Pengaruh Makanan Pada Janin
Apa yang Bunda wariskan kepada bayi Bunda bukan hanya genetik— Pola makan saat masa kehamilan dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Namun yang juga tak kalah penting, kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh apa yang Bunda makan dan pola makan yang Bunda terapkan saat makan bersama. Mereka akan meniru dan lebih tertarik mencoba makanan baru saat mereka melihat Bunda juga memakannya.
Makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Gizi yang cukup dan seimbang akan membantu janin dalam tumbuh dan berkembang secara optimal. Berikut adalah beberapa pengaruh makanan pada janin selama masa kehamilan:
Pertumbuhan Fisik dan Kognitif Janin
Pengaruh makanan pada janin yang pertama adalah untuk menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Janin membutuhkan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak dan kalsium sangat diperlukan untuk pertumbuhan fisiknya. Zat gizi penting lainnya seperti DHA, AA, Omega 3, Omega 6, dan zat besi bermanfaat untuk perkembangan kognitifnya.
Kesehatan Ibu dan Janin
Pengaruh makanan pada janin yang berikutnya adalah untuk menunjang kesehatan ibu dan janin itu sendiri. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan janin. Kekurangan zat besi, misalnya, dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang mempengaruhi perkembangan otak pada janin.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, Bunda perlu melengkapi kebutuhan gizi lewat beberapa jenis makanan, seperti:
Buah dan Sayuran
Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting bagi perkembangan janin. Buah berupa jeruk, kiwi, nanas, dan mangga yang mengandung vitamin C tinggi sangat baik untuk mencegah anemia. Saat memilih sayuran, pastikan untuk memilih berbagai jenis seperti bayam, brokoli, tomat, dan wortel yang kaya akan mineral dan vitamin.
Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang
Protein
Protein adalah zat gizi yang penting dalam masa kehamilan karena diperlukan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Konsumsi jenis protein seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein harian Bunda.
Karbohidrat yang sehat
Karbohidrat sebagai sumber energi penting ketika hamil, tapi pastikan untuk memilih sumber karbohidrat yang sehat seperti roti gandum, oat, nasi merah dan kentang. Karbohidrat yang dikonsumsi harus meningkat secara bertahap selama trimester kedua dan ketiganya.
Asam Folat
Asam folat sangat penting dalam tahap awal kehamilan untuk mencegah kelainan pada janin. Makanan yang mengandung asam folat yaitu brokoli, jeruk, kubis, kacang-kacangan, dan sayuran hijau daun.
Diharapkan dengan pola makan sehat Bunda mendapatkan cukup makanan yang kaya akan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh—contohnya, biji-bijian, daging/ikan/protein, buah, sayuran, dan produk susu—serta meminum banyak air putih setiap hari. Orang tua yang memberikan contoh nyata dalam hal makan tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari pola makan yang seimbang, tetapi juga akan merasa senang melihat dampak positif yang terlihat pada pola makan bayi mereka.
Nikmati Makanan Bunda
Selain mendekatkan isi menu buah, sayuran, kudapan, dan minuman pada makanan Bunda dengan makanan bayi Bunda, riset menunjukkan bahwa para bayi juga lebih mungkin mencoba makanan baru jika mereka melihat Bunda menikmati makanan tersebut terlebih dahulu. Bahkan, dampak dari contoh nyata yang Bunda berikan lebih efektif daripada sekadar memberikan makanan baru kepada bayi Bunda.
“Studi menunjukkan bahwa ada lebih besar kemungkinan Si Kecil akan mencoba makanan baru jika mereka melihat orang tua atau pengasuh mereka memakan makanan tersebut, dibandingkan jika mereka ditawarkan makanan baru tanpa ada teladan dari orang tua di samping mereka,” jelas Anne Dattilo, PhD, RD, Direktur pada Nutrition Science at Nestlé Infant Nutrition. “Si Kecil lebih sulit untuk menerima makanan sehat jika orang tua atau pengasuh mereka menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan tersebut di hadapan si anak.”
Maka, jadilah teladan yang positif mulai dari sekarang. Ajak Si Buah Hati untuk menikmati waktu makan bersama keluarga untuk membiasakan mereka terhadap kebiasaan makan sehat.
