Kebiasaan Bercerita Menstimulasi Kemampuan Mengingat Si Buah Hati
14-11-2020
Kebiasaan bercerita bisa dimulai sejak dini. Ayah dan Bunda bisa memulainya dengan membiasakan membacakan cerita bagi Si Buah Hati, selalu menceritakan kejadian yang baru saja dialami, dan meminta Si Buah Hati selalu menceritakan kembali apa yang dilihat atau dialaminya.
Hal ini akan menjadi stimulus untuk meningkatkan kemampuan ingatannya. Pada usia 2-5 tahun, Si Buah Hati pun sudah mulai bisa mengungkapkan sebuah cerita.
Menurut RUA Zainal Fanani, dalam buku, Memahami Berbagai Aspek Bercerita, mendongeng adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia , terutama anak-anak.
"Mereka tak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa cerita ternyata menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian anak-anak," tulis Zainal.
Pada usia prasekolah, Si Buah Hati cenderung mengingat peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi sebelumnya. Ketika mereka mengkonstruksikan secara narasi tentang apa yang terjadi, maka di sinilah proses membangun ingatan autobiografi dimulai.
Di rentang usia ini, Si Buah Hati akan mengingat konsep-konsep abstrak seperti warna, bagaimana berhitung, dan belajar alfabet. Mereka menyimpan informasi yang didapatkan pada ingatan jangka pendeknya dan akan berusaha untuk memunculkannya kembali saat membutuhkan informasi tersebut.
Membantu anak tentang cara menceritakan sesuatu akan meningkatkan pengembangan ingatannya. Lalu, bagaimana cara menstimulasi Si Buah Hati agar senang bercerita?
Bunda bisa memancing Si Buah Hati untuk mengelaborasi pengalamannya. Tak perlu hal-hal yang besar, bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya bertanya tentang apa yang dimakan saat di sekolah, siapa saja teman bermain hari ini, dan sebagainya. Biarkan Si Buah Hati bercerita, jangan mengarahkan atau hanya fokus pada hal-hal yang menarik bagi Bunda.
Untuk memulainya, Bunda juga harus membiasakan bercerita dengan Si Buah Hati sehingga ia pun akan senang melakukan hal yang sama. Bunda harus jeli ketika berkomunikasi dengan anak. Sebaiknya ajukan pertanyaan tentang aktivitas spesifik yang dilalui oleh Si Buah Hati. Dengan cara ini, ingatan Si Buah Hati akan terstimulasi, dan obrolan pun pun akan terus bergulir.
Dikutip dari buku Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, satu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa yang telah dicapainya atau ditunjukkannya terhadap orang tuanya.
Beberapa cara ini bisa Bunda lakukan untuk memancing Si Buah Hati agar terbiasa untuk mengingat dan menceritakan hal yang dialaminya:
- Tak memancingnya dengan berbagai pertanyaan saat ia baru pulang bermain. Karena mungkin mereka masih merasa lelah sehingga tak bersemangat untuk bercerita. Beri jeda waktu, ketika suasana santai, bisa bertanya dan memintanya menceritakan apa yang dialaminya hari ini.
- Berikan perhatian penuh saat Si Buah Hati bercerita. Ketika merasa diperhatikan saat bercerita, Si Buah Hati akan senang melakukannya.
- Hindari pertanyaan yang bersifat tertutup sehingga Si Buah Hati hanya menjawab "Ya" atau "Tidak". Berikan pertanyaan yang bisa memancingnya untuk mengelaborasi tentang sesuatu.
- Berikan ekspresi yang bisa mengundang Si Buah Hati untuk bercerita lebih jauh. Misalnya, merespon cerita yang disampaikannya dengan ungkapan, "Oya?", "Wah, kok bisa begitu ya?", dan lain sebagainya.
- Mengulang ucapan Si Buah Hati. Misalnya, Si Buah Hati bercerita, "Aku tadi di sekolah main ayunan". Bunda bisa mengulang cerita Si Buah Hati sehingga memancingnya untuk bercerita lebih jauh, "Kamu main ayunan?".
- Jadi bagian dari cerita. Bunda bisa juga menceritakan tentang keseharian Bunda kepada Si Buah Hati. Dengan cara ini, Si Buah Hati akan merasa jadi bagian dari cerita sehingga ia juga mau bercerita. Libatkan juga ayah untuk melakukan hal yang sama.
Kebiasaan ini bisa dilakukan saat waktu santai keluarga. Jangan lupa untuk mengenali keseharian Si Buah Hati, sehingga menemukan waktu yang tepat untuk berbagi cerita.
Perkembangan memori Si Buah Hati juga bisa Bunda dukung dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.