Cara Meningkatkan Sistem Imun pada Bayi

Published date

Sistem imun adalah sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh benda asing atau pathogen diantaranya bakteri, virus, jamur, maupun racun. 

Bayi yang baru lahir memiliki sistem imun yang belum berkembang sempurna. Karena itu, bayi baru lahir mempunyai potensi risiko lebih besar untuk terkena infeksi berbagai penyakit. Namun, seiring bertambahnya usia Si Buah Hati, sistem imun mereka terus semakin kuat untuk melawan infeksi kuman yang menyebabkan penyakit. 

Sistem imun bayi mulai matang saat berusia 1 tahun. Karenanya, sebelum usia itu, Bunda bisa mencari cara meningkatkan sistem imun pada bayi agar Si Buah Hati tidak terinfeksi penyakit. Salah satu caranya dengan menyusui Si Buah Hati sejak hari pertama kelahirannya. 

6 Cara Meningkatkan Sistem Imun pada Bayi

Ada beberapa cara meningkatkan sistem imun pada bayi yang bisa Bunda lakukan di rumah. Berikut penjelasannya.

1 .Memberikan ASI eksklusif

Menyusui atau memberi air susu ibu (ASI) sejak hari pertama kelahiran Si Buah Hati adalah cara paling efektif untuk meningkatkan sistem imun pada bayi. Tapi, mengapa ASI sangat penting bagi sistem imun bayi? Ini dikarenakan ASI (Air Susu Ibu) mengandung antibodi dan faktor protektif misalnya IgA, IgG yang bisa memperkuat sistem imun bayi. 

Pada ASI Pertama misalnya, mengandung kolostrum yang terkonsentrasi dengan nutrisi dan antibodi untuk melawan dan melindungi Si Buah Hati dari infeksi penyakit. Kolostrum memberikan kekebalan yang unik dan kuat bagi tubuh bayi. 

ASI memiliki kandungan antibodi yang penting dalam pemusnahan kuman dan menjadi perlindungan pertama pada saluran cerna bayi. 

2. Memberikan waktu tidur yang cukup dan berkualitas

Sistem imun pada bayi dan anak juga bisa ditingkatkan dengan memberikan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Tidur dibutuhkan oleh tubuh untuk kembali segar dan mengisi ulang energi. Kebutuhan tidur bayi dan anak-anak berbeda-beda sesuai usianya. 

Secara umum, waktu tidur yang dibutuhkan oleh bayi sesuai usia sebagai berikut: 

  • Bayi usia 0 sampai 3 bulan membutuhkan 14 hingga 17 jam tidur

  • Bayi 4 sampai 12 bulan membutuhkan 12-16 jam tidur

  • Anak-anak usia 1 sampai 2 tahun membutuhkan 11-14 jam tidur

  • Anak-anak usia 3 sampai 5 tahun membutuhkan 10-13 jam tidur

  • Anak-anak usia 6 sampai 12 tahun membutuhkan 9-12 jam tidur.

Kurangnya waktu tidur membatasi kemampuan tubuh memproduksi protein yang disebut sitokin, yang membantu melawan infeksi dan mengurangi peradangan.

Baca Juga: Mengapa Harus Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak? Simak di Sini!

3. Menjaga kebersihan 

Cara terbaik menjaga sistem kekebalan tubuh bayi dilakukan dengan mengambil langkah-langkah untuk tetap sehat, seperti menjaga kebersihan.

Sistem imun pada bayi masih lemah, untuk itu sangat penting menjaga kebersihannya. Sebelum menyentuh bayi, Bunda harus memastikan tangan dalam kondisi bersih. Mencuci tangan dengan air hangat dan sabun minimal 20 detik bisa menghilangkan bakteri dan virus, serta mengurangi kemungkinan infeksi paru-paru hingga 45 persen. Bunda juga wajib menjaga bayi dari orang-orang sakit di lingkungan sekitar, menerapkan etika bersin dan batuk, serta mengenakan masker jika diperlukan.

4. Mencukupi kebutuhan vitamin D

Vitamin D bisa meningkatkan sistem kekebalan bawaan tubuh terhadap patogen, baik bakteri maupun virus. Vitamin D akan menekan respons imun inflamasi yang mendasari autoimunitas dan mengatur respons alergi.

Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan angka infeksi, autoimunitas, dan alergi.

Cara meningkatkan sistem imun pada bayi dengan memenuhi kebutuhan vitamin D secara alami bisa dilakukan dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi. 

5. Memberikan imunisasi

Imunisasi menjadi salah satu cara meningkatkan sistem imun bayi, karena bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit. 

Bunda bisa memberikan imunisasi sesuai jadwal vaksinasi yang telah ditetapkan. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah berbagai penyakit seperti campak, gondongan, cacar air, rotavirus, flu, dan infeksi lainnya. 

6. Hindari paparan asap rokok

Hal yang tidak kalah penting saat berusaha meningkatkan sistem imun Si Buah Hati adalah menghindari paparan asap rokok.

Paparan asap rokok bisa meningkatkan risiko anak terkena infeksi pneumonia, salah satu jenis gangguan pada sistem pernapasan.  Pneumonia membuat paru-paru mengalami peradangan dan infeksi, yang diawali dengan infeksi saluran pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan.

Infeksi tersebut akan terus berlanjut menuju paru-paru, menyebabkan penumpukan cairan yang membuat aliran udara dalam paru-paru tersumbat. Saat paru-paru tersumbat, nafas anak akan menjadi semakin berat hingga mengalami kesulitan bernapas.

Itulah tadi 6 cara meningkatkan sistem imun pada bayi yang bisa Bunda lakukan di rumah. Semoga informasi ini bisa membantu ya, Bunda!

Image Article
Cara Meningkatkan Sistem Imun pada Bayi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Arti Bahasa Tubuh Bayi dan Cara Memahaminya

Published date

Memahami arti bahasa tubuh bayi bisa membantu Bunda mengetahui perasaan mereka dan apa yang mereka butuhkan. Bahasa tubuh bayi memberi Bunda isyarat penting tentang apakah Si Buah Hati lelah, lapar, terjaga dan siap bermain, membutuhkan istirahat, atau sakit.

Bayi berkomunikasi dengan orangtua menggunakan bahasa tubuh, kontak mata, serta suara dan sentuhan vokal. Jika kita, sebagai orang tua, peka terhadap bayi kita, dan merespons berbagai isyarat yang diberikan bayi dengan penuh kasih sayang, hal ini akan membantu mereka untuk tumbuh menjadi anak percaya diri, berkembang dan memenuhi potensi mereka dengan baik.

Apa Itu Basa Tubuh Bayi?

Bayi belajar berbicara dalam dua tahun pertama kehidupannya, dan dalam jangka waktu ini berbagai macam tahapan perkembangan akan dilalui yang berkontribusi pada keterampilan yang dibutuhkan untuk berkomunikasi.1 Sebelum mereka mampu mengucapkan kata-kata pertama, mereka menggunakan suara dan gerakan tubuh mereka untuk berkomunikasi. Suara dan gerakan ini disebut isyarat bayi atau bahasa tubuh bayi.

Isyarat bayi ini ada untuk menarik perhatian, memberikan informasi dan memberikan pesan kepada orang lain. Fungsi bahasa tubuh bayi adalah memberitahu Bunda apa yang disukai bayi dan apa yang tidak disukai mereka.

Sebelum mereka bisa berbicara, bayi mengomunikasikan kebutuhannya tidak hanya dengan menangis. Mereka juga mengekspresikan kebutuhan dan keinginannya melalui berbagai isyarat sejak lahir, termasuk gerak tubuh, gerakan, ekspresi wajah, dan suara. Peka terhadap isyarat mereka dan merespons dengan cepat dan tepat membuat proses mengasuh anak menjadi lebih mudah. Hal ini juga membantu membangun bonding antara Bunda dan Si Buah Hati.

Arti Bahasa Tubuh Bayi

Bayi memiliki cara yang unik untuk berkomunikasi dengan Bunda menggunakan tanda atau perilaku berbeda yang mengungkapkan perasaan mereka. Berikut arti bahasa tubuh bayi yang bisa Bunda gunakan untuk mengetahui apa yang ingin mereka katakan:

 

1. Ekspresi Wajah       
 

Jauh sebelum suara terdengar dan senyuman dimulai, bayi mengubah ekspresi wajahnya untuk memberi tahu Bunda apa yang mereka pikirkan. Saat alis Si Buah Hati terangkat, hal itu menunjukan “saya tidak yakin”. Jika alis mereka didorong ke bawah, hal itu menunjukan bahwa mereka sedang marah.

Jika bayi Anda memalingkan muka dari Anda, mereka mungkin berkata: "Beri saya waktu istirahat", jadi beri mereka sedikit waktu dan sering kali mereka akan kembali siap untuk bermain lagi.

Terkadang bayi akan menghentikan aktivitasnya dan menatap Bunda atau mainan. Ini berarti mereka memikirkan apa yang Bunda lakukan atau apakah mereka menyukai mainan tersebut. Lakukan hal yang sama lagi atau tunjukkan mainan itu lagi, untuk memberi mereka kesempatan menentukan bagaimana perasaannya.1 Jika bayi menghindari kontak mata, itu berarti ia terlalu terstimulasi. Jika mata mereka sulit fokus, itu mungkin berarti sudah waktunya untuk tidur siang.

 

2. Pergerakan Tangan dan Kaki       
 

Makna bahasa tubuh pada bayi juga bisa dilihat melalui gerakan tangan dan kakinya. Bayi yang baru lahir mungkin juga menggerakkan lengan dan kakinya untuk memberitahu Anda, "Bagus sekali!", "Aku mendengarkanmu", atau "Lihat aku!". Bayi akan melakukan gerakan tangan melambai pelan ketika merasa gembira. Jika merasa kesal, bayi sering melakukan gerakan tersentak-sentak.    

Baca Juga : Cara Optimalkan Kecerdasan  Bahasa Anak 

 

3. Suara dan Tangisan       
 

Kebanyakan bayi menangis karena mereka merasa lapar dan mengantuk. Beberapa bayi menangis karena perutnya kembung akibat makan berlebihan.1 Terkadang mereka menangis karena membutuhkan perubahan pemandangan atau kenyamanan, atau karena mereka ingin tahu bahwa Bunda bersama mereka.

Bayi juga bisa menangis saat popok mereka kotor, merasa sakit atau tidak enak badan, dan ingin dipeluk agar merasa aman dan nyaman. Saat mengeluarkan suara cegukan, menguap, dan bersin, hal itu bisa menandakan bahwa Si Buah Hati sedang stres karena terlalu banyak mendapatkan stimulasi.

 

4. Kontak Mata

       
Ketika bayi melakukan kontak mata dengan bunda atau menunjukan tatapan yang lebar dan berbinar, hal itu bisa menunjukan jika mereka ingin bermain. Saat si Buah Hati justru melihat jauh dan tidak melakukan kontak mata dengan Bunda, hal itu bisa menunjukan jika mereka sedang lelah atau tanda bahwa mereka ingin tidur siang.

 

5. Postur Tubuh

Postur tubuh juga bisa menunjukan apa yang ingin bayi katakan. Saat merasa tidak nyaman, bayi biasanya menunjukan postur tubuh meringkuk. Meringkuk atau punggung yang melengkung juga bisa jadi tanda bahwa ia lapar, frustrasi, atau kesakitan. 

Nah, itu dia arti bahasa tubuh bayi. Memahami bahasa tubuh bayi akan membantu Bunda membangun interaksi yang kuat dengan Si Buah Hati.

Image Article
Arti Bahasa Tubuh Bayi dan Cara Memahaminya
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menanamkan Nilai Jujur Sejak Dini: Pentingnya Jujur di Sekolah

Published date

Sebagai orang tua, tentunya kita ingin anak tumbuh sebagai pribadi yang jujur. Hal ini dapat ditunjukkan melalui perkataan, perilaku jujur di sekolah, maupun di mana pun mereka berada. Namun, satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah kenyataan bahwa pola pikir anak akan berubah seiring dengan bertambahnya usia dan pada akhirnya membuat mereka terkadang mengatakan kebohongan kecil. 

Kebanyakan anak berbohong sebagai bentuk perlindungan bagi dirinya sendiri akibat tidak dapat memenuhi harapan dari orang tuanya yang terlalu tinggi. Namun tak sedikit juga yang berbohong untuk alasan lain, mulai dari menghindari masalah, membuat orang lain merasa senang dan terkesan, atau untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. 

Meski beberapa kebohongan kecil pada anak terlihat sepele, tapi Bunda sebaiknya tidak membiarkannya untuk terbiasa berbohong dan mulai menumbuhkan sikap positif sejak dini. Ini karena kejujuran merupakan salah satu hal penting pada kehidupan yang harus ditanamkan pada anak sejak usia muda agar dapat tumbuh sebagai seseorang dengan karakter baik saat dewasa kelak. Untuk mengetahui bagaimana cara mengajarkan anak agar jujur, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Peran Perilaku Jujur dalam Pembentukan Karakter Anak

Pada dasarnya, kejujuran memiliki arti yang sangat luas dan lebih dari sekedar tidak berbohong. Melansir informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, kejujuran berkaitan erat dengan integritas dan kepercayaan, sehingga harus ditunjukkan baik melalui perkataan maupun perbuatan. Hal ini sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak dini agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang dapat dipercaya orang lain dan mampu menjalin hubungan baik dengan banyak orang. 

Pentingnya Perilaku Jujur di Sekolah

Selain lingkungan keluarga dan tempat tinggal, penting juga mengajarkan anak untuk menerapkan kejujuran di sekolah. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan antara siswa, guru, dan staf sekolah agar tercipta hubungan dan suasana belajar yang menyenangkan. Beberapa contoh perilaku jujur di sekolah yang bisa kita ajarkan pada anak antara lain:

  1. Berani mengaku saat melakukan kesalahan, baik saat mengerjakan tugas, ujian, atau saat berinteraksi dengan orang lain.
  2. Alih-alih mencontek atau mendapatkan bantuan dari orang lain, biasakan anak untuk mengerjakan tugas atau ujian sesuai dengan kemampuannya sendiri.
  3. Memberitahukan pada guru saat menjumpai ada pelanggaran sekolah yang dilakukan baik oleh orang lain maupun dirinya sendiri.
  4. Mampu menyampaikan informasi yang benar, misalnya saat seorang anak datang terlambat atau tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
  5. Tidak berbuat curang dengan mengakui hasil kerja teman yang nilainya bagus sebagai hasil pemikirannya sendiri. 
  6. Membayar makanan atau jajan di kantin sesuai dengan nominal yang harus dibayarkan.

Baca Juga: Pilihan Susu untuk Anak Sekolah

Manfaat Berperilaku Jujur di Sekolah untuk Masa Depan Si Buah Hati

Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, kejujuran merupakan nilai dasar yang harus ditanamkan sejak dini dalam kehidupan Si Buah Hati, termasuk di sekolah. Perilaku jujur di sekolah berperan penting dalam membentuk karakter individu serta juga menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.

Contoh perilaku jujur di sekolah bukan hanya sekadar tentang menghindari kebohongan, tetapi juga bertanggung jawab, adil, serta terbuka dalam setiap tindakan dan keputusan. Dengan mengajarkan dan mempraktikkan kejujuran, anak tidak hanya mendapatkan kepercayaan dari teman dan guru, tetapi juga mempersiapkan diri mereka untuk masa depan yang lebih cerah dan sukses. Berikut ini manfaat berperilaku jujur di sekolah untuk masa depan Si Buah Hati.

1. Menumbuhkan kepercayaan

Pada usia dini, otak anak adalah spons yang mudah menyerap pola perilaku dan standar moral yang mereka lihat dan terima dari orang-orang di sekitarnya. Dengan menetapkan kejujuran sebagai norma, maka secara tidak langsung belajar untuk menjadi seseorang yang bisa dipercaya oleh lingkungannya.

2. Membangun harga diri dan kepercayaan diri

Saat anak dianggap sebagai seorang yang jujur dan dapat dipercaya oleh lingkungannya, maka hal ini bisa meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri anak. Mereka cenderung merasa lebih aman dalam identitas dan kemampuan dirinya, sehingga sangat bermanfaat untuk perkembangan keseluruhan mereka.

3. Melatih anak untuk belajar mengambil keputusan dan memecahkan masalah

Kejujuran membantu Si Buah Hati untuk dapat berpikir dengan logis, sehingga membantu mereka dalam membuat keputusan mereka dalam hidup. Tak hanya itu saja, dengan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka secara jujur, Si Buah Hati juga belajar mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Si Buah Hati belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kesalahan mereka daripada menghindari atau menyangkalnya.

4. Mendorong komunikasi yang terbuka

Anak yang berperilaku jujur juga cenderung menerapkan komunikasi yang terbuka dan jelas. Mereka tumbuh di lingkungan yang dapat mengekspresikan diri mereka dengan jujur dan mendengarkan orang lain dengan rasa hormat dan pengertian. Hal inilah yang akan membantu Si Buah Hati untuk dapat membangun hubungan yang sehat sepanjang hidupnya.

5. Mengajarkan tanggung jawab pada anak

Kejujuran mengajarkan Si Buah Hati untuk bertanggung jawab atas setiap tindakan yang mereka lakukan. Ketika mereka mengakui kesalahan mereka, mereka belajar pelajaran berharga tentang akuntabilitas, yang penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.

6. Menciptakan lingkungan belajar yang positif

Ketika Si Buah Hati berperilaku jujur, hal ini menciptakan budaya saling menghormati dan keadilan di dalam kelas. Lingkungan positif ini meningkatkan pengalaman belajar dan mempromosikan rasa saling menghormati antara siswa dan guru.

7. Meningkatkan kemampuan akademik

Berperilaku jujur dalam lingkungan akademis memastikan bahwa Si Buah Hati melakukan pekerjaannya sendiri dan memahami materi, yang mengarah pada pembelajaran yang sesungguhnya dan kinerja akademis yang lebih baik. Kebiasaan ini sangat penting untuk mencapai jenjang pendidikan dan kesuksesan karier yang diinginkan.

8. Mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan di dunia nyata

Kejujuran mempersiapkan Si Buah Hati untuk dapat menghadapi tantangan di dunia nyata dengan baik, sehingga dapat membantu mereka dalam mencapai karier yang sukses, hubungan yang memuaskan, dan kedudukan yang dihormati dalam masyarakat.

Dampak Perilaku Jujur pada Kelancaran Aktivitas Belajar di Sekolah

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku jujur di sekolah dapat meningkatkan kepercayaan dan membantu anak dalam membina hubungan yang baik dengan teman, guru, dan staf sekolah. Tak hanya itu saja, kejujuran juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan pada anak dan mencegah bullying, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal.

Cara Menanamkan Nilai Jujur Sejak Dini

Agar Si Buah Hati tumbuh sebagai orang yang dapat dipercaya, simak beberapa cara mengajarkan anak agar jujur seperti berikut ini: 

1. Berikan pemahaman soal kejujuran adalah nilai kehidupan yang penting

Cara mengajari anak jujur di sekolah, rumah, dan di mana pun ia berada adalah dengan mengajaknya berdiskusi. Beberapa hal yang bisa didiskusikan mulai dari arti kata jujur dan mengapa kejujuran menjadi nilai kehidupan yang sangat penting untuk diterapkan. Sampaikan juga bahwa melalui kejujuran mampu membantunya membangun hubungan baik dengan banyak orang dan membuatnya tumbuh sebagai orang yang bisa dipercaya.

Berikan juga pemahaman jika kita terlalu sering berbohong pada orang lain, maka kebiasaan ini bisa merusak kepercayaan yang sudah diberikan. Orang lain akan sulit membedakan kapan kita berbohong dan kapan kita mengatakan hal yang sebenarnya. Jika hal ini terjadi, maka anak tidak dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain atau lingkungan sosialnya yang tentunya hanya akan membuatnya rugi.

2. Memberikan contoh perilaku jujur di sekolah maupun di lingkungan sosial

Anak merupakan peniru ulung dan mereka akan belajar nilai-nilai dengan melihat tindakan orang dewasa yang mereka hormati, terutama orang tuanya. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat berada di sekolah, ajarkan pada anak untuk selalu mengerjakan pekerjaan rumah atau ujian sekolah sesuai dengan kemampuannya sendiri, bukan hasil mencontek. Berapa pun nilai yang mereka dapatkan bukanlah menjadi permasalahan besar selama mereka mendapatkannya dengan cara yang jujur. 

Contoh lainnya adalah ketika berada di kantin sekolah yang cukup ramai dan membuat penjualnya tidak dapat mengawasi pembelinya satu per satu. Ajarkan pada anak untuk membayar sejumlah uang sesuai dengan makanan atau minuman yang mereka ambil, bukan sebaliknya. Saat menjumpai ada teman yang melakukan kecurangan, segera beritahukan pada si penjaga kantin dengan kalimat yang sopan.

3. Berikan pujian pada Si Buah Hati

Tak hanya anak, berkata jujur juga bisa menjadi hal yang cukup sulit untuk orang dewasa. Mengingat bahwa butuh keberanian yang cukup besar bagi seseorang untuk bersikap jujur, maka tidak ada salahnya bagi orang tua untuk berterima kasih atau memberikan pujian saat mereka berhasil melakukannya. Dengan begini, anak tahu bahwa orang tuanya merasa bangga terhadap kejujurannya dan termotivasi untuk terus menerapkan kejujuran dalam hidupnya.

Selain mengajarkan anak contoh perilaku jujur di sekolah maupun di lingkungan sosial untuk membentuk karakter yang baik, penting juga bagi orang tua untuk melengkapi asupan gizi anak dengan memberikan susu DANCOW FortiGro  2 kali sehari, yakni pagi dan malam hari sebelum tidur. DANCOW FortiGro  adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. 

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizi anak akan berbeda jika dibandingkan tahapan sebelumnya. Namun tak perlu khawatir, sebab dalam segelas susu DANCOW FortiGro  mengandung gizi yang dapat mendukung proses tumbuh kembangnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D 

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks)

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro  tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro  juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis jadi bekal sekolah atau camilan dalam perjalanan. Pastikan untuk mencoba beberapa cara mengajarkan anak agar jujur di atas dan penuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda!

Image Article
Menanamkan Nilai Jujur Sejak Dini: Pentingnya Jujur di Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini 5 Tugas Ramadan Anak SD yang Bisa Dilakukan!

Published date

Bulan Ramadan merupakan saat yang tepat bagi umat muslim untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan, tak hanya bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak. Pasalnya, di momen inilah kita memiliki peluang yang sangat besar untuk mengumpulkan pahala sebanyak mungkin. Khusus untuk anak-anak usia sekolah, bulan puasa sangat identik dengan tugas Ramadhan anak SD yang harus mereka kerjakan. Beberapa kegiatan kreatif Ramadan juga bisa menjadi cara untuk mengajarkan Si Buah Hati tentang nilai-nilai mulia terhadap sesama. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan berikut ini!

Mengapa Orang Tua Perlu Menanamkan Nilai Mulia sejak Dini?

Menurut informasi dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menanamkan nilai mulia sejak dini merupakan hal yang penting dilakukan oleh orang tua untuk membangun karakter anak yang baik, jujur,dan rasa percaya diri yang tinggi saat tumbuh dewasa nanti. 

Menanamkan nilai mulia sejak dini juga dapat membantu anak-anak untuk dapat mengidentifikasi perasaan mereka, memahami cara berkomunikasi dengan orang lain, mengerti cara membangun hubungan yang kuat, mampu membuat keputusan dalam hidupnya, dan tak kalah penting juga untuk meningkatkan kemampuan berempati terhadap sesama. 

Nilai Mulia yang Mendukung Kepribadian Anak

Beberapa nilai mulia yang dapat ditanamkan kepada anak sejak dini antara lain nilai kejujuran, percaya diri, mandiri, keberanian, kesederhanaan, dan kesabaran dalam menghadapi berbagai hal. Nilai mulia tersebut yang dapat memberikan manfaat seperti: 

  1. Membantu anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang berempati dan penuh pengertian.

  2. Menumbuhkan sikap pengendalian diri pada anak yang akan membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak. 

  3. Nilai-nilai moral dapat membantu membangun karakter yang kuat yang dapat memancarkan kepositifan, kasih sayang, kebaikan, dan kejujuran.

  4. Membantu anak-anak berpikir sebelum membuat keputusan dalam hidupnya. 

  5. Mengembangkan karakter positif dan meningkatkan kepercayaan diri, sehingga mereka dapat menghadapi masa sulit dengan baik.

  6. Mendapatkan kepercayaan dan dihormati dari orang lain.

  7. Membantu anak-anak tumbuh sebagai individu yang bertanggungjawab dan menaati aturan.

Baca Juga: 5 Cara Mengajar Anak SD Kelas 1 yang Menyenangkan

Contoh Tugas saat Ramadan untuk Menanamkan Nilai Mulia 

Untuk membantu Bunda dalam menanamkan nilai mulia, berikut ini beberapa rekomendasi kegiatan anak di bulan Ramadan yang bisa dilakukan: 

  1. Kegiatan bersih-bersih bersama anak di bulan Ramadan. Dari kegiatan ini, anak akan belajar mengenai banyak hal, mulai dari belajar membantu orang lain, melatih rasa tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan juga meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak.

  2. Membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Misalnya dengan membagikan takjil atau makanan menjelang berbuka puasa.

  3. Berpartisipasi dalam kegiatan amal, misalnya dengan mengumpulkan donasi yang nantinya dapat disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

  4. Tugas kegiatan Ramadhan selanjutnya adalah mengikuti pengajian dan mencatat isi dari ceramah yang didengarkan untuk kemudian diceritakan kembali.

  5. Mengadakan acara berbuka puasa bersama anak-anak yatim.

Nah, agar anak-anak bisa melaksanakan berbagai kegiatan Ramadan dengan lancar, pastikan kebutuhan gizinya tercukupi dengan baik selama bulan puasa dengan memerhatikan beberapa hal seperti: 

  1. Menyiapkan menu sahur dan buka puasa yang bergizi untuk anak, seperti sayur, daging, dan buah. Agar momen berpuasa di bulan Ramadan menjadi lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak anak untuk menyiapkan hidangan bersama.

  2. Berbuka dengan minum air mineral dan takjil sehat untuk anak berupa buah-buahan manis seperti kurma, susu, maupun makanan tradisional favoritnya.

  3. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, melalui air mineral dan juga susu yang bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Susu dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa. 

Khusus untuk susu, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun, yang merupakan waktu terbaik bagi anak-anak untuk mulai belajar berpuasa dan dilengkapi dengan kandungan gizi seperti berikut: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Selain hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro juga tersedia dalam kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi saat berbuka puasa. Jadi, pastikan DANCOW FortiGro selalu tersedia di rumah untuk mendukung aktivitas anak selama menjalankan puasa.

Image Article
Ini 5 Tugas Ramadan Anak SD yang Bisa Dilakukan!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengatasi Anak Sembelit Saat MPASI

Published date

Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi di mana buang air besar menjadi sulit, frekuensi yang lebih jarang dan tidak teratur, atau disertai rasa nyeri. Gangguan pencernaan ini bisa dialami setiap orang di segala usia, termasuk bayi dan anak-anak. Sembelit bahkan menjadi salah satu dari sepuluh masalah kesehatan yang paling sering ditangani oleh dokter anak.

Lalu, bagaimana jika sembelit dialami Si Buah Hati yang masih mendapat MPASI? Bunda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengatasinya. Selain cara mengatasi anak sembelit saat MPASI, Bunda juga perlu tahu apa saja penyebab anak sembelit saat MPASI dan bagaimana cara mencegahnya.

Apa Penyebab Anak Sembelit saat MPASI?

MPASI atau makanan pendamping ASI merupakan asupan yang diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan. Pemberian MPASI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati yang tidak bisa tercukupi hanya dari ASI.

MPASI biasanya berupa makanan padat yang dihaluskan agar lebih mudah dicerna bayi. Lantas bagaimana bayi yang baru mendapat MPASI bisa mengalami sembelit? Beberapa penyebab anak sembelit saat MPASI di antaranya:

1. Masih beradaptasi dengan MPASI

Sebelum mendapat MPASI, selama 6 bulan pertama bayi hanya mendapat asupan berupa ASI. Setelahnya, barulah Bunda memperkenalkan MPASI kepada Si Buah Hati. Proses peralihan ini membuat sistem pencernaan bayi harus beradaptasi dengan tekstur makanan padat dan terkadang dapat memicu terjadinya sembelit.

2. Kekurangan cairan

Sembelit pada bayi MPASI juga dapat disebabkan oleh kekurangan cairan. Ada beberapa alasan Si Buah Hati kekurangan asupan cairan, di antaranya sedang tumbuh gigi, kurang minum, atau sakit.

3. Kurang serat makanan

Kurangnya serat dalam MPASI Si Buah Hati juga bisa menjadi penyebab sembelit. Serat berfungsi melunakkan feses dan melancarkan BAB.

4. Kondisi medis

Meski jarang, sembelit pada bayi MPASI juga dapat disebabkan kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme, penyakit Celiac, dan Hirschsprung.

Baca Juga: Probiotik untuk Anak dan Manfaatnya

Cara Mengatasi Anak Sembelit Ketika MPASI

Bunda, setelah mengetahui penyebab sembelit pada anak, selanjutnya dapat mencari cara mengatasi bayi sembelit saat MPASI. Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan, di antaranya:

1. Pastikan MPASI cukup serat

Bayi usia lebih dari 6 bulan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berserat dalam jumlah cukup. Bunda bisa menambahkan buah atau sayuran yang dimasak kemudian dihaluskan ke dalam MPASI.

2. Menambah asupan cairan

Menambah asupan cairan dapat membantu mengatasi sembelit pada bayi MPASI. Selain air putih, Bunda bisa memberikan jus apel, plum, atau pir yang mengandung sorbitol, yakni pemanis alami yang dapat sekaligus berfungsi sebagai pencahar.

3. Memberi pijatan lembut pada perut bayi

Baringkan Si Buah Hati dalam posisi telentang, kemudian angkat kedua kakinya dan buat gerakan seperti mengayuh sepeda. Bunda juga bisa memberikan pijatan lembut pada bagian perut untuk membantu kerja usus.

4. Memberi obat sesuai anjuran dokter

Apabila beberapa cara di atas tidak berhasil mengatasi sembelit Si Buah Hati, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan memberikan resep obat pencahar atau memeriksa kemungkinan adanya kondisi medis tertentu yang menyebabkan konstipasi pada bayi.

Jenis Makanan yang Baik untuk MPASI

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karenanya, Bunda perlu memilih jenis makanan yang tepat untuk Si Buah Hati agar anak tidak sembelit saat MPASI. Berikut ini beberapa jenis makanan yang baik untuk MPASI:

Buah-buahan

Asupan makanan berupa buah-buahan baik untuk MPASI karena selain mengandung serat, juga kaya vitamin dan mineral. Beberapa jenis buah juga mengandung sorbitol yang bagus untuk pencernaan. Berikan buah-buahan seperti pisang, apel, pepaya, pir, kiwi, dan plum yang dipotong-potong kecil. Sementara itu, Bunda perlu membatasi memberikan  jus buah karena membuat anak cepat kenyang dan tidak selera makan.

Sayuran

Untuk MPASI, masak sayuran dengan cara dikukus atau direbus hingga lunak, kemudian lumat atau haluskan hingga cocok untuk bayi. Jenis sayuran yang baik untuk MPASI di antaranya wortel, labu, brokoli, kol, dan bayam.

Kacang-kacangan

Selain sayuran, jenis kacang-kacangan juga bagus untuk MPASI dan merupakan sumber protein. Bunda bisa memilih kacang polong, buncis, lentil, dan kacang hijau.

Sereal

Bahan sereal dan biji-bijian seperti oatmeal atau gandum utuh juga bisa menjadi pilihan MPASI selain dari bubur nasi.

Itulah ulasan seputar anak sembelit saat MPASI, mulai dari penyebab, cara mengatasi, hingga MPASI yang baik. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat, ya Bunda!

Image Article
Cara Mengatasi Anak Sembelit Saat MPASI
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini Cara Meredakan Nyeri Payudara Saat Menyapih

Published date

Bunda, setiap ibu menyusui akan mengalami masa menyapih Si Buah Hati yang merupakan proses mengalihkan pola makan bayi dari ASI ke makanan padat dan sumber lain untuk mencukupi kebutuhan gizi seiring dengan pertambahan usia anak.

Adapun WHO dan Kementerian Kesehatan merekomendasikan pemberian ASI sampai 2 tahun atau lebih, dimana ASI eksklusif diberikan selama enam bulan pertama, kemudian dilanjutkan sampai anak usia dua tahun dengan ditambah menu pendamping ASI (MPASI).

Bagi ibu, menyapih dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti nyeri di bagian payudara. Karena itu, Bunda perlu tahu cara meredakan nyeri payudara saat menyapih.

Efek Menyapih bagi Bunda

Menyapih dapat membawa dampak bagi Bunda, baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik, Bunda dapat merasakan nyeri dan bengkak payudara saat menyapih karena payudara terisi air susu secara berlebihan. Kondisi ini juga bisa menyebabkan bentuk payudara sedikit berubah.

Sementara secara psikis, Bunda kemungkinan mengalami perubahan emosi yang campur aduk. Perasaan tersebut timbul dari kesedihan karena kehilangan momen menyusui yang merupakan hubungan sangat intim dengan Si Buah Hati. Untuk mengatasi, Bunda perlu mengingat kembali tujuan menyapih sebagai pencapaian Si Buah Hati karena akan memulai mendapatkan makanan padat dan merupakan hal yang baik bagi anak.

Bunda bisa melakukan proses menyapih secara perlahan. Cara ini akan membuat persediaan ASI Bunda turun secara perlahan sehingga mengurangi risiko saluran ASI tersumbat dan mastitis. Bunda juga akan terhindar dari perubahan hormonal secara tiba-tiba. 

Tips Cara Meredakan Nyeri Payudara saat Menyapih

Proses penyapihan yang mendadak memang besar kemungkinan menimbulkan rasa tidak nyaman pada payudara ibu, terlebih jika produksi ASI masih tinggi. Karenanya, Bunda mungkin perlu beberapa cara meredakan nyeri pada payudara saat menyapih anak berikut ini:

1. Rutin melakukan pompa ASI

Memompa payudara untuk mengeluarkan ASI yang menumpuk secara rutin bisa menjadi cara meredakan nyeri payudara. Keluarkan ASI secukupnya saja untuk mengurangi rasa penuh pada payudara.

2. Mengompres payudara

Mengompres akan membantu mengurangi bengkak payudara saat menyapih. Bunda bisa mengompres payudara dengan air dingin karena dapat mempersempit saluran laktiferus di puting susu sehingga akan meringankan rasa nyeri.

3. Melakukan pijat payudara

Memberi pijatan lembut di area payudara juga bisa membantu meredakan pembengkakan dan rasa nyeri selama menyapih. Untuk melakukan pijatan laktasi, Bunda bisa memegang payudara dengan kedua tangan dan pijat lembut dari pangkal payudara hingga areola. Lakukan ini beberapa kali atau sampai rasa nyeri reda.

Baca Juga: Cara Menyapih ASI untuk Anak

4. Gunakan bra yang yang nyaman

Cara meredakan nyeri payudara saat menyapih anak berikutnya adalah menggunakan bra yang nyaman dan suportif agar tidak menghambat sirkulasi di dalam tubuh. Hindari mengenakan bra yang terlalu ketat dan mengikat area dada karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan berisiko menyebabkan penyumbatan.

5. Perhatikan posisi tidur

Terakhir, cara meredakan nyeri payudara saat menyapih adalah dengan memperhatikan posisi tidur Bunda. Hindari posisi tidur dapat menyebabkan tekanan pada area dada atau payudara, seperti tengkurap. Sebaiknya, biasakan tidur dalam posisi telentang. Tidak hanya rasa nyeri pada payudara, Bunda juga perlu mewaspadai tanda-tanda infeksi pada area payudara seperti memerah, demam, dan gejala mirip flu.

Perhatikan juga tanda-tanda tersumbatnya saluran susu, seperti area payudara yang tidak melunak saat dipompa atau disusui. Jika hal itu, terjadi Bunda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Itulah cara meredakan nyeri payudara saat menyapih yang bisa Bunda terapkan. Proses menyapih Si Buah Hati memang bisa menjadi tantangan tersendiri karena dapat berdampak pada kondisi psikis dan fisik Bunda. Tapi perlahan Bunda dan Si Buah Hati pasti bisa melewatinya.

Image Article
Bunda, Ini Cara Meredakan Nyeri Payudara Saat Menyapih
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Penjelasannya!

Published date

Masa kehamilan adalah salah satu masa yang membahagiakan bagi perempuan karena tak lama lagi Si Buah Hati yang ditunggu-tunggu akan segera hadir. Namun kadangkala masa kehamilan juga diikuti sejumlah gangguan, salah satunya adalah susah tidur.

Insomnia menjadi masalah tidur yang paling sering dialami ibu hamil. Keluhan susah tidur bahkan tak jarang semakin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Jika tak ditangani, kondisi ini tentu bakal memengaruhi suasana hati hingga fisik Bunda. Lalu kenapa ibu hamil susah tidur? Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? 

Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? 

Menurut American Pregnancy Association, insomnia saat menjalani masa kehamilan adalah hal yang wajar dan umum dialami 78 persen ibu hamil.  Untuk mengatasinya, penting untuk mengetahui lebih dulu kenapa ibu hamil muda susah tidur dan gelisah. 

  1. Heartburn

Heartburn adalah salah satu keluhan yang lazim dialami ibu hamil yang akhirnya membuat susah tidur. Heartburn adalah sensasi terbakar di bagian tengah dada dan naik ke tenggorokan. Kondisi ini mungkin terjadi karena asam lambung. 

  1. Perubahan hormon

Kenapa ibu hamil muda susah tidur malam? Saat hamil trimester pertama, Bunda mungkin akan menghadapi perubahan fisik dan hormon. Perubahan ini dapat memicu ibu hamil menjadi susah tidur. Hal ini karena perubahan hormon cenderung memicu perubahan suasana hati, kecemasan hingga susah konsentrasi. 

  1. Sering buang air kecil

Lalu apa lagi penyebab kenapa ibu hamil susah tidur malam? Hal itu salah satunya adalah peningkatan frekuensi buang air kecil. Ini biasanya dirasakan saat hamil trimester tiga, ketika posisi janin mulai menekan kandung kemih. 

  1. Sindrom kaki gelisah

Kondisi ibu hamil terutama pada trimester ketiga kehamilan tak jarang mengalami sindrom kaki gelisah. Gangguan kesehatan ini memicu sensasi merinding, menggelitik atau sesuatu yang bikin Bunda tak tahan untuk terus menggerakkan kaki. Kondisi ini diperkirakan memengaruhi sepertiga ibu hamil hingga membuat mereka susah tidur. Riset US National Sleep Foundation mencatat 15 persen ibu hamil mengalami sindrom kaki gelisah yang mengganggu kualitas tidur mereka. 

  1. Cemas jelang persalinan

Penyebab kenapa ibu hamil sudah tidur yang lain adalah kecemasan. Mengutip Pakistan Journal of Medical Sciences, penyebab ibu hamil tua susah tidur tak lepas karena merasa cemas menjelang persalinan. Meski wajar terjadi, penting memperbaiki waktu tidur selama akhir kehamilan untuk mengurangi risiko depresi pascamelahirkan.

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Simak di Sini!

Tips Atasi Susah Tidur pada Ibu Hamil

Demi menanti Si Buah Hati, pada masa kehamilan Bunda kadang harus merasakan sakit punggung, kecemasan, nyeri bagian perut, ukuran perut membesar hingga ada perubahan hormon yang membuat gangguan tidur. Namun jangan khawatir. Ada sejumlah cara untuk mengatasi gangguan tidur atau insomnia yang Bunda alami. 

- Ciptakan kondisi yang nyaman

Ciptakan lingkungan tidur yang sejuk, gelap, dan tenang serta jauhkan perangkat elektronik dari kamar tidur. Pakai lampu malam sebagai ganti lampu di atas kepala untuk menghindari terlalu sering terbangun saat bepergian ke kamar mandi. 

- Perhatikan posisi tidur

Bunda dapat tidur berbaring miring ke kiri dengan lutut dan pinggul ditekuk serta bantal di antara lutut, di bawah perut, dan di belakang punggung. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah.

Selain itu bantalan pemanas di punggung dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas tidur. Tidur menghadap ke sebelah kiri juga dapat meningkatkan jumlah darah dan nutrisi yang menuju plasenta. Posisi tersebut juga dapat membantu Bunda mengurangi sakit punggung.

- Tambahkan bantal

Bantal tambahan sangat berguna untuk membantu mendapatkan kenyamanan bagi ibu hami, terutama bagi yang sedang hamil tua. Bunda dapat menggunakan bantal untuk menopang bagian tengah tubuh, punggung bawah, serta sela-sela lutut untuk mengurangi nyeri punggung.

Beberapa ibu hamil mungkin lebih memilih bantal kehamilan yang dirancang khusus untuk mengakomodasi kebutuhan perubahan tubuhnya. Melansir American Pregnancy Association, kini banyak bentuk bantal hamil yang bisa digunakan sebagai penunjang untuk mendapatkan kualitas tidur.

- Relaksasi

Rutin relaksasi ketika masa kehamilan dapat membantu mengurangi rasa cemas, lho, Bunda. Jika tubuh rileks, otomatis kualitas tidur Bunda akan meningkat serta terhindar dari gangguan tidur. Studi pada tahun 2015 dalam jurnal Obstetric Medicine menyebutkan meditasi dan relaksasi dapat membantu menurunkan insomnia pada kehamilan.

Itu dia ulasan penyebab kenapa ibu hamil susah tidur serta solusi untuk mengatasinya. Ingat, waktu tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil beserta janin. Oleh karena itu, setiap gangguan tidur perlu segera diatasi, ya Bunda!

Image Article
Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Keluar Flek Darah Saat Hamil, Berbahayakah?

Published date

Keluarnya flek darah selama masa kehamilan memang terkadang bisa membuat khawatir. Terlebih jika flek darah tersebut muncul saat usia kehamilan yang masih muda. Tapi benarkah flek darah saat hamil bisa berbahaya?

Sebenarnya, keluar flek darah saat hamil muda bukan sesuatu yang jarang terjadi. Bahkan, sekitar 1 dari 4 ibu hamil pernah mengalami flek darah selama trimester pertama namun tetap memiliki kehamilan yang sehat.

Meski demikian, munculnya flek darah selama kehamilan juga bisa mengindikasikan adanya komplikasi atau masalah medis tertentu. Karena itu, Bunda yang sedang mengandung disarankan untuk tetap berkonsultasi ke dokter ketika terjadi flek agar bisa mendeteksi lebih cepat penyebabnya.

Kira-kira apa saja penyebab keluarnya flek darah selama masa mengandung dan bagaimana mengatasinya? Kapan perlu memeriksakan ke dokter? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Bunda bisa simak bahasannya berikut ini.

Penyebab Keluar Flek Darah saat Hamil

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan keluarnya flek darah saat hamil. Beberapa penyebab tersebut ada yang tak perlu kita khawatirkan, namun ada juga yang memerlukan penanganan medis segera.

Pada trimester pertama, berikut beberapa penyebab keluar flek darah saat hamil: 

1. Pendarahan implantasi

Pendarahan implantasi adalah penyebab umum keluar flek darah saat hamil muda. Pendarahan implantasi terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim sehingga memicu pendarahan ringan atau flek selama beberapa hari.

2. Kehamilan ektopik dan keguguran

Kehamilan ektopik dan keguguran juga bisa menyebabkan flek darah saat hamil, khususnya pada trimester pertama. Kehamilan ektopik terjadi ketika janin terbentuk di luar rahim. Sementara keguguran di awal kehamilan sebagian besar terjadi karena kelainan genetik yang tidak diketahui. Meski demikian, penggunaan alkohol atau obat-obatan, infeksi, penyakit kronis, paparan lingkungan, dan kelainan struktur rahim disebut turut bisa memicu keguguran di awal kehamilan.

3. Perubahan serviks

Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada serviks atau leher rahim dan terkadang menyebabkan keluarnya warna darah flek saat hamil muda. Flek darah saat hamil karena hal ini bukan hal yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: 3 Cara Menyapih ASI untuk Anak

4. Kehamilan molar

Kehamilan molar terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi dan tertanam di dalam rahim namun tidak membentuk janin, melainkan sel yang bersifat kanker dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Penyebab munculnya flek darah saat hamil biasanya berbeda setelah usia kandungan mencapai trimester kedua dan ketiga. Berikut penyebab umum keluar flek darah saat hamil trimester kedua dan ketiga: 

Leher rahim tidak kompeten

Leher rahim yang tidak kompeten bisa mengalami pembukaan secara prematur, yang bisa memicu bayi lahir sebelum waktunya. Hal ini sering terjadi saat kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Solusio plasenta 

Solusio plasenta terjadi ketika plasenta yang memasok nutrisi dan oksigen ke bayi  terpisah dari dinding rahim.

Ruptur rahim

Ruptur rahim termasuk kejadian langka namun mengancam nyawa dimana rahim robek di sepanjang garis bekas luka akibat operasi caesar sebelumnya

Plasenta previa 

Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi leher rahim, mengakibatkan pendarahan hebat selama kehamilan.

Kapan Perlu Pemeriksaan Dokter?

Meski flek saat hamil muda adalah hal yang normal terjadi, Bunda disarankan untuk tetap memeriksakan diri ke dokter agar diketahui penyebab pastinya. Saat menemui dokter, Bunda harus menjelaskan seberapa banyak flek yang keluar dan seperti apa bentuknya.

Dokter biasanya akan melakukan USG transvaginal untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik yang menjadi pemicu flek saat hamil. Bunda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika flek saat hamil terjadi bersamaan dengan gejala berbahaya, seperti:

  • Pingsan, pusing, atau detak jantung cepat dan menunjukkan tekanan darah sangat rendah

  • Kehilangan darah dalam jumlah besar atau darah keluar bersama jaringan atau gumpalan besar

  • Sakit perut parah yang memburuk saat bergerak atau mengubah posisi

  • Demam, menggigil, dan keputihan yang bernanah bercampur darah.

Setiap flek darah yang keluar saat usia kandungan mencapai trimester kedua atau ketiga juga perlu penanganan dokter secepat mungkin. Bunda juga perlu segera mengunjungi dokter ketika flek darah saat hamil menjadi pendarahan hebat yang mirip menstruasi untuk tidak ada komplikasi kehamilan.

Cara Mengatasi Keluar Flek Darah saat Hamil

Mengatasi keluarnya flek darah saat hamil bisa tergantung pada penyebabnya. Karena itu, Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk menemukan penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter bisa menemukan penyebab keluar flek saat hamil dengan melakukan berbagai jenis pemeriksaan, seperti pemeriksaan panggul, tes darah, tes pencitraan, dan lainnya.

Selain memeriksakan diri ke dokter, hal yang harus Bunda lakukan untuk mengatasi flek darah saat hamil adalah beristirahat, batasi aktivitas fisik, dan minum air yang cukup.

Image Article
Keluar Flek Darah Saat Hamil, Berbahaya Kah?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Simak Cara Membaca Hasil USG yang Tepat Berikut Ini!

Published date

Bunda tentu sudah tidak asing dengan istilah USG. Tes USG biasa digunakan untuk membantu ibu hamil melihat perkembangan janin di dalam rahim. Ketika hasil USG dicetak, terdapat sejumlah kode di dalamnya yang menunjukkan usia perkiraan kehamilan, jenis kelamin, panjang janin, lingkar kepala, lingkar perut, dan sebagainya.

Artikel ini akan dibahas seputar cara membaca hasil USG yang diharapkan dapat membantu Bunda melihat perkembangan Si Buah Hati di dalam kandungan.

Apa Itu USG?

Tes USG atau tes ultrasonografi adalah prosedur diagnostik medis menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk menghasilkan gambaran detail bagian dalam tubuh pasien. Tampilan hasil USG tersebut dapat membantu menganalisis maupun mengidentifikasi kejanggalan di dalam tubuh pasien.

Bunda mungkin pernah mendengar mitos seputar USG yang berbahaya bagi kehamilan. Faktanya, pemeriksaan USG tidak memicu keguguran atau bahaya pada janin maupun kehamilan. Gelombang suara yang digunakan dalam pemeriksaan USG memiliki frekuensi sangat rendah sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit menyakiti pada Bunda. Bahkan, bayi di perut tidak akan dapat mendengarnya.

Manfaat USG untuk Pemeriksaan Kehamilan

Tes USG memiliki banyak manfaat dalam pemeriksaan kesehatan, termasuk memeriksa kehamilan. Tes USG untuk kehamilan dapat digunakan untuk: 

  • Memeriksa ukuran, posisi, detak jantung, dan perkiraan usia janin

  • Melihat jumlah janin di rahim

  • Melihat jenis kelamin janin

  • Memeriksa dini kelainan genetik, seperti down sindrom, cacat lahir pada jantung, kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang, atau bagian tubuh lainnya.

  • Memeriksa jumlah cairan ketuban dan lokasi plasenta

Kapan Pemeriksaan USG Kehamilan?

Pemeriksaan USG dapat dilakukan selama masa kehamilan, baik di trimester pertama, kedua, maupun ketiga.

Trimester pertama

Pemeriksaan USG di tiga bulan pertama kehamilan bisa untuk memastikan kehamilan, memeriksa pertumbuhan embrio, memastikan jumlah embrio, menghitung usia kehamilan, dan hari perkiraan lahir (HPL).

Trimester kedua

Tes USG di trimester kedua dilakukan saat usia kehamilan 14-26 minggu untuk memeriksa perkembangan janin dan mengukur janin.

Trimester ketiga

Tes USG pada trimester ketiga dilakukan antara minggu ke-27 hingga 40 kehamilan untuk melihat pertumbuhan, berat, dan posisi janin. Juga memeriksa plasenta dan memastikan leher rahim tidak tersumbat.

Baca JugaKenapa Anak Susah Disapih? Yuk, Simak di Sini!

Bagaimana Cara Membaca Hasil USG?

Setelah menjalani tes USG, biasanya Bunda akan mendapatkan hasil cetak USG dalam bentuk dua dimensi (2D) berupa foto. Namun mungkin Bunda bingung cara membaca hasil USG maupun arti sejumlah kode pada foto.

Hal pertama yang bisa Bunda perhatikan dalam foto hasil USG adalah gradasi warna. Foto USG umumnya menampilkan gradasi warna hitam, putih, dan abu-abu. Masing-masing warna memiliki makna tersendiri.

Warna hitam menunjukkan cairan, seperti air ketuban. Warna abu-abu menunjukkan jaringan lunak. Semakin padat jaringannya maka warna dalam foto semakin terang. Sedangkan warna putih menunjukkan jaringan padat, seperti tulang.

Selain gradasi warna, Bunda mungkin perlu tahu cara membaca hasil USG 2D dari kode singkatan berikut:

  • GA (Gestational Age), menunjukkan perkiraan usia kehamilan berdasarkan hasil pemeriksaan panjang tungkai kaki, lengan, dan diameter kepala janin.

  • GS (Gestational Sac), menunjukkan ukuran kantung kehamilan yang ditandai area bulatan hitam.

  • CRL (Crown Rump Length), merupakan ukuran panjang janin dari ujung kepala hingga bagian bokong.

  • BPD (Biparietal Diameter), menunjukkan ukuran diameter kepala janin.

  • HC (Head Circumference), menunjukkan ukuran lingkaran kepala janin.

  • AC (Abdominal Circumference), menunjukkan ukuran keliling perut janin.

  • FL (Femur Length), menunjukkan panjang tulang kaki janin.

  • FW (Fetal Weight), menunjukkan perkiraan berat janin.

  • FHR (Fetal Heart Rate), menunjukkan frekuensi detak jantung janin.

  • LMP (Last Menstrual Period), merupakan hitungan hari pertama haid terakhir untuk mengetahui umur janin.

  • EDD (Estimated Due Date), menunjukkan perkiraan kelahiran bayi yang didapat dari menghitung usia kehamilan 40 minggu sejak hari menstruasi terakhir.

Cara membaca hasil USG 2D trimester 3 tidak berbeda dengan USG di trimester pertama dan kedua. Selain itu, saat tes USG di trimester kedua, Bunda biasanya sudah bisa mengetahui jenis kelamin janin.

Cara membaca hasil USG jenis kelamin dilakukan menggunakan Teori Nub. Menurut teori tersebut, setiap bayi memiliki tuberkulum genital yang terletak di antara kaki, yang terbentuk antara minggu ke-11 dan 13.

Jika janin berjenis kelamin laki-laki maka posisi tuberkulum genital akan membentuk sudut 30 derajat dari ruas tulang belakang. Sedangkan cara membaca hasil USG jenis kelamin perempuan, apabila posisi tuberkulum genital sejajar dengan tulang belakang atau membentuk sudut kurang dari 10 derajat.

Demikian Bunda, ulasan mengenai cara membaca hasil USG yang semoga informasinya dapat bermanfaat. Selalu jaga kesehatan Bunda dan calon Si Buah Hati, ya!

Image Article
Bunda, Simak Cara Membaca Hasil USG yang Tepat Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Memilih Susu Anak 4 Tahun yang Perlu Bunda Perhatikan

Published date

Bunda, salah satu hal penting dalam mengasuh anak usia 4 tahun adalah memilih susu yang sesuai karena menjadi tambahan gizi untuk membantu Si Buah Hati tumbuh dan berkembang dengan optimal. Selain mengandung kalsium yang mendukung kekuatan dan kesehatan tulang, susu  anak 4 tahun juga menyediakan gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Yuk, ketahui apa saja manfaat susu dan bagaimana cara memilih susu untuk anak  dan keluarga.

Manfaat Minum Susu bagi Anak

Susu memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, termasuk untuk anak usia 4 tahun yang masih dalam tahap pertumbuhan. Ini karena susu merupakan sumber kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang anak dan membantu mencegah potensi penyakit tulang yang kompleks, seperti osteoporosis.

Selain itu, susu juga secara alami mengandung vitamin D yang membantu tubuh anak menyerap kalsium dari berbagai sumber sekaligus mengurangi potensi penyakit osteoporosis di kemudian hari atau rakhitis pada masa kanak-kanak.

Kandungan penting lain dari susu adalah protein yang berfungsi sebagai sumber energi sekaligus membantu memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Beberapa kandungan gizi di susu seperti kalsium dan phosfor  bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi, tekanan darah anak, serta menjadi sumber vitamin dan mineral penting untuk pertumbuhan anak.

Cara Memilih Susu Anak 4 Tahun

Bunda sudah tahu kan manfaat minum susu untuk anak. Selanjutnya,  Bunda perlu tahu lima hal yang perlu diperhatikan saat memilih susu untuk anak usia 4 tahun. Berikut ulasannya:

1. Jenis Susu

Bunda dapat memilih berbagai jenis susu sesuai kebutuhan anak. Ada beberapa jenis susu yang tersedia di pasaran, seperti susu sapi, susu kedelai, hingga susu kambing. Namun, secara umum produk susu dapat dibedakan menjadi dua dari kandungan lemaknya, yakni full cream/whole milk dan rendah lemak.

Susu full cream atau susu murni dapat mengandung lemak sekitar 3,25 persen, sedangkan susu rendah lemak mengandung sekitar 1-2 persen lemak. Tingkat kandungan lemak dari susu ini bisa menjadi salah satu pertimbangan Bunda dalam memilih susu untuk Si Buah Hati.

Anak usia 4-5 tahun direkomendasikan untuk mendapatkan sepertiga kalori harian dari lemak. Oleh karenanya, Bunda dapat memilih jenis susu dengan memperhatikan diet sehari-hari anak.

2. Usia dan Kondisi Anak

Setiap anak memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dan tergantung sesuai usia dan kondisi tubuh anak. Karena produk susu yang beredar di pasaran secara regulasi biasanya sudah dibedakan sesuai kelompok usia anak. Misalnya pada susu formula bayi dan susu pertumbuhan 1 – 3 tahun. Namun pada jenis susu bubuk umum tidak dikelompokkan berdasarkan tingkat usia.

Selain usia, kondisi anak juga perlu diperhatikan. Apabila Si Buah Hati memiliki kondisi khusus seperti alergi susu sapi, tentu Bunda harus mencari alternatif jenis susu anak 4 tahun. Bunda dapat memilih jenis susu yang  bebas dari bahan  protein susu hewani, misalnya  susu almond.

Baca Juga: Fungsi Susu dengan Omega 3 dan 6

3. Gizi yang Terkandung dalam Susu

Tips selanjutnya dalam memilih susu untuk anak dan keluarga yakni dengan memperhatikan label pada kemasan susu untuk memastikan kandungan gizinya. Umumnya, susu memiliki kandungan fosfor, kalsium, vitamin A, vitamin D (dalam produk yang diperkaya), riboflavin, vitamin B12, kalium, seng, kolin, magnesium, dan selenium.

Bunda dapat memilih susu dengan kandungan kalsium yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak. Selain kandungan  protein nya, susu biasanya di fortifikasi dengan zat besi yang cukup untuk mendukung perkembangan otak Si Buah Hati.

4. Rasa yang Disukai Anak

Anak usia 4 tahun terkadang memiliki preferensi rasa yang kuat, misalnya lebih suka rasa coklat daripada rasa susu biasa. Bunda dapat memilihkan susu dengan varian rasa yang disukai anak untuk memastikan Si Buah Hati berselera untuk mengonsumsi susu setiap hari.

Itu tadi bahasan mengenai susu anak 4 tahun  untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Jika Bunda masih memiliki pertanyaan seputar pilihan susu yang sesuai untuk anak, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak maupun ahli gizi.

Image Article
Cara Memilih Susu Anak 4 Tahun yang Perlu Bunda Perhatikan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off