Perbedaan Sukrosa dan Laktosa: Mana yang Baik untuk Si Buah Hati?
07-02-2025

Dalam memenuhi asupan gizi Si Buah Hati, penting bagi orang tua untuk memahami jenis gula yang terkandung dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk mencegah konsumsi gula berlebihan yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan diabetes pada anak-anak. Beberapa contoh jenis gula antara lain sukrosa, fruktosa, dan laktosa.
Beberapa jenis gula biasa ditemukan dalam bahan makanan maupun ditambahkan dalam proses produksi, sehingga dapat memberikan efek yang berbeda pada tubuh dan dapat memberikan dampak bagi kesehatan Si Buah Hati.1 Oleh karena itu, yuk pahami perbedaan sukrosa dan laktosa dengan baik agar lebih bijak dalam memilih produk untuk Si Buah Hati!
Definisi Sukrosa dan Laktosa
Sebelum memahami apa perbedaan sukrosa dan laktosa, penting untuk mengetahui pengertian dari kedua jenis gula tersebut. Pada dasarnya, gula dikategorikan menjadi dua, yaitu monosakarida dan disakarida.
Sukrosa yang merupakan nama ilmiah dari gula meja atau gula pasir adalah jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sukrosa merupakan karbohidrat alami yang ditemukan dalam banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Namun, sukrosa juga merupakan hasil ekstraksi dari tebu dan bit gula yang seringkali dijadikan sebagai gula tambahan dalam berbagai makanan olahan seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.2
Perbedaan Gula Sukrosa dan Laktosa
Perbedaan antara sukrosa dan laktosa terletak pada cara kerjanya. Melansir dari Healthline.com, setelah dikonsumsi sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik pada anak-anak.
Berbeda dengan sukrosa, ketika laktosa masuk ke saluran pencernaan, maka tubuh memerlukan enzim lactase untuk memecahnya menjadi glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.3
Dampak Keduanya Terhadap Pencernaan Dan Kesehatan Anak
Perbedaan sukrosa dan laktosa selanjutnya terletak pada dampaknya bagi pencernaan dan kesehatan anak. Baik sukrosa maupun laktosa keduanya memiliki peran masing-masing, namun umumnya laktosa cenderung lebih bermanfaat bagi anak-anak terutama dalam mendukung proses pertumbuhan tulang dan perkembangan otaknya. Yuk, simak dampak dan manfaatnya berikut ini!
1. Manfaat dan Dampak Negatif Sukrosa
Dalam proses pemecahannya, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa inilah yang dapat memberikan dorongan energi yang cepat ketika anak-anak membutuhkannya, misalnya setelah beraktivitas yang cukup berat dan intens.
Namun, sebaiknya jenis gula yang satu ini diperoleh dari konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, bukan dari makanan atau minuman olahan yang mengandung gula tambahan. Pasalnya, jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko obesitas, gigi berlubang, dan diabetes pada anak-anak.
Tak hanya itu saja, lonjakan gula darah yang terlalu sering juga dapat memengaruhi suasana hati dan fokus anak, bahkan berisiko menyebabkan mereka ketagihan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis berkepanjangan4.
2. Manfaat dan Dampak Negatif Laktosa
World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.5
Meski sangat baik bagi tumbuh kembang anak usia dini, sayangnya ada sebagian anak yang mungkin mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa. Anak-anak yang memiliki intoleransi laktosa cenderung mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung, muntah-muntah dan diare saat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, seperti susu dan produk olahannya.6
Baca Juga: Susu Penambah Berat Badan Anak
Panduan Memilih Produk Susu Berdasarkan Kebutuhan Anak
Dengan memahami perbedaan sukrosa dan laktosa pada susu, maka Bunda bisa lebih bijak dan mudah dalam memilih produk susu yang sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Agar proses tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal, yuk simak cara memilih susu sesuai kebutuhan anak berikut ini!
- Sesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya. Biasanya, setiap produk susu dilengkapi dengan keterangan usia yang terdapat dalam kemasannya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu membaca kemasan produk susu dengan teliti ya, Bunda!
- Memeriksa kandungan protein yang tertera dalam kemasan. Protein merupakan zat gizi yang berperan sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.
- Mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.
- Dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi.
- Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar.
- Diperkaya zat besi dan zink. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf.
- Memerhatikan kandungan gula dalam produk susu dengan membaca keterangan nilai gizi yang terdapat dalam kemasan. Pastikan untuk memilih produk susu dengan kandungan gula yang rendah atau tidak mengandung gula tambahan di dalamnya (sukrosa).7
Sebagai rekomendasinya, berikut ini beberapa pilihan produk susu DANCOW yang bisa Bunda berikan untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati.
1. DANCOW 1+
DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ Imunutri antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
2. DANCOW 3+
Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ Imunutri mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
3. DANCOW 5+
Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.
Tak perlu khawatir Bunda, sebab bukan hal baru lagi bahwa susu DANCOW mengandung 0 gram sukrosa atau bebas gula tambahan di dalamnya, sehingga aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati sebanyak dua gelas setiap harinya. Kabar baiknya lagi, susu DANCOW saat ini turun harga, sehingga bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau.
Yuk, lengkapi persediaan susu DANCOW di rumah dan pastikan untuk membaca label nutrisi dalam kemasan produk untuk memahami perbedaan gula sukrosa dan laktosa pada susu. Dengan begini, asupan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik dan mereka dapat tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi!
Sumber:
- Sucrose, Glucose, Fructose. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose
- Sucrose, Glucose, Fructose; What Are They?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#what-are-they
- Sucrose, Glucose, Fructose: Which is Worst for Health?. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#which-is-worst-for-health
- Sucrose, Glucose, Fructose: Limiting Your Intake. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#limiting-your-intake
- What is the role of lactose?. Retrieved October 31 2024, from https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/YINI/WGOF_180206_WGO-YINICampaign_QA_English.pdf
- Lactose intolerance - StatPearls - NCBI bookshelf. (2023, April 17). National Center for Biotechnology Information.
- Milk: The Nutrition Source. Retrieved October 31 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/milk/
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.