serat yang berfungsi sebagai prebiotik, yang merupakan makanan probiotik agar dapat menjalankan perannya. Contoh prebiotik adalah laktosa yang juga merupakan kandungan susu.

5. Suguhkan Multivitamin atau Suplemen Tambahan

Bila Bunda sudah menyediakan hidangan makanan yang mengandung beraneka jenis bahan makanan di setiap waktu makan besar, yaitu makan pagi, siang, dan malam serta dilengkapi makanan selingan di antara dua waktu makan. 

Jika Si Buah Hati selalu dapat menghabiskan porsi makannya, maka ia tidak memerlukan suplemen vitamin dan mineral sintetik. Kecuali saat Si Buah Hati sedang tidak sehat sehingga tidak dapat menghabiskan porsi makannya.

Itulah 5 cara yang bisa dilakukan untuk mendukung dan melindungi Si Buah Hati dalam bereksplorasi. Dengan cinta kasih dan stimulasi dari Ayah dan Bunda, ia pun akan tumbuh kembang secara optimal.

Dukung eksplorasi Si Buah Hati dengan DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips Parenting Anak: Tips Pola Makan untuk Melindungi Masa Eksplorasi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kotor dan Berantakan Bukan Halangan bagi Si Buah Hati

Published date

Bunda, kini Si Buah Hati sudah menginjak usia setahun, usia aktif di mana rasa penasaran mereka yang semakin besar. Di masa ini, tidak sedikit Bunda yang khawatir bisa melepaskan pandangan, sedikit saja, dari Si Buah Hati. Apalagi saat mereka memasukkan benda asing ke mulut, bermain pasir di pantai, bermain bola di tanah basah usai hujan, atau hal kotor lainnya.

Tapi ingatkah Bunda dengan slogan “Kotor itu Belajar”? Ya, sebetulnya Si Buah Hati belajar mengenal sesuatu dalam aktivitasnya yang lekat dengan hal kotor. Mereka pun akan mulai mengenal alam dan benda lain yang ada di luar ruangan, selain perkakas di rumah.

Seperti ketika Si Buah Hati bermain ayunan dan perosotan di taman rekreasi. Mungkin saja alat permainan itu tidak higienis, tapi lihatlah sisi lainnya, Si Buah Hati bisa bermain dengan teman sebaya dan mulai bersosialisasi. Mereka akan belajar berbagi dengan yang teman, juga bermain bergantian. Dan ketika bisa bermain bola sepak dan berlari di lapangan yang basah karena terkena hujan, sesungguhnya Si Buah Hati sedang melatih imun tubuhnya untuk menjadi lebih kuat.

Jadi, Bunda tidak perlu khawatir bila Si Buah Hati bermain kotor-kotoran. Karena kotor tidak melulu salah dan membawa penyakit. Menurut Rini Utami Aziz, penulis buku Jangan Biarkan Anak Kita Bereaksi Menarik Diri, orangtua yang terlalu melindungi anak dari hal kotor, merepotkan, gelap, dan sebagainya akan menyebabkan Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi dengan perilaku tidak wajar.

Sementara dalam buku Biarkan Anakmu Bermain, Dwi Sunar Prasetyo menyatakan jika asosiasi sebagian besar masyarakat yang menunjukkan bahwa anak-anak harus dijauhkan dari tempat bermain nan kotor dan jorok adalah salah besar. "Melarang anak bermain sesungguhnya orangtua telah melakukan perampasan hak-hak yang dimilikinya," tulis Dwi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Allergy and Clinical Immunology pun menyatakan, lingkungan yang terlalu bersih bisa menyebabkan alergi pada Si Buah Hati. Alergi ini termasuk alergi makanan dan saluran pernapasan seperti asma. Karena Si Buah Hati kekurangan paparan dari pelbagai bakteri dan alergen pada awal kehidupannya.

"Orangtua harus membiarkan anak-anak untuk bereksplorasi di luar ruangan, misalnya bermain lumpur. Karena lumpur adalah bagian dari lingkungan dan sebenarnya lumpur baik untuk kesehatan," kata Dr Keya Lahiri, Chief Pediatrician dari Dr. D.Y. Patil Hospital, India, seperti yang dikutip okezone.com.

Bila Bunda masih merasa khawatir, yuk simak tips berikut untuk mengurangi rasa khawatir Bunda saat Si Buah Hati bermain kotor-kotoran.

1. Berikan Si Buah Hati Perlindungan dari Dalam

Perlindungan terbaik saat Si Buah Hati aktif bereksplorasi adalah perlindungan dari dalam. Asupan nutrisi DANCOW 1+ Nutritods dapat Bunda pilih, karena susu pertumbuhan anak usia toddler 1-3 tahun ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Kandungan zat gizi di dalam susu DANCOW 1+ Nutritods dapat membantu melindungi daya tahan tubuh Si Buah Hati, sehingga ia tetap sehat terlindungi dari serangan berbagai bakteri jahat penyebab penyakit.

2. Awasi Si Buah Hati dari Jauh Secara Wajar

Biarkan Si Buah Hati berekplorasi dengan rasa penasaran walaupun itu membuatnya kotor. Karena ada proses belajar di dalam kotor tersebut. Asal, Bunda tetap mengawasi Si Buah Hati ketika mereka bermain.

3. Jangan Selalu Membersihkan Tangan Si Buah Hati

Bukan berarti tidak boleh, namun tidak setiap menit juga Bunda membersihkan tangan Si Buah Hati. Bunda cukup ingatkan kepada Si Buah Hati, bila tangan mereka kotor sebaiknya dibersihkan. Yakinlah Bunda, bahwa Si Buah Hati akan paham hal ini.

4. Hindari Sabun Antimikroba dan Semprotan Pembersih

Tahukah Bunda, kebanyakan luka dan goresan dapat dibersihkan hanya dengan kertas alkohol saja. Dan sebenarnya tubuh Si Buah Hati hanya perlu sekadar sabun dan air. Jadi Bunda tidak perlu berlebihan membersihkan luka dan atau tangan Si Buah Hati ketika sedang bermain kotor-kotoran dengan sabun antimikroba atau semprotan pembersih tangan. Bunda memiliki banyak waktu untuk mengajarkan kebersihan pada Si Buah Hati, misalnya saat aktivitas mandi.

Image Article
Kotor dan Berantakan Bukan Halangan bagi si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ubi Manis, Camilan Sehat untuk Si Buah Hati

Published date

Saat menginjak usia 1 tahun, Si Buah Hati membutuhkan makanan pendamping atau camilan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Fungsi camilan itu sendiri sebagai pelengkap makanan utama. Agar tidak mengganggu jam makan besar, berikanlah dua kali makanan selingan dalam sehari. Yaitu di antara sarapan dan makan siang serta di antara makan siang dan makan malam.

Satu alternatif kudapan sehat yang dapat Bunda berikan kepada Si Buah Hati adalah ubi manis. Kandungan nutrisi pada ubi sangat baik bagi kesehatan tubuh. Seperti karotenoid dan serat pada ubi yang dapat membantu metabolisme, mempermudah saluran cerna menyerap makanan, dan menstabilkan kadar gula darah. Ubi manis juga mengandung vitamin A, vitamin C, Vitamin B6, potassium, kalsium, dan magnesium.

Meski rasanya manis, Bunda tidak perlu khawatir santapan ini bakal merusak gigi atau nafsu makan Si Buah Hati. Sebab rasa manis dari ubi bersifat alami. Sehingga sehat untuk tubuh Si Buah Hati. Mengingat banyaknya nutrisi yang terkandung pada ubi, Bunda tidak perlu berpikir panjang lagi untuk mengolahnya menjadi camilan. Misalnya saja menyajikannya dengan sajian:

Ubi panggang

Cara penyajian yang satu ini sangat mudah. Bunda cukup menyediakan ubi manis, cuci bersih, dan potong menjadi beberapa bagian. Setelah itu, panggang sebentar dan sajikanlah. Kulit ubi tidak perlu dikupas, karena di sini terdapat zat penting yang sayang untuk dilewatkan.

Ubi rebus

Bila tidak memiliki alat pemanggang, Bunda bisa memberikan camilan ubi rebus. Caranya pun tidak jauh beda dengan ubi panggang. Cuci bersih dan potong ubi manis menjadi beberapa bagian. Lalu rebus dengan air secukupnya. Bedanya dengan ubi panggang yang kering, camilan rebusan ini akan bertekstur sedikit basah.

Cake kukus ubi

Untuk resep makanan yang satu ini, Bunda memerlukan banyak bahan selain ubi. Misalnya saja tepung beras, tepung ketan hitam, telur, gula pasir, susu kental, santan, minyak goreng, dan vanili bubuk. Ubi yang sudah dikukus pun perlu Bunda blender dulu, kemudian dicampur dengan bahan lain menggunakan mixer. Setelah rata, panggang adonan selama 30 menit. Cake kukus ubi matang, Si Buah Hati bisa mencicipinya.

Sesungguhnya masih banyak bentuk camilan ubi manis lainnya buat Si Buah Hati asalkan Bunda rajin berkreasi. Karena sajian ini sebagai makanan pelengkap, berikanlah secukupnya saja. Selain perutnya yang belum mampu menampung banyak makanan, Bunda perlu juga menjaga ia tetap merasa lapar ketika tiba waktu makan besar.

Selain memberikannya camilan sehat seperti sajian ubi, Bunda juga bisa melengkapi nutrisi harian Si Buah Hati dengan DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ubi Manis, Camilan Sehat untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Dokter Gigi Bikin Si Buah Hati Ngeri? Yuk, Cari Solusi

Published date

Si Buah Hati Manda sangat menyukai permen dan coklat. Tapi dia tidak selalu menyikat gigi setelah makan cemilan manis. Sisa makanan yang menempel di permukaan gigi pun mengundang bakteri, sehingga timbul karies pada gigi. Akhirnya, gigi Manda jadi keropos dan berlubang.

Karies sendiri adalah pembusukan atau kerusakan pada gigi. Menurut data Departemen Kesehatan Indonesia pada 2010, sekitar 70% penduduk Indonesia mengalami karies gigi. Sementara 50% di antaranya terjadi pada balita. Pembusukan ini biasanya terjadi karena tidak adanya rutinitas menggosok gigi.

Untuk mengatasi karies gigi Manda, Bunda Ratna berencana mengajak Manda berkunjung ke dokter gigi. Tapi, Bunda belum berhasil membujuk Manda ke dokter gigi. Sebab, dia takut sakit kalau giginya dicabut. 

Akhirnya Bunda Ratna menyerah. Dia tidak mau memaksa Manda untuk bertemu dokter gigi. “Selama Manda belum merasa sakit gigi, saya rasa belum perlu memaksanya ke dokter,” kata Ratna. Tetapi Bunda Ratna tetap menyiapkan strategi untuk membujuk Manda agar kelak mau ke dokter gigi. Sebab jika karies bertambah parah, daya kunyah anak akan berkurang, bahkan bisa mengganggu pencernaan dan berdampak buruk pada kesehatannya. Nah, berikut cara agar Bunda berhasil mengajak Si Buah Hati memeriksakan gigi ke dokter:

Perkenalkan Dokter Gigi Sejak Dini

Mulailah berkunjung ke dokter gigi sedini mungkin, saat gigi susu pertama Si Buah Hati sudah muncul. Lakukan secara teratur, meskipun anak tidak punya keluhan kesehatan gigi. Jika suatu hari anak mempunyai masalah dengan giginya, dokter gigi akan segera melakukan penanganan.

Berikan Contoh yang Baik

Jika Bunda berkesempatan melakukan perawatan gigi, maka ajaklah Si Buah Hati turut serta. Sehingga Bunda bisa mencontohkan bagaimana kondisi dan situasi ketika dokter melakukan perawatan gigi. Sehingga ia punya gambaran bahwa periksa gigi bukanlah suatu yang menakutkan.

Bermain Peran Dokter Gigi

Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati bermain peran menjadi dokter gigi dan pasien di rumah. Dalam permainan itu, Bunda dapat menjadi pasien dan ia sebagai dokternya. Tunjukkan wajah bahagia saat Bunda diperiksa oleh “dokter gigi”. Lalu katakan “terima kasih” sebab “dokter gigi” sudah membantu merawat gigi Bunda.

Penjelasan Positif tentang Kesehatan Gigi Mulut

Berilah penjelasan yang sebenarnya tentang pentingnya kesehatan gigi dan kebersihan mulut dari sudut pandang yang positif. Misalnya: jika sehat, maka gigi akan kuat untuk mengunyah makanan. Sementara dokter gigi adalah seorang ahli yang bisa membantu menjaga gigi anak agar tetap kuat dan senyumnya tetap indah. Jadi, Bunda tunggu apa lagi? Yuk ajak Si Buah Hati ke dokter gigi. Agar dia memiliki gigi yang sehat dan kuat serta senyuman yang indah.

Image Article
Dokter Gigi Bikin si Kecil Ngeri? Yuk, Cari Solusi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off