Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester 2 yang Perlu Diketahui

Published date

Memasuki usia kandungan 13 minggu, itu menandakan Bunda akan mulai menjalani kehamilan trimester 2. Di trimester ini, Bunda bisa sedikit lebih tenang dibandingkan trimester pertama karena rasa mual sudah banyak berkurang.

Walau demikian, Bunda tetap harus memperhatikan asupan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 2. Karena, kebutuhan gizi ibu hamil dan juga janin di dalam kandungn tentu akan semakin bertambah di trimester ini.

Apa saja kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 2? Dan bagaimana perkembangan janin di trimester ini?

Perkembangan Janin di Trimester 2

Kehamilan trimester 2 dihitung mulai memasuki minggu ke-13 hingga minggu ke-28.

Di periode ini, Bunda akan melihat ukuran perut mulai membesar seiring perkembangan rahim yang kian besar untuk menampung ukuran janin.

Selama trimester kedua, organ dalam dari janin akan semakin berkembang secara mengejutkan. Beberapa bagian tubuh juga akan mulai berfungsi.

Tulang janin akan semakin mengeras dan kulit menebal. Di ujung jari tangan dan kaki juga mulai tumbuh kuku.

Sistem saraf akan mulai berkembang dan sebagian indera mulai berfungsi, seperti pendengaran, serta kelopak mata yang dapat menutup dan terbuka.

Bagian dari organ otak yang mengendalikan fungsi gerak juga semakin terbentuk sempurna. Bunda juga akan dapat merasakan pergerakan janin semakin jelas. Organ pencernaan dan juga paru-paru mulai berfungsi.

Untuk ukuran janin, dapat berbeda pada masing-masing kehamilan. Namun di awal trimester 2, ukuran panjang janin umumnya sekitar 10 cm dan berat sekitar 28 gram. Selanjutnya di akhir trimester 2, ukuran panjang janin sekitar 35 cm dan berat antara 1-2 kg.

Selain perkembangan pada janin, perubahan juga turut terjadi pada tubuh ibu hamil. Selama trimester 2, tubuh Bunda akan mengalami perubahan di  antaranya perut dan payudara yang semakin besar, kontraksi di perut, bercak gelap di kulit, gusi menjadi sensitif, hidung mudah mimisan, kram kaki, keputihan, hingga nyeri saat kencing.

Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester 2

Selama masa kehamilan, jenis gizi penting yang dibutuhkan ibu hamil pada dasarnya tidak berbeda antara trimester pertama maupun kedua. Namun ada beberapa nutrisi yang lebih penting dan perlu perhatian khusus.

Seiring masa kehamilan, kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 2 juga terus bertambah. Ini untuk mendukung pertumbuhan janin di dalam kandungan. Berikut ini macam macam nutrisi ibu hamil trimester 2 yang penting dan perlu diperhatikan:

1. Folat

Merupakan jenis vitamin B yang penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang. Nutrisi ini bisa didapatkan dari sayuran berdaun gelap, kacang polong, dan juga lentil. Bisa juga dari suplemen atau makanan fortifikasi yang diperkaya bentuk sintetis dari folat yang disebut asam folat. Selama masa kehamilan, kebutuhan ibu hamil akan folat sekitar 600 mikrogram per hari.

2. Kalsium

Mineral kalsium dibutuhkan ibu hamil untuk membentuk tulang dan gigi janin, serta memperkuat tulang ibu hamil selama masa kehamilan. Kalsium juga berperan dalam membantu fungsi sistem peredaran darah, otot, hingga saraf. Kebutuhan kalsium harian ibu hamil mencapai 1400 miligram per hari yang bisa diperoleh dari produk olahan susu, brokoli, bayam, maupun makanan yang difortifikasi.

3. Vitamin D

Di mana ada kebutuhan kalsium tinggi, maka di situlah perlu tambahan vitamin D, karena vitamin ini berfungsi membantu memaksimalkan penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kebutuhan vitamin D harian ibu hamil sekitar 600 UI (unit internasional) dan bisa diperoleh dari ikan berlemak seperti salmon, juga dari susu fortifikasi.

4. Protein

Nutrisi makro ini dibutuhkan ibu hamil untuk mendorong pertumbuhan janin di dalam kandungan. Selain itu, ibu hamil juga memerlukan protein untuk berbagai fungsi organ di dalam tubuh. Kebutuhan protein selama masa kehamilan sekitar 71 gram per hari. Makanan sumber protein tinggi di antaranya daging, ayam, ikan, dan telur. Bisa juga diperoleh dari sumber nabati seperti kedelai.

5. Zat Besi

Mineral zat besi termasuk jenis gizi yang paling dibutuhkan ibu hamil selama masa kehamilan. Zat besi dibutuhkan untuk mencegah anemia defisiensi besi yang kerap dialami ibu hamil karena selama masa kehamilan, sel darah merah di dalam tubuh ibu hamil bertambah. Kebutuhan zat besi ibu hamil pun meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.

Zat besi berfungsi membentuk hemoglobin yang bertugas memasok oksigen melalui sel darah ke tubuh janin. Kebutuhan zat besi selama kehamilan sekitar 27 miligram per hari. Makanan sumber zat besi tinggi di antaranya, daging merah, unggas, ikan, serta sayuran hijau dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Simak di Sini!

Tips Penuhi Nutrisi Ibu Hamil Trimester 2

Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 2 yang utama adalah dari asupan makanan yang bergizi seimbang setiap hari. Selama masa kehamilan, ibu hamil juga membutuhkan tambahan kalori hingga 340 kalori per hari di trimester kedua.

Selain asupan makanan sehari-hari, ibu hamil juga bisa menambah asupan harian melalui cemilan sehat di antara waktu makan. Ini untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan janin serta mencegah perut kosong, yang dapat memicu rasa mual.

Bunda juga bisa rutin mengonsumsi suplemen multivitamin dari dokter. Biasanya, tambahan vitamin harian bisa dimulai hingga tiga bulan sebelum kehamilan, tergantung anjuran dokter. Suplemen juga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil yang tidak tercukupi hanya dari makanan sehari-hari.

Perlu diingat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum Bunda memutuskan mengonsumsi suplemen.

Itulah penjelasan seputar nutrisi ibu hamil trimester 2 yang perlu diketahui. Penuhi kebutuhan gizi ibu hamil agar janin di dalam kandungan tumbuh sehat dan optimal hingga waktu persalinan.

Image Article
nutrisi ibu hamil trimester 2
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Pilihan Camilan untuk Ibu Menyusui agar ASI Semakin Lancar

Published date

Bagi ibu menyusui, tentu berharap agar ASI miliknya dapat keluar dengan lancar agar bisa memberikan ASI eksklusif kepada Si Buah Hati. Namun, terkadang ibu bisa mengalami ASI yang tidak lancar.

Hal ini tentu tidak diinginkan oleh ibu menyusui karena bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi untuk bayinya yang dapat mengganggu pertumbuhan Si Buah Hati.

Lantas apa sih yang menjadi penyebab ASI tidak lancar? Adakah cemilan ibu menyusui yang dapat membantu Bunda untuk memperlancar ASI? Yuk, Bunda ikuti ulasan berikut ini!

Penyebab ASI Tidak Lancar

ASI yang kurang lancar tak jarang menjadi masalah bagi ibu yang baru melahirkan. Ada sejumlah hal yang diketahui sering menyebabkan pasokan ASI kurang atau rendah. Berikut di antaranya:

1. Kondisi Kesehatan

Ibu yang mengalami masalah hormonal, darah tinggi, anemia dan diabetes dapat memengaruhi produksi ASI. Pengobatan khusus, konsumsi obat suplemen herbal, atau KB hormonal seperti pil, plester atau suntik juga berpengaruh. 

2. Faktor Emosional

Kecemasan, stres, hingga rasa malu dapat menyebabkan produksi ASI menurun. Menyiapkan lingkungan yang nyaman untuk menyusui dapat menjadi solusi masalah ini. 

Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Penjelasannya!

3. Jarang Memberi ASI

ASI seret bisa juga terjadi bila Bunda terpisah dengan anak, sehingga kegiatan menyusui menjadi terganggu. Hal ini tak lepas dari terganggunya siklus produksi ASI. Menghentikan waktu menyusui sebelum Si Buah Hati berhenti juga dapat mengganggu siklus produksi ASI.

4. Rokok dan Alkohol

Konsumsi rokok dan alkohol di masa menyusui dapat berpengaruh pada produksi ASI apabila dilakukan secara berlebihan.

Pentingnya Cemilan Ibu Menyusui

Memiliki ASI yang sehat dan lancar tentu dapat membantu Bunda dalam memberikan ASI eksklusif selama enam bulan untuk Si Buah Hati. Oleh karena itu, konsumsi cemilan sehat ibu menyusui direkomendasikan untuk membantu melancarkan ASI.

Faktanya, ibu hamil membutuhkan tambahan sekitar 500 kalori dalam sehari selama menyusui. Tambahan kalori diperlukan untuk menambah energi dan mengatasi rasa lapar atau haus saat ASI keluar.

Secara umum, ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein lemak, sayur dan buah-buahan dengan proporsi seimbang. Namun Bunda juga dapat menjadikan camilan sebagai alternatif asupan.

Berikut sejumlah cemilan ibu menyusui yang dapat menjadi pilihan Bunda. 

1. Cemilan Mengandung Jahe

Jahe tidak hanya digunakan untuk masakan atau jamu, namun ternyata juga bagus sebagai cemilan untuk ibu menyusui. Merujuk penelitian Breastfeeding Medicine, jahe dapat membantu produksi ASI saat sedang seret atau tidak lancar.

Bunda tak perlu mengonsumsi jahe dalam jumlah banyak. Cukup tambahkan jahe dalam berbagai makanan dan minuman. Hal itu seperti teh susu jahe yang cocok menjadi camilan pelancar ASI saat Bunda sedang santai.

2. Telur Rebus

Alternatif cemilan sehat untuk ibu menyusui lainnya adalah telur rebus. Telur rebus dapat menjadi pilihan camilan pelancar ASI yang mengenyangkan. Merujuk Sanford Health, telur tinggi kandungan protein, kolin, lutein, vitamin B12, vitamin D, riboflavin, dan asam folat.

Kandungan tersebut krusial dalam peningkatan hormon prolaktin yang penting untuk produksi ASI. Bunda dapat mengonsumsi telur rebus pada pagi hari untuk menu sarapan atau camilan bersama sayuran lain.

3. Kacang-kacangan

Bunda dapat mengonsumsi kacang-kacangan sebagai cemilan untuk menopang produksi ASI. Ini karena kacang mengandung protein, zat besi, dan serat yang baik untuk melancarkan ASI. Selain itu konsumsi camilan jenis ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

Secara umum, berbagai jenis kacang-kacangan dapat menjadi camilan pelancar ASI. Hal itu seperti almond, kacang polong bahkan saus kacang juga bermanfaat untuk produksi ASI.

4. Produk Olahan Susu

Produk olahan susu seperti yoghurt, keju dan susu dapat menjadi pilihan selanjutnya. Selain mengandung lemak yang dibutuhkan tubuh, produk olahan susu bakal mencukupi kebutuhan kalsium hingga protein ibu menyusui. 

5. Alpukat

Butuh cemilan untuk ibu menyusui agar cepat gemuk? Olahan alpukat seperti jus alpukat hingga alpukat smooties bisa jadi cemilan sehat untuk Bunda. Selain mengandung lemak sehat, alpukat mengandung omega-3, omega-6, dan omega-9, hingga asam folat yang bagus untuk meningkatkan produksi ASI serta menunjang pertumbuhan bayi. 

6. Oatmeal

Oatmeal dapat menjadi pilihan camilan sehat lain untuk ASI booster. Dalam satu mangkuk oatmeal, Bunda dapat tambahkan topping padat nutrisi seperti kenari, buah segar, dan chia seeds.

Oatmeal bisa dibilang camilan yang mengenyangkan karena sumber serat. Selain itu, oatmeal sebagai cemilan juga mengandung tinggi antioksidan, vitamin, dan mineral.

7. Dark Chocolate

Apakah Bunda penggemar cokelat? Jika iya, kabar baik karena cokelat ternyata menjadi salah satu super food bagi ibu menyusui. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, Bunda dapat memilih dark chocolate daripada milk chocolate.

Hal ini karena dark chocolate lebih kaya akan antioksidan, mineral dan vitamin yang dapat meningkatkan energi dan mood Bunda. Kalau mood Bunda baik, ASI tentu akan lebih lancar. Cokelat jenis ini juga memiliki kandungan gula rendah dan bebas pemanis buatan.

Itulah Bunda sejumlah pilihan cemilan ibu menyusui untuk melancarkan produksi ASI. Bunda dapat menyesuaikannya dengan lidah dan keterjangkauan untuk mendapatkannya. Semoga bermanfaat ya Bunda!

Image Article
7 Pilihan Cemilan Ibu Menyusui Agar ASI Semakin Lancar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Pantangan Ibu Hamil?

Published date

Bunda yang tengah menjalani program kehamilan atau masih awam menimang momongan mungkin diliputi perasaan gembira sekaligus was-was ketika mendapati dua garis biru pada test pack. Hal itu wajar.

Sepanjang kehamilan, Bunda tentunya ingin mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk menyambut kehadiran calon Si Buah Hati. Namun dalam perjalanannya, Bunda terkadang diliputi banyak pertanyaan mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama mengandung.

Salah satu yang sering ditanyakan adalah seputar pantangan ibu hamil, termasuk makanan, aktivitas, atau mitos seputar kehamilan. Nah, untuk menambah bekal pengetahuan Bunda, yuk cari tahu mitos dan faktanya lewat artikel berikut ini.

Adakah Pantangan untuk Ibu Hamil?

Perlu Bunda ketahui, memang ada beberapa pantangan untuk para bumil agar kehamilan tetap terjaga dan calon buah hati di dalam kandungan bisa tumbuh dengan optimal. Tapi, bukan berarti Bunda tidak boleh melakukan segalanya demi berhati-hati menjaga kandungan. 

Bunda tanpa masalah kesehatan atau kehamilannya tidak berisiko, sebenarnya tetap bisa beraktivitas dengan normal, kok. Namun, Bunda disarankan tetap melakukan penyesuaian dalam hal pola makan dan minum, konsumsi obat, penggunaan skincare, aktivitas fisik, sampai gaya hidup.

Mitos dan Fakta Pantangan Ibu Hamil

Bunda mungkin pernah mendengar ibu hamil enggak boleh makan pedas, tidak boleh mandi sore, harus minum banyak air kelapa biar kulit Si Buah Hati bersih, atau jangan terlalu banyak beraktivitas?

Lantas hal apa yang sebenarnya hanya mitos dan mana yang merupakan fakta? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan beberapa mitos dan fakta pantangan untuk ibu hamil berikut ini:

1. Ibu hamil tidak boleh makan pedas

Cabai dan makanan pedas kerap disebut sebagai pantangan makanan ibu hamil. Jangan dipercaya lagi karena hal itu cuma mitos ya, Bunda. 

Larangan makanan pedas untuk ibu hamil karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kontraksi sama sekali tidak memiliki dasar ilmiah. 

Tapi, jika alasannya adalah agar ibu hamil tidak sakit perut, diare, atau terkena gangguan lambung, hal itu boleh jadi benar. Namun, umumnya cabai atau makanan pedas tidak masalah dikonsumsi selama tidak berlebihan.

2. Minum air kelapa saat hamil bikin kulit bayi putih

Selain soal pantangan makan cabai, ada juga petuah yang menganjurkan ibu hamil untuk banyak minum air kelapa agar kulit calon Si Buah Hati lebih bersih dan putih. Ternyata, hal itu juga mitos lho, Bunda.

Untuk diketahui, warna kulit bayi  banyak dipengaruhi faktor genetik dari orang tuanya. Jadi, bukan karena makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan.

3. Ibu hamil tidak boleh minum kopi

Ibu hamil setelah trimester pertama yang tidak punya masalah kesehatan tertentu sebenarnya juga boleh saja minum kopi, teh, atau asupan berkafein lainnya. Tapi dengan catatan, jumlahnya jangan berlebihan. 

Batas amannya maksimal secangkir atau di bawah 200 miligram kafein per hari saja ya, Bunda. 

Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 300 miligram kafein sehari dapat lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

4. Fakta pantangan makanan bagi ibu hamil

Untuk menjaga kesehatan diri dan janin dalam kandungan, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang. Contohnya, kacang-kacangan, hati, susu, ikan, ayam, telur, daging merah tanpa lemak, serta jangan lupa lengkapi dengan sayur dan buah.

Bunda yang sedang mengandung sebaiknya juga sebaiknya menghindari makanan mentah dan setengah matang, makanan kalengan, makanan instan, susu yang tidak dipasteurisasi, sayuran mentah seperti lalapan dan salad. Hal ini dikarenakan mengonsumsi produk mentah dapat meningkatkan potensi risiko kontaminasi bakteri atau parasit yang bisa membahayakan kesehatan Bunda dan janin. Oleh karena itu, penting untuk Bunda memasak makanan hingga matang terlebih dahulu, sehingga lebih aman dikonsumsi selama kehamilan

Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Penjelasannya!

5. Ibu hamil dilarang melakukan olahraga berlebihan

Ibu hamil dalam kondisi sehat dianjurkan tetap menjaga kebugaran dengan rutin olahraga. Tapi, jenis olahraganya disarankan yang minim risiko, seperti jalan kaki dan yoga pranatal.

Hindari olahraga berlebihan dengan intensitas tinggi, serta olahraga berisiko seperti tenis, basket, naik gunung, atau angkat beban. Jika Bunda ingin melakukan olahraga berat seperti ini, tunggu sampai Si Buah Hati lahir, ya.

6. Ibu hamil jangan sembarangan pakai skincare

Pemakaian sejumlah skincare atau produk perawatan kulit saat hamil sebaiknya juga dikonsultasikan ke dokter. Pasalnya, ada beberapa bahan aktif seperti retinol, formaldehida, hidrokuinon atau merkuri yang disebut ahli bisa berdampak pada janin di dalam kandungan.

Apabila Bunda punya problem kulit atau perlu produk perawatan kulit, coba minta saran atau rekomendasi dari dokter yang menangani untuk antisipasi agar lebih aman.

7. Fakta ibu hamil jangan sembarangan minum obat

Fakta seputar pantangan ibu hamil yang perlu diperhatikan lainnya adalah minum obat dan suplemen kesehatan tanpa rekomendasi dokter.

Beberapa obat dan suplemen yang dikonsumsi saat hamil bisa menembus ke plasenta dan memengaruhi janin di dalam kandungan, lho Bunda. 

Jadi, pastikan Bunda selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi segala jenis obat dan suplemen kesehatan, ya.

Itulah penjelasan beberapa mitos maupun fakta seputar pantangan ibu hamil yang perlu Bunda ketahui. Selalu perhatikan asupan makanan minuman selama masa kehamilan dan hindari aktivitas yang berlebihan agar ibu hamil dan juga janin tetap sehat hingga tiba waktu persalinan.

Image Article
Pantangan Ibu Hamil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perlukah Asupan Tinggi Protein untuk Si Buah Hati?

Published date

Bunda, apakah Si Buah Hati kurang suka makan daging, ikan, atau tempe yang merupakan sumber protein? Ketercukupan protein bagi anak-anak sering kali menjadi perhatian orang tua, khususnya ketika Si Buah Hati adalah picky eater.

Namun, Bunda tidak perlu risau. Ada banyak sumber protein dalam berbagai bentuk makanan yang bisa diolah menjadi menu pilihan. Bahkan, ada juga susu yang tinggi protein dan bisa mendukung kebutuhan protein Si Buah Hati.

Susu yang memiliki protein tinggi bisa menjadi pilihan Bunda untuk menjaga kebutuhan protein Si Buah Hati tetap terpenuhi karena susu cenderung mudah dikonsumsi dan disukai anak-anak.

Manfaat Protein Bagi Tubuh

Seperti diketahui, protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh, termasuk otot, tulang, dan organ vital. Bahkan, bahan penyusun protein, yang dikenal sebagai asam amino, menyusun hampir setiap sel dalam tubuh.

Protein juga berguna dalam pengangkutan molekul lain ke seluruh tubuh. Protein khusus bertindak sebagai antibodi yang melawan penyakit dan berfungsi sebagai pembawa pesan dalam berbagai fungsi biologis.

Selain itu, protein menjadi zat yang lebih lama dicerna tubuh ketimbang karbohidrat sehingga menjaga kadar gula darah lebih stabil.

Dampak kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan anak. Selain itu, beberapa kasus kekurangan protein menunjukkan adanya peningkatan nafsu makan berlebihan yang dapat memicu obesitas.

Kebutuhan Protein Anak Usia 1-3 Tahun

Bunda, anak usia 1-3 tahun biasanya sedang aktif-aktifnya mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Oleh karenanya, mereka membutuhkan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas fisiknya. Energi tersebut salah satunya bisa didapat dari protein.

Lalu, berapa banyak asupan protein yang dibutuhkan anak usia 1-3 tahun? Menurut Peraturan Menkes Nomor 28 Tahun 2019, angka kecukupan gizi protein yang dianjurkan untuk anak usia 1-3 tahun adalah 20 gram per hari.

Jika Si Buah Hati masih mendapatkan ASI, kebutuhan protein dari makanan padat relatif lebih sedikit. Namun, anak pada usia 1-3 tahun tentu sudah harus mendapatkan makanan solid sebagai sumber gizinya.

Beberapa sumber protein yang dapat Bunda gunakan untuk memenuhi kebutuhan harian Si Buah Hati, yakni satu butir telur atau 4 sendok makan daging giling tanpa lemak. Sumber protein lainnya adalah susu sapi, juga keju.

Susu bisa menjadi salah satu sumber protein yang mudah dikonsumsi anak dan mengandung kadar protein yang tinggi, yakni sekitar 8 gram protein dalam setiap gelas susu.

Lalu, susu apa yang tinggi protein? Bunda bisa memberikan susu sapi setiap hari dan susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk anak usia di atas 2 tahun. Susu sapi merupakan jenis protein hewani yang mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW 1+ untuk Pertumbuhan Anak

Manfaat Konsumsi Susu yang Tinggi Protein

Susu tinggi protein merupakan salah satu sumber pangan yang mudah didapatkan, aman, dan berguna mencukupi kebutuhan protein harian.

Konsumsi susu tinggi protein, khususnya pada anak usia usia 1-3 tahun, dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

1. Pertumbuhan yang Optimal

Sebagai bahan dasar pembentukan jaringan tubuh, termasuk otot dan tulang, protein dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Saat dewasa, tingginya konsumsi susu dan produk susu dikaitkan dengan massa otot tubuh yang lebih besar dan kinerja fisik yang lebih baik. Susu juga terbukti meningkatkan perbaikan otot pada atlet.

2. Penguatan Sistem Imun

Produk olahan susu, termasuk susu yang tinggi protein, berperan penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh. 

Selain protein, susu juga mengandung vitamin D yang menjadi salah satu nutrisi yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

3. Energi untuk Aktivitas Fisik

Susu yang tinggi protein dapat memberikan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

Meskipun karbohidrat merupakan nutrisi utama dalam penyuplai energi, protein juga dapat menjadi sumber energi jika tubuh tidak menerima cukup nutrisi dari makanan, sumber lemak akan habis, dan glukosa tidak tersedia.

Walaupun protein bukan sumber energi langsung, dalam banyak kasus protein dapat membantu meningkatkan energi dengan menyediakan asam amino yang diperlukan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

4. Mendukung Kesehatan Tulang

Protein dapat berdampak positif pada kesehatan tulang dengan meningkatkan massa otot, meningkatkan penyerapan kalsium, menekan hormon paratiroid, dan meningkatkan produksi faktor pertumbuhan, seperti insulin IGF-1.

Selain mengandung protein, susu juga memiliki kalsium dan vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang. Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan untuk membangun dan menjaga kekuatan tulang, sedangkan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium.

5. Melindungi Kesehatan Kognitif dan Fungsi Otak 

Asupan protein yang cukup dapat membantu melindungi kesehatan kognitif. Para peneliti menemukan, konsumsi protein, terutama dari sumber nabati, dikaitkan dengan berkurangnya risiko penurunan kognitif.

Penelitian tersebut menyoroti potensi manfaat kognitif dari makanan kaya protein, terutama makanan nabati.

Meskipun belum ada studi yang menyatakan hubungan kausalitas asupan protein dapat melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif, protein diketahui menjadi penyusun sel tubuh, termasuk produksi bahan kimia penting di otak.

Melihat pentingnya peran protein bagi tubuh, tentu Bunda tidak ingin Si Buah Hati mengalami kekurangan gizi ini. Selain dari asupan makanan sehari-hari, Bunda bisa lho, memberikan Si Buah Hati susu pertumbuhan yang tinggi protein, seperti susu DANCOW 1+ Imunutri.

Susu DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun. Memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, D, dan E. Juga mineral selenium, zink, tembaga, dan kalsium. Susu Dancow 1+ tinggi protein dan mengandung DHA, Omega 3 dan 6, serta zat besi.

Bunda, susu sangat penting dalam menu sehari-hari Si Buah Hati. Dengan susu yang tinggi protein, Bunda dapat membantu mencukupi kebutuhan protein Si Buah Hati dengan aman, mudah, dan mendukung tumbuh kembangnya.

Image Article
Perlukah Konsumsi yang Tinggi Protein?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapa Berat Badan Bayi 8 Bulan?

Published date

Bertambahnya berat badan bayi sesuai usia merupakan salah satu indikator perkembangan yang sehat. Untuk itu, Bunda perlu mengecek berat badan Si Buah Hati setiap bulan, termasuk saat memasuki usia 8 bulan.

Berapakah berat badan bayi 8 bulan yang ideal? Dan adakah cemilan bayi 8 bulan penambah berat badan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini, ya Bunda.

Berat Badan Ideal untuk Bayi 8 Bulan

Berat badan menjadi salah satu indikator perkembangan fisik bayi. Setiap bayi memang tumbuh dan berkembang dengan kecepatan berbeda-beda. Namun, Bunda dapat melihat grafik pertumbuhan untuk mengetahui panduan tentang rata-rata berat badan bayi.

Perlu Bunda ketahui, bayi mengalami pertumbuhan dan pertambahan berat badan paling cepat dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Pada usia 4-6 bulan, berat badan bayi bisa bertambah sekitar 4-7 ons atau 113-200 gram per minggu. Pada usia 6-18 bulan, pertambahan berat badan bayi akan sedikit melambat, yakni dengan rata-rata 3-5 ons atau 85-140 gram per minggu.

Untuk mengetahui berat badan ideal bayi usia 8 bulan, Bunda dapat melihat grafik pertumbuhan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Grafik yang dirilis WHO pada 2006 menjadi acuan standar internasional terbaru untuk pertumbuhan anak usia 0-59 bulan. Grafik itu dibuat berdasarkan penelitian WHO di enam negara, termasuk Amerika Serikat, yang memiliki lingkungan optimal dalam mendukung pertumbuhan anak. 

Berdasarkan grafik pertumbuhan WHO, rata-rata berat badan bayi 8 bulan laki-laki yang ideal adalah 8,6 kg. Sementara, berat badan bayi perempuan 8 bulan yang ideal adalah pada rata-rata 7,9 kg.

Di sisi lain, menurut Standar Antropometri Anak yang disusun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, berat badan normal anak menurut usia adalah di kisaran zona -2SD hingga +1SD, seperti yang ditunjukkan pada tabel Standar Berat Badan menurut Umur 0-12 Bulan di bawah ini. Tabel tersebut dibagi berdasarkan gender anak, laki-laki dan anak perempuan.

Tabel 1. Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-Laki Umur 0-12 Bulan

Berat Badan Anak Laki-laki Umur 0-12 Bulan

 

Tabel 2. Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Perempuan Umur 0-12 Bulan

Berat Badan Anak Perempuan Umur 0-12 Bulan

Misal, berat badan bayi 8 bulan laki-laki yang normal menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes, yaitu 6,9 kg hingga 9,6 kg. Adapun berat badan bayi perempuan 8 bulan sebaiknya berada pada kisaran 6,3 kg sampai dengan 9 kg. 

Untuk memastikan pertumbuhan sesuai dengan acuan, bawalah anak secara teratur ke layanan kesehatan.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW untuk Penuhi Nutrisi Anak

Tips Menambah Berat Badan Bayi 8 Bulan

Untuk memastikan Si Buah Hati tumbuh dengan optimal dan memiliki berat badan ideal sesuai usianya, Bunda harus mencukupi kebutuhan gizi hariannya. Bunda juga bisa memberikan cemilan bayi 8 bulan penambah berat badan agar Si Buah Hati mencapai bobot ideal.

Berikut ini beberapa tips pemberian makan untuk bayi 8 bulan agar mencapai berat badan ideal:

Berikan makanan sumber karbohidrat

Agar Si Buah Hati mencapai berat badan ideal, Bunda dapat memberikan cemilan karbohidrat bertepung sebagai sumber kalori dalam menu makanannya. Ada beberapa jenis karbohidrat bertepung yang bisa Bunda pilih, seperti kentang, roti, atau nasi.

Tingkatkan asupan kalori dengan lemak sehat

Selain karbohidrat, Bunda juga dapat memberikan lemak sehat sebagai tambahan asupan kalori bagi Si Buah Hati. Misalnya, Bunda dapat menambahkan keju parut pada makanan bayi atau membuat bubur dengan campuran susu. 

Berikan minuman sehat tinggi kalori

Untuk mengejar pertambahan berat badan Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan minuman tinggi kalori, seperti milkshakes atau smoothies. Minuman berkalori tinggi ini bisa Bunda berikan di sela-sela jam makan Si Buah Hati.   Namun Bunda juga harus memperhatikan asupan gulanya, agar tidak terlalu berlebihan.

Berikan masakan rumah (homemade) finger food 

Bayi berusia 8 bulan juga sudah bisa mulai diperkenalkan dengan homemade finger food atau camilan yang bisa digenggam yang Bunda masak di rumah. Selain Bunda bisa memastikan sumber proteinnya, juga memberi stimulasi sensorik dimana anak belajar menggenggam. 

Beberapa jenis homemade finger food baik diberikan dalam menu makan utama, misalnya dari sumber protein daging ayam dapat dibuat menjadi naget ayam, sosis ayam, sosis gulung telur, roti celup telur, omelet, wafel kentang. Bunda tetap harus memperhatikan kemampuan anak mengkonsumsi makanan dan teksur makanannya.

Selain itu, ada juga beberapa finger food yang bisa menaikkan berat badan, tetapi sebaiknya hanya diberikan di sela-sela waktu makan dalam beberapa hari sekali, seperti roti bakar dengan olesan butter/margarin dan selai kacang atau keju, pizza, potongan alpukat, puff sayur atau buah, kue beras, biskuit  serta kue dan pastry.

Berikan makanan tinggi protein

Meningkatkan asupan energi dan protein adalah cara terbaik untuk menaikkan berat badan bayi. Agar Si Buah Hati mencapai berat badan ideal, Bunda bisa memberikan makanan tinggi protein, seperti produk susu (susu, yoghurt, dan keju), daging sapi, ikan, dan ayam, serta telur dan kacang-kacangan (pastikan teksturnya sesuai).

Demikian penjelasan untuk berat badan bayi 8 bulan yang ideal dan beberapa tips pemberian makanan untuk menaikkan berat badan Si Buah Hati. Jika perlu, Bunda bisa memberikan cemilan bayi 8 bulan penambah berat badan yang kaya nutrisi dan sehat agar Si Buah Hati mencapai berat badan idealnya.

Image Article
Berapa Berat Badan Bayi 8 Bulan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kalsium untuk Anak: Kenapa Penting untuk Si Kecil?

Published date

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah, kalsium menjadi salah satu mineral penting yang harus dipenuhi dalam tubuh. Kalsium merupakan mineral yang berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi yang kuat, menjaga fungsi otot, pembekuan darah, dan transmisi sinyal saraf. Selain makanan bergizi seimbang, manfaat kalsium untuk optimalkan pertumbuhan anak juga bisa didapatkan dengan pemberian susu yang sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah secara rutin.

Pentingnya Kalsium Untuk Anak 

Sumber dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kalsium juga memiliki pengaruh yang baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah untuk membangun dan meningkatkan kepadatan tulang, menjaga kesehatan gigi, melancarkan peredarah darah, menjaga kesehatan jantung, menjaga tekanan darah, menurunkan risiko penyakit kanker, mencegah munculnya penyakit batu ginjal, dan membantu membawa pesan dari otak ke seluruh tubuh.

Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, manfaat ini juga bisa dirasakan oleh Si Buah Hati yang berada di usia sekolah jika kebutuhan kalsium hariannya dapat dipenuhi dengan baik. Kekurangan kalsium pada masa anak-anak dapat berdampak serius pada kesehatan, menghambat pertumbuhan, dan meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari. 

Kebutuhan Kalsium Anak Usia Sekolah

Kebiutuhan kalsium untuk anak usia sekolah menurut Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebesar 1000–1200 miligram setiap harinya. Beberapa makanan tinggi kalsium untuk tumbuh kembang anak yang bisa Bunda berikan antara lain:

1. Sayuran berdaun hijau gelap

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan warna yang terkandung dalam sayuran bukanlah pigmen biasa yang hanya memberikan warna, tetapi juga mengandung berbagai zat lainnya yang dapat memberikan dampak baik bagi tubuh. Pada kangkung dan brokoli, warna hijau dihasilkan dari pigmen yang bernama klorofil, yang mengandung antioksidan tinggi dan berfungsi untuk melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan pada sel-sel tubuh. 

Semakin gelap warna hijau pada sayuran, maka semakin banyak zat gizi yang terkandung di dalamnya. Selain rendah kalori, sayuran berdaun hijau gelap juga kaya akan vitamin A, B, C, K, kalium, dan serat. Kandungan zat besi di dalam sayuran berdaun hijau juga baik untuk membantu mencegah anemia pada Si Buah Hati. 

2. Kacang polong dan lentil

Melansir dari Healthline.com, kacang polong dan lentil merupakan sumber vitamin B, zat besi, magnesium, kalium, dan seng yang sangat baik. Bahkan, lentil juga merupakan sumber protein dan serat nabati yang baik dikonsumsi secara rutin oleh Si Buah Hati.

Baca Juga: Manfaat Susu Tinggi Protein dan Kalsium

3. Ikan seperti salmon dan sarden

Makanan yang mengandung kalsium tinggi untuk anak selanjutnya adalah ikan, seperti salmon dan sarden. Ikan salmon merupakan sumber asam lemak omega 3, sejenis lemak sehat untuk jantung yang dapat mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan otak. Selain itu, ikan salmon juga kaya akan vitamin B12 yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah dan mengatur kesehatan sistem saraf pusat.

4. Tempe dan tahu 

Kebutuhan kalsium untuk anak juga bisa dipenuhi dengan pemberian tempe dan tahu sebagai asupan makanan sehari-hari. Tempe dan tahu merupakan dua sumber protein nabati yang bisa digunakan sebagai pengganti daging. Tempe mengandung lebih banyak tembaga, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, fosfor, dan magnesium jika dibandingkan dengan tahu. Sementara itu, tahu kaya akan kalsium, selenium, dan vitamin B1.

5. Jus  

Jus nanas dan jeruk mengandung kalium dan magnesium dalam jumlah yang signifikan, serta menjadi sumber beberapa vitamin dan mineral. Misalnya jus jeruk adalah sumber vitamin C dan folat, jus nanas merupakan sumber mangan, vitamin C dan vitamin B. 

Selain makanan bergizi, Bunda bisa melengkapi kebutuhan kalsium untuk anak usia sekolah dengan memberikan DANCOW FortiGro setidaknya dua kali sehari, di pagi dan malam hari sebelum tidur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar, dan menudukung tumbuh kembang anak agar berjalan optimal.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Kalsium untuk Anak: Kenapa Penting untuk Si Kecil?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pahami Tabel Gizi Anak untuk Pertumbuhan Si Buah Hati

Published date

bagi setiap orang tua. Salah satu caranya adalah dengan memahami tabel gizi anak untuk mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kesehatan tubuh Si Buah Hati secara menyeluruh.

Sayangnya, memahami tabel kebutuhan gizi anak sesuai usia juga bisa menjadi hal yang cukup rumit bagi beberapa orang, apalagi dengan banyaknya angka dan istilah yang membingungkan. Untuk memastikan status gizi anak dan mempermudah Bunda dalam memahami kebutuhan gizi harian yang harus dipenuhi untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Tabel Gizi Anak Usia Sekolah

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa tabel gizi anak merupakan salah satu alat bantu yang bisa mempermudah orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Dari tabel ini, Bunda bisa mengetahui apa saja gizi yang harus dipenuhi, mulai dari energi, protein, lemak, dan karbohidrat yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan dan proses belajar anak usia sekolah.

Beberapa indikator lainnya yang juga dicantumkan dalam tabel gizi anak antara lain tinggi badan, berat badan, serta ukuran tulang dan gigi. Berikut ini penjelasan dari tabel kebutuhan gizi anak sesuai usia sekolah yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

1. Anak usia 7–9 tahun

Pada umumnya memiliki berat badan 25 kg dan tinggi badan 120 cm. Kalori yang dibutuhkan anak usia ini adalah sebesar 1800 kkal, dengan kebutuhan gizi sebagai berikut:

  • Protein: 40–45 gram 

  • Lemak: 55 gram

  • Karbohidrat: 250 gram

  • Serat: 23 gram

  • Air: 1650 ml

2. Anak laki-laki usia 10–12 tahun 

Anak usia ini setidaknya memiliki berat badan sebesar 35 kg dan tinggi badan 138 cm. Kebutuhan kalori harian yang harus dipenuhi adalah sebesar 2050 kkal dengan kebutuhan gizi sebagai berikut: 

  • Protein: 50 gram 

  • Lemak: 65 gram

  • Karbohidrat: 300 gram

  • Serat: 28 gram

  • Air: 1850 ml 

Baca Juga: Tips Penuhi Kebutuhan Gizi Anak Sekolah

3. Anak perempuan usia 10–12  tahun 

Pada usia ini, anak-anak memiliki berat badan setidaknya 38 kg dengan tinggi badan 145 cm. Pada usia ini, kebutuhan kalori hariannya sebesar 1900 kkal dengan kebutuhan gizi sebagai berikut:

  • Protein: 55 gram 

  • Lemak: 65 gram

  • Karbohidrat: 280 gram

  • Serat: 27 gram

  • Air: 1850 ml  

Usia/Jenis Zat Gizi 

Protein 

Lemak

Karbohidrat

Serat

Air

Usia 7 –9 tahun

40–45 gram 

55 gram

250 gram

23 gram

1650 ml

Laki-laki usia 10–12 tahun

50 gram

65 gram

300 gram

28 gram

1850 ml

Perempuan usia 10–12 tahun 

55 gram

65 gram

280 gram

27 gram

1850 ml

 

Pentingnya Memahami Tabel Gizi Anak untuk Dukung Tumbuh Kembangnya

Memahami tabel kebutuhan gizi anak sesuai usia membantu orang tua untuk memastikan bahwa anak-anaknya mendapatkan asupan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan harian. Tak hanya membantu mencegah terjadinya kekurangan gizi, tetapi juga membantu pencegahan kelebihan gizi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas pada anak-anak usia sekolah.

Memahami status gizi anak juga memungkinkan orang tua untuk memberikan makanan yang lebih bijak, mampu mengatur porsi makan yang baik, dan memahami jenis makanan yang dapat mendukung fungsi tubuh dan perkembangan otak anak usia sekolah. Dengan memahami tabel gizi anak orang tua juga membantu mempersiapkan masa depan anak yang lebih baik.

Tips Penggunaan Tabel Gizi Anak Dalam Menyusun Menu Makan Si Buah Hati

Agar tetap sehat dan dapat mempertahankan berat badan yang sehat, Si Buah Hati juga tetap harus aktif secara fisik dan makan dengan jumlah gizi yang tepat untuk menyeimbangkan energi yang mereka gunakan. Berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda simak:

  1. Menyediakan makanan dari 5 kelompok makanan seperti buah, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan susu.
  2. Sesuaikan takaran porsi makanan sesuai dengan kebutuhan harian anak menurut usianya.
  3. Membatasi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh, garam tambahan, atau gula tambahan. 
  4. Mencukupi kebutuhan air minum.

Selain makanan bergizi, Bunda bisa melengkapi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW FortiGro setidaknya dua kali sehari, di pagi hari dan malam sebelum tidur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar, terutama dalam meningkatkan semangatnya untuk belajar.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Pahami Tabel Gizi Anak untuk Membantu Pertumbuhan Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi untuk Si Buah Hati

Published date

Pentingkah susu tinggi zat besi untuk tumbuh kembang anak? Seperti yang kita tahu, masa kanak-kanak adalah periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Di masa ini, asupan nutrisi yang tepat menjadi kunci pertumbuhan optimalnya. Salah satu nutrisi penting yang tak boleh dilewatkan adalah zat besi.

Zat besi berperan penting dalam membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Selain itu, zat besi juga membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen.

Anak yang kekurangan zat besi dapat terganggu imunitas nya, dan kemungkinan mengalami infeksi menjadi lebih sering  seperti infeksi pernafasan dan diare. Akibat lebih sering mengalami infeksi, berat badan anak menjadi terganggu. Akhirnya, semua efek ini akan mengganggu perkembangannya.

Pentingnya Asupan Zat Besi untuk Anak 1-3 Tahun

Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan pesat balita. Itu sebabnya penting memastikan asupan  makanan dan susu tinggi zat besi untuk anak.

Kekurangan zat besi dapat menghambat kemampuan anak untuk beraktivitas dengan baik. Sayangnya, kebanyakan gejala kekurangan zat besi pada anak baru muncul ketika sudah mengalami anemia defisiensi besi.

Dampak kekurangan zat besi pada anak biasanya muncul secara perlahan hingga banyak orang tua tidak menyadarinya. Ketika semakin memburuk, gejala menjadi lebih terlihat seperti anak menjadi pucat dan lemah, makan lebih sedikit, dan mudah lelah.

Kekurangan zat besi pada anak juga bisa mengakibatkan defisit kognitif permanen yang terkait gangguan struktural dan metabolisme pada sistem saraf pusat, gangguan metabolisme, keterbelakangan pertumbuhan, gangguan respon imun, kelainan psikologis, dan keterlambatan perkembangan perilaku.

Saat asupan zat besinya tidak mencukupi, biasanya akan akan menunjukan gejala berikut:

  • Pertambahan berat badan yang lambat.

  • Kulit pucat.

  • Tidak nafsu makan.

  • Mudah rewel.

Anak yang kekurangan zat besi mungkin kurang aktif secara fisik dan perkembangannya mungkin lebih lambat. Jika dibiarkan hingga dewasa, hal ini akan mempengaruhi prestasi anak di sekolah, menyebabkan masalah konsentrasi, rentang perhatian yang lebih pendek, dan kinerja akademis yang buruk.

Berapakah Kebutuhan Zat Besi Anak Usia 1-3 Tahun?

Semua anak membutuhkan zat besi. Gizi ini penting pada semua tahap perkembangan anak. Bayi yang hanya diberi ASI, susu formula saja, atau campuran ASI dan susu formula memiliki kebutuhan zat besi yang berbeda.

Kebutuhan harian anak akan zat besi berbeda-beda juga tergantung usia. Untuk anak usia 1 hingga 3 tahun, disarankan untuk mengonsumsi 7 mg zat besi setiap hari. 

Bayi yang lahir prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah tentu membutuhkan zat besi lebih banyak dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan normal. Bayi yang lahir cukup bulan dilahirkan dengan cadangan zat besi yang berasal dari darah ibunya saat masih dalam kandungan.

Selama 6 bulan pertama, bayi yang mendapat ASI akan mendapatkan apa yang dibutuhkannya dari ASI, termasuk zat besi.

Namun, menunggu terlalu lama setelah Si Buah Hati berusia 6 bulan untuk mengenalkan makanan lain akan meningkatkan risiko anak mengalami kekurangan zat besi.

Jika Bunda tidak bisa menyusui, berikan Si Buah Hati susu tinggi zat besi untuk anak usia dini. Pastikan formulanya harus berbahan dasar susu sapi.

Jika bayi sudah mulai diperkenalkan makanan padat, umumnya pada usia 6 bulan, Bunda bisa mulai memberikan MPASI yang mengandung zat besi tambahan.

MPASI yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging atau kacang yang dihaluskan, dan bubur bayi dengan tambahan zat besi. Ketika usia Si Buah Hati kian bertambah, Bunda bisa mulai memberikan daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan bayam untuk memenuhi kebutuhan zat besinya.

Baca Juga: Cara Penuhi Kebutuhan Gizi Zat Besi Harian Anak

Manfaat Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak Usia 1-3 Tahun

Susu adalah bahan pangan yang bermanfaat bagi pertumbuhan anak karena mengandung sumber energi lengkap dan merupakan sumber gizi protein, kalsium, fosfor, dan vitamin A yang tinggi.

Karena itu, pedoman nutrisi di sebagian besar negara merekomendasikan konsumsi susu setiap hari sebagai salah satu komponen pola makan sehat.

Mengingat manfaat susu tinggi zat besi untuk tumbuh kembang anak, kini semakin banyak produk susu dengan kandungan zat besi tinggi yang dipasarkan secara luas.

Karena itu, pemberian susu tinggi zat besi untuk anak dianggap sebagai cara yang efektif untuk mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati.

Penelitian membuktikan bahwa anak yang mengonsumsi susu tinggi zat besi lebih rendah kemungkinannya mengalami defisiensi zat besi dan anemia.

Riset lain juga menemukan bahwa asupan susu yang difortifikasi dengan zat besi selama 4 bulan pada anak usia 1-3 tahun lebih efektif dalam menjaga status gizi zat besi dibandingkan susu sapi biasa yang tidak terfortifikasi zat besi.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda bisa berikan ia susu pertumbuhan, seperti susu Dancow 1+ Imunutri mulai usia 1 tahun.

Tak hanya tinggi zat besi, susu Dancow 1+ Imunutri juga kaya akan kalsium, vitamin A, C, D, dan E, zink, tembaga, dan selenium. Juga mengandung DHA serta Omega 3 & 6 yang bagus untuk tumbuh kembang Si Buah Hati agar bebas berekspresi.

Cara penyajian susu Dancow 1+ Imunutri cukup mudah. Bunda hanya perlu menyeduh 3 sendok makan bubuk susu tinggi zat besi Dancow 1+ Imunutri dan larutkan menggunakan 190 ml air matang. Dancow 1+ Imunutri tersedia dalam dua varian rasa berbeda, yaitu vanila dan madu, yang pasti disukai Si Buah Hati.

Image Article
Manfaat Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bagaimana Cara Memilih Susu untuk Anak TK?

Published date

Seiring bertambahnya usia, anak akan terus bertumbuh dan berkembang. Terkadang tanpa orang tua sadari, Si Buah Hati sudah mulai menginjak usia bersekolah.

Di Indonesia, sebelum memasuki Sekolah Dasar (SD), biasanya orang tua akan mendaftarkan buah hatinya ke Taman Kanak-kanak (TK), di mana anak akan mulai mengenal bersosialisasi dan belajar hal baru. Tentunya kebutuhan gizinya juga bertambah.

Selain melalui makanan sehari-hari, Bunda bisa memenuhi tambahan gizi Si Buah Hati dengan memberinya asupan susu pertumbuhan. Lalu, bagaimana cara memilih susu untuk anak TK yang tepat?

Memahami Kondisi Anak Usia TK

Anak usia TK bisa dibilang termasuk usia prasekolah, yakni anak usia 5-7 tahun, sebelum mulai memasuki usia sekolah pada 7-10 tahun.

Di usia ini, anak akan mulai mengenal dunia di luar lingkungan keluarganya, belajar dengan cepat, dan semakin aktif bergerak. Rasa ingin tahu yang semakin besar juga akan mendorong Si Buah Hati mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya.

Anak usia TK juga akan mulai berinteraksi dengan orang selain keluarga, lebih banyak bertemu anak seusianya, dan menjalin pertemanan.

Secara kognitif, anak usia TK akan menjadi lebih banyak bertanya seputar hal di sekelilingnya. Si Buah Hati juga akan mulai mempertanyakan alasan dari berbagai hal, seperti kenapa harus mandi, atau mengapa perlu makan sayuran.

Bunda mungkin harus mulai menjelaskan dengan sabar jawaban secara sederhana setiap pertanyaan yang dilontarkan Si Buah Hati.

Namun penting untuk diingat, jangan memaksakan anak belajar karena hal itu hanya akan membuatnya semakin menolak belajar saat sekolah.

Di sisi lain, usia ini menjadi momentum yang baik untuk memberikan peluang belajar hal baru seluas mungkin kepada anak.

Lantas, bagaimana kebutuhan gizinya? Adakah perbedaan kebutuhan gizi anak usia TK dengan anak balita?

Kebutuhan Gizi Anak Usia TK

Seiring bertambahnya aktivitas Si Buah Hati setelah memasuki usia prasekolah, tentu kebutuhan energi dan gizinya juga meningkat.

Kebutuhan gizi anak usia TK (4-6 tahun) menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan Menteri Kesehatan, yaitu:

  • Energi 1400 kkal per hari

  • Protein 25 gram per hari

  • Karbohidrat 220 gram per hari

  • Lemak 50 gram per hari

  • Air 1450 ml per hari

Selain itu, Si Buah Hati di usia TK juga tetap membutuhkan berbagai gizi mikro, aneka vitamin dan mineral lengkap, seperti vitamin A, D, E, K, kalsium, zat besi, dsb, dalam jumlah yang lebih dibandingkan saat usia balita.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan asupan makanan dan minuman bergizi setiap hari.

Dengan makanan sehat yang beragam, anak akan mendapatkan gizi seimbang yang dibutuhkan untuk ia tumbuh dan berkembang. Berikan Si Buah Hati makanan sehat seperti sayuran dan buah segar, daging merah, ayam, telur, ikan, tahu, kacang-kacangan, juga susu dan produk olahan susu, seperti keju.

Untuk minuman, pilihan terbaik bagi anak usia prasekolah adalah air dan juga susu. Kegunaan susu untuk anak TK bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi karena mengandung kalsium . Susu untuk anak TK juga menjadi sumber energi yang baik untuk membantunya beraktivitas dengan bebas.

Sebaiknya, batasi memberikan Si Buah Hati minuman manis yang mengandung gula tambahan sukrosa, seperti soda dan jus kemasan. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan resiko karies gigi dan kelebihan berat badan

Sebagai gantinya, berikan susu yang kaya kalsium dan vitamin D. Bisa juga dengan memberikan jus buah yang diperas sendiri dan tanpa gula tambahan sukrosa. Ibu dapat mengecek  kandungan gula di label kemasan agar konsumsi gulanya terpantau .

Baca Juga: Mengasah Kecerdasan Spiritual Anak Sejak Dini

Kandungan Gizi yang Penting Dalam Susu untuk Anak TK

Setelah tahu kebaikan dan manfaat susu, selanjutnya Bunda perlu mengetahui cara memilih susu yang bagus untuk anak TK. Salah satunya dengan mencari tahu kandungan gizi di dalam susu.

Pilih susu untuk anak sekolah TK yang memiliki kandungan gizi penting dan dibutuhkan Si Buah Hati, di antaranya:

1. Protein

Susu merupakan sumber yang kaya protein, dengan satu gelas susu dapat mengandung 8 gram protein. Zat gizi protein dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang, memperbaiki sel, hingga mengatur sistem imunitas.

Susu juga memiliki protein yang lengkap, termasuk 9 asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal.

2. Kalsium

Susu merupakan sumber tinggi kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan gigi kuat. Rutin mengonsumsi susu sejak dini dapat mengurangi risiko penyakit tulang seperti osteoporosis di usia senja.

3. Zat Besi

Mineral zat besi dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin yang berfungsi membantu sel darah mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

4. Zink

Zink termasuk nutrisi mikro yang penting bagi tubuh. Bermanfaat untuk memperkuat daya tahan dan membantu penyembuhan luka.

5. DHA

DHA atau Docosahexaenoic acid, merupakan jenis asam lemak esensial Omega 3 yang baik untuk kesehatan tubuh. Bermanfaat mulai dari kesehatan otak hingga jantung.

6. Omega 3 & 6

Keduanya merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan memiliki banyak manfaat. Omega 3 baik untuk otak, jantung, dan sistem metabolisme, sementara Omega 6 memberi energi pada tubuh.

Selain memperhatikan kandungan gizinya, dalam memilih susu untuk anak prasekolah, Bunda juga bisa melihat fungsi bermacam zat gizi pada kemasan produk susu. Jika Bunda sedang mencari susu yang  ditujukan untuk anak usia 5-6 tahun, Bunda dapat memilih susu Dancow 5+ Imunutri.

Susu Dancow 5+ Imunutri diformulasikan untuk anak Indonesia usia prasekolah. Memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, D, B6, dan B12. Serta mengandung mineral penting untuk pertumbuhan, seperti kalsium, zink, dan zat besi. Juga diperkaya DHA dan Omega 3 & 6.

Susu Dancow 5+ Imunutri cocok sebagai pilihan susu untuk anak TK yang dapat membantu perkembangan Si Buah Hati agar tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi.

Image Article
Bagaimana Cara Memilih Susu untuk Anak TK?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Manfaat Zat Besi untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya

Published date

Kehamilan menjadi masa penting bagi pertumbuhan janin. Karenanya, ibu hamil wajib memperhatikan kebutuhan gizinya, termasuk salah satunya kecukupan zat besi.

Ada banyak manfaat zat besi untuk ibu hamil yang juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya.

Selama masa kehamilan, Bunda wajib memastikan asupan zat besi tercukupi. Ibu hamil paling rentan mengalami kekurangan zat besi, sebab volume darah dalam tubuh saat hamil akan meningkat sebesar 30-50 persen.

Komponen darah yang bertambah saat hamil  tersebut adalah plasma darah, yang membuat kebutuhan akan zat besi turut meningkat.

Dalam hal ini, zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.

Kebutuhan zat besi akan mulai meningkat saat kehamilan menginjak trimester kedua, dan terus meningkat sepanjang sisa kehamilan. Sementara bagi janin, kebutuhan zat besi juga akan terus bertambah sebanding dengan beratnya.

Lalu, apa saja sih manfaat zat besi untuk ibu hamil? Apakah zat besi juga bermanfaat untuk janin di dalam kandungan?

Berbagai Manfaat Zat Besi untuk Ibu Hamil

Ada berbagai manfaat dari zat besi bagi ibu hamil dan juga janin yang dikandungnya. Beberapa di antaranya, yaitu:

1. Mendukung pertumbuhan janin dan plasenta

Manfaat zat besi untuk ibu hamil dan janin yang pertama yakni menyuplai pertumbuhan janin dan plasenta.

Plasenta atau ari-ari bayi ini berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan makanan ke janin, melindungi janin dari infeksi bakteri, memproduksi hormon pendukung kehamilan, dan menyalurkan antibodi dari ibu ke janin.

2. Membentuk sel dan jaringan baru

Kegunaan zat besi untuk ibu hamil juga penting dalam proses pembentukan sel dan jaringan baru, termasuk jaringan otak pada janin. Perkembangan sel-sel otak janin mulai terbentuk saat kehamilan sekitar 5 minggu.

3. Meningkatkan stamina ibu hamil

Selain itu, fungsi zat besi untuk ibu hamil bisa meningkatkan stamina sehingga tubuh tidak mudah lelah dan lemah saat beraktivitas. Selama kehamilan ibu hamil harus tetap aktif, agar tubuh bugar dan kesehatan terjaga.

4. Mencegah anemia defisiensi besi pada ibu hamil

Ibu hamil rentan mengalami anemia karena kebutuhan zat besinya meningkat. Tambahan asupan zat besi selama masa kehamilan akan membantu ibu hamil terhindar dari anemia yang dapat membahayakan janin.

Baca Juga: Tanda-tanda Melahirkan yang Perlu Ibu Ketahui

Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil

Selama periode kehamilan, kebutuhan zat besi pada ibu hamil sekitar 800 mg, terdiri dari 300 mg zat besi yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram untuk menambah masa hemoglobin maternal.

Per hari, ibu hamil membutuhkan zat besi sebanyak 27 mg. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, ibu hamil harus memiliki pola makan sehat yang bervariasi dan kaya zat besi.

Makanan Kaya Zat Besi untuk Ibu Hamil

Guna mendukung kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan kaya akan kandungan zat gizi tersebut. 

Beberapa jenis makanan kaya zat besi seperti telur, ayam, daging sapi, hati ayam, ikan, sayuran hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah berwarna merah atau kuning.

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh, ibu hamil bisa mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan vitamin C tinggi seperti jeruk, tomat, stroberi.

Sebaliknya, batasi atau hindari konsumsi makanan dan minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Beberapa makanan dan minuman yang menghalangi penyerapan zat besi dalam tubuh, seperti kopi, teh, susu, biji-bijian, dan produk susu.

Tips Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil

Apabila diasumsikan ibu hamil makan sebanyak tiga kali per hari, dengan perhitungan kalori sebesar 1000 - 2500 kkal, maka  diperkirakan asupan zat besi  sehari sebesar 10 - 15 mg.

Meski begitu, hanya 1 - 2 mg dari jumlah tersebut yang akan diserap oleh tubuh, sehingga dibutuhkan suplementasi zat besi untuk melengkapi peningkatan kebutuhan zat besi pada ibu hamil atau sebagaimana yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.

Satu tablet zat besi memiliki kandungan 60 mg zat besi. Ibu hamil yang mengonsumsi satu tablet zat besi setiap harinya, diharapkan jumlah zat besi yang bisa diserap tubuh sekitar 6-8 mg.

Dalam 90 hari ibu hamil mengonsumsi suplementasi zat besi, maka terpenuhi sekitar 720 mg zat besi dari suplementasi ditambah 180 mg dari asupan harian dengan asumsi kandungan zat besi diserap maksimal.

Untuk itu, ibu hamil berdasarkan konsultasi dengan tenaga kesehatan dapat mengonsumsi satu tablet tambah darah (TTD) per hari minimal 90 hari selama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi zat besi saat kehamilan.

Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya, karena kekurangan zat besi pada ibu hamil bisa menyebabkan risiko yang lebih tinggi pada janin.

Ibu hamil yang kekurangan zat besi berisiko melahirkan bayi tidak cukup umur atau prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, pendarahan saat melahirkan, dan depresi postpartum.

Kekurangan zat besi sejak bayi dalam kandungan juga menjadi salah satu resiko terhadap  kejadian stunting. Stunting adalah kondisi saat tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya, akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang.

Demikian ulasan mengenai manfaat zat besi untuk ibu hamil dan tips memenuhi kecukupannya. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter terkait kebutuhan zat besi masing-masing, karena biasanya akan ada tes pemeriksaan lebih lanjut yang direkomendasikan oleh dokter.

Image Article
Apa Manfaat Zat Besi untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off