Pengaruh Makanan Pada Janin

Published date

Apa yang Bunda wariskan kepada bayi Bunda bukan hanya genetik— Pola makan saat masa kehamilan dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Namun yang juga tak kalah penting, kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh apa yang Bunda makan dan pola makan yang Bunda terapkan saat makan bersama. Mereka akan meniru dan lebih tertarik mencoba makanan baru saat mereka melihat Bunda juga memakannya.

Makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Gizi yang cukup dan seimbang akan membantu janin dalam tumbuh dan berkembang secara optimal. Berikut adalah beberapa pengaruh makanan pada janin selama masa kehamilan:

Pertumbuhan Fisik dan Kognitif Janin

Pengaruh makanan pada janin yang pertama adalah untuk menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Janin membutuhkan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak dan kalsium sangat diperlukan untuk pertumbuhan fisiknya. Zat gizi penting lainnya seperti DHA, AA, Omega 3, Omega 6, dan zat besi bermanfaat untuk perkembangan kognitifnya.

Kesehatan Ibu dan Janin

Pengaruh makanan pada janin yang berikutnya adalah untuk menunjang kesehatan ibu dan janin itu sendiri. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan janin. Kekurangan zat besi, misalnya, dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang mempengaruhi perkembangan otak pada janin.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, Bunda perlu melengkapi kebutuhan gizi lewat beberapa jenis makanan, seperti:

Buah dan Sayuran

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting bagi perkembangan janin. Buah berupa jeruk, kiwi, nanas, dan mangga yang mengandung vitamin C tinggi sangat baik untuk mencegah anemia. Saat memilih sayuran, pastikan untuk memilih berbagai jenis seperti bayam, brokoli, tomat, dan wortel yang kaya akan mineral dan vitamin.

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang 

Protein

Protein adalah zat gizi yang penting dalam masa kehamilan karena diperlukan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Konsumsi jenis protein seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein harian Bunda.

Karbohidrat yang sehat

Karbohidrat sebagai sumber energi penting ketika hamil, tapi pastikan untuk memilih sumber karbohidrat yang sehat seperti roti gandum, oat, nasi merah dan kentang. Karbohidrat yang dikonsumsi harus meningkat secara bertahap selama trimester kedua dan ketiganya. 

Asam Folat

Asam folat sangat penting dalam tahap awal kehamilan untuk mencegah kelainan pada janin. Makanan yang mengandung asam folat yaitu brokoli, jeruk, kubis, kacang-kacangan, dan sayuran hijau daun.

Diharapkan dengan pola makan sehat Bunda mendapatkan cukup makanan yang kaya akan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh—contohnya, biji-bijian, daging/ikan/protein, buah, sayuran, dan produk susu—serta meminum banyak air putih setiap hari. Orang tua yang memberikan contoh nyata dalam hal makan tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari pola makan yang seimbang, tetapi juga akan merasa senang melihat dampak positif yang terlihat pada pola makan bayi mereka. 

Nikmati Makanan Bunda

Selain mendekatkan isi menu buah, sayuran, kudapan, dan minuman pada makanan Bunda dengan makanan bayi Bunda, riset menunjukkan bahwa para bayi juga lebih mungkin mencoba makanan baru jika mereka melihat Bunda menikmati makanan tersebut terlebih dahulu. Bahkan, dampak dari contoh nyata yang Bunda berikan lebih efektif daripada sekadar memberikan makanan baru kepada bayi Bunda.

“Studi menunjukkan bahwa ada lebih besar kemungkinan Si Kecil akan mencoba makanan baru jika mereka melihat orang tua atau pengasuh mereka memakan makanan tersebut, dibandingkan jika mereka ditawarkan makanan baru tanpa ada teladan dari orang tua di samping mereka,” jelas Anne Dattilo, PhD, RD, Direktur pada Nutrition Science at Nestlé Infant Nutrition. “Si Kecil lebih sulit untuk menerima makanan sehat jika orang tua atau pengasuh mereka menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan tersebut di hadapan si anak.”

Maka, jadilah teladan yang positif mulai dari sekarang. Ajak Si Buah Hati untuk menikmati waktu makan bersama keluarga untuk membiasakan mereka terhadap kebiasaan makan sehat.

Image Article
Pengaruh Makanan Pada Janin
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kapan bayi boleh makan telur, gandum, atau kacang-kacangan?

Published date

Alergi makanan lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Dalam sebuah laporan di Amerika Utara, sekitar 5% anak di bawah usia lima tahun tercatat memiliki alergi makanan.

Selama bertahun-tahun, ahli kesehatan merekomendasikan bahwa beberapa makanan penyebab alergi yang paling umum (termasuk kedelai, gandum, telur, ikan, kacang pohon, kerang, susu sapi, dan kacang tanah) tidak boleh dimasukkan dalam menu makanan bayi sebelum usianya genap satu tahun. Untuk makanan tertentu, ibu harus menunggu hingga usia bayi dua atau tiga tahun. Namun, menunda pengenalan makanan yang diketahui menyebabkan alergi mungkin turut menambah kasus alergi makanan yang dilaporkan.

Pemikiran Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, rekomendasi telah berubah dan para ilmuwan telah menemukan bahwa, ketika bayi Bunda sudah siap berkembang, Bunda tidak perlu menunggu memberikan makanan ini kepada bayi yang sehat, jika mereka sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI.

Penelitian menemukan bahwa menunda pemberian makanan penyebab alergi kepada bayi, setelah usia enam hingga 10 bulan, dapat meningkatkan risiko alergi makanan. Bunda disarankan memperkenalkan makanan ini sejak dini, dan dengan asupan secara teratur dalam jumlah kecil, sistem kekebalan tubuhnya dapat meningkatkan toleransi terhadap beberapa makanan ini dengan lebih baik, dan membantu mencegah reaksi alergi.

Pedoman baru merekomendasikan pemberian kacang tanah (digiling, dengan tekstur sesuai usia) dan makanan yang mengandung gluten kepada bayi sehat saat Bunda mulai memberikan makanan pendamping ASI.

Kacang utuh tidak boleh diberikan kepada bayi atau anak di bawah empat tahun karena mereka bisa tersedak. Gluten ditemukan dalam makanan yang terbuat dari gandum, gandum hitam, dan barley—misalnya roti, pasta, sereal, dan biskuit.

Jika bayi Bunda menderita eksim, memiliki riwayat alergi dalam keluarga, atau alergi makanan apa pun saat ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memperkenalkan makanan yang berpotensi memicu alergi. 

Tunggu dan Perhatikan

Tawarkan Si Buah Hati untuk mencicipi makanan tersebut untuk pertama kalinya, lalu tunggu beberapa hari sebelum mencoba yang lain, sehingga Bunda dapat mengidentifikasi apakah makanan tertentu menimbulkan reaksi. Susu sapi tidak dianjurkan diberikan sebelum usia satu tahun, meskipun produk susu lainnya, seperti yogurt, dapat diberikan setelah usia enam bulan.

Dipercaya juga bahwa menyusui dapat memberikan perlindungan terhadap alergi, jadi teruslah menyusui bayi selama Bunda bisa, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga.

Lalu, kapan bayi boleh makan telur, gandum, dan kacang-kacangan? Sebelum mengenalkan mereka pada jenis makanan tersebut, sebaiknya Bunda perhatikan dulu hal-hal ini:

  • Alergi makanan: Sebelum memperkenalkan telur, gandum, dan kacang pada bayi, penting untuk memperhatikan apakah ada riwayat alergi makanan dalam keluarga. Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda alergi seperti ruam, muntah, atau masalah pernapasan.
  • Pemberian dalam jumlah kecil: Ketika memperkenalkan telur, disarankan untuk memberikan hanya sebagian kecil telur pada bayi dan memonitor adanya reaksi alergi. Jika tidak ada reaksi negatif, pemberian telur dapat ditingkatkan secara bertahap.
  • Masak hingga matang: Untuk mengurangi risiko infeksi bakteri seperti salmonella, sebaiknya telur yang diberikan kepada bayi dimasak dengan matang. Telur harus matang sempurna sehingga kuning telur dan putih telur berubah menjadi padat.
  • Pilihan makanan lain: Meskipun telur merupakan sumber protein yang bagus, penting untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan pada bayi. Jangan hanya mengandalkan telur sebagai sumber nutrisi utama. Kombinasikan dengan makanan lain seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein lainnya.

Itulah hal-hal yang perlu Bunda ketahui seputar kapan bayi boleh makan telur, gandum, dan kacang-kacangan. Jika Bunda memiliki kekhawatiran lain sebelum mengenalkan makanan-makanan tersebut pada Si Buah Hati, jangan lupa untuk selalu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi anak. Selamat mencoba!

Image Article
Kapan Bayi Boleh Makan Telur, Kacang, Gandum? Cek di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapa Banyak Kalori yang Dibutuhkan Ibu Menyusui?

Published date

Tidak mengherankan jika kebutuhan energi dan nutrisi Bunda meningkat saat menyusui. Pilih makanan dan minuman sehat untuk memenuhi kebutuhan kalori ibu menyusui.

Sebagai seorang ibu yang sedang menyusui, tubuh Bunda membutuhkan banyak energi. Bunda membutuhkan energi untuk menghasilkan ASI bagi bayi Bunda dan untuk membantu Bunda merawat Si Buah Hati!

Saat menyusui, makanan yang Bunda konsumsi tidak hanya memberikan gizi bagi diri sendiri, tetapi juga untuk Si Buah Hati yang diberikan ASI. Oleh karena itu, penting untuk memahami berapa kebutuhan kalori ibu menyusui.

Setiap wanita berbeda, namun jika berat badan sebelum hamil berada dalam kisaran yang disarankan, Bunda mungkin memerlukan antara 400-500 kalori tambahan per hari untuk memproduksi ASI. Jumlah tersebut di luar ±2000 kalori yang dibutuhkan rata-rata wanita (yang tidak hamil) per hari. 

Sebagian dari kalori ekstra ini berasal dari lemak yang Bunda simpan selama kehamilan dan sisanya berasal dari makanan. Tentu saja Bunda mungkin memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit kalori, jadi tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Bunda.

Makan Seimbang

Ini bukan hanya tentang kalori. Mengonsumsi beberapa makanan penutup tambahan, misalnya, bukanlah jawabannya! Makanan sehat yang kaya nutrisi akan membantu tubuh Bunda memproduksi ASI berkualitas tinggi. Makan dengan baik sekarang dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan pertumbuhan bayi Bunda yang sehat di masa depan. Ini juga dapat membantu menjaga cadangan nutrisi Bunda sendiri.

Sebagai seorang ibu yang sedang menyusui, Bunda membutuhkan lebih banyak nutrisi. Beberapa di antaranya adalah protein, kalsium, DHA, asam folat, zink, yodium, zat besi, selenium, vitamin D, vitamin A, dan beberapa vitamin B. Artinya, Bunda perlu memilih makanan kaya nutrisi agar Bunda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa mengonsumsi terlalu banyak kalori ekstra.

Untuk memulainya, lihat di bawah untuk saran camilan 400 kalori yang menggabungkan porsi dari lima kelompok makanan. Yuk, Bunda, buat rencana camilan menyusui yang berisi makanan ringan 400 kalori ini, masing-masing dikombinasikan dengan makanan dari 5 kelompok makanan berbeda, bersama dengan ide camilan 100 kalori untuk membantu Bunda memenuhi kebutuhan nutrisi harian Bunda.

Camilan yang Sehat untuk Masa Menyusui

Selain memenuhi kebutuhan kalori ibu menyusui, mengonsumsi camilan yang sehat juga penting. Berikut adalah beberapa camilan yang sehat untuk masa menyusui: 

  • Buah Segar: Buah segar seperti apel, pisang, jeruk, dan anggur adalah pilihan camilan yang sehat karena mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk Anda dan bayi Anda.
  • Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Almond, kacang mete, biji bunga matahari, dan biji chia merupakan camilan yang kaya akan protein, serat, dan lemak sehat. Makanan ini juga membantu menjaga kenyang lebih lama. 
  • Sayuran Berserat Tinggi: Sayuran seperti wortel, brokoli, dan buncis adalah camilan yang sehat karena mengandung serat yang baik untuk sistem pencernaan dan menjaga kenyang lebih lama.
  • Oatmeal atau Granola Bar: Makanan ini mengandung serat, protein, dan karbohidrat kompleks, yang memberikan energi secara bertahap dan menjaga kenyang lebih lama.

Baca Juga: Anak Susah Makan? Yuk, Bunda Coba Cara Ini!

Matematika Makanan!

Inilah cara Bunda membuat camilan 400 kalori atau hidangan kecil dari lima kelompok makanan. Padu padankan porsi (satu lingkaran = satu porsi) dari kelompok makanan berbeda untuk mencapai sasaran kalori ekstra Bunda.

Menjaga asupan kebutuhan kalori ibu menyusui yang adekuat saat menyusui sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi Bunda dan Si Buah Hati. Tidak lupa, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu menentukan berapa banyak kalori yang harus Bunda konsumsi setiap hari.

Selain itu, memilih camilan yang sehat adalah cara yang baik untuk memastikan Anda mendapatkan gizi yang seimbang. Pastikan untuk memilih camilan yang mengandung protein, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Selamat mencoba!

Image Article
Berapa Banyak Kebutuhan Kalori Ibu Menyusui?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan untuk Bayi 8 Bulan yang Sehat

Published date

Seiring bertambahnya usia bayi, kebutuhan gizi dan pengalaman makan yang beragam sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Saat bayi memasuki usia 8 bulan, Moms perlu memperhatikan asupan makanannya agar tetap kaya nutrisi dan mendukung perkembangan kemampuan bayi.

Rasa Baru yang Menarik!

Bayi yang menginjak usia 8 bulan sudah mulai dapat mencicipi berbagai tekstur dan rasa baru. Fase ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan beragam menu makanan yang tidak hanya lezat namun juga penuh gizi. Campuran pure sayuran dan buah-buahan seperti alpukat, pisang, dan pepaya dapat menjadi pilihan yang baik. Sesekali, kenalkan juga rasa baru seperti kiwi atau stroberi yang kaya akan vitamin C.

Biarkan Dia Makan Sendiri!

Pada usia ini, bayi cenderung ingin mengeksplorasi makanannya sendiri. Biarkan Si Kecil memegang sendok atau makan dengan tangannya meskipun berantakan. Kegiatan ini akan membantu perkembangan kemampuan motoriknya yang penting untuk berbagai aspek tumbuh kembang, termasuk kemampuan berbicara di masa mendatang.

Belajar Makan Membantu Mengembangkan Kemampuan Bicara

Membiarkan bayi meraih, mencicipi, dan menjelajahi makanan akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan motoriknya. Kemampuan ini berkaitan erat dengan perkembangan kemampuan bicara. Secara tidak langsung, saat mengunyah dan menelan, Si Kecil sedang melatih otot-otot mulut yang digunakan untuk berbicara.

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Sediakan Nutrisi Seimbang dan Sehat

Pastikan Anda menghidangkan makanan bayi 8 bulan dengan nutrisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Untuk sumber protein, Anda bisa memberikan pure daging ayam, tahu, telur, dan ikan kukus yang sudah dihaluskan sehingga mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi.

Bu, Sekarang Aku Bisa Makan Lebih Banyak!

Saat bayi sudah berusia 8 bulan, porsi makannya pun akan bertambah. Moms dapat memberikan 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali snack atau makanan selingan dalam sehari sesuai dengan saran dari ahli gizi anak.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Sembelit saat MPASI

Apakah Bayi Saya Boleh Minum Susu Sapi di Usia 8 Bulan?

Umumnya, pemberian susu sapi sebaiknya ditunda hingga bayi berusia minimal 1 tahun. Namun, beberapa dokter mungkin menyarankan pemberian susu namun dengan porsi yang terbatas dan sebagai campuran makanan lain. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu.

Ide Menu Makanan untuk Bayi Usia 8 Bulan

Moms bisa mencoba berbagai ide menu makanan bayi 8 bulan untuk Si Kecil, seperti bubur sereal campur buah, pure sayuran dengan tambahan daging atau tahu, serta campuran buah yang dihaluskan sebagai camilan sehat. Berikan makanan yang bervariasi setiap hari supaya Si Kecil tidak bosan dan mendapatkan berbagai jenis nutrisi.

Bayi yang berusia 8 bulan sudah bisa menikmati proses belajar makan dan mengenal berbagai rasa baru. Penting bagi Moms untuk terus mengawasi Si Kecil saat makan dan memastikan makanan yang diberikan aman serta sesuai dengan tahap perkembangannya. Dengan berbagai pilihan makanan yang bergizi, bayi tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk tumbuh sehat tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan penting lainnya seperti motorik halus dan kemampuan berbicara.

Image Article
Makanan bayi 8 bulan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Sering Lapar Saat Hamil? Perlu Bunda Ketahui Ini!

Published date

Bunda sering lapar saat hamil? Tenang, itu adalah gejala yang wajar dan hampir dialami setiap ibu hamil. Hal ini tak lepas dari perubahan aktivitas dan gaya hidup perempuan hamil yang berpengaruh pada kebiasaan seperti ngemil.

Selama sembilan bulan masa pertumbuhan bayi, Bunda memang akan mengalami peningkatan nafsu makan. Namun, bukan berarti Bunda dapat makan sembarangan ya! Bunda tetap perlu mengatasi rasa lapar tersebut dengan cara sehat.

Lalu mengapa ibu hamil sering lapar? Bagaimana cara mengendalikan lapar saat hamil? Nutrisi apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga kehamilan? Yuk ikuti ulasannya berikut ini. 

Penyebab Sering Lapar Saat Hamil

Jika Bunda merasa selalu lapar saat hamil, itu pertanda yang bagus. Tubuh Bunda artinya sedang bekerja keras untuk menopang Si Buah Hati, dan itu membutuhkan banyak energi. Selain memberi nutrisi pada bayi yang sedang tumbuh, makanan membantu memberikan asupan untuk perubahan yang diperlukan pada tubuh Bunda.

Hal itu mencakup peningkatan volume darah, pertumbuhan payudara dan rahim, serta peningkatan simpanan lemak. Ini yang menyebabkan Bunda sering lapar saat hamil. Mulai trimester kedua, sebagian besar perempuan hamil yang sehat perlu mendapat tambahan sekitar 300 kalori per hari dibandingkan sebelum hamil.

Pada trimester ketiga, sangat mungkin rasa lapar semakin meningkat. Namun ibu harus tetap menjaga agar kenaikan berat badan selama hamil tidak berlebihan. Cobalah tetap berpegang pada pedoman penambahan berat badan berdasarkan berat awal Bunda sebelum kehamilan, pastikan juga bahwa berat badan Bunda selama hamil tidak berlebih, ya. 

Baca Juga: Manfaat Zat Besi saat Hamil

Apakah Janin Merasa Lapar? Apa Ada Ciri Janin Lapar dalam Kandungan?

Saat hamil, Anda mungkin akan merasa lebih sering lapar daripada sebelumnya. Hal ini sering dianggap sebagai salah satu ciri janin lapar dalam kandungan. Beberapa penelitian menyebutkan janin tidak dapat merasakan lapar. Hal ini karena sistem saraf janin belum sepenuhnya berkembang. Saraf pada janin juga belum terkoneksi dengan sistem saraf pusat yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Namun, janin sudah mendapatkan kebutuhannya melalui tali pusat dan plasenta. 

Berikut ciri-ciri tertentu yang dianggap beberapa kalangan bisa jadi janin “lapar” dalam kandungan: 

1. Gerakan Janin Berkurang

Memasuki trimester kedua, janin biasanya lebih aktif bergerak. Gerakan janin yang berkurang dapat menandakan bahwa janin lapar. Janin kurang bergerak juga bisa terjadi akibat dari kekurangan gizi saat dalam kandungan.

2. Detak Jantung Janin Melemah

Pemeriksaan USG dapat membantu menunjukkan detak jantung janin. Detak jantung janin bisa terdeteksi alat USG sejak usia kehamilan 6-9 minggu. Selain karena janin lapar, detak jantung janin lemah bisa disebabkan komplikasi yang lebih berat seperti janin yang lemah, kekurangan asupan gizi, hingga kelainan genetik.

3. Kram Perut

Beberapa orang percaya kram perut saat hamil menjadi salah satu ciri janin lapar dalam kandungan. Bunda perlu segera konsultasi dengan dokter untuk mengurangi risiko dalam kehamilan. 

Tips Mengelola Lapar Berlebih Saat Hamil

Kehamilan memang memberikan tuntutan fisiologis yang signifikan pada seorang ibu. Untuk mengatasi tuntutan baru ini, hormon kehamilan menginduksi serangkaian adaptasi terhadap fungsi fisiologis ibu. Adaptasi ini mencakup perubahan pada sistem kardiovaskular dan pernapasan, perubahan fungsi imun, perubahan perilaku, dan perubahan luas pada mekanisme neuroendokrin yang mengatur proses homeostatis.

Bunda sendiri sebenarnya dapat mengatasi rasa lapar berlebihan saat hamil dengan cara sederhana. Pertama, fokuslah pada perencanaan makanan yang mengenyangkan. “Untuk membantu mengatasi rasa lapar mereka, saya mendorong [klien] untuk membuat makanan yang memuaskan dan menyehatkan,” kata McMillan.

Untuk mencapai hal ini, Bunda harus fokus memasukkan tiga nutrisi utama setiap kali makan: protein, serat, dan lemak sehat. Pilihlah pilihan protein tanpa lemak seperti ayam, kalkun, ikan, telur, kacang-kacangan, dan makanan kedelai.

Untuk meningkatkan serat, sertakan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Untuk mendapatkan lebih banyak lemak sehat, konsumsilah minyak zaitun, alpukat, yogurt, dan kacang-kacangan. Tidak masalah mengonsumsi makanan ringan saat hamil, selama Bunda membuat pilihan yang bergizi. 

Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Selain zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak, ibu hamil perlu zat gizi mikro seperti vitamin dan suplemen. Ini dia zat gizi penting yang perlu ada dalam makanan Ibu hamil untuk memastikan kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.

1. Asam Folat

Asam folat perlu untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan organ pada janin, serta membantu ibu hamil mengontrol tekanan darah. Kekurangan asam folat dapat membuat gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urin.

Setiap hari, ibu hamil membutuhkan asupan asam folat sebanyak 600-800 mcg. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bunda bisa mengonsumsi kacang-kacangan, telur, hati, sayuran hijau, dan suplemen yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

2. Protein

Ikan dan ayam, terutama yang tidak berlemak, dan telur adalah sumber protein hewani yang dibutuhkan sebagai sumber kalori dan pembentukan darah bagi ibu hamil, serta zat pembangun jaringan tubuh pada janin. Bunda perlu memasak ikan dan telur sampai benar-benar matang, tidak dimakan mentah-mentah.

3. Lemak

Lemak sehat, seperti asam lemak omega 3 dan DHA, diperlukan oleh ibu hamil untuk mendukung perkembangan mata dan otak janin yang sehat. Lemak sehat bisa dicari dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian serta ikan kaya lemak, seperti salmon, sarden, dan tuna.

4. Kalsium

Kalsium di masa kehamilan dapat mengurangi risiko terjadinya preeclampsia. Kalsium juga dibutuhkan utuk pembentukan tulang dan gigi janin. Ibu hamil dewasa perlu konsumsi 1.000 miligram kalsium per hari. Bunda bisa memenuhi asupan kalsium dengan mengonsumsi susu, produk susu (yoghurt, keju), ikan, tahu serta sayuran berwarna hijau tua. Biasanya, dokter juga meresepkan suplemen kalsium untuk Bunda yang sedang hamil. 

5. Zat Besi

Tubuh butuh zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Di masa kehamilan, Bunda butuh dobel zat besi dibanding perempuan yang tidak hamil. Zat besi juga dibutuhkan untuk menambah tekanan darah untuk menyuplai oksigen ke tubuh bayi.  Kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg. Adapun kebutuhan tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram untuk menambah masa hemoglobin maternal. Kelebihan sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada makanan ibu hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe.

Oleh karena itu  penting bagi ibu hamil untuk  mengonsumsi Tablet Tambah Darah.

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, Bunda perlu mengonsumsi daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan, serta suplemen tablet tambah darah.

Itu dia penjelasan mengapa perempuan sering laphar saat hamil berikut tips untuk mengatasinya. Jika nafsu makan Bunda masih tidak terkendali meski sudah menerapkan tips di atas, segera hubungi dokter untuk konsultasi ya!

Image Article
Sering Lapar Saat Hamil? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi Sejak Dalam Kandungan

Published date

Bunda, mempersiapkan masa depan anak dapat dilakukan sejak Si Buah Hati masih dalam kandungan lho. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan gizi janin melalui asupan makanan untuk ibu hamil.

Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang selama masa kehamilan akan membantu tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Ada kandungan zat gizi tertentu yang mendukung perkembangan otak bayi, sehingga alangkah baiknya apabila Bunda mengonsumsi makanan untuk mendukung kecerdasan otak bayi dengan kandungan zat gizi tersebut.

Seperti apa perkembangan otak bayi, apa saja kandungan zat gizi untuk dukung perkembangan otak dan contoh makanannya. Yuk, Bunda simak artikel berikut ini.

Perkembangan Otak Bayi selama Masa Kehamilan

Proses pembentukan dan perkembangan otak pada janin dimulai sejak kehamilan trimester pertama, yakni sekitar minggu ke-5. Namun proses pembentukan otak menjadi tiga bagian baru dimulai pada pekan ke-6 atau 7 kehamilan.

Memasuki trimester kedua, otak janin akan mulai berfungsi dan mengambil alih komando tubuh janin. Selama trimester kedua, janin sudah dapat bernapas, menghisap, dan menendang. Bentuk otak juga sudah menyerupai otak dewasa meski dalam ukuran yang lebih kecil.

Pada trimester ketiga, otak janin akan terus berkembang dengan pesat dan terbagi menjadi otak kanan dan kiri.

Gizi untuk Perkembangan Otak Bayi selama Kehamilan

Asupan gizi Bunda selama masa kehamilan berperan penting terhadap perkembangan otak janin dan kemampuan kognitif Si Buah Hati di kemudian hari.

Karenanya, untuk mendukung tumbuh kembang bayi sejak dalam kandungan, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi gizi seimbang, termasuk gizi untuk perkembangan otak bayi, yaitu:

1. Folat dan Asam Folat

Folat adalah jenis vitamin B yang dapat membantu mencegah masalah pada perkembangan otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat merupakan bentuk sintetis dari folat yang banyak ditemukan dalam bentuk suplemen dan makanan fortifikasi.

2. Kolin

Kolin termasuk gizi penting selama masa kehamilan karena berperan membantu perkembangan otak dan sumsum tulang belakang pada bayi di dalam kandungan. Kolin membantu fungsi otak untuk mengingat dan berpikir.

3. Zat Besi

Kekurangan zat besi pada ibu hamil meningkatkan risiko anak lahir dengan gangguan kognitif seperti autisme dan menurunnya kemampuan belajar.

4. Zink

Bayi dalam kandungan membutuhkan asupan zink untuk perkembangan otaknya. Kekurangan zat gizi ini selama masa kehamilan berpotensi menghambat penyerapan gizi oleh ibu hamil dan berakibat kelahiran janin dengan gangguan saraf.

5. Omega 3

Omega 3 merupakan jenis asam lemak esensial yang penting bagi tubuh dan juga ibu hamil. Omega 3 berfungsi dalam membentuk otak dan juga retina mata pada janin.

6. Vitamin D

Selain bagus untuk tulang, asupan vitamin D selama masa kehamilan juga diperlukan untuk perkembangan otak janin dan kognitif sebagai nutrisi agar bayi cerdas.

Baca Juga: Mengenal Perkembangan dan Berat Badan Janin 

Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi Dalam Kandungan

Makanan untuk kecerdasan otak bayi adalah makanan yang mengandung zat gizi penting bagi perkembangan otak bayi selama dalam kandungan.

Berikut beberapa jenis makanan untuk mendukung kecerdasan otak bayi yang bisa menjadi pilihan ibu hamil:

1. Ikan laut

Mengonsumsi ikan selama masa kehamilan sangat disarankan karena baik untuk perkembangan kognitif bayi sehingga menjadi pilihan makanan agar bayi cerdas.

Ikan laut berlemak seperti tuna, salmon, dan sarden tinggi kandungan protein, zat besi, zink, hingga omega 3. Namun waspada juga akan jenis ikan yang memiliki tinggi kandungan merkuri, umumnya banyak ditemukan dalam daging ikan laut.

2. Telur

Telur merupakan salah satu bahan makanan super yang baik untuk ibu hamil. Dalam sebutir telur mengandung berbagai gizi penting untuk otak, seperti kolin, vitamin D, dan ada juga yang telah difortifikasi omega 3.

3. Daging

Berbagai jenis daging, seperti daging ayam maupun daging merah dari sapi atau domba, baik dikonsumsi selama masa kehamilan karena merupakan sumber protein, zat besi, zink yang bagus untuk perkembangan otak bayi.

4. Sayur berwarna hijau

Aneka sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, brokoli, kangkung, dikenal kaya kandungan zat besi, folat, juga kolin yang penting untuk perkembangan otak bayi.

5. Kacang-kacangan

Berbagai jenis kacang-kacangan, termasuk kedelai, kacang polong, juga kacang tanah merupakan sumber folat yang baik untuk ibu hamil.

Selain memilih bahan makanan untuk kecerdasan otak bayi yang bagus selama masa kehamilan, saat mengolah menu untuk ibu hamil pastikan dimasak sampai matang dan selalu terjaga kebersihannya ya, Bunda.

Image Article
Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi Sejak Dalam Kandungan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Fakta Menarik Tentang Perkembangan Otak Janin

Published date

Perkembangan otak janin adalah proses yang menakjubkan dan kompleks. Otak bayi Anda mulai berkembang sejak awal kehamilan, tepatnya tiga minggu setelah pembuahan, dan terus berlanjut hingga persalinan. Nah,kira-kira seperti apakah tahap perkembangan otak janin? Yuk, simak artikel ini Bunda:

Tahapan Perkembangan Otak Janin

Otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat, dan perkembangannya terjadi sepanjang kehamilan. Perkembangan struktur utama otak berlangsung hingga sekitar 16 minggu janin (18 minggu kehamilan). Namun, otak terus berkembang sepanjang sisa kehamilan, setelah lahir, dan hingga usia si Buah Hati dewasa muda.

Mekanisme dasar yang mengatur peristiwa perkembangan ini ditentukan secara genetik. Namun pada setiap tahap perkembangan otak janin, faktor epigenetik dan lingkungan memodulasi regulasi genetik. Secara rinci, berikut tahap perkembangan otak bayi sesuai usia kehamilan.

1. Trimester pertama

Pada trimester pertama, terbentuklah neural tube yang merupakan dasar bagi perkembangan otak janin. Neural tube atau tabung saraf pada embrio ini mulai terbentuk sekitar 2 minggu setelah pembuahan, dimulai dengan penebalan sel di area tertentu pada embrio yang disebut lempeng neural. Gangguan pada proses ini dapat menyebabkan berbagai cacat otak dan saraf.

Pada tiga sampai empat minggu setelah pembuahan, alur saraf (neural groove) menutup menjadi tabung, dan tiga wilayah berbeda - otak belakang (hindbrain), otak tengah (midbrain), dan otak depan (forebrain) - mulai terbentuk.

2. Trimester kedua

Selama trimester kedua, perkembangan otak janin masih halus dan homogen, memiliki sedikit sulkus (lekukan) dan ventrikel lateral yang relatif besar. Hemisfer serebral sebagian besar terdiri dari sel-sel yang bermigrasi dari matriks germinal periventricular ke korteks primitif. Dalam masa ini, otak sudah dapat memberi perintah pada diafragma dan otot dada untuk berkontraksi dan menyerupai gerakan pernapasan. Pada akhir trimester kedua perkembangan otak untuk mengontrol detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah, hampir sepenuhnya mencapai sempurna.

3. Trimester ketiga

Selama trimester ketiga, berat otak janin akan bertambah hampir tiga kali lipat. Otak janin juga akan mengalami perkembangan pesat neuron dan jaringannya. Selain itu, permukaan otak janin yang tadinya halus menjadi semakin berlekuk dan mulai menyerupai gambar otak manusia pada umumnya. 

Sementara itu, cerebellum (otak kecil) berkembang sangat cepat. Faktanya, perkembangannya lebih cepat daripada area lain di otak bayi Anda. Saat bayi Anda lahir, otaknya sebagian besar sudah menyerupai otak orang dewasa.

Baca Juga: Zat Besi untuk Ibu Hamil

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Otak Janin

Cara optimalkan perkembangan otak janin sebenarnya bisa Bunda lakukan sebelum masa kehamilan karena perkembangan otak janin sudah dimulai sebelum hasil tes kehamilan terbaca positif. Bunda perlu menyesuaikan pola makan dan menerapkan kebiasaan sehat Anda untuk mempersiapkan tubuh Anda untuk kehamilan. 

Bunda juga perlu rutin mengkonsumsi vitamin, seperti asam folat, vitamin D, kalsium, niasin, vitamin B12, vitamin E, zink, zat besi, yodium, dan DHA. Tak lupa, Bunda juga perlu rutin konsumsi Omega-3 karena ini penting untuk perkembangan otak bayi Anda, baik sebelum maupun sesudah lahir. Saat masa kehamilan tiba, Bunda rutin mengkonsumsi makanan untuk tumbuh kembang otak janin, seperti berikut:

1. Ikan

Ikan dan makanan laut lainnya mengandung asam lemak omega-3 yang merupakan nutrisi penting. Asam lemak omega-3 yang telah terbukti memiliki efek menguntungkan adalah asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya terbukti meningkatkan perkembangan otak anak saat dikonsumsi selama kehamilan.

2. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau tua merupakan sumber folat yang baik. Bayam, misalnya, ½ gelas bayam matang saja sudah mengandung 131 mikrogram asam folat. Asam folat dapat membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf, yaitu kelainan bawaan pada otak dan sumsum tulang belakang. 

Cacat tabung saraf dapat menyebabkan kelumpuhan dengan berbagai tingkat keparahan, inkontinensia, dan terkadang disabilitas intelektual. Asam folat paling bermanfaat selama 28 hari pertama setelah pembuahan, ketika sebagian besar cacat tabung saraf terjadi.

3. Telur

Kuning telur merupakan sumber kolin yang sangat baik, nutrisi penting untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun, pastikan Bunda mengonsumsi telur yang dimasak matang sempurna untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.

Kandungan kolesterol baik dalam telur juga dibutuhkan ibu hamil untuk pembentukan hormon plasenta, fungsi plasenta, dan pembentukan pembuluh darah plasenta. Kadar kolesterol yang rendah dapat menyebabkan kelahiran prematur dan hasil kelahiran buruk lainnya.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah makanan yang sangat bergizi, kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan ganda, protein, dan serat makanan. Kacang-kacangan juga merupakan sumber vitamin yang melimpah, termasuk folat, niasin, tokoferol, dan vitamin B6, serta mineral seperti kalsium, potasium, dan magnesium. Makro dan mikronutrien ini dikenal memiliki beberapa manfaat kesehatan.

Penelitian menemukan bahwa anak-anak dari ibu yang makan 2 hingga 3 ons kacang-kacangan per minggu selama kehamilan cenderung mendapat skor lebih tinggi dalam tes memori, perhatian, dan IQ. 

Manfaat ini didapatkan karena kandungan asam folat dan asam lemak, termasuk omega-3, pada kacang yang terbukti memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan dan kemampuan kognitif. Nutrisi ini bisa terakumulasi dalam jaringan saraf janin yang sedang berkembang selama tahap awal perkembangan yang penting.

Nah, itulah tahapan perkembangan otak janin janin dan cara mengoptimalkan tumbuh kembangnya yang bisa Bunda coba agar Si Buah Hati tumbuh menjadi anak sehat cerdas dan sehat. Mengonsumsi makanan sehat sebelum dan selama kehamilan memang penting untuk membantu Si Buah Hati alam perut tumbuh optimal.

Image Article
Fakta Menarik Tentang Perkembangan Otak Janin
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan Pelancar ASI Saat Hamil dan Menyusui

Published date

Menyusui merupakan momen istimewa yang tidak hanya membangun ikatan emosional antara ibu dan anak, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan yang berharga. Air susu ibu (ASI) kaya akan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang Si Buah Hati secara optimal.

Namun faktanya, perjalanan menyusui setiap orang berbeda. Bagi beberapa Bunda, produksi ASI bisa saja tidak selalu lancar.

Kabar baiknya, produksi ASI dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengonsumsi makanan pelancar ASI saat hamil.

Meningkatkan Produksi ASI

ASI diproduksi dalam kantung di dalam kelenjar payudara Bunda. ASI kemudian dibawa melalui saluran ke puting dan mengalir keluar melalui lubang kecil.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi seberapa banyak ASI yang Bunda produksi, antara lain: 

  • Seberapa sering Bunda menyusui

  • Frekuensi Si Buah Hati menghisap dan mengosongkan payudara

  • Kesehatan fisik dan mental  Bunda secara umum

  • Makanan untuk meningkatkan kualitas ASI.

Mempersiapkan Produksi ASI Sejak Hamil

Bukan hanya setelah Si Buah Hati lahir, mempersiapkan kelancaran produksi ASI sudah dapat dilakukan sejak Bunda hamil. Berikut ini cara memperbanyak ASI saat masih hamil: 

Cari tahu beragam informasi terkait menyusui

Salah satu informasi yang Bunda perlu ketahui adalah tentang inisiasi menyusui dini (IMD) yang dilakukan dengan usaha bayi sendiri segera setelah ia lahir. Keberhasilan IMD memiliki hubungan  positif dengan keberhasilan menyusui. Selain itu cari tahu tentang posisi menyusui, cara memerah, dan menyimpan ASI.

Antisipasi masalah yang bisa timbul selama menyusui

Kendala yang mungkin terjadi ketika menyusui misalnya puting lecet, nyeri payudara, payudara keras. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, Bunda dapat belajar dan mengambil langkah pencegahannya.

Merawat payudara

Saat hamil, bersihkan payudara setiap kali mandi. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi jika Bunda merasa ragu atau mengalami kendala. Secara alami, payudara Bunda akan mempersiapkan diri untuk menyusui. Biasanya hal ini ditandai dengan payudara yang terasa lebih penuh, area puting dan areola menjadi lebih gelap. Tanda ASI lancar saat hamil lainnya adalah munculnya benjolan-benjolan kecil di area areola yang disebut kelenjar Montgomery (campuran kelenjar susu dan minyak).

Persiapan nutrisi

Makanan pelancar ASI saat hamil adalah makanan yang tinggi protein seperti susu, daging dan ikan, makanan yang tinggi lemak tidak jenuh. Berbagai nutrisi pada makanan tersebut penting dipenuhi sejak Si Buah Hati berada dalam kandungan.

Baca Juga: Manfaat Minum Susu Tinggi Zat Besi

Daftar Makanan Pelancar ASI Saat Hamil

Semakin sering Si Buah Hati Bunda menyusu, semakin banyak pula ASI yang dapat Bunda produksi.

Dengan kata lain, setiap kali ASI dikeluarkan dari payudara, baik saat Si Buah Hati menyusu atau diperah, payudara menjadi kosong, maka otak akan “memerintahkan” tubuh untuk memproduksi ASI lebih banyak.

Oleh karena itu, tidak saja hanya dari makanan, tetapi dengan seringnya Bunda menyusui atau memerah ASI secara teratur untuk mengosongkan payudara akan  meningkatkan suplai ASI.

Sejumlah makanan mengandung nutrisi tertentu yang dapat membantu meningkatkan suplai ASI.

Berikut beberapa makanan agar ASI lancar saat hamil yang kaya nutrisi dan mudah ditemukan:

1. Daun katuk

Daun katuk (Sauropus androgynous) merupakan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Salah satu manfaatnya yang paling terkenal adalah menambah produksi ASI.

Daun katuk mengandung senyawa laktagogum yang bisa membantu produksi ASI menjadi lancar dan berkualitas. Daun katuk juga punya kandungan steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin. Hormon prolaktin sendiri fungsi untuk merangsang kelenjar susu untuk memproduksi susu pada ibu menyusui. Kadar prolaktin yang tinggi dapat mempercepat dan melancarkan produksi ASI.

2. Pepaya

Salah satu buah tropis yang mudah ditemui di Indonesia dan menjadi makanan untuk meningkatkan kualitas ASI adalah pepaya.

Pepaya kaya akan enzim, vitamin, dan mineral. Buah ini merupakan sumber vitamin A dan C yang sangat baik.

Asupan vitamin C yang dianjurkan bagi Bunda yang sedang menyusui adalah 115-120 mg setiap hari.  Sebagai gambaran, pepaya berukuran kecil mengandung hampir 100 mg vitamin C.

3. Daging sapi

Menurut Kemenkes ibu menyusui membutuhkan tambahan zat gizi seperti , dan vitamin tertentu. Daging sapi merupakan protein hewani yang kaya akan protein, zat besi, zink, dan vitamin B kompleks yang diperlukan selama masa menyusui. 

4. Telur

Selain tinggi protein, telur mengandung berbagai zat gizi, seperti folat, vitamin D, yodium, selenium, kolin, dan asam lemak omega-3 rantai panjang. Terlebih lagi, telur praktis dan mudah dibuat untuk camilan dan makanan utama. Agar Bunda mendapatkan seluruh manfaatnya, makanlah baik bagian putih dan juga kuning telurnya.

5. Kacang-kacangan

Nutrisi lain yang juga baik untuk melancarkan produksi ASI adalah kacang-kacangan. Bahan pangan ini kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, zink serta vitamin K dan vitamin B.

Kacang juga dapat menjadi sumber asam lemak esensial dan protein yang sehat. Kacang-kacangan sejak lama juga dipercaya sebagai laktogenik atau dapat membantu produksi ASI dalam berbagai budaya di berbagai belahan dunia.

Dengan mengonsumsi makanan pelancar ASI saat hamil dan melanjutkannya hingga melahirkan, kemudian tidak lupa menerapkan pola hidup sehat, diharapkan produksi ASI dapat optimal pasca melahirkan dan Bunda siap memberikan ASI eksklusif untuk Si Buah Hati tercinta.

Ingatlah bahwa setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda. Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan informasi dan panduan yang tepat terkait makanan pelancar ASI saat hamil yang sesuai dengan kondisi tubuh Bunda, ya.

Image Article
Makanan Pelancar ASI Saat Hamil yang Wajib Bunda Konsumsi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Inilah Daftar Makanan dan Minuman yang Dilarang Saat Hamil

Published date

Saat hamil, apa yang Bunda makan dan minum akan berpengaruh pada kondisi janin. Meski Bunda tidak merasakan efek apapun dari makanan tersebut terhadap diri Bunda, namun bisa saja makanan tersebut mempengaruhi perkembangan si Kecil dalam perut. Karena itulah, Bunda perlu memperhatikan makanan dan minuman yang dilarang saat hamil agar si Kecil bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk mengetahui apa saja yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, Yuk, simak artikel ini, Bunda!

Makanan dan Minuman yang Dilarang Saat Hamil

Sebenarnya, hampir semua makanan aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun ada beberapa hal yang harus Anda waspadai atau hindari. Berikut makanan dan minuman yang dilarang saat hamil:

1. Alkohol

Pantangan ibu hamil yang utama adalah alkohol. Jauhi alkohol sepenuhnya selama kehamilan. Tidak ada batasan aman untuk konsumsi alkohol selama masa ini. Janin tidak bisa memecah alkohol seperti orang dewasa. Alkohol bertahan lebih lama di dalam tubuh mereka dan dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf secara serius. 

Minum alkohol saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan bayi Anda memiliki berat badan lahir rendah. Hal ini juga dapat mempengaruhi bayi Anda setelah mereka lahir. Sebagai gantinya, Bunda bisa minum air putih atau smoothies. Air putih membantu mengurangi pembengkakan dan risiko ISK (Infeksi saluran kemih), serta menjaga pergerakan usus tetap teratur. Air juga meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan bayi Anda. 

Sementara itu, minum smoothie adalah cara mensiasati dan mudah untuk mengkonsumsi sayuran, buah, karbohidrat tinggi serat, lemak, dan protein selama hamil. Minuman ini sangat cocok dikonsumsi ketika Anda merasa mual dan tidak bisa makan makanan padat.

2. Daging dan telur mentah

Ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami keracunan makanan karena bakteri. Ini disebut penyakit bawaan makanan. Reaksi tubuh Anda terhadap keracunan makanan saat Anda hamil mungkin lebih buruk dibandingkan jika Anda tidak hamil. Meski jarang terjadi, keracunan makanan juga bisa menyerang janin.

Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan daging yang Anda konsumsi matang sempurna sebelum dimakan. Anda juga harus memasak telur hingga kuning dan putih telurnya mengeras. Telur mentah bisa mengandung bakteri berbahaya. Karena itu, hindari makanan yang terbuat dari telur mentah atau setengah matang.

3. Ikan mengandung merkuri

Pantangan ibu hamil berikutnya adalah ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi harus dihindari. Merkuri yang dikonsumsi selama kehamilan bisa menghambat perkembangan janin dan memicu kerusakan otak. Contoh jenis ikan dengan merkuri tinggi, di antaranya hiu, ikan todak, dan king mackerel. Tuna kalengan, tuna potong umumnya memiliki jumlah merkuri yang lebih rendah dibandingkan tuna lainnya, namun sebaiknya hanya dimakan dalam jumlah secukupnya. 

Namun, Bunda tidak perlu menghindari konsumsi ikan sepenuhnya saat hamil. Bagaimanapun juga, ikan mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda. Ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang membantu perkembangan otak bayi Anda. Jenis ikan yang aman dikonsumsi ibu hamil, antara lain:

  • Ikan salmon

  • Ikan teri

  • Ikan sarden

  • Ikan nila

  • Ikan kembung

  • Ikan lele

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

4. Susu dan produknya yang tidak melewati proses pasteurisasi 

Susu efektif untuk meningkatkan pertumbuhan janin dan ukuran bayi lahir karena mengandung berbagai nutrisi seperti protein, kalsium, fosfor, kalium, zat besi, yodium, vitamin B6, vitamin B12, dan berbagai vitamin – mineral yang dibutuhkan Si Buah Hati. 

Namun, Bunda harus menghindari konsumsi susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi  selama hamil. Makanan tersebut hanya dapat dimakan dengan aman jika dipanaskan hingga suhu 74°C untuk menghindari risiko dari bakteri yang tidak baik untuk kesehatan.

Susu yang tidak dipasteurisasi bisa mengandung bakteri seperti Campylobacter, E. coli, Listeria, Salmonella atau bakteri penyebab tuberkulosis (TBC). Untuk menghindari penyakit bawaan makanan ini, konsumsilah hanya susu dan produk susu yang dipasteurisasi, termasuk keju.

Itulah jenis makanan dan minuman yang dilarang saat hamil. Makanan yang bisa mengganggu tumbuh kembang janin tersebut harus sepenuhnya dihindari oleh ibu hamil. Karena itu, Bunda perlu memperhatikan dengan seksama pilihan makanan yang akan dikonsumsi selama masa kehamilan. Selama kehamilan, Bunda membutuhkan nutrisi lebih banyak dibandingkan sebelum hamil. Rutin mengkonsumsi makanan sehat setiap hari akan membantu memberi bayi nutrisi yang mereka butuhkan untuk berkembang. Hal ini juga akan membantu memastikan Bunda dan bayi Anda mendapatkan berat badan yang sehat. 

Tips Memilih Makanan Sehat untuk Ibu Hamil

Kehamilan adalah periode kritis di mana pilihan nutrisi dan gaya hidup ibu sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Kadar nutrisi penting yang tidak tercukupi selama periode krusial perkembangan janin dapat berpengaruh terhadap pembentukan jaringannya, sehingga membuat bayi lebih rentan terhadap penyakit kronis di masa depan. 

Untuk memenuhi nutrisi yang Bunda butuhkan selama kehamilan, Bunda bisa perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat yang Anda sukai dari setiap kelompok makanan, termasuk:

  • Buah-buahan utuh: seperti apel, jeruk, mangga, stroberi, dan pisang.

  • Sayuran: seperti brokoli, ubi jalar, bit, okra, dan bayam.

  • Biji-bijian utuh: seperti beras putih, beras merah, oatmeal, dan roti gandum utuh.

  • Protein: seperti daging tanpa lemak,ayam, telur, makanan laut, kacang-kacangan dan lentil, serta tahu.

  • Produk susu: seperti susu, yogurt, keju.

  • Minyak: seperti minyak sayur, minyak zaitun.

Image Article
Inilah Daftar Makanan dan Minuman yang Dilarang Saat Hamil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

10 Buah untuk Bantu Kecukupan Zat Besi Anak

Published date

Zat besi merupakan mikronutrien yang penting bagi manusia. Zat besi berada dalam sel darah merah, sebagai bagian dari hemoglobin yang mengangkut oksigen dari paru-paru.

Zat besi tidak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Pentingnya zat besi untuk anak antara lain mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempengaruhi tingkat konsentrasi.

Kekurangan zat besi dapat mengganggu perkembangan kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak. Defisiensi zat besi juga bisa menyebabkan anemia yang membuat anak lebih “lemot”, lemah, lesu dan kurang aktif.

Kecukupan zat besi harian anak bisa diperoleh dari berbagai makanan, dengan sumber utama dari protein hewani. Selain dari protein hewani, beberapa buah mengandung zat besi juga lho, Bunda.

Makanan yang Mengandung Zat Besi

Zat besi dapat diperoleh dari asupan makanan. Jenis makanan yang mengandung zat besi sendiri dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu heme dan non-heme.

Sumber zat besi heme adalah makanan yang kandungan zat besinya mudah diserap oleh tubuh. Contoh makanan yang menjadi sumber zat besi heme adalah daging merah, makanan laut, ikan, dan daging unggas.

Sedangkan sumber zat besi non-heme sulit diserap oleh tubuh, biasanya berasal dari tumbuhan, yaitu buah dan sayur.

Penting untuk dicatat bahwa zat besi dalam makanan hewani, seperti daging merah, lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan sumber nabati. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati, disarankan untuk mengonsumsinya bersama makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk atau paprika.

Baca Juga: Kandungan Nutrisi Dancow 1+

10 Buah Mengandung Zat Besi yang Baik untuk Anak

Seperti yang dijelaskan di atas, buah-buahan juga bisa mengandung zat besi yang baik untuk Si Buah Hati. Meski termasuk dalam sumber zat besi non-heme, buah berperan juga sebagai sumber vitamin dan mineral lainnya yang penting dalam proses pertumbuhan. Beberapa jenis buah juga tinggi vitamin C yang baik untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Lantas, apa saja buah yang mengandung  zat besi untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak?

1. Stroberi

Buah berwarna merah dengan rasa sedikit masam ini tinggi akan zat besi. Dalam 166 gram stroberi terdapat 0,68 miligram zat besi dan 97,6 miligram vitamin C. Stroberi aman diberikan mulai bayi usia 6 bulan, dengan tetap memperhatikan tekstur makanan Si Buah Hati. Buah ini bisa dikenalkan kepada anak dengan bubur atau irisan tipis yang lembut, maupun irisan-irisan kecil.

2. Kurma

Kurma menjadi sumber zat besi yang baik bagi anak. Kurma juga dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan menutrisi kulit anak. Kurma bisa diberikan mulai anak berusia 6 bulan atau setelah anak mengenal makanan semi padat dalam porsi kecil. Bunda bisa menjadikannya bentuk puree atau mengukusnya terlebih dahulu untuk menjadi finger food Si Buah Hati.

3. Jeruk

Buah yang mengandung zat besi lain yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati adalah jeruk. Dalam 100 gram jeruk manis segar terdapat 0,4 miligram zat besi. Selain itu, jeruk juga tinggi vitamin C. Ini artinya jeruk bisa meningkatkan absorpsi zat besi. Bunda bisa memberikan jeruk kepada Si Buah Hati dengan mengambil sarinya dengan cara diblender kemudian disaring.

4. Semangka

Semangka kerap menjadi buah favorit anak-anak. Bukan hanya rasanya yang menyegarkan, buah ini juga mengandung zat besi. Dalam satu potongan semangka terdapat 0,69 miligram zat besi. Semangka bisa diberikan kepada anak dengan dihaluskan, diblender, maupun dipotong-potong kecil sesuai usia Si Buah Hati. Pastikan memberikan semangka tanpa biji kepada anak, untuk menghindari tersedak.

5. Buah naga

Buah naga juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Vitamin C yang ada dalam buah ini dapat mengoptimalkan penyerapan zat besi. Bunda bisa memberikan dalam bentuk potongan kecil-kecil, jus, maupun mengambil dagingnya dengan sendok.

6. Alpukat

Alpukat salah satu bamakanan baik yang tinggi akan zat besi. Dalam 100 gram alpukat terdapat 0,9 miligram zat besi. Alpukat bisa disajikan dengan dijus, dibuat pudding, atau mengambil dagingnya dengan sendok.

7. Pepaya

Buah mengandung zat besi lain adalah pepaya. Dalam 100 gram pepaya segar mengandung 1,7 miligram zat besi dan 78 miligram vitamin C. Ini artinya pepaya juga tinggi vitamin C yang membuat penyerapan zat besi semakin optimal. Bunda bisa menyajikan buah pepaya untuk anak dengan membuat jus, es krim, atau memotong kecil-kecil.

8. Apel

Apel juga bisa masuk ke dalam daftar buah mengandung zat besi. Apel juga bisa menjadi sumber vitamin C untuk asupan nutrisi Si Buah Hati. Penyajian apel untuk anak bisa dengan membuat jus, mencampur dalam adonan pancake, selai, menambahkan dalam sereal, atau memotong apel kecil-kecil.

9. Kiwi

Kiwi tidak hanya kaya akan zat besi tapi juga vitamin C, antioksidan, dan menjadi sumber serat yang baik. Bunda bisa membuat jus kiwi, irisan tipis, atau menambahkan kiwi sebagai topping pada makanan Si Buah Hati.

10. Kismis

Kismis kaya akan zat besi, serat, vitamin, dan mineral. Kismis juga tinggi antioksidan yang membantu menghilangkan radikal bebas dan bisa mencegah penyakit kanker, jantung, dan stroke. Kismis bisa ditambahkan ke dalam topping salad, campuran oatmeal, kue, maupun muffin.

Itu tadi 10 buah mengandung zat besi yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati. Selain buah-buahan di atas, Bunda juga bisa memenuhi asupan zat besi anak dengan memberikan dua gelas DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasikan untuk anak Indonesia usia 1-3 tahun. Tak hanya tinggi zat besi, susu DANCOW 1+ Imunutri juga kaya akan kalsium, vitamin A, C, D, dan E, zink, tembaga, dan selenium. Juga mengandung DHA serta Omega 3 & 6 yang bagus untuk tumbuh kembang Si Buah Hati agar bebas berekspresi!

Image Article
10 Buah Mengandung Zat Besi untuk Kesehatan Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off