1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Cara Mendidik Anak Umur 1 Tahun dengan Stimulasi Tepat

Published date

Tumbuh kembang anak, terutama di usia dini, tidak dapat lepas dari peran orang tua. Bagaimana Si Buah Hati bertumbuh akan sangat dipengaruhi oleh cara Bunda mendidiknya.

Karenanya, Bunda perlu cara yang tepat dalam mendidik anak agar Si Buah Hati dapat tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan.

Artikel ini akan membahas seputar cara mendidik anak umur 1 tahun agar cerdas terutama untuk perkembangan motorik dan linguistiknya. Cari tahu juga perkembangan yang dicapai anak usia 1 tahun.

Perkembangan Anak Umur 1 Tahun

Tumbuh kembang setiap anak bisa berbeda-beda meski usianya sama. Namun, ada beberapa pencapaian anak yang bisa menjadi acuan Bunda dalam memantau perkembangan Si Buah Hati.

Berikut beberapa perkembangan anak yang mungkin sudah dicapai Si Buah Hati saat usia 1 tahun:

1. Perkembangan motorik

● Mulai berjalan dan sudah bisa mengambil beberapa langkah tanpa dibantu
● Sudah bisa mengambil posisi duduk tanpa bantuan orang lain
● Dapat berdiri dan berjalan sambil berpegangan pada meja atau kursi

2. Perkembangan linguistik

● Mulai bisa menggunakan bahasa tubuh, seperti melambaikan tangan
● Mengucapkan kata pertama yang sederhana, seperti 'mama'
● Semakin sering mengoceh
● Dapat merespon kalimat permintaan yang sederhana
● Mencoba mengulang suara atau kata yang didengar

3. Perkembangan kognitif

● Mulai mencoba menirukan gerakan atau gestur dari Bunda
● Membenturkan dua buah mainan atau objek benda dengan kedua tangan
● Mencari benda yang disembunyikan
● Melihat ke arah benda yang disebutkan Bunda
● Memasukkan dan mengeluarkan objek dari kotak atau keranjang mainan

4. Perkembangan emosional

● Semakin menunjukkan keterikatan dengan orang yang dekat dengannya, seperti Bunda atau pengasuhnya
● Menangis jika ditinggalkan sendiri dan senang saat dekat dengan Bunda
● Merasa takut atau malu saat berada di sekitar orang yang tidak dikenal
● Mencari perhatian dengan mengoceh atau membuat suara-suara1

Cara mendidik anak umur 1 tahun agar cerdas perlu memperhatikan perkembangan yang telah dicapai Si Buah Hati. Berikan juga stimulasi yang tepat agar anak dapat berkembang sesuai yang diharapkan orang tua.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Membaca

Tips Cara Mendidik Anak Umur 1 Tahun agar Cerdas

Pernahkah Bunda bertanya-tanya, apa yang harus diajarkan ke anak 1 tahun? Karena sebagai orang tua, Bunda merupakan guru pertama bagi Si Buah Hati dan anak belajar banyak hal pertama kali dari orang tuanya.2

Salah satu cara merawat anak 1 tahun agar cerdas adalah dengan memberikan stimulasi yang tepat. Stimulasi ini merupakan aktivitas yang bertujuan mendorong perkembangan kemampuan anak, baik secara fisik, kognitif, maupun sosial.

Untuk hasil yang optimal, pemberian stimulasi perlu dilakukan sejak dini, saat sistem saraf berkembang pesat.3

Bunda dapat menggunakan percakapan, permainan, membacakan buku, atau bernyanyi dengan penuh cinta dan kasih sayang sebagai bentuk stimulasi untuk Si Buah Hati. Meski terlihat sederhana, namun pengaruhnya pada anak dapat sangat signifikan.

Melalui interaksi dan respons orang tua kepada anak, Bunda telah menstimulasi koneksi saraf yang akan menjadi pondasi perkembangan otak, kesehatan, dan kesejahteraan Si Buah Hati di masa depannya.4

Lalu, bagaimana cara mengajarkan anak usia 1 tahun agar cerdas secara motorik dan linguistik? Berikut contoh stimulasi yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati:

1. Stimulasi untuk perkembangan motorik

Kemampuan motorik berkaitan dengan fungsi gerak tubuh. Dibagi menjadi motorik halus untuk gerakan yang melibatkan jari dan tangan, serta motorik kasar untuk gerakan dengan otot besar, seperti berjalan.5

Stimulasi untuk motorik anak, contohnya:

● Bermain balok susun atau menyusun mainan. Menyusun balok atau mainan lain membantu melatih kemampuan motorik halus dengan memegang dan menumpuk objek.6
● Bermain dengan kreativitas. Permainan kreatif seperti menggambar dan mewarnai dapat melatih motorik halusnya untuk memegang benda kecil seperti alat tulis.7
● Ajak anak bermain di luar ruangan, seperti taman. Anak bisa latihan berjalan dan melatih motorik kasarnya dengan bebas.8

2. Stimulasi untuk perkembangan linguistik

Kemampuan linguistik berhubungan dengan kemampuan anak dalam berkomunikasi. Kemampuan ini penting untuk mengekspresikan diri, berpikir dan belajar, mengatasi masalah, hingga menjalin hubungan sosial.9  Stimulasi untuk kemampuan bahasa, misalnya:

● Membacakan buku cerita untuk anak, tidak hanya menjelang waktu tidur tetapi juga saat bermain bersama. Bacakan buku dengan suara keras dan jelas untuk mendorong kemampuan bahasa anak.10
● Bicara pada anak di setiap kesempatan, seperti saat bermain, menyuapi, atau memandikan anak.11
● Ajak anak bermain bersama teman sebaya. Meskipun anak usia 1 tahun belum lancar berbicara, bermain bersama mendorong anak untuk saling berinteraksi.12

Selain memberi stimulasi anak 1 tahun agar cerdas, Bunda juga dapat mendorong perkembangan Si Buah Hati melalui asupan bergizi dari makanan dan minuman sehari-hari. Bila perlu, berikan juga susu pertumbuhan, seperti susu DANCOW 1+ Imunutri.

DANCOW 1+ Imunutri mengandung tinggi protein, kalsium, zat besi, DHA, dan Omega 3 & 6. Diformulasi khusus bagi Si Buah Hati usia 1-3 tahun agar tumbuh cerdas.

Itulah penjelasan seputar cara mendidik anak umur 1 tahun agar cerdas dan tips stimulasinya untuk Si Buah Hati.

 

 

Sumber:

  1. Your toddler's developmental milestones at 1 year - Unicef. Retrieved May 27 2024 from https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-toddlers-developmental-milestones-1-year
  2. Della Porta SL, Sukmantari P, Howe N, Farhat F and Ross HS (2022) Naturalistic Parent Teaching in the Home Environment During Early Childhood. Front. Psychol. 13:810400. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.810400
  3. Importance of Early Stimulation - Unacademy. Retrieved May 27 2024 from https://unacademy.com/content/kerala-psc/study-material/child-development-and-welfare/importance-of-early-stimulation/
  4. For the development of a young child, stimulation and early learning make a world of difference - Unicef. Retrieved May 27 2024 from https://www.unicef.org/zimbabwe/stories/development-young-child-stimulation-and-early-learning-make-world-difference
  5. Toddler development - motor skills - Pregnancy Birth and Baby. Retrieved May 27 2024 from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/toddler-development-motor-skills
  6. 25 Fun and Engaging Activities for 1-Year-Olds - Healthline. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthline.com/health/childrens-health/activities-for-one-year-olds
  7. Movement and play: toddlers - Raising Children. Retrieved May 27 2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/play-toddler-development/movement-play-toddlers
  8. Toddler development - motor skills - Pregnancy Birth and Baby. Retrieved May 27 2024 from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/toddler-development-motor-skills
  9. Language development in children: 0-8 years - Raising Children. Retrieved May 27 2024 from https://raisingchildren.net.au/babies/development/language-development/language-development-0-8
  10. Major Domains in Child Development - Parents. Retrieved May 27 2024 from https://www.parents.com/developmental-domains-how-children-grow-and-change-8630985
  11. Parenting tips for the first two years of life - Unicef. Retrieved May 27 2024 from https://www.unicef.org/parenting/child-development/baby-tips#1-2-years
  12. 9 Ways to Boost Your Baby's Language Development - Parents. Retrieved May 27 2024 from https://www.parents.com/baby/development/talking/signs-of-talking/
Image Article
Cara Mendidik Anak Umur 1 Tahun dengan Stimulasi Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Cara Ajarkan Si Buah Hati Sayang Binatang

Published date

Alisha suka mendengarkan dongeng tentang binatang yang selalu dibacakan Shinta, sang Bunda. Salah satu tokoh utama pada kisah-kisah itu adalah kelinci. Alisha selalu membayangkan bagaimana kelinci bermain, melompat, hingga menggerogoti wortel yang segar.

Suatu hari, Shinta membeli seekor kelinci untuk Alisha yang masih berusia 1 tahun. Shinta sudah mempersiapkan diri kalau awal perkenalan Alisha dengan seekor kelinci betulan dimulai dengan buruk. “Saya kira Alisha akan takut, ternyata dia malah langsung menggendongnya,” kata Shinta ketika dihubungi akhir Juli 2015 lalu.

Sekarang Alisha sudah berusia 3 tahun. Shinta merasa Alisha sudah cukup umur dan memintanya agar juga ikut merawat kelinci, bukan hanya bermain saja. “Agar dia bisa lebih bertanggung jawab,” kata Shinta. Maka, setiap hari Alisha ikut memberi makan kelincinya.

Shinta tidak khawatir Alisha akan terpapar penyakit yang bisa dibawa kelinci. Sebab dia selalu memastikan kelinci Alisha dalam keadaan bersih. Selain itu, beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat memelihara binatang adalah tempat makanan hewan dari jangkauan Si Buah Hati. Bila tiba waktunya memberi makan peliharaan, pastikan kegiatan itu dilakukan bersama dengan Ayah atau Bunda.

Terlebih lagi, Alisha mendapatkan perlindungan dari dalam karena mengonsumsi DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sehingga Shinta bisa merasa tenang dan membiarkan Alisha bereksplorasi bersama peliharaannya.

Kini Alisha ingin punya peliharaan selain kelinci. Dia ingin merawat seekor bebek seperti yang ada dalam buku ceritanya yang baru.

Si Buah Hati perlu didorong untuk berteman dengan binatang sejak dini. Berdasarkan jurnal berjudul Sarana Bantu Terapi Kognitif Perilaku untuk Anak Penderita Zoophobia, interaksi dengan binatang dapat memicu hormon oxytocin. Hormon kasih sayang ini dapat memberikan efek nyaman dan mengurangi stres.

Memelihara binatang akan menumbuhkan rasa empati Si Buah Hati kepada sesama makhluk hidup. Selanjutnya akan menumbuhkan rasa kemanusiaan sehingga dia bisa berempati kepada orang lain. Menurut Shinta, setelah Alisha memelihara kelinci, dia jadi tahu bagaimana memperlakukan makhluk yang sakit dan mati. “Kini dia paham kalau makhluk yang mati harus dikubur,” ujarnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan agar anak menyayangi binatang. Salah satunya dengan mendongeng seperti yang selalu dilakukan Shinta untuk Alisha. Tapi, ada beberapa trik lain agar Si Buah Hati sayang binatang.

Orang tua yang Memelihara Binatang

Cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk mendekatkan Si Buah Hati dengan hewan tentu saja dari contoh yang diperlihatkan oleh Ayah dan Bunda. Setiap hari Si Buah Hati melihat orangtuanya memberi makan, memandikan, dan membelai bulu binatang peliharaannya. Lama-kelamaan dia juga akan menjadi sayang pada binatang.

Perkenalkan lewat suara

Saat ini banyak mainan anak yang bisa memproduksi bunyi berupa suara binatang. Bunda bisa memperkenalkan Si Buah Hati kepada berbagai jenis hewan melalui suara-suara yang lucu. Kemudian, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ke luar rumah untuk menunjukkan sosok hewan yang selama ini dikenalnya lewat suara.

Bertamasya ke Taman atau Kebun Binatang

Bunda bisa ajak Si Buah Hati bermain di taman. Di sana, Bunda bisa bercerita tentang berbagai macam hewan yang ada di sekitar area bermain seperti kucing, anjing, atau burung merpati. Sesekali Bunda bisa membawa Si Buah Hati ke kebun binatang. Koleksi hewan di kebun binatang lebih kaya. Sehingga Si Buah Hati juga bisa melihat harimau, gajah, beruang, dan binatang lain yang tidak bisa ditemui di sekitar rumah.

Yuk Bunda, dekatkan Si Buah Hati pada binatang, agar dia menjadi anak yang penyayang.

Image Article
Agar si Kecil Sayang Binatang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menyapih Anak Umur Berapa? Simak Penjelasannya Di Sini

Published date

Bunda pasti setuju bahwa Air Susu Ibu atau ASI adalah asupan terbaik untuk Si Buah Hati. Terutama ASI eksklusif sampai Si Buah Hati berusia 6 bulan. Tapi seiring pertumbuhannya, kebutuhan gizi hariannya turut bertambah dan tak lagi tercukupi oleh ASI.

Memasuki usia toddler (12-36 bulan), Si Buah Hati akan semakin aktif bereksplorasi dan tentu memerlukan berbagai makanan bergizi sebagai sumber gizi hariannya. Ditambah lagi produksi ASI Bunda mulai menurun. Mungkin Bunda akan mulai mempertimbangkan untuk menyapih Si Buah Hati.

Namun terkadang timbul keraguan saat hendak menyapih Si Buah Hati. Pertanyaan yang kerap muncul adalah menyapih anak umur berapa, bagaimana cara menyapih yang efektif, atau kekhawatiran berkurangnya ikatan Bunda dan Si Buah Hati.

Daripada bingung, yuk Bunda cari jawaban dan penjelasannya di artikel ini!

Menyapih Anak Umur Berapa?

Salah satu yang sering menjadi pertanyaan Bunda adalah menyapih anak umur berapa. Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti untuk mengetahui umur berapa menyapih anak. Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proses penyapihan dilakukan setelah anak berusia 2 tahun.

Lantas, apakah Si Buah Hati sudah tidak boleh menyusu setelah berusia 2 tahun? Faktanya, menyusui anak lebih dari 2 tahun tetap boleh dilakukan dan bahkan memberikan keuntungan tersendiri, seperti menambah kecukupan gizi, meningkatkan imunitas, memberikan kenyamanan pada Si Buah Hati, serta mempererat hubungan Bunda dengan Si Buah Hati.

Baca Juga: 7 Langkah Menyapih Si Buah Hati agar Bebas Drama

Tips Efektif Menyapih Anak

Setelah memahami menyapih anak sebaiknya umur berapa, Bunda mungkin berpikir cara yang efektif untuk menyapih Si Buah Hati. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bermanfaat:

Lewatkan waktu menyusui

Tips pertama adalah melewatkan waktu menyusui. Misalnya, jika biasanya Bunda menyusui Si Buah Hati tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam, maka Bunda bisa mulai melewatkan waktu menyusui di siang hari. Setelah Si Buah Hati terbiasa bisa dilanjutkan dengan melewatkan waktu menyusui di pagi atau malam hari.

Mempersingkat waktu menyusui

Selain melewatkan waktu menyusui, cara lainnya adalah mempersingkat waktu Bunda menyusui Si Buah Hati. Setelah perlahan mengurangi dan mempersingkat waktu menyusui, produksi ASI Bunda akan berkurang secara bertahap dan mencegah pembengkakan.

Beri distraksi

Alihkan perhatian Si Buah Hati pada waktu ia biasa menyusu dengan hal lain yang disukainya. Bisa dengan camilan atau mainan favorit Si Buah Hati. Bisa juga dengan mengajaknya berjalan-jalan.

Kenalkan cara minum susu dengan gelas

Cobalah mulai mengenalkan Si Buah Hati dengan memberinya susu dalam gelas. Perlahan ganti waktu menyusui Si Buah Hati dengan segelas susu pertumbuhan yang bergizi. Cara ini dapat mengurangi kebiasaan menyusu Si Buah Hati dengan tetap menjaga asupan gizinya.

Lakukan secara bertahap

Tips terakhir yang tidak kalah penting adalah lakukan proses penyapihan secara bertahap. Jangan langsung menghentikan pemberian ASI kepada Si Buah Hati.

Menjaga Ikatan Bunda dengan Si Buah Hati

Menyapih Si Buah Hati bisa menjadi tantangan tersendiri untuk Bunda. Di satu sisi, mungkin Bunda tidak ingin melepas momen bonding bersama Si Buah Hati saat menyusui. Namun, menyapih bukan berarti kehilangan momen tersebut, melainkan awal mempererat ikatan dengan cara yang berbeda.

Pada tahap perkembangan anak di usia toddler, kehangatan dengan Si Buah Hati dapat diciptakan lewat berbagai aktivitas bersama. Berikut ini beberapa aktivitas agar masa penyapihan lebih menyenangkan.

1. Memijat Si Buah Hati dengan Lembut

Menurut Dr. Ann Critz, spesialis tumbuh kembang anak dari Emory University School of Medicine, menyentuh Si Buah Hati sesering mungkin dapat mempererat bonding antara Bunda dan buah hati. Pijatan lembut Bunda akan membuat Si Buah Hati merasa nyaman dan membantu tubuhnya berkembang optimal.

2. Membacakan Buku Cerita

Aktivitas membaca buku cerita bersama juga dapat menjadi momen spesial antara Bunda dan Si Buah Hati. Membaca akan membantu Si Buah Hati mengenal suara, kata-kata, dan bahasa. Aktivitas membaca juga dapat meningkatkan kinerja otak serta merangsang rasa ingin tahu.

3. Sering Mengajak Si Buah Hati Mengobrol

Berbagi cerita dapat membantu Bunda dan Si Buah Hati saling memahami. Sesingkat apapun waktu Bunda bersama Si Buah Hati akan membantu mempererat hubungan keduanya. Bunda dapat menstimulasi Si Buah Hati bercerita dengan menanyakan hal menarik yang ia temukan setiap hari.

4. Jalan-jalan Berdua dengan Si Buah Hati

Cara ini cukup efektif untuk menumbuhkan ikatan antara Bunda dan Si Buah Hati saat masa penyapihan. Buatlah agenda jalan-jalan dengan destinasi yang ramah anak. Bunda bisa melakukannya di akhir pekan.

5. Buat Momen Minum Susu Lebih Hangat

Saat masa penyapihan, Bunda bisa tetap membuat momen minum susu Si Buah Hati menjadi lebih hangat. Usap rambutnya dan beri pelukan kepada Si Buah Hati saat ia berhasil menghabiskan susunya.

Menyapih merupakan tahapan yang harus dilalui Si Buah Hati. Bunda bisa mendukung tumbuh kembang selama masa penyapihan dengan memenuhi kebutuhan gizinya dan dukung Si Buah Hati tetap bebas bereksplorasi.

DANCOW hadir sebagai pilihan susu pertumbuhan yang mendukung kebutuhan gizi Si Buah Hati sesuai tahapan usianya. Untuk Si Buah Hati usia toddler (1-3 tahun), Bunda bisa berikan DANCOW 1+ Imunutri.

Susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan khusus untuk bantu dukung daya tahan tubuh anak usia 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, DHA, omega 3 & 6, serat pangan inulin, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

DANCOW 1+ Imunutri tersedia dalam tiga pilihan rasa, yakni Madu (200 gram-1000 gram), Vanila (200 gram-1000 gram), dan Cokelat (800 gram).

Bagaimana Bunda? Tentu sudah lebih paham tentang bagaimana menyapih Si Buah Hati dan semoga sudah tidak bingung lagi akan menyapih anak umur berapa? Semoga Bunda dan Si Buah Hati sehat selalu ya!

Image Article
Bagaimana Cara Tetap Kompak dengan Si Kecil di Masa Penyapihan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat waktu tidur anak

Published date

Waktu tidur anak merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan dan perkembangan optimal pada tahap pertumbuhan. Kualitas dan jumlah tidur yang cukup akan memberikan dampak positif terhadap kognisi, emosi, dan kesejahteraan umum anak-anak. 

Manfaat dari waktu tidur anak yang lebih awal dan rutinitas tidur yang teratur lebih dari sekadar memastikan Si Buah Hati mendapat tidur yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas waktu tidur yang konsisten berkaitan dengan tidur yang sehat pada anak kecil. 

Misalnya, batita yang melakukan rutinitas yang sama setiap malam cenderung memiliki waktu tidur lebih awal, tertidur lebih cepat, dan terbangun lebih sedikit di malam hari. Namun, manfaatnya mungkin tidak hanya itu saja. 

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa mengikuti rutinitas waktu tidur anak, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, dapat membantu meningkatkan keterampilan bahasa, membaca, dan menulis, serta berdampak positif pada cara mereka mengelola emosi. Kemajuan dalam perkembangan ini akan dapat membentuk ikatan orang tua-anak yang lebih kuat dan menghasilkan lingkungan keluarga yang lebih bahagia. 

Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), anak usia prasekolah (3-5 tahun) membutuhkan tidur selama 10-13 jam per malam, sementara anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) membutuhkan tidur selama 9-12 jam per malam. Setiap anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, namun memenuhi durasi tidur yang direkomendasikan akan memberikan dukungan penting bagi perkembangan mereka.

Baca Juga: Kualitas Tidur Bantu Tingkatkan Kecerdasan Anak

Efek jangka panjang 

Selain berdampak pada komunikasi dan perilaku, kurang tidur juga dapat menimbulkan dampak fisik dalam jangka panjang. Sebuah studi penelitian terhadap hampir 1000 anak mengeksplorasi apakah anak-anak usia prasekolah yang memiliki waktu tidur anak yang lebih awal memiliki risiko lebih rendah terkena obesitas pada masa remaja.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak kecil yang tidur lebih awal pada hari kerja (atau sebelum jam 8 malam) memiliki kemungkinan setengah kali lebih kecil untuk mengalami obesitas dibandingkan anak-anak yang memiliki waktu tidur terlambat saat mereka sudah remaja.

Penelitian baru, yang dilakukan pada anak-anak berusia antara tiga dan lima tahun, meneliti dampak rutinitas sebelum tidur. Para peneliti mengukur konsep anak tentang warna, angka, huruf, ukuran, dan bentuk sebagai cara untuk menilai kesiapan sekolah. Rutinitas waktu tidur yang optimal (yang mencakup konsistensi, menyikat gigi, membaca buku, dan menghindari camilan dan minuman sebelum tidur) pada anak-anak prasekolah dikaitkan dengan skor kesiapan sekolah yang lebih tinggi, serta kesehatan gigi yang lebih baik. 

Adapun pengaruh teknologi terhadap waktu tidur anak juga perlu diperhatikan. Penggunaan gadget dan paparan cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur. Disarankan untuk menghindari penggunaan gadget pada waktu tidur anak atau setidaknya membatasi waktu penggunaan mereka sebelum tidur.

Mengikuti rutinitas waktu tidur anak yang teratur pada waktu yang sama setiap malam—misalnya memandikan balita, memakaikan piyamanya, membantunya menyikat gigi, dan membaca cerita bersama—juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, jika Bunda belum menerapkan rutinitas tidur sebelum tidur, sekaranglah saatnya untuk melakukannya. 

Image Article
Manfaat waktu tidur anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Baca Label Kemasan DANCOW dengan Teliti Sebelum Membeli!

Published date

Sebagai orang tua, Bunda pasti berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik bagi anak. Salah satunya dengan memilih susu DANCOW sebagai susu pertumbuhan Si Buah Hati.

Apa saja yang perlu diperhatikan dari label susu DANCOW? Ikuti langkah-langkah berikut ini, ya Bunda! 

Cek Logo Halal dan Nomor BPOM

Hal pertama yang perlu Bunda perhatikan pada kemasan susu DANCOW adalah keberadaan logo halal dan juga nomor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pada kemasan susu DANCOW, logo halal dan nomor BPOM bisa Bunda temukan di sisi depan kemasan bagian pojok kiri bawah.

Logo halal pada kemasan merupakan tanda bahwa produk pangan yang dimaksud telah memiliki sertifikasi halal. Sementara nomor BPOM menjadi bukti produk sudah mendapatkan izin edar dari BPOM.

Periksa Tabel Informasi Nilai Gizi

Selanjutnya, Bunda juga perlu memeriksa tabel informasi nilai gizi yang terdapat pada bagian sisi samping kanan kemasan susu DANCOW.

Dalam tabel tersebut akan tertera informasi mulai dari aturan takaran saji dan jumlah energi yang dapat diperoleh untuk tiap takaran saji.

Serta terdapat rincian nilai gizi dalam produk susu, seperti jumlah lemak, protein, karbohidrat, hingga vitamin dan mineral yang terkandung di dalam produk susu.

Pencantuman tabel informasi nilai gizi pada kemasan tersebut juga harus sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh BPOM. Berikutnya yang perlu Bunda perhatikan dari label kemasan susu DANCOW adalah kode produksi dan tanggal kedaluwarsa.

Kode produksi merupakan kombinasi nomor yang memuat informasi mengenai riwayat produksi, nomor batch dan atau waktu produksi. Kode produksi ini wajib dicantumkan pada bagian kemasan yang mudah dilihat dan dibaca.

Sedangkan, tanggal kedaluwarsa merupakan keterangan batas akhir suatu produk pangan yang dapat dijamin mutunya, sepanjang disimpan sesuai petunjuk dari produsen.

Keterangan kedaluwarsa ini minimal memuat informasi bulan dan tahun. Bisa juga ditambahkan tanggal. Selain itu, biasanya didahului dengan tulisan "Baik digunakan sebelum / Best before".

Harap diperhatikan untuk keterangan kedaluwarsa, ya Bunda. Karena setelah melewati waktu yang ditentukan kondisi produk akan mulai kehilangan nilai gizinya sehingga manfaat yang diperoleh juga akan berkurang.

Kode produksi dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan susu DANCOW bisa Bunda temukan di bagian atas kemasan.

Jangan mengonsumsi susu melewati tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan agar Si Buah Hati mendapatkan manfaat susu DANCOW secara optimal. 

Baca Juga: Apa Fungsi Laktosa pada Susu Pertumbuhan? Cek di Sini!

Kandungan Gizi Susu DANCOW

Susu DANCOW memiliki kandungan berbagai gizi yang penting bagi tumbuh kembang anak, di antaranya DHA, zat besi, serta omega 3 & 6. DANCOW juga tinggi kalsium, protein, vitamin D, A, C, E dan zinc. Juga mengandung mineral seperti kalium, fosfor, magnesium dan selenium.

Diformulasikan untuk anak Indonesia, mengonsumsi susu DANCOW dapat dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.

Susu DANCOW tersedia dalam berbagai kategori, yakni DANCOW 1+ Imunutri untuk anak usia 1-3 tahun yang tersedia dalam varian rasa DANCOW vanila dan madu.

Kemudian, DANCOW 3+ Imunutri untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun. Tersedia dalam varian rasa madu, vanila, dan cokelat. Juga ada susu DANCOW 5+ tahun, yang tersedia dalam varian rasa madu, vanila, dan cokelat.

Kabar baiknya, seluruh rangkaian DANCOW 1+,3+ dan 5+ juga sudah 0 gram sukrosa lho, Bunda. Melansir dari Healthline, sukrosa merupakan gula disakarida yang terbuat dari gabungan dua monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa. Sukrosa atau gula meja (gula pasir) merupakan jenis gula yang biasa digunakan sebagai tambahan pada makanan dan minuman manis, termasuk susu.

Selain memberikan rasa manis tambahan pada makanan atau minuman, sukrosa juga bisa menjadi sumber energi bagi tubuh untuk mendukung kinerja fungsi organ, sehingga kita dapat beraktivitas dengan nyaman. Sayangnya, penggunaan sukrosa secara berlebih dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan pada anak-anak, seperti obesitas, penyakit jantung, dan juga diabetes tipe 2.1

Nah, berbagai informasi nilai gizi produk DANCOW bisa Bunda temukan dalam tabel gizi susu DANCOW yang terdapat pada kemasan produknya.

Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak membeli susu DANCOW. Jadi, jangan lupa, selalu perhatikan label kemasan sebelum membeli ya, Bunda!

Disclaimer

Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya. Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.

 

Sumber:

  1. Sucrose, Glucose, Fructose. What Are They?. Retrieved October 24 2024, rom https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#what-are-they

Image Article
Yuk, Baca Label Kemasan DANCOW dengan Teliti Sebelum Membeli!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Waktu makan keluarga penting

Published date

Duduk dengan keluarga dan makan bersama adalah salah satu kebahagiaan dalam hidup yang sederhana. Ini adalah kesempatan bagi batita Bunda untuk belajar bagaimana waktu makan bisa menjadi pengalaman bersama yang menyenangkan, penuh percakapan dan tawa. Dan manfaatnya tidak hanya sampai di situ. Makan bersama keluarga adalah bagian penting dalam membantu batita Bunda belajar menyukai berbagai makanan bergizi. Jika seluruh keluarga sebagai panutan, batita Bunda akan terdorong untuk mencoba, dan menikmati, makanan sehat dan seimbang seperti yang Bunda makan.

Meskipun kehadiran batita di meja makan kadang-kadang dapat membawa tantangan, menikmati makanan bersama dapat membantu keluarga tetap terhubung, dan juga dapat mengajarkan anak-anak kebiasaan makan yang sehat seumur hidup.

Duduklah di meja 

Saat anak Bunda semakin mahir untuk makan sendiri, inilah saat yang tepat untuk melanjutkan kebiasaan makan bersama sebagai satu keluarga sesering mungkin. Cobalah untuk membuat waktu makan konsisten dan libatkan anak Bunda sebanyak mungkin—mungkin dengan meminta dia membantu “menata” meja. Ini mungkin berarti meletakkan cangkir dan peralatan makannya sendiri di atas meja. Ikut serta dalam menyiapkan makanan secara rutin akan membantu batita Bunda terbiasa dengan rutinitas tersebut.

Batita Bunda dapat duduk satu meja bersama Bunda, namun tidak terlalu lama. Pastikan dia duduk dalam posisi yang nyaman dan dapat melihat anggota keluarga lainnya. Hindari gadget dan gangguan lainnya.

Saat menawarkan anak Bunda makanan bergizi dengan tekstur yang sesuai dengan usianya, lakukan yang terbaik untuk menjadi teladan dalam pola makan sehat. Tunjukkan padanya betapa Bunda menikmati makanan yang sama yang dia makan, dan bersemangatlah untuk mencoba rasa baru.

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang

Menyemangati dengan lembut

Jika anak Bunda enggan mencoba makanan baru, teruslah menawarkannya dan memberikan semangat tanpa memaksanya. Sebuah penelitian baru-baru ini mengamati cara orang tua mendesak, atau mendorong, batita mereka untuk mencoba makanan baru. Hasilnya menunjukkan bahwa kata-kata penyemangat, jika digunakan dalam jumlah sedang, dapat membantu memperkenalkan makanan baru kepada batita.

“Rata-rata, dibutuhkan sekitar 2,5 dorongan sebelum seorang anak mau mencoba makanan baru, jadi sedikit upaya pun pasti ada gunanya,” kata Lisa Fries, PhD, Spesialis Ilmu Perilaku di Nestlé Research di Swiss. “Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang paling banyak makan sayur memiliki orang tua yang menggunakan kata-kata penyemangat daripada imbalan atau tekanan yang tidak semestinya. Kata-kata penyemangat mencakup mengapa anak harus mencicipi makanan tersebut, manfaat kesehatannya (“akan membuat kamu besar dan kuat”), atau perbandingannya dengan makanan yang sudah dikenalnya (“seperti kismis besar”).”

Efek pada berat badan 

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang ikut makan bersama keluarga memiliki risiko kelebihan berat badan yang lebih kecil. Hal ini memerlukan perencanaan, kesabaran, dan ketekunan, dan hasil dari pertumbuhannya yang sehat sepadan dengan usaha yang dilakukan.

Mempraktikkan pemberian makan yang responsif—menciptakan lingkungan yang hangat dan positif untuk makan bersama keluarga, memperhatikan tBunda-tBunda lapar dan kenyang pada anak Bunda, dan menjadi teladan dalam memilih makanan yang bervariasi dan bergizi—juga akan membantunya menuju pola makan mandiri yang sehat.

Image Article
Waktu Makan Keluarga: Mengapa Makan Bersama Penting
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengapa batita membutuhkan serat dan biji-bijian utuh

Published date

Serat merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan tubuh karena dapat membantu pencernaan dan dapat membantu mencegah sembelit. Ini adalah jenis karbohidrat yang ditemukan dalam makanan nabati yang menjaga pergerakan di usus si kecil.

Namun, beberapa anak tidak mendapatkan cukup serat setiap hari. Rekomendasi mengenai berapa banyak serat yang dibutuhkan batita berbeda-beda di setiap negara. Beberapa pedoman menyatakan bahwa 10-14g per hari cocok untuk batita usia satu hingga tiga tahun.

Penelitian terbaru mengeksplorasi pola makan batita di seluruh dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Tiongkok, batita (usia 2-3 tahun) hanya mengonsumsi 4 gram serat sehari, sedangkan di Rusia, batita pada usia yang sama rata-rata mengonsumsi 12 gram serat dalam makanan sehari-harinya. Batita di AS (usia 1-2 tahun) memiliki rata-rata asupan serat 10g per hari, sedangkan balita di Meksiko (usia 1-4 tahun) mencapai 13g per hari.

Kabar baiknya adalah jika batita Bunda mendapatkan cukup serat dalam makanannya, kemungkinan besar kebutuhan nutrisi dan energi lainnya juga akan terpenuhi. Hal ini karena makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, lebih padat nutrisi dibandingkan makanan seperti kue dan permen. Air sangat penting agar serat dapat melewati tubuh, jadi jangan lupa untuk memberikannya kepada batita Bunda setiap kali makan. 

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang 

Biji-bijian utuh: cerita selengkapnya

Bertentangan dengan anggapan sebagian orang, biji-bijian utuh dan serat bukanlah hal yang sama. Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh mengandung 100% biji-bijian asli—dedak, benih, dan endosperma. 

Biji-bijian utuh adalah pilihan yang sehat karena mengandung nutrisi penting, termasuk serat, yang tidak hilang dalam proses pembuatan makanan. Sebaliknya, biji-bijian olahan mungkin memiliki serat, zat besi, vitamin, atau nutrisi lain yang hilang melalui pengolahan. 

Banyak negara di dunia yang merekomendasikan lebih banyak biji-bijian utuh dalam menu makanan orang dewasa dan anak-anak, dan beberapa otoritas kesehatan menyarankan bahwa setengah dari biji-bijian yang kita makan sebaiknya berupa biji-bijian utuh. 

Tujuan keluarga

Ada kemungkinan, bukan hanya anak-anak yang kurang tercukupi. Banyak orang dewasa yang kurang mengonsumsi makanan kaya serat dan biji-bijian utuh. Jadilah teladan dan biarkan si kecil melihat Bunda membuat pilihan yang sehat saat makan. Kemungkinan dia ingin meniru Bunda, lalu Bunda berdua bisa menikmati manfaat kesehatan dari pola makan kaya serat dan biji-bijian utuh.

 

Image Article
Mengapa Batita Membutuhkan Serat dan Biji-bijian Utuh
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bagaimana stimulasi untuk balita aktif bergerak itu baik untuk Si Buah Hati?

Published date

Aktivitas harian yang teratur dan konsisten penting untuk tumbuh kembang balita Bunda. Permainan fisik, baik di dalam maupun di luar ruangan, memberinya kesempatan untuk menjelajahi dunia, mengembangkan keterampilan motoriknya, dan membuat balita Bunda tetap sehat. 

Menurut penelitian terbaru, balita aktif bergerak secara teratur, dan hanya berdiam diri dalam waktu singkat, juga dapat membantu mencegahnya mengalami kelebihan berat badan di kemudian hari. 

Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa hanya satu dari lima anak usia dua tahun yang bermain di luar ruangan setiap hari saat berada di rumah. Penelitian juga menunjukkan bahwa balita usia dua tahun menghabiskan sebagian besar waktunya (sekitar 85%) melakukan aktivitas berdiam yang tidak memerlukan banyak gerakan. Akibatnya mereka gagal memenuhi panduan aktivitas untuk balita.

Berdasarkan buku "Konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini", aktivitas fisik pada balita juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motorik, seperti koordinasi mata-tangan, keseimbangan, serta gerakan tubuh yang semakin terampil. Dikutip dari jurnal Harvard Health, aktivitas fisik harus dilakukan secara bertahap dan dipantau agar balita tidak mengalami kelelahan atau cedera.

Baca Juga: Stimulasi Baca dan Tumbuh Kembang Anak 3 Tahun

Waktunya bermain

Satu-satunya saat di mana balita Bunda seharusnya tidak aktif selama lebih dari satu jam adalah saat ia tertidur. Beberapa negara merekomendasikan aktivitas fisik selama tiga jam untuk balita setiap harinya. Kegiatan ini harus disebarkan sepanjang hari.

Untuk balita yang sudah bisa berjalan, aktivitas yang dilakukan meliputi aktivitas “ringan” seperti berdiri, bergerak, dan berguling, serta aktivitas yang lebih energik seperti melompat, lari, dan lompat jauh.

Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa jenis peralatan bermain yang digunakan Si Buah Hati dapat memengaruhi tingkat aktivitasnya. Ketika Si Buah Hati mempunyai akses terhadap ruang yang memadai dan peralatan yang sesuai, mereka dapat menjadi lebih aktif.

Jika mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan, atau hanya bermain dengan mainan seperti ayunan dan mainan kendaraan, mereka akhirnya menjadi kurang aktif. Sekarang Si Buah Hati sudah lebih percaya diri untuk berdiri, Bunda bisa mendorong balita Bunda aktif bergerak dengan cara bermain menggunakan peralatan lompat dan permainan yang ditandai di lantai, seperti main jingkat, selain ayunan dan perosotan yang sudah biasa. 

Tetap aktif bersama

Keterlibatan orang tua dalam mendukung aktivitas fisik balita sangatlah penting. Dalam sebuah pembahasan dalam jurnal Pediatrik, terbukti bahwa anak-anak yang memiliki dukungan keluarga lebih mungkin untuk memiliki pola aktivitas fisik yang berkelanjutan. Oleh karena itu, orang tua perlu menghabiskan waktu berkualitas bersama balita, misalnya dengan bermain di taman atau melakukan kegiatan fisik bersama. 

Bunda adalah panutan Si Buah Hati, jadi nikmatilah waktu untuk bergerak aktif bersama-sama. Tidak harus melibatkan peralatan mahal. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan pentingnya balita aktif bergerak—misalnya berlari menuruni bukit, bermain di rumput, atau sekadar berjalan kaki daripada duduk di kereta dorong. 

Jika Bunda merasa balita Bunda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk diam, sekaranglah saatnya untuk mengubah rutinitas hariannya. Usia antara 18 dan 24 bulan adalah saat yang tepat untuk mengambil tindakan dan menambah tingkat aktivitas balita Bunda. 

Secara keseluruhan, balita aktif bergerak memiliki manfaat yang signifikan dalam perkembangan dan kesehatan mereka. Melalui dukungan dan peran aktif orang tua serta lingkungan yang mendukung, balita dapat menjadi pribadi yang aktif, sehat, dan berkembang dengan optimal. Dengan demikian, pemberian kesempatan kepada balita aktif bergerak harus dikedepankan dalam upaya membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini.

Bukti-bukti menunjukkan ada hubungan antara perilaku kurang gerak pada anak usia dini dan kelebihan berat badan pada usia sekolah, jadi keluarlah, bergeraklah, dan jaga kesehatan.

Image Article
Balita Aktif Bergerak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa pengaruh tidur pada kesehatan anak?

Published date

Tidur sangat penting agar Si Buah Hati dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Para ahli merekomendasikan agar batita mendapatkan total waktu tidur antara 11 dan 14 jam setiap hari. Bunda mungkin terkejut saat mengetahui bahwa para ilmuwan telah menemukan hubungan antara kurang tidur dan risiko penambahan berat badan yang tidak sehat pada batita.

Sebuah penelitian menemukan bahwa batita yang memiliki waktu tidur malam lebih pendek pada usia 16 bulan mengonsumsi lebih banyak kalori lima bulan kemudian. Kalori ekstra terutama berasal dari minuman susu, umumnya sebelum tengah malam. Rata-rata, batita yang tidur kurang dari 10 jam mengonsumsi tambahan kalori hampir empat kali lebih banyak per hari dibandingkan batita yang tidur lebih dari 13 jam.

Kajian Mengenai Tidur

Para peneliti secara aktif mengeksplorasi hubungan antara waktu tidur yang singkat dan obesitas. Beberapa penjelasan telah dikemukakan untuk masalah ini termasuk:

  • Peningkatan asupan kalori

  • Penurunan tingkat olahraga dan aktivitas

  • Peningkatan waktu menggunakan gadget

  • Perubahan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang

  • Pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat

Penelitian ini masih dilakukan pada anak-anak, namun kesimpulannya sejauh ini terbatas pada orang dewasa. Misalnya, orang dewasa yang lelah karena kurang tidur mungkin menjadi kurang aktif. Secara teori, hal ini mungkin juga berlaku untuk batita. 

Menurut penelitian, kurang tidur juga dikaitkan dengan perubahan hormonal pada orang dewasa. Ketika peserta kurang tidur, tubuh mereka memproduksi lebih sedikit leptin (hormon yang membuat Bunda merasa kenyang) dan memproduksi lebih banyak ghrelin (salah satu hormon yang merangsang nafsu makan). Meskipun hubungan ini telah dieksplorasi pada orang dewasa, para ilmuwan masih mempelajari dampaknya pada anak-anak.

Tidur yang cukup adalah faktor penting untuk menjaga kesehatan dan perkembangan anak. Tidur yang tidak cukup akan berdampak negatif pada kinerja Si Buah Hati di sekolah dan aktivitas sehari-hari. Ada beberapa pengaruh tidur pada kesehatan anak yang bisa Bunda simak:

Pertumbuhan dan Perkembangan Si Buah Hati

Saat Si Buah Hati tidur, tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan otot. Jika anak tidak tidur cukup, ia mungkin tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Selain itu, tidur juga membantu memperkuat ingatan dan konsolidasi informasi yang diperoleh anak setiap hari. 

Kinerja Sekolah dan Kebiasaan Belajar

Anak yang kurang tidur mungkin kesulitan berkonsentrasi, mudah lelah, dan sulit memproses informasi. Semua hal ini bisa mempengaruhi kinerja anak di sekolah dan kebiasaan belajarnya.

Sistem Kekebalan Tubuh

Pengaruh tidur pada kesehatan anak berikutnya adalah untuk membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi. Anak yang tidur cukup biasanya lebih jarang sakit dibandingkan dengan anak yang kurang tidur.

Memastikan batita Bunda mendapatkan tidur malam yang nyenyak adalah salah satu hal penting yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan kesehatannya, saat ini dan untuk ke depannya.

Setelah mengetahui pengaruh tidur pada kesehatan anak, kini saatnya Bunda menerapkan beberapa tips untuk membantu menjaga pola tidur Si Buah Hati agar tetap berkualitas.

  • Tetapkan jadwal tidur yang konsisten. Cobalah menyesuaikan jadwal tidur Si Buah Hati dengan waktu bangun dan pergi sekolah atau aktivitas ekstrakurikuler lainnya.
  • Buat lingkungan yang nyaman untuk tidur. Buatlah kamar yang tenang, gelap, dan sejuk. Anak-anak cenderung tidur lebih nyenyak dalam lingkungan yang tenang dan sejuk.
  • Batasi penggunaan teknologi menjelang waktu tidur. Banyak orang tua memperbolehkan anak untuk menggunakan gadget atau menonton TV sebelum tidur. Hal ini bisa mengganggu pola tidur anak dan membuat anak kesulitan untuk tidur.
  • Jadikan kebiasaan membaca buku sebelum tidur. Kehadiran buku bisa merangsang pikiran untuk lebih tenang dan mengantuk.

Itulah beberapa penjelasan seputar pengaruh tidur pada kesehatan anak beserta tips yang bisa Bunda lakukan untuk memberikan waktu tidur yang berkualitas bagi mereka. Dengan mengatur pola tidur anak dengan baik, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan dan perkembangan anak dan membantu anak mencapai potensi penuhnya.

Image Article
Ini Pengaruh Tidur terhadap Kesehatan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

10 Buah untuk Bantu Kecukupan Zat Besi Anak

Published date

Zat besi merupakan mikronutrien yang penting bagi manusia. Zat besi berada dalam sel darah merah, sebagai bagian dari hemoglobin yang mengangkut oksigen dari paru-paru.

Zat besi tidak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Pentingnya zat besi untuk anak antara lain mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempengaruhi tingkat konsentrasi.

Kekurangan zat besi dapat mengganggu perkembangan kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak. Defisiensi zat besi juga bisa menyebabkan anemia yang membuat anak lebih “lemot”, lemah, lesu dan kurang aktif.

Kecukupan zat besi harian anak bisa diperoleh dari berbagai makanan, dengan sumber utama dari protein hewani. Selain dari protein hewani, beberapa buah mengandung zat besi juga lho, Bunda.

Makanan yang Mengandung Zat Besi

Zat besi dapat diperoleh dari asupan makanan. Jenis makanan yang mengandung zat besi sendiri dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu heme dan non-heme.

Sumber zat besi heme adalah makanan yang kandungan zat besinya mudah diserap oleh tubuh. Contoh makanan yang menjadi sumber zat besi heme adalah daging merah, makanan laut, ikan, dan daging unggas.

Sedangkan sumber zat besi non-heme sulit diserap oleh tubuh, biasanya berasal dari tumbuhan, yaitu buah dan sayur.

Penting untuk dicatat bahwa zat besi dalam makanan hewani, seperti daging merah, lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan sumber nabati. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati, disarankan untuk mengonsumsinya bersama makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk atau paprika.

Baca Juga: Kandungan Nutrisi Dancow 1+

10 Buah Mengandung Zat Besi yang Baik untuk Anak

Seperti yang dijelaskan di atas, buah-buahan juga bisa mengandung zat besi yang baik untuk Si Buah Hati. Meski termasuk dalam sumber zat besi non-heme, buah berperan juga sebagai sumber vitamin dan mineral lainnya yang penting dalam proses pertumbuhan. Beberapa jenis buah juga tinggi vitamin C yang baik untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Lantas, apa saja buah yang mengandung  zat besi untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak?

1. Stroberi

Buah berwarna merah dengan rasa sedikit masam ini tinggi akan zat besi. Dalam 166 gram stroberi terdapat 0,68 miligram zat besi dan 97,6 miligram vitamin C. Stroberi aman diberikan mulai bayi usia 6 bulan, dengan tetap memperhatikan tekstur makanan Si Buah Hati. Buah ini bisa dikenalkan kepada anak dengan bubur atau irisan tipis yang lembut, maupun irisan-irisan kecil.

2. Kurma

Kurma menjadi sumber zat besi yang baik bagi anak. Kurma juga dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan menutrisi kulit anak. Kurma bisa diberikan mulai anak berusia 6 bulan atau setelah anak mengenal makanan semi padat dalam porsi kecil. Bunda bisa menjadikannya bentuk puree atau mengukusnya terlebih dahulu untuk menjadi finger food Si Buah Hati.

3. Jeruk

Buah yang mengandung zat besi lain yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati adalah jeruk. Dalam 100 gram jeruk manis segar terdapat 0,4 miligram zat besi. Selain itu, jeruk juga tinggi vitamin C. Ini artinya jeruk bisa meningkatkan absorpsi zat besi. Bunda bisa memberikan jeruk kepada Si Buah Hati dengan mengambil sarinya dengan cara diblender kemudian disaring.

4. Semangka

Semangka kerap menjadi buah favorit anak-anak. Bukan hanya rasanya yang menyegarkan, buah ini juga mengandung zat besi. Dalam satu potongan semangka terdapat 0,69 miligram zat besi. Semangka bisa diberikan kepada anak dengan dihaluskan, diblender, maupun dipotong-potong kecil sesuai usia Si Buah Hati. Pastikan memberikan semangka tanpa biji kepada anak, untuk menghindari tersedak.

5. Buah naga

Buah naga juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Vitamin C yang ada dalam buah ini dapat mengoptimalkan penyerapan zat besi. Bunda bisa memberikan dalam bentuk potongan kecil-kecil, jus, maupun mengambil dagingnya dengan sendok.

6. Alpukat

Alpukat salah satu bamakanan baik yang tinggi akan zat besi. Dalam 100 gram alpukat terdapat 0,9 miligram zat besi. Alpukat bisa disajikan dengan dijus, dibuat pudding, atau mengambil dagingnya dengan sendok.

7. Pepaya

Buah mengandung zat besi lain adalah pepaya. Dalam 100 gram pepaya segar mengandung 1,7 miligram zat besi dan 78 miligram vitamin C. Ini artinya pepaya juga tinggi vitamin C yang membuat penyerapan zat besi semakin optimal. Bunda bisa menyajikan buah pepaya untuk anak dengan membuat jus, es krim, atau memotong kecil-kecil.

8. Apel

Apel juga bisa masuk ke dalam daftar buah mengandung zat besi. Apel juga bisa menjadi sumber vitamin C untuk asupan nutrisi Si Buah Hati. Penyajian apel untuk anak bisa dengan membuat jus, mencampur dalam adonan pancake, selai, menambahkan dalam sereal, atau memotong apel kecil-kecil.

9. Kiwi

Kiwi tidak hanya kaya akan zat besi tapi juga vitamin C, antioksidan, dan menjadi sumber serat yang baik. Bunda bisa membuat jus kiwi, irisan tipis, atau menambahkan kiwi sebagai topping pada makanan Si Buah Hati.

10. Kismis

Kismis kaya akan zat besi, serat, vitamin, dan mineral. Kismis juga tinggi antioksidan yang membantu menghilangkan radikal bebas dan bisa mencegah penyakit kanker, jantung, dan stroke. Kismis bisa ditambahkan ke dalam topping salad, campuran oatmeal, kue, maupun muffin.

Itu tadi 10 buah mengandung zat besi yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati. Selain buah-buahan di atas, Bunda juga bisa memenuhi asupan zat besi anak dengan memberikan dua gelas DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasikan untuk anak Indonesia usia 1-3 tahun. Tak hanya tinggi zat besi, susu DANCOW 1+ Imunutri juga kaya akan kalsium, vitamin A, C, D, dan E, zink, tembaga, dan selenium. Juga mengandung DHA serta Omega 3 & 6 yang bagus untuk tumbuh kembang Si Buah Hati agar bebas berekspresi!

Image Article
10 Buah Mengandung Zat Besi untuk Kesehatan Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off