Kotor dan Berantakan Bukan Halangan bagi Si Buah Hati
11-11-2020
Bunda, kini Si Buah Hati sudah menginjak usia setahun, usia aktif di mana rasa penasaran mereka yang semakin besar. Di masa ini, tidak sedikit Bunda yang khawatir bisa melepaskan pandangan, sedikit saja, dari Si Buah Hati. Apalagi saat mereka memasukkan benda asing ke mulut, bermain pasir di pantai, bermain bola di tanah basah usai hujan, atau hal kotor lainnya.
Tapi ingatkah Bunda dengan slogan “Kotor itu Belajar”? Ya, sebetulnya Si Buah Hati belajar mengenal sesuatu dalam aktivitasnya yang lekat dengan hal kotor. Mereka pun akan mulai mengenal alam dan benda lain yang ada di luar ruangan, selain perkakas di rumah.
Seperti ketika Si Buah Hati bermain ayunan dan perosotan di taman rekreasi. Mungkin saja alat permainan itu tidak higienis, tapi lihatlah sisi lainnya, Si Buah Hati bisa bermain dengan teman sebaya dan mulai bersosialisasi. Mereka akan belajar berbagi dengan yang teman, juga bermain bergantian. Dan ketika bisa bermain bola sepak dan berlari di lapangan yang basah karena terkena hujan, sesungguhnya Si Buah Hati sedang melatih imun tubuhnya untuk menjadi lebih kuat.
Jadi, Bunda tidak perlu khawatir bila Si Buah Hati bermain kotor-kotoran. Karena kotor tidak melulu salah dan membawa penyakit. Menurut Rini Utami Aziz, penulis buku Jangan Biarkan Anak Kita Bereaksi Menarik Diri, orangtua yang terlalu melindungi anak dari hal kotor, merepotkan, gelap, dan sebagainya akan menyebabkan Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi dengan perilaku tidak wajar.
Sementara dalam buku Biarkan Anakmu Bermain, Dwi Sunar Prasetyo menyatakan jika asosiasi sebagian besar masyarakat yang menunjukkan bahwa anak-anak harus dijauhkan dari tempat bermain nan kotor dan jorok adalah salah besar. "Melarang anak bermain sesungguhnya orangtua telah melakukan perampasan hak-hak yang dimilikinya," tulis Dwi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Allergy and Clinical Immunology pun menyatakan, lingkungan yang terlalu bersih bisa menyebabkan alergi pada Si Buah Hati. Alergi ini termasuk alergi makanan dan saluran pernapasan seperti asma. Karena Si Buah Hati kekurangan paparan dari pelbagai bakteri dan alergen pada awal kehidupannya.
"Orangtua harus membiarkan anak-anak untuk bereksplorasi di luar ruangan, misalnya bermain lumpur. Karena lumpur adalah bagian dari lingkungan dan sebenarnya lumpur baik untuk kesehatan," kata Dr Keya Lahiri, Chief Pediatrician dari Dr. D.Y. Patil Hospital, India, seperti yang dikutip okezone.com.
Bila Bunda masih merasa khawatir, yuk simak tips berikut untuk mengurangi rasa khawatir Bunda saat Si Buah Hati bermain kotor-kotoran.
1. Berikan Si Buah Hati Perlindungan dari Dalam
Perlindungan terbaik saat Si Buah Hati aktif bereksplorasi adalah perlindungan dari dalam. Asupan nutrisi DANCOW 1+ Nutritods dapat Bunda pilih, karena susu pertumbuhan anak usia toddler 1-3 tahun ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Kandungan zat gizi di dalam susu DANCOW 1+ Nutritods dapat membantu melindungi daya tahan tubuh Si Buah Hati, sehingga ia tetap sehat terlindungi dari serangan berbagai bakteri jahat penyebab penyakit.
2. Awasi Si Buah Hati dari Jauh Secara Wajar
Biarkan Si Buah Hati berekplorasi dengan rasa penasaran walaupun itu membuatnya kotor. Karena ada proses belajar di dalam kotor tersebut. Asal, Bunda tetap mengawasi Si Buah Hati ketika mereka bermain.
3. Jangan Selalu Membersihkan Tangan Si Buah Hati
Bukan berarti tidak boleh, namun tidak setiap menit juga Bunda membersihkan tangan Si Buah Hati. Bunda cukup ingatkan kepada Si Buah Hati, bila tangan mereka kotor sebaiknya dibersihkan. Yakinlah Bunda, bahwa Si Buah Hati akan paham hal ini.
4. Hindari Sabun Antimikroba dan Semprotan Pembersih
Tahukah Bunda, kebanyakan luka dan goresan dapat dibersihkan hanya dengan kertas alkohol saja. Dan sebenarnya tubuh Si Buah Hati hanya perlu sekadar sabun dan air. Jadi Bunda tidak perlu berlebihan membersihkan luka dan atau tangan Si Buah Hati ketika sedang bermain kotor-kotoran dengan sabun antimikroba atau semprotan pembersih tangan. Bunda memiliki banyak waktu untuk mengajarkan kebersihan pada Si Buah Hati, misalnya saat aktivitas mandi.