Stimulasi Anak dari Segi Motorik Pada Usia 1-5 Tahun
03-11-2020
Bunda, di tahapan usia 1-5 tahun, Si Buah Hati membutuhkan lebih banyak perhatian karena tahapan usia itu adalah masa tumbuh kembang yang pesat. Selain itu, tahapan usia 1-5 tahun adalah masa emas pertumbuhan otak.
Karenanya, masa emas ini harus diisi dengan berbagai stimulasi yang tepat sesuai usianya agar tumbuh kembang Si Buah Hati berlangsung optimal. Lalu stimulasi anak apa yang perlu diberikan pada Si Buah Hati di setiap tahapan usia? Yuk, kita simak.
Manfaat Stimulasi Motorik Pada Anak
Kemampuan motorik berkaitan dengan penggunaan otot untuk bergerak. Kemampuan motorik pada Si Buah Hati dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Motorik halus, yakni kemampuan anak dalam melakukan gerakan-gerakan kecil dan halus yang terkadang memerlukan koordinasi tangan dengan mata, seperti saat menggerakkan jari dan pergelangan tangan untuk mengambil barang atau menyikat gigi.
Motorik kasar, yakni kemampuan dalam melakukan gerakan-gerakan yang menggunakan otot dengan ukuran yang lebih besar, misalnya merangkak, berjalan, berlari, dan melompat.
Stimulasi merupakan bentuk rangsangan yang datang dari luar tubuh. Memberikan stimulasi pada Si Buah Hati berarti memberi rangsangan secara lebih terarah agar mendorong perkembangan yang lebih cepat.
Perkembangan kemampuan motorik sangat penting bagi Si Buah Hati karena beberapa alasan, di antaranya:
Membantu Si Buah Hati dalam bergerak dan melakukan sesuatu secara mandiri.
Membantu menjelajahi dunia di sekitar mereka, yang akan mendorong perkembangan kemampuan kognitif, bahasa, juga sensorik (pancaindera).
Membangun rasa percaya diri dan kemandirian Si Buah Hati.
Membantu mencapai tumbuh kembang sesuai usia.
Membantu mencegah keterlambatan motorik dini yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Kemampuan motorik Si Buah Hati akan berkembang secara bertahap seiring bertambahnya usia. Namun perkembangan ini mungkin berbeda antara satu anak dengan lainnya. Itulah mengapa pemberian stimulasi tumbuh kembang anak penting untuk tumbuh kembang Si Buah Hati.
Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahun
Pada usia 1-2 tahun, Bunda perlu memberikan area yang luas dan aman untuk melatih motorik anak, terutama motorik kasar. "Sebisa mungkin berikan waktu sebanyak-banyaknya bagi anak untuk bergerak," ujar psikolog perkembangan anak Gisella Tani Pratiwi, Mpsi, Psi.
Banyak bergerak dan bereksplorasi akan membuat Si Buah Hati mengenal banyak hal baru di sekitarnya. Namun, membiarkan anak banyak bergerak berarti ada konsekuensi yakni butuh pengawasan.
Misalnya, Bunda perlu membiarkan Si Buah Hati untuk bergerak dan menjangkau area tertentu di dalam rumah, seperti tangga. Pengawasan perlu ditingkatkan untuk menghindari risiko cedera.
Untuk motorik halus, Bunda perlu memberikan kesempatan Si Buah Hati untuk memegang berbagai jenis benda. Hal ini akan membuat ia mengenal berbagai tekstur, rasa dan warna. Misalnya, mengenal kain yang bertekstur lembut atau pasir yang punya tekstur kasar. Stimulasi anak 1 tahun ini akan membantu Si Buah Hati mengembangkan seluruh inderanya.
Stimulasi Untuk Anak Usia 3-4 Tahun
Memasuki usia 3-4 tahun, motorik kasar Si Buah Hati bisa dilatih dengan berbagai alat bantu seperti sepeda roda tiga, jungkat-jungkit, dan perosotan. Bermain di luar ruangan menjadi stimulus yang tepat untuk tumbuh kembang anak usia ini. Ajak anak bermain dengan olahraga sederhana seperti tangkap lempar bola, bermain air, lompat di trampolin, menendang bola, dan aktivitas fisik lainnya.
Kemandirian Si Buah Hati sudah mulai terlihat karena tumbuh kembangnya semakin sempurna. Jadi, biarkan ia mencoba makan sendiri dan membereskan mainannya. Jangan lupa berikan stimulasi anak berupa contoh dan perintah sederhana agar Si Buah Hati tahu bagaimana cara yang tepat serta alasan mengapa ia harus melakukannya sendiri.
Imajinasi Si Buah Hati yang semakin berkembang juga membuatnya semakin mahir menulis atau menggambar. Sediakan tempat atau area yang cukup sebagai cara untuk menstimulasi motorik halusnya. Bercerita dan mengobrol dengan Si Buah Hati juga bisa menjadi kegiatan sederhana untuk memperkaya kosakatanya.
Stimulasi Untuk Anak Usia 4-5 Tahun
Semakin berkembang Si Buah Hati, semakin besar Bunda membutuhkan ruang untuknya bergerak. Menginjak usia 4-5 tahun, Bunda perlu melatihnya melakukan kegiatan fisik yang lebih menantang, misalnya bermain bola atau olahraga dengan peraturan sederhana.
Stimulasi ini secara tidak langsung akan mengajarkan pada anak untuk memahami bahwa saat bersama orang lain ada aturan yang perlu dipahami.
Meskipun kemampuan motorik kasar Si Buah Hati sudah semakin berkembang, pengawasan dan memastikan area bermainnya aman masih dibutuhkan. Dengan begitu, Bunda dapat memberikan kesempatan kepada Si Buah Hati untuk bermain secara leluasa.
Bunda juga perlu membiarkan anak melakukan banyak hal secara mandiri misalnya membiarkan anak makan dengan peralatan makan dan menggunakan pakaiannya sendiri. “Menjadi contoh bagi anak adalah stimulasi penting. Biarkan anak mencoba dan bersabarlah dalam melatih,” tambah Gisella.
Pastikan pengasuh atau nenek dan kakek Si Buah Hati yang sehari-hari ikut mengasuhnya dapat memberikan stimulasi perkembangan anak sesuai usia agar lebih optimal.
Baca Juga: 5 Aktivitas Stimulasi Anak 2 Tahun
Contoh Aktivitas untuk Stimulasi Motorik Anak
Karena fungsi dan jenis kemampuan motorik yang berbeda, stimulasi yang dibutuhkan untuk mendorong perkembangan motorik halus dan kasar Si Buah Hati juga berbeda.
Beberapa contoh aktivitas untuk memberi stimulasi motorik halus pada Si Buah Hati, di antaranya:
Melukis dan menggambar.
Menggunting dan menempel.
Mengambil benda dengan pinset atau penjepit.
Membentuk dengan clay atau lilin permainan.
Bermain balok atau lego.
Bermain pasir menggunakan sekop dan ember.
Bermain susun cangkir atau gelas plastik.
Menyusun manik-manik dengan benang.
Sementara saat Si Buah Hati melatih kemampuan motorik kasarnya, Bunda mungkin akan melihatnya sesekali terjatuh, terguling, atau terbentur. Jangan mencegah atau menghalangi Si Buah Hati karena khawatir ia terluka, ya Bunda. Tetapi, pastikan selalu keamanannya dan dampingi Si Buah Hati.
Ajak Si Buah Hati melakukan aktivitas untuk menstimulasi motorik kasarnya, seperti:
Bermain balon gelembung, Bunda bisa meniupkan balon dan Si Buah Hati akan mengejar balon gelembungnya.
Bermain lempar tangkap bola
Bermain kejar-kejaran
Menari dengan diiringi musik
Membantu Bunda melakukan tugas rumah, seperti merapikan kotak mainannya, berkebun, atau menjemur pakaian.
Pembatasan penggunaan gawai atau gadget juga perlu dilakukan agar Si Buah Hati bisa mendapatkan stimulasi yang optimal. Menurut Gisella, anak usia 1 hingga 3 tahun sebaiknya tidak diberi gawai.
Sedangkan, di usia 4-5 tahun anak biasanya sudah tidak bisa dicegah, sehingga yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan gawai (maksimal 2 jam per hari termasuk menonton televisi dan video) dan dengan pendampingan. “Gadget bisa menjadi alat bantu untuk stimulasi anak tapi bukan pilihan utama,” ujarnya.
Selain memberi stimulasi, jangan lupa untuk memberi asupan makanan dan minuman bergizi agar kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi. Bila perlu, Bunda bisa memberikan susu DANCOW sebagai pelengkap.
DANCOW 1+ Imunutri adalah susu pertumbuhan yang diformulasi khusus untuk bantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun. DANCOW 1+ mengandung vitamin C dan E, tinggi zink, DHA, omega 3 & 6, sumber zat besi, tinggi kalsium, dan tinggi vitamin D.
DANCOW tersedia untuk berbagai usia, yakni DANCOW 1+ Imunutri untuk Si Buah Hati usia 1-3 tahun, DANCOW 3+ Imunutri dan DANCOW 5+ Imunutri.
Demikian ulasan tentang stimulasi anak sesuai usia yang mungkin perlu Bunda ketahui
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.