Bunda, Ini Tips agar Hubungan Kakak Adik Akur Tanpa Drama
02-08-2021
Keakraban hubungan Kakak Adik dimulai sejak masa kanak-kanak. Berawal dari main bareng, hingga Si Adik yang suka iseng dan berulah dan mulai mengikuti Kakak. Kadang cemburu dan bertengkar, kadang juga jadi akur dan saling berbagi.
Hubungan kakak adik yang sehat, sangat penting untuk mendukung perkembangan interaksi sosial, pengendalian emosi, kemampuan berpikir, hingga keterampilan bahasa mereka. Bunda perlu ingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan capaian tumbuh kembang masing-masing. Simak tips agar kakak adik akur ya Bunda, agar eksplorasi Kakak dan Adik tetap optimal dan bebas drama!
Bangun Kebiasaan Family Time Setiap Harinya
Salah satu tips agar hubungan kakak adik akur adalag ajak kedua Buah Hati menentukan bersama kegiatan apa yang ingin dilakukan saat family time. Ada banyak kegiatan seru seperti memasak bersama, movie nights, bersepeda, kemah-kemahan di pekarangan rumah, berbagi cerita sebelum tidur, dan banyak lainnya. Namun, mungkin Bunda seringkali bingung, “Aduh gimana ya? Si Kakak lagi suka main pedang-pedangan, tapi Si Adik mau ajak kakaknya main masak-masakan.” Jangan khawatir, sebenarnya mereka tetap bisa bermain bersama meski kesukaannya berbeda. Bunda bisa lho, menciptakan peran yang berbeda untuk Adik dan Kakak dalam satu permainan yang sama. Misalnya, Si Kakak suka bermain pedang-pedangan, ia menjadi ahli pedang yang memotong-motong bahan makanan. Sementara karena Si Adik suka memasak, ia akan menerima potongan bahan makanan dari Si Kakak dan memasaknya. Lewat permainan ini, Kakak dan Adik bisa mengeksplorasi aktivitas motorik dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Saat sedang bermain bersama, masing-masing anak tetap bisa mengeksplorasi tumbuh kembang sesuai dengan milestone-nya. Bunda bisa mencoba cara ini untuk bikin mereka akrab dan tentunya mencegah Kakak Adik bertengkar.
Berikan Ruang untuk Kakak dan Adik Bermain Tanpa Bunda dan Ayah
Bunda perlu memberikan waktu tertentu, misal 15 menit setiap harinya untuk Kakak dan Adik habiskan berdua saja. It’s sibling time! Bunda bisa berikan tugas untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bersama, misal menyiram halaman rumah atau biarkan mereka bermain mandiri. Waktu spesial berdua ini akan membantu Kakak dan Adik lebih bebas berekspresi tanpa khawatir akan respon Bunda dan Ayah, mengenal satu sama lain lebih baik, belajar saling menjaga, hingga membangun kekompakan. Kenangan menyenangkan antara Kakak dan Adik dapat mempermudah mereka untuk kembali berbaikan ketika sedang bertengkar atau berbeda pendapat.
Bekali Si Buah Hati dengan Keterampilan Mengelola Konflik
Sebenarnya konflik antara Adik dan Kakak bisa menjadi bagian dari proses perkembangan sosial emosional anak lho, Bunda. Saat melihat Kakak dan Adik bertengkar, Bunda tidak perlu buru-buru turun tangan. Tenang, perhatikan mereka dulu dan beri kesempatan untuk belajar menemukan cara menyelesaikan konflik mereka sendiri. Jika ternyata pertengkaran semakin memanas, di momen tersebut Bunda bisa mengambil peran.
Hal yang terpenting adalah jangan memihak siapa pun. Pisahkan dan biarkan mereka menenangkan diri dahulu. Dengarkan cerita dari masing-masing anak, sambil tetap menerima perasaan yang mereka ungkapkan. Misalnya, “Jadi Adik kesal ya, karena tidak boleh main sama Kakak?” atau “Oh, Kakak tadi memang mau lagi main sendiri ya?”. Tanpa menentukan siapa yang salah atau benar, ajak mereka untuk menyepakati solusi bersama. Di akhir pertengkaran, selalu ingatkan Kakak dan Adik untuk saling minta maaf. Juga biasakan mereka untuk tidak malu mengungkapkan rasa sayang pada satu sama lain.
Jika sudah terpola dengan baik, hal ini dapat mematangkan kemampuan anak di dalam menerima dan mengemukakan pendapat nantinya bersama teman-teman.
Hindari Menunjukkan Kesan “Anak Kesayangan”
Walau Bunda atau Ayah kadang merasa lebih dekat dengan salah satu anak, penting untuk tidak menunjukkan kesan “anak kesayangan” pada Si Buah Hati. Hindari kata-kata yang terkesan membanding-bandingkan, misalnya “Kok kamu makannya lama banget sih? itu liat dong, Kakak hebat makannya cepat habis.” Ucapan Bunda yang seperti itu justru membuat cemburu Kakak Adik. Membuat Kakak-Adik merasa sama-sama disayangi oleh Bunda dan Ayah dapat membantu mereka merasa aman dan nyaman akan kehadiran satu sama lain. Kakak dan Adik bisa semakin asyik beraktivitas bersama tanpa perlu drama untuk mencari perhatian dari Bunda dan Ayah.
Bunda dan Ayah memiliki peran besar dalam mendampingi agar tercipta hubungan Kakak dan Adik yang sehat. Pola interaksi sehat perlu dicontohkan dan dilakukan bersama-sama. Pola komunikasi yang matang di dalam keluarga dapat menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati untuk berkembang menjadi anak yang siap menghadapi tantangan.
Selain peran Bunda dan Ayah, nutrisi juga memegang peranan penting untuk dukung eksplorasi Si Buah Hati, lho! Bantu lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati di Usia Prasekolah dengan penuhi asupan nutrisinya dan lengkapi dengan DANCOW 3+ Nutritods dan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, Lactobacillus rhamnosus, Omega 3 & 6, Minyak Ikan, Tinggi Vitamin C, dan Zink.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.