Membangun Kemampuan Sosialisasi Anak Sejak Dini
01-10-2024
Sejak lahir, manusia sudah langsung bersosialisasi. Bayi yang baru lahir bersosialisasi dengan orang tuanya. Si Buah Hati akan menjadikan Bunda orang favoritnya untuk memenuhi segala kebutuhannya, mulai dari makanan, kenyamanan, dan perhatian.1
Seiring bertambahnya usia, Si Buah Hati yang berusia 1 tahun akan mulai mengenal ada orang lain selain dirinya dan orang tuanya. Selanjutnya di usia 2 tahun, Si Buah Hati akan mulai menikmati bermain dengan teman sebayanya. Tapi seperti kemampuan yang lain, kemampuan sosial anak juga berkembang perlahan. Untuk itu, Bunda perlu memberikan dukungan yang tepat bagi perkembangan sosial Si Buah Hati.
Pentingnya Merangsang dan Mendukung Perkembangan Sosial Anak
Cara anak bersosialisasi mungkin belum seluwes orang dewasa, karena kemampuan sosial masih berkembang di setiap tahap usianya. Kemampuan ini juga berkaitan dengan kemampuan emosional anak dan menjadi cerminan bagaimana Si Buah Hati memahami cara berhubungan dengan orang di sekitarnya.
Merangsang dan mendukung kemampuan sosial penting dilakukan karena nantinya akan berpengaruh pada cara anak berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Harapannya, dengan kemampuan sosial dan emosional yang matang, Si Buah Hati dapat menjalin pertemanan yang sehat, saling menghargai, menciptakan rasa aman bagi dirinya dan orang lain, serta punya rasa percaya diri.
Anak pintar bersosialisasi akan membantu kemudahan membangun pertemanan, termasuk memahami aturan sosial dan berperilaku terhadap orang lain.2
Baca Juga: Anak Kurang Bersosialiasi? Ini Tips untuk Melatihnya!
Cara Membangun Kemampuan Sosialisasi Anak
Kemampuan sosialisasi anak tidak terjadi begitu saja. Bunda perlu merangsang agar kemampuan ini semakin matang. Ada beberapa tips bersosialisasi dengan anak yang bisa orangtua terapkan sejak dini. Apa saja?
1. Bangun kedekatan emosional
Bunda dan Ayah perlu menciptakan proses kedekatan emosional yang kuat dengan anaknya, dengan memberikan kebutuhan-kebutuhan dasar anak seperti perhatian dan kasih sayang, agar anak merasa tenang. Cara ini bertujuan agar Si Buah Hati punya tempat aman dan nyaman untuk mereka berbagi dan mengekspresikan perasaan yang mereka miliki.3
2. Ajak komunikasi
Sering lakukan komunikasi, kontak mata, tersenyum, memanggil nama, dan mengajak bicara anak dengan kalimat yang mudah dipahami. Salah satu kunci penting dalam membangun keterampilan sosial anak adalah komunikasi. Bantu Si Buah Hati untuk mengembangkan keterampilan komunikasinya dengan mendorong anak mengekspresikan diri secara bebas, baik lewat kata-kata atau tindakan.4
3. Ajari berbagi
Berbagi adalah kunci penting dalam sosialisasi anak. Apalagi jika Si Buah Hati sedang bermain dengan teman sebayanya. Anak akan belajar berbagi dan bergantian dari keluarga. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah perlu menjadi contoh yang baik. Si Buah Hati juga perlu kesempatan untuk praktik berbagi.5 Bunda bisa memulainya dengan minta berbagi makanan kesukaannya atau bergantian memegang mainannya.
4. Kembangkan empati
Selain mengembangkan kemampuan sosial, anak usia 2 tahun juga sedang belajar mengenai empati. Empati menjadi suatu bentuk kemampuan memahami dan berbagi perasaan orang lain. Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati untuk mengenali perasaan orang lain dan berbagi. Misalnya, "Temanmu terlihat sedih karena kehilangan boneka kelincinya. Bagaimana kalau kita bantu mengembalikannya?" Kemampuan anak untuk mengikuti arahan masih berkembang, jadi Bunda tidak perlu berharap Si Buah Hati langsung patuh.6
5. Ajari menyelesaikan konflik
Konflik atau permasalahan tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini. Keterampilan menyelesaikan konflik ini sangat penting bagi anak untuk menjalani kehidupan nantinya. Mengajari anak kemampuan untuk menyelesaikan masalah tidak selalu mudah. Sering kali, orang tua ingin segera menyelesaikan konflik antar-anak yang sedang bermain. Karena itu, Bunda perlu bersikap tenang dan memberikan waktu Si Buah Hati untuk menyelesaikan persoalannya sendiri. Dengarkan Si Buah Hati yang bercerita tentang konflik yang dialaminya. Bunda juga bisa mengenalkan perasaan yang sedang dialami Si Buah Hati. Misalnya, "Adik sedih karena belum bisa main dengan mainan Kakak?" Selain memahami perasaannya, Bunda dapat mengajarkan Si Buah Hati untuk mengungkapkan keinginannya dengan sopan, misalnya menggunakan kata "tolong".7
6. Ajari menunggu
Menunggu adalah hal yang membosankan, tapi ini merupakan salah satu poin penting dalam keterampilan sosialisasi anak. Jika Si Buah Hati tantrum saat sedang menunggu, ini merupakan tanda bahwa ia merasakan perasaan besar. Bunda bisa memvalidasi perasaan dengan memeluknya saat menangis. Tujuannya adalah agar Si Buah Hati tahu bahwa Bunda memahami apa yang dirasakannya saat itu.8
7. Ajari tentang ketegasan
Berbagi memang baik, tapi mempertahankan apa yang jadi milik Si Buah Hati juga tidak kalah penting. Jangan langsung memuji anak yang mau berbagi. Apalagi jika Si Buah Hati mau berbagi tapi setelahnya bermuka masam. Ketika mendapati hal ini, Bunda bisa mengatakan bahwa anak boleh menolak berbagi saat belum siap atau tidak ingin. Bunda bisa mengajarkannya cara menolak dengan sopan.
8. Ajari untuk tidak memukul
Anak-anak masih belum sepenuhnya bisa mengontrol emosinya. Tidak jarang ketika merasa marah, jengkel, gemas, atau kecewa mereka tidak sengaja memukul atau menendang. Karenanya, Bunda perlu mengajari anak ketika bermain untuk tidak memukul atau menendang ketika marah. Bunda bisa mengajari cara bagaimana mengatakan perasaannya saat marah.
Itu tadi delapan cara untuk membangun kemampuan sosialisasi anak yang lebih matang. Selain cara-cara tersebut, Bunda juga perlu mendukungnya dengan memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang. Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasikan khusus bagi anak usia 1-3 tahun. Dukung si Buah Hati untuk tumbuh cerdas.
Sumber:
- Developmental milestones: socialisation in babies -BabyCentre. Retrieved May 27 2024 from https://www.babycentre.co.uk/a6576/developmental-milestones-socialisation-in-babies
- Merangsang Perkembangan Personal Sosial Bayi - IDAI. Retrieved May 27 2024 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/merangsang-perkembangan-personal-sosial-bayi
- Learning Social and Emotional Skills in Pre-School - UNICEF North Macedonia. Retrieved May 27 2024 from https://www.unicef.org/northmacedonia/learning-social-and-emotional-skills-pre-school
- 8 Practical Ways To Develop Social Skills In A Child - Care Point Academy. Retrieved May 27 2024 from https://www.carepointeacademy.com/blog/posts/how-to-help-your-child-improve-their-social-skills
- Children sharing and learning to share - Raising Children Network. Retrieved May 27 2024 from https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/friends-siblings/sharing
- Conflict Resolution - ECCPCT. Retrieved May 27 2024 from https://www.eccpct.com/Resources/Child/Tips-for-Tots/Help-Young-Children-with-Conflict-Resolution/
- Teaching your Toddler Social Skills in 15 Steps - Motherly. Retrieved May 27 2024 from https://www.mother.ly/toddler/toddler-learn-play/teaching-your-toddler-social-skills-15-steps-to-success/
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.