3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

Stimulasi Kemandirian Si Buah Hati dengan Kue Ulang Tahun

Published date

Selamat ulang tahun! Senangnya jika Si Buah Hati dapat merayakan hari kelahirannya dengan meniup lilin di atas kue ulang tahun. Tidak terasa Bunda sudah menyaksikan sendiri setiap tahap pertumbuhan Si Buah Hati yang sangat mengagumkan. Pertumbuhan balita memang semakin pesat, maka dari itu Bunda harus menstimulasi setiap tumbuh kembang Si Buah Hati. 

Kue ulang tahun dapat dijadikan sarana edukasi untuk mendukung stimulasi pertumbuhan anak menjadi pribadi yang semakin mandiri. Simak tips-tips lainnya untuk mendidik pertumbuhan anak agar menjadi orang yang tidak manja.

Biarkan Membuat Keputusan Sendiri

Pada tahapan usia 3+, Si Buah Hati seharusnya sudah bisa memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, untuk menstimulasi kemampuannya dalam menyelesaikan masalah. Biarkan ia memiliki pendapat dan membuat pilihannya sendiri. Mulailah dari hal yang sederhana, misalnya mengenakan pakaian sendiri dari beberapa pilihan yang disediakan Bunda atau beri kebebasan untuk mendapatkan kue tar ulang tahun yang sesuai dengan keinginannya.

Libatkan dalam Rutinitas Sehari-Hari

Melibatkan Si Buah Hati dalam aktivitas yang Bunda lakukan sehari-hari dapat membangun rasa tanggung jawab sejak dini. Kebiasaan memberikan tugas sederhana padanya menjadi dasar kemandirian di masa yang akan datang. Mulailah dari hal-hal sederhana misalnya menyimpan sepatunya sendiri di rak sepatu dan mintalah untuk membantu mengatur meja makan untuk merayakan ulang tahunnya.

Bunda, baca juga ini: Cermat Memilih Susu Pertumbuhan untuk Si Buah Hati

Tumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Sejak Dini

Selain merangsang Si Buah Hati mengembangkan kemampuan psikomotoriknya, Bunda dapat mendorongnya menjadi lebih mandiri dengan menguasai kemampuan dasar, yang tenar disebut life-skill. Untuk mendukung pertumbuhan anak yang berusia di atas 3 tahun, dukung eksplorasinya dengan membiarkannya berpakaian secara mandiri, merapikan tempat tidur, dan menyikat gigi. Setelah menguasainya, pada titik tertentu perkenalkan pengelolaan uang yang tepat.

Dukung aksi cerdasnya dengan memberikan bimbingan terhadap apa yang harus dilakukan dengan uang yang dimilikinya. Hal ini dapat mengasah kemandirian, terutama dalam hal keuangan, yang akan dibawa hingga ia dewasa nanti.

Selain menjadi ajang merayakan pertambahan usianya, kue ulang tahun pun bisa dijadikan sarana proses belajar Si Buah Hati dalam menumbuhkan sikap kemandirian yang sesuai dengan kemampuan kognitif seusianya. Dukung terus pertumbuhan anak dan dampingi selalu proses belajarnya, karena DANCOW melindungi Si Buah Hati dan mendukung cinta Bunda agar ia berani bereksplorasi.

Image Article
Stimulasi Kemandirian Si Kecil dengan Kue Ulang Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bolehkah Si Buah Hati Makan Buah Beserta Kulitnya?

Published date

Membiasakan Si Buah Hati makan buah tentu penting untuk mendukung kesehatannya. Selain mengandung vitamin, buah juga kaya akan kandungan serat yang dapat mendukung kesehatan saluran cerna Si Buah Hati. Bahkan, ada yang bilang manfaatnya buah untuk diare anak. Apa benar begitu, ya? Lalu, apakah buah perlu dikonsumsi bersama kulitnya supaya dapat memberikan manfaat dengan optimal? Simak infonya lebih dulu di sini, Bunda.

Manfaat buah untuk mencret anak sebenarnya belum bisa dibuktikan secara klinis. Namun, menurut pakar penyakit sistem pencernaan, David Goldstein, di Emerson, New Jersey, Amerika Serikat, buah yang mengandung serat larut dapat membantu menyerap kelebihan cairan di saluran pencernaan dan membantu memadatkan tekstur feses saat diare. Di antaranya adalah buah seperti apel, manga, stroberi, dan kiwi. Namun, Bunda tetap direkomendasikan konsultasi langsung dengan tenaga ahli untuk mendapatkan saran terbaik dalam merawat Si Buah Hati yang diare.

Konsumsi Buah Bersama Kulitnya

Untuk membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda disarankan memberikannya beragam buah setiap hari. Dalam menyajikan buah, mungkin Bunda pernah mendengar saran dari teman atau kerabat untuk mengkonsumsinya langsung dengan kulitnya. Katanya kulit buah itu juga kaya akan kandungan nutrisi. Apa benar begitu? Lalu, apakah aman bila Si Buah Hati makan buah tanpa dikupas kulitnya?

Kandungan Nutrisi di Balik Kulit Buah

Biasanya beberapa jenis buah langsung dikonsumsi bersama kulitnya, misalnya apel, pir, belimbing, dan anggur. Melahap buah beserta kulitnya kini bukan tanpa alasan. Ternyata di bagian kulit buah juga mengandung vitamin dan serat, Bunda.

Menurut data dari Departemen Pertanian di Amerika Serikat USDA (United States Department of Agriculture), kulit apel berukuran sedang kira-kira memiliki jumlah kandungan serat yang setara dengan buahnya itu sendiri. Bila dimakan dengan kulitnya, apel mengandung sekitar 4,4 gr serat. Bandingkan dengan apel yang sudah dikupas bagian kulitnya, kandungan seratnya hanya sekitar 2,1 gr saja. Selain itu, konsumsi apel dengan kulit dapat menambah asupan vitamin C sekitar 2 mg.

Kandungan nutrisi lainnya terdapat pada kulit anggur, Bunda. Salah satunya senyawa yang disebut resveratol. Kadar resveratol lebih banyak terkandung di bagian kulit anggur dibanding bagian buahnya. Resveratol bersifat antioksidan yang gunanya untuk membantu melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan penyakit. 

Lebih Baik Mana?

Berdasarkan info yang disebutkan di atas, sebenarnya buah dapat dikonsumsi Si Buah Hati beserta kulitnya. Tapi apakah hal ini berisiko terhadap keamanan dan kesehatan Si Buah Hati? University of Pittsburgh Office of Child Development, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa kulit buah seperti apel biasanya rentan terpapar pestisida. Bagi Si Buah Hati usia di bawah lima tahun, paparan pestisida ini berisiko meningkatkan gangguan kesehatan. Untuk itu, Bunda disarankan mengupas kulitnya sebelum dikonsumsi.

Kulit apel juga dikhawatirkan sulit dikunyah sehingga dapat menyebabkan Si Buah Hati tersedak, terutama anak yang berusia di bawah dua tahun. Untuk menghindari tersedak, sebaiknya kulit buah dikupas, bersihkan bijinya, lalu potong sesuai genggaman Si Buah Hati. Selain itu, untuk memastikan bahwa buah yang dikonsumsi Si Buah Hati higienis,Bunda disarankan membilas kulit buah dengan air hangat. Ini salah satu tips menyajikan buah-buahan untuk Si Buah Hati, termasuk buah untuk diare anak.

Seperti yang Bunda tahu, buah mengandung nutrisi penting untuk mendukung kesehatan tubuh Si Buah Hati. Salah satunya adalah buah untuk diare anak . Agar kesehatannya senantiasa terlindungi, pastikan ia mendapatkan asupan bergizi di tiap menu hariannya. Lengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu pertumbuhan. DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Asupan nutrisi yang tercukupi dapat mendukung Si Buah Hati untuk bereksplorasi. Dengan begitu, Bunda jangan ragu untuk katakan boleh saat Si Buah Hati ingin bereksplorasi.

Image Article
Khasiat Buah untuk Diare Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
a. Serat
Quiz Answer 1 B
b. Vitamin A
Quiz Answer 1 C
c. Karbohidrat
Quiz Answer 1 D
d. Kalsium
Quiz Answer 2 A
a. Protein
Quiz Answer 2 B
b. Kalsium
Quiz Answer 2 C
c. Vitamin C
Quiz Answer 2 D
d. Antioksidan
Quiz Answer 3 A
a. Pestisida
Quiz Answer 3 B
b. Natrium
Quiz Answer 3 C
c. Sodium
Quiz Answer 3 D
d. Aseton
Quiz 1
1. Nutrisi yang terkandung pada kulit apel adalah ...
Quiz 3
3. Paparan zat kimia yang rentan menempel pada kulit buah adalah ...
Quiz 2
2. Nutrisi yang terkandung pada kulit anggur adalah ...
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Bunda, Inilah Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Si Buah Hati

Published date

Bunda pasti ingin Si Buah Hati memiliki rasa percaya diri sejak dini. Karena faktanya, rasa percaya diri dapat membantu Si Buah Hati dalam belajar, bermain, mencintai, dan berkomunikasi lebih baik.

Untuk membangun rasa percaya diri Si Buah Hati sejak dini, dibutuhkan peran dan dukungan positif dari orangtua di setiap tahap tumbuh kembangnya. Karena dengan dukungan Ayah dan Bunda, Si Buah Hati bisa menjadi pribadi yang riang, aktif, dan mudah bergaul. Rasa percaya diri akan membuat Si Buah Hati mudah merasa nyaman dengan dirinya sendiri maupun orang lain yang ditemuinya.

Lalu, bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri Si Buah Hati sejak dini? Dan apa hal yang bisa menyebabkan Si Buah Hati tidak percaya diri? Yuk, kita simak penjelasannya, Bunda!

Pentingnya Rasa Percaya Diri Pada Si Buah Hati

Rasa percaya diri penting dimiliki Si Buah Hati sejak dini karena dapat memberikan sejumlah manfaat. Jika Si Buah Hati merasa percaya diri, maka ia akan dapat merasa lebih disukai dan diterima. Ia juga akan lebih bangga dengan apa yang bisa dilakukannya.

Selain itu, rasa percaya diri akan membantu Si Buah Hati dalam menemukan hal-hal baik tentang diri mereka sendiri yang pada akhirnya dapat membuat ia yakin kepada dirinya dan apa yang dilakukannya.

Ketika Si Buah Hati merasa percaya diri maka ia akan berani mencoba hal-hal baru. Rasa percaya diri yang tinggi juga akan membantu Si Buah Hati saat melakukan kesalahan. Ia tidak mudah menyerah dan cepat bangkit untuk mengatasinya. Karenanya, rasa percaya diri sejak dini akan membantu Si Buah Hati dalam belajar dan meraih prestasi.

Penyebab Si Buah Hati Tidak Percaya Diri

Setelah mengetahui manfaat dari percaya diri sejak dini, Bunda pasti tidak ingin Si Buah Hati menjadi tidak percaya diri. Berikut ini hal-hal yang bisa membuat Si Buah Hati kehilangan rasa percaya diri:

Sering dikritik dan dimarahi

Terkadang orangtua memarahi anaknya saat melakukan kesalahan atau berbuat hal buruk. Namun ketika Bunda terlalu sering memarahi Si Buah Hati ketika melakukan kesalahan, hal itu bisa berdampak pada berkurangnya rasa percaya dirinya.

Sering dilarang

Orangtua terkadang akan melarang anaknya demi melindungi buah hatinya. Akan tetapi, apabila Si Buah Hati selalu dilarang saat hendak melakukan sesuatu hal itu justru bisa membuatnya tidak percaya diri.

Selalu dibandingkan

Ini kebiasaan orangtua yang harus dihilangkan. Jangan membandingkan Si Buah Hati dengan teman-teman atau anak sebayanya karena bisa berakibat hilangnya rasa percaya diri.

Tuntutan yang terlalu tinggi

Orangtua pasti ingin anaknya menjadi yang terbaik. Tapi Bunda, jangan menekan Si Buah Hati untuk mencapai sesuatu karena tekanan yang terlalu berat justru bisa membuatnya tidak percaya diri.

Baca Juga: 4 Pola Asuh Ini Dapat Mendukung Si Buah Hati Percaya Diri

Kiat dan Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Si Buah Hati

Orangtua memiliki peranan penting dalam membangun rasa percaya diri anak sejak dini. Seperti bagaimana respon orangtua terhadap yang dilakukan buah hatinya bisa meningkatkan rasa percaya diri anak atau justru membuatnya tidak percaya diri.

Bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri Si Buah Hati? Berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda dan Ayah lakukan agar anak percaya diri:

Jangan terlalu banyak melarang

Semakin banyak larangan yang Bunda berikan, secara tidak langsung Bunda menanamkan bahwa apapun yang dikerjakan Si Buah Hati adalah hal yang kurang tepat. Akibatnya, Si Buah Hati tidak berani melakukan hal apapun tanpa perintah dari Bunda.

Berikan ruang bereksplorasi

Meski kadang hal itu bisa membuatnya terluka, membebaskan Si Buah Hati bisa menjadi cara meningkatkan percaya diri anak. Ini adalah saat yang tepat untuk mendukung perkembangan Si Buah Hati agar ia bisa lebih percaya diri.

Berikan pujian

Selain dukungan yang positif, pujian bisa meningkatkan rasa percaya diri anak. Bunda bisa memberikan pujian untuk setiap hal yang berhasil dilakukan Si Buah Hati. Pujian bisa menambah rasa bangga pada diri sendiri dan ketika Si Buah Hati bangga pada dirinya, ia akan lebih berani untuk melakukan berbagai hal.

Jadilah teladan yang baik

Bunda dan Ayah bisa menjadi contoh untuk Si Buah Hati. Berbuat hal yang benar dan melakukan usaha yang terbaik maka Si Buah Hati akan berbuat hal yang sama.

Jangan mengkritik dengan keras

Ketika Si Buah Hati mendengar pesan negatif tentang diri mereka hal itu bisa merusak harga diri dan rasa percaya dirinya. Ajari ia dengan sabar dan jika perlu berikan contoh.

Fokus pada kelebihan

Perhatikan hal baik dalam diri Si Buah Hati dan beri ia kesempatan untuk mengembangkannya. Hal itu akan membuat Si Buah Hati lebih nyaman dengan dirinya sendiri.

Ajarkan membantu dan memberi

Bisa berguna dan bermanfaat bagi orang lain akan membantu meningkatkan harga diri Si Buah Hati dan membuatnya merasa lebih baik.

Sebagai salah satu bentuk dukungan dalam membangun rasa percaya diri Si Buah Hati, Bunda bisa memberinya asupan bergizi yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya.

Bunda bisa memilih untuk memberikan susu pertumbuhan DANCOW 5+ Imunutri yang diformulasi khusus untuk bantu dukung daya tahan tubuh Si Buah Hati usia prasekolah (5-6 tahun) agar dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Susu DANCOW 5+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zinc, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, DHA, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus yang baik untuk tubuh Si Buah Hati.

DANCOW 5+ Imunutri tersedia dalam tiga varian rasa, yakni Madu (400 gram-1000 gram), Vanila (400 gram-800 gram), dan Cokelat (800 gram).

Demikianlah penjelasan cara menumbuhkan rasa percaya diri sejak dini pada Si Buah Hati. Bagaimana Bunda, sudah siap ‘kan untuk beri dukungan terbaik agar Si Buah Hati terus percaya diri sejak dini. Semangat terus ya, Bunda!

Image Article
Saatnya Bangun Rasa Percaya Diri Si Kecil Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Mengeluh Sakit Perut? Cari Tahu Penyebabnya di Sini

Published date

Si Buah Hati mengeluh sakit perut? Ketika anak mengeluh sakit perut , ia bisa jadi gampang rewel. Kondisi ini tentu bisa membuat Si Buah Hati tidak bisa menikmati waktu bermainnya. 

Apa sebenarnya yang menyebabkan Si Buah Hati merasa nyeri di bagian perutnya? Lalu, apakah hal ini merupakan gejala dari penyakit yang berbahaya? Temukan info selengkapnya di bawah ini, Bunda.

Penyebab Sakit Perut pada Si Buah Hati

Sakit pada area perut bisa jadi gejala dari beberapa gangguan kesehatan. Penyebabnya bisa dipicu oleh berbagai hal, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sembelit

Menurut organisasi kesehatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sembelit atau konstipasi merupakan penyebab sakit perut yang paling umum terjadi pada Si Buah Hati. Rasa nyeri biasanya dirasakan di perut, terutama saat buang air besar, karena tekstur feses yang keras.

2. Diare

60-70% kasus diare pada Si Buah Hati, disebabkan oleh infeksi rotavirus. Rotavirus merupakan salah satu virus menular yang dapat menyebabkan inflamasi (bengkak atau nyeri) di area perut dan saluran pencernaan. 

Salah satu gejalanya adalah sakit pada bagian perut. Biasanya ini sering dirasakan di awal fase diare. Selama diare, Si Buah Hati berisiko mengalami dehidrasi. Bunda direkomendasikan memberikannya minum yang cukup, dan membawanya periksa ke dokter.

3. Konsumsi Makanan yang Tidak Matang

Lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengungkapkan bahwa makanan yang tidak matang bisa menyebabkan nyeri pada perut Si Buah Hati. 

Misalnya, daging sapi. Ini karena daging tersebut terpapar bakteri Escherichia coli yang dapat menginfeksi saluran pencernaannya.

4. Alergi Makanan

Hal ini biasa terjadi saat daya tahan tubuh Si Buah Hati bereaksi terhadap makanan tertentu, seperti ikan atau kacang. Selain menyebabkan kram perut, alergi juga dapat membuat Si Buah Hati muntah, diare, dan ruam kulit.

5. Pembengkakan Usus Buntu

Sakit perut bisa jadi pertanda usus buntu. Gejalanya anak mengeluh sakit perut bagian tengah. Kemudian rasa sakit merambat ke bawah dan juga ke sisi kanan perut.

6. Stres

Meski jarang terjadi, anak mengeluh sakit perut saat mengalami depresi, lho, Bunda. Untuk itu, suasana hati Si Buah Hati juga perlu diperhatikan agar ia senantiasa sehat. Selalu luangkan waktu bersama supaya mood Si Buah Hati tetap happy.

Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter?

Dr. Barbara Frankowski dokter anak di Vermont Children’s Hospital, Amerika Serikat, menyarankan bila Si Buah Hati mengalami hal-hal berikut ini, tandanya Bunda harus segera membawa Si Buah Hati ke dokter:

  • Muntah berlebihan atau diare.
  • Terdapat darah dalam feses dan muntahan.
  • Demam tinggi tak kunjung reda.
  • Nyeri terus-menerus di perut kanan bawah.
  • Wajah pucat dan berkeringat.
  • Menolak makan atau minum.
  • Timbul ruam pada kulit.

Untuk mencegah gangguan pada saluran cerna Si Buah Hati, Bunda perlu memberikannya makanan sehat bergizi seimbang. Salah satunya dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Meski anak mengeluh sakit perut merupakan hal yang umum terjadi, namun bisa jadi ini adalah gejala dari suatu penyakit. Jadi, Bunda sebaiknya tetap waspada dan bantu Si Buah Hati menjaga kesehatan pencernaannya. Dengan begitu, ia dapat bebas bereksplorasi. 

Image Article
Si Kecil Mengeluh Sakit Perut? Cari Tahu Penyebabnya di Sini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Sulit dicerna
Quiz Answer 1 B
Memicu alergi
Quiz Answer 1 C
Tidak bernutrisi
Quiz Answer 1 D
Terpapar bakteri E. coli
Quiz Answer 2 A
Ruam kulit
Quiz Answer 2 B
Kram perut
Quiz Answer 2 C
Diare
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Terdapat darah pada feses
Quiz Answer 3 B
Demam tak kunjung reda
Quiz Answer 3 C
Timbul ruam pada kulit
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Mengapa makanan tidak matang menyebabkan sakit perut?
Quiz 3
Kapan sebaiknya konsultasi ke dokter, bila Si Kecil mengalami sakit perut?
Quiz 2
Efek dari alergi makanan terhadap Si Kecil adalah?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
D

Si Buah Hati Bosan Konsumsi Nasi? Yuk, Buatkan Kreasi Berikut Ini!

Published date

Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat bagi Si Buah Hati. Namun, terkadang ia bisa saja bosan melahapnya. Alasan kenapa anak tidak mau makan nasi bermacam-macam. Mulai dari penyajian yang kurang menarik, hingga bosan dengan rasa yang itu-itu saja. 

Untuk itu, Bunda perlu lebih kreatif menyajikan menu yang bergizi bagi Si Buah Hati. Kira-kira kreasi nasi apa saja ya, yang bisa menggugah seleranya? Intip inspirasinya di sini, yuk!

1. Nasi Orak-Arik Telur

Ini salah satu cara sederhana untuk membuat rasa nasi lebih lezat. Bunda hanya perlu mencairkan margarin di atas wajan, lalu masukkan telur yang diaduk-aduk menjadi orak-arik.

Setelah itu, baru masukkan nasi ke dalamnya. Bunda bisa tambahkan irisan ayam, dan juga potongan sayuran seperti tomat dan timun untuk melengkapi asupan nutrisinya. 

2. Nasi Bento

Salah satu alasan kenapa anak tidak mau makan nasi adalah karena penyajiannya yang kurang menarik. Nah, menu nasi yang satu ini bisa menjadi solusinya. Nasi, lauk, sayur, dan buah, dapat dibentuk sedemikian rupa sesuai keinginan Si Buah Hati. 

Mau dibuat menjadi bentuk mobil, hewan, atau bahkan tokoh kartun favorit pun bisa. Bunda dapat mengintip cara membuatnya via YouTube. 

3. Nasi Uduk

Bukan cuma orang dewasa, anak-anak biasanya juga suka dengan rasa nasi uduk yang gurih. Supaya dapat mencukupi kebutuhan gizinya, nasi uduk sebaiknya disajikan dengan potongan ayam, dadar telur, tempe orek, irisan tomat dan timun yang segar.

4. Nasi Tim Ayam & Wortel

Kreasi nasi ini juga bisa menjadi salah satu cara membuat anak mau makan nasi. Selain teksturnya yang lunak, nasi tim juga terasa gurih dan sedikit manis karena disajikan bersama potongan daging ayam bumbu kecap. 

Jangan lupa, sajikan nasi ini bersama sayur kuah bening, supaya asupan sayur Si Buah Hati tercukupi.

Jangan Paksa Si Buah Hati

Wajar saja Bunda bila di usia balita ini Si Buah Hati pilih-pilih dalam mengonsumsi makanan. Menurut dr. Maria Martina Siboe S. Kom, B.Med Sc, SpA dari RSIA YPK Mandiri, Menteng, Jakarta, pada prinsipnya ada anak yang tidak menyukai bentuk makanan tertentu, dan hal ini bisa juga terjadi pada Si Buah Hati. 

Jadi, Bunda tak perlu khawatir. Yang terpenting, pelan-pelan Bunda membujuknya makan dengan cara membuatkan beragam kreasi nasi menarik. Dengan begitu, Bunda dapat mencukupi kebutuhan karbohidrat Si Buah Hati yang jumlahnya sekitar 55-60% dari porsi makannya per hari.

Yuk, bantu Si Buah Hati mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari! Ini bisa didapatkan dari menu yang bervariasi. DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nah, tetap semangat untuk mengatasi masalah kenapa anak tidak mau makan nasi ya, Bunda. Selain itu, pastikan ia mendapatkan asupan gizi yang cukup, agar perlindungan kesehatannya bisa bekerja dengan optimal saat ia sedang bereksplorasi.

Image Article
Si Kecil Bosan Konsumsi Nasi? Yuk, Buatkan Kreasi Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Bosan dengan rasa nasi
Quiz Answer 1 B
Penyajian nasi kurang menarik
Quiz Answer 1 C
Menu nasi kurang bervariasi
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Dipaksa untuk mengonsumsinya
Quiz Answer 2 B
Diberikan hadiah
Quiz Answer 2 C
Sambil main gadget
Quiz Answer 2 D
Membuatkan variasi menu nasi
Quiz Answer 3 A
55-60%
Quiz Answer 3 B
80%
Quiz Answer 3 C
25%
Quiz Answer 3 D
10%
Quiz 1
Alasan Si Kecil tidak berselera makan nasi?
Quiz 3
Berapa jumlah kebutuhan karbohidrat harian Si Kecil?
Quiz 2
Salah satu tips agar Si Kecil mau makan nasi?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Tetap Sehat di Musim Pancaroba dengan Lakukan Hal Ini

Published date

Memasuki masa peralihan dari musim hujan ke kemarau, biasanya tubuh rentan terhadap penyakit. Kondisi ini juga bisa terjadi pada Si Buah Hati. Menurut data dari Kemenkes RI, kasus diare paling tinggi terjadi di musim ini. Di bulan Oktober 2013, setidaknya terdapat 130 jumlah kasus diare. Di bulan berikutnya, kasusnya bertambah menjadi 150. Oleh sebab itu, Bunda sebaiknya lebih waspada terhadap kesehatan Si Buah Hati. Supaya ia tetap sehat, tentu diperlukan cara menangani diare pada anak dengan tepat.

Apa Penyebab Daya Tahan Tubuh Turun di Musim Peralihan?

Menurut Laurentius Aswin Pramono, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Saint Carolus Jakarta, saat pancaroba hari bisa jadi sangat panas, tetapi keesokannya bisa jadi hujan, dan terus berulang. Cuaca yang tidak menentu tersebut dapat menciptakan banyak ruang bagi kuman atau virus penyebab penyakit berkembang. Akibatnya, daya tahan tubuh rentan terhadap infeksi kuman atau virus tersebut. Salah satunya adalah diare.

Cegah Diare di Musim Pancaroba

Cara mengatasi anak diare membutuhkan saran dari tenaga kesehatan. Meski begitu, Bunda tetap dapat mengurangi risiko diare Si Buah Hati di musim peralihan dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Membiasakan Si Buah Hati Cuci Tangan Pakai Sabun

Pastikan Si Buah Hati mencuci tangan pakai sabun, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan. Kebiasaan ini menurut studi dari The Hongkong Polytechnic University, dapat membantu menurunkan risiko diare hingga 42%.

Memastikan Bahan Makanan Higienis

Cuci buah dan sayur dengan baik sebelum diolah atau dikonsumsi. Saat memasak, cuci peralatan secara menyeluruh, terutama setelah memasak daging. Beberapa cara ini dapat meminimalkan bahan makanan terpapar oleh kuman.

Memasak Sendiri Makanan untuk Si Buah Hati

Menurut dr. Kevin William Hutomo, dokter umum di Rumah Sakit Permata Depok, pengolahan dan penyimpanan makanan yang kurang baik akan menyebabkan kontaminasi pada makanan. Contohnya, seperti makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Dikhawatirkan pada saat pengolahan, makanan terkontaminasi kuman yang dapat menyebabkan diare. Untuk itu, sebisa mungkin Bunda mengolah makanan Si Buah Hati di rumah. 

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Jaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, terutama area kamar mandi. Sebab, penularan diare bisa terjadi melalui penggunaan toilet yang kurang higienis. Sebelum membersihkan kamar mandi, pastikan Bunda melindungi tangan dengan sarung tangan untuk meminimalkan kontaminasi dengan kuman penyebab diare. Menjaga kebersihan rumah menjadi salah satu cara menangani diare pada anak, dengan demikian ia tidak mudah tertular. 

Selain mengetahui cara menangani diare pada anak dengan berkonsultasi langsung bersama dokter, lakukan juga beberapa upaya pencegahan di atas untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati. Dukung perlindungan kesehatannya dengan memberikan susu pertumbuhan. DANCOW 3+ Nutritods merupakan susu yang diformulasi untuk anak usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jika kesehatan tubuh Si Buah Hati terlindungi, ia pun bisa bebas bereksplorasi. Yuk, jangan ragu katakan “iya boleh” pada Si Buah Hati!

Image Article
Menangani Diare pada Anak dengan Upaya Pencegahan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Daya tahan tubuh menurun
Quiz Answer 1 B
Cuaca panas
Quiz Answer 1 C
Cuaca dingin
Quiz Answer 1 D
Kuman mudah berkembang biak
Quiz Answer 2 A
Cuci tangan
Quiz Answer 2 B
Makan banyak
Quiz Answer 2 C
Tidur cukup
Quiz Answer 2 D
Tetap aktif
Quiz Answer 3 A
Pilih restoran yang mahal
Quiz Answer 3 B
Makan banyak daging
Quiz Answer 3 C
Pesan makanan dari restoran
Quiz Answer 3 D
Cuci peralatan masakan
Quiz 1
Penyebab Si Kecil mudah sakit di musim pancaroba:
Quiz 3
Cara meminimalkan kontaminasi kuman pada makanan
Quiz 2
Salah satu upaya mencegah diare :
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D

Stimulasi Anak dari Segi Motorik Pada Usia 1-5 Tahun

Published date

Bunda, di tahapan usia 1-5 tahun, Si Buah Hati membutuhkan lebih banyak perhatian karena tahapan usia itu adalah masa tumbuh kembang yang pesat. Selain itu, tahapan usia 1-5 tahun adalah masa emas pertumbuhan otak.

Karenanya, masa emas ini harus diisi dengan berbagai stimulasi yang tepat sesuai usianya agar tumbuh kembang Si Buah Hati berlangsung optimal. Lalu stimulasi anak apa yang perlu diberikan pada Si Buah Hati di setiap tahapan usia? Yuk, kita simak.

Manfaat Stimulasi Motorik Pada Anak

Kemampuan motorik berkaitan dengan penggunaan otot untuk bergerak. Kemampuan motorik pada Si Buah Hati dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Motorik halus, yakni kemampuan anak dalam melakukan gerakan-gerakan kecil dan halus yang terkadang memerlukan koordinasi tangan dengan mata, seperti saat menggerakkan jari dan pergelangan tangan untuk mengambil barang atau menyikat gigi.

  • Motorik kasar, yakni kemampuan dalam melakukan gerakan-gerakan yang menggunakan otot dengan ukuran yang lebih besar, misalnya merangkak, berjalan, berlari, dan melompat.

Stimulasi merupakan bentuk rangsangan yang datang dari luar tubuh. Memberikan stimulasi pada Si Buah Hati berarti memberi rangsangan secara lebih terarah agar mendorong perkembangan yang lebih cepat.

Perkembangan kemampuan motorik sangat penting bagi Si Buah Hati karena beberapa alasan, di antaranya:

  • Membantu Si Buah Hati dalam bergerak dan melakukan sesuatu secara mandiri.

  • Membantu menjelajahi dunia di sekitar mereka, yang akan mendorong perkembangan kemampuan kognitif, bahasa, juga sensorik (pancaindera).

  • Membangun rasa percaya diri dan kemandirian Si Buah Hati.

  • Membantu mencapai tumbuh kembang sesuai usia.

  • Membantu mencegah keterlambatan motorik dini yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Kemampuan motorik Si Buah Hati akan berkembang secara bertahap seiring bertambahnya usia. Namun perkembangan ini mungkin berbeda antara satu anak dengan lainnya. Itulah mengapa pemberian stimulasi tumbuh kembang anak penting untuk tumbuh kembang Si Buah Hati.

Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahun

Pada usia 1-2 tahun, Bunda perlu memberikan area yang luas dan aman untuk melatih motorik anak, terutama motorik kasar. "Sebisa mungkin berikan waktu sebanyak-banyaknya bagi anak untuk bergerak," ujar psikolog perkembangan anak Gisella Tani Pratiwi, Mpsi, Psi.

Banyak bergerak dan bereksplorasi akan membuat Si Buah Hati mengenal banyak hal baru di sekitarnya. Namun, membiarkan anak banyak bergerak berarti ada konsekuensi yakni butuh pengawasan.

Misalnya, Bunda perlu membiarkan Si Buah Hati untuk bergerak dan menjangkau area tertentu di dalam rumah, seperti tangga. Pengawasan perlu ditingkatkan untuk menghindari risiko cedera.

Untuk motorik halus, Bunda perlu memberikan kesempatan Si Buah Hati untuk memegang berbagai jenis benda. Hal ini akan membuat ia mengenal berbagai tekstur, rasa dan warna. Misalnya, mengenal kain yang bertekstur lembut atau pasir yang punya tekstur kasar. Stimulasi anak 1 tahun ini akan membantu Si Buah Hati mengembangkan seluruh inderanya.

Stimulasi Untuk Anak Usia 3-4 Tahun

Memasuki usia 3-4 tahun, motorik kasar Si Buah Hati bisa dilatih dengan berbagai alat bantu seperti sepeda roda tiga, jungkat-jungkit, dan perosotan. Bermain di luar ruangan menjadi stimulus yang tepat untuk tumbuh kembang anak usia ini. Ajak anak bermain dengan olahraga sederhana seperti tangkap lempar bola, bermain air, lompat di trampolin, menendang bola, dan aktivitas fisik lainnya.

Kemandirian Si Buah Hati sudah mulai terlihat karena tumbuh kembangnya semakin sempurna. Jadi, biarkan ia mencoba makan sendiri dan membereskan mainannya. Jangan lupa berikan stimulasi anak berupa contoh dan perintah sederhana agar Si Buah Hati tahu bagaimana cara yang tepat serta alasan mengapa ia harus melakukannya sendiri.

Imajinasi Si Buah Hati yang semakin berkembang juga membuatnya semakin mahir menulis atau menggambar. Sediakan tempat atau area yang cukup sebagai cara untuk menstimulasi motorik halusnya. Bercerita dan mengobrol dengan Si Buah Hati juga bisa menjadi kegiatan sederhana untuk memperkaya kosakatanya.

Stimulasi Untuk Anak Usia 4-5 Tahun

Semakin berkembang Si Buah Hati, semakin besar Bunda membutuhkan ruang untuknya bergerak. Menginjak usia 4-5 tahun, Bunda perlu melatihnya melakukan kegiatan fisik yang lebih menantang, misalnya bermain bola atau olahraga dengan peraturan sederhana.

Stimulasi ini secara tidak langsung akan mengajarkan pada anak untuk memahami bahwa saat bersama orang lain ada aturan yang perlu dipahami.

Meskipun kemampuan motorik kasar Si Buah Hati sudah semakin berkembang, pengawasan dan memastikan area bermainnya aman masih dibutuhkan. Dengan begitu, Bunda dapat memberikan kesempatan kepada Si Buah Hati untuk bermain secara leluasa.

Bunda juga perlu membiarkan anak melakukan banyak hal secara mandiri misalnya membiarkan anak makan dengan peralatan makan dan menggunakan pakaiannya sendiri. “Menjadi contoh bagi anak adalah stimulasi penting. Biarkan anak mencoba dan bersabarlah dalam melatih,” tambah Gisella.

Pastikan pengasuh atau nenek dan kakek Si Buah Hati yang sehari-hari ikut mengasuhnya dapat memberikan stimulasi perkembangan anak sesuai usia agar lebih optimal.

Baca Juga: 5 Aktivitas Stimulasi Anak 2 Tahun

Contoh Aktivitas untuk Stimulasi Motorik Anak

Karena fungsi dan jenis kemampuan motorik yang berbeda, stimulasi yang dibutuhkan untuk mendorong perkembangan motorik halus dan kasar Si Buah Hati juga berbeda.

Beberapa contoh aktivitas untuk memberi stimulasi motorik halus pada Si Buah Hati, di antaranya:

  • Melukis dan menggambar.

  • Menggunting dan menempel.

  • Mengambil benda dengan pinset atau penjepit.

  • Membentuk dengan clay atau lilin permainan.

  • Bermain balok atau lego.

  • Bermain pasir menggunakan sekop dan ember.

  • Bermain susun cangkir atau gelas plastik.

  • Menyusun manik-manik dengan benang.

Sementara saat Si Buah Hati melatih kemampuan motorik kasarnya, Bunda mungkin akan melihatnya sesekali terjatuh, terguling, atau terbentur. Jangan mencegah atau menghalangi Si Buah Hati karena khawatir ia terluka, ya Bunda. Tetapi pastikan selalu keamanannya dan dampingi Si Buah Hati.

Ajak Si Buah Hati melakukan aktivitas untuk menstimulasi motorik kasarnya, seperti:

  • Bermain balon gelembung, Bunda bisa meniupkan balon dan Si Buah Hati akan mengejar balon gelembungnya.

  • Bermain lempar tangkap bola

  • Bermain kejar-kejaran

  • Menari dengan diiringi musik

  • Membantu Bunda melakukan tugas rumah, seperti merapikan kotak mainannya, berkebun, atau menjemur pakaian.

Pembatasan penggunaan gawai atau gadget juga perlu dilakukan agar Si Buah Hati bisa mendapatkan stimulasi yang optimal. Menurut Gisella, anak usia 1 hingga 3 tahun sebaiknya tidak diberi gawai.

Sedangkan, di usia 4-5 tahun anak biasanya sudah tidak bisa dicegah, sehingga yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan gawai (maksimal 2 jam per hari termasuk menonton televisi dan video) dan dengan pendampingan. “Gadget bisa menjadi alat bantu untuk stimulasi anak tapi bukan pilihan utama,” ujarnya.

Selain memberi stimulasi, jangan lupa untuk memberi asupan makanan dan minuman bergizi agar kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi. Bila perlu, Bunda bisa memberikan susu DANCOW sebagai pelengkap.

DANCOW 1+ Imunutri adalah susu pertumbuhan yang diformulasi khusus untuk bantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun. DANCOW 1+  mengandung vitamin C dan E, tinggi zink, DHA, omega 3 & 6, sumber zat besi, tinggi kalsium, dan tinggi vitamin D.

DANCOW tersedia untuk berbagai usia, yakni DANCOW 1+ Imunutri untuk Si Buah Hati usia 1-3 tahun, DANCOW 3+ Imunutri  dan DANCOW 5+ Imunutri.

Demikian ulasan tentang stimulasi anak sesuai usia yang mungkin perlu Bunda ketahui

Image Article
Stimulasi Motorik Anak di Usia 1 - 5 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati, Cek Tipsnya Berikut Ini

Published date

Memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati mulai menunjukkan keinginan untuk main bersama anak seusianya. Meski begitu, biasanya ia masih malu saat bertemu dengan anak atau orang yang belum dikenal. Untuk itu, Bunda harus mengetahui cara meningkatkan kecerdasan sosial Si Buah Hati,

Supaya bisa membantu mengatasi anak pemalu dan meningkatkan rasa percaya diri Si Buah Hati, Bunda perlu mengajaknya berinteraksi sesering mungkin dengan orang lain di berbagai situasi. Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan sosial? 

Berikut ini adalah beberapa cara melatih mental agar anak berani bersosialisasi yang dapat Bunda terapkan:

1. Bemain di Taman

Taman bisa menjadi tempat seru untuk mengembangkan kemampuan sosial Si Buah Hati. Di sini, ia bisa bertemu dan bermain dengan anak-anak sebayanya. Ajari Si Buah Hati untuk memperkenalkan diri Bunda, lalu ajak ia main bersama anak lainnya. Kuncinya, selama bermain dampingi Si Buah Hati  untuk bersosialisasi dengan teman barunya itu.

Dengan begitu, ia makin percaya diri berinteraksi dengan mereka. Misalnya, mempersilakan anak lain main perosotan secara bergantian atau ikut main bola bersama.

Jangan lupa, ketika pulang ingatkan Si Buah Hati  ucapkan salam ke teman-temannya, ya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial ini bisa membantu Si Buah Hati makin semangat untuk bermain kembali di taman.

2. Ajak ke Acara Silaturahmi Keluarga

Saat kumpul bersama keluarga, berikan Si Buah Hati  kesempatan untuk bersosialisasi, termasuk dengan orang yang lebih tua. Jadi, ajari Si Buah Hati  cara bicara dengan sopan di hadapan mereka. Sebagai orang tua, Bunda tentu perlu memberi contoh yang baik pada Si Buah Hati.

Menurut ahli komunikasi dari Department of Psychology, Interdisciplinary Center (IDC), Israel, Ruth Feldman, orang tua yang menunjukkan komunikasi aktif terhadap orang di sekitarnya akan memiliki anak yang kemampuan sosialisasinya semakin berkembang dan pandai bernegosiasi dari waktu ke waktu.

Libatkan juga Si Buah Hati  dalam obrolan bersama keluarga, agar ia dapat belajar bagaimana membuat kontak mata yang tepat serta menanggapi sesuatu.

3. Hadir di Acara Ulang Tahun

Cara meningkatkan kecerdasan sosial Si Buah Hati lainnya adalah dengan pergi ke acara ulang tahun temannya. Biasanya, acara seperti ini melibatkan keberanian anak-anak untuk tampil di hadapan banyak orang. 

Jadi, Bunda sebaiknya mengajari Si Buah Hati  berani tunjuk tangan untuk bernyanyi di depan teman-temannya atau ikut main games seru.

4. Seru-Seruan di Family Gathering Kantor

Jadikan contoh positif saat berkumpul dengan rekan-rekan Bunda atau Ayah di kantor. Sebab, anak sering menirukan cara orang tuanya berkomunikasi. Hindari berbicara kasar dan terlalu keras yang akan mempengaruhi gaya komunikasi anak.

Lebih baik berikan Si Buah Hati  kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi, dengan mengajaknya menceritakan sesuatu pada rekan kantor Bunda dan Ayah.

Mendukung anak menjadi percaya diri penting untuk mendukung masa depannya nanti. Jadi, berikan sebanyak mungkin kesempatan Si Buah Hati  untuk belajar bersosialisasi.

Dukung proses belajarnya dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Susu DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nah, semoga beberapa cara meningkatkan kecerdasan sosial Si Buah Hati. Dengan begitu, Si Buah Hati  makin percaya diri untuk bereksplorasi. 

Image Article
Bagaimana Cara Atasi Anak Pemalu di Berbagai Situasi?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Berkenalan dan bermain bersama di taman
Quiz Answer 1 B
Main sendiri di taman
Quiz Answer 1 C
Melarang temannya bermain di rumah
Quiz Answer 1 D
Melarang Si Kecil bermain di luar rumah
Quiz Answer 2 A
Acara family gathering kantor
Quiz Answer 2 B
Silaturahmi keluarga
Quiz Answer 2 C
Pesta ulang tahun
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Berkomunikasi aktif dengan sekitar
Quiz Answer 3 B
Sering jalan-jalan
Quiz Answer 3 C
Diam selama acara pertemuan
Quiz Answer 3 D
Main ke taman
Quiz 1
Tips mengajarkan anak bersosialisasi dengan teman baru?
Quiz 3
Cara orang tua mengajarkan anak berkomunikasi?
Quiz 2
Momen yang bisa dimanfaatkan untuk melatih anak agar tidak pemalu?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Senangnya Si Buah Hati Bisa Memecahkan Masalahnya

Published date

Saat mengambil minum sendiri, Chipi terlihat menumpahkannya ke lantai. Namun, belum sampai Bunda minta ia mengelapnya, ia tampak berinisiatif mengambil kain pel dan membersihkannya.

Wah, bukan main bangganya dong Bunda melihat Si Buah Hati berperilaku positif seperti ini. Namun, kenapa ada pula Si Buah Hati yang harus diberitahu dulu apa yang harus ia perbuat jika menemukan kesalahan atau kesulitan? Apa saja sih faktor yang mempengaruhinya?

Ternyata, selain faktor nutrisi dan cara pengasuhan, stimulasi yang tepat juga turut berpengaruh, lho. Biasanya kecerdasan dalam memecahkan masalah ini bisa Bunda latih dengan stimulasi yang berkaitan dengan kemampuan mengolah angka dan menggunakan logika. Caranya?

Beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk melatih kemampuan Si Buah Hati dalam memecahkan masalah antara lain:

  • Menjawab setiap pertanyaan Si Buah Hati dengan sabar. Nah, jika pertanyaan yang ia ajukan selalu sama, minta ia untuk mencoba apa jawaban yang benar menurutnya.
  • Ada kalanya Si Buah Hati ingin melakukan suatu hal sendiri tanpa bantuan dari Bunda atau orang lain. Jika ini terjadi, Bunda bisa membiarkannya dengan tetap mengawasi dan memberi semangat agar Si Buah Hati juga bisa melatih sejauh mana kemampuannya.
  • Saat Si Buah Hati melakukan suatu kesalahan, beritahukan padanya secara logis apa yang akan terjadi kemudian. Selain itu, ajarkan pula bagaimana ia seharusnya bertindak.
  • Latih Si Buah Hati dengan memberinya tantangan-tantangan kecil untuk membangkitkan rasa percaya dirinya.

Nah, dalam perkembangannya, Si Buah Hati akan memperoleh banyak kemampuan menyelesaikan masalah. Mereka juga semakin baik dalam mencapai tujuan dengan membuat rencana dan belajar dari tindakan mereka untuk menyelesaikan tugas harian.

Si Buah Hati juga akan belajar melalui pengalaman, lho. Jadi, jangan takut membantu dan mendukungnya menyelesaikan tugas dan mengajari hal baru. Apalagi, kini ada aplikasi StimuLearn yang dikembangkan khusus, untuk membantu Bunda menstimulasi Si Buah Hati belajar bereksplorasi secara interaktif.

Yuk, unduh sekarang dan temukan permainan untuk melatih kemampuan Si Buah Hati dalam memecahkan masalah, seperti berikut ini.

1. Island Market

Bunda dapat mengajak Si Buah Hati seolah-olah berbelanja di pasar dan mengenalkannya dengan berbagai jenis buah dan sayur serta mengajaknya belajar berhitung.

2. Membuat Daftar Belanja

Di sini Bunda bisa meminta Si Buah Hati membuat daftar belanja. Biarkan ia menulis dengan kata-katanya sendiri dan menambahkan gambar. Saat berbelanja, minta ia membacakan daftar belanjanya sendiri.

Untuk tahu keseruannya, unduh dan mainkan bersama Si Buah Hati ya Bunda. Selamat bermain!

Bunda juga bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Senangnya Si Kecil Bisa Memecahkan Masalahnya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Corat-Coret Bantu Stimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori dan Perhatian

Published date

Bangga ya Bunda ketika melihat Si Buah Hati kini pandai menggambar. Tidak jarang dinding rumah kita pun diwarnai berbagai coretan tangannya. Gambar rumah, bunga matahari, figur ayah dan bunda, berbagai binatang kesayangan, beragam angka dan huruf, atau bahkan hanya sekedar coretan ramai menghiasi dinding atau karpet.

Krayon, pensil, spidol  atau alat tulis apa saja dapat menjadi media  Si Buah Hati untuk menggambar. Walaupun cara Si Buah Hati menggenggam krayon pasti sungguh lucu, atau hasil gambarnya belum sempurna, namun itulah proses perkembangan motorik halusnya. Lama-kelamaan ia akan semakin terbiasa menggenggam alat tulisnya.

Tidak hanya itu, tahukah bunda kalau menggambar tidak hanya melatih motorik halusnya, namun juga dapat merangsang imajinasi serta memorinya secara langsung. Si Buah Hati akan menuangkan beragam gambar  dari apa yang ia lihat di lingkungan, bahkan gambar-gambar lucu yang muncul dari imajinasinya.

Melalui menggambar pula, kemampuan Si Buah Hati memperhatikan atau fokus terhadap suatu hal, mulai terasah. Kemampuan memperhatikan sangat diperlukan agar nantinya ia dapat berkonsentrasi dalam memulai dan menyelesaikan tugas dengan benar.  

Dampingi mereka untuk lebih mengenal bentuk-bentuk baru dan berbagai macam warna. "Apel warnanya merah, dek", mintalah ia untuk menggambarnya untuk menstimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori, dan Perhatiannya ya, Bunda.

Image Article
Corat-Coret Bantu Stimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori, dan Perhatian
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off