1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Berapa Takaran Gula Normal untuk Anak 1 Tahun? Ini Penjelasannya!

Published date

Selama masa pertumbuhan, membatasi asupan gula bagi anak-anak usia 1 tahun adalah hal yang penting dilakukan oleh setiap orang tua. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak orang tua yang belum mengetahui batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun, padahal banyak produk makanan dan minuman hadir dengan kandungan gula di dalamnya. Agar asupan gula pada Si Buah Hati tidak berlebihan, yuk simak penjelasannya berikut ini, Bunda!

Batas Aman Takaran Gula untuk Anak Usia 1 Tahun

Pada dasarnya, asupan gula tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, kandungan gula ini bisa kita dapatkan dari beberapa sumber makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan juga susu. Kandungan gula dalam susu pun bermacam-macam. Untuk susu UHT atau kemasan siap minum biasanya mengandung gula tambahan (sukrosa). Sedangkan ada beberapa jenis susu dengan kandungan gula alami (laktosa) sehingga masih aman untuk dikonsumsi.  

Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, kebutuhan gula per hari untuk anak 1 tahun juga harus diperhatikan dengan baik. American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat membuat anak-anak mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan masih banyak lagi.

Anjuran batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun berbeda dengan anak-anak usia 2 tahun ke atas. Jika anak-anak usia 2 tahun ke atas bisa mengonsumsi 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh setiap harinya, maka anak-anak 1 tahun dianjurkan untuk tidak diberikan makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan di dalamnya.

Agar lebih bijak dalam memberikan asupan bergizi bagi anak-anak, penting bagi orang tua untuk selalu memerhatikan label nutrisi dalam kemasan produk sebelum membeli. Dalam label ini, orang tua dapat menemukan keterangan mengenai berbagai macam kandungan yang terdapat dalam satu produk, salah satunya adalah gula. Biasanya, gula tambahan akan dicantumkan dalam berbagai nama, seperti sukrosa, fruktosa, pemanis jagung, sirup jagung, sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa madu, konsentrat jus buah, gula pasir, gula malt, dan masih banyak istilah lainnya.1

Dampak Gula Berlebih Pada Perkembangan Anak

Meskipun gula bisa dijadikan sebagai sumber energi bagi tubuh, namun konsumsi dalam jumlah berlebihan tentu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sekaligus memengaruhi perkembangan anak-anak usia 1 tahun. Berikut ini beberapa dampak konsumsi gula berlebihan pada anak-anak 1 tahun yang wajib Bunda waspadai.

1. Meningkatkan Risiko Obesitas

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa kandungan gula tambahan seperti sukrosa atau fruktosa memiliki nilai gizi yang rendah dan tidak dapat memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga membuat anak-anak selalu merasa lapar. Akibatnya, mereka cenderung makan dengan porsi yang berlebihan. Tak hanya itu saja, makanan dan minuman berpemanis juga memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat.2

2. Memicu Kerusakan Gigi

Tak hanya obesitas, konsumsi gula berlebih akibat kurang memahami kebutuhan gula per hari untuk anak 1 tahun juga dapat memicu kerusakan gigi. Hal ini terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.3

3. Kekurangan Gizi

Anak-anak yang sudah dikenalkan dengan makanan manis sejak dini cenderung memiliki preferensi rasa manisnya sendiri. Pada akhirnya, hal ini membuat mereka ingin mengonsumsinya secara terus menerus, sehingga lupa bahkan tidak ingin untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain risiko obesitas dan diabetes tipe 2, anak-anak juga bisa mengalami kekurangan gizi yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.

4. Perkembangan Otak yang Terganggu

Gula tambahan (sukrosa) merupakan jenis gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Kedua gugus gula ini kemudian di usus halus. Glukosa digunakan sebagai sumber energi utama dalam otak, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah metabolik, dan juga memengaruhi perkembangan itak anak.

5. Kualitas Tidur yang Buruk

Konsumsi gula berlebihan juga dikaitkan dengan risiko depresi dan kecemasan pada anak-anak, sehingga kondisi ini dapat memengaruhi kualitas tidurnya. Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengganggu perkembangan anak, karena berkaitan dengan daya fokus, ingatan, serta kemampuannya untuk berpikir dan belajar.4

Baca Juga: Cara Memilih Susu Penambah Berat Badan

Panduan Praktis Mengukur Takaran Gula Harian

Cara paling penting yang harus Bunda lakukan untuk mengukur asupan gula Si Buah Hati adalah dengan memahami batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun sesuai dengan anjuran kesehatan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, anak-anak usia 1 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan (sukrosa). Sebaliknya, Bunda bisa memberikan beberapa pilihan makanan dan minuman yang lebih sehat, seperti:

  1. Air putih dan susu bebas sukrosa sebagai pengganti minuman manis lainnya. Air putih dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sedangkan susu menyediakan berbagai kandungan gizi seperti kalsium, protein, vitamin D, magnesium, fosfor, dan mineral penting lainnya yang dapat mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Susu juga mengandung gula alami di dalamnya yang disebut dengan laktosa. Laktosa inilah yang aman dikonsumsi dan mampu membantu Kembangangan otak Si Buah Hati.
     
  2. Berikan buah-buahan segar untuk memenuhi keinginan Si Buah Hati mengonsumsi makanan manis. Namun pastikan konsumsinya tidak berlebihan dan tidak diberi tambahan apapun ya, Bunda.

Selain memahami takaran gula untuk anak 1 tahun agar dapat memberikan susu pada Si Buah Hati dengan teliti dan lebih bijak, biasakan untuk selalu membaca label nutrisi dalam kemasan sebelum membelinya ya, Bunda. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk susu tersebut mengandung gula tambahan atau tidak di dalamnya.

DANCOW 1+ dapat menjadi rekomendasi susu pertumbuhan tanpa gula tambahan yang dapat diberikan oleh Bunda untuk Si Buah Hati. DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan dengan kandungan Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi di dalamnya.

Bukan baru, susu DANCOW 1+ mengandung 0 gram sukrosa, sehingga aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

Yuk, lengkapi persediaan DANCOW 1+ di rumah dan hindari untuk menambahkan gula pasir saat menyajikannya ya, Bunda.

 

Sumber:

  1. Added Sugar in Kids: How Much is Too Much. Retrieved October 31 2024, from https://publications.aap.org/aapnews/news/7331/Added-sugar-in-kids-diets-How-much-is-too-much?autologincheck=redirected
  2. Childhood Obesity. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/tools/elena/interventions/ssbs-childhood-obesity
  3. Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3254/makanan-dan-minuman-penyebab-gigi-keropos
  4. Dampak Konsumsi Gula Berlebihan Pada Anak Bersifat Kronis. Retrieved October 31 2024, from https://health.kompas.com/read/24H01103000868/dampak-konsumsi-gula-berlebihan-pada-anak-bersifat-kronis?page=all
Image Article
Berapa Takaran Gula Normal untuk Anak 1 Tahun_Ini Penjelasannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Alasan Kenapa Susu Tanpa Sukrosa Tepat untuk Si Buah Hati

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, susu seringkali dijadikan sebagai salah satu menu pelengkap untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Saat kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi dengan baik, maka proses tumbuh kembangnya dapat berjalan lebih optimal. Hal ini karena susu kaya akan kandungan kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, serta menyediakan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.1 Agar lebih maksimal, saat ini kebanyakan orang tua lebih tertarik untuk memberikan susu tanpa sukrosa atau gula tambahan untuk mencegah konsumsi gula berlebih pada Buah Hatinya. Apakah Bunda salah satunya?

Benarkah Susu Bebas Sukrosa Lebih Aman Dikonsumsi?

Bunda, seperti yang kita ketahui, sukrosa merupakan gula tambahan yang biasanya terdapat dalam berbagai produk makanan dan minuman manis yang bisa kita temukan di pasaran. Sayangnya, konsumsi sukrosa yang berlebihan justru bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan, termasuk pada anak-anak. Hal ini membuat susu tanpa sukrosa atau gula tambahan menjadi pilihan yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Pada dasarnya, sukrosa adalah nama ilmiah dari gula meja atau gula pasir. Sukrosa merupakan jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Selain dapat ditemukan secara alami pada buah, sayuran, dan biji-bijian, sukrosa juga merupakan hasil ekstraksi dari tebu dan bit gula yang seringkali dijadikan sebagai gula tambahan dalam berbagai makanan olahan seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.

Setelah dikonsumsi, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik pada anak-anak.2

Alasan Mengapa Susu Bebas Sukrosa Menjadi Pilihan Tepat untuk Si Buah Hati

Saat ini, banyak orang tua lebih memilih untuk memberikan susu bayi tanpa sukrosa untuk Buah Hatinya. Sebab pada dasarnya susu sudah mengandung laktosa atau gula alami di dalamnya. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.

Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam susu yang memberikan rasa manis yang ringan. Susu tanpa sukrosa lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak jika pemberiannya disesuaikan anjuran dan mereka tidak memiliki intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan mencerna laktosa yang menyebabkan ketidaknyamanan usus seperti kembung, diare, dan gas.3

Berikut ini beberapa alasan lain mengapa susu anak tanpa sukrosa menjadi pilihan tepat untuk diberikan pada SI Buah Hati.

1. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

American Heart Association menjelaskan bahwa gula tambahan akan diubah menjadi trigliserida (lemak jahat) di dalam tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan arteri. Kondisi inilah yang nantinya dapat meningkatkan risiko jantung pada anak-anak usia dini. Konsumsi susu bebas sukrosa bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada anak.4

2. Mengurangi Risiko Obesitas

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa konsumsi makanan atau minuman tinggi gula mengindikasikan pola makan yang buruk pada anak-anak. Pasalnya, kandungan gula tambahan memiliki nilai gizi yang rendah dan tidak dapat memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga membuat anak-anak selalu merasa lapar. Akibatnya, mereka cenderung makan dengan porsi yang berlebihan.

Tak hanya itu saja, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu ‘kecanduan’ rasa manis pada anak-anak, sehingga mereka ingin mengonsumsinya secara terus-menerus. Hal ini memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat, obesitas,   dan juga risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak usia dini.5

3. Mendukung Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic.  Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.6

4. Mencegah Kerusakan Gigi

Kerusakan gigi akibat susu yang mengandung gula tambahan (sukrosa) terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.7

5. Menjadi Sumber Energi yang Lebih Sehat

Susu bebas sukrosa tetap terasa manis karena kandungan gula alami (laktosa) yang terkandung dalam susu. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Dalam tubuh manusia, glukosa berperan sebagai sumber energi utama agar dapat beraktivitas dengan nyaman.

6. Meningkatkan Kualitas Tidur

Susu tanpa sukrosa tidak menyebabkan lonjakan insulin yang cukup drastis, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi hormone melatonin dan menurunkan hormone kortisol dalam tubuh, sehingga anak-anak menjadi rileks dan dapat tidur dengan nyenyak.8

7. Meningkatkan Suasana Hati

Konsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan juga dapat membuat anak-anak merasa lelah dan kurang bertenaga, terutama setelah mengalami “sugar crash”, yaitu penurunan energi secara mendadak setelah lonjakan gula darah. Hal ini membuat anak-anak merasa lesu dan malas.

Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula

Bingung memilih susu anak tanpa sukrosa yang tepat untuk Si Buah Hati? Berikut ini rekomendasi susu DANCOW sesuai kebutuhan dan usia yang bisa Bunda jadikan sebagai salah satu menu untuk melengkapi kebutuhan Si Buah Hati setiap harinya.

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 3+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Bukan baru lagi, susu DANCOW merupakan susu bebas sukrosa karena mengandung 0 gram sukrosa di dalamnya. Pastikan untuk selalu membaca label nutrisi yang terdapat dalam kemasan produk untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya ya, Bunda. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!


Sumber:

  1. How Much Sugar Is in Milk?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/milk
  2. Sucrose, Glucose, Fructose. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose
  3. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
  4. Kids and added sugars: How much is too much? Retrieved October 31 2024, from https://www.heart.org/en/news/2023/05/23/kids-and-added-sugars-how-much-is-too-much#:~:text=Children%20and%20teens%20should%20consume,specific%20sugar%20limits%20for%20kids
  5. Childhood Obesity. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/tools/elena/interventions/ssbs-childhood-obesity
  6. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
  7. Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3254/makanan-dan-minuman-penyebab-gigi-keropos
  8. Relationship Between Added Sugar Intake and Sleep Quality Among University Students: A Cross-sectional Study. Retrieved October 31 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8848117/
Image Article
7 Alasan Kenapa Susu Tanpa Sukrosa Tepat untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kebutuhan Gula Anak 2 Tahun: Berapa Batas Aman Konsumsinya?

Published date

Umumnya, anak-anak mulai menyukai rasa manis saat mereka memasuki usia 2 tahun.   Rasa manis ini bisa berasal dari berbagai sumber makanan dan minuman. Sayangnya, asupan gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan Si Buah Hati, mulai dari risiko obesitas, masalah gigi, hingga diabetes. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami kebutuhan gula anak 2 tahun, sehingga bisa membatasi konsumsi makanan atau minuman manis setiap harinya.

Batas Aman Konsumsi Gula Harian untuk Anak Usia 2 Tahun

Kebutuhan gula harian anak 2 tahun menurut rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah sebesar 25 gram gula atau setara dengan 6 sendok teh gula setiap harinya. Namun, rekomendasi dari WHO ini tidak mengacu pada gula yang secara alami terkandung dalam buah, sayuran segar, dan juga susu, tetapi dari gula bebas atau gula yang biasanya ditambahkan dalam berbagai produk makanan atau minuman.1

Risiko Kesehatan dari Konsumsi Gula Berlebih

Harvard T.H.   Chan School of Public Health menjelaskan beberapa risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi gula secara berlebihan sebagai berikut.

  1. Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung akibat peningkatan tekanan darah dan peradangan kronis yang terjadi dalam waktu singkat.
  2. Risiko kenaikan berat badan berlebih (obesitas).
  3. Meningkatkan risiko diabetes dan juga penyakit hati.2

Tak hanya itu saja, dokter gizi komunitas dari dr.Tan & Remanlay Institute, dr.Tan   Shot Yen dalam wawancaranya dengan Kompas menjelaskan konsumsi gula berlebihan pada anak-anak juga dapat menyebabkan beberapa hal seperti:

  1. Memengaruhi suasana hati anak-anak dan membuat mereka ketagihan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berkepanjangan.
  2. Kerapuhan tulang akibat berat badan berlebih.
  3. Meningkatkan risiko diabetes dan kolesterol jahat yang menyebabkan penyakit jantung.
  4. Meningkatkan risiko kanker.3

Cara Mengontrol Asupan Gula dalam Pola Makan Anak

Untuk mencegah konsumsi gula berlebih atau tidak sesuai dengan kebutuhan gula per hari anak 2 tahun, Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut ini.

  1. Memberikan makanan berupa real food seperti nasi, umbi, jagung, sagu, sayur, dan buah-buahan.
  2. Tidak memberikan gula tambahan seperti gula pasir atau pemanis buatan pada makanan atau minuman.
  3. Menghindari pemberian makanan kemasan bergula tinggi.
  4. Memahami label kemasan dengan baik untuk melihat kandungan dalam produk sebelum membeli.

Baca Juga: Berapa Banyak Garam dan Gula pada Susu DANCOW?

Rekomendasi Makanan dan Minuman Rendah Gula

Mayo Clinic menjelaskan bahwa pola makan terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak harus disesuaikan dengan usia, tingkat aktivitas, dan karakteristik lainnya. Beberapa rekomendasi makanan dan minuman rendah gula yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati antara lain:

  1. Makanan yang kaya protein seperti daging tanpa lemak, unggas, telur, kacang-kacangan, dan kedelai.
  2. Buah-buahan segar
  3. Kebutuhan gula pada anak 2 tahun juga bisa dipenuhi melalui pemberian sayuran segar. Sajikan sayuran berwarna-warni untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati. Sayuran dengan aneka warna juga dapat meningkatkan nafsu makannya.
  4. Biji-bijian seperti roti atau pasta gandum utuh, oatmeal, beras merah, atau quinoa.

Selain beberapa makanan di atas, Bunda juga bisa memberikan susu rendah gula yang diperkaya vitamin D di dalamnya untuk melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati. Tak perlu bingung, khusus untuk anak-anak usia 1-6 tahun, Bunda bisa memberikan susu DANCOW sesuai usia berikut ini.

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2.    DANCOW 3+ Imunutri

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3.    DANCOW 5+ Imunutri

Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.

Bukan baru lagi, susu DANCOW merupakan susu rendah gula karena mengandung 0 gram sukrosa (bebas gula tambahan) di dalamnya sejak lama. Bunda bisa memberikan susu DANCOW sebanyak dua gelas setiap harinya.

Nah, setelah memahami kebutuhan gula harian anak 2 tahun, pastikan untuk membaca label nutrisi dalam kemasan produk sebelum membeli ya, Bunda. Dengan begini, konsumsi gula pada Si Buah Hati dapat terkontrol dengan baik.

Yuk, lengkapi produk susu DANCOW di rumah untuk dukung Si Buah Hati tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi. Saat ini susu DANCOW turun harga, sehingga bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau loh, Bunda!

 

Sumber:

  1. WHO Calls on Countries to Reduce Sugars Intake Among Adults and Children. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/news/item/04-03-2015-who-calls-on-countries-to-reduce-sugars-intake-among-adults-and-children
  2. The Sweet Danger of Sugar. Retrieved October 31 2024, from https://www.health.harvard.edu/heart-health/the-sweet-danger-of-sugar
  3. Produk Susu Nol Gula Sukrosa Tapi Tinggi Laktosa Sehatkah Dikonsumsi?. Retrieved October 31 2024, from https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/23/143000365/produk-susu-nol-gula-sukrosa-tapi-tinggi-laktosa-sehatkah-dikonsumsi-?page=2
Image Article
Kebutuhan Gula Anak 2 Tahun_Berapa Batas Aman Konsumsinya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perbedaan Sukrosa dan Laktosa: Mana yang Baik untuk Si Buah Hati?

Published date

Dalam memenuhi asupan gizi Si Buah Hati, penting bagi orang tua untuk memahami jenis gula yang terkandung dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk mencegah konsumsi gula berlebihan yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan diabetes pada anak-anak. Beberapa contoh jenis gula antara lain sukrosa, fruktosa, dan laktosa.

Beberapa jenis gula biasa ditemukan dalam bahan makanan maupun ditambahkan dalam proses produksi, sehingga dapat memberikan efek yang berbeda pada tubuh dan dapat memberikan dampak bagi kesehatan Si Buah Hati.1 Oleh karena itu, yuk pahami perbedaan sukrosa dan laktosa dengan baik agar lebih bijak dalam memilih produk untuk Si Buah Hati!

Definisi Sukrosa dan Laktosa

Sebelum memahami apa perbedaan sukrosa dan laktosa, penting untuk mengetahui pengertian dari kedua jenis gula tersebut. Pada dasarnya, gula dikategorikan menjadi dua, yaitu monosakarida dan disakarida.

Sukrosa yang merupakan nama ilmiah dari gula meja atau gula pasir adalah jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sukrosa merupakan karbohidrat alami yang ditemukan dalam banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Namun, sukrosa juga merupakan hasil ekstraksi dari tebu dan bit gula yang seringkali dijadikan sebagai gula tambahan dalam berbagai makanan olahan seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.2

Perbedaan Gula Sukrosa dan Laktosa

Perbedaan antara sukrosa dan laktosa terletak pada cara kerjanya. Melansir dari Healthline.com, setelah dikonsumsi sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik pada anak-anak.

Berbeda dengan sukrosa, ketika laktosa masuk ke saluran pencernaan, maka tubuh memerlukan enzim lactase untuk memecahnya menjadi glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.3

Dampak Keduanya Terhadap Pencernaan Dan Kesehatan Anak

Perbedaan sukrosa dan laktosa selanjutnya terletak pada dampaknya bagi pencernaan dan kesehatan anak. Baik sukrosa maupun laktosa keduanya memiliki peran masing-masing, namun umumnya laktosa cenderung lebih bermanfaat bagi anak-anak terutama dalam mendukung proses pertumbuhan tulang dan perkembangan otaknya. Yuk, simak dampak dan manfaatnya berikut ini!

1. Manfaat dan Dampak Negatif Sukrosa

Dalam proses pemecahannya, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa inilah yang dapat memberikan dorongan energi yang cepat ketika anak-anak membutuhkannya, misalnya setelah beraktivitas yang cukup berat dan intens.

Namun, sebaiknya jenis gula yang satu ini diperoleh dari konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, bukan dari makanan atau minuman olahan yang mengandung gula tambahan. Pasalnya, jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko obesitas, gigi berlubang, dan diabetes pada anak-anak.

Tak hanya itu saja, lonjakan gula darah yang terlalu sering juga dapat memengaruhi suasana hati dan fokus anak, bahkan berisiko menyebabkan mereka ketagihan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis berkepanjangan4.

2. Manfaat dan Dampak Negatif Laktosa

World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.5

Meski sangat baik bagi tumbuh kembang anak usia dini, sayangnya ada sebagian anak yang mungkin mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa. Anak-anak yang memiliki intoleransi laktosa cenderung mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung, muntah-muntah dan diare saat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, seperti susu dan produk olahannya.6

Baca Juga: Susu Penambah Berat Badan Anak

Panduan Memilih Produk Susu Berdasarkan Kebutuhan Anak

Dengan memahami perbedaan sukrosa dan laktosa pada susu, maka Bunda bisa lebih bijak dan mudah dalam memilih produk susu yang sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Agar proses tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal, yuk simak cara memilih susu sesuai kebutuhan anak berikut ini!

  1. Sesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya. Biasanya, setiap produk susu dilengkapi dengan keterangan usia yang terdapat dalam kemasannya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu membaca kemasan produk susu dengan teliti ya, Bunda!
     
  2. Memeriksa kandungan protein yang tertera dalam kemasan. Protein merupakan zat gizi yang berperan sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.
     
  3. Mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.
     
  4. Dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
     
  5. Mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi.
     
  6. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar.
     
  7. Diperkaya zat besi dan zink. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf.
     
  8. Memerhatikan kandungan gula dalam produk susu dengan membaca keterangan nilai gizi yang terdapat dalam kemasan. Pastikan untuk memilih produk susu dengan kandungan gula yang rendah atau tidak mengandung gula tambahan di dalamnya (sukrosa).7

Sebagai rekomendasinya, berikut ini beberapa pilihan produk susu DANCOW yang bisa Bunda berikan untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati.

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ Imunutri antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ Imunutri mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.

Tak perlu khawatir Bunda, sebab bukan hal baru lagi bahwa susu DANCOW mengandung 0 gram sukrosa atau bebas gula tambahan di dalamnya, sehingga aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati sebanyak dua gelas setiap harinya. Kabar baiknya lagi, susu DANCOW saat ini turun harga, sehingga bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau.

Yuk, lengkapi persediaan susu DANCOW di rumah dan pastikan untuk membaca label nutrisi dalam kemasan produk untuk memahami perbedaan gula sukrosa dan laktosa pada susu. Dengan begini, asupan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik dan mereka dapat tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi!

 

Sumber:

  1. Sucrose, Glucose, Fructose. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose 
  2. Sucrose, Glucose, Fructose; What Are They?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#what-are-they
  3. Sucrose, Glucose, Fructose: Which is Worst for Health?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#which-is-worst-for-health 
  4. Sucrose, Glucose, Fructose: Limiting Your Intake. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#limiting-your-intake
  5. What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
  6. Lactose intolerance - StatPearls - NCBI bookshelf. (2023, April 17). National Center for Biotechnology Information. 
  7. Milk: The Nutrition Source. Retrieved October 31 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/milk/
     
Image Article
Perbedaan Sukrosa dan Laktosa_Mana yang Baik untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kandungan Susu DANCOW untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Selain makanan bergizi seimbang, susu juga menjadi salah satu asupan penting dalam mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati. Bahkan, dalam pedoman gizi seimbang yang disusun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan bahwa susu tak lagi menjadi penyempurna asupan makanan sehari-hari, tetapi sebagai sumber protein bagi tubuh.1 Di Indonesia, DANCOW menjadi salah satu merek susu yang populer dan menjadi pilihan para orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga, terutama anak-anak. Pasalnya, tak hanya kaya akan kalsium dan vitamin D, kandungan susu DANCOW lainnya juga sangat baik untuk kesehatan tulang, mendukung tumbuh kembang, dan menjaga kesehatan Si Buah Hati secara keseluruhan.

Kandungan Pada Susu DANCOW

Dalam hal pemenuhan gizi keluarga, susu DANCOW menawarkan berbagai macam produk susu yang diformulasikan khusus dengan kandungan nutrisi penting yang disesuaikan kebutuhan setiap kelompok usia. Khusus untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati usia 1 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Imunutri untuk kelompok usia toddler (1-3 tahun) dan DANCOW 3+ Imunutri, serta DANCOW 5+ Imunutri untuk kelompok usia prasekolah (3-6 tahun). Yuk, simak penjelasan mengenai nutrisi dalam susu DANCOW sesuai kelompok usianya berikut ini!

1. DANCOW 1+

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.

2. DANCOW 3+

Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ Imunutri hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

3. DANCOW 5+

Lain halnya dengan DANCOW 5+ Imunutri yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.

Baca Juga: Susu untuk Anak Susah Makan

Manfaat Masing-Masing Kandungan untuk Perkembangan Anak

Memberikan susu dengan kandungan gizi yang cukup tentu bisa menjadi salah satu cara Bunda menjaga kesehatan si Buah Hati, salah satunya dengan DANCOW. Pasalnya, beberapa komponen nutrisi dalam susu DANCOW tak hanya dapat membantu perkembangan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental, sistem imun, serta fungsi organ tubuh Si Buah Hati. Berikut ini adalah manfaat kandungan pada susu DANCOW yang bisa Bunda simak.

1. Kalsium

Tugas utama kalsium adalah membangun tulang dan gigi yang kuat. Selain itu, kalsium juga membantu menjaga kesehatan otot tubuh agar dapat bergerak dengan nyaman, membantu mengatur tekanan darah, dan mendukung fungsi tubuh lainnya. Dalam menjalankan perannya, kalsium membutuhkan mineral lain seperti fosfor, magnesium, vitamin D, dan juga vitamin K.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia dijelaskan bahwa kebutuhan kalsium anak usia 1-6 tahun yang harus dipenuhi adalah sebesar 650-1000 mg setiap harinya.2 Dengan demikian, DANCOW dapat bantu pemenuhan kalsium sebanyak 20% (130 mg) per-sajian.

2. Protein

Protein merupakan nutrisi penting yang berfungsi sebagai zat pembangun tubuh manusia. Beberapa manfaatnya antara lain membantu meningkatkan aliran darah, menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, dan mendukung proses regenerasi sel-sel dalam tubuh. Tak hanya itu saja, protein juga merupakan sumber energi yang dibutuhkan tubuh untuk bergerak dan beraktivitas dengan nyaman setiap harinya.3

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan protein anak usia 1-6 yang harus dipenuhi adalah sebesar 20-25 gram setiap harinya. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dari konsumsi makanan bergizi seperti daging ayam dan sapi, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan juga susu. Dengan demikian, DANCOW dapat bantu pemenuhan protein sebanyak 8% (1,6 gram) per-sajian.

3. DHA (Omega 3) dan Omega 6

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Docosahexaonic Acid atau DHA merupakan salah satu jenis asam lemak Omega 3 tak jenuh ganda yang ditemukan di seluruh tubuh manusia dan terakumulasi dalam otak janin selama masa kehamilan.

DHA sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, mata, dan otak manusia. Cara kerjanya adalah merangsang perkembangan sel-sel di tubuh agar lebih optimal, sehingga dapat mendukung tumbuh kembang serta meningkatkan kematangan otak dan mata pada janin dan bayi di awal kehidupannya. Kebutuhan DHA anak usia 1-6 tahun yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah sebesar 700-1000 mg per hari. Dengan demikian, DANCOW dapat bantu pemenuhan DHA (Omega 3) sebanyak 5,6 mg per-sajian.

Sama halnya dengan asam lemak Omega 3, asam lemak Omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang bisa didapatkan dari asupan makanan. Fungsinya adalah sebagai sumber energi dan juga menjaga sistem kekebalan tubuh.4

4. Zat Besi

Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan Si Buah Hati untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Kandungan pada susu DANCOW yang satu ini berperan dalam membantu mendistribusikan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak, serta membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen.5

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan zat besi anak usia 1-6 yang harus dipenuhi adalah sebesar 7-10 mg setiap harinya. Kekurangan zat besi pada anak dapat menyebabkan tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat, sehingga memengaruhi tumbuh kembang Si Buah Hati. Dengan demikian, DANCOW dapat bantu pemenuhan Zat Besi sebanyak 1,05 mg per-sajian.

5. Vitamin A, B6, B12, C, D, E

Susu DANCOW juga dilengkapi dengan berbagai vitamin seperti vitamin A, C, D, dan E yang memiliki manfaat sebagai berikut.
-    Vitamin A untuk meningkatkan kesehatan mata.
-    Vitamin B6 untuk meningkatkan suasana hati dan mendukung perkembangan otak.
-    Vitamin B12 untuk meningkatkan nafsu makan.
-    Vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh.
-    Vitamin D untuk meningkatkan kesehatan dan kekuatan tulang.
-    Vitamin E untuk mendukung perkembangan otak, menjaga kesehatan kulit, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.6

6. Biotin

Biotin atau vitamin B7 merupakan salah satu vitamin B kompleks yang mengubah makanan menjadi energi. Beberapa manfaatnya antara lain untuk mendukung fungsi tubuh agar berjalan optimal, menjaga kesehatan sistem saraf, sekaligus sebagai sumber energi agar Si Buah Hati dapat beraktivitas dengan nyaman.7

7. Selenium

Selenium merupakan mineral penting yang mengandung antioksidan untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami.8

8. Zink

Zink atau seng merupakan mineral yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan metabolisme sel tubuh. Kekurangan zat gizi mikro ini dapat mengganggu pertumbuhan anak serta menurunkan daya tahan tubuh yang memungkinkan anak-anak lebih mudah terserang penyakit.9

9. Tembaga

Beberapa manfaat tembaga untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak antara lain:
-    Membentuk sel darah merah untuk menghasilkan oksigen
-    Menjadi neurotransmitter atau pengirim pesan antar saraf di otak
-    Memecah dan menyerap zat besi
-    Menunjang pertumbuhan dan menjaga kesehatan tulang serta jaringan ikat
-    Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
-    Membantu metabolisme enzim penghasil energi10

Rekomendasi Konsumsi Sesuai Usia dan Kebutuhan Gizi

Menurut American Academy of Pediatrics, air putih dan susu sapi merupakan dua jenis minuman yang paling baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak usia prasekolah. Air putih menjaga tubuh tetap terhidrasi, sedangkan susu membantu melengkapi kebutuhan gizi pada Si Buah Hati. Tak boleh diberikan sembarangan, konsumsi susu pada anak-anak juga harus dibatasi sesuai usia dan kebutuhannya. Pada anak-anak usia 1-6 tahun, batas konsumsi susu yang disarankan adalah 2-2,5 gelas setiap harinya atau setara dengan 500 ml susu.

Penting juga bagi orang tua untuk memberikan jenis susu rendah gula untuk membatasi konsumsi gula harian pada anak-anak. Pasalnya, konsumsi gula berlebihan sejak dini dapat meningkatkan risiko obesitas, gigi berlubang, penyakit jantung, dan penyakit hati pada anak-anak.11

Kandungan susu DANCOW dalam setiap kelompok usia tentunya akan sangat berbeda. Namun Bunda tak perlu bingung, sebab masing-masing kandungan ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan Si Buah Hati di setiap tahapan usianya. Kabar baiknya, kandungan sukrosa pada  rangkaian produk susu DANCOW mengandung 0 gram sukrosa atau tidak mengandung gula tambahan sejak lama. Hal ini membuat DANCOW aman dikonsumsi untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati agar dapat tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi.

Yuk, lengkapi persediaan susu DANCOW di rumah sekarang juga! Pilih produk sesuai usia dan kebutuhan gizi Si Buah Hati. Jangan lupa juga untuk baca kemasan produknya untuk memahami kandungan nilai gizi di dalamnya ya, Bunda.

 

Sumber:

  1. Mitos dan Fakta Seputar Susu. Retrieved October 30 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1438/mitos-dan-fakta-seputar-susu
  2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Retrieved October 30 2024, from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka
    _Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
  3. Manfaat Protein untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Retrieved October 30 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3610/manfaat-protein-untuk-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia-dini 
  4. Omega 3, 6, 9 Overview. Retrieved 30 October 2024, from, https://www.healthline.com/nutrition/omega-3-6-9-overview#omega-6 
  5. Iron Deficiency. Retrieved 30 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634
  6. Apa Manfaat Vitamin yang Ada Dalam Sayur dan Buah?. Retrieved 30 October 2024, from https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/apa-manfaat-vitamin-yang-ada-dalam-sayur-dan-buah
  7. The Benefits of Biotin. Retrieved 30 October 2024, from https://www.healthline.com/health/the-benefits-of-biotin
  8. 7 Fungsi Selenium, Manfaatnya Penting untuk Tiroid dan Jantung. Retrieved 30 October 2024, from https://health.kompas.com/read/2022/09/14/090100068/7-fungsi-selenium-manfaatnya-penting-untuk-tiroid-sampai-jantung
  9. Zinc supplementation and growth in children. Retrieved 30 October 2024, from https://www.who.int/tools/elena/bbc/zinc-stunting#:~:text=Zinc%20is%20known%20to%20play,children%20(6%2D8).
  10. 10 Fungsi Tembaga untuk Tubuh, Penting untuk Kekebalan Sampai Otak. Retrieved 30 October 2024, from https://health.kompas.com/read/2022/09/25/103200068/10-fungsi-tembaga-untuk-tubuh-penting-untuk-kekebalan-sampai-otak
  11. Recommended Drinks for Young Children Ages 0-5. Retrieved 30 October 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Recommended-Drinks-for-Young-Children-Ages-0-5.aspx 
Image Article
Kandungan Susu DANCOW untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Susu Rendah Gula untuk Anak Usia 1-3 Tahun

Published date

Pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak usia dini menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena balita sangat rentan mengalami gangguan pertumbuhan. Selain sumber makanan pokok dan camilan sehat, pemberian susu juga bisa membantu melengkapi kebutuhan gizi anak-anak di usia ini. Susu merupakan jenis minuman yang memiliki berbagai kandungan gizi baik dan aman dikonsumsi oleh anak-anak. Hal ini karena susu mengandung protein dan kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan serta meningkatkan kekuatan tulang dan otot tubuh1.

Nutrisi susu untuk anak usia dini lainnya yang juga diperlukan Si Buah Hati untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal menurut American Academy of Pediatrics antara lain vitamin D, protein, vitamin A, dan seng.

Namun, pastikan bahwa pemilihan susu dilakukan dengan teliti, terutama dalam hal kandungan gula ya, Bunda. Susu rendah gula untuk anak usia 1-3 tahun memiliki berbagai manfaat sekaligus membantu mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi gula yang berlebihan.

Manfaat Kesehatan Susu Rendah Gula untuk Anak Usia Dini

Pada dasarnya, kandungan susu rendah gula untuk anak usia dini   sama saja dengan kandungan susu sapi pada umumnya. Hal yang membedakan adalah kadar gula yang terdapat di dalamnya. Umumnya, susu rendah gula tidak mengandung gula tambahan atau memiliki kadar gula tambahan yang rendah.

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi susu secara rutin:

1. Menjaga kesehatan dan kekuatan tulang

Kandungan kalsium, fosfor, kalium, protein, dan vitamin K di dalam segelas susu sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati agar berjalan lebih optimal.

2. Menjaga daya tahan tubuh

Susu juga kaya akan kandungan protein, vitamin A, vitamin B, zinc, magnesium, dan juga diperkaya dengan vitamin D yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar Si Buah Hati tidak mudah sakit.

3. Sumber energi bagi tubuh

Selain mengandung karbohidrat dan gula alami di dalamnya (laktosa), susu juga kaya akan vitamin B, magnesium, dan asam lemak yang berperan penting dalam pembentukan energi. Kandungan inilah yang dapat membantu Si Buah Hati dapat beraktivitas dengan lebih semangat dan bertenaga setiap harinya.

4. Meningkatkan kecerdasan otak

Susu sapi juga mengandung asam lemak Omega 3, kalsium, protein, kalium, vitamin B dan vitamin D yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak Si Buah Hati.

5. Meningkatkan suasana hati

Kandungan protein dan vitamin D di dalam segelas susu dapat merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh. Hormon serotonin adalah hormon yang mengatur perubahan suasana hati seseorang.2

Meskipun kandungan dalam susu dapat mendukung proses tumbuh kembang anak usia dinibukan berarti Bunda bisa memberikannya secara sembarangan, ya. Pastikan untuk memberikan jenis susu yang bebas gula tambahan atau susu rendah gula untuk anak 3 tahun sebanyak 2-3 gelas setiap harinya. Tujuannya adalah untuk menurunkan risiko obesitas dan juga diabetes tipe 2.3

Baca Juga: Berapa Banyak Kandungan Garam dan Gula pada Susu?

Dampak Gula Berlebih Pada Kesehatan Anak

Batas konsumsi gula bagi anak-anak dan orang dewasa yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah sekitar 25 gram atau 6 sendok teh setiap harinya. Namun, batasan gula ini tidak mengacu pada gula alami yang berasal dari sayur, buah-buahan, dan juga susu sapi, tetapi pada gula tambahan yang biasanya terdapat dalam berbagai produk makanan dan minuman manis.

Salah satu jenis gula tambahan yang seringkali dijumpai dalam makanan atau minuman manis adalah sukrosa. Bukan tanpa alasan, hal ini dianjurkan untuk mencegah obesitas dan juga menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak.4

Selain risiko obesitas dan diabetes tipe 2, berikut ini beberapa dampak konsumsi gula berlebihan yang mungkin dialami oleh anak-anak:

1. American Heart Asscociation menjelaskan bahwa konsumsi gula berlebih meningkatkan peradangan kronis yang dapat memicu penyakit jantung.5

2. Memicu penyakit pada mulut dan gigi, seperti gigi berlubang.6

3. American Academy of Pediatrics juga menjelaskan bahwa mengonsumsi gula berlebihan juga dapat membentuk kebiasaan atau pola makan yang tidak sehat sejak dini. Anak-anak cenderung akan mengonsumsi makanan manis hingga mereka dewasa tanpa memerhatikan dampak negatif yang mengintainya.7

Tips Memilih Susu Rendah Gula yang Tetap Enak dan Bergizi

Agar tumbuh kembang Si Buah Hati dapat berjalan optimal, berikut ini beberapa cara memilih  susu rendah gula untuk anak usia 1-3 tahun menurut Harvard School of Public Health yang bisa Bunda simak.

1. Sesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya. Pastikan untuk selalu membaca kemasan produk susu dengan teliti ya, Bunda!

2. Memeriksa kandungan protein yang tertera dalam kemasan. Protein merupakan zat gizi yang berperan sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.

3. Mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.

4. Dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

5. Mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi.

6. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar.

7. Diperkaya zat besi dan seng. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan seng penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf.

8. Memerhatikan kandungan gula dalam produk susu dengan membaca keterangan nilai gizi yang terdapat dalam kemasan. Pastikan untuk memilih produk susu dengan kandungan gula yang rendah atau tidak mengandung gula tambahan di dalamnya (sukrosa).8

Untuk membantu Bunda dalam memenuhi kebutuhan nutrisi susu anak 1-3 tahun, maka rekomendasi susu rendah gula yang cocok dikonsumsi oleh Si Buah Hati adalah DANCOW 1+.
Susu DANCOW 1+ tinggi Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi

Bukan baru, DANCOW 1+ merupakan susu pertumbuhan anak untuk usia 1-3 tahun tanpa gula tambahan di dalamnya alias 0g sukrosa. Semua informasi nilai gizi ini bisa Bunda dapatkan dengan cara membaca label di bagian kemasan.
 
Tak hanya bebas gula tambahan dan mengandung gizi lengkap untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati, DANCOW 1+ juga turun harga, sehingga bisa dibeli dengan harga yang lebih terjangkau, deh. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW 1+ di rumah agar kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik, sehingga mereka dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri!

 

Sumber:

  1. Does Milk Help Kids Grow? Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/does-milk-help-you-grow#nutritional-content
  2. 5 Ways That Drinking Milk Can Improve Your Health. Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/milk-benefits#TOC_TITLE_HDR_5
  3. Drinks for Young Children Ages 0-5. Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/recommended-drinks-for-young-children-ages-0-5.aspx
  4. Free Sugars Children. Retrieved 30 March, 2023, from  https://www.who.int/tools/elena/interventions/free-sugars-children-ncds
  5. Added Sugars and Cardiovascular Disease Risk in Children. Retrieved October 29, 2024, from https://professional.heart.org/en/science-news/added-sugars-and-cardiovascular-disease-risk-in-children
  6. Oral Health Tips for Adults. Retrieved 30 March, 2023, from https://www.cdc.gov/oral-health/prevention/oral-health-tips-for-adults.html#:~:text=Avoid%20food%20and%20drinks%20with,Practice%20good%20oral%20hygiene.
  7. Recommended Drinks for Young Children Age 0-5. Retrieved October 29, 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/recommended-drinks-for-young-children-ages-0-5.aspx
  8. Milk: The Nutrition Source. Retrieved October 24 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/milk/
Image Article
Manfaat Susu Rendah Gula untuk Anak Usia 1_3 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memahami dan Mendorong Perkembangan Kecerdasan Sosial pada Anak

Published date

Bunda, tahukah bahwa kecerdasan sosial adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan anak?

Perkembangan kecerdasan sosial anak terjadi sejak dini sebagaimana mereka mengembangkan kemampuan memahami, mengekspresikan, serta mengelola emosi. Selain itu, kecerdasan sosial bukan hanya tentang bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga bagaimana mereka memahami dan mengelola hubungan tersebut.

Mendukung perkembangan kecerdasan sosial Si Buah Hati berarti membantu mereka membangun hubungan sosial yang sehat. Oleh karenanya, memahami cara membangun kecerdasan sosial anak sangat penting. Yuk, kita pelajari lebih lanjut!

Apa Itu Kecerdasan Sosial?

Kecerdasan sosial adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Anak-anak belajar menyelesaikan situasi sosial dengan memprediksi dan memahami perilaku orang lain.1

Anak yang memiliki kecerdasan sosial yang baik cenderung lebih mudah beradaptasi di lingkungan sosial, seperti sekolah atau kelompok bermain.

Mengapa Kecerdasan Sosial Penting?

Perkembangan sosial dan emosional yang positif pada anak usia dini membantu mempersiapkan kehidupan yang sehat dan hubungan yang bermakna.

Beberapa manfaat mendorong kecerdasan sosial pada anak, seperti kepercayaan diri yang lebih baik, peningkatan empati, hubungan sosial yang kuat, mengurangi tekanan emosional, sikap yang lebih positif, hingga kemampuan mandiri lebih baik.2

Kecerdasan sosial yang baik juga membantu anak mengatasi dan menyelesaikan konflik dengan lebih baik sekaligus menjalin kerja sama atau kolaborasi dengan orang lain.

Berbagai hal tersebut tersebut memberikan landasan pemahaman emosional yang dapat membantu Si Buah Hati membentuk kecerdasan emosional yang lebih kuat hingga interaksi efektif yang mendukung kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Bayi dan Stimulasi yang Tepat

Milestones Perkembangan Sosial dan Emosional Anak

Berikut beberapa perkembangan kecerdasan sosial anak yang umumnya dimiliki pada usia 1-3 tahun.

Komunikasi

Pada usia 1 tahun, Si Buah Hati umumnya mulai menunjukkan atau mengekspresikan keinginannya. Mereka juga berupaya berinteraksi dengan orang lain. Pada usia 3 tahun, mereka mulai mencari teman sebayanya.

Perhatian

Pada usia 1-3 tahun,  anak akan menunjukkan perhatian kepada orang atau terhadap sesuatu, termasuk menyapa orang. Sebaliknya, anak yang kurang memperhatikan bisa menjadi tanda bahaya.3

Empati

Si Buah Hati juga mulai menunjukkan empati dengan memahami perasaan orang lain dan menunjukkan perhatian. Pada usia 3 tahun, mereka mulai memahami perasaan, seperti sedih, senang, hingga marah. Mereka juga mulai menunjukkan empat dengan mencium atau memeluk ketika dibutuhkan.

Tips Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak

Setelah memahami pentingnya perkembangan kecerdasan sosial anak dan tahapan yang dicapai pada usia 1-3 tahun, berikut cara mengembangkan kecerdasan sosial anak yang bisa Bunda terapkan.

1. Ajarkan Keterampilan Sosial

Bunda bisa memulai dengan mengajarkan anak keterampilan sosial dasar, seperti mengucapkan "tolong" dan "terima kasih", menyapa orang lain, dan memperkenalkan diri.

Keterampilan sosial, terutama bercengkerama, penting untuk perkembangan anak agar mereka dapat berteman, didengarkan, menanyakan apa yang mereka butuhkan, dan mengembangkan hubungan yang kuat dengan orang lain.4

2. Berikan Contoh yang Baik

Perkembangan kecerdasan sosial anak dipengaruhi tindakan orang dewasa di sekitar mereka.  
Cara orangtua berperilaku dan berkomunikasi dengan orang lain menunjukkan kepada anak bagaimana bersikap dan berperilaku dengan orang lain.

Jika Si Buah Hati melihat hubungan yang baik dan saling menghormati di sekelilingnya, mereka juga akan belajar bersikap baik dan hormat kepada orang lain.5

3. Dorong Bermain dalam Kelompok

Permainan kelompok membantu anak belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah bersama. 
Ketika berinteraksi dengan sebuah kelompok, misalnya di kelompok bermain, Si Buah Hati dapat mencoba aktivitas kreatif yang baru, bermain dengan orang dari umur yang berbeda, hingga belajar berinteraksi dengan orang asing.6

4. Ajarkan Self-regulation

Self-regulation atau pengaturan diri adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola perilaku dan reaksi terhadap perasaan dan hal-hal yang terjadi di sekitar.

Self-regulation penting diajarkan karena dapat membantu Si Buah Hati berperilaku yang dapat diterima secara sosial, berteman dengan baik karena dapat mengekspresikan emosi dengan wajar, hingga menjadi mandiri karena dapat membuat mereka mengambil keputusan dalam situasi-situasi tanpa panduan orangtua.7

5. Bacakan Buku tentang Emosi

Membaca buku bersama dapat mengajarkan tentang emosi dan hubungan sosial sekaligus bisa menjadi cara menghabiskan waktu yang menyenangkan.

Bunda bisa memilih buku cerita yang menggambarkan berbagai situasi sosial dan mendiskusikan apa yang terjadi bagaimana tanggapannya.

6. Ajarkan Empati

Cara mengembangkan kecerdasan sosial anak berikutnya adalah melatih perasaan anak berempati atau mengenali dan memahami perasaan orang lain yang berbeda-beda.

Contohnya adalah membantu teman yang membutuhkan atau berpartisipasi dalam kegiatan amal. Jangan lupa, puji tindakan Si Buah Hati dengan spesifik, misalnya “kamu sangat baik telah mau meminjami kakakmu mainan. Lihat dia senang sekali”.8

7. Latih Kemampuan Mendengarkan

Kemampuan mendengarkan bukan hanya penting untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk bersosial. Sebagai contoh, ajarkan Si Buah Hati menunggu giliran bicara, memperhatikan saat orang lain berbicara, dan merespons dengan perhatian.

8. Ajarkan Membicarakan Pikiran

Dalam situasi-situasi tertentu, Si Buah Hati perlu membela diri dan hak-hak untuk menyampaikan pemikiran, kebutuhan, dan preferensinya.

Ini penting agar mereka dapat memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai, percaya diri dalam berekspresi, hingga mengasah kemampuan memutuskan dan menyelesaikan masalah.9

Bunda bisa melatih Si Buah Hati dengan meminta mereka memesan makan sendiri di restoran atau mendorongnya agar bertanya ketika tidak paham saat dijelaskan.

9. Diskusikan tentang Konflik dan Solusi

Bicarakan dengan anak tentang berbagai situasi konflik yang mungkin mereka hadapi dan cara untuk menyelesaikannya. Selain itu, Bunda bisa melatih Si Buah Hati dengan membuat skenario dan meminta mereka memberikan solusi terbaik.

Itulah penjelasan tentang perkembangan kecerdasan sosial anak dan tips mengembangkannya. Dengan menerapkan tips di atas, Bunda bisa membantu Si Buah Hati tumbuh menjadi individu yang cerdas secara sosial. Selamat mencoba!

 

 

Sumber:

  1. Soto-Icaza, P., Aboitiz, F., & Billeke, P. (2015). Development of social skills in children: neural and behavioral evidence for the elaboration of cognitive models. Frontiers in neuroscience, 9, 333. https://doi.org/10.3389/fnins.2015.00333
  2. Social and Emotional Development in Early Childhood - Verywell Mind. Retrieved 28/5/2024 from https://www.verywellmind.com/social-and-emotional-development-in-early-childhood-2795106#toc-importance-of-social-emotional-development-in-early-childhood
  3. What Toddler Social Development Looks Like: Ages 1 and 4 - Parents. Retrieved 28/5/2024 from https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/social/social-development-milestones-ages-1-to-4/
  4. Conversation skills for children: learning to talk and listen to others - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/preschoolers/connecting-communicating/communicating/conversation-skills
  5. Relationships and child development - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/understanding-development/relationships-development
  6. About playgroups - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/playing-with-others/about-playgroups
  7. https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/toddlers-social-emotional-development/self-regulation
  8. The caring child: How to teach empathy (ages 3 to 4) - Baby Center. Retrieved 28/5/2024 from https://www.babycenter.com/child/parenting-strategies/the-caring-child-how-to-teach-empathy-ages-3-to-4_65717
  9. Self-advocacy: helping children speak up for themselves - Raising Children. Retrieved 28/5/2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/toddlers-social-emotional-development/self-advocacy-helping-children-speak-up-for-themselves
Image Article
Memahami dan Mendorong Kecerdasan Sosial pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Mengenalkan Macam-macam Emosi Pada Anak

Published date

Bunda mungkin penasaran, kenapa sih pengenalan emosi ke anak penting? Mungkin selama ini Bunda masih menganggap jika anak marah, menangis atau berteriak itu hal yang wajar. Namun ternyata orangtua perlu membantu Si Buah Hati untuk mengenali emosi dan meluapkannya dengan tepat.

Ibaratnya, orang dewasa saja bisa kesal jika merasa tidak dimengerti, apalagi anak yang belum tahu cara mengenali perasaannya sendiri. Inilah pentingnya mengenalkan macam-macam emosi pada anak. Supaya Si Buah Hati dapat mengungkapkan perasaan, Bunda bisa mengenalkan jenis perasaan dan emosi yang tepat.

Lalu, bagaimana cara mengenalkan emosi pada anak? Apa manfaat mengenalkan emosi pada anak? Yuk simak artikel berikut ini!

Pentingnya Mengenalkan Macam-macam Emosi pada Anak

Pengelolaan emosi adalah suatu proses merubah pengalaman emosional, ekspresi, reaksi fisiologi, dan situasi yang memunculkan emosi tersebut. Hal itu untuk menghasilkan respons yang sesuai dengan tuntutan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan.1

Banyak orang tua salah mengartikan tangisan dan emosi Si Buah Hati. Tak sedikit yang justru meminta anak untuk tidak mengekspresikan emosinya atau keliru dalam membantu anak mengelola emosi. Jika hal ini dilakukan, anak jadi tidak mampu mengenali emosi yang dirasakan dan kerap keliru mengekspresikannya.

Hal ini berakibat anak gagal mengerti apa yang dirasakan dan tidak mampu mengontrol dan mengekspresikan emosinya dengan pas. Emosi biasanya ditunjukkan anak dalam perilaku terhadap keadaan atau interaksi yang sedang dialami.

Sederhananya, emosi merupakan perasaan yang dirasakan seperti rasa senang, marah, sedih, takut, marah, jijik, jengkel dan lain sebagainya. Pada anak usia dini, kemampuan mengelola emosi bertujuan untuk dapat mengenali, memahami, mengekspresikan, dan mengendalikan beragam emosi yang dirasakan dengan baik dan benar.

Lalu apa pentingnya mengenalkan macam-macam emosi pada anak? Anak yang paham emosinya akan lebih mampu mengendalikan cara mengekspresikannya serta punya kepekaan terhadap perasaan orang lain. Dengan demikian, anak dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan.2

Baca Juga: Apa Saja Kandungan Nutrisi DANCOW 1+? Cek di Sini!

Cara Mengenalkan Emosi pada Anak

Saat berusia dua tahun, anak sejatinya sudah bisa dikenalkan dengan jenis perasaan dasar seperti senang, sedih, takut atau marah. Bunda juga dapat menerangkan perasaan yang lebih rumit seperti malu atau kecewa seiring bertambahnya usia.

Sebuah riset Sociology of Development menunjukkan anak yang memahami emosi cenderung tidak bertindak dengan menggunakan amarah, agresif, dan membangkang untuk mengekspresikan diri.3 Berikut tips mengenalkan emosi pada anak yang mudah dipahami.

1. Bicara tentang Perasaan

Bunda bisa menunjukkan kepada anak bagaimana menggunakan kata-kata perasaan dalam kosakata sehari-hari mereka. Bunda dapat mencontohkan bagaimana mengungkapkan perasaan dengan mengambil kesempatan untuk membagikan perasaan sendiri. Seperti, “Bunda merasa sedih karena kamu tidak mau berbagi mainan dengan temanmu. Bunda yakin dia juga sedih.”

2. Diskusi lewat Buku atau Acara TV

Ajari anak usia 1-3 tahun dengan perasaan dasar seperti senang, marah, sedih, dan takut. Anak-anak yang lebih besar bisa belajar emosi yang lebih kompleks seperti rasa frustrasi, kecewa, dan gugup.

Bunda juga bisa membantu anak-anak belajar tentang emosi lewat karakter dalam buku atau acara TV. Bunda bisa mengawalinya dengan bertanya, "Kira-kira, apa yang dirasakan tokoh itu ya?"

Hal ini secara tidak langsung dapat mengajarkan empati pada SI Buah Hati. Anak berpikir bahwa dunia berputar di sekitar mereka, sehingga dapat menjadi pengalaman yang membuka mata bagi mereka untuk mengetahui bahwa orang lain juga punya perasaan.4

3. Pakai Emoji

Ketika anak sedang kesal dan menggerutu tidak jelas, janganlah memarahinya. Anak masih dalam tahap awal belajar menghubungkan sensasi tubuh dan pikiran dengan kosa kata perasaan. Alih-alih menjelaskan dengan bahasa orang dewasa, Bunda dapat membuat bagan perasaan dengan emoji yang disukai anak-anak.

Hal itu dapat mengajarkan anak bagimana mengenali ekspresi wajah yang berkolerasi dengan perasaan. Jika anak tidak dapat menyebutkan nama perasaan yang mereka alami, mereka dapat memilih ekspresi yang cocok dengan perasaan tersebut.5

4. Manfaatkan Makan Malam

Bunda dapat membuat kebiasaan untuk saling bercerita di sela makan malam. Dengan cara itu, Si Buah Hati dapat didorong untuk bercerita tentang apa yang membuat mereka marah dan senang pada hari itu. Bunda dapat menyampaikan perasaan apa yang dirasakan setiap hari, seperti perasaan bahagia dan lain sebagainya.

Jika anak sulit diajak ngobrol saat makan malam, ruang cerita bisa dilakukan menjelang tidur saat Bunda meninabobokan anak.

5. Permainan Mengenali Perasaan

Mau hal yang lebih mengasyikkan? Bunda dapat membuat permainan “tebak perasaan” bersama Si Buah Hati. Bunda dapat bergantian membuat ekspresi wajah dan masing-masing harus menebak perasaan apa yang sedang ditunjukkan.

Ini akan membantu pada dua tingkat. Pertama, ini membantu anak menyesuaikan ekspresi wajah dengan berbagai emosi. Kedua, ini membantu mereka menyesuaikan ekspresi wajah mereka dengan emosi juga. Mainkan permainan di dekat cermin, sehingga anak dapat melihat secara visual berbagai ekspresi mereka.6

Kecerdasan bukan saja pintar akademis, namun apabila si Buah Hati cerdas emosional. Sehingga, penting mengenalkan macam-macam emosi pada anak. Jika Si Buah Hati sudah dapat mengenali dan mengungkapkan perasaannya sendiri, komunikasi Bunda dengan anak tentu bakal lebih lancar.

Selain itu, Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Imunutri sebagai tambahan asupan gizi Si Buah Hati. DANCOW 1+ Imunutri memiliki kandungan DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun agar tumbuh cerdas.
 

 

Sumber:

  1. Melatih Pengelolaan Emosi Pada Anak - Kemkes RI. Retrieved May 29 2024 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3125/melatih-pengelolaan-emosi-pada-anak
  2. Membantu Anak Mengenali Perasaan Dan Mengelola Emosi - PAUDPEDIA. Retrieved May 29 2024 from https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/membantu-anak-mengenali-perasaan-dan-mengelola-emosi?do=MTY1NC0yMTViYzE1MA==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=
  3. Dunsmore, J. C., Booker, J. A., & Ollendick, T. H. (2013). Parental Emotion Coaching and Child Emotion Regulation as Protective Factors for Children with Oppositional Defiant Disorder. Social development (Oxford, England), 22(3), 10.1111/j.1467-9507.2011.00652.x. https://doi.org/10.1111/j.1467-9507.2011.00652.x
  4. How to Teach Kids About Their Feelings - Verywell Family. Retrieved May 29 2024 from https://www.verywellfamily.com/how-to-teach-kids-about-feelings-1095012
  5. 4 Big Emotions to Talk About With Little Kids - Parents. Retrieved May 29 2024 from https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/intellectual/list-of-emotions-to-talk-about-with-kids/
  6. A Step by Step Guide to Help Toddlers Express Their Feelings - AT: Parenting Survival for All Ages. Retrieved May 29 2024 from https://www.anxioustoddlers.com/teach-your-toddler-to-express-feelings/
Image Article
Pentingnya Mengenalkan Macam-macam Emosi Pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Membangun Kemampuan Sosialisasi Anak Sejak Dini

Published date

Sejak lahir, manusia sudah langsung bersosialisasi. Bayi yang baru lahir bersosialisasi dengan orang tuanya. Si Buah Hati akan menjadikan Bunda orang favoritnya untuk memenuhi segala kebutuhannya, mulai dari makanan, kenyamanan, dan perhatian.1

Seiring bertambahnya usia, Si Buah Hati yang berusia 1 tahun akan mulai mengenal ada orang lain selain dirinya dan orang tuanya. Selanjutnya di usia 2 tahun, Si Buah Hati akan mulai menikmati bermain dengan teman sebayanya. Tapi seperti kemampuan yang lain, kemampuan sosial anak juga berkembang perlahan. Untuk itu, Bunda perlu memberikan dukungan yang tepat bagi perkembangan sosial Si Buah Hati.

Pentingnya Merangsang dan Mendukung Perkembangan Sosial Anak

Cara anak bersosialisasi mungkin belum seluwes orang dewasa, karena kemampuan sosial masih berkembang di setiap tahap usianya. Kemampuan ini juga berkaitan dengan kemampuan emosional anak dan menjadi cerminan bagaimana Si Buah Hati memahami cara berhubungan dengan orang di sekitarnya.

Merangsang dan mendukung kemampuan sosial penting dilakukan karena nantinya akan berpengaruh pada cara anak berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Harapannya, dengan kemampuan sosial dan emosional yang matang, Si Buah Hati dapat menjalin pertemanan yang sehat, saling menghargai, menciptakan rasa aman bagi dirinya dan orang lain, serta punya rasa percaya diri.

Anak pintar bersosialisasi akan membantu kemudahan membangun pertemanan, termasuk memahami aturan sosial dan berperilaku terhadap orang lain.2

Baca Juga: Anak Kurang Bersosialiasi? Ini Tips untuk Melatihnya!

Cara Membangun Kemampuan Sosialisasi Anak

Kemampuan sosialisasi anak tidak terjadi begitu saja. Bunda perlu merangsang agar kemampuan ini semakin matang. Ada beberapa tips bersosialisasi dengan anak yang bisa orangtua terapkan sejak dini. Apa saja?

1. Bangun kedekatan emosional

Bunda dan Ayah perlu menciptakan proses kedekatan emosional yang kuat dengan anaknya, dengan memberikan kebutuhan-kebutuhan dasar anak seperti perhatian dan kasih sayang, agar anak merasa tenang. Cara ini bertujuan agar Si Buah Hati punya tempat aman dan nyaman untuk mereka berbagi dan mengekspresikan perasaan yang mereka miliki.3

2. Ajak komunikasi

Sering lakukan komunikasi, kontak mata, tersenyum, memanggil nama, dan mengajak bicara anak dengan kalimat yang mudah dipahami. Salah satu kunci penting dalam membangun keterampilan sosial anak adalah komunikasi. Bantu Si Buah Hati untuk mengembangkan keterampilan komunikasinya dengan mendorong anak mengekspresikan diri secara bebas, baik lewat kata-kata atau tindakan.4

3. Ajari berbagi

Berbagi adalah kunci penting dalam sosialisasi anak. Apalagi jika Si Buah Hati sedang bermain dengan teman sebayanya. Anak akan belajar berbagi dan bergantian dari keluarga. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah perlu menjadi contoh yang baik. Si Buah Hati juga perlu kesempatan untuk praktik berbagi.5 Bunda bisa memulainya dengan minta berbagi makanan kesukaannya atau bergantian memegang mainannya.

4. Kembangkan empati

Selain mengembangkan kemampuan sosial, anak usia 2 tahun juga sedang belajar mengenai empati. Empati menjadi suatu bentuk kemampuan memahami dan berbagi perasaan orang lain. Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati untuk mengenali perasaan orang lain dan berbagi. Misalnya, "Temanmu terlihat sedih karena kehilangan boneka kelincinya. Bagaimana kalau kita bantu mengembalikannya?" Kemampuan anak untuk mengikuti arahan masih berkembang, jadi Bunda tidak perlu berharap Si Buah Hati langsung patuh.6 

5. Ajari menyelesaikan konflik

Konflik atau permasalahan tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini. Keterampilan menyelesaikan konflik ini sangat penting bagi anak untuk menjalani kehidupan nantinya. Mengajari anak kemampuan untuk menyelesaikan masalah tidak selalu mudah. Sering kali, orang tua ingin segera menyelesaikan konflik antar-anak yang sedang bermain. Karena itu, Bunda perlu bersikap tenang dan memberikan waktu Si Buah Hati untuk menyelesaikan persoalannya sendiri. Dengarkan Si Buah Hati yang bercerita tentang konflik yang dialaminya. Bunda juga bisa mengenalkan perasaan yang sedang dialami Si Buah Hati. Misalnya, "Adik sedih karena belum bisa main dengan mainan Kakak?" Selain memahami perasaannya, Bunda dapat mengajarkan Si Buah Hati untuk mengungkapkan keinginannya dengan sopan, misalnya menggunakan kata "tolong".7

6. Ajari menunggu

Menunggu adalah hal yang membosankan, tapi ini merupakan salah satu poin penting dalam keterampilan sosialisasi anak. Jika Si Buah Hati tantrum saat sedang menunggu, ini merupakan tanda bahwa ia merasakan perasaan besar. Bunda bisa memvalidasi perasaan dengan memeluknya saat menangis. Tujuannya adalah agar Si Buah Hati tahu bahwa Bunda memahami apa yang dirasakannya saat itu.8

7. Ajari tentang ketegasan

Berbagi memang baik, tapi mempertahankan apa yang jadi milik Si Buah Hati juga tidak kalah penting. Jangan langsung memuji anak yang mau berbagi. Apalagi jika Si Buah Hati mau berbagi tapi setelahnya bermuka masam. Ketika mendapati hal ini, Bunda bisa mengatakan bahwa anak boleh menolak berbagi saat belum siap atau tidak ingin. Bunda bisa mengajarkannya cara menolak dengan sopan.

8. Ajari untuk tidak memukul

Anak-anak masih belum sepenuhnya bisa mengontrol emosinya. Tidak jarang ketika merasa marah, jengkel, gemas, atau kecewa mereka tidak sengaja memukul atau menendang. Karenanya, Bunda perlu mengajari anak ketika bermain untuk tidak memukul atau menendang ketika marah. Bunda bisa mengajari cara bagaimana mengatakan perasaannya saat marah.

Itu tadi delapan cara untuk membangun kemampuan sosialisasi anak yang lebih matang. Selain cara-cara tersebut, Bunda juga perlu mendukungnya dengan memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang. Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasikan khusus bagi anak usia 1-3 tahun. Dukung si Buah Hati untuk tumbuh cerdas.

 

 

Sumber:

  1. Developmental milestones: socialisation in babies -BabyCentre. Retrieved May 27 2024 from https://www.babycentre.co.uk/a6576/developmental-milestones-socialisation-in-babies
  2. Merangsang Perkembangan Personal Sosial Bayi - IDAI. Retrieved May 27 2024 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/merangsang-perkembangan-personal-sosial-bayi
  3. Learning Social and Emotional Skills in Pre-School - UNICEF North Macedonia. Retrieved May 27 2024 from https://www.unicef.org/northmacedonia/learning-social-and-emotional-skills-pre-school
  4. 8 Practical Ways To Develop Social Skills In A Child - Care Point Academy. Retrieved May 27 2024 from https://www.carepointeacademy.com/blog/posts/how-to-help-your-child-improve-their-social-skills
  5. Children sharing and learning to share - Raising Children Network. Retrieved May 27 2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/friends-siblings/sharing
  6. Social Development: 2 Year Olds - HealthyChildren.org. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/social-development-2-year-olds.aspx
  7. Conflict Resolution - ECCPCT. Retrieved May 27 2024 from https://www.eccpct.com/Resources/Child/Tips-for-Tots/Help-Young-Children-with-Conflict-Resolution/
  8. Teaching your Toddler Social Skills in 15 Steps - Motherly. Retrieved May 27 2024 from https://www.mother.ly/toddler/toddler-learn-play/teaching-your-toddler-social-skills-15-steps-to-success/
Image Article
Membangun Kemampuan Sosialisasi Anak Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ciri-Ciri Anak Pintar: Apa yang Perlu Bunda Perhatikan?

Published date

Bunda, sebagai orang tua tentu ingin Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang pintar. Tidak hanya dapat belajar dengan baik di sekolah, namun juga demi masa depan Si Buah Hati yang lebih baik.

Karenanya, tidak ada salahnya Bunda mengetahui apa saja sih ciri-ciri anak pintar? Cari tahu juga cara mendukung anak pintar agar dapat berkembang optimal dan sesuai harapan.

Memahami Definisi Anak Pintar

Anak pintar kerap disebut memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Kecerdasan sendiri merupakan kemampuan umum dalam memproses informasi, mempelajari, memahami, dan mencari solusi. Kecerdasan seseorang dapat turut mempengaruhi perilakunya sehari-hari.1

Lalu, faktor apa yang membuat anak pintar? Dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kepintaran atau kecerdasan seseorang yaitu faktor genetik atau keturunan, serta faktor lingkungan.

Hasil penelitian banyak yang menunjukkan kaitan komponen genetik dengan kecerdasan seseorang. Ada banyak komponen genetik yang berkontribusi pada kecerdasan, termasuk daya ingat dan kemampuan verbal.

Kecerdasan juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal-hal seperti lingkungan tempat tinggal, pola asuh, pendidikan, ketersediaan sarana belajar, hingga layanan kesehatan dan asupan gizi dapat berkontribusi terhadap kepintaran anak selama masa tumbuh kembangnya.

Meski masih menjadi perdebatan mana yang lebih berpengaruh antara genetik dan lingkungan, kedua faktor tersebut tidak bisa dipisahkan dari kepintaran seseorang.2

Baca Juga: Ciri-ciri Anak Pintar dan Cerdas

Mengenali Ciri-ciri Anak Pintar

Setelah memahami definisi dan faktor yang membentuk kepintaran anak, selanjutnya Bunda perlu mengenali apa saja ciri-ciri anak pintar.

Dengan mengenali ciri-ciri atau tanda anak pintar, Bunda bisa mengambil langkah yang tepat untuk mendukung potensi Si Buah Hati.
Beberapa tanda anak pintar yang perlu Bunda perhatikan, di antaranya:

1. Memiliki minat belajar yang tinggi

Anak pintar cenderung bersemangat untuk belajar. Tidak hanya itu, anak juga akan mengeksplorasi materi secara lebih mendalam.

2. Lebih cepat menguasai hal baru

Jika Si Buah Hati mampu mempelajari dan menguasai hal baru dengan lebih cepat kemungkinan merupakan anak yang pintar. Anak mungkin mampu memproses informasi baru dan kompleks dengan lebih cepat.3

3. Mampu berpikir kreatif dan berimajinasi

Anak pintar umumnya memiliki ide-ide yang kreatif. Selain itu, memiliki imajinasi yang tinggi dan mampu menjelaskannya dengan baik.

4. Lebih aktif

Anak pintar juga cenderung lebih aktif dibandingkan teman sebayanya. Tidak hanya aktif bergerak seperti saat bermain, namun juga aktif mencari tahu hal yang tidak diketahuinya, seperti dengan bertanya kepada orang dewasa.

5. Lebih fokus dan daya konsentrasi tinggi

Berbeda dengan anak pada umumnya yang mudah teralihkan, anak pintar cenderung lebih fokus saat mengerjakan sesuatu dan mampu berkonsentrasi lebih lama. Sehingga tidak mudah terganggu atau teralihkan pada hal lain.

6. Lebih sensitif dan peka

Anak-anak biasanya belum terlalu peka terhadap perasaan orang lain. Namun berbeda dengan anak pintar yang lebih sensitif dan dapat berempati. Hal ini juga membuat anak lebih peka dan mudah merasa sakit hati sehingga perlu mendapat dukungan emosional.4

7. Kemampuan mengatasi masalah dengan lebih baik

Saat dihadapkan pada suatu masalah, anak pintar akan dapat memikirkan solusi untuk permasalahan tersebut dengan lebih baik.5

Cara Mendidik Anak Pintar

Peran Bunda sebagai orang tua adalah mendukung Si Buah Hati agar dapat mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Untuk mendidik anak pintar, beberapa cara yang dapat Bunda lakukan, di antaranya:

●    Berikan kasih sayang yang melimpah kepada anak dalam setiap tindakan. Orang tua merupakan sandaran bagi anak dan harus bisa diandalkan.
●    Mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Mendidik anak pintar harus siap dengan segala pertanyaannya. Tanggapi dan beri perhatian pada setiap rasa ingin tahu anak.
●    Berikan anak waktu untuk bermain. Karena bermain adalah dunia anak dan cara anak untuk belajar dan berkembang.
●    Berikan stimulasi yang tepat untuk anak.6 Menyediakan buku bacaan atau membacakan dongeng bisa menjadi cara stimulasi anak agar pintar. Mengajari anak bersepeda juga bisa menjadi stimulasi motorik agar anak cerdas. Bila anak mempunyai potensi bawaan berbagai kecerdasan dan dirangsang terus-menerus sejak kecil dengan cara yang menyenangkan dan jenis yang bervariasi maka ia akan mempunyai kecerdasan yang majemuk.
●    Memperhatikan asupan gizi anak. Berikan makanan dan minuman bergizi seimbang setiap hari untuk mendukung tumbuh kembangnya. Selain itu, pastikan anak cukup beristirahat dan tetap aktif bergerak.7

Selain asupan makanan dan minuman bergizi setiap hari, Bunda juga dapat memberikan susu pertumbuhan sebagai pelengkap gizi anak, seperti susu DANCOW 5+ Imunutri.

Susu DANCOW 5+ Imunutri diformulasikan untuk anak usia prasekolah 5-6 tahun. Dengan kandungan gizi penting, seperti vitamin A, C, E, serta vitamin D, juga diperkaya kalsium, zat besi, zink, DHA, dan Omega 3 & 6 yang akan bantu Si Buah Hati tumbuh cerdas.
Setelah mengetahui ciri-ciri anak pintar dan cara mendidiknya, semoga informasi yang diberikan dapat membantu Bunda mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati ya!

 

 

Sumber:

  1. What Makes Kids Intelligent? - Web MD. Retrieved May 27 2024 from https://www.webmd.com/baby/features/what-makes-kids-intelligent
  2. Is intelligence determined by genetics? - Medline Plus. Retrieved May 27 2024 from https://medlineplus.gov/genetics/understanding/traits/intelligence/
  3. What Are Signs of Genius? - Web MD. Retrieved May 27 2024 from https://www.webmd.com/balance/what-are-signs-of-genius
  4. Gifted kids: Signs to look for - Baby Center. Retrieved May 27 2024 from https://www.babycenter.com/child/gifted-children/how-to-tell-if-your-preschooler-is-gifted_65003
  5. What Are Signs of Genius? - Web MD. Retrieved May 27 2024 from https://www.webmd.com/balance/what-are-signs-of-genius
  6. Pentingnya Stimulasi Bermain untuk Merangsang Kecerdasan Multipel. IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-stimulasi-bermain-untuk-merangsang-kecerdasan-multipel
  7. How to Raise Intelligent Kids - Psychology Today. Retrieved May 27 2024 from https://www.psychologytoday.com/us/blog/going-beyond-intelligence/202107/how-raise-intelligent-kids
Image Article
Ciri-Ciri Anak Pintar_Apa yang Perlu Bunda Perhatikan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off