3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

Kenal Tempat Sampah, Si Buah Hati Belajar Kebersihan

Published date

Dalam masa pertumbuhan, Si Buah Hati tidak mengetahui apa yang dilakukannya baik atau buruk. Ia akan belajar, meniru, atau mengimitasi apa pun yang dilihatnya. Terutama melihat apa yang dilakukan orang-orang terdekatnya. Karena itu keluarga memberikan pengaruh besar bagi sifat meniru Si Buah Hati.

Membiasakan Si Buah Hati melakukan hal baik sejak usia dini, merupakan kewajiban orang tua. Hal-hal baik itu seperti, mengajarkan Si Buah Hati untuk mencintai lingkungan, dengan cara menjaga kebersihan. Sebab lingkungan yang bersih dapat menunjang kesehatan dan imunitas tubuh Si Buah Hati. Kebiasaan ini juga akan menumbuhkan rasa peduli Si Buah Hati terhadap lingkungan.

Nah, Bunda bisa mengajari Si Buah Hati untuk cinta kebersihan dengan mengenalkan tempat sampah dan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar Si Buah Hati terbiasa membuang sampah pada tempatnya:

Sediakan tempat sampah

Untuk awalan, sediakanlah tempat sampah di berbagai ruangan di rumah Bunda. Seperti di ruang tamu, kamar Si Buah Hati, dapur, ruang makan, dan kamar mandi. Dengan begitu, Si Buah Hati akan selalu teringat untuk membuang sampah pada tempatnya.

Pilih tempat sampah berbentuk unik

Bila Bunda menaruh tempat sampah di kamar Si Buah Hati, pilihlah yang berbentuk lucu dan disukainya. Supaya Si Buah Hati antusias membuang sampah. Jelaskan bahwa Si Buah Hati dapat membuang sampah, seperti bungkus permen, kertas, dan kotak susu di tempat sampah tersebut. Katakan pula bila ia tak boleh bermain tempat sampah karena akan membuat tangannya kotor.

Bunda sebagai contoh

Jika ingin Si Buah Hati terbiasa membuang sampah pada tempatnya, Bunda dan Ayah harus menjadi panutan dan memberikan contoh. Tak hanya di rumah, ketika tengah bepergian bersama Si Buah Hati, misalnya ke tempat rekreasi, pasar, mal, atau stasiun, upayakan untuk membuang bungkus camilan atau bungkus air mineral di tempat sampah.

Ajarkan kebersihan dengan bernyanyi

Bunda, Si Buah Hati pasti senang diajak bernyanyi. Nah, Bunda dapat pula mengajarkan cinta lingkungan dan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya melalui kegiatan bernyanyi. Misalnya Bunda membuat lirik yang bercerita tentang kebersihan, dengan nada menyenangkan. Sehingga Si Buah Hati dapat menyerap pesan lagu itu dalam memorinya.

Sampah basah dan kering

Selain membiasakan Si Buah Hati membuang sampah pada tempatnya, sebaiknya Bunda mulai memperkenalkan Si Buah Hati dengan sampah basah dan kering. Juga menyediakan dua tempat sampah di dapur untuk memisahkannya.

Berikan pujian

Bunda, jangan lupa memberi pujian kepada Si Buah Hati saat membuang bungkus makanannya ke tempat sampah dan tidak lagi membuang sampah secara sembarangan. Dengan begitu, Si Buah Hati akan merasa memperoleh apresiasi dan senang untuk membuang sampah di tempatnya.

Image Article
Kenal Tempat Sampah, si Kecil Belajar Kebersihan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tips Stimulasi Si Buah Hati Berbicara

Published date

Keterampilan Si Buah Hati tidaklah datang dengan sendirinya, termasuk kemampuannya berbicara. Sama seperti kemampuan yang lain, Si Buah Hati memerlukan dukungan berupa stimulasi untuk memicunya lancar berbicara.

Memasuki usia toddler, Si Buah Hati mengalami berbagai perkembangan termasuk kemampuan berbicara. Mungkin ia hanya mengucapkan beberapa patah kata hingga di usia 12 bulan. Tetapi menjelang usia 2 tahun, biasanya Si Buah Hati mampu mengucapkan sampai dengan 50 kata. Hingga akhirnya dapat mengungkapkan keinginannya dalam kata-kata maupun kalimat utuh.

Untuk membantu kemampuan bicara Si Buah Hati, Bunda bisa memberikannya stimulasi dalam kegiatan sehari-hari. Di antaranya:

1. Aktif Mengajak Si Buah Hati Berbicara

Pada usia toddler, Si Buah Hati merupakan peniru ulung. Setelah melihat dan membaca gerak bibir Bunda ketika tengah membuat suara-suara, Si Buah Hati akan menirunya. 

Karena itu, pastikan Si Buah Hati dapat menatap wajah Bunda ketika sedang mengobrol. Lakukanlah kegiatan ini dengan perlahan dan kalimat sederhana, sehingga Si Buah Hati dapat mudah mencobanya.

2. Bernyanyi Bersama

Kenalkan Si Buah Hati dengan lagu-lagu dan irama musik. Keindahan musik yang menyatukan kata-kata dengan nada menimbulkan keinginan yang kuat pada Si Buah Hati untuk berdendang dengan kata-katanya sendiri atau menggerakkan anggota tubuh mengikuti irama. 

Lagu yang ia dengar pun mendorongnya untuk berlatih terus-menerus dalam menciptakan kembali suara-suara dalam lagu. Bonusnya, syair dalam lagu-lagu yang sering dinyanyikan Si Buah Hati bersama Bunda dapat meningkatkan kemampuan memori otak. Sehingga ia mampu mengingat dan menyuarakannya kembali.

3. Mendongeng untuk Si Buah Hati

Bacakanlah buku cerita untuk Si Buah Hati di waktu bermainnya, sesering mungkin. Ketika membacakan buku atau cerita, Bunda akan menambah perbendaharaan kosakata. 

Ini juga akan menimbulkan rasa penasarannya untuk kembali mengucapkan kata-kata, seperti yang sering diucapkan Bunda. Bisa juga menambahkan jenis suara tertentu atau bantuan boneka agar Si Buah Hati lebih tertarik.

4. Main Tebak Gambar

Bunda, ajaklah Si Buah Hati untuk bermain tebak gambar, baik itu buah-buahan, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Awali dengan Bunda menunjukkan benda yang dimaksud, kemudian ajak Si Buah Hati untuk menebak namanya. 

Ini akan melatih kemampuan memori otak Si Buah Hati, yang kemudian diteruskan untuk mengucapkan kosakata dalam versinya ketika melihat gambar yang ditunjuk Bunda.

5. Belajar dengan Bermain

Keterampilan berbicara Si Buah Hati dapat terus ditingkatkan melalui permainan yang meniru percakapan dua arah. Misalnya saja menggelindingkan bola di antara Si Buah Hati dan Bunda. Lalu Bunda mengucapkan sebuah instruksi ketika menangkap bola.

Perlahan, tercipta percakapan antara Bunda dan Si Buah Hati. Kondisi ini akan mendorong Si Buah Hati untuk terus berlatih berbicara agar bisa menarik perhatian dan mendapat respon dari Bunda.

Untuk lebih mengefektifkan manfaat seluruh stimulasi, sebaiknya Bunda fokus menggunakan gerak tubuh, terutama bibir dan ekspresi wajah saat berkomunikasi dengan Si Buah Hati.

Tidak perlu khawatir jika Si Buah Hati tidak langsung memberi respon di awal stimulasi. Berilah waktu, karena ia membutuhkan proses dalam meniru ucapan Bunda maupun dalam menemukan kata-kata yang tepat saat mengobrol.

Bunda juga perlu menatap mata Si Buah Hati untuk menambah rasa percaya dirinya dalam berbicara. Rasa percaya diri membuat Si Buah Hati merasa berkesempatan untuk mengekspresikan dirinya.

Terlebih penting, matikan radio atau televisi untuk menjaga konsentrasi Si Buah Hati ketika berbincang dengan Bunda. Pastikan Bunda selalu menyelipkan pertanyaan di dalam setiap percakapan dengan Si Buah Hati, ya.

Bila Si Buah Hati salah mengungkapkan suatu kata, Bunda tidak perlu buru-buru mengoreksi ucapannya. Sebaiknya koreksi dilakukan secara perlahan untuk mempermudahnya berbicara lebih sering dan lancar. Jangan lupa juga berikan pujian bila Si Buah Hati berhasil mengungkapkan sesuatu.

Untuk mendukung perkembangan, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips Stimulasi Si Kecil Berbicara
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Kenali Tanda Rewel Pada Si Buah Hati

Published date

Memasuki usia toddler, Si Buah Hati kerap merajuk atau meraung tanpa alasan jelas. Mungkin ketika itu terjadi, Bunda bingung menghadapinya. Namun sebetulnya, Si Buah Hati bisa saja rewel karena merasa bosan, mengalami perubahan suasana hati, atau sedang dalam proses perkembangan.

 

Menurut psikolog, Ratih Ibrahim, Bunda jangan panik ketika berhadapan dengan kerewelan Si Buah Hati. Namun sebaiknya, mengikuti sejumlah tips di bawah ini:

 

1. Cari Tahu Penyebab Si Buah Hati Rewel

Hal pertama yang harus Bunda cek adalah penyebab Si Buah Hati rewel. Seperti tanda pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Apakah Si Buah Hati kekurangan gizi atau tidak? Apakah kesakitan karena tumbuh gigi atau sakit gigi? Bisa juga mengalami nyeri perut?

 

Dalam tahapan ini, Bunda pun mesti memperhatikan asupan gizi Si Buah Hati. Untuk mengimbangi aktivitas eksplorasinya, berikan gizi yang cukup serta seimbang, sesuai tahapan usia. 

 

Gizi ini mencakup, empat porsi jenis karbohidrat per hari, 2-4 porsi protein perhari seperti daging, tempe serta susu pertumbuhan, serta 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah-buahan per hari.

 

2. Beri Perhatian Lebih untuk Si Buah Hati

Si Buah Hati bisa pula rewel karena kurangnya kelekatan atau "attachment" dengan Bunda. Di usia yang kedua tahun, Si Buah Hati mulai memasuki tahapan ingin tahu apa saja yang ada di sekitarnya. Rasa keingintahuan itu semakin besar dan membuatnya sering bertanya pada Bunda.

 

"Bunda, ini benda apa? Fungsinya apa? Boleh aku pakai?" dan lain sebagainya. Di tahap ini, Bunda harus ekstra sabar menanggapi dan menjawab semua pertanyaan Si Buah Hati. Tunjukkan perilaku kasih sayang lebih sering sehingga Si Buah Hati selalu merasa dicintai dan aman terlindungi. 

 

Jika sudah begini, rasa nyaman terhadap lingkungan sekitar akan mengikuti dan Si Buah Hati pun semakin pintar belajar mencari tahu untuk menjawab rasa penasarannya.

 

3. Ciptakan Suasana Bahagia

Rewel bisa terjadi dalam suasana apa pun. Karenanya, Bunda harus peka terhadap apa yang sedang dialami oleh Si Buah Hati. Bisa jadi iai rewel karena stres. Karena itu, Bunda dan anggota keluarga lain harus bekerja sama membangun suasana yang hangat di dalam rumah. 

 

Bila ada konflik atau masalah, sebaiknya hindari hal tersebut di hadapan Si Buah Hati. Misalnya, Ayah dan Bunda tidak boleh bercakap dengan nada tinggi di hadapannya.

 

4. Ajarkan Si Buah Hati untuk Mandiri

Selain karena poin di atas, perilaku rewel Si Buah Hati juga bisa dipicu oleh hal lain yang berujung pada perilaku susah tidur nyenyak. Khususnya pada masa peralihan, di mana ketika ia tidur bersama Bunda dan kini harus tidur sendirian di kamar terpisah. 

 

Kebiasaan tidur bersama Ayah dan Bunda sudah menjadi zona nyaman dan aman bagi Si Buah Hati, sehingga ketika diharuskan tidur sendiri di kamar terpisah membuatnya rewel hingga tidak bisa tidur.

 

Bila demikian, Bunda bisa membuat kesepakatan dengan Si Buah Hati. Misalnya dalam satu minggu, satu hari tidur dengan Bunda, satu hari tidur sendiri. Seiring berjalannya waktu, bisa ditingkatkan satu hari tidur dengan Bunda, dua hari tidur sendiri. Ini terus ditingkatkan hingga Si Buah Hati mulai berani untuk tidur sendiri tanpa ditemani Bunda.

 

Selain tips di atas, Bunda juga bisa menerapkan cara lain sesuai dengan kondisi dan situasi Si Buah Hati selama perilaku rewel tiba-tiba datang. Misalnya, memberikan susu kesukaannya yang kaya gizi, DANCOW 1+ Nutritods

 

Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Selamat mencoba, Bunda!

Image Article
Bunda, Kenali Tanda Rewel Pada si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Hari Ibu Semakin Bermakna Karena Cinta Untuk Bunda

Published date

Menjadi seorang ibu tentunya adalah hal yang sangat membahagiakan. Kehadiran Si Buah Hati akan memberikan banyak kejutan. Sebagai ibu baru, mungkin ini pertama kalinya Bunda merayakan Hari Ibu. Namun, sering kali Bunda bertanya, apakah Si Buah Hati sudah paham arti cinta dan mencintai Bunda?

Yakinlah bahwa tidak ada satupun di dunia ini seorang anak yang tidak mencintai ibunya, karena begitu besar perjuangan Bunda, saat hamil, melahirkan, hingga membesarkan Si Buah Hati. 

Ketika belum dapat berbicara dan belum bisa menyatakan cintanya, beberapa tanda berikut dapat melegakan hati Bunda bahwa Si Buah Hati juga mencintai Bunda. Dengan begitu, Hari Ibu yang Bunda rayakan pertama kali ini pun semakin bermakna dan berkesan. 

1. Tatapan Mata

Saat Si Buah Hati menatap mata Bunda lekat-lekat untuk waktu yang sangat lama, itu berarti dia sedang berusaha keras untuk mengingat wajah Bunda. Bagi Si Buah Hati, dunia adalah hal baru yang sedang ia jajaki, sedangkan Bunda akan selalu jadi dunianya. 

2. Tersenyum dan Tertawa

Siapa yang tak suka melihat senyum Si Buah Hati? Bahkan rasa lelah dan mengantuk langsung sirna ketika Bunda mendapati senyum Si Buah Hati begitu manis. Apalagi jika ditambah dengan suara tawa Si Buah Hati yang menggemaskan. 

Cekikikannya yang lucu saat Bunda mengatakan sesuatu yang memancing tawanya akan membuat hati Bunda meleleh. Tentu orang lain juga mampu membuatnya tertawa dengan mimik komikal, namun hanya Bunda satu-satunya yang tahu persis dimana bagian tubuh Si Buah Hati yang mudah geli saat digelitik.

3. Takut Berpisah

Si Buah Hati akan selalu mencari dan memikirkan ketika Bunda tidak berada di dekatnya. Si Buah Hati mungkin akan mengerutkan wajah, berteriak, dan menangis saat Bunda meninggalkannya dan langsung tersenyum saat Bunda kembali. Itulah bentuk kalau Si Buah Hati merasa dekat dan mencintai Bunda.

4. Merengek

Jangan merasa putus asa jika Si Buah Hati terus menerus merengek. Itu tandanya Si Buah Hati ingin mendapatkan perhatian Bunda. Meskipun bertubuh mini, Si Buah Hati sudah dapat mengungkapkan rasa cintanya melalui rengekannya. 

Jika Si Buah Hati menginginkan Bunda terus bersamanya sepanjang hari, bisa jadi itu adalah tanda bahwa ia mencintai dan mempercayai Bunda.

5. Berceloteh

Si Buah Hati akan berusaha menarik perhatian ketika Bunda sedang bercakap-cakap dengan seorang teman. Si Buah Hati akan mengeluarkan celotehan menggemaskan sebagai usahanya untuk ikut menimpali pembicaraan Bunda. 

Ini baik untuk perkembangan verbal si buah hati karena ia berusaha untuk menirukan perkataan dan mendengarkan cara Bunda mengucapkan sebuah kata. Berceloteh menandakan bahwa Si Buah Hati percaya bahwa ia dapat belajar banyak hal bersama Bunda.

6. Berlari ke Pelukan Bunda

Si Buah Hati yang baru bisa berjalan, akan berlari ke arah Bunda ketika membutuhkan kenyamanan setelah jatuh atau merasa sedih. Si Buah Hati pada usia batita atau balita memang belum benar-benar memahami arti mencintai, tetapi dengan melihat tingkah lakunya tersebut, tentunya Bunda tak perlu ragu lagi akan cinta Si Buah Hati untuk Bunda.

7. Mencium

Si Buah Hati akan merespon dengan antusias terhadap cinta yang Bunda tunjukkan secara fisik, seperti mencium pipi Bunda. Percayalah, ciuman dari Si Buah Hati sangat priceless, terutama ketika Bunda mendapatkannya di akhir hari yang sulit dan melelahkan!

Jika Si Buah Hati melakukan hal-hal yang sudah disebutkan di atas, sudah terbukti bahwa Si Buah Hati mencintai Bunda. Bunda juga bisa mengekspresikan cinta pada Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Hari Ibu Semakin Bermakna Karena Cinta Untuk Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenapa Anak Tidak Mau Meminjamkan Mainan kepada Teman?

Published date

Tingkah laku yang biasa dilakukan Si Buah Hati kala berusia 2 sampai 3 tahun adalah berebut mainan, sehingga tidak jarang Si Buah Hati kerap bertengkar dengan kakak, adik, atau teman, karena berusaha mempertahankan mainannya. 

Sebenarnya, ada sisi baik dari sikap berebut mainan ini, yaitu Si Buah Hati berusaha mempertahankan pendapatnya. Namun sebagai orang tua, Bunda mungkin bingung dalam menyikapi anak tidak mau berbagi mainan. Apakah membiarkan Si Buah Hati mempertahankan mainan atau mengajarkannya soal berbagi dengan orang lain.

Penyebab Anak Tidak Mau Berbagi Mainan

Daripada Bunda bingung melihat Si Buah Hatil enggan berbagi mainan, ada baiknya Bunda memahami terlebih dahulu apa penyebabnya. Berikut penyebab anak tidak mau berbagi mainan:

1. Empati yang masih terbatas

Menginginkan mainan yang menarik adalah kecenderungan alami seorang anak, jadi Bunda tidak perlu kesal saat anak tidak mau berbagi mainan. Sementara itu, anak 2 tahun masih memiliki tingkat empati yang terbatas dan belajar mengembangkannya. Mereka belum dapat memahami bagaimana perasaan orang lain dan mengendalikan perilaku mereka sendiri, termasuk hal saling berbagi

Karena itu, Bunda bisa membantu proses belajar empati anak dengan memberi pengertian dan penjelasan pada Si Buah Hati untuk mulai terbiasa memahami perasaan orang lain atau berempati..

2. Anak Hanya Fokus pada Keinginannya

Anak-anak sulit berbagi barang atau mainan karena masih dalam proses belajar mengungkapkan kata-kata dalam proses memecahkan masalah dan belum paham untuk mengendalikan emosi.  Mereka juga cenderung marah ketika tidak dapat apa yang diinginkannya dan masih sulit memahami bahwa orang lain memiliki maksud dan keinginan berbeda.

Tips Mengatasi Anak yang Tidak Mau Berbagi Mainan

Sebetulnya, ada cara mengatasi anak yang tidak mau berbagi mainan.  Berikut hal yang bisa Bunda lakukan saat Si Buah Hati berebut mainan dengan saudara atau teman:

Menjadi Penengah

Dalam kondisi Si Buah Hati tengah bertengkar karena rebutan mainan, sebaiknya Bunda menjadi penengah, dan tidak ikut terbawa emosi, apalagi sampai membentak. Hadapilah pertengkaran itu dengan tenang. Sebab, orang tua yang emosi akan membuat suasana hati Si Buah Hati semakin tidak enak. Akibatnya, Si Buah Hati sulit untuk ditenangkan.

Beri Pengertian

Jika Si Buah Hati bertengkar karena berebut mainan, Bunda berilah pengertian. Katakan bahwa Si Buah Hati tidak boleh merebut mainan milik orang lain. Ia harus belajar menghormati orang lain, termasuk benda-benda miliknya. Sebaliknya, beri pengertian juga bila mainan Si Buah Hati tiba-tiba direbut oleh teman atau saudaranya. Ajarkan kepada dia bahwa mainan itu bisa untuk bermain bersama.

Ajarkan Cara Menyampaikan Pendapat

Seperti yang sudah diulas di atas bahwa berebut mainan sebenarnya adalah mempertahankan pendapat. Karena itu, salah satu cara mendidik anak yang tidak mau berbagi mainan adalah dengan mengajarkan Si Buah Hati yang ingin mempertahankan mainannya dengan perkataan yang baik, bukan pertengkaran atau emosi yang meledak-ledak. Berilah contoh kata-kata yang tepat dalam menyampaikan pendapat, agar Si Buah Hati dapat menyampaikan kembali kepada temannya.

Ajarkan Berbagi

Ajarkan pada Si Buah Hati, bahwa semua barangnya, termasuk mainan, adalah benda yang dapat dimainkan bersama. Beritahu bahwa mainan-mainan itu boleh dimainkan teman bermainnya atau dipinjam ketika mereka sedang bermain bersama. Begitu juga sebaliknya. Si Buah Hati boleh meminjam mainan milik kakak, adik, atau teman, asalkan menyampaikan keinginan itu dengan baik-baik.

Baca Juga: Cara Memilih Mainan dan Stimulasi yang Tepat untuk Anak

Ajarkan Kompromi

Ketika sedang dalam keadaan tenang, Bunda dapat mengajarkan Si Buah Hati untuk berkompromi dalam menggunakan mainan. Buatlah jadwalnya. Misalnya, ketika Si Buah Hati bermain boneka, kakak atau adiknya bermain masak-masakan. Tentukan siapa yang memakai permainan itu tertentu lebih dahulu, setelahnya boleh bergantian. Ajarkan juga agar Si Buah Hati dapat membuat jadwal bermain dan tegaskan bahwa peraturan itu harus dipatuhi. Ini juga dapat menjadi stimulasi untuk anak yang tidak mau berbagi mainan.

Beri Penghargaan

Saat pertengkaran sudah selesai dan keadaan kembali tenang, biasanya Si Buah Hati akan akur kembali. Ketika itu, Bunda berilah penghargaan. Pujian, semangkuk es krim, atau sebuah permen, dapat menjadi penghargaan yang penting. Katakan bahwa berdamai seperti ini jauh lebih menyenangkan daripada harus bertengkar.

Satu lagi, buatlah peraturan, bagi siapa yang bertengkar karena berebut mainan, akan memperoleh hukuman. Jenis hukuman ini pun yang ringan-ringan saja. Misalnya, tidak boleh meminta tambah sewaktu makan es krim. 

Selain selalu membimbing dan memberi pengertian pada Si Buah Hati saat bersosialisasi dengan temannya, Bunda juga bisa mendukung Si Buah Hati agar tumbuh kembang optimal dengan memberinya asupan bergizi, seperti susu pertumbuhan. Untuk Si Buah Hati usia 1-3 tahun, Bunda dapat berikan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri yang mengandung Vitamin A, C, E, selenium, zink, tembaga, serta kalsium, vitamin D, protein, dan DHA, omega 3 & 6, dan zat besi. 

Nah, itulah cara yang bisa Bunda lakukan saat anak tidak mau berbagi mainan. Bunda tidak perlu terlalu khawatir dan tetap terus mendampinginya agar kemampuan anak-anak untuk berbagi dan  empati masih terus berkembang.

Image Article
berbagi mainan sama teman
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Saat Si Buah Hati Bereksplorasi dengan Binatang, Bahaya Tidak Ya?

Published date

Bunda, sebagian besar anak pasti sangat suka dengan dunia binatang seperti kelinci. Hewan yang satu ini tidak hanya lucu dan bermuka imut, tetapi juga memiliki bulu lembut yang tak jarang membuat Si Buah Hati ingin memeluknya. Wajah kelinci yang seakan terus mengendus-endus dan cara mengunyah makanan yang menggemaskan, bisa jadi menarik perhatian Si Buah Hati untuk selalu menyodorkan kangkung atau wortel.

Meski terkesan jinak dan bisa diajak main, tidak semua Bunda mengizinkan Si Buah Hati, berekplorasi dengan kelinci. Ada Bunda yang khawatir, Si Buah Hati akan mengalami gatal-gatal usai bermain dengan hewan tersebut. Bunda beranggapan bahwa kelinci itu kotor, nanti Si Buah Hati bisa sakit kena bakteri atau kuman dari tubuh kelinci yang kotor.

Walaupun masih banyak Bunda yang cenderung khawatir, ternyata ada juga lho yang bersikap sebaliknya. Beberapa Bunda lain justru tanpa rasa khawatir mengenalkan Si Buah Hati pada kelinci secara lebih dekat. Bahkan membelikan seekor kelinci peliharaan agar Si Buah Hati bisa menyentuh, memeluk, bermain, dan memberi makan hewan itu kapanpun ia mau. Eksplorasi Si Buah Hati seperti bermain dengan kelinci adalah kebutuhan tumbuh kembang yang mendasar. Bunda pun tidak takut Si Buah Hati sakit walaupun ia sangat aktif bereksplorasi, karena saat ia terlindungi dari dalam, tubuhnya akan kebal dari berbagai penyakit.

Untuk mendukung proses belajarnya, bereksplorasi dengan binatang juga memiliki manfaat lainnya. Menurut buku Pintar Merawat Hewan Kesayangan, berinteraksi dengan hewan peliharaan dapat memicu hormon oksitosin atau hormon kasih sayang Si Buah Hati. Perasaan empati Si Buah Hati kepada sesama makhluk hidup akan tumbuh. Tidak hanya itu, jika Bunda memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk memelihara kelinci, maka Bunda juga telah menstimulasinya untuk jadi anak bertanggung jawab, karena ia akan meluangkan waktu untuk merawat, memberi makan, hingga ikut membersihkan kandangnya. Nah, karena banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh, sebaiknya Si Buah Hati dibiarkan bebas bereksplorasi, Bunda! Lalu bagaimana agar Si Buah Hati tetap terlindungi saat bereksplorasi dengan kelinci maupun jenis binatang lainnya? Berikut adalah tips yang direkomendasikan oleh dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si.:

Dampingi Si Buah Hati saat memberi makan kelinci

Saat memberi makan pada kelinci, Si Buah Hati terkadang spontan saja membagi makanannya pada binatang kesayangannya itu, padahal hal ini sebenarnya tidak boleh dilakukan Bunda. Itulah mengapa saat Si Buah Hati memberi makan pada teman kelincinya, sebaiknya Bunda mendampingi dan mengarahkannya bahwa berbagi itu baik, namun ada aturannya.

“Dik, kelincinya cuma boleh makan wortel ya. Dia nggak makan makanan kita. Makanan adik cuma buat adik, makanan kelinci cuma buat kelinci ya”

Lindungi Si Buah Hati dari dalam dan biasakan cuci tangan

Hal yang terpenting adalah melindungi kesehatan tubuh Si Buah Hati dari dalam. Caranya adalah dengan memberikan asupan lengkap dan seimbang. Pastikan ia makan makanan bergizi tinggi dan lengkapi dengan 2 gelas susu setiap hari. Kandungan bakteri baik dalam susu bantu tingkatkan kekebalan tubuhnya. Jangan lupa juga untuk selalu mengingatkan Si Buah Hati untuk mencuci tangan usai bermain, memberi makan, atau membersihkan kandang kelinci peliharaannya.

Image Article
Saat Si Kecil Berekplorasi dengan Binatang, Bahaya Tidak Ya?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Mudah Ajarkan Si Buah Hati Membereskan Mainan

Published date

Pernahkah Bunda kelelahan karena harus terus-menerus membereskan mainan Si Buah Hati?

Si Buah Hati yang berusia 3 tahun memang sedang senang-senangnya bereksplorasi dengan mainannya. Tidak ada hal lain di kepalanya, selain dunia bermain. Sayangnya, tak jarang Si Buah Hati enggan membereskan mainan-mainannya setelah selesai bermain. Hal tersebut terkadang membuat Bunda stres karena mainan bertebaran di seluruh penjuru rumah.

Bunda, inilah momen untuk mengajarkan Si Buah Hati membereskan mainannya. Agar Si Buah Hati mau belajar, berikut tipsnya:

Ajarkan Sesuai Usia

Perkembangan motorik halus usia 3 tahun belum terlalu optimal. Oleh karena itu, ajarkan Si Buah Hati membereskan mainan, sesuai dengan bahasa yang dapat dimengerti. Misalnya, Bunda bercerita tentang tokoh kartun yang rajin membereskan mainan. Jadikan tokoh kartun itu sebagai panutan yang patut ditiru. Dengan bercerita, pesan yang disampaikan pun akan lebih mudah dimengerti Si Buah Hati.

Beri Contoh

Bunda dapat memberikan contoh kegiatan ini. Ambil satu waktu di mana Bunda bisa membereskan mainan-mainan dan libatkan Si Buah Hati. Sambil membereskan mainan, Bunda dapat mengatakan bahwa begitulah cara membereskan mainan. Selipkan juga cerita tentang dampak buruk jika mainan tidak dibereskan kembali. Misalnya, mainan akan tercecer dan kemudian hilang.

Sediakan Tempat Penyimpan

Bunda bisa menyediakan tempat penyimpanan untuk mainan-mainan Si Buah Hati, dengan memanfaatkan barang-barang yang ada. Seperti menyulap kardus bekas menjadi tempat penyimpan yang rapi. Beri contoh agar Si Buah Hati mengerti bahwa tempat-tempat itu adalah wadah penyimpan mainannya.

Baca juga:Ajari Si Buah Hati Pintar Atur Waktu

Kelompokkan Mainan

Agar lebih mudah dalam menyimpan, sebaiknya Bunda mengelompokkan seluruh mainan Si Buah Hati. Misalnya, balok susun disimpan dalam toples bening atau boneka diletakkan di kardus. Dengan membuat kelompok seperti ini, mainan akan tersimpan rapi. Tips lain, jangan memberikan mainan yang berbentuk terlalu mini kepada Si Buah Hati yang baru berusia 3 tahun.

Beri Label

Tulislah label di luar kotak penyimpan atau kardus sesuai dengan nama mainan yang ada di dalamnya. Tujuannya agar mainan-mainan yang belum dikeluarkan, dapat tetap tersimpan rapi. Apalagi jika mainan tersebut belum digunakan untuk bermain.

Lebih Mudah Menemukan Mainannya

Ajarkan pada anak bahwa menyimpan mainan setelah bermain, akan membuatnya mudah mencari mainan tersebut jika sewaktu-waktu diperlukan. Kemudian evaluasilah kegiatan Si Buah Hati setelah bermain. Jika ia lupa membereskan mainan, segera ingatkan. Pandulah jika Si Buah Hati belum paham meletakkan mainan sesuai tempat penyimpanan dan labelnya. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika Si Buah Hati ingat membereskan mainan atau berhasil membereskan mainannya.

Dengan mengajarkan Si Buah Hati rajin merapikan mainannya, berarti Bunda memperkenalkan kedisiplinan dan melatihnya untuk peduli pada lingkungan sekitar.

Baca juga: Pintar Mengantre Lewat Aktivitas Sehari-hari

 

Image Article
Tips Mudah Ajarkan Si Kecil Membereskan Mainan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Tips Si Buah Hati Tenang Berpisah dengan Bunda

Published date

Memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati masih takut berpisah dengan Ayah dan Bundanya. Padahal, mereka hanya pergi beberapa jam untuk bekerja. Namun bagi Si Buah Hati, berpisah dengan orang tua adalah hal yang menakutkan.

 

Nah, agar Si Buah Hati tetap tenang dan tidak menangis meraung-raung kala Bunda akan berangkat bekerja, berikut tipsnya:

 

1. Yakinkan Si Buah Hati bahwa Bunda akan Kembali Lagi

Memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati masih mengira, perpisahan berarti pergi seterusnya. Bunda harus meyakinkan Si Buah Hati bahwa nanti akan kembali lagi. Jelaskan padanya, Bunda hanya pergi ke kantor. Sore nanti, Bunda akan pulang menemui Si Buah Hati dan bermain bersama lagi.

 

2. Hindari Pergi Diam-Diam

Banyak orang tua tidak sabar dalam menghadapi Si Buah Hati yang takut berpisah. Alasannya, mereka tidak ingin menyaksikan Si Buah Hati meraung-raung ketika ditinggalkan. Hingga memutuskan untuk pergi diam-diam, sebelum Si Buah Hati bangun dari tidur.

 

Sebaiknya, Bunda menghindari cara ini. Sesungguhnya trik ini kesalahan besar dan akan memperparah rasa takut kehilangan pada Si Buah Hati. Sebab, ia akan merasa Bundanya dapat menghilang kapan saja. Hal ini dapat membuat Si Buah Hati menolak Bundanya pergi, di lain waktu.

 

3. Ciptakan Rasa Tenang

Saat akan meninggalkan Si Buah Hati, ciptakanlah rasa tenang. Misalnya, memberikan benda kesayangan Si Buah Hati. Bisa pula memberikan benda-benda yang dapat “mewakili” diri Bunda, seperti foto keluarga. Benda-benda ini dapat memberikan rasa tenang pada Si Buah Hati, ketika Bunda tidak ada di sampingnya. Bunda juga bisa  memberikan rekaman suara untuk diputar berulang kali.

 

4. Pamit Dalam Waktu Cepat

Bunda, janganlah berlama-lama ketika pamit akan pergi. Kepada Si Buah Hati, Bunda cukup katakan saja akan pergi dulu dan kembali nanti sore. Berpamitan dalam waktu singkat berarti menegaskan bahwa Bunda harus beraktivitas, dan akan membuat Si Buah Hati tenang.

 

Sebaliknya, bila Bunda berlama-lama saat berpamitan, Si Buah Hati justru akan semakin merasa ditinggalkan, seakan-akan tidak akan bertemu lagi dengan Bunda.

 

5. Atasi Rasa Takut Si Buah Hati Mulai dari Rumah

Rasa takut pada di Kecil dapat terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Kadang-kadang Bunda tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah, karena Si Buah Hati menempel terus-menerus. 

 

Inilah saat yang tepat dalam melatih Si Buah Hati untuk mengurangi rasa takut berpisah. Ketika Bunda akan mandi, misalnya, beritahu Si Buah Hati untuk menunggu sebentar. Pelukan erat akan membuatnya tenang, dan memberi rasa percaya diri ketika Bunda meninggalkannya untuk mandi.

 

6. Beri Aktivitas

Si Buah Hati akan melupakan sejenak rasa takutnya, ketika sibuk beraktivitas. Oleh karena itu, ketika Bunda pamit akan pergi, berilah beberapa aktivitas pada Si Buah Hati. Pilih aktivitas yang akan membuatnya sibuk, seperti peralatan menggambar dan mewarnai, atau balok-balok susun. Dengan demikian, Si Buah Hati akan lebih mudah berpisah sementara dari Bunda.

Itulah tips agar anak mudah berpisah. Rasa takut pada Si Buah Hati adalah emosi yang sejajar dengan rasa sedih. Jika Bunda dapat menghadapinya dengan baik, ketakutan Si Buah Hati pada perpisahan pun perlahan-lahan dapat dikurangi.

 

Supaya Si Buah Hati merasa tenang, Bunda juga bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini merupakan produk susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Image Article
Tips Si Kecil Tenang Berpisah dengan Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Inspirasi Bekal Sehat dari Olahan Susu untuk Si Buah Hati

Published date

 

Kira-kira menu bekal sehat apa ya, yang bisa dibuat dengan mudah untuk Si Buah Hati? Nah, Bunda bisa coba membuatkan menu yang terbuat dari olahan susu. Seperti Bunda ketahui, susu dapat membantu melengkapi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati, karena mengandung protein, kalsium, probiotik, serta berbagai vitamin dan mineral. Dengan asupan nutrisi yang cukup dan juga kebersihan lingkungan yang terjaga, Bunda dapat mendukung perlindungan kesehatannya. Salah satunya, dari risiko penyakit diare yang menyebabkan anak mencret

Penasaran, bagaimana caranya mengolah susu menjadi kreasi menu bekal yang menarik? Yuk, simak inspirasinya di bawah ini, Bunda!

Oatmeal Susu dan Buah

Mau membuat bekal yang praktis untuk Si Buah Hati? Nah, menu ini bisa jadi salah satunya. Bunda bisa siapkan menu ini pada malam hari untuk disantap keesokan paginya. Campurkan oatmeal, susu, potongan buah-buahan, dan setengah sendok teh ekstrak vanila dalam satu mangkuk. Tutup mangkuk, masukkan ke dalam lemari es, dan biarkan dingin sampai keesokan paginya. Menu ini dapat membantu memadatkan feses saat anak mencret , sebab oatmeal dan buah-buahan mengandung serat larut yang dapat membantu menyerap kelebihan cairan di saluran pencernaannya. 

Bola-bola Cokelat Kelapa

Camilan ini bisa jadi alternatif menu bekal yang sehat untuk Si Buah Hati. Tumbuk biskuit hingga jadi serpihan kecil, campur dengan susu dan cokelat bubuk, lalu aduk hingga rata. Gunakan sendok atau tangan untuk membentuk adonan menjadi bola-bola kecil, taburkan parutan kelapa, dan masukkan ke dalam lemari es selama 15 menit.

Puding Tahu Cokelat

Bunda bisa mencoba menu unik yang relatif mudah dibuat di rumah ini untuk bekal sehat Si Buah Hati. Bahan yang dibutuhkan untuk menu ini adalahtahu sutera , cokelat bubuk, gula cair, dan susu cair. Campurkan bahan-bahan ini menggunakan blender atau food processor. Setelah itu, campurkan dengan satu bungkus agar-agar (tanpa perasa/plain), lalu masak sampai mendidih. Tuang adonan puding ke cetakan. Sajikan setelah adonan puding dingin dan teksturnya berubah menjadi kenyal.

Milk Shake Jeruk

Selain bekal makanan, dengan bahan susu Bunda juga dapat membuat kreasi minuman sehat yang menyegarkan dahaga. Caranya, masukkan es batu, susu cair, air perasan jeruk, madu, dan yoghurt, ke dalam blender. Lalu, Bunda hanya perlu menghaluskan campuran ini sampai teksturnya lembut. Tuangkan milk shake ke dalam tumbler favorit Si Buah Hati sebagai bekal di perjalanan.

Dari beberapa menu bekal di atas, mana yang mau Bunda buatkan untuk Si Buah Hati? Pastikan Bunda membuatkan bekal dari bahan makanan atau minuman yang bergizi. Dengan begitu, asupan nutrisinya tetap dapat tercukupi, meski ia asyik bermain dan bereksplorasi di tempat yang seru.

Bantu lengkapi asupan nutrisi Si Buah Hati dengan menyiapkan susu pertumbuhan atau menambahkannya ke dalam menu bekalnya. Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods yang telah diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun. Susu ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Untuk umur prasekolah, Bunda juga bisa memberi DANCOW 3+ Nutritods untuk Si Buah Hati. DANCOW 3+ Nutritods diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Semoga, beberapa inspirasi menu bekal di atas, dapat membantu Bunda mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati saat ia sedang jalan-jalan atau liburan. Dengan memastikan asupan gizinya tercukupi, Bunda dapat mendukung daya tahan tubuhnya agar ia tidak mudah sakit, seperti diare dengan gejala anak mencret. Jadi, Bunda tidak perlu ragu lagi katakan boleh pada Si Buah Hati agar ia makin semangat untuk bereksplorasi!

Image Article
Kreasi Makanan Sehat untuk Kurangi Risiko Anak Mencret
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
a. Serat larut
Quiz Answer 1 B
b. Protein
Quiz Answer 1 C
c. Karbohidrat
Quiz Answer 1 D
d. Lemak
Quiz Answer 2 A
a. Oatmeal susu dan buah
Quiz Answer 2 B
b. Milk shake jeruk
Quiz Answer 2 C
c. Puding tahu cokelat
Quiz Answer 2 D
d. Semua benar
Quiz Answer 3 A
a. Membantu memadatkan tekstur feses saat diare
Quiz Answer 3 B
b. Menurunkan demam
Quiz Answer 3 C
c. Mendukung kecerdasan otak
Quiz Answer 3 D
d. Meredakan batuk
Quiz 1
1. Kandungan yang dapat membantu memadatkan feses saat anak diare adalah:
Quiz 3
3. Manfaat buah bagi Si Kecil adalah ....
Quiz 2
2. Menu bekal Si Kecil yang dibuat dengan susu:
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Membaca Dongeng, Metode Bermain sambil Belajar untuk Si Buah Hati

Published date

Salah satu langkah awal bagi optimalnya perkembangan Bahasa anak adalah dengan membaca buku cerita atau dongeng bersama. Membaca buku cerita bersama Si Buah Hati adalah kegiatan bermain sambil belajar yang biasanya sangat disukai Si Buah Hati. Iya kan, Bunda? Semakin menyenangkan jika ia pun sudah bisa menceritakan dongeng favoritnya, dengan menirukan beberapa gerakan andalannya.

“Nah kak, akhirnya kura-kura  berhasil mengalahkan kelinci dalam lomba lari!” Serunya Bunda bercerita, apalagi ditambah beragam gambar dan warna menarik. Hal tersebut adalah bentuk stimulasi yang mendukung proses berkembangnya kemampuan memori dan perhatian Si Buah Hati. Oleh karena itu, berikan kesempatan kepada Si Buah Hati untuk berinteraksi dengan buku ceritanya. Dengan melihat gambar-gambar yang lucu dan menarik, ia akan dengan asik mengembangkan cerita-cerita serunya dengan kemampuan bahasa yang semakin berkembang.  

Bunda, baca juga artikel ini: Asah Kemampuan Berbahasa Si Buah Hati dengan Lagu Sederhana

Bunda juga dapat menceritakan cerita kesayangannya dengan boneka, mobil-mobilan, atau mainan kesayangan Si Buah Hati sebagai alat peraga. Bahkan menggambarkan tokoh di dalam cerita bersama dengan Si Buah Hati, bisa menjadi bagian dari aktivitas bercerita yang menyenangkan lho, Bunda. Selain itu Si Buah Hati juga bisa bermain sambil belajar berhitung melalui cerita yang berhubungan dengan soal berhitung. Ayo Bunda, ajak Si Buah Hati mengarang ceritanya sendiri. Kegiatan ini akan melatih daya imajinasi dan kemampuan berbahasanya, lho!

Image Article
Membaca Dongeng, Metode Bermain sambil Belajar untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off