Bunda, Kenali Tanda-Tanda Anak Kecanduan Gadget Berikut Ini

Published date

Saat ini, gadget memang jadi teknologi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Sayangnya, penggunaan gadget yang tidak dibatasi dapat menyebabkan anak kecanduan gadget lho, Bunda. 

 

Selain digunakan untuk metode pembelajaran jarak jauh, Bunda mungkin sering menggunakan gadget sebagai “senjata ampuh” untuk mengalihkan perhatian Si Buah Hati saat ia di rumah saja. Lalu bagaimana mengetahui apakah anak kecanduan gadget atau tidak?

 

Anak kecanduan gadget tidak boleh dianggap enteng lho, Bunda. Kebiasaan menggunakan gadget yang berlebihan tentu dapat berdampak buruk pada Si Buah Hati. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dan terlalu lama dapat berpengaruh pada kesehatan anak dan perkembangan sosialisasinya dalam jangka panjang.  

 

Namun, di tengah kondisi saat ini di mana penggunaan gadget menjadi elemen penting dari metode pembelajaran, Bunda mungkin tidak bisa langsung mengambil gadget dari tangan Si Buah Hati. Sebaiknya, Bunda harus memperhatikan apakah Si Buah Hati memiliki tanda-tanda kecanduan gadget seperti berikut ini.

 

1. Menggunakan Gadget di Setiap Waktu Luang

Salah satu tanda anak kecanduan gadget adalah ketika ia menggunakan gadget di setiap kesempatan bahkan di sela-sela waktu luang yang mungkin hanya sebentar. 

 

Misalnya saat menunggu makanan di restoran atau mengantre di kasir bersama Bunda. Jika Si Buah Hati terlalu sering mengisi setiap waktu kosong yang ia miliki dengan menggunakan gadget, Bunda perlu waspada.

 

2. Menunjukkan Kegelisahan Saat Gadget Diambil

Anak kecanduan gadget akan menunjukkan perilaku gelisah dan cenderung agresif jika gadgetnya diambil. Si Buah Hati yang sudah kecanduan akan merasa kesal, sedih, atau pun gelisah jika gadget tidak ada dalam genggaman dan ia tidak memiliki kegiatan lain untuk dilakukan.

 

Baca Juga: 6 Tips Agar Anak Tak Kecanduan Gadget

 

3. Tidak Tertarik dengan Aktivitas Lain 

Ketika anak kecanduan gadget, mereka tidak tertarik melakukan kegiatan lain selain bermain dengan gadget. Jika Si Buah Hati yang biasanya senang bermain dengan teman atau saudara kini memilih untuk bermain gadget, Bunda perlu waspada. 

 

Apalagi jika Si Buah Hati sulit diminta melakukan aktivitas yang rutin dilakukan sehari-hari seperti makan, mandi, atau ganti baju ketika ia bermain dengan gadget-nya.

 

4. Durasi Penggunaan Gadget Semakin Lama

Saat mengasuh anak, perhatikan baik-baik durasi Si Buah Hati menggunakan gadget-nya. Anak kecanduan gadget akan menghabiskan waktu semakin lama dengan gawainya. 

 

Misalnya jika tadinya Si Buah Hati merasa cukup menggunakan gadget selama 1 jam, lama-kelamaan ia ingin lebih dan lebih lagi sehingga durasi penggunaan gadget akan semakin bertambah lama seiring berjalannya waktu. Jika melihat tanda-tanda ini, sebaiknya Bunda segera membatasi penggunaan gadget-nya untuk mencegah anak kecanduan gadget.

 

Untuk mencegah  anak kecanduan gadget, ada baiknya Bunda membatasi screen time Si Buah Hati. Menurut rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, untuk Si Buah Hati usia toddler, screen time atau penggunaan gadget tidak direkomendasikan. Untuk Si Buah Hati usia prasekolah, screen time  dalam 1 hari sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 1 jam, lebih sedikit lebih baik. 

 

Gunakan sisa waktu luang yang dimiliki Si Buah Hati untuk mengajaknya melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat untuk tumbuh kembang anak seperti membaca, bermain, dan bereksplorasi. 

 

Terus dampingi Si Buah Hati saat ia menggunakan gadget serta lakukan riset dan seleksi terkait konten yang bisa diakses Si Buah Hati di gadget yang dipakai. Selain mencegah anak kecanduan gadget, jangan lupa dukung pertumbuhan Si Buah Hati dengan melengkapi asupan nutrisinya. 

 

Bunda dapat memberikan DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

 

Yuk, Bunda, lengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan mengajaknya minum DANCOW Nutritods sehari dua kali sehari. Pastikan Si Buah Hati tak kecanduan gadget serta asupan nutrisinya di masa prasekolah terpenuhi, karena eksplorasinya mulai dari sini.

 

Image Article
Anak kecanduan gadget bermain handphone
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Tidak marah saat gadget diambil
Quiz Answer 1 B
Menggunakan gadget di setiap waktu luang
Quiz Answer 1 C
Durasi penggunaan gadget semakin lama
Quiz Answer 1 D
Tidak tertarik melakukan aktivitas lain
Quiz Answer 2 A
Membatasi screen time
Quiz Answer 2 B
Membebaskan anak melihat konten apa pun di gadget
Quiz Answer 2 C
Ajak anak melakukan hal lain yang lebih bermanfaat
Quiz Answer 2 D
Mendampingi anak saat menggunakan gadget
Quiz Answer 3 A
Tidak boleh sama sekali
Quiz Answer 3 B
Kurang dari 2 jam
Quiz Answer 3 C
Tidak lebih dari 90 menit
Quiz Answer 3 D
Tidak lebih dari 1 jam
Quiz 1
Berikut ini adalah tanda-tanda anak kecanduan gadget, kecuali
Quiz 3
Menurut rekomendasi IDAI, Si Buah Hati usia 3-6 tahun sebaiknya dibatasi screen time-nya berapa lama per hari?
Quiz 2
Berikut ini adalah cara mencegah anak kecanduan gadget, kecuali?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
D

4 Cara Menjaga Kesehatan Mental Si Buah Hati di Rumah sebagai #ProteksiUntukSiapBelajar

Published date

Bunda, pembelajaran di rumah bukan hanya menjadi tantangan bagi Bunda, tapi juga bagi si Buah Hati. Karena metode pembelajaran online dilakukan, Si Buah Hati tidak dapat bertemu teman-temannya di sekolah dan minim aktivitas untuk menyalurkan energi mereka. Apabila dibiarkan, kesehatan mental Si Buah Hati dapat terdampak. Maka dari itu, Bunda harus tahu bagaimana cara mengajarkan anak serta parenting style terbaik untuk menjaga kesehatan mental Si Buah Hati saat mendampinginya sebagai #ProteksiUntukSiapBelajar.

Meskipun kini sekolah mulai dilaksanakan secara tatap muka secara bertahap, namun pembelajaran online tetap akan menjadi metode tetap sampai pelaksanaan sekolah tatap muka dapat diberlakukan sepenuhnya. Nah, untuk menjaga Si Buah Hati agar tetap menikmati hari-hari pembelajarannya, Bunda harus simak beberapa tips parenting style berikut ini yang bisa Bunda terapkan sebagai cara mengajarkan anak serta kiat untuk menjaga kesehatan mental Si Buah Hati di rumah.

  1. Ciptakan Area Belajar

image

Belajar di rumah sudah pasti membuat Si Buah Hati menjadi cepat bosan, apalagi jika tempat belajarnya kurang nyaman dan banyak gangguan. Bunda perlu menciptakan area belajar yang nyaman untuk Si Buah Hati sebagai salah satu tips parenting style di masa kini. Tak perlu tempat yang terlalu luas, yang perlu Bunda sediakan hanya tempat yang memiliki pencahayaan yang bagus dan tidak banyak gangguan seperti mainan atau suara televisi.

Bunda juga bisa menata meja belajar serapi mungkin, sediakan alat tulis yang lengkap agar Si Buah Hati bisa merasa nyaman dan tidak perlu lagi mencari alat tulis saat dibutuhkan.

 

  1. Buat Rutinitas yang Jelas

Di masa pandemi seperti ini, rutinitas anak sudah pasti sedikit berantakan dan tidak teratur. Bunda perlu menata rutinitas Si Buah Hati supaya lebih jelas dan kembali teratur, sehingga ketika sekolah sudah di buka, mereka sudah tidak kaget dan terlalu susah sudah untuk beradaptasi.

Bunda bisa mengajak mereka untuk membuat jadwal harian, mulai dari waktu bangun pagi hingga sore atau saat akan tidur kembali. Tak lupa Bunda juga perlu menanyakan kepada Si Buah Hati tentang kegiatan apa yang mereka inginkan saat waktu luang. Ini bisa menjadi pemicu mereka untuk bisa melakukan rutinitas sesuai jadwal.

Jangan lupa, jadwalkan rutinitas kegiatan sesuai dengan prioritas Si Buah Hati, ya. Ini supaya mereka belajar untuk melakukan kegiatan yang penting terlebih dahulu.

 

  1. Stay Connected

Selama belajar online Si Buah Hati sudah pasti tidak pernah bertemu dengan teman-temannya. Sebagai salah satu cara agar mereka tetap bisa tetap berkomunikasi dengan teman-temannya, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati dan teman-temannya untuk melakukan pertemuan secara online melalui aplikasi video call atau video conference.

Bunda bisa mengajak mereka untuk memasak bersama secara online atau membuat kreasi mainan dari bahan-bahan yang sederhana untuk melatih motorik halus dan kreativitas Si Buah Hati. Selain bermain online dengan melakukan kegiatan bersama melalui video, Bunda juga bisa mengajak anak bermain game online yang bisa dimainkan bersama teman dan mereka masih tetap bisa berkomunikasi melalui suara.

Jika bosan, Bunda bisa mengajak anak untuk melakukan komunikasi tertulis melalui surat, ini juga bisa mengajarkan Si Buah Hati untuk mengerti bagaimana cara orang jaman dahulu berkomunikasi.

 

  1. Berkomunikasi dengan Anak

image

Komunikasi adalah hal penting yang harus selalu dilakukan setiap hari. Bunda perlu meluangkan waktu untuk mengajak Si Buah Hati berbicara dari hati ke hati, karena dengan komunikasi Bunda bisa tahu apa yang mereka rasakan. Bunda bisa menggunakan komunikasi asertif yang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara sebagai salah satu parenting style yang bisa diterapkan.

Maksudnya, Bunda hanya perlu bertanya ketika Si Buah Hati menunjukkan ekspresi kesal, lelah, senang, sedih, dan sebagainya. Bunda juga bisa menanyakan, “kamu sedang kesal, ya? Kenapa?” atau tanyakan,gimana perasaan kamu, sebentar lagi sekolah dibuka lho!”.

Ketika Bunda bertanya, Si Buah Hati akan belajar bercerita tentang perasaan mereka. Tapi, jika mereka tidak mau menjawab, Bunda tidak perlu memaksa. Hal yang Bunda lakukan adalah menunggu sampai mereka mau bercerita sendiri.

Ketika Si Buah Hati merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang diajukan, Bunda bisa mengalihkan pembicaraan dengan mengajak Si Buah Hati untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai. Hal yang perlu Bunda perhatikan saat berkomunikasi dengan Si Buah Hati adalah tetap menggunakan kalimat yang positif agar anak merasa nyaman dan mau mengungkapkan perasaannya.

 

Nah Bunda, itulah tips parenting style yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk tetap menjaga kesehatan mental dan cara mengajarkan anak untuk bisa menjadi lebih produktif. Selain menjaga kesehatan mental Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan #ProteksiUntukSiapBelajar kepada Si Buah Hati dengan menyiapkan makanan bergizi seimbang. Salah satunya adalah dengan rutin minum susu DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan minyak ikan (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat dan Stroberi yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Ini 4 Parenting Style yang Bisa Bunda Terapkan Selama Si Buah Hati Belajar di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mendampingi dan Mendidik Anak yang Aktif di Rumah

Published date

 

Mendidik anak yang aktif terkadang memang membutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra ya, Bunda. Bunda yang memiliki buah hati super aktif tentu pernah mengalami momen-momen ketika meninggalkan Si Buah Hati sejenak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, kemudian “disambut” dengan coretan baru di tembok, mangkuk makanan terbalik, atau mainan yang tersebar berantakan di lantai. Apalagi dengan adanya situasi seperti saat ini, di mana anak-anak menghabiskan waktu di dalam rumah, sehingga energinya tidak bisa teralihkan dan kadang sulit fokus belajar. Pernahkah Bunda bingung atau mungkin putus asa karena tak tahu bagaimana caranya mendidik anak yang aktif ini?  

 

Bunda sebenarnya tak perlu khawatir dan bingung dalam mendidik anak yang aktif. Si Buah Hati yang aktif bergerak adalah hal yang normal. Ditambah dengan kondisi saat ini yang memaksa Si Buah Hati mengikuti pembelajaran secara online sehingga semakin mengurangi interaksi sosial dengan teman-teman seusianya dan membuatnya ia jadi lebih aktif di rumah. Namun, jangan putus asa dulu ya, Bunda.  Lewat beberapa tips berikut ini, Bunda bisa mengontrol situasi sekaligus mendidik anak yang aktif dengan cara yang tepat.

 

1. Menerapkan Rutinitas & Jadwal

image

Untuk membantu Bunda dalam mendidik anak yang aktif, sebaiknya Bunda memiliki jadwal dan rutinitas teratur yang dapat diikuti oleh Si Buah Hati. Misalnya saja mandi di jam 7 pagi, makan siang di jam 12, waktu bermain 1 jam di sore hari, dan lain-lain. Dengan adanya rutinitas terjadwal, diharapkan Si Buah Hati jadi lebih teratur dan disiplin dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Anak aktif sebenarnya memerlukan arahan dari orang tua, sehingga tak ada salahnya Bunda membuat jadwal dan rutinitas bagi Si Buah Hati sebagai arahan untuk mendidik anak selama ia di rumah.

 

2. Menyiapkan Area Khusus untuk Si Buah Hati Belajar

image

 

Area dan lingkungan tertentu di dalam rumah ternyata juga bisa mempengaruhi psikologi anak lho, Bunda. Jadi saat mendidik anak yang aktif, sebaiknya siapkanlah area khusus yang sesuai dengan karakter Si Buah Hati. Sehingga ia tetap semangat saat belajar, fokus mengerjakan tugas sekolahnya, dan tidak merasa terkekang meski belajar tiap hari dari rumah. Karena ketika bosan, bisa saja Si Buah Hati jadi melakukan hal-hal lain yang membuat Bunda tambah pusing.

 

Baca Juga: Cara Mendidik Si Buah Hati agar Menemukan Bakatnya

 

3. Menjadwalkan Waktu untuk Aktivitas Motorik Si Buah Hati

image

Si Buah Hati bisa jadi terlalu aktif karena energinya tidak tersalurkan dengan baik selama ia di rumah saja. Jadi, selalu jadwalkan waktu agar Si Buah Hati bisa melakukan aktivitas motorik sehingga ia dapat menyalurkan energinya dan mengekspresikan dirinya meski hanya di rumah saja. Misalnya, Bunda bisa menjadwalkan kegiatan olahraga bersama, atau bermain petak umpet dengan anggota keluarga.

 

4. Menggunakan Timer Saat Mendampingi Si Buah Hati Belajar

image

 

Anak yang aktif mungkin akan cepat bosan jika diharuskan belajar dalam waktu lama secara berturut-turut. Untuk mengakalinya, Bunda bisa menggunakan bantuan timer saat mendampingin Si Buah Hati belajar. Misalnya tiap 10 menit belajar, Si Buah Hati boleh beristirahat 5 menit namun tidak boleh menggunakan layar komputer atau pun handphone.

 

5. Isi Waktu Senggang dengan Kegiatan Bermanfaat

image

Agar si Buah Hati tak sibuk mengganggu Bunda karena kurang kegiatan, di sela-sela waktu senggang, Bunda bisa mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, Bunda dapat mengajak Si Buah Hati yang aktif untuk membaca bersama Dongeng Aku Dan Kau dan mengikuti kompetisi Indonesia Mendongeng yang berhadiah seru! Simak info lengkap dan cara mengikuti kompetisinya pada link ini.

 

Selain melakukan hal-hal tadi saat mendidik anak, pastikan Bunda juga mendukung eksplorasi Si Buah Hati tanpa henti dengan memberikan asupan gizi sesuai kebutuhannya di usia lima tahun. Bunda dapat memberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zinc, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Dapatkan nutrisi yang lengkap dengan mengajak si Buah Hati minum DANCOW maksimal sehari 2 kali. Yuk Bunda, pastikan asupan nutrisi Si Buah Hati di masa Prasekolah terpenuhi, karena eksplorasinya mulai dari sini.

Image Article
Mendidik anak dengan mengajaknya menggambar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Jadwal dan rutinitas yang bisa diikuti si buah hati
Quiz Answer 1 B
Hukuman bagi si buah hati saat dia nakal
Quiz Answer 1 C
Peraturan yang tidak boleh dilanggar sama sekali
Quiz Answer 1 D
Melarang si buah hati untuk bermain lebih dari 30 menit
Quiz Answer 2 A
Membuat anak disiplin
Quiz Answer 2 B
Melatih kemampuan bersosialisasi anak
Quiz Answer 2 C
Membuat anak jadi semakin aktif
Quiz Answer 2 D
Menyalurkan energi anak
Quiz Answer 3 A
Menggunakan timer saat mendampingi si buah hati belajar
Quiz Answer 3 B
Menyuruh si buah hati belajar minimal 6 jam sehari
Quiz Answer 3 C
Menjadwalkan waktu untuk aktivitas motorik si buah hati
Quiz Answer 3 D
Menyiapkan area khusus untuk si buah hati belajar
Quiz 1
Untuk membantu mengarahkan anak yang aktif selama ia di rumah, Bunda bisa membuat?
Quiz 3
Beberapa hal ini bisa Bunda lakukan untuk bisa mengontrol situasi sekaligus mendidik anak yang aktif dengan cara yang tepat, kecuali?
Quiz 2
Mengapa menjadwalkan aktivitas motorik sebaiknya dilakukan saat mendidik anak yang aktif? c
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

Yuk, Dukung Perkembangan Anak dengan Tips Ini!

Published date

Tahukah, Bunda? menurut penelitian Satgas Penanggulangan COVID-19 IPK Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di 12 Provinsi yang melibatkan 15.304 siswa SD sampai SMA/K pada bulan November 2020, ditemukan bahwa pendampingan menjadi faktor penentu kesehatan mental Si Buah Hati selama menjalani proses belajar daring. Oleh sebab itu, untuk menjadi pendamping Si Buah Hati di masa perkembangan anak serta perkembangan emosi anak, agar ia siap secara mental untuk menerima berbagai perubahan yang terjadi, Bunda perlu menyiapkan diri terlebih dulu.

Masa seperti sekarang ini sudah pasti menjadi masa yang sulit untuk semua orang Tak hanya Bunda, Si Buah Hati pasti juga merasakan hal yang sama. Ia harus beradaptasi dengan kondisi belajar saat ini, dan hal itu sudah pasti memengaruhi perkembangan emosi anak. Belajar yang seharusnya menyenangkan karena dilakukan bersama-sama di sekolah, menjadi sedikit membosankan, karena mereka harus belajar dan memahami materi pelajaran sendiri. Saat kembali melakukan sekolah tatap muka pun peraturannya menjadi lebih fleksibel sehingga Si Buah dapat kembali sekolah jarak jauh kapan saja, tergantung kondisi dan situasi pada masa tersebut. Untuk itu, pendampingan Bunda sangat berperan penting bagi Si Buah Hati.

Hal yang Bisa Bunda Lakukan Sebagai Pendamping Si Buah Hati

1. Terima Kondisi Saat Ini (Acceptance)

Bunda perlu berdamai dengan keadaan dan menerima kenyataan jika masa pandemi ini memang perlu mengorbankan banyak hal, termasuk waktu. Terlebih, mendampingi anak saat belajar memerlukan waktu yang cukup panjang. Apalagi jika saat mendampingi anak belajar sering terjadi masalah, Bunda harus bisa menerima kondisi tersebut.

Akan sangat melegakan saat mengajari Si Buah Hati yang cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan secara daring, sehingga Bunda bisa mengontrolnya dengan baik. Akan tetapi bagaimana jika Si Buah Hati sulit untuk berkonsentrasi? Bunda harus  bisa menerima kondisi tersebut dan dengan sabar membantu Si Buah Hati untuk belajar, terutama di masa perkembangan anak.

Ketika Bunda sudah bisa menerima keadaan ini, dan juga bisa mengontrol emosi dengan baik, maka Bunda akan bisa membuat prioritas, dan menentukan langkah apa yang akan Bunda lakukan untuk ke depannya, sehingga Bunda bisa lebih fokus kepada Si Buah Hati.

2. Jalani Proses dengan Terus Beradaptasi. 

image

Kegiatan saat pandemi memang sudah pasti berbeda dengan kegiatan yang biasa kita lakukan sebelumnya. Perbedaan kegiatan ini membutuhkan adaptasi yang terus menerus. Adaptasi ini penting dilakukan supaya Bunda bisa menyesuaikan diri antara pekerjaan rumah, pekerjaan kantor yang dikerjakan di rumah (work from home), saat mendampingi sekolah daring Si Buah Hati, maupun saat sekolah tatap muka diadakan kembali. Bunda bisa mulai dengan membagi waktu dengan cara membuat jadwal harian agar bisa mulai mengontrol kegiatan yang akan dilakukan.

Baca Juga: Kandungan Susu FortiGro untuk Anak

3. Atur Ekspektasi Bunda

Bunda perlu mengendalikan harapan pada masa pandemi ini. Harapan yang terlalu tinggi bisa membuat Bunda kecewa dengan hasilnya kelak. Atur ekspektasi agar tidak terlalu tinggi, mengingat work from home dan belajar daring membutuhkan kesabaran yang ekstra, karena itu juga bergantung dengan suasana hati Bunda.

Dengan mengatur ekspektasi, Bunda juga bisa mengendalikan rasa kecewa. Belajar mengatur ekspektasi bisa Bunda lakukan dengan banyak bersyukur dan tidak membanding-bandingkan, baik soal prestasi dan cara belajar Si Buah Hati dengan kakak/adik maupun dengan teman sekelasnya..

4. Jadwalkan Me Time untuk Diri Sendiri

image

Menghabiskan waktu sendiri atau biasa disebut me time, adalah kegiatan yang bisa Bunda lakukan untuk mengembalikan mood dan menghilangkan rasa lelah. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah melakukan kegiatan yang paling Bunda sukai di rumah, misalnya menonton film, membaca buku, merawat tanaman, atau kegiatan lainnya. Kegiatan ini bisa Bunda lakukan di sela-sela kesibukan. Bunda bisa mengatur jadwal sesuka hati agar tidak mengganggu kegiatan utama.

Dengan melakukan me time, Bunda bisa kembali bersemangat dan lebih bahagia. Ketika merasa bahagia, Bunda sedang membagikan kebahagiaan juga ke Buah Hati secara tidak langsung. Hal ini bisa terjadi karena kesehatan mental Bunda sangat berpengaruh dengan kesehatan mental Si Buah Hati dan perkembangan anak.

Dalam masa perkembangan anak, selain memberikan dukungan secara emosional sebagai pendamping terbaik, Bunda juga dapat memberikan DANCOW FortiGro sebagai #ProteksiUntukSiapBelajar Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Karena ketika memasuki usia Sekolah kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung daya tahan tubuh anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan minyak ikan (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat dan Stroberi yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah, setelah bermain dan berkreasi di rumah, atau juga selama perjalanan.

Selain memberikan DANCOW FortiGro, Bunda juga dapat memberikan #ProteksiUntukSiapBelajar bagi Si Buah Hati dengan bermain flash card dan AR filter di Instagram @dancow. Yuk, dicoba!

Image Article
perkembangan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Manfaat Bacakan Dongeng untuk Kecerdasan Emosional Si Buah Hati

Published date

Tahukah Bunda kalau buku dongeng anak dapat menjadi media hiburan untuk Si Buah Hati yang jauh lebih bermanfaat dibandingkan gadget atau televisi? Hal ini karena membaca cerita dongeng memiliki banyak manfaat, bahkan bagi perkembangan kecerdasan emosional Si Buah Hati.

 

Pada masa pandemi seperti saat ini, kemampuan menjaga emosi menjadi salah satu hal yang penting untuk dimiliki. Jadi, tak ada salahnya sejak dini Bunda mendukung dan menuntun Si Buah Hati untuk lebih mengembangkan kecerdasan emosionalnya.

 

Dongeng anak adalah media literatur yang bisa diperkenalkan kepada Si Buah Hati sejak usia dini  untuk mengembangkan berbagai kemampuan Si Buah Hati. Membacakan buku dongeng, seperti seri Dongeng Aku Dan Kau dari DANCOW yang berisi dongeng-dongeng asli Indonesia, bisa mempengaruhi perkembangan emosional Si Buah Hati. 

 

Apalagi untuk Si Buah Hati usia prasekolah, tentu harus diajarkan untuk memahami emosi dan mengerti kondisi lingkungan di sekitarnya. Yuk, simak penjelasan bagaimana membaca dongeng bisa membantu Bunda mengembangkan kecerdasan emosional Si Buah Hati.

 

1. Si Buah Hati Dapat Ekspresikan Perasaan Melalui Bahasa

Lewat kegiatan membaca dongeng, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mengasah kecerdasan emosional, yaitu dengan belajar mengekspresikan perasaan. Saat membaca cerita, ajak Si Buah Hati untuk mengenali para karakter yang ada.  Berikan pengertian tentang perasaan karakter dalam cerita serta alasan di balik tindakan para karakter tersebut. 

Misalnya, salah satu tokoh dalam cerita dongeng anak merasa marah, sedih, atau senang. Dengan begitu Si Buah Hati pun jadi mengenali kata-kata yang bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaannya. Hal ini penting untuk kecerdasan emosional sekaligus kemampuan bahasanya. Jadi Si Buah Hati bisa mengekspresikan emosinya dengan ungkapan yang tepat.

 

Baca Juga: Kenapa Baca Dongeng Penting untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Buah Hati?

 

2. Mengajarkan Empati pada Si Buah Hati

Dongeng anak memiliki nilai-nilai moral yang bisa dipelajari Si Buah Hati. Dari nilai-nilai inilah Bunda bisa membantu Si Buah Hati menumbuhkan dan memahami rasa empati. Saat membaca dongeng bersama, ajaklah Si Buah Hati berdiskusi untuk membahas nilai moral dan karakter yang ada dalam cerita. 

 

Misalnya, saat membaca cerita dongeng “Pangeran Palasara Si Lembut Hati”, Si Buah Hati bisa belajar sifat baik dari tokoh Pangeran Palasara yang menyayangi binatang dan memelihara burung yang terluka di atas kepalanya sendiri.

 

3. Mengajarkan Si Buah Hati Menghadapi Perbedaan Pendapat

Kecerdasan emosional salah satunya berkaitan dengan kemampuan Si Buah Hati mengelola emosi. Tak hanya emosi dalam dirinya sendiri, tapi juga dalam hubungan dengan orang lain. Lewat pelajaran yang bisa ditemukan dalam berbagai cerita dongeng anak, Bunda juga bisa mengajari Si Buah Hati cara berkomunikasi yang tepat saat terjadi masalah dalam sebuah hubungan. 

 

Ketika terjadi perbedaan pendapat antara Si Buah Hati dengan teman atau orang yang ia kenal. Saat menemukan tantangan serupa di masa depan, Si Buah Hati dapat merespon dengan baik, bukan bereaksi dengan emosional.

 

Ternyata cukup banyak manfaat membaca dongeng anak bersama Si Buah Hati untuk kecerdasan emosionalnya ya, Bunda. Yuk, mulailah menjadikan kegiatan membaca dongeng asli Indonesia sebagai bagian tradisi tak ternilai untuk Bunda dan si Buah Hati. 

 

Agar stimulasi yang diberikan lewat kegiatan membacakan dongeng anak dapat diterima anak secara optimal, Bunda juga perlu memastikan Si Buah Hati terlindungi dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. 


DANCOW 3+ Nutritods bisa digunakan sebagai pelengkap nutrisi Si Buah Hati. Produk susu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Image Article
Ibu dan putrinya membaca dongeng anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Emosi diri sendiri serta dalam hubungan dengan orang lain
Quiz Answer 1 B
Pergerakan anggota tubuh
Quiz Answer 1 C
Proses berpikir dan berhitung
Quiz Answer 1 D
Kemampuan melihat, mendengar, dan berbicara
Quiz Answer 2 A
Si Buah Hati jadi anak yang simpatik dan bisa berempati
Quiz Answer 2 B
Si Buah Hati jadi mudah berteman dengan orang lain
Quiz Answer 2 C
Si Buah Hati jadi tidak mudah emosi atau marah-marah
Quiz Answer 2 D
Si Buah Hati jadi bisa mengekspresikan perasaannya dengan ungkapan yang tepat
Quiz Answer 3 A
Nilai personal
Quiz Answer 3 B
Nilai moral
Quiz Answer 3 C
Nilai budaya
Quiz Answer 3 D
Nilai spiritual
Quiz 1
Kecerdasan emosional salah satunya berkaitan dengan kemampuan Si Buah Hati mengelola?
Quiz 3
Bunda bisa mengajarkan empati kepada Si Buah Hati berdasarkan nilai apa yang bisa ditemukan dalam cerita dongeng?
Quiz 2
Lewat membaca dongeng, Si Buah Hati jadi mengenali kata-kata dan bahasa yang bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaannya. Mengapa hal ini penting untuk kecerdasan emosionalnya?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

Yuk, Bacakan Dongeng untuk Dukung Perkembangan Si Buah Hati

Published date

Seberapa sering Bunda membacakan buku dongeng anak untuk Si Buah Hati? Ketika Si Buah Hati memasuki usia prasekolah, tentu saja Bunda ingin Si Buah Hati menjadi lebih mengenali budaya, mempelajari sikap dan perilaku serta nilai moral khas orang Indonesia, bukan? Hal-hal ini sebenarnya bisa Bunda ajarkan kepada Si Buah Hati lewat kegiatan mendongeng, lho. Apalagi kini DANCOW merilis kembali 15 seri Dongeng Aku Dan Kau yang ceritanya diambil dari judul-judul dongeng asli Indonesia yang dicintai banyak orang sejak 15 tahun lalu seperti cerita “Kancil dan Kerbau”, “Pangeran Palasara Si Lembut Hati”, dan “Kluntung Waluh”. Lewat seri Dongeng Aku Dan Kau, Bunda bisa memperkenalkan Si Buah Hati terhadap berbagai budaya serta nilai moral yang terkandung dalam tiap cerita.

Melalui kegiatan membaca dongeng anak, Bunda dapat mempersiapkan Si Buah Hati untuk terbiasa membaca dan selalu dipenuhi dengan rasa ingin tahu. Dengan begitu, nantinya Si Buah Hati akan terbiasa membaca dan aktif bertanya. Namun selain keuntungan ini, ada juga keuntungan lain yang bisa didapat Si Buah Hati saat membaca dongeng asli Indonesia jika dibandingkan membaca buku lainnya. Yuk, cari tahu apa saja keuntungan tersebut.

1. Mempelajari Budaya Suatu Daerah atau Bangsa

image

Dongeng merupakan sebuah warisan budaya yang sejak dulu digunakan sebagai medium untuk menyampaikan cerita. Biasanya dalam dongeng anak, masing-masing cerita akan menggambarkan ciri khas budaya daerah asal cerita tersebut. Jadi dengan memperkenalkan Si Buah Hati kepada dongeng anak asli Indonesia dari berbagai daerah, ia secara tak langsung telah mempelajari budaya dari daerah asal cerita tersebut.

 

2. Membantu Belajar Mengenal Bentuk Binatang

image

Dongeng anak asli Indonesia biasanya merupakan fiksi, dan salah satu jenisnya adalah fabel di mana karakter-karakternya merupakan binatang. Dalam fabel, biasanya hewan berperilaku selayaknya manusia, misalnya cerita Si Kancil dan Buaya atau cerita Monyet dan Kura-Kura. Lewat fabel, Bunda jadi bisa mengenalkan Si Buah Hati pada berbagai bentuk binatang, lho. Apalagi jika buku dongeng fabel yang dibacakan memiliki banyak gambar, tentu Si Buah Hati jadi lebih mudah mempelajari berbagai bentuk binatang.

Baca Juga: Saat yang Tepat Mendidik Si Buah Hati Membaca

3. Mengajarkan Nilai Moral

image

Membacakan dongeng asli Indonesia juga membantu Bunda menerapkan pola asuh anak yang efektif untuk menanamkan nilai moral masyarakat Indonesia kepada Si Buah Hati. Ini karena dongeng-dongeng tersebut selalu memiliki pesan moral yang jelas. Tokoh-tokoh yang ada di dalam dongeng anak biasanya mudah dibedakan, antara karakter yang baik dan buruk. Beberapa buku dongeng bahkan merangkum apa nilai moral yang bisa dipetik dari dongeng tersebut di akhir cerita. Sehingga lewat dongeng-dongeng asli Indonesia, Bunda bisa menanamkan nilai-nilai moral yang sesuai budaya Indonesia pada Si Buah Hati sejak dini.

 

4. Belajar Sejarah dengan Lebih Menyenangkan

image

Dalam dongeng anak, juga ada jenis cerita legenda yang biasanya menyajikan sejarah atau asal usul terjadinya sebuah daerah. Misalnya saja cerita Sura dan Baya dikaitkan dengan Kota Surabaya dan cerita Asal Usul Raja Ampat. Membacakan dongeng asli Indonesia semacam ini dapat mengenalkan Si Buah Hati pada sejarah dan asal usul sebuah tempat di Indonesia dengan cara yang menyenangkan.

Tentu tak ada salahnya membacakan buku selain dongeng anak asli Indonesia kepada Si Buah Hati, namun dongeng asli Indonesia punya berbagai manfaat yang baik bagi perkembangan Si Buah Hati usia prasekolah. Untuk melengkapi koleksi buku dongeng Bunda dan Si Buah Hati, Bunda bisa mengumpulkan 15 seri Dongeng Aku Dan Kau yang bisa didapatkan dengan membeli DANCOW 1+/3+/5+ Nutritods ukuran 800g/1kg bertanda khusus. Selain membacakan buku Dongeng Aku Dan Kau, Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati untuk melakukan berbagai aktivitas seru yang bisa diakses dari halaman Dongeng Aku Dan Kau, lho. Misalnya berkenalan dan mewarnai karakter dongeng favorit Si Buah Hati, serta mengikuti kompetisi mendongeng dengan berbagai hadiah menarik.

Agar stimulasi yang diberikan melalui kegiatan membacakan dongeng anak dapat diterima Si Buah Hati secara optimal, Bunda juga perlu memastikan Si Buah Hati terlindungi dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. DANCOW 3+ Nutritods dengan 0 gram sukrosa, Lactobacillus rhamnosus, Omega 3 & 6, Minyak Ikan, Vitamin C & D, Zat Besi, Zinc, dan nutrisi penting lainnya membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati.

 

 
Image Article
Dongeng anak dibaca ibu dan Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Mengajarkan nilai moral
Quiz Answer 1 B
Membantu Si Buah Hati mengenal bentuk binatang
Quiz Answer 1 C
Mempelajari budaya suatu daerah
Quiz Answer 1 D
Semua jawaban betul
Quiz Answer 2 A
Fabel
Quiz Answer 2 B
Sage
Quiz Answer 2 C
Parabel
Quiz Answer 2 D
Mitos
Quiz Answer 3 A
Melatih kemampuan motoriknya
Quiz Answer 3 B
Dipenuhi rasa ingin tahu
Quiz Answer 3 C
Belajar mencocokkan gambar dan kata
Quiz Answer 3 D
Bergantung pada orang lain
Quiz 1
Mana yang merupakan keuntungan membacakan dongeng untuk Si Buah Hati?
Quiz 3
Melalui kegiatan membaca dongeng, selain mempersiapkan Si Buah Hati untuk terbiasa membaca, Bunda juga telah mendukung anak untuk selalu?
Quiz 2
Dongeng yang biasanya berisi karakter-karakter hewan yang berperilaku seperti manusia disebut juga?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B

Dukung Si Buah Hati Belajar Sepeda Keseimbangan dengan 4 Cara Ini

Published date

Tahukah Bunda, kalau belajar sepeda keseimbangan ternyata lebih disarankan dibanding belajar sepeda roda tiga untuk Si Buah Hati? Sepeda keseimbangan atau yang dikenal sebagai balance bike membantu Si Buah Hati belajar mengatur keseimbangan serta mempersiapkannya lebih baik untuk dapat mengendarai sepeda roda dua nantinya. 

 

Menggunakan sepeda keseimbangan juga membantu melatih kemampuan koordinasi dan kepercayaan diri Si Buah Hati. Bunda mungkin khawatir bagaimana jika nanti Si Buah Hati jatuh atau menabrak benda di sekitarnya saat mengendarai sepeda keseimbangan karena ia belum mampu menggunakan atau mengendalikan sepeda dengan baik. Bila tidak dilatih, bagaimana Si Buah Hati bisa jadi lebih mahir mengendarai dan mengendalikan sepeda? 

 

Meski awalnya Si Buah Hati mungkin belum mahir belajar sepeda keseimbangan, ia tetap harus didukung sepenuh hati, ya, Bunda. Ia perlu terus didukung agar jadi lebih percaya diri mengendarai sepeda keseimbangan sehingga dapat mengasah potensinya. 

 

Siapa tahu bakatnya ternyata menjadi atlet balap sepeda di kemudian hari? Nah, supaya Bunda tidak terlalu khawatir saat Si Buah Hati belajar menggunakan sepeda keseimbangan, Bunda dapat lakukan persiapan berikut ini.

 

1. Pilih Sepeda Keseimbangan yang Tepat

Keseimbangan adalah salah satu kemampuan yang diperlukan Si Buah Hati untuk berhasil menyelesaikan kegiatan fungsional termasuk gerak lokomotor dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bermain, berlari dan melompat. Dengan menggunakan sepeda keseimbangan yang tepat, Si Buah Hati tentu dapat melatih keseimbangannya. Untuk itu, Bunda perlu memilih sepeda yang memang cocok untuk Si Buah Hati ya. 

 

Sepeda keseimbangan memiliki berbagai ukuran. Faktor paling penting dalam memilih sepeda keseimbangan adalah tinggi sepeda. Pastikan Bunda memilih sepeda dengan tinggi yang memungkinkan kaki Si Buah Hati menjejak permukaan tanah dengan rata. Ini karena ia akan menggunakan kakinya untuk menjalankan dan memberhentikan sepeda. Jadi jika kakinya tak menyentuh tanah, berarti sepeda yang tersebut terlalu tinggi untuk Si Buah Hati.

 

2. Pilih Area yang Aman

Saat Si Buah Hati belajar sepeda keseimbangan, pastikan ia berlatih di tempat yang sepi ya, Bunda. Jangan biarkan ia main di area yang banyak kendaraan berlalu-lalang. Selain itu, pastikan juga jalanan yang dilewati Si Buah Hati datar dan rata, tidak berbatu atau banyak tanjakan dan turunan. Hal ini tentu untuk menjaga keamanan Si Buah Hati saat sedang belajar sepeda keseimbangan.  

 

Baca Juga:Latih Kemampuan Motorik Si Buah Hati Usia 3 Tahun dengan Belajar Naik Sepeda

 

3. Pakai Helm

Saat Si Buah Hati belajar sepeda keseimbangan, sebaiknya lengkapi peralatan main sepedanya dengan helm, ya. Selain itu, gunakan baju yang longgar dan pasangkan sepatu Si Buah Hati. Karena saat menggunakan sepeda keseimbangan, Si Buah Hati mengandalkan kakinya untuk mengayuh.

 

Jadi, pastikan ia menggunakan alas kaki yang nyaman untuk membantu pergerakannya. Dengan begitu, Si Buah Hati pun jadi lebih aman saat belajar mengendarai sepeda dan tidak membuat Bunda khawatir.

4. Pakai Masker

Jika Si Buah Hati bermain sepeda di taman dekat rumah, sebaiknya pasangkan juga masker sebagai langkah pengamanan. Setelah Si Buah Hati selesai bermain dari luar, jangan lupa ajak anak untuk mencuci tangan menggunakan sabun ya, Bunda. Menjaga kebersihan saat ini penting untuk dilakukan, apalagi jika Si Buah Hati bermain di luar area rumah.

 

Agar Si Buah Hati bisa belajar sepeda keseimbangan dengan sesuka hati sambil mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi ya. 

 

Untuk bantu lindungi langkah eksplorasinya di luar rumah, Bunda bisa memberikan  DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW 3+ Nutritods ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus


Saat Si Buah Hati sedang berusaha belajar sepeda keseimbangan atau balancing bike, sebaiknya Bunda tidak membanding-membandingkan kemampuan Si Buah Hati dengan anak lain seusianya. Kalaupun Si  Buah Hati belum bisa naik sepeda dengan baik, Bunda perlu terus mendukungnya, ya.

 
Image Article
Anak Belajar Sepeda Keseimbangan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Mempersiapkan Si Buah Hati mengendarai sepeda roda dua
Quiz Answer 1 B
Melatih kemampuan koordinasi Si Buah Hati
Quiz Answer 1 C
Meningkatkan kemampuan sosialisasi Si Buah Hati
Quiz Answer 1 D
Melatih kepercayaan diri Si Buah Hati
Quiz Answer 2 A
Untuk mendukung kemampuan gerak lokomotor Si Buah Hati
Quiz Answer 2 B
Untuk mendukung kemampuan bahasa Si Buah Hati
Quiz Answer 2 C
Untuk mendukung kemampuan sosial Si Buah Hati
Quiz Answer 2 D
Untuk mendukung kemampuan emosional Si Buah Hati
Quiz Answer 3 A
Memakaikan helm kepada Si Buah Hati
Quiz Answer 3 B
Memilih sepeda yang tinggi
Quiz Answer 3 C
Memasangkan masker untuk Si Buah Hati saat ia bermain sepeda di luar rumah
Quiz Answer 3 D
Memastikan Si Buah Hati bersepeda di tempat yang mana
Quiz 1
Berikut ini adalah manfaat belajar menggunakan sepeda keseimbangan bagi Si Buah Hati, kecuali?
Quiz 3
Berikut ini adalah langkah yang bisa Bunda lakukan agar Si Buah Hati lebih aman saat belajar naik sepeda keseimbangan, kecuali?
Quiz 2
Mengapa melatih keseimbangan dengan sepeda keseimbangan penting bagi Si Buah Hati?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B

Bunda, Ini Tips agar Hubungan Kakak Adik Akur Tanpa Drama

Published date

Keakraban hubungan Kakak Adik dimulai sejak masa kanak-kanak. Berawal dari main bareng, hingga Si Adik yang suka iseng dan berulah dan mulai mengikuti Kakak. Kadang cemburu dan bertengkar, kadang juga jadi akur dan saling berbagi.

Hubungan kakak adik yang sehat, sangat penting untuk mendukung perkembangan interaksi sosial, pengendalian emosi, kemampuan berpikir, hingga keterampilan bahasa mereka. Bunda perlu ingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan capaian tumbuh kembang masing-masing. Simak tips agar kakak adik akur ya Bunda, agar eksplorasi Kakak dan Adik tetap optimal dan bebas drama!

Bangun Kebiasaan Family Time Setiap Harinya

Salah satu tips agar hubungan kakak adik akur adalag ajak kedua Buah Hati menentukan bersama kegiatan apa yang ingin dilakukan saat family time. Ada banyak kegiatan seru seperti memasak bersama, movie nights, bersepeda, kemah-kemahan di pekarangan rumah, berbagi cerita sebelum tidur, dan banyak lainnya. Namun, mungkin Bunda seringkali bingung, “Aduh gimana ya? Si Kakak lagi suka main pedang-pedangan, tapi Si Adik mau ajak kakaknya main masak-masakan.” Jangan khawatir, sebenarnya mereka tetap bisa bermain bersama meski kesukaannya berbeda. Bunda bisa lho, menciptakan peran yang berbeda untuk Adik dan Kakak dalam satu permainan yang sama. Misalnya, Si Kakak suka bermain pedang-pedangan, ia menjadi ahli pedang yang memotong-motong bahan makanan. Sementara karena Si Adik suka memasak, ia akan menerima potongan bahan makanan dari Si Kakak dan memasaknya. Lewat permainan ini, Kakak dan Adik bisa mengeksplorasi aktivitas motorik dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Saat sedang bermain bersama, masing-masing anak tetap bisa mengeksplorasi tumbuh kembang sesuai dengan milestone-nya. Bunda bisa mencoba cara ini untuk bikin mereka akrab dan tentunya mencegah Kakak Adik bertengkar.

Berikan Ruang untuk Kakak dan Adik Bermain Tanpa Bunda dan Ayah

Bunda perlu memberikan waktu tertentu, misal 15 menit setiap harinya untuk Kakak dan Adik habiskan berdua saja. It’s sibling time! Bunda bisa berikan tugas untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bersama, misal menyiram halaman rumah atau biarkan mereka bermain mandiri. Waktu spesial berdua ini akan membantu Kakak dan Adik lebih bebas berekspresi tanpa khawatir akan respon Bunda dan Ayah, mengenal satu sama lain lebih baik, belajar saling menjaga, hingga membangun kekompakan. Kenangan menyenangkan antara Kakak dan Adik dapat mempermudah mereka untuk kembali berbaikan ketika sedang bertengkar atau berbeda pendapat.

Bekali Si Buah Hati dengan Keterampilan Mengelola Konflik

Sebenarnya konflik antara Adik dan Kakak bisa menjadi bagian dari proses perkembangan sosial emosional anak lho, Bunda. Saat melihat Kakak dan Adik bertengkar, Bunda tidak perlu buru-buru turun tangan. Tenang, perhatikan mereka dulu dan beri kesempatan untuk belajar menemukan cara menyelesaikan konflik mereka sendiri. Jika ternyata pertengkaran semakin memanas, di momen tersebut Bunda bisa mengambil peran.

Hal yang terpenting adalah jangan memihak siapa pun. Pisahkan dan biarkan mereka menenangkan diri dahulu. Dengarkan cerita dari masing-masing anak, sambil tetap menerima perasaan yang mereka ungkapkan. Misalnya, “Jadi Adik kesal ya, karena tidak boleh main sama Kakak?” atau “Oh, Kakak tadi memang mau lagi main sendiri ya?”. Tanpa menentukan siapa yang salah atau benar, ajak mereka untuk menyepakati solusi bersama. Di akhir pertengkaran, selalu ingatkan Kakak dan Adik untuk saling minta maaf. Juga biasakan mereka untuk tidak malu mengungkapkan rasa sayang pada satu sama lain.

Jika sudah terpola dengan baik, hal ini dapat mematangkan kemampuan anak di dalam menerima dan mengemukakan pendapat nantinya bersama teman-teman.

Hindari Menunjukkan Kesan “Anak Kesayangan”

Walau Bunda atau Ayah kadang merasa lebih dekat dengan salah satu anak, penting untuk tidak menunjukkan kesan “anak kesayangan” pada Si Buah Hati. Hindari kata-kata yang terkesan membanding-bandingkan, misalnya “Kok kamu makannya lama banget sih? itu liat dong, Kakak hebat makannya cepat habis.” Ucapan Bunda yang seperti itu justru membuat cemburu Kakak Adik. Membuat Kakak-Adik merasa sama-sama disayangi oleh Bunda dan Ayah dapat membantu mereka merasa aman dan nyaman akan kehadiran satu sama lain. Kakak dan Adik bisa semakin asyik beraktivitas bersama tanpa perlu drama untuk mencari perhatian dari Bunda dan Ayah.

Bunda dan Ayah memiliki peran besar dalam mendampingi agar tercipta hubungan Kakak dan Adik yang sehat. Pola interaksi sehat perlu dicontohkan dan dilakukan bersama-sama. Pola komunikasi yang matang di dalam keluarga dapat menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati untuk berkembang menjadi anak yang siap menghadapi tantangan.

Selain peran Bunda dan Ayah, nutrisi juga memegang peranan penting untuk dukung eksplorasi Si Buah Hati, lho! Bantu lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati di Usia Prasekolah dengan penuhi asupan nutrisinya dan lengkapi dengan DANCOW 3+ Nutritods dan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, Lactobacillus rhamnosus, Omega 3 & 6, Minyak Ikan, Tinggi Vitamin C, dan Zink.

Image Article
kakak adik akur tanpa drama
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cari Tahu Cara Kembangkan Kreativitas Anak dengan Kegiatan Memasak

Published date

 

Mengembangkan kreativitas anak sejak dini punya banyak manfaat bagi Si Buah Hati. Kreativitas membantu Si Buah Hati mempersiapkan diri menghadapi tantangan serta mengasah imajinasi dan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. 

Bagi Si Buah Hati yang sudah memasuki usia 5 tahun, kreativitas harus semakin sering diasah. Apalagi anak di usia ini sudah mulai menunjukkan kemandiriannya, sehingga terkadang ia tertarik ikut membantu pekerjaan rumah Bunda sehari-hari, misalnya memasak atau bikin kue di dapur. 

Lalu, bagaimana kegiatan memasak di dapur ini bisa Bunda arahkan untuk membantu mengasah kreativitas Si Buah Hati?

Bunda perlu mengenali cara mendidik anak usia sekolah agar kreativitasnya berkembang serta langkah eksplorasinya terus berjalan, salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak kepada Si Buah Hati. 

Meskipun eksplorasi Si Buah Hati di dapur mungkin membuat area dapur jadi berantakan dan membuat Bunda khawatir akan keselamatannya, tapi jangan sampai hal ini membuat Bunda ragu untuk mendukungnya bereksplorasi untuk mengasah kreativitasnya. 

Supaya Bunda bisa lebih tenang saat Si Buah Hati mengeksplorasi kemampuan kreatifnya di dapur, ikuti tips berikut ini, ya.

1. Gunakan Pakaian yang Tepat

Hindari menggunakan lengan panjang saat memasak di dapur untuk menghindari pakaian Si Buah Hati tersangkut atau terkena api ya, Bunda. Sebisa mungkin gunakan pakaian berlengan pendek atau kalau hanya ada lengan panjang sebaiknya digulung. Jika perlu, Bunda bisa memakaikan celemek agar pakaian Si Buah Hati tidak kotor.

2. Ikat Rambut

Jika Si Buah Hati berambut panjang, sebaiknya ikat rambutnya saat beraktivitas di dapur agar rambut tidak gampang terkena adonan kue atau bahan masakan, menghindari risiko tersangkut, serta agar rambut tidak menutupi pandangan Si Buah Hati saat sedang fokus memasak.

3. Gunakan Alas

Agar Bunda lebih mudah membersihkan dapur setelah memasak bersama Si buah Hati, sebaiknya gunakan alas untuk melapisi area kerja di dapur. Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati untuk membantu beres-beres setelah kegiatan memasak di dapur selesai.

Baca Juga: Yuk, Asah Kreativitas Anak Prasekolah di Rumah dengan Kegiatan Sederhana Ini

4. Jauhkan dari Benda Tajam dan Berbahaya

Berikan tugas yang mudah dilakukan tapi tetap mengasah kreativitas anak, seperti menghias kue, memberikan pewarna untuk kue, mencampur bahan-bahan ke dalam panci, dll. Sebaliknya, jauhkan Si Buah Hati dari pisau, memegang mixer dengan tangan, atau menyalakan kompor.

karena untuk Si Buah Hati usia sekolah, sebaiknya ia tidak memegang alat memasak yang tajam atau mengeluarkan api atau panas agar lebih aman.

5. Ajari Si Buah Hati untuk Menghindari Kontaminasi Kuman

Jelaskan pada Si Buah Hati kalau ia tidak bisa mencicipi bahan masakan atau bahan-bahan kue yang masih mentah. Selain itu, ajarkan juga Si Buah Hati untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah memasak. Kedua hal ini berguna untuk menghindari kontaminasi kuman penyebab penyakit.

6. Selalu Berikan Apresiasi

Si Buah Hati yang masih kecil tentu belum sepandai Bunda saat memasak, namun apa pun usaha yang telah ia lakukan saat bereksplorasi di dapur sebaiknya diapresiasi, Bunda. Sehingga Si Buah Hati akan merasa percaya diri dan tidak takut untuk mencoba lagi serta mengembangkan kreativitasnya saat memasak bersama Bunda.

Yuk, Bunda dukung terus kreativitas anak saat ia di dapur, karena eksplorasinya menjadi koki hebat dimulai dari sini! Jangan lupa juga untuk memberikan nutrisi yang lengkap dan seimbang agar Si Buah Hati di usia prasekolah bisa terus bereksplorasi tanpa henti.

Bunda juga bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Memasakan bisa mengasah kreativitas anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Mengasah kekuatan fisik
Quiz Answer 1 B
Mengasah imajinasi
Quiz Answer 1 C
Mengasah kemampuan memecahkan masalah
Quiz Answer 1 D
Mempersiapkan diri menghadapi tantangan
Quiz Answer 2 A
Karena panas
Quiz Answer 2 B
Karena takut kotor
Quiz Answer 2 C
Karena menghindari pakaian tersangkut atau terbakar
Quiz Answer 2 D
Karena mempersulit pergerakan anak
Quiz Answer 3 A
Untuk menghindari pakaian kotor
Quiz Answer 3 B
Untuk menghindari kontaminasi kuman penyebab penyakit.
Quiz Answer 3 C
Untuk menghindari bahan makanan jadi terkena bakteri
Quiz Answer 3 D
Untuk menghindari masakan jatuh ke lantai
Quiz 1
Berikut ini adalah manfaat mengembangkan kreativitas Si Buah Hati sejak dini, kecuali?
Quiz 3
Mengapa Si Buah Hati tidak diperbolehkan makan bahan masakan atau bahan kue mentah?
Quiz 2
Mengapa sebaiknya Si Buah Hati tidak menggunakan baju lengan panjang saat bereksplorasi di dapur?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
B

Penuhi Kebutuhan Zat Besi Harian Bantu Optimalkan Cerdasnya Anak

Published date

Siapa sih, yang tidak bangga melihat tumbuh kembang Si Buah Hati tercinta berjalan optimal? Salah satu tanda perkembangan yang tentunya membuat Bunda makin bangga adalah ketika si Buah Hati menunjukkan kecerdasannya sejak usia dini. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak adalah pemenuhan nutrisi, terutama yang dapat mendukung perkembangan otak. Salah satu nutrisi itu adalah zat besi. Yuk Bunda, cari tahu info selengkapnya tentang manfaat dan kebutuhan zat besi untuk kecerdasan anak!

Memberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat bagi Si Buah Hati merupakan salah satu kunci agar kebutuhan zat besi harian dia terpenuhi. Menurut sebuah penelitian, salah satu nutrisi yang berpengaruh pada perkembangan kognitif Si Buah Hati adalah zat besi. Dalam penelitian ini, anak-anak yang mengalami kekurangan zat besi dan beberapa mikronutrien lainnya memiliki kemampuan kognitif yang rendah.

Selain itu, lebih dari 50 penelitian yang pernah dilakukan membuktikan bahwa zat besi memiliki peran penting dalam pertumbuhan jaringan saraf otak. Zat besi terutama berperan dalam peningkatan kecerdasan dan kemampuan belajar pada anak karena mikronutrien ini memiliki fungsi dalam sistem penghantar saraf. Kebutuhan zat besi dalam proses mielinisasi, proses pembentukan selubung pada sel-sel saraf otak, sehingga sel otak dapat terlindungi dan dapat berfungsi dengan lebih baik.

Inilah beberapa alasan mengapa asupan zat besi yang cukup sangat penting untuk mendukung perkembangan kecerdasan Si Buah Hati. Apalagi di usia dini, kebutuhan akan zat besi Si Buah Hati tinggi karena ia sedang berada pada masa pertumbuhan. Sayangnya, kekurangan zat besi adalah masalah kekurangan mikronutrien yang paling umum terjadi di seluruh dunia, khususnya pada ibu hamil dan anak-anak usia dini.

Baca Juga: 4 Perkembangan Si Buah Hati di Usia 1 Tahun

image

Faktanya di Indonesia sendiri masih cukup banyak balita yang kekurangan zat besi. Hal ini dapat dilihat dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak mengalami kekurangan zat besi dan jumlah prevalensi balita yang menderita anemia di tahun 2018 meningkat, dari sebelumnya 28,1% di tahun 2013, menjadi 38,5%.

Untuk mencegah perkembangan anak terganggu akibat kekurangan asupan zat besi, berikanlah si Buah Hati makanan dengan kandungan zat besi yang cukup. Menurut Angka Kecukupan Gizi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Indonesia di tahun 2019, anak usia 1-3 tahun memerlukan kebutuhan zat besi sebanyak 7 mg per hari. Asupan zat besi untuk Si Buah Hati bisa Bunda temukan dari berbagai makanan seperti: daging sapi dan ayam rendah lemak, makanan laut (tiram, ikan tuna), kacang-kacangan, bayam, kentang, tomat, jamur serta susu pertumbuhan yang sudah difortifikasi dengan zat besi. 

Susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan zat besi juga bisa membantu Bunda lindungi langkah eksplorasi serta mendukung perkembangan anak agar optimal. Seperti DANCOW 1+ Nutritods, susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia Toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, zat besi, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Image Article
zat besi untuk kecerdasan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Sintesis syaraf
Quiz Answer 1 B
Mielinisasi
Quiz Answer 1 C
Metabolisme
Quiz Answer 1 D
Homeostasis
Quiz Answer 2 A
Permen
Quiz Answer 2 B
Daging rendah lemak
Quiz Answer 2 C
Bayam
Quiz Answer 2 D
Susu pertumbuhan yang sudah difortifikasi
Quiz Answer 3 A
5 mg
Quiz Answer 3 B
5 mcg
Quiz Answer 3 C
7 mg
Quiz Answer 3 D
7 mcg
Quiz 1
Proses apa yang membutuhkan zat besi untuk melindungi sel otak agar dapat berfungsi dengan lebih baik?
Quiz 3
Berapa banyak asupan zat besi yang dibutuhkan Si Buah Hati pada usia 1-3 tahun setiap harinya?
Quiz 2
Berikut ini adalah sumber makanan yang dapat memenuhi kebutuhan asupan zat besi Si Buah Hati di usia Toddler, kecuali?
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
C