Manfaat waktu tidur anak
31-07-2024
Waktu tidur anak merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan dan perkembangan optimal pada tahap pertumbuhan. Kualitas dan jumlah tidur yang cukup akan memberikan dampak positif terhadap kognisi, emosi, dan kesejahteraan umum anak-anak.
Manfaat dari waktu tidur anak yang lebih awal dan rutinitas tidur yang teratur lebih dari sekadar memastikan Si Buah Hati mendapat tidur yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas waktu tidur yang konsisten berkaitan dengan tidur yang sehat pada anak kecil.
Misalnya, batita yang melakukan rutinitas yang sama setiap malam cenderung memiliki waktu tidur lebih awal, tertidur lebih cepat, dan terbangun lebih sedikit di malam hari. Namun, manfaatnya mungkin tidak hanya itu saja.
Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa mengikuti rutinitas waktu tidur anak, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, dapat membantu meningkatkan keterampilan bahasa, membaca, dan menulis, serta berdampak positif pada cara mereka mengelola emosi. Kemajuan dalam perkembangan ini akan dapat membentuk ikatan orang tua-anak yang lebih kuat dan menghasilkan lingkungan keluarga yang lebih bahagia.
Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), anak usia prasekolah (3-5 tahun) membutuhkan tidur selama 10-13 jam per malam, sementara anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) membutuhkan tidur selama 9-12 jam per malam. Setiap anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, namun memenuhi durasi tidur yang direkomendasikan akan memberikan dukungan penting bagi perkembangan mereka.
Baca Juga: Kualitas Tidur Bantu Tingkatkan Kecerdasan Anak
Efek jangka panjang
Selain berdampak pada komunikasi dan perilaku, kurang tidur juga dapat menimbulkan dampak fisik dalam jangka panjang. Sebuah studi penelitian terhadap hampir 1000 anak mengeksplorasi apakah anak-anak usia prasekolah yang memiliki waktu tidur anak yang lebih awal memiliki risiko lebih rendah terkena obesitas pada masa remaja.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak kecil yang tidur lebih awal pada hari kerja (atau sebelum jam 8 malam) memiliki kemungkinan setengah kali lebih kecil untuk mengalami obesitas dibandingkan anak-anak yang memiliki waktu tidur terlambat saat mereka sudah remaja.
Penelitian baru, yang dilakukan pada anak-anak berusia antara tiga dan lima tahun, meneliti dampak rutinitas sebelum tidur. Para peneliti mengukur konsep anak tentang warna, angka, huruf, ukuran, dan bentuk sebagai cara untuk menilai kesiapan sekolah. Rutinitas waktu tidur yang optimal (yang mencakup konsistensi, menyikat gigi, membaca buku, dan menghindari camilan dan minuman sebelum tidur) pada anak-anak prasekolah dikaitkan dengan skor kesiapan sekolah yang lebih tinggi, serta kesehatan gigi yang lebih baik.
Adapun pengaruh teknologi terhadap waktu tidur anak juga perlu diperhatikan. Penggunaan gadget dan paparan cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur. Disarankan untuk menghindari penggunaan gadget pada waktu tidur anak atau setidaknya membatasi waktu penggunaan mereka sebelum tidur.
Mengikuti rutinitas waktu tidur anak yang teratur pada waktu yang sama setiap malam—misalnya memandikan balita, memakaikan piyamanya, membantunya menyikat gigi, dan membaca cerita bersama—juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, jika Bunda belum menerapkan rutinitas tidur sebelum tidur, sekaranglah saatnya untuk melakukannya.