3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

Pada masa kanak-kanak awal, yaitu usia 0-6 tahun, tumbuh-kembang si Buah Hati akan berlangsung dengan cepat pada empat aspek, salah satunya adalah sosial-emosional. Aspek ini berkaitan dengan cara ia mengatur emosinya agar dapat bergaul dengan orang lain di lingkungannya dengan baik.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional berikut ini dapat Bunda terapkan agar si Buah Hati dapat mengembangkannya dengan optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Penasaran? Berikut info lengkapnya!

Pentingnya Kecerdasan Sosial-Emosional pada Anak Usia Prasekolah

Kecerdasan sosial dan emosional dijadikan satu kesatuan karena keduanya saling mempengaruhi. Secara sederhana, penjelasan mengenai apa itu kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan membina hubungan dengan orang lain. Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur emosi dan tingkah laku.

Kemampuan si Buah Hati mengatur emosi dan menjaga kondisi mentalnya, sebagai bagian dari kecerdasan emosional, akan menjadi dasar untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya, rangsangan dan interaksi sosial yang dialami oleh si Buah Hati akan berpengaruh kepada kondisi emosinya.

Buah Hati yang memiliki kecerdasan sosial-emosional akan dapat:

  • Membentuk dan memiliki hubungan yang positif dengan orang lain.

  • Merasakan, mengatur, dan mengekspresikan emosi.

  • Terlibat dengan lingkungannya.

Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang memiliki kecerdasan sosial-emosional pada saat di Taman Kanak-Kanak berkaitan dengan hasil yang positif saat ia berusia 25 tahun. Bentuknya adalah kesuksesan menyelesaikan pendidikan sampai jenjang sarjana, mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, dan terhindar dari masalah-masalah hidup secara umum, misalnya masalah kriminal dan masalah hubungan asmara.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak

Lima Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial-Emosional si Buah Hati

Kabar baiknya adalah aspek sosial-emosional seseorang dapat diajarkan dan dikembangkan sejak masa kanak-kanak. Karena itu, jika Bunda ingin si Buah Hati tumbuh menjadi seseorang dengan kecerdasan sosial-emosional, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk meningkatkannya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak berikut ini dapat Bunda terapkan, dibarengi dengan meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Menjadi panutan yang baik

Tingkah laku anak-anak biasanya merupakan hasil meniru dari orang dewasa terdekatnya, yaitu orang tua, pengasuh, dan guru. Jika Bunda memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi, berkomunikasi, menolong orang lain, berbagi perasaan, dan mengelola emosi, maka si Buah Hati akan memiliki pemahaman yang baik mengenai aspek sosial dan emosional.

Membiasakan untuk berkomunikasi

Berkomunikasi yang baik tak hanya dinilai dari kemampuan si Buah Hati untuk menyampaikan apa yang ia rasakan dan pikirkan, tapi juga kemampuan untuk mendengarkan. Dengan mendengarkan secara aktif, ia akan dapat menyerap dan memahami apa Bunda sampaikan, sehingga dapat memberi respons yang sesuai.

Menjaga kontak mata

Cara meningkatkan kecerdasan sosial ini perlu dilatih karena kontak mata merupakan bagian penting dalam berkomunikasi. Ajarkan si Buah Hati untuk menatap mata orang yang mengajaknya bicara dan tidak menatap lantai atau langit-langit, misalnya. Jika ia termasuk anak yang pemalu, maka selalu ingatkan dengan lembut agar melakukan kontak mata. Berikan juga pujian jika ia berhasil melakukannya.

Memberi pilihan

Kemandirian yang dimiliki si Buah Hati untuk memilih saat mencari solusi dari sebuah masalah merupakan faktor penting dalam kecerdasan sosial-emosionalnya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial Ini membuat si Buah Hati untuk tidak egois dan terbiasa untuk bekerja sama dengan orang lain dan bernegosiasi saat memecahkan masalah.

Melatih berempati

Menguasai kemampuan untuk berempati sangat penting dalam cara meningkat kecerdasan sosial-emosional, karena si Buah Hati menjadi paham bahwa apa yang ia lakukan dapat mempengaruhi emosi orang lain. Mulailah dengan melatih si Buah Hati untuk mengenali perasaan dan emosinya sendiri, diikuti dengan mengekspresikannya dengan tepat. Setelah ia menguasai hal ini, baru Bunda bisa melatihnya untuk berempati.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak ini tentu tidak dapat memberi hasil yang instan karena si Buah Hati butuh waktu dan energi untuk mempelajarinya. Untuk memastikan proses belajarnya tidak terganggu, pastikan bahwa asupan gizinya sudah lengkap dan seimbang. Bunda bisa memberikan Dancow 5+ Nutritods untuk memastikan kebutuhan gizinya sehari-hari dapat tercukupi.

Dancow 5+ Nutritods merupakan susu bubuk yang mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin, minyak ikan (DHA) serta asam lemak Omega-3 dan Omega-6 sebagai sumber DHA, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Menerapkan cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional si Buah Hati sejak dini akan membantunya meraih kesuksesan di masa depan.

Image Article
5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati!

Published date

Bunda mungkin pernah mendengar tentang kecerdasan kinestetik yang merupakan salah satu jenis kecerdasan berdasarkan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang dikemukakan oleh psikolog Howard Gardner. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri kecerdasan kinestetik hingga bagaimana mengembangkan kecerdasan tersebut, Bunda dapat menyimak penjelasan berikut ini!

Berbagai Jenis Kecerdasan Manusia

Teori mengenai Kecerdasan Majemuk pertama kali diperkenalkan oleh Howard Gardner di tahun 1983 dalam bukunya ‘Frames of Minds’. Di dalamnya ia menjelaskan mengenai definisi yang lebih luas mengenai kecerdasan dan membaginya dalam delapan jenis kecerdasan, yaitu Kecerdasan Linguistik-Verbal, Kecerdasan Logika-Matematika, Kecerdasan Visual-Spasial, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Intrapersonal, dan Kecerdasan Naturalis.

Apa itu Kecerdasan Kinestetik? Jenis kecerdasan ini membuat si Buah Hati mampu menggunakan anggota tubuhnya (fisik) dengan sangat baik dalam menyelesaikan masalah. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik adalah memiliki kemampuan mengontrol tubuh dengan baik, serta dapat mengekspresikan diri menggunakan fisiknya. Ia belajar dengan cara yang disebut gaya belajar taktil-kinestetik. Bergerak akan membantunya dalam mengingat sementara memegang sebuah benda akan membantunya mempelajari benda tersebut.

Anak-anak dengan Kecerdasan Kinestetik sering disebut juga sebagai ‘body smart’ dan menyukai bekerja dengan tangan mereka, memiliki energi yang tinggi, dan kemungkinan besar juga menonjol di bidang olahraga.

Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik pada Si Buah Hati

Jika Bunda ingin mengetahui apakah si Buah Hati memiliki Kecerdasan Kinestetik, maka perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Senang bergerak. Pada dasarnya, anak-anak dengan jenis kecerdasan ini senang belajar dengan melakukan sesuatu, bereksplorasi, dan mencari tahu. Bunda akan sering melihat Si Buah Hati berlarian ke sana ke mari, atau sering kali tidak bisa duduk diam saat belajar.

  • Memiliki ingatan fisik yang kuat. Kecerdasan Kinestetik membuatnya mudah mengingat sesuatu berdasarkan sentuhan atau cepat paham dalam mengingat sebuah gerakan (disebut juga sebagai muscle memory).

  • Cenderung memiliki minat/bakat yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Ini menjadi salah satu ciri-ciri kecerdasan kinestetik yang lain. Si Buah Hati memiliki energi yang tinggi sehingga senang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, menari, atau crafting, misalnya membuat benda dari tanah liat.

  • Memiliki naluri yang bagus terhadap ruang dan waktu. Kegemaran dalam mengeksplorasi ruang dan gerak tubuh membuat mereka menjadi lincah, tangkas, dan tepat waktu. Itu dia sejumlah ciri anak yang memiliki kecerdasan kinestetik.

Baca Juga: Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Anak

Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak

Untuk si Buah Hati yang memiliki kecerdasan kinestetik, Bunda dapat menerapkan cara menstimulasi kecerdasan kinestetik anak berikut ini agar perkembangannya optimal:

  • Bermain peran. Libatkan anak untuk bermain peran bersama orangtua. Kita bisa bermain sebagai penjual, pembeli, atau dokter dan sabar dengan si Buah Hati. Sesekali ajak dia bermain sebagai guru dan murid atau orangtua dan anak. Jangan lupa tanyakan bagaimana perasaannya memainkan peran tersebut.

  • Latihan keseimbangan. Dengan melakukan aktivitas menari, Bunda dapat melatih keseimbangan gerak si Buah Hati, melatih keserasian gerak, kekuatan dan kelenturan otot.

  • Berinteraksi dengan alam. Daripada melihat-lihat gambar, ajak si Buah Hati ke taman rumah dan biarkan ia menyentuh dan melihat langsung jenis-jenis tanaman yang ingin kita kenalkan pada anak.

  • Menyusun puzzle. Bermain puzzle adalah cara yang bagus untuk melibatkan gaya belajar kinestetik anak. Si Buah Hati tidak hanya harus menggunakan tangan untuk menyatukan potongan-potongan itu, tetapi juga harus berpikir kritis untuk menyelesaikan tantangan. 

  • Menggambar dan menulis. Menulis dan menggambar sangat bagus untuk anak dengan kecerdasan kinestetik. Gerakan tangan yang terlibat dalam menulis dan menggambar membantu mereka memahami dan mempertahankan konsep.

  • Olahraga bersama. Anak dengan kecerdasan kinestetik sangat menikmati olahraga dan menunjukkan bakat yang kuat untuk pendidikan jasmani. Oleh karena itu, Bunda dapat mengajak si Buah Hati berolahraga secara rutin. Selain membantu mengembangkan kecerdasan dan daya ingat, olahraga tentu akan menyehatkan badan anak. 

Jangan lupa, berikan juga ia asupan gizi seimbang sesuai dengan tahapan usianya, termasuk susu. DANCOW 3+ Imunutri adalah susu bubuk untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besizink, mengandung DHA, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A, C dan E.

Mengenal ciri-ciri kecerdasan kinestetik pada si Buah Hati akan membantu Bunda melakukan stimulasi yang tepat sehingga kecerdasannya akan berkembang secara optimal.

Image Article
Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Tahap Perkembangan Intelektual Anak? Simak di Sini!

Published date

Pada kehidupan sehari-hari, perkembangan fisik Si Buah Hati mungkin lebih mudah untuk Bunda awasi. Namun selain perkembangan fisik, perkembangan intelektual anak juga harus menjadi perhatian.

Di setiap jenjang usianya, ada beberapa aspek yang umum menjadi tonggak perkembangan intelektual atau kognitifnya. Berikut ini penjelasan tentang perkembangan intelektual Si Buah Hati yang sebaiknya Bunda pahami.

Perkembangan Intelektual Anak versi Jean Piget

Perkembangan anak pada dasarnya dapat diukur dari kemampuan fisik, kognitif (intelektual), komunikasi-bahasa, dan emosi-sosial. Pada 1000 hari pertama kehidupannya, tumbuh kembang Si Buah Hati perlu mendapat perhatian lebih karena masa golden age ini adalah momen krusial yang menentukan kemampuannya, bahkan sampai saat ia dewasa nanti.

Ada beberapa panduan yang dapat Bunda gunakan dalam memperhatikan pencapaian intelektual anak. Salah satu teori tahapan perkembangan intelektual anak dibuat oleh Jean Piaget. Berikut adalah tahap perkembangan intelektual anak menurut Jean Piaget:

1. Tahap Sensorimotor

Di usia awal kehidupannya, Si Buah Hati hanya menyadari apa yang ada di depannya dan bereaksi terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Ia menggoyang, melempar, dan memasukkan sesuatu ke dalam mulut, sebagai respon akan lingkungannya.

Setelah ia mulai merangkak, berdiri, dan berjalan, peningkatan mobilitas fisik Si Buah Hati mengarah kepada perkembangan intelektual yang lebih banyak. Menjelang akhir tahap sensorimotor (usia 18–24 bulan), Si Buah Hati mencapai tonggak penting lainnya, yaitu perkembangan bahasa awal, yang menandakan bahwa ia mulai bisa mengembangkan beberapa kemampuan simbolis.

2. Tahap Praoperasional

Pada tahap ini (usia 2–7 tahun), Si Buah Hati dapat memikirkan berbagai hal secara simbolis. Ia juga mulai mengembangkan memori dan imajinasi, yang memungkinkannya memahami perbedaan antara masa lalu dan masa depan, serta terlibat dalam khayalan. Tetapi pemikirannya masih didasarkan pada intuisi dan masih belum sepenuhnya logis. Saat ini, ia belum dapat memahami konsep yang lebih kompleks seperti sebab dan akibat, waktu, dan perbandingan.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Bahasa Anak yang Perlu Bunda Ketahui

3. Tahap Operasional Konkrit

Si Buah Hati (usia 7–11 tahun) mulai menunjukkan penalaran yang logis dan konkret. Pemikirannya menjadi kurang terfokus pada dirinya sendiri dan semakin sadar akan peristiwa eksternal. Ia mulai menyadari bahwa pikiran dan perasaan masing-masing unik dan mungkin tidak dimiliki oleh orang lain atau bahkan mungkin bukan bagian dari kenyataan. Namun selama tahap ini, sebagian besar anak masih belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.

4. Tahap Operasional Biasa

Anak (usia 11 tahun ke atas) yang mencapai tahap keempat perkembangan intelektual ini mampu menggunakan simbol-simbol yang berhubungan dengan konsep abstrak, seperti aljabar dan sains. Ia dapat memikirkan berbagai hal dengan cara yang sistematis dan mempertimbangkan kemungkinan. Ia juga dapat merenungkan hubungan dan konsep abstrak seperti keadilan.

Menurut Piaget, perkembangan intelektual anak tidak selalu melalui proses yang sama. Beberapa anak mungkin melewati tahapan pada usia yang berbeda dari yang disebutkan di atas. Sementara yang lain juga sangat mungkin menunjukkan karakteristik lebih dari satu tahap pada waktu tertentu. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki keunikan tersendiri.

Tips Mendukung Perkembangan Intelektual Anak

Bunda dapat mendukung perkembangan kemampuan intelektual Si Buah Hati dengan memberikan pengalaman atau cara yang berbeda untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan lingkungan. Coba terapkan beberapa tips berikut:

  • Memberikan kesempatan untuk trial and error. Fokus pada proses pembelajaran dibandingkan hasil akhir.
     
  • Memberi anak-anak alat bantu visual dan alat peraga lainnya untuk mengilustrasikan ide dan konsep yang berbeda.
     
  • Menggunakan contoh kehidupan nyata untuk menggambarkan ide-ide kompleks, seperti masalah kata dalam matematika.
     
  • Memberikan kesempatan untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan informasi.
     
  • Mencoba pemecahan masalah yang memerlukan pemikiran analitis atau logis.

Selain stimulasi yang dapat Bunda berikan pada Si Buah Hati, kemampuan intelektualnya juga akan lebih berkembang dengan adanya asupan gizi yang seimbang. Dukung pertumbuhan Si Buah Hati sejak tahap awal dengan pemberian gizi yang sesuai. Untuk membantu melengkapi konsumsi gizi yang sesuai, mengonsumsi susu bergizi tinggi bisa dijadikan salah satu pilihan.

Dancow 1+ Nutritods adalah susu bubuk yang diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun ini mengandung minyak ikan (DHA) serta omega 3 dan omega 6. Selain itu, Dancow 1+ Nutritods juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein, serta zink dan Vitamin C yang mendukung fungsi sistem imun tubuh jika disertai dengan diet gizi seimbang. Dancow 1+ Nutritods juga dilengkapi pula dengan bakteri Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin. 

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Dengan stimulasi yang tepat ditambah dukungan dari asupan gizi yang sesuai, Si Buah Hati pun dapat berlangsung dengan optimal sejak awal.

Image Article
Apa Saja Tahap Perkembangan Intelektual Anak? Simak di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
artikel

Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun

Published date

Mungkin Bunda terkadang bertanya-tanya bagaimana ciri pertumbuhan anak usia 2-3 tahun yang ideal dan apakah pertumbuhan Si Buah Hati sudah sesuai. Semakin bertambah usia Si Buah Hati, semakin banyak tumbuh-kembang yang ia alami dan tonggak perkembangan yang berhasil ia capai. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak usia 2-3 tahun yang ideal adalah ia sudah bisa antre atau bergiliran, bermain pura-pura, menendang bola serta mulai menunjukkan kemandirian. 

Sementara untuk mengetahui ciri pertumbuhan anak bisa mengacu pada Permenkes No 2 Tahun 2020  Tentang Standar Antropometri Anak, dimana telah ada standar mengenai berat badan, panjang/tinggi, lingkar lingkar kepala sesuai usia Si Buah Hati.

Di usia 2 tahun, ciri perkembangan anak yang baik juga ditandai dengan berkembangnya kosakata yang dimiliki si Buah Hati. Anak usia 2 tahun juga dapat mengurutkan bentuk dan warna dan bahkan mungkin mulai menunjukan minatnya untuk berlatih menggunakan kamar mandi. Si kecil juga mulai tumbuh lebih mandiri dan menunjukan tanda-tanda ingin bereksplorasi sendiri 

Berdasarkan tonggak perkembangan anak usia 2-3 tahun secara umum, ciri perkembangan anak usia prasekolah ini bisa Bunda temukan di diri Si Buah Hati. Jika belum ada, tak perlu khawatir berlebihan karena anak memiliki kecepatan tumbuh-kembang yang berbeda-beda. Namun, tak ada salahnya Bunda berbagi soal ini kepada dokter anak agar bisa dipantau sejauh mana keterlambatan yang ia alami.

Ciri Pertumbuhan Anak Usia 2-3 Tahun

Pertumbuhan anak didefinisikan sebagai bertambahnya ukuran fisik. Artinya, ciri pertumbuhan fisik anak usia dini ditandai dengan bertambahnya berat dan tinggi si Buah Hati.

Pertumbuhan anak usia 2-3 tahun mungkin tidak sepesat jika dibandingkan dengan masa bayi. Meski begitu, transformasi fisik dari bayi dan anak cukup drastis, terutama proporsi tubuhnya. Anak usia 2-3 tahun umumnya bertambah tinggi badan sekitar 6 cm per tahun. Sedangkan kenaikan berat badannya sekitar 2 kg per tahun.

Ciri Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia 2 -3 Tahun

Anak usia 2 hingga 3 tahun juga memiliki perkembangan sosial-emosional sesuai usianya masing-masing. Pada aspek ini, anak usia 2 tahun biasanya telah bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Mampu meniru orang lain, terutama orang dewasa dan anak yang lebih besar

  • Menjadi bersemangat saat bersama anak-anak lain

  • Semakin menunjukkan kemandirian

  • Menunjukkan perilaku menentang

  • Menunjukkan kecemasan saat berpisah (separation anxiety) hingga tengah tahun usia keduanya dan  setelah itu kecemasan akan berkurang.

Pada anak berusia 3 tahun, beberapa perkembangan sosial emosional yang paling terlihat adalah:

  • Dapat menjadi tenang 10 menit setelah Bunda pergi, seperti saat Bunda mengantarkannya ke day care atau bersama pengasuh

  • Mulai menyadari keberadaan anak lain dan bermain bersama.

Ciri Perkembangan Bahasa-Komunikasi Anak Usia 2-3 Tahun

Tahap perkembangan anak usia 2-3 tahun yang ideal juga bisa Bunda perhatikan dari kemampuan bahasa atau komunikasi si Buah Hati. Di usia 2 tahun, perkembangan bahasa anak di antaranya:

  • Mampu menunjuk benda atau gambar yang disebutkan

  • Mengetahui nama orang dan bagian tubuh yang dikenal

  • Mengucapkan kalimat yang terdiri atas 2 sampai 4 kata

  • Mengikuti instruksi sederhana

  • Mengulangi kata-kata yang terdengar dalam percakapan

Sedangkan anak 3 tahun memiliki perkembangan bahasa dan komunikasi seperti berikut:

  • Mulai banyak mengajukan pertanyaan seperti siapa, apa, di mana, mengapa

  • Mampu menunjukkan situasi dan kondisi dalam sebuah gambar buku cerita, seperti sedang berlari, bermain, atau makan

  • Bisa menyebutkan nama depannya sendiri ketika ditanya

  • Kata-katanya sudah banyak dimengerti oleh orang lain.

Baca Juga: Susu Perkembangan Otak Anak 4 Tahun

Ciri Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-3 Tahun

Pada usia 2 tahun, anak-anak menjadi semakin mandiri. Mereka mulai mampu menjelajahi dunia dengan lebih baik, dan belajar secara mandiri. Pada tahap usia ini, sisi kognitif mereka berkembang dan menunjukan kemampuan, seperti berikut: 

  • Menemukan benda tersembunyi.

  • Mulai bisa menyortir bentuk dan warna.

  • Bermain khayalan.

  • Bisa menggunakan kedua tangannya sekaligus untuk hal berbeda. Misalnya satu tangan memegang ember yang lainnya menyendok pasir.

  • Mencoba memutar gagang pintu, saklar lampu, atau kancing mainan.

  • Bermain menggunakan 2 mainan atau lebih, misalnya menaruh makanan mainan di piring mainan.

Sedangkan anak usia 3 tahun biasanya mengalami perkembangan kognitif seperti berikut:

  • Memahami larangan, misalnya tidak menyentuh benda panas seperti setrika yang menyala ketika dilarang

  • Menggambar lingkaran setelah dicontohkan.

Ciri Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia 2-3 Tahun

Perkembangan fisik-motorik juga menjadi bagian penting dalam perkembangan anak. Ciri perkembangan motorik anak 2 tahun biasanya ditunjukan dengan munculnya kemampuan berikut:

  • Mampu menendang bola

  • Berlari

  • Menaiki anak tangga dengan bantuan atau tanpa bantuan

  • Mampu makan dengan sendok.

Sedangkan anak 3 tahun memiliki kemampuan fisik dan motorik seperti:

  • Bisa merangkai manik-manik berukuran besar.

  • Menggunakan baju sendiri, yang ukurannya cukup lebar, seperti jaket atau celana longgar.

  • Menggunakan garpu.

Itulah tadi beberapa ciri pertumbuhan anak dan beberapa tahap perkembangannya di usia 2-3 tahun. 

Selain melihat kemampuannya bertambah, Bunda juga akan menyadari bahwa Si Buah Hati akan mulai lebih independen sebagai anak dengan memilih beraktivitas bersama teman dan tidak lagi selalu membutuhkan bantuan dalam mengerjakan sesuatu. 

Dengan mengetahui ciri pertumbuhan anak dan tahapan perkembangan anak usia dini, Bunda akan lebih tau apa yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan Si Buah Hati menjadi lebih optimal sebelum masuk TK.

Image Article
Ciri Pertumbuhan Anak Usia 2-3 Tahun yang Ideal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Meningkatkan Sistem Imun Anak dari Flu Singapura

Published date

Flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus coxsackievirus A16 dan enterovirus 71, dan juga bisa disebabkan oleh coxsackievirus A6.

Gangguan kesehatan yang sering disebut dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HMFD) ini menunjukkan gejala awal seperti demam, batuk,  dan nyeri di bagian perut. Lalu beberapa hari kemudian juga disertai gejala lain seperti adanya sariawan atau lepuhan di bibir, telapak tangan, dan kaki.

Gejala yang timbul umumnya ringan sehingga akan hilang dengan sendirinya dalam 7 – 10 hari. Namun jika pemicunya adalah enterovirus 71, gejala yang ditimbulkan akan lebih berat, seperti radang otak dan pembengkakan paru sehingga Bunda perlu segera membawa anak  ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Flu Singapura cenderung lebih banyak menyerang anak-anak dan balita dibanding orang dewasa. Hal ini karena sistem imun anak belum sekuat orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk meningkatkan sistem imun anak dari flu Singapura. Berikut ini cara meningkatkan imunitas anak dari flu Singapura yang mudah diterapkan.

Tangkal Flu Singapura, Ini Cara Meningkatkan Sistem Imun Anak

Ada sejumlah tips meningkatkan imunitas anak usia dini dalam menangkal flu Singapura:

1. Rutin Cuci Tangan

Mencuci tangan secara teratur setiap kali menyentuh permukaan yang kotor dan sebelum makan dapat menjaga anak tertular flu Singapura. Bunda dapat memakai sabun antiseptik untuk membasmi virus penyebab penyakit. Ingat, jangan sampai Si Buah Hati makan atau memegang bagian tubuh lain sebelum cuci tangan. 

2. Hindari Kontak Fisik dengan Penderita

Bunda harus mengawasi Si Buah Hati agar menghindari kontak dengan penderita Flu Singapura. Kontak fisik dengan penderita penyakit dapat meningkatkan peluang tertular. Hal ini bisa terjadi ketika cairan tubuh atau droplet pengidap flu mengenai tubuh anak dan masuk ke sistem pencernaan. 

3. Bersihkan Peralatan yang Terkait Anak

Bunda perlu sering membersihkan dan memberi desinfektan sejumlah barang yang sering dipegang anak seperti mainan, gagang pintu dan sebagainya. Selain itu, semua peralatan yang dipakai pengidap flu sebaiknya tidak digunakan orang lain, termasuk anak. 

Baca Juga: Mengapa Harus Meningkatkan Daya Tahan Tubuh saat Liburan?

Cara Meningkatkan Imunitas Anak Saat Musim Hujan 

Flu Singapura cukup rentan terjadi pada anak saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Meski umumnya gejala yang timbul ringan, tapi penyakit ini kerap membuat Bunda bingung karena nafsu makan Si Buah Hati menurun2. Karena itu, menjaga imunitas anak di musim hujan cukup penting dilakukan. Berikut ini 7 cara meningkatkan sistem imun anak saat musim hujan:

1. Makanan dengan Gizi Seimbang

Mengonsumsi gizi yang sehat dan lengkap adalah keharusan untuk membuat daya tahan tubuhnya menjadi lebih kuat. Daya tahan tubuh dapat ditingkatkan dengan sangat efektif melalui kombinasi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien berupa karbohidrat, protein dan lemak, sedangkan mikronutrien berupa vitamin dan mineral. 

2. Cukupi Waktu Tidur

Anak yang memasuki usia prasekolah membutuhkan waktu tidur antara 10-13 jam sehari, tapi ada juga anak yang butuh tidur lebih banyak atau lebih sedikit. Kekurangan waktu tidur mengurangi imunitas Si Buah Hati dan membunuh sel-sel yang secara alami dapat menghadang kuman yang masuk.

3. Ajak Aktif Bergerak

Ajak anak untuk aktif bergerak paling tidak sejam sehari dengan memberikan contoh yang baik dan membuat kegiatan menarik, misalnya, dengan berjalan kaki ke taman bermain di dekat rumah lalu bermain di sana.

4. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Pandemi menjadi pengingat akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan sebagai salah satu cara meningkatkan imunitas. Dengan tangan yang bersih dan higienis, kemungkinan Si Buah Hati menjadi sakit akan jauh lebih rendah.

Biasakan ia mencuci tangannya setelah bepergian, menggunakan toilet, ataupun menyeka hidung, serta sebelum makan. Selain membiasakan mencuci tangan, Bunda juga sebaiknya memastikan kebersihan di rumah dan lingkungan sekitar.

5. Hindari Sembarangan Minum Obat

Melihat Buah Hati yang sakit memang berat, Bunda. Namun bukan berarti Bunda bisa memberikan sembarangan obat untuk dikonsumsi, apalagi antibiotik. Pasalnya, antibiotik hanya digunakan untuk sakit yang disebabkan oleh bakteri, sementara infeksi yang diderita Si Buah Hati kebanyakan disebabkan oleh virus. Jika Si Buah Hati menunjukkan gejala-gejala sakit, maka ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter anak mengenai cara penanganannya.

6. Pastikan Imunisasi Lengkap

Pada anak usia dini yang sistem imunnya masih berkembang, imunisasi membantu sistem imunnya membentuk antibodi untuk melawan kuman yang masuk ke tubuh. Dengan demikian, Si Buah Hati menjadi lebih terlindungi dari berbagai penyakit. 

7. Beri Asupan Probiotik

70 persen sistem imun manusia ada di sistem pencernaan. Karena itu, menjaga sistem pencernaan tetap sehat menjadi kunci sistem imun yang berfungsi optimal. Sel-sel imun sering berinteraksi dan terpengaruh oleh mikrobioma di saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang didominasi bakteri baik (probiotik) akan menjaganya tetap sehat dan sistem imun berfungsi optimal.

Itu dia cara meningkatkan sistem imun anak untuk mencegah tertular flu Singapura hingga meningkatkan kekebalan saat musim hujan. Untuk melengkapi pemenuhan gizi Si Buah Hati dari makanan sehari-hari sebagai cara meningkatkan imunitas anak, Bunda dapat memberikan makanan dengan gizi seimbang.

Image Article
Cara Meningkatkan Sistem Imun Anak dari Flu Singapura
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Dukung Daya Tahan Tubuh Anak

Published date

Mungkin Bunda memperhatikan kalau Si Buah Hati senang sekali minum yang manis. Hal ini memang suka bikin khawatir sebab konsumsi gula tambahan, biasa disebut dengan sukrosa, yang berlebihan bisa berdampak ke kesehatannya.

Oleh karena itu, sebisa mungkin Bunda harus cermat dalam memperhatikan kandungan sukrosa dalam minuman Si Buah Hati, termasuk sukrosa dalam susu pertumbuhan.

Kenapa Anak-Anak Suka Makanan dan Minuman Manis?

Anak-anak memang secara alami sangat tertarik dengan rasa manis di makanan dan minuman, kemudian akan berkurang saat usianya remaja. Menurut penelitian, hal ini terjadi secara alami dan masuk akal karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan energi untuk proses pertumbuhannya.

Hal ini yang membuat anak-anak secara intuitif memilih mengonsumsi makanan manis karena mereka membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi.

Namun, anak-anak belum dapat secara alami mengontrol konsumsi makanan dan minuman yang manis. Karena enak dan membuat nyaman, maka mereka dapat mengonsumsi makanan manis sampai melebihi kebutuhannya.

Hal inilah yang kemudian berpotensi memicu masalah kesehatan Si Buah Hati, mulai dari berat badan berlebih, kerusakan gigi, rentan mengalami peradangan, sampai masalah di sistem pencernaannya. Tak hanya berdampak ke kesehatannya, performa akademis anak juga berpotensi untuk terganggu.

Kandungan Sukrosa dalam Susu Pertumbuhan

Fakta yang mengejutkan adalah sekitar 80 persen dari makanan dan minuman untuk anak-anak yang dijual di pasaran memiliki kandungan sukrosa, termasuk di dalamnya adalah susu pertumbuhan.

Sukrosa adalah jenis gula disakarida yang mengandung glukosa dan fruktosa dalam jumlah seimbang. Bentuk sukrosa yang paling banyak ditemukan adalah gula pasir. Jika tercantum kandungan sukrosa dalam susu pertumbuhan dalam tabel Informasi Nilai Gizi di kemasannya, berarti susu tersebut terdapat sukrosa sesuai jumlah yang tertulis. 

Baca Juga: Apa Fungsi Laktosa dalam Susu Pertumbuhan?

Apakah ada manfaat sukrosa dalam susu, terutama susu pertumbuhan? Hal ini perlu diperhatikan kembali karena total gula yang dikonsumsi harus dibatasi, selain itu, sebenarnya susu sudah memiliki kandungan gula dalam bentuk laktosa.

Perbedaan sukrosa dan laktosa pada susu adalah laktosa adalah gula yang terdapat alami di dalam susu, sedangkan sukrosa merupakan gula tambahan. Dengan begitu banyak sumber gula alami, baik dari makanan maupun minuman, termasuk dalam susu pertumbuhannya.

Pilih Susu Pertumbuhan Tanpa Kandungan Sukrosa

Bunda mungkin berpikir untuk melarang total Si Buah Hati untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan sukrosa, padahal itu mungkin bukan solusi terbaik.

Para ahli kesehatan anak menyarankan agar jumlah gula yang dikonsumsi Si Buah Hati dikurangi sebisa mungkin. WHO merekomendasikan agar asupan total gula dikurangi sampai di bawah 10 persen dari total energi yang dibutuhkan anak dalam satu hari, akan lebih baik lagi jika bisa dikurangi sampai lima persen saja. Untuk anak usia 3-4 tahun, ini berarti 2-8 sendok teh per hari.

Bunda sebaiknya lebih cermat memperhatikan kandungan gula dalam makanan dan minuman yang ia konsumsi, terutama makanan dan minuman dalam kemasan. Bunda bisa mengecek tabel Informasi Nilai Gizi karena makanan dan minuman dalam kemasan diwajibkan untuk mencantumkan kandungan gula di tabel tersebut.

Kandungan sukrosa dalam susu pertumbuhan juga harus diwaspadai ya, Bunda!

Pilih susu yang memiliki kandungan gula sesuai rekomendasi, bahkan sebaiknya yang tanpa sukrosa. Untuk Si Buah Hati yang berusia 3-5 tahun, Bunda bisa memilih DANCOW 3+ Nutritods Susu bubuk ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa.

Tak hanya itu, DANCOW 3+ Nutritods juga melengkapi pemenuhan kebutuhan gizi Si Buah Hati karena tinggi kandungan zat besi dan zink, minyak ikan (DHA) serta omega-3 dan 6, juga tinggi Vitamin A dan C ditambah Lactobacillus rhamnosus yang tersedia dalam pilihan rasa Madu, Vanilla, dan Cokelat.

Yuk, Bunda, bantu Si Buah Hati agar terhindar dari masalah kesehatan sejak dini dengan membatasi asupan gula sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh WHO.

Referensi:

Image Article
Kandungan Sukrosa dalam Susu Pertumbuhan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi Penting pada Susu untuk Kesehatan Pencernaan Anak

Published date

Daya tahan tubuh Si Buah Hati sangat dipengaruhi oleh kondisi saluran pencernaannya, karena 70 persen dari sistem imunnya terdapat di pencernaan.

Makanya, apapun makanan dan minuman yang ia konsumsi sehari-hari akan sangat berpengaruh kepada daya tahan tubuhnya. Menjaga saluran cerna agar tetap sehat menjadi cara untuk memastikan agar fungsi sistem imun anak berjalan normal. Kunci mendapatkan saluran pencernaan anak yang sehat ada pada serat pangan, cairan, dan olahraga. Jika salah satunya tidak dapat terpenuhi, maka saluran pencernaan akan mengalami gangguan.

Faktor-faktor Penting yang Membantu Pencernaan Anak

Serat pangan

Serat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dengan cara menyerap air di dalam usus besar, sehingga ukuran feses lebih besar, konsistensinya lebih lunak, dan mudah dikeluarkan. Serat juga dapat menjaga kesehatan usus besar dengan mencegah terjadinya hemoroid dan penyakit divertikula.

Anak-anak dan orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi serat sebanyak 14 gram dari setiap 1.000 kalori makanan yang dikonsumsi. Untuk anak prasekolah, ini berarti sekitar 25 gram serat per hari. Serat bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan yang cukup sesuai dengan panduan Isi Piringku sekali makan, yaitu 2/3 dari ½ piring untuk sayuran dan 1/3 dari ½ piring untuk buah-buahan.

Cairan

Saat Si Buah Hati mengkonsumsi serat pangan yang cukup tapi kurang asupan cairan, maka ia berpotensi mengalami masalah sembelit di saluran pencernaan. Karena itu, pastikan ia minum lima gelas atau satu liter cairan dalam sehari. Tentu saja, cairannya yang sehat seperti air putih dan susu; hindari pemberian jus buah, soda, dan minuman manis untuk anak. 

Olahraga

Berolahraga tak hanya membuat tubuh Si Buah Hati menjadi lebih bugar, tapi juga lebih sehat. Saat ia aktif bergerak aktif, maka segala sesuatu di tubuhnya akan mengalir dengan lancar, mulai dari darah sampai ke makanan yang dicerna di saluran pencernaan. Proses mencerna makanan menjadi lebih lancar karena sistem pencernaannya ikut aktif dan dapat mencerna makanan dengan lebih baik.

Selain ketiga hal di atas, hal lain yang juga dapat membantu saluran pencernaan anak adalah probiotik. Kehadiran bakteri baik ini di saluran cerna akan membuat sistem pencernaan bekerja dengan baik. Selain itu, bakteri baik ini berkaitan erat dengan sistem imun karena sel-sel imun di banyak berinteraksi dengan bakteri baik ini. Pola makan yang sehat dan tinggi serat akan memastikan jumlah bakteri baik ini tetap banyak di saluran pencernaan sehingga terjaga kesehatannya.

Nutrisi Penting pada Susu untuk bantu kesehatan Pencernaan Anak 

Salah satu cara yang dapat Bunda lakukan untuk memastikan saluran pencernaan selalu sehat adalah dengan memberikan susu. Susu yang difortifikasi dengan nutrisi yang dapat membantu sistem pencernaan anak tetap sehat dan berfungsi dengan baik, misalnya serat pangan dan/atau probiotik.

Berikut beberapa kandungan gizi di susu yang bagus untuk kesehatan pencernaan dan perkembangan sistem pencernaan:

Protein 

Protein berperan dalam membangun jaringan baru dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak termasuk jaringan di dalam saluran pencernaan, termasuk membangun otot yang dibutuhkan dalam pencernaan. Protein juga diperlukan untuk produksi enzim pencernaan yang membantu memecah makanan menjadi komponen yang lebih kecil dan lebih mudah dicerna. Selain berguna dalam pencernaan, enzim yang dihasilkan protein berfungsi dalam produksi energi, pembekuan darah, dan kontraksi otot.

Kalsium

Susu untuk pencernaan anak yang baik mengandung tinggi kalsium. Tidak hanya penting untuk membantu membangun tulang dan gigi yang kuat, mineral ini juga diperlukan untuk kontraksi otot yang terlibat dalam pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Kalsium membantu metabolisme asam empedu, ekskresi asam lemak, dan mikrobiota usus yang sehat.

Kalsium bersama dengan asam amino juga menjadi komponen penting dalam menghasilkan hormon gastrin yang dapat mempertahankan sekresi asam pada lambung saat pencernaan berlangsung. Untuk diketahui, hormon gastrin berperan penting dalam pengosongan lambung.

Baca Juga: Cara Optimalkan Kecerdasan Si Buah Hati

Vitamin D

Vitamin D bekerja bersama kalsium untuk membantu penyerapan kalsium yang optimal. Susu yang baik memiliki vitamin D yang membantu mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh. Bersama dengan kalsium, vitamin D diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot. Penyerapan kalsium yang baik sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang, gigi, otot, dan mempertahankan kesehatan sistem pencernaan.

Lemak

Susu umumnya dilengkapi dengan lemak baik yang berguna untuk membantu pertumbuhan Si Buah Hati. Selain itu, susu untuk pertumbuhan yang difortifikasi umumnya mengandung asam lemak esensial yang penting untuk perkembangan sel-sel di saluran pencernaan. Tak hanya itu, lemak membantu penyerapan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K yang diperlukan dalam mendukung pertumbuhan, reproduksi, dan kesehatan.

Memberikan susu untuk bantu kesehatan pencernaan anak akan membantunya memiliki saluran pencernaan yang sehat serta daya tahan tubuh yang optimal.

Image Article
Nutrisi Penting pada Susu untuk Pencernaan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Simak 7 Cara Anak Belajar Berhitung yang Menyenangkan Ini!

Published date

Salah satu keterampilan dasar yang dipelajari si Buah Hati di Sekolah Dasar adalah berhitung. Sebenarnya, ia sudah belajar dasar-dasar berhitung jauh lebih awal, tapi ia tidak memahami bahwa angka memiliki arti.

Tidak apa Bunda, karena ia akan belajar berhitung dengan benar saat ia sudah siap. Dalam perjalanan menuju ke sana, Bunda bisa menerapkan cara mengajarkan anak berhitung yang menyenangkan di rumah.

Ada tiga prinsip berhitung yang harus dipahami si Buah Hati agar ia bisa menguasainya, yaitu hubungan antara angka dan objek yang dihitung, urutan angka-angka, dan kardinalitas atau angka terakhir yang ia sebutkan merupakan jumlah total dari objek yang ia hitung.

Sebelum mengajarkannya berhitung, perlu Bunda pahami bahwa tumbuh kembang si Buah Hati memiliki kecepatannya sendiri. Memaksa anak belajar saat ia belum siap berpotensi membuatnya jadi tidak menyukai kegiatan belajar tersebut, apalagi jika dilakukan sambil marah-marah.

Lebih baik, ajak si Buah Hati belajar dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan, sehingga saat ia sudah sia ia akan dengan otomatis merespon apa yang Bunda ajarkan.

Tips Cara Mengajarkan Anak Berhitung

Cara mengajari anak di usia ini tentu berbeda dengan anak usia sekolah. Bunda bisa mengajarkan si Buah Hati berhitung dengan menerapkan cara mudah mengajarkan anak berhitung berikut ini:

Menghitung jari-jari tangan dan kaki

Tips mengajarkan anak berhitung ini tergolong paling mudah. Si Buah Hati pun akan tertarik melakukannya karena menggunakan anggota tubuhnya sendiri.

Mengenalkan angka menggunakan kalender atau jam dinding

Si Buah Hati bisa melihat dan mempelajari bentuk angka dan urutannya di pernak-pernik rumah.

Menyelipkan berhitung dalam kegiatan yang disukai

Jika si Buah Hati senang membaca buku bergambar, menonton film animasi, atau mewarnai, Bunda bisa menyelipkan tentang berhitung sambil melakukan kegiatan tersebut, misalnya, “Yuk, hitung ada berapa kucing di gambar ini!”

Berburu angka

Selain kalender dan jam dinding, ada banyak benda-benda di rumah yang menampilkan angka. Bunda bisa mengajak si Buah Hati “berburu” benda-benda di sekitarnya yang menunjukkan angka, contohnya remote televisi, telepon, nomor rumah, dan lain-lain.

Berhitung sambil menyanyi

Bunda bisa memanfaatkan lagu anak-anak sebagai cara mengajarkan anak berhitung cepat, di antaranya lagu “Balonku”, “Satu Ditambah Satu”, atau “Satu Satu Aku Sayang Ibu”.

Baca Juga: Yuk, Belajar Berhitung Sambil Bermain dengan DANCOW

Melibatkan anggota keluarga

Belajar jadi menyenangkan saat dilakukan bersama-sama. Bagi si Buah Hati, belajar berhitung dengan melibatkan anggota keluarga akan lebih menyenangkan. Misalnya, ajak ia menghitung berapa piring yang harus disediakan di meja makan untuk seluruh keluarga, atau jumlah kaus kaki hitam dan putih milik Ayah.

Berhitung menggunakan mainan

Ada banyak mainan edukatif yang ditujukan untuk membantu si Buah Hati belajar berhitung, mulai dari yang sangat mendasar seperti mengurutkan angka sampai mempelajari tentang kardinalitas. Ia akan lebih senang karena belajar dilakukan sambil bermain.

Manfaat Anak Belajar Berhitung Sejak Dini

Mungkin Bunda bertanya-tanya, kenapa sih si Buah Hati harus belajar berhitung sejak dini? Belajar berhitung sejak dini tidak hanya dapat meningkatkan kesiapan si Buah Hati dalam memahami konsep matematika dasar, namun juga banyak manfaat lainnya.

Berikut ini beberapa manfaat anak belajar berhitung sejak dini:

Membangun kemampuan menyelesaikan masalah

Mempelajari keterampilan berhitung sejak usia prasekolah dapat membantu si Buah Hati lebih siap untuk menghadapi suatu masalah dan mencari cara untuk menyelesaikannya.

Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi

Mempelajari angka dan berhitung membutuhkan kemampuan mengingat fakta dan informasi. Saat menghitung, si Buah Hati akan menghafal urutan angka. Hal itu dapat melatih daya ingat dan konsentrasinya.

Mengembangkan kemampuan berpikir kritis

Keterampilan matematika dasar seperti berhitung membangun dasar untuk berpikir kritis. Soal penjumlahan dan pengurangan yang sederhana tetap mengharuskan si Buah Hati belajar cara memecah persoalan yang rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana.

Meningkatkan keterampilan motorik halus

Cara mengarjakan anak berhitung dapat melatih keterampilan motorik halus si Buah Hati melalui penggunaan jari untuk menunjuk benda yang dihitung atau memindahkannya sesuai kelompok.

Mendorong kreativitas

Matematika dasar seperti berhitung adalah tentang menemukan dan mencoba hal-hal baru. Ketika si Buah Hati diberi kesempatan mengeksplorasi, terkadang akan muncul sebuah solusi yang kreatif.

Kreativitas pada anak dapat mendorong si Buah Hati untuk berani bereksperimen, berimajinasi, bebas berpendapat, dan belajar memahami perasaannya.

Mendorong anak lebih senang belajar

Saat si Buah Hati diajarkan berhitung dengan cara yang menyenangkan dan menarik, hal itu dapat membantu menumbuhkan kecintaan dan rasa senang untuk belajar.

Kemampuan berhitung di usia dini sekilas memang terlihat tidak bermanfaat dalam keseharian. Namun dengan berhitung, si Buah Hati akan bisa melakukan hal seperti mengetahui usianya, mengenali nomor rumahnya, memahami konsep lebih banyak atau lebih sedikit, dan sebagainya.

Mengulik berbagai cara mengajarkan anak berhitung memang asyik. Namun Bunda jangan lupa bahwa untuk bisa menyerap apa yang Bunda ajarkan, si Buah Hati perlu nutrisi yang adekuat.

Untuk itu, Bunda bisa memberinya susu DANCOW 3+ Imunutri yang membantu memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi Si Buah Hati. Susu DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 dan 6, serat pangan, tinggi vitamin A dan C, dan mikronutrien lainnya.

Jangan lupa Bunda, sebelum menerapkan cara mengajarkan anak berhitung, penuhi kebutuhan nutrisi harian si Buah Hati ia lebih siap menyerap pelajaran yang Bunda berikan. Selamat mencoba, Bunda.

Image Article
Cara mengajarkan anak berhitung
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kriteria Memilih Susu yang Bagus untuk Anak di Musim Hujan

Published date

Musim hujan menjadi musim yang sebaiknya Bunda waspadai.

 

Kondisi yang basah dan suhu yang cenderung dingin membuat beberapa penyakit langganan muncul saat musim hujan; tak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak.

 

Pastikan si Buah Hati terlindungi dari penyakit pada musim hujan dengan pola makan yang sehat, termasuk memberinya susu anak yang bagus dan kaya nutrisi. 

 

Penyakit Langganan yang Muncul pada Musim Hujan

Faktor eksternal dapat mempengaruhi kesehatan si Buah Hati, salah satunya adalah cuaca. Kondisi lingkungan berubah saat musim hujan, membuatnya menjadi basah, banyak genangan air, suhu menjadi lebih dingin, serta udara menjadi sangat lembap karena tingginya kadar air.

 

Kondisi ini, terutama basah dan udara yang sangat lembap, membuat virus dapat bertahan lebih lama di permukaan dan cepat menular lewat kontak langsung.

 

Musim hujan juga membuat lingkungan cenderung kotor. Kondisi ini membuat bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Jika si Buah Hati terkena genangan air kotor, maka bakteri yang terdapat di dalam air tersebut berpotensi masuk ke tubuhnya dan memicu penyakit.

 

Selain itu, genangan air juga menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Berbagai penyakit yang berpotensi diderita oleh si Buah Hati saat musim hujan di antaranya adalah:

  • Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), termasuk infeksi oleh virus influenza dan respiratory syncytial virus.

  • Asma.

  • Demam berdarah dengue.

  • Infeksi saluran pencernaan, bentuknya bisa berupa tipes dan flu perut.

  • Kencing tikus (leptospirosis).

  • Penyakit kulit.

 

Susu Anak Yang Bagus untuk Memberi Nutrisi Perlindungan

Ada berbagai cara Bunda melindungi si Buah Hati dari penyakit-penyakit tersebut di atas. Bunda bisa menjaga kebersihan lingkungan, mencegah masuknya nyamuk, memastikan ia selalu kering dan hangat, serta memastikan ia mendapatkan nutrisi yang adekuat sehingga sistem imunnya dapat bekerja optimal.

 

Untuk tubuhnya membentuk sistem imun secara optimal, si Buah Hati butuh asupan nutrisi yang adekuat dan teratur sebagai bahan bakarnya. Bunda bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya sehari-hari dengan memberikan susu anak yang bagus dan sesuai dengan usianya.

 

Lalu, jenis susu anak yang bagus untuk perlindungan tubuhnya seperti apa, ya? Kriterianya bisa Bunda cek di bawah ini:

 

  • Memiliki kandungan makronutrien dan mikronutrien. kandungan susu anak yang bagus harus memiliki kandungan kedua nutrisi ini, tak hanya makronutrien saja, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Telah terbukti bahwa defisiensi mikronutrien, di antaranya zink, selenium, zat besi, tembaga, asam folat, serta Vitamin A, B6, C, dan E, dapat berpengaruh kepada sistem imun manusia.

 

  • Dilengkapi dengan kandungan probiotik. Tahukah Bunda bahwa 70 persen sistem imun manusia terdapat di saluran pencernaan? Sistem imun tubuh berkaitan erat dengan mikrobioma di dalam saluran pencernaan. Semakin banyak probiotik yang terdapat di sana, maka semakin sehat kondisinya. Kondisi ini membuat sistem imun tubuh bekerja dengan optimal.

 

  • Difortifikasi mikronutrien. Untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak tercukupi, ada beberapa jenis mikronutrien yang ditambahkan ke dalam susu pertumbuhan anak, salah satunya Vitamin D. Alasannya karena Vitamin D membantu penyerapan kalsium susu oleh tubuh dan membantu pertumbuhan sel di tubuh anak. Vitamin D juga berperan penting dalam perkembangan sistem imun si Buah Hati.

 

Setelah mengetahui kriteria susu anak yang bagus, Bunda tak perlu ragu untuk memberikan Dancow 5+ Nutritods kepada si Buah Hati.

 

Susu yang bagus untuk anak ini mengandung 0 gram sukrosa serta memiliki kandungan nutrisi esensial yang ia butuhkan, yaitu tinggi kandungan zink, Vitamin C dan D, minyak ikan, omega-3 dan 6, serta serat pangan. Dancow 5+ Nutritods dilengkapi pula dengan Lactobacillus rhamnosus.

 

Dancow 5+ Nutritods juga bisa Bunda jadikan sebagai salah satu pilihan susu yang bagus untuk bantu penuhi nutrisi anak. Berikan Dancow 5+ Nutritods [YD1] ini kepada si Buah Hati sebanyak dua gelas per hari untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya. 

 

Referensi:

 

 

 

 

 

If you want to boost immunity, look to the gut (2021) – UCLA Health. Retrieved February 1, 2022 from https://connect.uclahealth.org/2021/03/19/want-to-boost-immunity-look-to-the-gut/

Image Article
Susu anak yang bagus jenis susu anak yang bagus, kandungan susu anak yang bagus, susu yang bagus untuk anak susah makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Tepat untuk Menjaga Berat Ideal Anak Usia Toddler dan Prasekolah

Published date

Ada anggapan yang kurang tepat di masyarakat bahwa anak balita yang sehat adalah yang bertubuh gemuk karena berarti ia tidak susah makan dan mendapat asupan gizi yang cukup.

 

Padahal, status gizi yang baik adalah saat si Buah Hati memiliki berat ideal anak yang sesuai usianya dan jenis kelaminnya. Berat badan yang tidak ideal menandakan status gizi anak yang juga tidak ideal, yaitu sangat kurang, kurang, serta lebih.

 

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, ada empat indeks berkaitan dengan parameter berat badan dan panjang/tinggi badan yang menjadi standar antropometri anak.

 

Empat indeks tersebut, yaitu berat badan menurut umur, panjang/tinggi badan menurut umur, berat badan menurut panjang/tinggi badan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur. Standar ini masih dibagi lagi berdasarkan usia dan jenis kelamin anak.

 

Untuk berat badan menurut umur, berat ideal anak untuk kelompok umur toddler dan prasekolah adalah:

 

Umur

(bulan)

Berat Badan Normal

Anak Laki-Laki

(kg)

Berat Badan Normal

Anak Perempuan

(kg)

13

7,9-11

7,2-10,4

18

8,8-12,2

8,1-11,6

24

9,7-13,6

9-13

30

10,5-15

10-14,4

36

11,3-16,2

10,8-15,8

42

12-17,4

11,6-17,2

48

12,7-18,6

12,3-18,5

54

13,4-19,8

13-19,9

60

14,1-21

13,7-21,2

 

Skor IMT juga dapat menjadi cara menghitung berat ideal anak. Jika berat badan si Buah Hati termasuk ideal, maka skor IMT-nya juga akan berada di rentang yang normal. Cara menghitung skor IMT adalah sebagai berikut: berat badan (kg)/tinggi badan (m)².

 

Skor IMT yang normal untuk kelompok umur toddler dan prasekolah adalah:

 

Umur

(bulan)

IMT Normal

Anak Laki-Laki

IMT Normal

Anak Perempuan

13

14,3-18,1

13,7-17,7

18

13,9-17,5

13,3-17,2

24

13,8-17,3

13,3-17,1

30

13,6-17,1

13,2-16,9

36

13,4-16,9

13,1-16,8

42

13,2-16,8

12,9-16,8

48

13,1-16,7

12,8-16,8

54

13-16,6

12,7-16,8

60

12,9-16,6

12,7-16,9

 

Untuk memastikan berat ideal anak bisa tercapai, Bunda harus memperhatikan asupan makanan si Buah Hati sehari-harinya.

 

Pastikan pola makannya sehat dan makanannya mengandung nutrisi tinggi untuk membantu tumbuh kembang si Buah Hati dan menjaga berat ideal anak toodler dan berat ideal anak prasekolah Bunda. Untuk itu, makanan berikut ini harus ada di piringnya saat sedang makan.

 

  • Protein

Merupakan salah satu makronutrien yang dibutuhkan untuk membangun tubuh Buah Hati Bunda. Untuknya, pilih protein berupa daging (sapi dan unggas) tanpa lemak, telur, boga bahari, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

 

  • Sayuran

Sajikan sayuran beraneka warna agar si Buah Hati mendapatkan manfaat optimal dari nutrisi dan enzim yang terkandung di dalamnya. Variasikan juga jenis sayuran yang disajikan, misalnya daun, batang, umbi, buah, bunga, polong, dan lainnya. Sayuran penting untuk menjaga berat ideal anak karena kandungan seratnya yang tinggi.

 

  • Padi-padian

Sebaiknya pilih padi-padian yang masih utuh dan belum diproses karena kandungan nutrisinya lebih tinggi. Bunda bisa memvariasikan sajian padi-padian seperti beras merah, roti gandum utuh, mie dari gandum, dan lainnya.

 

  • Buah-buahan

Bersama sayuran, buah-buahan banyak memberi asupan mikronutrien ke tubuh si Buah Hati. Sebaiknya Bunda sajikan buah-buahan segar potong dibandingkan dalam bentuk jus agar kandungan seratnya dapat diasup oleh si Buah Hati. Selain itu, variasikan buah-buahan yang ia konsumsi baik dalam warna maupun jenisnya.

 

  • Susu

Susu dibutuhkan si Buah Hati sebagai sumber protein, kalsium, karbohidrat, dan lemak. Untuk Buah Hati, Bunda bisa memberikan Dancow 3+ Nutritods sehari-hari.  Dancow 3+ Nutritods ini mengandung 0 gram sukrosa serta tinggi kandungan zat besi, zink, omega-3  dan omega-6, minyak Ikan, Vitamin A dan C, serta Lactobacillus rhamnosus, yang membantu mencukupi kebutuhan nutrisi si Buah Hati.

 

Bunda bisa mendapatkan inspirasi pola makan yang sehat untuk si Buah Hati melalui Piring Nutrisi Dancow. Bunda dapat memadupadankan menunya sesuai kebutuhan si Buah Hati.  Tak hanya mendapatkan inspirasi menu bernutrisi tapi juga dapat membantu menjaga berat ideal anak Bunda.

 

Referensi:

 

 

Image Article
Cara Tepat untuk Menjaga Berat Ideal Anak Usia Toddler dan Prasekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off