Kiat Mengasah Kreativitas Si Buah Hati
14-11-2020
Salah satu kemampuan yang berguna bagi Si Buah Hati adalah kemampuan berkreasi. Kemampuan inilah yang kelak akan memengaruhi keberhasilan atau kesuksesannya di masa depan. Kenapa kreativitas itu penting?
Kreativitas tidak hanya membantu anak dalam mengasah kemampuan psikomotorik, akan tetapi juga menstimulasi kemampuan memecahkan masalah. Menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, seseorang yang kreatif akan memiliki banyak cara untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya.
“Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah gagal dan tak mudah menyerah. Ia juga terbiasa untuk mencari tahu jalan mana yang efektif, efisien, dan cocok ketika dihadapkan pada masalah,” kata dokter anak di Divisi Tumbuh Kembang—Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI–Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.
Artinya, kreativitas yang dimiliki seseorang bisa memunculkan banyak ide segar sebagai alternatif solusi bagi persoalan yang dihadapi. Ia takkan kehabisan akal. Bila mengalami kegagalan, ia akan mencoba cara lainnya.
Pentingnya Stimulasi Sejak Dini
Jika Bunda dan Ayah menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, dokter Bernie menyarankan agar stimulasi dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan semua indra (pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, pengecapan), gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, dan lainya.
“Tentunya dengan cara stimulasi yang menyenangkan, dengan suasana bermain dan kasih sayang.”
Sehubungan dengan saran di atas, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan Bunda-Ayah untuk mengasah kreativitas Si Buah Hati menurut dokter Bernie:
1. Lakukan Lewat Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain. Oleh sebab itu mengasah kreativitas dapat dilakukan melalui berbagai permainan. Tak perlu permainan mahal, cukup yang dapat dimainkan dan ditemukan di rumah.
Misalnya, pada anak toddler yang sedang senang berbicara, Bunda dapat bermain telpon-telponan dengan menggunakan sendok. Pada anak yang lebih besar, Bunda dapat mengenalkan alam lingkungan dengan mengajak mengumpulkan daun berbagai jenis, lalu menempelkannya di kertas. Kemudian dijilid seperti sedang membuat album. Anak jadi belajar tentang lingkungan dan belajar kerajinan (prakarya).
2. Eksplorasi Motorik Halus dan Kasar
Memberi kesempatan mengeksplorasi motorik halus dan kasar. Anak usia di atas 1 tahun, Si Buah Hati mulai menyukai kegiatan fisik yang lebih beragam seperti melompat, memanjat, dan bergelantungan. Kemampuan motor halus juga mulai lebih baik.
Sedangkan pada sisi motorik halus, Si Buah Hati senang mencoret-coret, merobek atau melipat. Aktivitas motorik kasar dan halus dapat membantu Si Buah Hati melatih keterampilan motoriknya, belajar menggunakan warna dan kertas, mengenal beragam tekstur sekaligus mengekspresikan pikiran, ide, dan pengalaman Si Buah Hati lewat karyanya.
3. Memperdengarkan Musik
Lagu dan musik adalah bentuk ekspresi diri yang baik. Bernyanyi bisa melatih Si Buah Hati dalam menggunakan kata-kata, dan membantunya mengingat kata-kata baru. Si Buah Hati juga bisa menambahkan gerakan-gerakan menari saat Bunda bernyanyi bersamanya dan menambahkan kata-kata yang mereka ingat.
Dokter Bernie menyarankan Bunda memberikan variasi lagu untuk membantu Si Buah Hati berekspresi, dan ajak Si Buah Hati ikut serta dalam menyebutkan beberapa kata dalam lagu tersebut.
4. Melatih Kemampuan Berbahasa
Anak di atas usia 2 tahun, Si Buah Hati mulai senang bertanya dan berbicara. Mereka juga mulai tertarik dengan pertemanan (orang lain di luar keluarganya). Inilah kesempatan bagi Bunda memperkenalkan teman sebaya dan mengajaknya ke berbagai lingkungan baru agar Si Buah Hati dapat mengembangkan keterampilan sosialnya.
5. Bermain Peran (Role Playing)
Bermain peran seperti menjadi putri, menjadi dokter, petugas pemadam kebakaran, atau profesi/tokoh lainnya akan membantu proses kreatif Si Buah Hati karena ia akan belajar tentang sebuah peran.
Di dalam peran tersebut, Si Buah Hati belajar bagaimana harus bersikap dan bagaimana menghadapi tantangan tugas-tugas “profesi”nya dalam tingkat yang sederhana.
Perlunya Dukungan Ayah dan Bunda
Tentu saja, dalam mengasah kreativitas anak, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan Bunda-Ayah. Menurut dokter Bernie, kreativitas Si Buah Hati akan berkembang baik jika orang tuanya:
1. Selalu Bersikap Otoritatif (Demokratis)
Mendengarkan dan menghargai pendapat anak, serta mendorongnya berani mengungkapkannya. Contohnya, Bunda-Ayah perlu mendorong Si Buah Hati untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Beri Kebebasan Si Buah Hati
Membiarkan Si Buah Hati bermain dengan cara dan gayanya sendiri. Jangan batasi eksplorasinya. Berikan kebebasan dan dukung Si Buah Hati untuk mencoba berbagai cara dan ide dalam melakukan kegiatannya. Aktivitas tersebut yang menjadi perhatian utama, bukan hasil akhirnya.
3. Gunakan Mainan Kreatif
Berinvestasi dalam mainan-mainan kreatif. Tidak perlu yang berharga mahal, tapi mainan-mainan anak seperti balok kayu susun, lego dan sejenisnya perlu disediakan di rumah karena efektif membentuk kreativitas Si Buah Hati di rumah. Mainan ini juga bisa digunakan bertahun-tahun dan bisa diwariskan turun-temurun.
4 Perkenalkan dengan Konsep Kreatif
Biasakan Si Buah Hati terbiasa melihat bahwa Bunda-Ayah juga orang-orang yang kreatif. Misalnya Si Buah Hati sering melihat Bunda mencoba-coba resep masakan di dapur atau Ayah mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen sampai berhasil.
Biarkan pula Si Buah Hati melihat bagaimana Bunda-Ayah membuat kesalahan dan belajar menikmati proses kreatifnya. Belajar melalui contoh lebih efektif dibandingkan pengajaran lewat kata-kata.
5. Berikan Feedback Menyenangkan
Benar bahwa kreasi Si Buah Hati belum tentu hasilnya memuaskan kita sebagai orang tuanya. Tapi pujilah bahwa Si Buah Hati telah berusaha membuat sesuatu, lalu perlihatkan kebanggaan kita. Dukungan orang tua adalah bagian penting dari proses kreatif anak.
Bunda bisa mendukung kreativitas Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi hariannya, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.