Sering Lapar Saat Hamil? Perlu Bunda Ketahui Ini!
28-07-2024

Bunda sering lapar saat hamil? Tenang, itu adalah gejala yang wajar dan hampir dialami setiap ibu hamil. Hal ini tak lepas dari perubahan aktivitas dan gaya hidup perempuan hamil yang berpengaruh pada kebiasaan seperti ngemil.
Selama sembilan bulan masa pertumbuhan bayi, Bunda memang akan mengalami peningkatan nafsu makan. Namun, bukan berarti Bunda dapat makan sembarangan ya! Bunda tetap perlu mengatasi rasa lapar tersebut dengan cara sehat.
Lalu mengapa ibu hamil sering lapar? Bagaimana cara mengendalikan lapar saat hamil? Nutrisi apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga kehamilan? Yuk ikuti ulasannya berikut ini.
Penyebab Sering Lapar Saat Hamil
Jika Bunda merasa selalu lapar saat hamil, itu pertanda yang bagus. Tubuh Bunda artinya sedang bekerja keras untuk menopang Si Buah Hati, dan itu membutuhkan banyak energi. Selain memberi nutrisi pada bayi yang sedang tumbuh, makanan membantu memberikan asupan untuk perubahan yang diperlukan pada tubuh Bunda.
Hal itu mencakup peningkatan volume darah, pertumbuhan payudara dan rahim, serta peningkatan simpanan lemak. Ini yang menyebabkan Bunda sering lapar saat hamil. Mulai trimester kedua, sebagian besar perempuan hamil yang sehat perlu mendapat tambahan sekitar 300 kalori per hari dibandingkan sebelum hamil.
Pada trimester ketiga, sangat mungkin rasa lapar semakin meningkat. Namun ibu harus tetap menjaga agar kenaikan berat badan selama hamil tidak berlebihan. Cobalah tetap berpegang pada pedoman penambahan berat badan berdasarkan berat awal Bunda sebelum kehamilan, pastikan juga bahwa berat badan Bunda selama hamil tidak berlebih, ya.
Baca Juga: Manfaat Zat Besi saat Hamil
Apakah Janin Merasa Lapar? Apa Ada Ciri Janin Lapar dalam Kandungan?
Saat hamil, Anda mungkin akan merasa lebih sering lapar daripada sebelumnya. Hal ini sering dianggap sebagai salah satu ciri janin lapar dalam kandungan. Beberapa penelitian menyebutkan janin tidak dapat merasakan lapar. Hal ini karena sistem saraf janin belum sepenuhnya berkembang. Saraf pada janin juga belum terkoneksi dengan sistem saraf pusat yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Namun, janin sudah mendapatkan kebutuhannya melalui tali pusat dan plasenta.
Berikut ciri-ciri tertentu yang dianggap beberapa kalangan bisa jadi janin “lapar” dalam kandungan:
1. Gerakan Janin Berkurang
Memasuki trimester kedua, janin biasanya lebih aktif bergerak. Gerakan janin yang berkurang dapat menandakan bahwa janin lapar. Janin kurang bergerak juga bisa terjadi akibat dari kekurangan gizi saat dalam kandungan.
2. Detak Jantung Janin Melemah
Pemeriksaan USG dapat membantu menunjukkan detak jantung janin. Detak jantung janin bisa terdeteksi alat USG sejak usia kehamilan 6-9 minggu. Selain karena janin lapar, detak jantung janin lemah bisa disebabkan komplikasi yang lebih berat seperti janin yang lemah, kekurangan asupan gizi, hingga kelainan genetik.
3. Kram Perut
Beberapa orang percaya kram perut saat hamil menjadi salah satu ciri janin lapar dalam kandungan. Bunda perlu segera konsultasi dengan dokter untuk mengurangi risiko dalam kehamilan.
Tips Mengelola Lapar Berlebih Saat Hamil
Kehamilan memang memberikan tuntutan fisiologis yang signifikan pada seorang ibu. Untuk mengatasi tuntutan baru ini, hormon kehamilan menginduksi serangkaian adaptasi terhadap fungsi fisiologis ibu. Adaptasi ini mencakup perubahan pada sistem kardiovaskular dan pernapasan, perubahan fungsi imun, perubahan perilaku, dan perubahan luas pada mekanisme neuroendokrin yang mengatur proses homeostatis.
Bunda sendiri sebenarnya dapat mengatasi rasa lapar berlebihan saat hamil dengan cara sederhana. Pertama, fokuslah pada perencanaan makanan yang mengenyangkan. “Untuk membantu mengatasi rasa lapar mereka, saya mendorong [klien] untuk membuat makanan yang memuaskan dan menyehatkan,” kata McMillan.
Untuk mencapai hal ini, Bunda harus fokus memasukkan tiga nutrisi utama setiap kali makan: protein, serat, dan lemak sehat. Pilihlah pilihan protein tanpa lemak seperti ayam, kalkun, ikan, telur, kacang-kacangan, dan makanan kedelai.
Untuk meningkatkan serat, sertakan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Untuk mendapatkan lebih banyak lemak sehat, konsumsilah minyak zaitun, alpukat, yogurt, dan kacang-kacangan. Tidak masalah mengonsumsi makanan ringan saat hamil, selama Bunda membuat pilihan yang bergizi.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Selain zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak, ibu hamil perlu zat gizi mikro seperti vitamin dan suplemen. Ini dia zat gizi penting yang perlu ada dalam makanan Ibu hamil untuk memastikan kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.
1. Asam Folat
Asam folat perlu untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan organ pada janin, serta membantu ibu hamil mengontrol tekanan darah. Kekurangan asam folat dapat membuat gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urin.
Setiap hari, ibu hamil membutuhkan asupan asam folat sebanyak 600-800 mcg. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bunda bisa mengonsumsi kacang-kacangan, telur, hati, sayuran hijau, dan suplemen yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
2. Protein
Ikan dan ayam, terutama yang tidak berlemak, dan telur adalah sumber protein hewani yang dibutuhkan sebagai sumber kalori dan pembentukan darah bagi ibu hamil, serta zat pembangun jaringan tubuh pada janin. Bunda perlu memasak ikan dan telur sampai benar-benar matang, tidak dimakan mentah-mentah.
3. Lemak
Lemak sehat, seperti asam lemak omega 3 dan DHA, diperlukan oleh ibu hamil untuk mendukung perkembangan mata dan otak janin yang sehat. Lemak sehat bisa dicari dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian serta ikan kaya lemak, seperti salmon, sarden, dan tuna.
4. Kalsium
Kalsium di masa kehamilan dapat mengurangi risiko terjadinya preeclampsia. Kalsium juga dibutuhkan utuk pembentukan tulang dan gigi janin. Ibu hamil dewasa perlu konsumsi 1.000 miligram kalsium per hari. Bunda bisa memenuhi asupan kalsium dengan mengonsumsi susu, produk susu (yoghurt, keju), ikan, tahu serta sayuran berwarna hijau tua. Biasanya, dokter juga meresepkan suplemen kalsium untuk Bunda yang sedang hamil.
5. Zat Besi
Tubuh butuh zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Di masa kehamilan, Bunda butuh dobel zat besi dibanding perempuan yang tidak hamil. Zat besi juga dibutuhkan untuk menambah tekanan darah untuk menyuplai oksigen ke tubuh bayi. Kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg. Adapun kebutuhan tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram untuk menambah masa hemoglobin maternal. Kelebihan sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada makanan ibu hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe.
Oleh karena itu penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, Bunda perlu mengonsumsi daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan, serta suplemen tablet tambah darah.
Itu dia penjelasan mengapa perempuan sering laphar saat hamil berikut tips untuk mengatasinya. Jika nafsu makan Bunda masih tidak terkendali meski sudah menerapkan tips di atas, segera hubungi dokter untuk konsultasi ya!