1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Belajar dari Kesalahan, Bagian dari Proses Eksplorasi Si Buah Hati

Published date

Kalau Si Buah Hati sedang belajar makan, meja pasti jadi berantakan. Hingga sering kali Bunda akan mendapati nasi, lauk, dan sayur berserakan di sekeliling piring, menempel di baju, atau bahkan menyangkut di rambutnya. Ini terjadi sebab tangan mungilnya belum bisa mengarahkan makanan ke mulut dengan sempurna.

 

Bunda cerdas tak akan cemas melihat kelakuan anak yang bikin gemas. Bunda justru bangga karena Si Buah Hati mau mencoba makan sendiri tanpa merengek minta disuapi. Sebab di balik kesalahan yang dilakukan anak kala makan sendiri, ia tengah melewati proses belajar makan. Misalnya koordinasi tangan, mata, dan mulut.

 

Menurut situs Child Development Center, Si Buah Hati yang telah menginjak usia toddler akan belajar mandiri dengan makan sendiri, menggunakan sendok, dan minum langsung dari gelas. 

 

Sementara berdasarkan karya ilmiah berjudul Penerapan Metode Beyond Center and Circle Time untuk Meningkatkan Kemandirian pada Anak Usia Dini yang (2014), Bunda perlu menstimulasi anak agar belajar melakukan berbagai kegiatan keseharian yang sederhana. Dengan begitu, Bunda akan menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak sehingga ia dapat menolong diri sendiri.

 

Pada masa pelatihan ini, tentu saja Si Buah Hati sering berbuat kesalahan. Namun, Bunda mesti punya segudang maaf, pemakluman, serta dukungan. Sebab, proses belajar tidak bisa terjadi secara instan. Bunda hanya perlu memberi dukungan dan semangat. Lalu, biarkan anak bereksplorasi dan menemukan cara penyelesaian masalah sendiri.

 

Salah satu bentuk dukungan yang bisa Bunda lakukan adalah memberi nutrisi seimbang yang tepat agar tubuhnya selalu sehat selama bereksplorasi. Nah, berikut beberapa sumber makanan yang mengandung nutrisi untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati yang aktif bereksplorasi.

 

1. Makanan Kaya Vitamin dan Mineral

Si Buah Hati yang sedang dalam masa pertumbuhan memerlukan zat gizi makro, seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang memberikan energi. Namun, Bunda tak boleh melupakan kebutuhan zat gizi mikro untuk anak yaitu beragam vitamin dan mineral. 

 

Ini karena beberapa vitamin seperti A, C, E dan mineral, seperti zink dan selenium diketahui berguna untuk menjaga daya tahan tubuh. Sumber makanan yang kaya akan vitamin dan mineral antara lain adalah sayur dan buah. Misalnya saja sayuran berwarna cerah seperti labu kuning dan tomat mengandung vitamin A dan C. 

 

Sayuran hijau, seperti asparagus mengandung vitamin C, E dan mineral zink. Sementara buah-buahan yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh anak antara lain jambu biji, kiwi, dan jeruk.

 

2. Serat Pangan Inulin dan Bakteri Baik

Salah satu kegiatan yang disukai Si Buah Hati adalah bermain pasir dan tanah. Ketika bermain pasir dan tanah, ia tidak hanya memperoleh kesenangan belaka, tapi juga mengalami peningkatan kemampuan motorik baik motorik halus maupun kasar.

 

Sayangnya kebanyakan Bunda khawatir melihat anaknya bermain pasir dan tanah. Sebab keduanya dapat menyimpan berjuta kuman, yang bisa merasuk masuk ke tubuh Si Buah Hati, menyusup ke saluran pencernaannya.

 

Agar Si Buah Hati bisa bebas bermain dan bereksplorasi dengan dua media tersebut, Bunda bisa melindungi saluran cernanya dengan memberikan makanan yang telah diperkaya serat pangan Inulin dan bakteri baik. Inulin bisa diklasifikasikan sebagai prebiotik, yakni makanan bagi bakteri baik di saluran cerna. 

 

Sebab inulin merupakan kelompok karbohidrat yang bisa difermentasi dengan cepat oleh bakteri baik dalam saluran cerna Bifidobacteria dan Lactobacilli. Seperti yang diungkapkan Defi Wahyuningsih pada penelitian Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var. Awak) dan Pisang Kepok (Musa acuminata balbisiana Colla) pada 2014,

 

Dengan asupan inulin, maka jumlah bakteri baik di dalam usus anak akan bertambah untuk menghalau patogen penyebab diare atau penyakit lain. Sementara asupan makanan yang diperkaya bakteri baik juga akan membuat daya tahan tubuh anak semakin kuat.

 

3. Susu

Susu pertumbuhan dikenal sebagai salah satu minuman yang baik untuk perkembangan balita. Dengan kandungan nutrisi di dalamnya, susu pertumbuhan akan membantu mendukung pemenuhan gizi untuk pertumbuhan Si Buah Hati.

 

Ketika tubuh Si Buah Hati terlindungi dari dalam, Bunda tak perlu lagi cemas melihatnya aktif bereksplorasi. Jika pun dia berbuat salah, Bunda tak perlu marah. Sebab kesalahan itu akan membuatnya belajar. Tunggu sampai saatnya nanti, Bunda akan berbangga saat Si Buah Hati berhasil membuat sebuah karya dari usahanya sendiri.

 

Salah satu susu pertumbuhan yang dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati adalah DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Belajar dari Kesalahan, Bagian dari Proses Eksplorasi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Jenis Hidangan untuk Menjaga Berat Badan Anak

Published date

 

Berat badan anak merupakan salah satu tanda bahwa Si Buah Hati tumbuh sehat. Sebab, kelebihan atau kekurangan berat badan dapat memengaruhi kondisi kesehatan Si Buah Hati. Misalnya, kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Sementara, kekurangan berat badan usia 3 tahun bisa jadi pertanda Si Buah Hati mengalami kekurangan gizi yang dapat memperbesar risiko stunting.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, berat badan anak laki-laki usia satu tahun adalah 9,6-12 kg, sedangkan untuk anak perempuan adalah 8,9-11,3 kg. Dengan mengetahui batasan tersebut, Bunda dapat lebih bijak dalam mengatur asupan nutrisi untuk buah hati tercinta.

HIdangan untuk Menjaga Berat Badan Anak

Agar Si Buah Hati tidak kelebihan atau kekurangan berat badan, Bunda perlu memberikan makanan dengan gizi seimbang yang mengandung zat gizi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan air. 

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya Bunda sajikan dalam menu makan Si Buah Hati setiap harinya. Jenis makanan ini bagus untuk menjaga berat badan anak:

1. Sumber Karbohidrat

Ini merupakan gizi yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Kementerian Kesehatan RI, menyarankan anak usia toddler (1-3 tahun) mengonsumsi sebanyak 155 gr karbohidrat tiap harinya. Ini bisa didapatkan dengan menyiapkan sekitar tiga porsi sumber karbohidrat dalam sehari. Misalnya, 4-6 sendok makan nasi di waktu makan siang dan malam, serta satu lembar roti tawar atau satu buah kentang rebus sedang di pagi hari.

2. Sumber Protein

Penuhi kebutuhan protein Si Buah Hati dengan asupan protein hewani sebanyak 2-4 porsi (setara dengan 2-4 potong daging sapi, ayam, atau ikan ukuran sedang) dalam sehari.

Baca Juga: 3 Hal Penting Ini Bantu Dukung Si Kecil Jadi Anak Unggul Indonesia

3. Sayur dan Buah

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan konsumsi sayuran dan buah setiap orang sejumlah 400 gr dalam sehari. Jumlah ini terdiri dari 250 gr sayur (setara dengan 2,5 gelas sayur) serta 150 gr buah (setara dengan 3 buah pisang ambon atau jeruk ukuran sedang).

4. Sumber Serat

Serat amat baik untuk pencernaan, menormalkan gula darah, mencegah penyakit jantung dan mempertahankan berat badan ideal anak. Beberapa contoh menu yang bisa Bunda sajikan adalah beras merah, roti gandum, atau oatmeal dengan campuran gandum utuh. Si Buah Hati yang berusia toddler membutuhkan sekitar 16 gr serat per hari.

5. Sumber Kalium

Kalium penting untuk mendukung sistem saraf, fungsi otot, serta keseimbangan tubuh Si Buah Hati. Sayangnya, belum banyak orang tua yang mengetahuinya. Untuk mendapatkan kalium tersebut, Bunda dapat memberikan Si Buah Hati beberapa menu yang mengandung bahan ikan,kerang , tiram, atau tomat. Kebutuhan kalium harian Si Buah Hati adalah sekitar 2,5 mEq/ kgBB atau setara dengan ukuran 2,5 cc.

6. Tidak Mengandung Gula atau Garam Berlebih

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak menyebutkan bahwa konsumsinya perlu dibatasi untuk mengurangi risiko hipertensi stroke, diabetes, dan serangan jantung. 

Untuk gula maksimal empat sendok makan, garam dibatasi maksimal satu sendok teh, dan lemak (atau minyak) maksimal sebanyak lima sendok makan setiap harinya.   

7. Susu Pertumbuhan

Selain itu, untuk membantu melengkapi asupan gizi harian Si Buah Hati, Bunda dapat memberikannya maksimal dua gelas susu pertumbuhan dalam sehari. DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Semoga, informasi di atas dapat membantu Bunda untuk mendapatkan berat badan anak. Jadi, mulai sekarang pastikan Si Buah Hati mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, ya. Sebaiknya jangan mudah percaya dengan pemberian susu penambah berat badan anak , karena ini belum tentu direkomendasikan oleh tenaga kesehatan. Yuk, dukung berat badan ideal Si Buah Hati sejak dini!

Image Article
Menu Makanan Agar Berat Badan Balita Ideal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
9,6-12 kg
Quiz Answer 1 B
5 kg
Quiz Answer 1 C
14 kg
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
2 gelas buah
Quiz Answer 2 B
3 buah pisang ambon atau jeruk ukuran sedang
Quiz Answer 2 C
4 buah jeruk
Quiz Answer 2 D
2 kg buah
Quiz Answer 3 A
Susu pertumbuhan
Quiz Answer 3 B
Roti gandum
Quiz Answer 3 C
Kerupuk udang
Quiz Answer 3 D
Kulit ayam
Quiz 1
Berat badan ideal anak laki-laki usia satu tahun adalah?
Quiz 3
Contoh sumber serat untuk Si Kecil?
Quiz 2
Asupan ideal buah untuk Si Kecil usia 1-3 tahun setiap harinya adalah?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
B

Kegiatan Harian Bisa Ajarkan Si Buah Hati Kebersihan Diri

Published date

Lofhana kini sudah menginjak usia dua tahun. Dia terbiasa membuang sampah sendiri ke tong sampah. Lalu kala mandi, ia memilih untuk menyikat gigi dan membasuh badannya sendiri. Meski gerakannya belum lancar dan masih harus diarahkan oleh sang Bunda, ia sudah mengerti mengenai kebersihan diri. Bahkan ia akan mengambil sapu ketika melihat lantai kotor.

Menurut Elfi Syahreni pada karya tulis berjudul Perilaku Sehat pada Anak Usia Dini, Bunda dan Ayah memegang peran penting dalam pencapaian tumbuh-kembang Si Buah Hati yang optimal. Salah satunya dengan mengajari anak untuk mengembangkan perilaku sehat sejak dini sehingga terbentuklah pola hidup sehat. Mengapa harus sejak dini? Karena, membentuk pola hidup sehat jauh lebih mudah daripada mengubah kebiasaan yang tidak sehat.

Pentingnya mengembangkan perilaku sehat sejak dini ini juga ditekankan Sunarwati dalam tulisannya yang berjudul Praktik Pengasuhan dalam Menyiapkan Anak Berkualitas. Dia menyebutkan, tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial. Perkembangan ini berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak.

Sejak Si Buah Hati berusia dini, Bunda bisa mengenalkan pengetahuan dalam konsep kebersihan diri lewat cara-cara sederhana. Sebagai awalan, Bunda dapat mulai aktif menjelaskan kepadanya tentang konsep kesehatan anak, bahwa kondisi badan dan lingkungan yang bersih akan membuat dia merasa nyaman dan senang. Sebaliknya, keadaan yang kotor menimbulkan rasa jengah dan bisa menyebabkan penyakit.

Bunda dapat menggunakan medium dongeng atau cerita pendek untuk mengajarkan anak tentang konsep kebersihan diri. Misalnya lewat dongeng bergambar Pantas Jadi Tukang Sapu karangan Enid Blyton yang mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan diri agar kita tidak salah disangka sebagai tukang sapu pembersih cerobong asap.

Selain memberikan pemahaman kepada Si Buah Hati tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, Bunda bisa memberikan dukungan keluarga dengan melakukan pembiasaan. Sehingga perlindungan tubuh anak bisa dimulai dari dirinya sendiri.

Ada beberapa poin check list kebersihan diri anak usia 2-4 tahun dari Elfi Syahreni yang bisa Bunda terapkan di rumah. Daftar ini disarikan dari tulisannya yang berjudul Perilaku Sehat pada Anak Usia Dini. Yuk simak apa saja saran Elfi.

Mandi

Biasakan Si Buah Hati mandi setidaknya 2 kali sehari pada pagi dan sore. Proses memandikan anak dimulai dari atas yaitu kepala dan semua alat indera lalu ke badan, anggota gerak, lalu kemaluan. Bilas badan dengan bersih lalu keringkan dengan handuk. Pastikan Bunda melakukannya dengan urutan yang runut agar dia tidak bingung ketika mencontoh atau ingin melakukannya sendiri.

Keramas

Kadang pengalaman mencuci rambut bisa traumatik bagi Si Buah Hati karena pernah ada air sampo yang masuk dan membuat matanya perih. Ajak dia berdialog soal hal ini dan libatkan anak dalam memilih sampo yang dia sukai. Ajari anak urutan keramas yang benar, dimulai dengan membasahi rambut lalu membalurkan sampo dan memijat-mijat kulit kepala sampai bersih. Lakukan dengan hati-hati agar tidak mengenai matanya. Lalu bilas sampai bersih dan keringkan dengan handuk.

Perawatan Gigi

Mulailah mengenalkan perawatan gigi bagi anak setelah gigi pertamanya muncul. Lakukan 2 kali sehari pada pagi dan sebelum tidur. Kenalkan aktivitas ini lewat pembiasaan bersama Bunda maupun Ayah. Biarkan anak memegang sendiri sikat giginya sambil bermain meniru gerakan gosok gigi sambil ingatkan agar dia tidak menelan pasta gigi. Berdirikan Si Buah Hati di depan cermin sementara Bunda membantunya memegang sikat dari belakang. Setelah selesai, berkumurlah sampai bersih.

Mencuci Tangan

Agar kebersihan tangan tetap terjaga, anak sebaiknya diajarkan mencuci tangan setiap kali setelah ke WC, bermain, dan berpergian, juga sebelum makan. Ajari anak bagaimana cara mencuci tangan yang benar yaitu dengan menggunakan sabun dan dicuci pada air bersih yang mengalir. Sabun digosokkan pada kedua telapak tangan, lalu gosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari dan kuku hingga pergelangan tangan minimal 15—20 detik. Setelah itu dibilas dengan air bersih yang mengalir, lalu keringkan tangan dengan menggunakan handuk bersih atau tisu. Agar lebih menarik perhatian anak, lakukan kegiatan cuci tangan sambil bernyanyi.

Image Article
Kegiatan Harian Bisa Ajarkan Si Kecil Kebersihan Diri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Belajar Berhitung Sambil Bermain dengan Si Buah Hati

Published date

Mengajarkan Si Buah Hati untuk menghitung angka pada tahapan usia 1+ akan mempersiapkannya untuk lebih sukses di bidang matematika saat mulai bersekolah, demikian yang ditunjukkan penelitian dari University of Missouri. Kemampuan kognitif yang dimiliki sejak TK akan memengaruhi keberhasilannya saat melalui tingkat sekolah yang lebih tinggi.

Berikut tips-tips untuk membantu Bunda memahami kesiapan Si Buah Hati dan cara belajar berhitung sambil bermain.

Melihat Tanda-Tanda Kesiapan Si Buah Hati

Memaksakan suatu keterampilan saat anak kurang siap tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, dan malah membuatnya merasa tertekan dan stres. Menurut penulis spesialis kesehatan dan parenting, Kristin Stanberry, lewat situs Get Ready to Read, ada beberapa tanda yang ditunjukkan untuk mengetahui apakah anak telah mengembangkan kemampuan memori dan atensi untuk mulai belajar berhitung. Seperti keingintahuan untuk menghitung angka, dapat menghitung setidaknya 5 obyek, menambah dan mengurangi sejumlah benda kecil, menempatkan angka 1-5 dalam urutan yang benar, melafalkan angka 1-10 dengan tepat, dan memahami konsep lebih atau kurang.

Sisipkan Berhitung Saat Bermain

Louis mengingatkan orang tua bahwa mengajarkan anak-anak berhitung dapat dilakukan dengan bermain. Saat membacakan buku, ajak Si Buah Hati untuk menghitung benda atau hewan yang ada dalam gambar.

Bernyanyi bersama seperti lagu Balonku dan Satu Satu Aku Sayang Ibu juga bisa jadi kegiatan yang menyenangkan. Bunda juga bisa menggunakan balok-balok permainan berbahan kayu atau barang bekas seperti botol plastik atau tutup botol untuk mengajarkannya berhitung.

Pergunakan Kesempatan Saat di Dapur

Mengajak Si Buah Hati turun ke dapur tidak hanya meningkatkan nafsu makannya tapi juga dapat mengasah kemampuannya berhitung. Bunda dapat memberikan sayuran atau buah untuk dihitung, mengetahui jumlah wortel yang ada di supnya, atau melatihnya melakukan pengurangan dan penambahan sederhana menggunakan bahan-bahan dapur. Kegiatan ini juga dapat melatih kemampuan bahasanya, lho.

Bereksplorasi di Luar Rumah

Bereksplorasi tidak harus dilakukan di dalam rumah, begitu pula belajar berhitung sambil bermain. Sesekali ajak Si Buah Hati untuk pergi ke taman dan menghitung daun yang jatuh ke tanah atau bunga yang tumbuh. Bunda dan Ayah juga bisa mengajaknya pergi ke supermarket dan mengajaknya menghitung kotak susu yang dapat membuatnya sibuk dan tidak rewel.

Hindari memaksakan kemampuan belajar berhitung sambil bermain agar tidak memberikan tekanan berat, sekaligus mengasah proses belajar yang baik bagi tumbuh kembangnya.

Image Article
Mari Belajar Berhitung Sambil Bermain
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Fungsi Penting Celemek Saat Si Buah Hati Makan

Published date

Biasanya di tahapan usia toddler, Si Buah Hati sudah ingin memakan sendiri makanannya, baik menggunakan tangan maupun berlatih dengan sendok garpu. Tapi seringkali orang tua menjadi kewalahan karena makanan terbuang dan noda sisa makanan ada di mana-mana. 

Salah satu perlengkapan yang dapat dikenakan untuk mencegah badan anak menjadi kotor adalah celemek. Ketahui penjelasan manfaat celemek saat Si Buah Hati makan ya:

1. Melindungi Baju dari Noda

Melatih Si Buah Hati makan sendiri akan melatih kemampuan atensi dan psikomotoriknya yang diperlukan dalam tumbuh kembangnya. Akan tetapi, proses belajar ini akan membuat ledakan noda sisa-sisa makanan, terutama di baju Si Buah Hati.

Kenakan celemek untuk memproteksi pakaian dari noda-noda yang terkadang sulit dibersihkan, bahkan setelah dicuci, misalnya noda minyak dan susu. Sayuran dan buah yang mengandung pewarna alami atau getah juga terkadang sulit dibersihkan seperti pisang, bayam merah, strawberry, dan buah bit.

2. Menyeka Wajah Si Buah Hati

Celemek dapat dijadikan pengganti kain lap atau tisu untuk menyeka wajah Si Buah Hati yang belepotan sisa makanan atau minuman. Selain dijadikan kain lap dalam keadaan darurat, juga dapat menghemat penggunaan kertas tisu. 

Biasanya celemek terbuat dari bahan lembut dan mudah menyerap sehingga dapat membersihkan wajah dengan cepat dan tidak membuat kulit teriritasi.

3. Membersihkan Noda di Meja atau Peralatan Makan

Untuk hal-hal darurat untuk menyeka meja dengan cepat, celemek bisa jadi penyelamat. Tidak hanya itu, perlengkapan ini juga bisa digunakan untuk menyeka peralatan makan yang akan digunakan oleh Si Buah Hati. 

Pastikan celemek yang digunakan dalam keadaan bersih agar tidak memberikan kontaminasi bakteri, penyebab gangguan saluran pencernaan.

4. Memotivasi untuk Makan

Celemek bayi biasanya hadir dalam bentuk, motif, dan warna yang menarik. Selain peralatan makan, celemek juga dapat dijadikan pendorong Si Buah Hati untuk berlatih makan sendiri dan lebih lahap menyantap makanan bernutrisi yang menjadi tanda cinta Bunda bagi anak-anak.

Semoga tips-tips di atas mempermudah Bunda dalam menjaga kebersihan anak, ya. Jangan lupa untuk memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Fungsi Penting Celemek Saat Si Kecil Makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Melatih Si Buah Hati Menggunakan Training Cup

Published date

Melatih Si Buah Hati agar mau menggunakan training cup tidaklah mudah, dibutuhkan beberapa cara dan trik agar ia mau minum dengan training cup. 

Maryan Jacobsen yang merupakan pakar nutrisi keluarga sekaligus penulis buku Fearless Feeding: How to Raise Healthy Eaters from High Chair to Haigh School melakukan beberapa riset  akan hal tersebut, dan mencari tahu sejak kapan orang tua sudah harus memperkenalkan training cup kepada anak. Menurutnya, ada 2 hal yang harus diketahui oleh orangtua tentang training cup itu sendiri, diantaranya adalah:

Memperkenalkan training cup sejak dini kepada anak

Secara umum, anak sudah mulai aktif terhitung sejak 6 bulan pertamanya, maka di momen tersebut orangtua hendaknya sudah mulai memperkenalkan secara perlahan tentang gelas sebagai wadah minum air ataupun susu.

Tidak hanya itu, Jacobsen juga menjelaskan bahwa langkah awal yang sangat baik adalah dengan memperkenalkan training cup yang memiliki pegangan tangan kepada sang bayi, agar ia lebih cepat memahami bahwa untuk minum cairan tidak harus dari botol ataupun payudara bunda.

Ajarkan anak menggunakan training cup secara bijak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh situs bawahan AAP, Healthy Children, dikatakan bahwa orangtua dianjurkan untuk memantau terus penggunaan training cup pada anak saat usia 2-3 tahun, dan anak tidak diperbolehkan menggunakan training cup untuk minum selama satu hari penuh. Hal ini bertujuan agar anak tidak selamanya terpaku dengan gelas isap dan mulai mempelajari menggunakan gelas biasanya.

Fi Star-Stone pun lantas memberikan beberapa tips singkat tentang bagaimana perlakuan yang tepat pada anak saat masa peralihan menggunakan training cup:

1. Atur waktu yang tepat bagi anak untuk menggunakan training cup

Waktu yang paling tepat untuk anak menggunakan training cup adalah saat makan siang serta saat memberi makanan ringan. Selalu hindari penggunaan training cup ketika Si Buah Hati hendak sarapan, karena biasanya ia akan merasa sangat lapar saat waktu tersebut.

2. Memberikan rasa pada ujung training cup

Cara ini bisa dikatakan cara yang sangat klasik, namun tetap ampuh digunakan bagi anak. Bunda bisa mencoba mencelupkan ujung sedotan pada ASI, agar ia lebih berselera untuk menghisapnya, dan akan terbiasa dengan cairan apapun.

3. Bereksperimen dengan cairan lain

Dalam beberapa kasus, ditemukan bahwa anak lebih menyukai minum air putih dari training cup, namun lebih memilih minum susu dari botol. Untuk menyeimbangkan hal tersebut, orangtua bisa sedikit bereksperimen dengan menggunakan beberapa cairan lain yang diisi di training cup untuk mengetahui mana yang paling ia suka, sekaligus membuatnya terbiasa menggunakan training cup untuk minum segala cairan.

4. Memiliki tidak hanya satu training cup

Untuk mengetahui minat dan kesukaan buah hati, tidak ada salahnya bagi orangtua untuk membeli beberapa jenis training cup. Dan dengan porsi yang seimbang, orangtua bisa mengganti-ganti berbagai model training cup tersebut, hingga ia mulai terbiasa dan tidak tersedak saat meminumnya. 

Bunda yuk baca juga artikel mengenai cara minum Si Buah Hati di artikel 6 Cara Agar Si Buah Hati Minum Pakai Gelas

Image Article
Melatih Si Kecil Menggunakan Training Cup
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi dalam Susu Dukung Perlindungan Kesehatan Si Buah Hati

Published date

Salah satu manfaat susu untuk anak adalah sebagai nutrisi tambahan bagi Si Buah Hati, sehingga dapat membantu tumbuh kembangnya dengan optimal. Namun, tahukah Bunda? 

Susu pertumbuhan juga berkontribusi dalam mendukung perlindungan kesehatan Si Buah Hati. Apa saja itu? Ketahui informasinya di sini.

Nutrisi untuk Bantu Lindungi Kesehatan Si Buah Hati

Untuk membantu optimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati, tentu Bunda perlu mendukung perlindungan kesehatannya. Bagaimana caranya? 

Pastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari beragam makanan yang bergizi seimbang. Salah satunya adalah susu pertumbuhan anak karena kandungan vitamin dan mineral di dalamnya dapat mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati.

1. Vitamin A

Vitamin ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata Si Buah Hati dan mendukung daya tahan tubuhnya. Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam Riset Kesehatan Dasar 2013, balita berisiko mengalami kekurangan asupan vitamin A. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan memberikan kapsul vitamin A, seperti yang direkomendasikan oleh Kemenkes RI. 

Selain itu, supaya kebutuhan vitamin A Si Buah Hati tercukupi, Bunda juga disarankan memberikannya makanan di antaranya seperti hati ayam, ikan, telur, keju, alpukat, pepaya, mangga, wortel, sayuran berwarna hijau (contohnya bayam), dan juga susu pertumbuhan. 

2. Vitamin C

Pastinya Bunda sudah tidak asing dengan vitamin yang satu ini. Fungsinya, untuk mendukung pemulihan luka dan membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Buah Hati.

Supaya asupan vitamin C Si Buah Hati tercukupi, selain membuatkan susu pertumbuhan, Bunda juga sebaiknya menyiapkan buah dan sayuran aneka warna sebagai menu hariannya. Di antaranya, jambu biji, jeruk, pepaya, stroberi, mangga, pisang, dan tomat.

3. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan oleh tubuh Si Buah Hati untuk mendukung perkembangan tulang, sekaligus mencegahnya agar tidak mudah keropos. Asupan vitamin D Si Buah Hati dapat tercukupi dengan memberikannya susu pertumbuhan, yoghurt, dan minyak ikan. 

Selain itu, pastikan Si Buah Hati beraktivitas di luar ruangan di pagi hari Bunda, sebab sebagian sinar matahari dapat diubah oleh kulit menjadi vitamin D.

4. Zat Besi

Ini adalah mineral penting yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, yang berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh Si Buah Hati. Kekurangan zat besi berisiko menyebabkan terjadinya anemia. 

Untuk itu, Bunda disarankan memberikan Si Buah Hati makanan kaya zat besi seperti, daging ayam, daging sapi, ikan, sayuran berdaun hijau seperti bayam dan buncis, serta susu pertumbuhan. 

5. Zink

Mineral ini berperan untuk mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati agar ia tidak mudah sakit.Bantu cukupi asupan zink Si Buah Hati dengan menyiapkan menu harian dari beragam makanan, seperti daging ayam, tiram, kacang polong, kacang mete, keju, dan susu pertumbuhan. 

6. Selenium

Selenium berperan untuk membentuk antioksidan, yang berfungsi membantu melindungi sel-sel tubuh Si Buah Hati dari kerusakan. Kebutuhan asupan selenium dalam tubuh Si Buah Hati, tidak begitu banyak, hanya sekitar 17-20 mikrogram per harinya. 

Ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi tuna, kakap merah, daging unggas, daging sapi, serealia (contohnya nasi, jagung, dan gandum), atau susu pertumbuhan. 

Nah, dengan mengetahui manfaat susu untuk anak dalam membantu melindungi kesehatannya, Bunda diharapkan dapat memasukan susu pertumbuhan ke dalam menu harian Si Buah Hati.

DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Susu pertumbuhan ini untuk bantu lengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dan optimalkan tumbuh kembangnya.

Bagaimana Bunda, sekarang jadi lebih mengenal apa saja manfaat susu untuk anak,kan? Dengan membantu memenuhi asupan gizi Si Buah Hati melalui pemberian makanan bergizi dan susu pertumbuhan, ia bisa mendapatkan perlindungan dari dalam.

Image Article
Manfaat Susu untuk Anak Agar Ia Bebas Bereksplorasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Menjaga daya tahan tubuh
Quiz Answer 1 B
Meningkatkan kecerdasan otak
Quiz Answer 1 C
Produksi sel darah merah
Quiz Answer 1 D
Pertumbuhan tulang
Quiz Answer 2 A
Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi
Quiz Answer 2 B
Menjaga kesehatan mata
Quiz Answer 2 C
Mencegah anemia
Quiz Answer 2 D
Sebagai asupan energi untuk tubuh
Quiz Answer 3 A
Susu pertumbuhan
Quiz Answer 3 B
Daging sapi
Quiz Answer 3 C
Daging sapi
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Susu mengandung vitamin D yang dibutuhkan Si Kecil untuk?
Quiz 3
Sumber makanan yang mengandung zat besi?
Quiz 2
Apa manfaat kandungan vitamin A?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
D

Cara Melatih Keberanian Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

Keberanian sangat diperlukan untuk mengembangkan diri seseorang. Karena itu, melatih keberanian Si Buah Hati sejak dini penting sebagai bekal kehidupannya kelak.

Kesuksesan kita sebagai orangtua bukan hanya dilihat dari seberapa banyak prestasi yang diraih Si Buah Hati, tetapi seberapa baik kita menyiapkan anak-anak kita untuk mengembangkan kepribadiannya dalam menghadapi kehidupannya kelak. Untuk mewujudkan semua itu, kita sebagai orangtua perlu memberi dukungan dan melatih mereka dalam hal pengembangan karakter terutama ketika Si Buah Hati cenderung pemalu, nah bagaimana cara mendidik anak yang pemalu?

Salah satu karakter yang harus dikembangkan dalam menghadapi kehidupan adalah keberanian. Karakter ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya sendiri kelak. Untuk melatih keberanian Si Buah Hati sejak dini, Bunda bisa mencoba beberapa cara berikut: 

Dukung Si Buah Hati bereksplorasi

Menurut Susan Davis, Ph.D., dalam bukunya yang berjudul Raising Children Who Soar, rasa keberanian seorang anak bisa berubah tergantung pada situasinya. Beberapa anak mungkin memang cenderung pemalu ketika bertemu dengan orang asing, tetapi mereka tidak takut ketika mencoba sepeda barunya. Kabar baiknya, semua anak-anak memiliki keinginan untuk mengeksplorasi dunia mereka. Itulah mengapa sangat penting untuk mendorong minat dan jiwa   petualang, serta kepercayaan diri Si Buah Hati, ini yang menjadi kunci cara mendidik anak yang pemalu. Jangan terlalu banyak membatasi eksplorasi mereka ya, Bunda!

Agar Si Buah Hati tetap terlindungi saat bereksplorasi, penuhi nutrisinya dengan sajian bergizi seimbang setiap hari. DANCOW 1+ Nutritods yang telah diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun. Susu ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Beri Si Buah Hati Waktu

Beberapa anak suka mencoba hal baru dengan penuh semangat, sementara yang lain lebih memilih menahan diri karena malu atau tidak ingin mencoba apa pun sampai mereka 100 persen yakin bisa melakukannya dengan benar. Jika Si Buah Hati pemalu, turunkan sedikit ekspektasi Bunda. Berikut cara mendidik anak yang pemalu, tidak perlu merasa terganggu karena Si Buah Hati terus menempel dengan Bunda, beri ia sedikit waktu untuk ‘pemanasan’ sampai ia terbiasa di dalam lingkungan tersebut dan mulai percaya diri. Saat ia merasa nyaman, itulah waktunya Bunda untuk mulai mendorongnya.

Pujilah keberaniannya

Dalam usianya, Si Buah Hati mulai belajar tentang perbedaan benar dan salah, untuk mulai  memahami bagaimana orang lain bisa terluka. Tetapi, butuh keberanian untuk membela apa yang ia tahu itu benar. Anda bisa membantunya dengan memuji Si Buah Hati jika ia berani membela seorang anak yang diejek atau ia berani mengembalikan mainan kepada pemiliknya, serta pujian lainnya ketika ia melakukan tindakan yang berani secara positif adalah poin penting cara mendidik anak yang pemalu.

Suasana yang familiar

Jangan terburu-buru memaksakan Si Buah Hati untuk terjun dalam situasi baru, biarkan ia mencobanya sendiri. Jika Bunda ingin ia bergaul dengan teman baru, buatlah playdate yang menggabungkan teman-teman lama dengan beberapa teman baru, sehingga ia tidak terlalu merasa asing. Dengan begitu, ia akan lebih mudah berbaur dengan teman barunya.

Beri ia ‘ruang’

Wajar jika Bunda ingin Si Buah Hati cukup aman saat meninggalkan rumah. Namun, tidak ada salahnya jika Bunda lebih berani untuk membiarkan Si Buah Hati bermain dengan teman-temannya di luar rumah, mengeksplorasi dunia mereka yang menyenangkan. Beri mereka ruang dengan tetap mengawasinya dan berhati-hati. Menurut Dr. Reznick, penulis The Power of Your Child's Imagination: Transform Stress and Anxiety Into Joy and Success, dengan memberi Si Buah Hati sedikit ruang akan meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga ia dapat menaklukan rasa takut yang krusial dari cara mendidik anak yang pemalu.

Latih keberanian lewat permainan

Untuk Si Buah Hati yang berusia lebih muda, ajak ia bermain permainan yang melatih keberaniannya. Permainan yang paling sederhana adalah permainan petak umpet (hide and seek). Permainan ini sebagai pelajaran paling awal yang melatihnya untuk menghadapi perpisahan, dimana Bunda akan bersembunyi, dan biarkan ia mencari keberadaan Bunda, hingga akhirnya Bunda dan Si Buah Hati bertemu kembali. Dengan begitu, ini akan menjadi pelajaran awal untuk melatih keberanian dengan cara yang menyenangkan.

Itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk melatih keberanian Si Buah Hati sejak dini. Kuncinya, beri Si Buah Hati waktu dan ruang untuk bereksplorasi, serta mengembangkan keberaniannya. Biarkan ia melakukannya dengan nyaman dan tanpa paksaan.

Image Article
temukan cara mendidik anak yang pemalu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
a. Sejak bayi sudah mulai meraih barang di sekelilingnya
Quiz Answer 1 B
b. Sejak dibawa ke luar ruang
Quiz Answer 1 C
c. Sejak mulai mengenal kata
Quiz Answer 1 D
d. Sejak usia sekolah
Quiz Answer 2 A
a. Memberi ruang kepada Si Kecil
Quiz Answer 2 B
b. Memberi pujian terhadap keberanian Si Kecil.
Quiz Answer 2 C
c. Melatih keberanian Si Kecil melalui permainan.
Quiz Answer 2 D
d. Pernyataan a, b, c, benar semua
Quiz Answer 3 A
a. Si Kecil merasa berani di tempat umum
Quiz Answer 3 B
b. Memberikan tanggung jawab sekaligus memberikan pandangan tentang lingkungan
Quiz Answer 3 C
c. Si Kecil jadi merasa tidak perlu lagi berinteraksi kepada orang tua
Quiz Answer 3 D
d. Memberikan pandangan bahwa si Kecil bisa lepas dengan orang tua
Quiz 1
1. Kapankah si Kecil baiknya siap Bunda berikan keleluasaan eksplorasi?
Quiz 3
3. Apakah manfaat dari memberikan keleluasaan eksplorasi dan mengajarkan keberanian?
Quiz 2
2. Dalam rangka melatih keberanian Si Kecil sejak dini, hal apa yang dapat bunda lakukan?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

9 Cara Latih Disiplin Si Buah Hati Tanpa Kekerasan

Published date

Ketika menginjak usia sekolah, Si Buah Hati sudah mulai belajar membedakan mana tindakan yang benar dan tidak. Di masa ini pula Bunda mulai bisa mengajarkannya tentang disiplin. 

Menurut psikolog anak Ratih Ibrahim, disiplin bisa mengajarkan Si Buah Hati mengenai batasan suatu hal, mengerti aturan, dan mengetahui kewajibannya. Namun untuk mendisiplinkannya, Bunda janganlah terlalu banyak memberikan larangan. 

“Cukup berikan larangan untuk hal-hal yang memang dilarang. yaitu hal berbahaya," kata Ratih.

Bunda dan Ayah pun harus menghindari kekerasan kala mendisiplinkan Si Buah Hati. Selain menimbulkan luka fisik, kekerasan bisa pula menyebabkan Si Buah Hati mengalami trauma yang akan mempengaruhinya hingga dewasa. 

Nah, agar disiplin yang Bunda terapkan dapat diterima Si Buah Hati tanpa berdampak negatif, berikut tipsnya:

1. Berpikir Sebelum Bertindak

Si Buah Hati memang sudah pandai berbicara. Tapi terkadang ia bingung mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Hingga yang terjadi, ia lebih memilih menunjukkan emosi atau keinginannya melalui teriakan, tangisan, atau aksi tanpa memperdulikan larangan Bunda. 

Melihat itu, mungkin Bunda terpancing untuk meninggikan suara atau membentak. Tapi sebaiknya jangan. Tariklah napas panjang dan ajak bicara Si Buah Hati. Tunjukan bila Bunda mengerti ia tengah marah atau kesal. Misalnya dengan berkata, "Bunda tahu kamu sedang marah. Bunda ingin mendengar semuanya. Katakan kepada Bunda kenapa kamu marah.” 

Membuka dialog dengan suasana tenang akan memudahkannya untuk terbuka dan menceritakan perasaannya.

2. Tegas Tidak Drama

Tegas tanpa mendramatisir  ketika Bunda melarang Si Buah Hati untuk tidak melakukan sesuatu, buatlah alasan-alasan yang logis dengan memberikan penjelasan dan bimbingan. Beritahu alasan sebenarnya kenapa Bunda melarangnya, dengan kalimat singkat. Misalnya, "Jangan loncat-loncat di atas bangku dek, nanti jatuh!" 

Janganlah Bunda mendramatisir larangan atau mengungkapkan kalimat yang tak dimengerti Si Buah Hati. Bahkan Bunda sudah harus meninggalkan kalimat larangan zaman dulu, seperti "Jangan duduk di depan pintu, pamali!", "Jangan main sampai waktu Maghrib, nanti diculik Kalongwewe!"

3. Jangan Plin-plan

Pada dasarnya Si Buah Hati akan meniru apa yang orang dewasa lakukan. Begitupun jika Bunda dan Ayah bertindak plin-plan terhadap suatu keputusan. Contohnya Bunda tidak setuju kalau Si Buah Hati lompat-lompatan di tempat tidur, sementara Ayah malah membiarkannya. 

Ini akan membuat Si Buah Hati bingung, hingga mengabaikan ketidaksetujuan Bunda. Jadi, buatlah kesepakatan keputusan dengan Ayah agar ia jadi mudah dalam bersikap.

4. Berlutut

Merunduklah saat berbicara pada Si Buah Hati, terutama saat memberikan kritikan kepadanya. Tekuklah lutut Bunda atau ambil posisi duduk dihadapannya, agar pandangan mata Bunda sejajar dengannya. 

Dengan sikap seperti ini, Bunda tidak perlu merasa khawatir akan kehilangan rasa hormat darinya. Justru sebaliknya, ia akan semakin menghormati dan menghargai Bunda sebagai orangtua.

5. Beri Bimbingan

Jika Si Buah Hati mengobrak-abrik buku dari lemari penyimpanan, Bunda jangan langsung marah. Alihkan saja perhatiannya dengan mengajak kegiatan lain. 

Misalnya dengan mengatakan, "Bukunya jangan dilempar-lempar dong...dibaca saja yuk, bareng Bunda." Dengan begitu, Si Buah Hati akan bersikap terbuka dan menerima ajakan Bunda.

6. Beri Peringatan dan Hukuman

Ketika Si Buah Hati tahu aturan yang berlaku di rumah, Bunda cukup bertanya atau mengingatkannya ketika melanggar. Jika ia tetap mengulangi dan tampak tak peduli dengan aturan itu, Bunda bisa memberikannya hukuman. Jangan menggunakan hukuman fisik ya Bunda. 

Bunda bisa memberikannya hukuman berupa konsekuensi. Misalnya Si Buah Hati tidak mau tidur siang, Bunda dapat melarangnya menonton film favorit pada sore hari atau bermain game. Karena merasa tidak dapat menikmati kesukaannya, Si Buah Hati pun berusaha tidak akan melanggar peraturan lagi.

7. Hadapi Rengekan

Ada kalanya Si Buah Hati meminta sesuatu dengan merengek atau menangis kencang selama beberapa waktu. Di momen ini, sebaiknya Bunda tidak langsung mengabulkan permintaan Si Buah Hati. 

Bila iya, Si Buah Hati akan selalu menjadikan rengekan dan tangisan untuk mencapai keinginannya. Yang sebaiknya Bunda lakukan adalah mengatakan dengan tegas bila tidak akan mengabulkan permintaan yang diajukan dengan merengek atau menangis. Lalu katakan, "Bunda mau memenuhinya kalau adek meminta dengan cara berbicara yang baik dan sopan." sehingga ia akan belajar cara meminta yang baik dan tidak menjadi anak manja.

8. Contoh Baik

Bunda mungkin pernah satu kali berselisih pendapat atau berdebat dengan Ayah, di hadapan Si Buah Hati. Bila memang begitu, ada baiknya Bunda tidak mengulanginya. Karena sikap yang Bunda dan Ayah tunjukan akan cepat diserap dan ditiru Si Buah Hati. Sehingga tidak tertutup kemungkinan ia akan menirunya dan berani mendebat Bunda pada suatu hari.

9. Tunjukkan Sikap Positif

Terlalu banyak waktu Bunda yang terbuang jika hanya memberikan kritik terhadap sikap buruk Si Buah Hati. Sesekali ucapkanlah pujian atas sikap positif yang sudah ia tunjukan. 

Misalnya, "Bunda senang lho, lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula". Apresiasi seperti itu akan membuat Si Buah Hati merasa dihargai, sehingga akan membuatnya senang bersikap baik.

Dukung perkembangan Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Yuk, Latih Disiplinkan Si Kecil Tanpa Kekerasan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Si Buah Hati Tidak Jadi Anak Pemalu

Published date

Ketika anak lain sudah memiliki teman, Si Buah Hati masih saja malu-malu untuk mulai berteman dengan lingkungan sekitarnya. Bunda tentu khawatir, jangan-jangan nanti dia tidak punya teman gara-gara jadi anak pemalu. Anak pemalu cenderung menarik diri. Mereka kerap menempel pada orangtua, menangis, atau mengamuk bila dipaksa berhadapan dengan hal-hal baru di hadapan orang yang tidak dekat dengannya.

Menjadi anak pemalu memang dianggap sangat tidak membantu, terutama di dunia sekarang ini, di mana anak-anak diharapkan berada di luar sana dan menjadi yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam interaksi sosial. Tetapi, anak pemalu juga punya segi positif. Umumnya mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang menganalisis setiap situasi secara utuh sebelum “masuk.” Anak-anak seperti ini cenderung membuat keputusan bijak.

Penanganan terbaik dengan memberi banyak waktu, dukungan, dan kesabaran bagi mereka untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru. Jika Bunda memiliki anak pemalu, tugas kita untuk membantunya membangun kepercayaan diri dan mengajarkan kepadanya cara berinteraksi sosial. Selain itu, cobalah tip berikut mengatasi anak pemalu seperti yang disarankan Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog.,;

Jangan memberi anak label

Bagaimana cara kita berbicara kepada anak-anak akan menjadi suara batin mereka. Jika orang tua secara terbuka memberi label pemalu pada Si Buah Hati, tidak percaya diri atau negatif, maka itu hanya akan meningkatkan masalah karena Si Buah Hati akan mulai mempercayainya. Sebaiknya, bicarakan hal-hal positif tentang Si Buah Hati dan membantunya berkembang lebih baik.

Dorong interaksi satu lawan satu

Interaksi yang dimaksud adalah anak yang cenderung melakukan interaksi dan bermain dengan anak seusianya. Anak-anak memiliki cara berkomunikasi dan bergaul sendiri, jadi biarlah hal itu terjadi secara alami. Bunda hanya perlu sering membawanya ke tempat di mana ia akan bertemu dengan anak seusianya. Misalnya, seperti taman, arena bermain agar Si Buah Hati terbiasa berinteraksi dengan anak-anak lain seusianya.

Jelaskan di depan tentang situasi yang diharapkan

Setiap anak dapat merasa tidak nyaman dalam situasi tertentu atau menghadapi orang yang baru ia temui, terutama jika Si Buah Hati adalah tipe pemalu. Untuk membuatnya nyaman, katakan padanya ke mana Bunda akan pergi dan apa yang akan terjadi, siapa saja orang yang akan ia temui dan berapa lama Bunda akan berada di sana. Jika perlu lakukan role play bersama anak yang menyerupai situasi yang akan dihadapinya.

Jadilah penyemangat

Terus dorong Si Buah Hati untuk melakukan percakapan, lebih percaya diri, lebih vokal dan tidak takut berbicara di depan orang atau dalam situasi apa pun. Rayakan rasa percaya dirinya saat ia telah berusaha dan memuji prestasinya. Dalam situasi ketika ia merasa sangat malu, bicarakan prestasinya yang lalu dan bantulah Si Buah Hati untuk percaya bahwa ia dapat melakukannya lagi.

Bicarakan tentang pentingnya kontak mata

Kapan pun Bunda berbicara dengannya, pastikan untuk melakukan kontak mata. Katakan padanya mengapa penting untuk melakukan kontak mata saat ia berbicara dengan siapa pun. Bantu Si Buah Hati berlatih di rumah, dan bersikaplah sangat lembut saat mencoba menceritakan kepadanya apa yang harus dilakukan dan bagaimana ia bisa lebih percaya diri.

Pahami rasa malunya dengan tidak memojokkan ketika sikap malunya muncul

Misalnya saat anak malu dan tidak mau bersalaman saat diajak bertamu, pahami dan berikan kesempatan pada anak dengan mengatakan, “Kalau belum mau salaman sekarang tidak apa-apa, nanti salamannya pas kita mau pamit aja ya.”

Bunda yuk baca juga artikel mengenai sifat pemalu Si Buah Hati di artikel “Tumbuhkan Kepercayaan Diri pada Anak Pemalu"

Image Article
Agar Si Kecil Tak Jadi Anak Pemalu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off