Perlukah Asupan Tinggi Protein untuk Si Buah Hati?
15-07-2024
Bunda, apakah Si Buah Hati kurang suka makan daging, ikan, atau tempe yang merupakan sumber protein? Ketercukupan protein bagi anak-anak sering kali menjadi perhatian orang tua, khususnya ketika Si Buah Hati adalah picky eater.
Namun, Bunda tidak perlu risau. Ada banyak sumber protein dalam berbagai bentuk makanan yang bisa diolah menjadi menu pilihan. Bahkan, ada juga susu yang tinggi protein dan bisa mendukung kebutuhan protein Si Buah Hati.
Susu yang memiliki protein tinggi bisa menjadi pilihan Bunda untuk menjaga kebutuhan protein Si Buah Hati tetap terpenuhi karena susu cenderung mudah dikonsumsi dan disukai anak-anak.
Manfaat Protein Bagi Tubuh
Seperti diketahui, protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh, termasuk otot, tulang, dan organ vital. Bahkan, bahan penyusun protein, yang dikenal sebagai asam amino, menyusun hampir setiap sel dalam tubuh.
Protein juga berguna dalam pengangkutan molekul lain ke seluruh tubuh. Protein khusus bertindak sebagai antibodi yang melawan penyakit dan berfungsi sebagai pembawa pesan dalam berbagai fungsi biologis.
Selain itu, protein menjadi zat yang lebih lama dicerna tubuh ketimbang karbohidrat sehingga menjaga kadar gula darah lebih stabil.
Dampak kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan anak. Selain itu, beberapa kasus kekurangan protein menunjukkan adanya peningkatan nafsu makan berlebihan yang dapat memicu obesitas.
Kebutuhan Protein Anak Usia 1-3 Tahun
Bunda, anak usia 1-3 tahun biasanya sedang aktif-aktifnya mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Oleh karenanya, mereka membutuhkan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas fisiknya. Energi tersebut salah satunya bisa didapat dari protein.
Lalu, berapa banyak asupan protein yang dibutuhkan anak usia 1-3 tahun? Menurut Peraturan Menkes Nomor 28 Tahun 2019, angka kecukupan gizi protein yang dianjurkan untuk anak usia 1-3 tahun adalah 20 gram per hari.
Jika Si Buah Hati masih mendapatkan ASI, kebutuhan protein dari makanan padat relatif lebih sedikit. Namun, anak pada usia 1-3 tahun tentu sudah harus mendapatkan makanan solid sebagai sumber gizinya.
Beberapa sumber protein yang dapat Bunda gunakan untuk memenuhi kebutuhan harian Si Buah Hati, yakni satu butir telur atau 4 sendok makan daging giling tanpa lemak. Sumber protein lainnya adalah susu sapi, juga keju.
Susu bisa menjadi salah satu sumber protein yang mudah dikonsumsi anak dan mengandung kadar protein yang tinggi, yakni sekitar 8 gram protein dalam setiap gelas susu.
Lalu, susu apa yang tinggi protein? Bunda bisa memberikan susu sapi setiap hari dan susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk anak usia di atas 2 tahun. Susu sapi merupakan jenis protein hewani yang mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW 1+ untuk Pertumbuhan Anak
Manfaat Konsumsi Susu yang Tinggi Protein
Susu tinggi protein merupakan salah satu sumber pangan yang mudah didapatkan, aman, dan berguna mencukupi kebutuhan protein harian.
Konsumsi susu tinggi protein, khususnya pada anak usia usia 1-3 tahun, dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
1. Pertumbuhan yang Optimal
Sebagai bahan dasar pembentukan jaringan tubuh, termasuk otot dan tulang, protein dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Saat dewasa, tingginya konsumsi susu dan produk susu dikaitkan dengan massa otot tubuh yang lebih besar dan kinerja fisik yang lebih baik. Susu juga terbukti meningkatkan perbaikan otot pada atlet.
2. Penguatan Sistem Imun
Produk olahan susu, termasuk susu yang tinggi protein, berperan penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh.
Selain protein, susu juga mengandung vitamin D yang menjadi salah satu nutrisi yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
3. Energi untuk Aktivitas Fisik
Susu yang tinggi protein dapat memberikan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Meskipun karbohidrat merupakan nutrisi utama dalam penyuplai energi, protein juga dapat menjadi sumber energi jika tubuh tidak menerima cukup nutrisi dari makanan, sumber lemak akan habis, dan glukosa tidak tersedia.
Walaupun protein bukan sumber energi langsung, dalam banyak kasus protein dapat membantu meningkatkan energi dengan menyediakan asam amino yang diperlukan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
4. Mendukung Kesehatan Tulang
Protein dapat berdampak positif pada kesehatan tulang dengan meningkatkan massa otot, meningkatkan penyerapan kalsium, menekan hormon paratiroid, dan meningkatkan produksi faktor pertumbuhan, seperti insulin IGF-1.
Selain mengandung protein, susu juga memiliki kalsium dan vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang. Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan untuk membangun dan menjaga kekuatan tulang, sedangkan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium.
5. Melindungi Kesehatan Kognitif dan Fungsi Otak
Asupan protein yang cukup dapat membantu melindungi kesehatan kognitif. Para peneliti menemukan, konsumsi protein, terutama dari sumber nabati, dikaitkan dengan berkurangnya risiko penurunan kognitif.
Penelitian tersebut menyoroti potensi manfaat kognitif dari makanan kaya protein, terutama makanan nabati.
Meskipun belum ada studi yang menyatakan hubungan kausalitas asupan protein dapat melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif, protein diketahui menjadi penyusun sel tubuh, termasuk produksi bahan kimia penting di otak.
Melihat pentingnya peran protein bagi tubuh, tentu Bunda tidak ingin Si Buah Hati mengalami kekurangan gizi ini. Selain dari asupan makanan sehari-hari, Bunda bisa lho, memberikan Si Buah Hati susu pertumbuhan yang tinggi protein, seperti susu DANCOW 1+ Imunutri.
Susu DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun. Memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, D, dan E. Juga mineral selenium, zink, tembaga, dan kalsium. Susu Dancow 1+ tinggi protein dan mengandung DHA, Omega 3 dan 6, serta zat besi.
Bunda, susu sangat penting dalam menu sehari-hari Si Buah Hati. Dengan susu yang tinggi protein, Bunda dapat membantu mencukupi kebutuhan protein Si Buah Hati dengan aman, mudah, dan mendukung tumbuh kembangnya.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.