3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

Kiat Mengasah Kreativitas Si Buah Hati

Published date

Salah satu kemampuan yang berguna bagi Si Buah Hati adalah kemampuan berkreasi. Kemampuan inilah yang kelak akan memengaruhi keberhasilan atau kesuksesannya di masa depan. Kenapa kreativitas itu penting?  

Kreativitas tidak hanya membantu anak dalam mengasah kemampuan psikomotorik, akan tetapi juga menstimulasi kemampuan memecahkan masalah. Menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, seseorang yang kreatif akan memiliki banyak cara untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya.

“Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah gagal dan tak mudah menyerah. Ia juga terbiasa untuk mencari tahu jalan mana yang efektif, efisien, dan cocok ketika dihadapkan pada masalah,” kata dokter anak di Divisi Tumbuh Kembang—Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI–Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.

Artinya, kreativitas yang dimiliki seseorang bisa memunculkan banyak ide segar sebagai alternatif solusi bagi persoalan yang dihadapi. Ia takkan kehabisan akal. Bila mengalami kegagalan, ia akan mencoba cara lainnya.

Pentingnya Stimulasi Sejak Dini

Jika Bunda dan Ayah menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, dokter Bernie menyarankan agar stimulasi dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan semua indra (pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, pengecapan), gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, dan lainya. 

“Tentunya dengan cara stimulasi yang menyenangkan, dengan suasana bermain dan kasih sayang.”

Sehubungan dengan saran di atas, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan Bunda-Ayah untuk mengasah kreativitas Si Buah Hati menurut dokter Bernie:

1. Lakukan Lewat Bermain

Dunia anak adalah dunia bermain. Oleh sebab itu mengasah kreativitas dapat dilakukan melalui berbagai permainan. Tak perlu permainan mahal, cukup yang dapat dimainkan dan ditemukan di rumah. 

Misalnya, pada anak toddler yang sedang senang berbicara, Bunda dapat bermain telpon-telponan dengan menggunakan sendok. Pada anak yang lebih besar, Bunda dapat mengenalkan alam lingkungan dengan mengajak mengumpulkan daun berbagai jenis, lalu menempelkannya di kertas. Kemudian dijilid seperti sedang membuat album. Anak jadi belajar tentang lingkungan dan belajar kerajinan (prakarya).

2. Eksplorasi Motorik Halus dan Kasar

Memberi kesempatan mengeksplorasi motorik halus dan kasar. Anak usia di atas 1 tahun, Si Buah Hati mulai menyukai kegiatan fisik yang lebih beragam seperti melompat, memanjat, dan bergelantungan. Kemampuan motor halus juga mulai lebih baik. 

Sedangkan pada sisi motorik halus, Si Buah Hati senang mencoret-coret, merobek atau melipat. Aktivitas motorik kasar dan halus dapat  membantu Si Buah Hati melatih keterampilan motoriknya, belajar menggunakan warna dan kertas, mengenal beragam tekstur sekaligus mengekspresikan pikiran, ide, dan pengalaman Si Buah Hati lewat karyanya.

3. Memperdengarkan Musik

Lagu dan musik adalah bentuk ekspresi diri yang baik. Bernyanyi bisa melatih Si Buah Hati dalam menggunakan kata-kata, dan membantunya mengingat kata-kata baru.  Si Buah Hati juga bisa menambahkan gerakan-gerakan menari saat Bunda bernyanyi bersamanya  dan menambahkan kata-kata yang mereka ingat. 

Dokter Bernie menyarankan Bunda memberikan variasi lagu untuk membantu Si Buah Hati berekspresi, dan ajak Si Buah Hati ikut serta dalam menyebutkan beberapa kata dalam lagu tersebut.

4. Melatih Kemampuan Berbahasa

Anak di atas usia 2 tahun, Si Buah Hati mulai senang bertanya dan berbicara. Mereka juga mulai tertarik dengan pertemanan (orang lain di luar keluarganya). Inilah kesempatan bagi Bunda memperkenalkan teman sebaya dan mengajaknya ke berbagai lingkungan baru agar Si Buah Hati dapat mengembangkan keterampilan sosialnya.

5. Bermain Peran (Role Playing) 

Bermain peran seperti menjadi putri, menjadi dokter, petugas pemadam kebakaran, atau profesi/tokoh lainnya akan membantu proses kreatif Si Buah Hati karena ia akan belajar tentang sebuah peran.

Di dalam peran tersebut, Si Buah Hati belajar bagaimana harus bersikap dan bagaimana menghadapi tantangan tugas-tugas “profesi”nya dalam tingkat yang sederhana.

Perlunya Dukungan Ayah dan Bunda

Tentu saja, dalam mengasah kreativitas anak, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan Bunda-Ayah. Menurut dokter Bernie, kreativitas Si Buah Hati akan berkembang baik jika orang tuanya:

1. Selalu Bersikap Otoritatif (Demokratis) 

Mendengarkan dan menghargai pendapat anak, serta mendorongnya berani mengungkapkannya. Contohnya, Bunda-Ayah perlu mendorong Si Buah Hati untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Beri Kebebasan Si Buah Hati 

Membiarkan Si Buah Hati bermain dengan cara dan gayanya sendiri.  Jangan batasi eksplorasinya. Berikan kebebasan dan dukung Si Buah Hati untuk mencoba berbagai cara dan ide dalam melakukan kegiatannya. Aktivitas tersebut yang menjadi perhatian utama, bukan hasil akhirnya.

3. Gunakan Mainan Kreatif       

Berinvestasi dalam mainan-mainan kreatif. Tidak perlu yang berharga mahal, tapi mainan-mainan anak seperti balok kayu susun, lego dan sejenisnya perlu disediakan di rumah karena efektif membentuk kreativitas Si Buah Hati di rumah. Mainan ini juga bisa digunakan bertahun-tahun dan bisa diwariskan turun-temurun.

4 Perkenalkan dengan Konsep Kreatif

Biasakan Si Buah Hati terbiasa melihat bahwa Bunda-Ayah juga orang-orang yang kreatif. Misalnya Si Buah Hati sering melihat Bunda mencoba-coba resep masakan di dapur atau Ayah mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen sampai berhasil. 

Biarkan pula Si Buah Hati melihat bagaimana Bunda-Ayah membuat kesalahan dan belajar menikmati proses kreatifnya. Belajar melalui contoh lebih efektif dibandingkan pengajaran lewat kata-kata.

5. Berikan Feedback Menyenangkan

Benar bahwa kreasi Si Buah Hati belum tentu hasilnya memuaskan kita sebagai orang tuanya. Tapi pujilah bahwa Si Buah Hati telah berusaha membuat sesuatu, lalu perlihatkan kebanggaan kita. Dukungan orang tua adalah bagian penting dari proses kreatif anak.

Bunda bisa mendukung kreativitas Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi hariannya, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kiat Mengasah Kreativitas Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Gunakan Manfaat Bermain Balok untuk Belajar Berhitung

Published date

Di usia 5 tahun, biasanya Bunda sudah mempersiapkan Si Buah Hati untuk duduk di bangku sekolah. Namun sebagian anak di usia itu kurang suka dengan pelajaran matematika atau belajar berhitung. Padahal matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, sebagai bekal Si Buah Hati di masa depan. Tenang, Bunda bisa menggunakan manfaat bermain balok untuk masalah ini.

Salah satu manfaat bermain balok adalah dapat mengajarkan anak berhitung. Tentunya, dengan cara yang lebih fun dan seru. Apalagi kalau Si Buah Hati suka sekali bermain jenis mainan tersebut. 

Berhitung sendiri merupakan kemampuan yang sesungguhnya dimiliki setiap anak. Bila Bunda mengajarkan Si Buah Hati berhitung sejak usia dini, pastikan dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit.

Alasannya, agar Si Buah Hati terlatih berpikir logis dan sistematis, namun tidak merasa terbebani dengan pelajaran tersebut. Apalagi pelajaran berhitung pada usia awal sekolah masih seputar konsep dasar angka, pengurangan dan pertambahan.

Dalam belajar berhitung, Si Buah Hati bisa menggunakan alat permainan edukatif. Untuk itu, manfaat bermain balok pun muncul. Salah satu jenisnya adalah Balok Cuisenaire. Ini adalah media yang dapat meningkatkan aspek kemampuan berhitung atau kognitif pada anak usia dini. 

Diciptakan oleh George Cuisenaire dari Belgia, Balok Cuisenaire berguna untuk mengembangkan kemampuan Si Buah Hati dalam berhitung, mengenal bilangan, dan keterampilan dalam bernalar.

Balok Cuisenaire terdiri dari sejumlah balok kayu dengan beragam ukuran. Biasanya, balok ini menyediakan model dasar untuk angka 1 sampai 10. Balok berwarna kayu atau putih mewakili angka 1 dan merah mewakili angka 2. 

Karena balok merah mempunyai panjang yang sama dengan dua buah balok putih. Sementara balok-balok dari warna hijau muda sampai oranye mewakili nilai dari 3 sampai 10.

Penggunaan Balok Cuisenaire oleh Si Buah Hati pun ada tahapannya tersendiri. Yakni:

  1. Menghitung tanpa mengerti, asal urutannya sesuai (root counting).
  2. Menghitung dan memadukan satu-satu (one to one correspondence)
  3. Menghitung dengan menggunakan syair-syair sederhana yang di dalamnya terdapat bilangan.
  4. Menggunakan Balok Cuisenaire secara bebas dengan menggunakan bahasa.
  5. Terakhir, Si Buah Hati membuat karpet berbentuk segi empat yang kemudian digunakan untuk mengungkapkan beberapa istilah matematis. Dengan Balok Cuisenaire ini, Bunda bisa membantu wawasan berpikir dan penguasaan bahasa Si Buah Hati.

Itu tadi, cara membantu Si Buah Hati belajar berhitung dengan manfaat bermain balok. Bunda juga bisa mendukung kemampuan kognitifnya dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Yuk, Belajar Berhitung dengan Balok Cuisenaire
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi Agar Berat Badan Ideal Saat Hamil

Published date

Secara umum, seluruh kebutuhan nutrisi harus tercukupi selama masa kehamilan bahkan sebelum masa kehamilan. Hal inilah yang seringkali terlupakan sehingga menyebabkan gangguan pada janin maupun Bunda. Selama kehamilan, nutrisi yang diperlukan tergantung pada proses perkembangan janin.

Pada trimester pertama, dimana terjadi pembentukan organ, Bunda membutuhkan penambahan mikronutrien terutama zat besi untuk suplai darah ke janin, serta asam folat untuk pembentukan tabung saraf dan sintesis DNA. Kebutuhan peningkatan kalori rata rata yang diperlukan adalah sebesar 300 Kkal/hari. Trimester kedua terutama dibutuhkan asupan protein bersama zat besi dan kalsium.

Pada trimester ketiga, maksimalkan kalsium untuk perkembangan janin yang pesat. Defisiensi nutrisi akan menyebabkan kelainan berdasarkan fungsi zat tersebut dalam proses perkembangan janin. Contohnya defisiensi atau kekurangan asam folat dapat menyebabkan spina bifida, yaitu kondisi yang terjadi ketika janin berkembang di dalam rahim dan tulang belakangnya tidak membentuk dengan benar (cacat tabung saraf).

Secara garis besar, kebutuhan nutrisi selama kehamilan mencakup penambahan zat besi, kalsium, kromium, zink, asam folat, vitamin A, vitamin C, B6, dan B12, yang bisa diperoleh dengan mengkonsumsi semua jenis makanan secara bervariasi, seperti daging, ikan, hati, telur, susu, keju, kacang-kacangan, gandum, buah segar, dan sayuran hijau.

Jangan melakukan diet selama hamil. Hentikan kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol karena akan mempengaruhi perkembangan janin. Konsumsi kopi satu cangkir sehari masih diperbolehkan. Hindari obat-obatan herbal karena dosis pastinya tidak diketahui sehingga sulit memperkirakan efeknya. Hindari juga obat bebas tanpa resep dokter.

Bunda hamil memiliki kadar hormon progesteron yang tinggi untuk menenangkan otot polos di rahim. Namun progesteron juga mempengaruhi kerja otot polos lain seperti pada lambung dan usus. Akibatnya, pengosongan lambung terlambat sehingga terbentuklah gas yang meregang dinding lambung, dan akhirnya menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari setelah lambung kosong semalaman. Inilah yang disebut morning sickness.

Untuk mengantisipasinya, aturlah pola makan Bunda. Bagi porsi makan sehari menjadi lebih sering dalam porsi kecil, bukan melipatgandakan porsi makan. Misalnya makan pagi jam 7.00, kemudian jam 10.00, 13.00, 16.00, 19.00, dan terakhir saat akan tidur. Jika Bunda masih merasa lapar di luar waktu tersebut, konsumsilah buah-buahan secukupnya. Penambahan porsi makan yang dianjurkan adalah maksimal sepertiga dari porsi makan harian Bunda, atau penambahan sekitar 25 % hingga 30 % dari porsi makan biasa

Pertambahan berat badan ideal selama hamil adalah 9 – 16 kg, yang dihitung dari berat janin, cairan ketuban, plasenta, rahim, payudara, serta deposit lemak Bunda. Sehingga rata-rata setiap bulan berat badan Bunda bertambah 1 kg. Namun seringkali pertambahan tersebut tidak terjadi pada trimester pertama akibat mual dan muntah yang terjadi.

Barulah pada trimester kedua, Bunda mulai merasa nyaman untuk makan sehingga berat badan bisa bertambah hingga 2 kg/bulan atau lebih, padahal pertumbuhan janin masih sama. Artinya pertambahan berat badan tersebut berasal dari deposit lemak Bunda yang tidak diperlukan. Untuk itu, makanlah secukupnya dan jangan berlebihan.

Artikel ini ditulis oleh Dr., dr. Ali Sungkar, Sp.OG (K).

Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri & Gynecology,

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Image Article
Nutrisi Agar Berat Badan Ideal Saat Hamil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kebiasaan Bercerita Menstimulasi Kemampuan Mengingat Si Buah Hati

Published date

Kebiasaan bercerita bisa dimulai sejak dini. Ayah dan Bunda bisa memulainya dengan membiasakan membacakan cerita bagi Si Buah Hati, selalu menceritakan kejadian yang baru saja dialami, dan meminta Si Buah Hati selalu menceritakan kembali apa yang dilihat atau dialaminya. 

Hal ini akan menjadi stimulus untuk meningkatkan kemampuan ingatannya. Pada usia 2-5 tahun, Si Buah Hati pun sudah mulai bisa mengungkapkan sebuah cerita.

Menurut RUA Zainal Fanani, dalam buku, Memahami Berbagai Aspek Bercerita, mendongeng adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia , terutama anak-anak. 

"Mereka tak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa cerita ternyata menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian anak-anak," tulis Zainal.

Pada usia prasekolah, Si Buah Hati cenderung mengingat peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi sebelumnya. Ketika mereka mengkonstruksikan secara narasi tentang apa yang terjadi, maka di sinilah proses membangun ingatan autobiografi dimulai.

Di rentang usia ini, Si Buah Hati akan mengingat konsep-konsep abstrak seperti warna, bagaimana berhitung, dan belajar alfabet. Mereka menyimpan informasi yang didapatkan pada ingatan jangka pendeknya dan akan berusaha untuk memunculkannya kembali saat membutuhkan informasi tersebut.

Membantu anak tentang cara menceritakan sesuatu akan meningkatkan pengembangan ingatannya. Lalu, bagaimana cara menstimulasi Si Buah Hati agar senang bercerita?

Bunda bisa memancing Si Buah Hati untuk mengelaborasi pengalamannya. Tak perlu hal-hal yang besar, bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya bertanya tentang apa yang dimakan saat di sekolah, siapa saja teman bermain hari ini, dan sebagainya. Biarkan Si Buah Hati bercerita, jangan mengarahkan atau hanya fokus pada hal-hal yang menarik bagi Bunda. 

Untuk memulainya, Bunda juga harus membiasakan bercerita dengan Si Buah Hati sehingga ia pun akan senang melakukan hal yang sama. Bunda harus jeli ketika berkomunikasi dengan anak. Sebaiknya ajukan pertanyaan tentang aktivitas spesifik yang dilalui oleh Si Buah Hati. Dengan cara ini, ingatan Si Buah Hati akan terstimulasi, dan obrolan pun pun akan terus bergulir.

Dikutip dari buku Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, satu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa yang telah dicapainya atau ditunjukkannya terhadap orang tuanya.

Beberapa cara ini bisa Bunda lakukan untuk memancing Si Buah Hati agar terbiasa untuk mengingat dan menceritakan hal yang dialaminya:

  • Tak memancingnya dengan berbagai pertanyaan saat ia baru pulang bermain. Karena mungkin mereka masih merasa lelah sehingga tak bersemangat untuk bercerita. Beri jeda waktu, ketika suasana santai, bisa bertanya dan memintanya menceritakan apa yang dialaminya hari ini.
  • Berikan perhatian penuh saat Si Buah Hati bercerita. Ketika merasa diperhatikan saat bercerita, Si Buah Hati akan senang melakukannya.
  • Hindari pertanyaan yang bersifat tertutup sehingga Si Buah Hati hanya menjawab "Ya" atau "Tidak". Berikan pertanyaan yang bisa memancingnya untuk mengelaborasi tentang sesuatu.
  • Berikan ekspresi yang bisa mengundang Si Buah Hati untuk bercerita lebih jauh. Misalnya, merespon cerita yang disampaikannya dengan ungkapan, "Oya?", "Wah, kok bisa begitu ya?", dan lain sebagainya.
  • Mengulang ucapan Si Buah Hati. Misalnya, Si Buah Hati bercerita, "Aku tadi di sekolah main ayunan". Bunda bisa mengulang cerita Si Buah Hati sehingga memancingnya untuk bercerita lebih jauh, "Kamu main ayunan?".
  • Jadi bagian dari cerita. Bunda bisa juga menceritakan tentang keseharian Bunda kepada Si Buah Hati. Dengan cara ini, Si Buah Hati akan merasa jadi bagian dari cerita sehingga ia juga mau bercerita. Libatkan juga ayah untuk melakukan hal yang sama.

Kebiasaan ini bisa dilakukan saat waktu santai keluarga. Jangan lupa untuk mengenali keseharian Si Buah Hati, sehingga menemukan waktu yang tepat untuk berbagi cerita.

Perkembangan memori Si Buah Hati juga bisa Bunda dukung dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kebiasaan Bercerita Menstimulasi Kemampuan Mengingat Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Dukung Si Buah Hati Mandiri dengan Kontrol Diri Yang Tepat

Published date

Si Buah Hati yang memasuki usia 5 tahun mulai memiliki keinginan kuat untuk bereksplorasi secara mandiri, terutama ketika sudah masuk Taman Kanak-Kanak. Secara psikologis, ia merasa sudah memiliki banyak pelajaran dari stimulasi Bunda dan lingkungannya. Sehingga siap untuk menghadapi semuanya secara mandiri.

Pada usia ini, Si Buah Hati pun tengah mengembangkan rasa untuk lebih percaya diri. Ia melihat dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang tua atau orang dewasa lainnya, dan mulai menunjukkan minat khusus pada beberapa hal. Misalnya, cara berpakaian, permainan tertentu, memilih teman, dan sudah sangat ekspresif untuk mengutarakan pikiran mereka.

Kemampuan Si Buah Hati untuk menerima dan mengelola tantangan pun semakin meningkat. Ia akan sangat menikmati melakukan pelbagai hal baru secara mandiri di sekolahnya. Bunda dan Ayah pasti merasa bangga dengan perkembangan Si Buah Hati saat ini.

Di sisi lain, Bunda mungkin sering merasa khawatir dan selalu ingin membantu, menasehati, dan mengingatkan Si Buah Hati ketika melakukan beberapa hal. Terutama jika ia menghadapi kegiatan yang berisiko terhadap keselamatannya.

Sikap Bunda memang sangat wajar. Tapi, jangan sampai tindakan Bunda membuat Si Buah Hati menjadi tidak percaya diri atau bahkan menentangnya. Sebab di usia 5 tahun pula, Si Buah Hati tengah belajar mengembangkan impulse control. Yakni kemampuan Si Buah Hati untuk mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan, serta tekanan yang muncul di dalam diri.

Untuk membantu Si Buah Hati mandiri, mengontrol diri, dan membuat keputusan yang tepat tanpa campur tangan orang tua di lingkungannya, berikut tips bagi Bunda:

  • Ajak Si Buah Hati bermain permainan yang mengasah otak
  • Sediakan lebih banyak waktu dan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk membuat keputusan sendiri serta mengungkapkan pendapatnya.
  • Libatkan Si Buah Hati dalam bekerja sama memecahkan masalah keluarga sehari-hari.
  • Tunjukkan pula bahwa Bunda dan Ayah sangat mencintainya.
  • Sebagai asupan nutrisi yang tepat bagi perkembangan otaknya, Bunda dapat memberikan susu DANCOW 5+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Image Article
Dukung Si Kecil Mandiri dengan Kontrol Diri Yang Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kiat Agar Si Buah Hati Tak Selalu Minta Gendong

Published date

Ada banyak perkembangan motorik kasar ketika Si Buah Hati memasuki usia toddler. Bisa berjalan adalah keterampilan yang membuat perbedaan cukup signifikan dalam masa pertumbuhannya. Sebab Si Buah Hati yang tadinya tergantung kepada Bunda atau orang dewasa lain untuk berpindah tempat, kini bisa melakukannya secara mandiri.

Sejak masih belajar berdiri, Kuina Magenta (2 tahun) sudah menunjukkan karakter yang senang menyelesaikan suatu tantangan sendiri. Dia akan mengeluarkan gestur risih jika sang Bunda, Eka Utami (30 tahun), membantunya meraih barang di atas meja atau membuka botol minum.

Begitu bisa berjalan, Kuina sungguh gembira. Ia mengeksplorasi kemampuan barunya dengan berjalan ke sana ke sini. Kebetulan, ruang keluarga di rumah Eka cukup luas dan tidak banyak perabotan. 

"Kuina senang bisa jalan sampai jatuh, tertawa, berdiri lalu berjalan lagi, jatuh lagi, begitu terus sampai kecapaian," tutur Eka ketika dihubungi, 30 Agustus 2015. 

Namun, tidak semua Si Buah Hati seperti Kuina. Ada pula yang sering enggan lepas dari Bunda dan minta digendong ke mana-mana, walau sudah bisa berjalan sendiri. Begitu melihat Bunda beranjak, Si Buah Hati langsung merengek minta digendong.

Ternyata, Bunda perlu cermat menanggapi jenis rengekan Si Buah Hati yang satu ini. Menurut kajian linguistik yang dilakukan Murny, dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, ujaran semacam 'minta gendong' dari Si Buah Hati yang berusia di atas 1 tahun bisa mempunyai makna lain dibandingkan arti harfiahnya.

Pada fase ini, Murny melanjutkan, Si Buah Hati menggunakan frase tunggal untuk mengekspresikan berbagai hal yang dirasakan. Satu-dua patah kata dari Si Buah Hati bisa bermakna permintaan, pertanyaan, maupun memberikan informasi. Karena itu, Bunda harus memperhatikan konteks dan situasi yang terjadi dalam menerjemahkan pesan yang ingin Si Buah Hati sampaikan.

Ketika Bunda terlihat beranjak dan Si Buah Hati minta gendong seperti contoh tadi, pesan yang ingin dia sampaikan adalah mau ikut Bunda pergi. Saat Bunda menghampiri Si Buah Hati yang baru bangun tidur, lantas ia minta digendong. Sebenarnya Si Buah Hati ingin menyampaikan pesan agar Bunda membawanya keluar dari kamar, tanpa mutlak harus dengan cara menggendong.

Saat melatih Si Buah Hati mandiri berjalan dan tidak melulu minta gendong, Qadr Jatsiyah Elmir (29 tahun) punya kiat menarik. Bunda dari Khadija Geaven Satrya atau Keykha (3 tahun) ini aktif berkomunikasi dengan Si Buah Hati tentang persiapan menjadi kakak.

Sebagai pemilik usaha sekaligus desainer sebuah lini pakaian etnik, perempuan yang akrab disapa Jetsi ini hampir selalu berada di rumah. Praktis membuat Keykha selama hampir 24 jam selalu beraktivitas di sekitar Bundanya dan kurang mandiri. Karena itu, Jetsi mulai perlahan mengenalkan konsep 'adik', sejak Keykha berusia 2 tahun.

Perlahan kemandirian Keykha mulai tumbuh karena Si Buah Hati ingin menjadi teladan bagi adiknya kelak. Jetsi pun mencontohkan kalimat yang sering diucapkan berulang kepada Si Buah Hati.

"Keykha 'kan sudah besar, sudah mau punya adik. Makanya makannya yang lancar ya.. Nggak pakai pampers lagi, nggak merengek, nggak merajuk, nggak minta gendong, supaya nanti adik bisa mencontoh."

Sejak mereka intens berkomunikasi seperti itu, Jetsi melihat ketergantungan Keykha kepadanya pun berangsur-angsur berkurang. 

"Alhamdulillah sekarang hampir tidak pernah minta gendong," katanya ketika dihubungi, 30 Agustus 2015.

Untuk mengantisipasi permintaan gendong dari Si Buah Hati karena kelelahan saat berjalan-jalan, Jetsi selalu menyediakan kereta dorong (stroller). Ketika Si Buah Hati capai atau mengantuk, Bunda bisa mengistirahatkannya di kereta dorong, sehingga konsisten dengan pesan tidak menggendong Si Buah Hati.

Agar Si Buah Hati tetap aktif berjalan dan bereksplorasi, Bunda juga bisa melengkapi nutrisinya dengan susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kiat Agar Si Kecil Tak Selalu Minta Gendong
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berantakan Sih, Tapi Itu Bagian dari Proses Eksplorasi Si Buah Hati

Published date

Di usia 2 tahun, Si Buah Hati Dimas tampak tidak bisa diam dan selalu mondar-mandir. Ada saja yang dilakukan oleh anak kedua dari tiga bersaudara ini. Misalnya saat Bunda Ana akan menggoreng telur dadar, Dimas pasti selalu ingin ikut serta. Tanpa diminta, ia akan membantu sang Bunda mengocok telur di dalam mangkuk.

Di satu ketika, kala Ayah Wawan hendak mencuci motor, dengan langkah kecil, Dimas sibuk mengisi ember kecil dengan air dari keran dan membasuh motor sang ayah menggunakan sabun. Ia juga tidak ketinggalan sibuk waktu Ayah Wawan memandikan dan memberi makan burung peliharaan di rumah. Bahkan saat Bunda Ana akan pergi bekerja, Dimas akan membantunya memilih pakaian yang akan dikenakan ke kantor.

Berantakan, sudah pasti. Apalagi ketika Dimas membantu mencuci motor dan memandikan burung. Air berceceran di mana-mana, begitu juga busa sabun. Tapi Ayah Wawan dan Bunda Ana tidak marah. Mereka tetap mendampingi Dimas dalam bereksplorasi sambil terus mengawasi dan tidak lelah memberikan contoh yang baik dan benar. "Kalau lihat Dimas bereksplorasi, kadang muncul rasa khawatir dia sakit karena kuman atau terlalu lelah," kata Bunda Ana. "Untuk menepisnya, saya selalu dampingi dan dukung aktivitasnya dengan asupan nutrisi bergizi."

Dalam materi presentasi dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, menyatakan jika Si Buah Hati yang berusia 2 tahun memang gemar bereksplorasi. Meski yang dilakukan masih berantakan, namun itu adalah bagian dari proses belajar dan berarti positif bagi tumbuh kembang anak. Bahkan ketika Si Buah Hati berusaha membantu Bunda memilih pakaian. "Bunda bisa juga membiarkan anak berdandan dengan memakai baju-baju dewasa. Berikan beberapa topi anak-anak, rok, sepatu dan lain-lain, dan biarkan ia memilih sendiri mana yang akan dipakainya," kata dokter Soedjatmiko.

Sementara menurut situs Child Development Center, Si Buah Hati yang menginjak usia 2 tahun akan bersikap meniru orang lain, terutama orang dewasa dan teman sebayanya. Ketika Ayah atau Bunda tengah beraktivitas dan ia mengikutinya, itu tanda bila anak tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya.

Agar Si Buah Hati tetap aktif bereksplorasi, Bunda perlu juga memastikan asupan nutrisinya. Menurut pakar gizi Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., Si Buah Hati yang aktif memerlukan nutrisi spesifik seperti protein dan kalsium. Ini penting bagi pertumbuhan otot dan tulang Si Buah Hati, sementara zat besi untuk mendukung fungsi kognitif dan konsentrasinya. "Sehingga Bunda bisa selalu mendukung aktivitasnya untuk bereksplorasi," kata dokter Tati, sapaan akrab Saptawati dalam live chat DANCOW.

Selain itu, ia juga membutuhkan vitamin A, C, E, selenium dan zink. Zat gizi ini penting untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh anak, agar selalu terlindungi dari berbagai penyakit infeksi. Tentunya Si Buah Hati juga membutuhkan asam lemak omega-3 & omega 6 agar selalu dapat berkonsentrasi dan kreatif dalam bereksplorasi.

Di samping makanan sebagai sumber energi dan zat gizi lengkap, Bunda perlu pula memastikan kekebalan tubuhnya optimal. Menurut dokter Tati, saluran cerna merupakan organ kekebalan tubuh terbesar. Agar pencernaan tetap terjaga, sebaiknya Si Buah Hati kerap mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik atau bakteri baik.

Bakteri baik ini berfungsi menyeimbangkan ekosistem dalam saluran cerna manusia dengan menekan pertumbuhan bakteri jahat. Karena itu, Si Buah Hati perlu memperoleh bakteri baik dari makanannya seperti susu pertumbuhan atau makanan lain yang mengandung bakteri baik. "Salah satunya adalah bakteri baik Lactobacillus rhamnosus yang manfaatnya terbukti menjaga kekebalan tubuh Si Buah Hati," kata beliau.

Image Article
Berantakan Sih, Tapi Itu Bagian dari Proses Eksplorasi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Si Buah Hati

Published date

Salah satu dari sembilan Kecerdasan Majemuk bisa jadi dimiliki oleh Si Buah Hati adalah kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa. Kecerdasan ini digambarkan sebagai kemampuan Si Buah Hati untuk menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan mengekspresikan pikirannya, serta memahami dunia lewat bahasa. Kecerdasan bahasa pada anak akan membantunya dalam memecahkan masalah dan juga dalam bersosialisasi.

Jika Si Buah Hati memiliki kecerdasan linguistik, maka ia akan mahir menjelaskan, mengajar, mengingat, dan meyakinkan orang lain. Kecerdasan ini membuat pemiliknya berpotensi berkarir menjadi penulis, pengacara, penyair, guru, komedian, dan pembicara yang andal.

Perdebatan tentang Kecerdasan Bahasa

Ada ahli yang berpendapat bahwa kecerdasan linguistik atau bahasa ini sebenarnya sudah terbentuk sejak Si Buah Hati masih di dalam kandungan, karena sebenarnya ia sudah dapat mendengar suara Bunda walaupun tidak paham dengan apa yang dikatakan. Teori ini serupa dengan yang diungkapkan oleh Noam Chomsky, seorang ahli bahasa terkemuka. Ia menyatakan bahwa seorang anak sebenarnya terlahir dengan pengetahuan bawaan tentang aturan dan bentuk bahasa, sehingga perkembangan kecerdasan ini hanya sedikit dipengaruhi oleh lingkungan.

Hal ini bertentangan dengan teori Kecerdasan Majemuk yang menyatakan bahwa penentu kecerdasan seorang anak tak hanya dari genetik tapi juga dari pengaruh lingkungan. Kecerdasan bahasa adalah salah satu jenis kecerdasan yang berkembang dan terasah dengan pengaruh lingkungan. Jadi, kalau Si Buah Hati memiliki kecerdasan ini, untuk mengembangkannya tak hanya dengan banyak membaca buku dan menulis, tapi juga dengan rutin berkomunikasi dengan orang lain secara lisan. Semakin banyak dilakukan, maka kecerdasannya akan semakin meningkat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Si Kecil dengan Nutrisi Tepat

Karakteristik Si Buah Hati yang Memiliki Kecerdasan Bahasa

Beberapa poin di bawah ini bisa Bunda jadikan patokan untuk memastikan kecerdasan linguistik pada anak yang berada di usia prasekolah. Untuk bisa mengetahuinya, Bunda bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan Si Buah Hati:

  • Ia sudah pandai mengungkapkan keinginan atau apa yang dipikirkannya dengan tata bahasa yang benar.
  • Ia memiliki kosakata yang sangat banyak. Sehingga mampu merangkai kalimat lengkap.
  • Bunda bisa mengajaknya berbincang mengenai beragam topik.
  • Ia mudah memahami informasi yang disampaikan sesuai usianya.
  • Ia senang mendengarkan ketika Bunda bercerita. Bunda pun juga senang mendengarkan Si Buah Hati bercerita, karena susunan dan pemilihan katanya sangat menghibur.
  • Ia menunjukkan ketertarikan pada buku, baik ketika Bunda bacakan cerita atau kala ia melihat-lihat gambar di buku sambil pura-pura membaca.
  • Ia sudah mulai tertarik untuk belajar membaca dan menulis.
  • Ia senang bermain dengan kata-kata, misalnya teka-teki persamaan dan lawan kata.
  • Ia lebih mudah mempelajari bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa daerah, ataupun bahasa asing.

Bunda, apakah Si Buah Hati memiliki ciri-ciri di atas? Jika belum, Bunda dan Ayah tidak perlu terlalu khawatir. Kecerdasan linguistik Si Buah Hati pasti berbeda dengan anak lainnya, tergantung pada potensi dan stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sejak lahir. Karena itu penting bagi Bunda untuk memberikan stimulasi pada Si Buah Hati, sedini mungkin.

Cara Mengasah Kecerdasan Bahasa Anak

Jika Bunda mendeteksi kemungkinan Si Buah Hati memiliki kecerdasan linguistik, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan tersebut. Cara-cara ini berfokus kepada edukasi, stimulasi, dan pengayaan.

Satu hal yang perlu Bunda pahami adalah semakin bertambah usia Si Buah Hati, semakin berkembang pula kecerdasannya. Karena itu, Bunda bisa memaparkan Si Buah Hati pada bentuk-bentuk kegiatan yang berbeda untuk memperkaya pengalamannya dan membuat ia dapat belajar banyak hal. Jika ia kemungkinan memiliki kecerdasan linguistik, maka cara mengasahnya dapat divariasikan dengan beragam metode. Metode seperti belajar kata-kata baru, membaca bersama, belajar menulis, bermain permainan kata-kata seperti scrabble atau teka-teki silang, atau mengarang cerita bisa jadi sebagian dari berbagai cara yang ada.

Beberapa cara yang dapat membantu mengasah kecerdasan bahasa Si Buah Hati di antaranya adalah:

  • Sering mengajak Si Buah Hati mengobrol. Bunda bisa banyak berbicara untuk menambah kosakata Si Buah Hati, lalu bergantian mendengarkannya ketika berusaha mengutarakan keinginan dan pikirannya.
  • Bacakan cerita dari buku dan berikanlah pertanyaan sederhana kepada Si Buah Hati seputar kisah dalam buku itu. Untuk menarik minatnya, pilihlah buku sesuai tingkatan usianya atau meminta dia memilih buku favorit.
  • Jika ia kurang tertarik ketika dibacakan buku, cobalah dengan mendongeng. Bunda bisa menggunakan beberapa properti agar lebih menarik, seperti boneka tangan, diorama sesuai cerita yang akan dibawakan, kostum, dan lain-lain.
  • Mintalah Si Buah Hati untuk menceritakan kembali cerita atau dongeng yang Bunda bacakan.
  • Menceritakan kembali juga dapat diterapkan sewaktu Si Buah Hati selesai melakukan sebuah aktivitas tanpa Bunda bersamanya.
  • Ajaklah ia bermain tebak kata seperti persamaan atau lawan kata. Berikan hadiah atau poin ketika Si Buah Hati berhasil menjawabnya dengan benar.

Yuk, Bunda, dukung Si Buah Hati agar tetap bersemangat, berenergi, dan berkonsentrasi saat melakukan kegiatan-kegiatan ini. Sebagai salah satu pilihan, Bunda bisa memberinya susu Dancow 3+ Nutritods yang merupakan susu bubuk yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.

Dancow 3+ Nutritods memiliki kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus. Dancow 3+ Nutritods tersedia dalam tiga varian rasa yang disukai anak-anak, yaitu Madu, Vanilla, dan Cokelat.

Sebagai orang tua, Bunda lah yang lebih mengerti dan memahami karakteristik Si Buah Hati. Dengan demikian, Bunda pula yang lebih tahu cara mana yang tepat untuk membantunya mengembangkan kecerdasan linguistik.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
kecerdasan bahasa anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tidak Cuma Seru, Bermain Lego Cerdaskan Si Buah Hati

Published date

Kegiatan bermain selalu menjadi hal menyenangkan bagi Si Buah Hati. Berbagai jenis permainan dengan mudah menarik perhatian Si Buah Hati. Lalu, bagaimana caranya agar kegiatan bermain ini juga menjadi ajang untuk menunjang proses tumbuh kembang Si Buah Hati hingga bisa menjadi anak yang cerdas sekaligus kreatif?

Kecerdasan Si Buah Hati bisa berlipat ganda (multiple) bila Bunda memberikannya stimulasi melalui kegiatan bermain. DR. Dr. Soedjatmiko Sp.A(K), MSi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menuliskan, semakin sering dan bervariasinya stimulasi yang diterima oleh Si Buah Hati, akan bertambah kompleks pula hubungan antar sel-sel otak. Kondisi ini membawa Si Buah Hati pada kecerdasan multiple.

Salah satu stimulasi bermain yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati setelah memasuki usia prasekolah adalah bermain Lego. Si Buah Hati yang biasanya tidak bisa berdiam diri lebih dari lima menit, dengan permainan Lego kemampuan konsentrasi Si Buah Hati bisa terus dilatih. Konsentrasi adalah kemampuan untuk memperhatikan atau fokus pada suatu hal.

Si Buah Hati akan berkonsentrasi mengamati balok per balok Lego. Berdasarkan gambar utuh, ia akan memperhatikan susunan Lego yang dapat dibangunnya. Secara perlahan ia mulai menyusun Lego sesuai dengan hasil pengamatannya.

Proses ini diyakini dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial Si Buah Hati. Kecerdasan visual-spasial adalah kecerdasan gambar dan visualisasi, yang mana Si Buah Hati dilatih untuk mencitrakan gambar yang ada di kepala ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi. 

Tak ayal, Si Buah Hati bisa beberapa kali membongkar dan merakit kembali Lego agar sesuai dengan imajinasinya. Kemampuan konsentrasi yang tinggi juga mengajarkan Si Buah Hati mengasah kemampuan emosionalnya, yaitu bersabar. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, Si Buah Hati membutuhkan waktu dalam menyusun Lego agar sesuai dengan bentuknya. 

Proses konsentrasi saat bermain Lego pun dapat mengasah kecerdasan analisis Si Buah Hati. Dari imajinasi dan kreativitasnya, Si Buah Hati akan menganalisa bentuk ruang yang telah dibangun dari bongkahan Lego. 

Misalkan saja, bentuk roda truk yang bulat, Si Buah Hati akan menganalisa bentuk bulat yang dapat mempresentasikan sebuah roda truk. Tidak perlu khawatir, Bunda dapat memberikan permainan Lego sesuai dengan usia Si Buah Hati. Permainan Lego memiliki tingkatan yaitu basic, intermediate, dan advance. 

Selain tingkatan kesulitan, permainan Lego juga memiliki berbagai bentuk. Ajak Si Buah Hati untuk memilih permainan Lego yang disukainya, seperti bentuk truk, rumah, mobil, kereta api, hewan, aksesoris, dan sebagainya.

Saat bermain Lego di rumah, tugas Bunda adalah memperlihatkan gambar asli dan membacakan instruksi merangkainya. Kemudian biarkan Si Buah Hati bermain Lego sesuai kreativitasnya. 

Proses stimulasi ini semakin berhasil jika Bunda maupun Ayah bersikap demokratis saat Si Buah Hati bermain. Dengarkan dan hargai pendapat serta kreativitas Si Buah Hati. Bunda dapat menyemangati dan memberikan apresiasi berupa pujian ketika Si Buah Hati rampung merangkai Lego.

Akhir pekan bisa menjadi waktu yang tepat untuk puas bermain Lego bagi Si Buah Hati. Dan tidak ada salahnya Bunda mengadakan kegiatan bermain Lego bersama untuk Si Buah Hati dan teman-teman sebayanya. 

Kegiatan bermain Lego semakin seru dengan Bunda menghadirkan susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tidak Cuma Seru, Bermain Lego Cerdaskan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Menulis untuk Si Buah Hati, Ada Tahapannya, Lho, Bunda!

Published date

Bunda pasti senang sekali melihat Si Buah Hati mulai bisa mencoret-coret kertas dengan spidol atau crayon. Pegangan tangannya memang belum betul. Namun, mengeksplorasi alat tulis merupakan tahap awal untuk mulai menulis. 

 

Proses ini masih panjang. Biasanya, memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati baru bisa menulis abjad sederhana, seperti A, O, atau C, belum berbentuk kata. Kemampuan menulis memang merupakan bekal utama bagi anak untuk dapat memahami mata pelajaran yang diberikan di sekolah nanti. 

 

Meski begitu, Bunda tidak perlu buru-buru ingin Si Buah Hati cepat menulis dan membaca. Ada tahapan dan stimulasi sesuai dengan usianya. Hal yang terpenting adalah terus menstimulasi perkembangan motoriknya. 

 

Latih Genggamannya

Memasuki usia toddler, Bunda bisa melatih motoriknya dengan membuat prakarya sederhana. Misalnya, patung tiga dimensi dari lilin, menempel kertas warna-warni, atau bermain cat. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat melatih kemampuan menggenggam Si Buah Hati. 

 

Mulai Gunakan Alat Sederhana

Kalau sudah terbiasa merasakan tekstur kasar, halus, keras, lunak, Si Buah Hati bisa mulai memakai alat sederhana untuk membuat prakarya. Krayon, spidol, atau kuas mulai bisa digenggam meskipun belum mantap. 

 

Pakai Alat Tulis

Nah, baru di usia prasekolah Si Buah Hati mulai bisa memegang alat tulis dengan benar. Ia akan mulai senang mencorat-coret dan mewarnai kertas apa pun yang ada di sekitarnya.

 

Pilih Pola Belajar yang Disukai Si Buah Hati

Proses menulis ini sangat terkait dengan kemampuan berkomunikasi Bunda dan Si Buah Hati. Pastikan Bunda bisa menjelaskan dengan baik soal bentuk yang Si Buah Hati tiru.  Misalnya, lingkaran, kotak, dan abjad. 

 

Lalu, ajari membuat kata yang sesuai minat Si Buah Hati. Misalnya, benda yang ia sukai atau namanya. Sebaiknya Bunda mengajarkan huruf kecil lebih dahulu kepada Si Buah Hati karena lebih mudah dipahami dan sering digunakan.

 

Bunda perlu ingat, proses belajar menulis ini sebaiknya tidak dengan paksaan. Banyak teknik yang bisa dipakai. Mungkin Si Buah Hati lebih suka menulis dengan mengikuti garis putus-putus atau bisa jadi ia lebih suka kalau belajar abjad terlebih dulu. 

 

Apa pun tekniknya, Bunda tidak perlu terburu-buru. Lakukanlah kegiatan ini dengan senang dan nikmati kebersamaan Si Buah Hati belajar bersama Bunda.

 

Supaya anak semakin bersemangat belajar menulis, Bunda bisa menyediakan makanan dan minuman bergizi. Salah satunya adalah pelengkap nutrisi  DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Stimulasi Menulis untuk Si Kecil, Ada Tahapannya Lho Bunda!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off