Sehatkan Otak Si Buah Hati dengan Pola Makan dan Gizi yang Tepat

Published date

Saat memasuki usia toddler, Si Buah Hati sudah bisa menyantap beragam menu makanan dan minuman. Bukan hanya makanan pokok, tapi juga beragam camilan. Bahkan, beberapa anak lebih memilih camilan atau susu, ketimbang makan besar. 

 

Menurut ahli nutrisi dari RSCM Jakarta, Dokter Saptawati Bardosono, Bunda boleh saja memberikan camilan dan susu kepadanya. Namun, tidak bisa membuat kedua sajian itu sebagai pengganti makanan pokok.

 

"Dalam sehari, anak harus menyantap beragam makanan. Dengan pola, tiga kali makan besar, dua kali camilan, dan dua kali minum susu," ujar dokter Saptawati. 

 

"Jadwal makan Si Buah Hati juga harus berjarak. Sebaiknya, camilan atau susu diberikan 2-2,5 jam sebelum makan agar perut tidak kenyang ketika tiba jam makan."

 

Berdasarkan Ika Prasetya Aning dan Yohanes Kristianto dalam buku Jurnal Parenting, Si Buah Hati perlu mendapatkan asupan yang mendukung tumbuh kembang otak. Pola makan ini disebut dengan istilah The Brainy Diet yang melibatkan enam sumber gizi utama, yaitu sebagai berikut.

 

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan “bahan bakar” untuk otak. Ini karena untuk bisa berpikir dan bekerja normal, otak memerlukan glukosa yang ada dalam karbohidrat. Bunda bisa rutin menyajikan sarapan untuk Si Buah Hati dengan memberikan karbohidrat kompleks. Misalnya, nasi (ada baiknya nasi merah), mie, kentang, pasta, bubur ayam, oatmeal, dan cereal. Tentunya dengan porsi yang pas baginya.

 

Karbohidrat kompleks ini memiliki rantai yang lebih panjang. Hal ini membuat proses mencernanya lambat dan pelepasan glukosa atau energi dalam darah pun dilakukan secara bertahap sehingga lebih lama. Karena itu, Si Buah Hati tetap memiliki cadangan energi lebih banyak untuk beraktivitas sepanjang hari.

 

Folat

Folat adalah jenis vitamin B9 yang berfungsi sebagai nutrisi otak anak agar cerdas dan membantu sistem susunan saraf bekerja dengan baik. Kekurangan folat bisa menyebabkan berbagai masalah dalam perkembangan syaraf otak Si Buah Hati. 

 

Bahkan, kebutuhan asupan folat harus dipenuhi Bunda sejak ia masih dalam kandungan. Karena itu, pastikan Bunda selalu memberikan jenis makanan sehat bervariasi yang kaya akan folat. Misalnya, melon, pisang, jus jeruk, stroberi, lemon, bayam, asparagus, kacang kering, kacang polong, cereal, dan nasi.

 

Lemak

Lemak merupakan “si penyusun” otak. Dalam buku The Baby Book, Martha Sears dan William Sears menuliskan bila 60% susunan otak manusia terdiri dari lemak. Tahukah Bunda, minyak ikan memiliki manfaat bagi perkembangan otak sebab berfungsi untuk menghubungkan sinyal antarsel, juga memperbaiki serta mengganti sel-sel otak yang rusak. Bunda bisa mendapatkan omega-3 dari ikan sarden, salmon, tuna putih, dan makarel.

 

Protein

Protein berfungsi untuk daya ingat dan konsentrasi. Sedangkan, karbohidrat merupakan sumber energi. Namun, seiring dengan padatnya aktivitas Si Buah Hati, karbohidrat yang diserap tubuh akan semakin berkurang sehingga menyebabkan ia kehilangan konsentrasi. Untuk itulah, dia membutuhkan sumber protein agar tetap bisa berkonsentrasi.

Penuhi kebutuhan protein Si Buah Hati sebagai bahan baku pertumbuhan zat kimia di dalam otak yang berfungsi untuk mengendalikan daya pikir kritis, ingatan, dan konsentrasi. Karena itu, Bunda harus perhatikan porsi makan anak dengan seporsi makanan sehat lengkap karbohidrat dan protein. Nutrisi ini bisa didapatkan dari kacang-kacangan, telur, daging, dan susu.

 

Zat Besi

Zat besi berguna untuk rentang perhatian. Si Buah Hati butuh cukup zat besi untuk menghasilkan hemoglobin atau sel darah merah yang berguna mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Selain itu, zat besi memiliki efek khusus bagi neurotransmitter, yang berfungsi mengatur rentang daya perhatian otak. 

 

Kurang zat besi berakibat kurang baik pada area otak yang berperan dalam pembentukan perilaku dan kemampuan kognitif. Untuk sumber zat besi ini, Bunda memperoleh dari gandum, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, daging, unggas, serta pasta gandum.

 

Air

Air berfungsi untuk menjernihkan pikiran. Bunda. Karena itu hati-hati bila si Kecil terkena dehidrasi. Ini karena ia bisa mengalami pusing dan kelelahan akut, sehingga bisa merusak daya konsentrasi dan proses belajarnya. 

 

Dalam sehari, sebaiknya Bunda membiasakan Buah Hati minum air putih 5-6 gelas perhari. Tambah porsi minum air bila ia lebih banyak beraktivitas di luar ruangan. Pilihlah air putih atau jus buah murni untuk dia, ya, Bunda. Hindari minuman bersoda karena akan membuatnya terkena dehidrasi.

 

Untuk melengkapi pertumbuhan dan perkembangan otak Si Buah Hati, Bunda bisa menambahkan pelengkap nutrisi, seperti susu DANCOW 1+ Nutritods. Produk susu pertumbuhan ini dibuat untuk anak usia toddler (1-3 tahun). Pelengkap gizi Si Buah Hati ini mengandung 0 gram sukrosa, kaya kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin, mikronutrien, serta Lactobacillus rhamnosus. Ketika gizi Buah Hati tercukupi, perkembangan otaknya pun dapat berjalan lancar.

Image Article
Sehatkan Otak Si Kecil dengan Pola Makan yang Benar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Nutrisi Penting untuk Optimalkan Proses Belajar Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati yang sudah memasuki usia prasekolah, masih akan terus berkembang otaknya dan akan mencapai 95% volume otak orang dewasa pada usia 6 tahun. Di usia ini juga, Si Buah Hati mampu menyerap informasi dua kali lebih cepat dibandingkan orang dewasa. 

Terlebih lagi, di periode ini, umumnya Si Buah Hati sudah mulai masuk kelompok bermain untuk mengembangkan kemampuan mereka. Banyak hal yang memengaruhi kemampuan belajar Si Buah Hati dan semuanya saling berhubungan. 

Namun demikian, kecerdasan dan intelegensi yang tinggi sangat menentukan keberhasilan proses belajar Si Buah Hati.  Karena dengan kecerdasan yang tinggi Si Buah Hati akan mudah untuk memahami banyak hal dalam proses belajarnya. Selain itu kecerdasan otak juga akan memengaruhi emosi dan kemauan belajar.

Untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati, berikan nutrisi penting yang diperlukan untuk perkembangan otak mereka, seperti disampaikan oleh ahli gizi Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, MKes, berikut ini:

1. Karbohidrat, Protein, dan Lemak

Energi merupakan hasil metabolisme dari zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Komposisi zat-zat gizi ini harus berada dalam jumlah seimbang agar otak mampu memproses informasi dan menerima rangsangan dari satu saraf ke saraf lain dengan cepat. 

Anak yang kurang mengasup energi atau kelebihan asupan energi akan mudah mengantuk, kurang semangat, yang tentunya dapat mengganggu proses belajarnya, demikian menurut Georgia E. Hodgkin, Kepala Department of Nutrition and Dietetics, School of Allied Health Professions di Loma Linda University, California, dalam jurnal Nutrition and Academic Achievement, 2009.

2. DHA

Omega 3, atau disebut juga asam alfa-linoleat (ALA), akan membentuk DHA (asam dokosaheksaenoat) yang penting untuk perkembangan otak, demikian menurut G.J. Anderson dan W.E. Connor dalam artikelnya, Accretion of Fatty Acid Diet Suplement with DHA di The American Journal of Clinical Nutrition. 

Asupan DHA yang cukup, yaitu 0,5% dari asupan energi, akan membantu anak berkonsentrasi dalam belajar sehingga bisa meningkatkan prestasi belajar di sekolah. DHA banyak ditemukan pada ikan laut. Minyak ikan mengandung DHA yang tinggi. 

Penambahan minyak ikan pada menu makanan, termasuk susu, dapat membantu memenuhi kebutuhan DHA Si Buah Hati. Ada pun omega 3 dapat diperoleh dari bahan makanan hewani dan tanaman laut seperti alga, fitoplankton, seafood, ikan,dan minyak ikan.  

Sedangkan omega 6 berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian seperti minyak bunga matahari, safflower, minyak kedelai, jagung, dan margarin.

3. Zat Besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan anak untuk mendukung kemampuan belajarnya. Kekurangan zat besi akan memberikan efek biokimia, yaitu terjadi penurunan metabolisme oksidatif dan pengurangan massa otak sehingga mengakibatkan kelainan struktur dan fungsi otak. Keadaan ini terkait dengan gangguan daya ingat. 

Menurut Paul Thomas, EdD, RD, di National Institutes of Health, Office of Dietary Supplements, zat besi juga merupakan substansi pembangun sel-sel darah merah yang berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan oksigen, kita akan cepat lelah. Kelelahan itu bisa memengaruhi segala sesuatu, dari fungsi otak hingga kemampuan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi.

4. Kolin

Kolin merupakan vitamin yang larut dalam air dan dikategorikan dalam kelompok vitamin B.  Menurut Steven H. Zeisel dalam artikel A Brief History of Choline. Annals of Nutrition and Metabolism (2012), kolin diperlukan sebagai makanan otak pada anak-anak dan sangat penting untuk pengembangan daya ingat anak. 

Asupan kolin dapat merangsang proses pelapisan lemak pada jaringan saraf, memperbaiki komunikasi saraf dengan otot, dan meningkatkan neurotransmitter ke otak. Bahan makanan yang kaya akan kolin adalah kacang kedelai, kuning telur, kembang kol, tomat, susu, jagung, biji-bijian, dan lain sebagainya.

Untuk menakar apakah asupan nutrisi Si Buah Hati sudah terpenuhi atau belum, Bunda bisa mengatur isi dan porsi piring makannya. Seharusnya setiap kali makan Si Buah Hati harus mengonsumsi karbohidrat seperti nasi/ jagung/ kentang; lauk seperti ikan/ ayam/ daging/ telur/ tahu/ tempe/ dan kacang-kacangan, juga aneka ragam sayuran dan buah.

“Sederhananya, Bunda dapat membagi piring makan menjadi empat bagian. Jika ternyata salah satu bahan atau dua kelompok bahan tidak terpenuhi, artinya asupan nutrisi Si Buah Hati tidak terpenuhi,” tukas Rita.

Susu dapat membantu memenuhi asupan nutrisi penting tersebut. Karena, produk susu biasanya dilengkapi zat gizi tertentu seperti vitamin, mineral, dan lemak esensial agar kualitasnya lebih baik. 

Pastikan Bunda mengetahui kebutuhan nutrisi yang sesuai untuk usia Si Buah Hati. Pilih susu yang mengandung omega 3, omega 6, dan kolin, untuk membantu mengoptimalkan proses belajar Si Buah Hati.

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
4 Nutrisi Penting untuk Optimalkan Proses Belajar Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kembang Kol dan Bahan Pendukung Tumbuh Kembang Otak Anak Lainnya

Published date

Bunda tentu sudah tahu bila tumbuh kembang Si Buah Hati yang optimal sangat ditentukan oleh asupan makanannya sejak masih di dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh besar. 

Begitu pula dengan perkembangan otaknya. Menurut Ika Prasetya Aning dan Yohanes Kristianto dalam buku 234+ Resep MPASI untuk Tumbuh Kembang Otak Anak, setidaknya ada 10 bahan makanan yang mendukung perkembangan otaknya. Cek daftarnya berikut ini.

1. Telur

Telur merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan utama zat gizi yang bagus untuk otak, yaitu: coline, omega-3, zink, dan lutein. Bunda bisa memberikan telur dalam berbagai bentuk dan sajian untuk Si Buah Hati. 

Misalnya, telur rebus, dadar, mata sapi, orak-arik, atau mencampurkannya dalam masakan yang lain. Namun, bila terjadi reaksi alergi telur padanya, sebaiknya Bunda mengurangi porsi santapan telur itu. 

2. Yoghurt Yunani

Yoghurt Yunani memiliki kandungan protein yang lebih banyak ketimbang yoghurt biasa. Untuk Si Buah Hati, Bunda bisa menyajikan yoghurt Yunani dengan topping buah segar. Ini akan menjadi camilan atau pencuci mulut yang segar untuknya. 

3. Sayuran Hijau

Dari sayuran hijau, Bunda bisa mendapatkan beragam nutrisi. Misalnya saja vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan asam folat. Bagi Si Buah Hati, kandungan asam folat itulah yang akan berpengaruh baik pada otaknya. Untuk itu, Bunda bisa memilih sayuran hijau berwarna tua, seperti bayam. 

4. Kembang Kol Ungu

Mungkin Bunda masih kurang familiar dengan kembang kol ungu, karena biasanya yang banyak di pasaran adalah kembang kol putih. Namun tahukah Bunda, ternyata kandungan gizi yang baik untuk otak ada dalam kembang kol ungu. 

Sebab sayuran ini kaya akan serat, tinggi folat dan vitamin B6 yang bagus untuk daya ingat, serta kadar gula yang rendah. Untuk penyajiannya, Bunda bisa mencampurkan kembang kol ungu ke dalam sajian sup ayam. 

5. Ikan

Ikan merupakan sumber omega-3 yang paling baik. Selain itu, ikan juga mengandung banyak vitamin D. Karenanya, jangan segan untuk selalu menyajikan ikan sebagai makanan untuk Si Buah Hati, ya Bunda. 

Baca Juga: Kriteria Memilih Susu Anak yang Bagus untuk Anak di Musim Hujan

6. Daging Sapi

Bunda untuk memberikan daging sapi kepada Si Buah Hati, sebaiknya pilih yang tanpa lemak. Karena daging berjenis ini sarat akan zat besi dan zink yang baik untuk pertumbuhan otak. Apalagi kandungan zink bisa membantu meningkatkan daya ingat anak. 

7. Kacang dan Biji-Bijian

Kacang dan biji-bijian mengandung banyak protein, vitamin E, dan antioksidan. Seluruh zat tersebut sangat baik untuk perkembangan dan pertumbuhan otak Si Buah Hati. Dalam keseharian, Bunda bisa menyajikannya sebagai camilan sehat di rumah. Sehingga ia pun tidak terbiasa jajan sembarangan. 

8. Oatmeal

Oatmeal banyak mengandung vitamin A, B, serta potassium dan zink membantu mengoptimalkan kerja otak Si Buah Hati. Dalam keseharian, Bunda bisa menyajikan oatmeal sebagai menu sarapan atau mengolahnya menjadi kue sebagai camilan sore. Selain sehat, ia juga akan terbiasa menyantap makanan rumah. 

9. Apel

Buah apel memiliki kandungan serat dan zat penting seperti antioksidan, vitamin A, folat, mineral kalium, kalsium, fosfor, dan mineral lainnya. Untuk penyajian, Bunda bisa membuatnya menjadi jus, buah utuh, atau smoothies dengan campuran beberapa buah lainnya. 

10. Kunyit

Mungkin yang Bunda tahu, kunyit hanya berfungsi sebagai bumbu dapur. Namun sesungguhnya rempah-rempah ini mengandung curcumin yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak Si Buah Hati. Untuk sajian, Bunda bisa mencampurkan kunyit dalam olahan ayam, seperti opor.

Untuk mendukung perkembangan otak Si Buah Hati, bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kembang Kol Ungu untuk Tumbuh Kembang Otak Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Toddler Minum Susu Sebagai Asupan Nutrisi Tambahan

Published date

Si Buah Hati sudah semakin besar! Kini, ia telah memasuki usia satu tahun. Seiring pertambahan usianya, makin bertambah juga kebutuhan gizinya. Untuk memastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, tentu Bunda perlu menyiapkannya menu bergizi seimbang.

Pertanyaannya, apakah makanan yang Bunda sajikan sudah mencukupi kebutuhan hariannya? Apakah Si Buah Hati butuh asupan nutrisi tambahan, seperti susu anak usia toddler? Temukan jawabannya di bawah ini, Bunda.

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Anak Usia Toddler

Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, setelah menginjak usia satu tahun, anak membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari sebelumnya. Misalnya, kebutuhan akan energi dan zat besi, yang penting untuk mendukung kegiatan aktif Si Buah Hati.

Kebutuhan energi anak satu tahun adalah sekitar 1.125 kkal tiap harinya. Jika asupan energi dalam tubuh Si Buah Hati tidak mencukupi kebutuhannya, maka energi akan diambil dari cadangan lemak. Hal ini dapat menyebabkan pertambahan berat badannya terhambat atau memiliki bobot tubuh di bawah angka ideal.

Sedangkan, bila kebutuhan zat besi Si Buah Hati tidak tercukupi, ia berisiko terkena anemia karena produksi sel darah merahnya sedikit. Untuk mencegah hal ini terjadi, Bunda mesti memenuhi kebutuhan asupan zat besi Si Buah Hati yang berusia satu tahun. Jumlahnya, sekitar 7 mg per hari.

Sumber Nutrisi Tambahan untuk Anak Usia Toddler

Bagaimana caranya memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati yang sudah menginjak usia satu tahun? Bunda perlu membuatkan menu makan anak toddler dengan kandungan nutrisi yang seimbang.

Sebagai gambaran, Bunda dapat memberikan Si Buah Hati daging yang dicincang halus atau telur sebagai sumber protein, kacang-kacangan dan sayuran hijau sebagai sumber zat besi, sayur dan buah berwarna kuning atau oranye sebagai sumber vitamin A dan C; serealia, susu, dan umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat.

Di antara waktu makan, Bunda dapat memberikan asupan gizi tambahan Si Buah Hati dengan memberikan snack yang sehat. Sebagai alternatif menu sehat, Bunda dapat memberikannya beragam sayur dan buah. 

Menurut informasi dari situs lembaga kesehatan Australia, Better Health Channel, Bunda direkomendasikan memberikan Si Buah Hati sayuran beraneka warna supaya dapat membantu melengkapi asupan nutrisinya. 

Selain itu, warna campuran hijau, kuning, oranye, dan merah, juga dapat membuat menu makanan terlihat menarik sehingga Si Buah Hati mau melahapnya!

Tips Pemberian Makan Si Buah Hati

Berdasarkan informasi dari situs Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, berikut ini adalah tips memberikan makan anak usia 12-24 bulan:

  • Buatkan makanan seperti yang dikonsumsi oleh Ayah dan Bunda, namun sebaiknya hindari penggunaan penyedap rasa.
  • Gunakan buah dan sayuran segar, dan hindari menyajikan makanan kaleng atau kemasan yang dikhawatirkan mengandung pengawet.
  • Hindari memberikan makanan yang berbumbu tajam, pedas, terlalu asam, atau berlemak, karena berisiko mengganggu kesehatan organ pencernaan.
  • Siapkan finger snack atau makanan yang bisa digenggam seperti biskuit, potongan buah atau sayuran rebus. Jenis makanan ini sekaligus melatih keterampilan Si Buah Hati dalam menggenggam makanan dan memasukannya ke mulut.

Dari informasi di atas, Bunda sudah mengetahui bahwa pemenuhan nutrisi itu penting untuk tumbuh kembang Si Buah Hati. Untuk mendukung pemenuhan nutrisi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikannya susu pertumbuhan. 

Sebab, susu pertumbuhan merupakan sumber nutrisi tambahan yang mengandung protein, vitamin, kalsium, dan energi.

DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan membantu mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda juga dapat mendukung perlindungan kesehatannya. Jadi, Bunda tak perlu was-was lagi saat Si Buah Hati ingin bereksplorasi.

Yuk Bunda, bantu cukupi asupan nutrisi Si Buah Hati dengan memasukkan susu anak toddler ke dalam menu hariannya!

Image Article
Susu Anak 1 Tahun Dukung Tumbuh Kembang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
4 mg
Quiz Answer 1 B
7 mg
Quiz Answer 1 C
17 mg
Quiz Answer 1 D
27 mg
Quiz Answer 2 A
Daging cincang dan telur
Quiz Answer 2 B
Sayur dan buah berwarna kuning atau oranye
Quiz Answer 2 C
Kacang-kacangan dan sayuran hijau
Quiz Answer 2 D
Serealia dan umbi-umbian
Quiz Answer 3 A
Penyedap rasa
Quiz Answer 3 B
Pengawet
Quiz Answer 3 C
Makanan berbumbu tajam
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Jumlah asupan zat besi yang dibutuhkan Si Kecil setiap hari?
Quiz 3
Hal-hal yang sebaiknya dihindari saat memberikan makan anak usia 12-24 bulan?
Quiz 2
Bahan makanan sumber zat besi?
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
C

Atasi Susah BAB pada Anak dengan Makanan Kaya Serat

Published date

Excerpt: Anak-anak rentan mengalami sembelit atau susah BAB. Makanan kaya serat adalah salah satu kunci untuk mengatasinya.

Susah BAB pada anak memang cukup umum terjadi, terutama jika anak tidak mau makan sayur.  Namun, rasa sakit dan perut terasa tidak nyaman tentu akan membuat Si Buah Hati menderita dan malah akan mengganggu aktivitasnya. Selain pengobatan dari dokter, yang dibutuhkan untuk mengatasi susah BAB pada anak adalah memperbaiki pola dan kebiasaan makannya.

Mengatur pola makan dapat menangani masalah pencernaan pada anak. Dikutip dari laman Web MD, Louise Goldberg, RD, LD, seorang ahli diet dari Children's Memorial Hermann Hospital di Houston Medical Center mengatakan bahwa rumus sederhana untuk membangun sistem pencernaan ada 3, yaitu serat, cairan, dan kebiasaan olahraga. Jika Si Buah Hati tidak tercukupi salah satu dari hal itu, mereka mungkin akan mengalami beberapa masalah pencernaan.

Pentingnya serat untuk mengatasi susah BAB pada anak

Ada banyak alasan untuk menambahkan serat dalam pola makan saat anak tidak mau makan sayur. Serat memiliki manfaat yang besar bagi pencernaan. Kolaborasi asupan serat dan hidrasi yang baik mampu menjaga saluran pencernaan Si Buah Hati bekerja sebagaimana mestinya. Serat juga mampu mencegah, bahkan membantu menyembuhkan sembelit Si Buah Hati sehingga ia tidak lagi kesakitan karena tidak bisa buang air besar.

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases pada Mei 2018, anak-anak antara usia 1 hingga 18 tahun harus mendapatkan sekitar 14 gram hingga 30,8 gram serat dalam sehari. Artinya pada usia anak-anak 1-3 tahun, sebaiknya mendapatkan sekitar 19 gram asupan serat per hari, sedangkan anak-anak usia 4-8 tahun harus mengkonsumsi sekitar 25 gram serat setiap hari.

Makanan tinggi serat yang direkomendasikan untuk Si Buah Hati

Sumber serat terbaik adalah makanan utuh tanpa proses pengolahan yang juga berasal dari buah, sayur, atau kacang-kacangan. Berikut beberapa sumber serat yang bisa Bunda berikan untuk mengatasi masalah susah BAB Si Buah Hati, dikutip dari sumber laman Healthline:

  1. Oatmeal: Bunda bisa coba memberi Si Buah Hati sarapan oatmeal yang dimasak. Semangkuk oatmeal yang dimasak mencakup sekitar 4 gram serat. Agar lebih disukai Si Buah Hati, Bunda bisa menambahkan sirup maple, kismis, atau potongan buah yang manis.
  2. Buah apel dan pir: Beberapa anak suka tekstur apel atau pir yang renyah. Dengan 3,6 gram kandungan serat dalam satu buah kecil, buah apel bisa menjadi salah satu sumber makanan yang membantu memenuhi serat harian Si Buah Hati. Sedangkan, buah pir mengandung sekitar 5,5 gram serat. Tambahkan selai kacang yang dilumuri pada potongan buah apel bisa menjadi cara yang menarik untuk membuat sesi makan Si Buah Hati jadi lebih nikmat.
  3. Wortel: Sajikanlah wortel rebus yang dipotong kecil-kecil sebagai camilan nikmat Si Buah Hati. Bunda juga bisa menambahkannya dengan jagung manis atau buncis. Setengah mangkuk wortel dalam sehari mengandung sekitar 2,9 gram serat.
  4. Pisang: Buah ini bisa menjadi camilan sehat dengan kandungan seratnya sebesar 3,1 gram dalam pisang berukuran sedang. Pisang bisa jadi alternatif asupan serat jika anak tidak mau makan sayur.
  5. Roti gandum: Roti gandum utuh memiliki rata-rata 2-3 gram serat atau lebih per helai. Buatlah sandwich selai kacang dengan menggunakan roti gandum untuk camilan siang atau camilan sore Si Buah Hati.
  6. Buah beri: Salah satu jenis buah berry yang berserat tinggi adalah raspberry yang menawarkan 4 gram serat dalam setiap setengah mangkuk. Sedangkan, blueberry dan stroberi memiliki lebih sedikit serat, masing-masing hanya 1,8 gram dan 1,5 gram untuk setengah mangkuk.
  7. Ubi jalar: Camilan ini mengandung 3,8 gram serat dalam ubi jalar berukuran sedang.
  8. Kentang panggang: Sajikan kentang panggang (lebih baik dengan kulitnya) untuk Si Buah Hati. Supaya lebih nikmat, Bunda bisa menambahkan sedikit keju parut dan brokoli rebus.

Mengajak Si Buah Hati memakan sayur, buah, dan sumber serat sehat lainnya memang tidak mudah apalagi jika awalnya anak tidak mau makan sayur. Untuk itu, Bunda harus pintar memilih dan kreatif dalam menyajikan makanan sumber serat sehat dalam menu harian Si Buah Hati. Selain itu, membiasakan anak mengkonsumsi sayur sejak usia balita juga penting untuk menjaga kesehatan pencernaannya.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Pastikan asupan harian Si Buah Hati terpenuhi untuk mendukung kelengkapan gizi seimbang Si Buah Hati, salah satunya dengan susu pertumbuhan. DANCOW 1+ Nutritods diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tidak perlu bingung jika anak tidak mau makan sayur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
a. Berikan air minum yang cukup
Quiz Answer 1 B
b. Berikan Porsi serat sesuai kebutuhannya
Quiz Answer 1 C
c. Imbangi dengan jumlah olah raga yang cukup
Quiz Answer 1 D
d. Semua jawaban benar
Quiz Answer 2 A
a. Wortel
Quiz Answer 2 B
b. Ubi Jalar
Quiz Answer 2 C
c. Nasi
Quiz Answer 2 D
d. Oat meal
Quiz Answer 3 A
a. Sebelum 1 tahun
Quiz Answer 3 B
b. Mulai 1 tahun
Quiz Answer 3 C
c. Mulai 2 tahun
Quiz Answer 3 D
d. Mulai 3 tahun
Quiz 1
1. Bagaimana cara ringan mengatasi BAB untuk si Kecil?
Quiz 3
3. Mulai usia berapakah porsi Serat sudah boleh lebih banyak dari 20%?
Quiz 2
2. Apakah yang BUKAN rekomendasi makanan kaya serat untuk si Kecil?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
D

4 Nutrisi Penting pada Masa Emas Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Bunda, pemenuhan gizi Si Buah Hati harus mulai diperhatikan sejak ia di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Sebab inilah periode yang dikenal dengan masa emas tumbuh kembang Si Buah Hati. Pada periode ini, terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat, dan tidak akan terjadi pada periode usia berikutnya.

Karena itulah asupan nutrisi yang bergizi cukup dan berkualitas akan sangat menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati, termasuk perkembangan otaknya. Apa saja nutrisi penting yang perlu Bunda perhatikan pada periode ini?

1. Karbohidrat

Ada dua bentuk karbohidrat yaitu gula sederhana (atau dikenal dengan gula) dan gula kompleks (pati). Makanan berkarbohidrat, terutama karbohidrat kompleks, merupakan sumber nutrisi yang baik. 

Maka sebaiknya Bunda memberikan asupan karbohidrat sekitar sepertiga dari porsi makan Si Buah Hati, setiap harinya.

Beberapa sumber karbohidrat kompleks di antaranya beras merah, roti gandum utuh, makaroni, kentang, pasta, dan polong-polongan. Yang perlu Bunda ingat dalam pengolahannya, karbohidrat yang tidak dihaluskan memiliki kandungan gizi dan serat lebih baik ketimbang karbohidrat yang dihaluskan. 

Cara ini pun membantu menjaga tingkat gula darah tetap stabil serta menyediakan energi dalam jangka panjang secara terus-menerus. 

2. Protein

Nutrisi lain yang dibutuhkan Si Buah Hati berasal dari makanan yang mengandung protein, namun jumlahnya tak sebesar karbohidrat. Setiap hari, Bunda hanya perlu memastikan 15-20 persen makanan Si Buah Hati bersumber dari protein. Di antaranya daging sapi, ayam, ikan, susu, hati, tahu, tempe, keju, dan kacang-kacangan seperti kacang hijau.

Perlu Bunda ketahui, delapan dari 25 asam amino yang terkandung pada protein tak bisa dibentuk tubuh, sehingga harus disediakan dari makanan Si Buah Hati. Asam amino sendiri berperan penting dalam proses penyampaian pesan ke otak. 

Ikan, produk susu, telur, dan oat, yang mengandung asam amino tirosin, juga berguna untuk meningkatkan mood dan kewaspadaan Si Buah Hati. 

3. Lemak

Bunda, otak Si Buah Hati tersusun dari 60 persen lemak yang berasal dari makanan. Karena itu, pastikan tipe lemak yang Bunda sisipkan pada makanan Si Buah Hati sesuai dengan kebutuhan perkembangan otaknya. 

Seperti asam lemak tak jenuh berantai panjang yang sangat berguna bagi otak dan fungsi mata Si Buah Hati. Termasuk asam lemak omega 3 dalam bentuk EPA dan DHA.

Memastikan kecukupan asupan omega 3 pada Si Buah Hati berguna bagi Bunda untuk mengatasi risiko penyakit degeneratif yang bisa mengurangi fungsi otaknya. Sumber makanan yang mengandung omega 3 dapat Bunda peroleh dari ikan berlemak tinggi seperti salmon atau tuna, kacang walnut, biji kapok (flaxseeds), dan sayuran berdaun hijau.

Di sisi lain, Bunda sebaiknya menghindari lemak jenuh yang membawa dampak negatif bagi otak. Sebab ketika lemak jenuh mengalami reaksi kimia dan masuk ke dinding sel, pencampuran nutrisi akan terganggu dan berakibat pada penumpukan racun. Untuk mengurangi asupan lemak jahat, kurangi tingkat konsumsi terhadap junk food, yang biasanya menjadi kegemaran Si Buah Hati. 

4. Vitamin dan mineral

Pada usia di bawah lima tahun, kebutuhan vitamin dan mineral Si Buah Hati jauh lebih banyak ketimbang orang dewasa. Untuk fungsi otak, makanan sumber vitamin dan mineral esensial juga memiliki peran penting. Selain itu, penting pula dalam produksi energi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sistem syaraf, dan hampir semua proses dalam tubuh.

Beberapa vitamin penting bagi Si Buah Hati adalah:

  • Vitamin A, C, dan E yang merupakan antioksidan untuk melindungi otak dan tubuh dari racun serta polusi.
  • Vitamin B yang membantu perkembangan fungsi otak, sistem syaraf, dan metabolisme­­­­­­­­­ energi. Kecukupan vitamin B pun bisa meningkatkan memori Si Buah Hati. Makanan seperti telur, daging, dan bayam, memiliki jumlah Vitamin B kompleks yang tinggi.
  • Ada pun mineral yang dibutuhkan Si Buah Hati adalah kalsium dan magnesium. Kedua mineral ini berfungsi untuk menenangkan syaraf dan sel otot. Sementara zat besi, sebagai salah satu mineral, berperan dalam membawa oksigen dalam darah dan perangsangan saraf. Untuk sumber makanan yang satu ini, Bunda bisa memperolehnya dari kulit kentang, kacang-kacangan, dan roti gandum.

Dalam susu pertumbuhan, Bunda bisa melengkapi seluruh kebutuhan Si Buah Hati ini melalui DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
4 Nutrisi Penting pada Masa Emas Tumbuh Kembang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Bekal Atasi Mabuk Perjalanan pada Si Buah Hati!

Published date

Musim liburan sudah di depan mata. Saatnya Ayah dan Bunda bersiap mengajak Si Buah Hati untuk berlibur bersama! Nah, liburan bersama anak memang butuh persiapan ekstra. 

Saat di perjalanan misalnya, bisa jadi ia merengek karena mabuk perjalanan. Apa sih sebenarnya yang menyebabkan anak muntah dan sakit perut di perjalanan? Bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Anak Mabuk di Perjalanan

Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada bagian otak saat menerima informasi yang saling bertentangan dari telinga bagian dalam, mata, dan saraf. Contohnya adalah saat Si Buah Hati membaca buku di dalam mobil, atau duduk di kursi belakang yang cenderung rendah dan tidak dapat melihat ke luar jendela. 

Akibatnya, Si Buah Hati bisa mengalami keringat dingin, kelelahan, sakit perut, hingga muntah.

Siapkan Bekal Anti Mabuk Perjalanan

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh University of Maryland Medical Center, Amerika Serikat, saat Si Buah Hati mabuk di perjalanan, makanan tertentu dapat membantu mengurangi gejalanya dan membuat perut terasa lebih nyaman. 

Agar perjalanan bebas dari drama anak muntah dan sakit perut , Bunda dapat membawa beberapa bekal makanan berikut ini.

1. Kue Jahe

Jahe dikenal dapat membantu meringankan perut yang sakit. Bunda dapat menyiapkan kue jahe atau minuman teh jahe hangat dengan tambahan jeruk nipis dan madu sebagai bekal di jalan untuk Si Buah Hati. 

Mengonsumsi jahe satu jam sebelum melakukan perjalanan juga dapat mencegah timbulnya gejala mabuk perjalanan.

2. Biskuit

Makan dua atau tiga biskuit saat merasa mual ternyata dapat meredakan rasa mual, Bunda. Phyllis A. Balch, nutritionist dari Amerika Serikat, menyarankan untuk mengonsumsi beberapa biskuit sebelum melakukan perjalanan, terutama biskuit gandum. 

Sebab, gandum dapat mengurangi jumlah air liur di mulut yang dapat mengurangi rasa mual serta sakit perut.

3. Jus Lemon

Minuman lemon yang segar juga dapat meredakan mual dan muntah, karena mengandung nutrisi yang dapat membuat perut terasa nyaman. Jadi, jangan lupa sediakan minuman lemon untuk mencegah anak sakit perut dan muntah selama perjalanan liburan.

Berapa makanan dan minuman di atas dapat membantu meringankan dan mencegah gejala mabuk perjalanan pada Si Buah Hati. Namun, Bunda juga perlu memastikan kesehatan pencernaannya tetap terjaga dengan memberikan asupan yang mengandung probiotik atau bakteri baik. 

Coba Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jika saluran cerna dalam keadaan sehat, perjalanan pun jadi semakin menyenangkan karena masalah anak muntah dan sakit perut dapat dicegah. Dengan begitu, ia bisa mengeksplorasi apa yang ada di sekitarnya. 

Image Article
Kiat Cegah Anak Muntah dan Sakit Perut Akibat Mabuk Perjalanan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Kue jahe
Quiz Answer 1 B
Biskuit gandum
Quiz Answer 1 C
Jus lemon
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Menambah fokus
Quiz Answer 2 B
Meredakan mual dan muntah
Quiz Answer 2 C
Membuat tidur lebih nyenyak
Quiz Answer 2 D
Meringangkan sakit kepala
Quiz Answer 3 A
Membaca buku
Quiz Answer 3 B
Tidur
Quiz Answer 3 C
Makan
Quiz Answer 3 D
Minum
Quiz 1
Makanan yang dapat meringankan gejala mual di perjalanan adalah?
Quiz 3
Kegiatan yang dapat memicu Si Kecil mual di perjalanan?
Quiz 2
Manfaat jus lemon bagi Si Kecil di perjalanan liburan?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Manfaat Susu untuk Bantu Melancarkan Pencernaan Si Buah Hati

Published date

Duh, siapa sih Bunda yang tidak sedih melihat Si Buah Hati rewel saat ia susah BAB (buang air besar) dan melihatnya kesakitan? Sembelit memang bisa dikatakan sebagai salah satu penyakit yang sering dikeluhkan sejak Si Buah Hati diperkenalkan dengan makanan padat. Biasanya, di usia 1-3 tahun, sembelit menjadi gangguan yang sering membuat Bunda khawatir. 

Penyebab Anak Susah BAB

Biasanya anak akan BAB sekali dalam sehari, dan masih tergolong normal saat ia BAB dua hari sekali. Namun jika frekuensi BAB-nya kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka bisa dipastikan ia mengalami sembelit. Saat sembelit, biasanya dia mengalami feses keras, kering, dan berukuran besar sehingga sulit untuk dikeluarkan. Gejala-gejala dari Si Buah Hati yang mengalami sembelit adalah sakit perut, rasa nyeri saat BAB yang membuat rewel dan menangis, adanya sedikit bekas feses cair di celana dalam atau popok, serta adanya darah di permukaan feses.

Bunda, diantara beberapa penyebab anak susah BAB biasanya karena kurangnya pemberian air minum serta kurangnya konsumsi buah dan sayuran sehingga ia tidak cukup mendapat serat pangan. Selain itu, takaran susu yang berlebihan (terlalu kental) juga bisa menyebabkan anak susah BAB. 

Penyebab lain yang membuat Si Buah Hati sembelit adalah:

Sering menahan BAB

Ini bisa terjadi karena ia keasyikan bermain, merasa malu menggunakan toilet umum, atau pernah mengalami sembelit sebelumnya dan BAB jadi menyakitkan sehingga ia trauma.

Tidak suka toilet training

Saat Si Buah Hati terlalu awal diperkenalkan dengan toilet training dan ia merasa tidak siap melakukannya, maka ia menjadi enggan untuk BAB sebagai bentuk pemberontakan.

Perubahan lingkungan, cuaca, dan rutinitas

Perubahan-perubahan ini dapat membuat Si Buah Hati stres dan tidak nyaman sehingga keinginan untuk BAB menjadi hilang.

Kurang beraktivitas

Jika Si Buah Hati lebih banyak berperilaku kurang aktif, seperti duduk dan tiduran, dan jarang melakukan aktivitas intens seperti olahraga, maka kemungkinan besar ia akan mengalami sembelit.

Sedang sakit atau mengonsumsi obat-obatan

Ada beberapa jenis penyakit dan obat-obatan yang berpengaruh ke sistem pencernaan, membuat ia menjadi susah BAB.

 

Cara Mengatasi Anak Susah BAB

Cara yang paling tepat untuk mengatasi sembelit adalah mengatasi penyebabnya. Beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:

Memberinya buah-buahan pencahar

Buah-buahan yang mengandung sorbitol bisa menjadi pilihan untuk membantu Si Buah Hati cepat BAB, karena sorbitol membantu pergerakan usus dan melunakkan feses. Buah-buahan tersebut di antaranya adalah pir, anggur, buah-buah berry, apel, alpukat, dan plum. Bunda juga bisa memberikannya pepaya karena terdapat enzim papae yang melancarkan BAB.

Baca Juga: Susu yang Baik untuk Pertumbuhan

Memberinya banyak air putih

Cairan akan membantu membuat feses menjadi lebih lunak sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Ajak ia bergerak dengan intens

Bunda bisa mengajaknya berjalan kaki, senam mengikuti gerakan di video-video di internet, atau bermain yang membutuhkan aktivitas fisik seperti kejar-kejaran, bermain bola, atau bermain di taman bermain. 

Memberinya probiotik

Jika diperbolehkan oleh dokter anak, maka Bunda bisa memberikan Si Buah Hati makanan dan minuman yang mengandung probiotik, misalnya yoghurt, keju, tempe, roti sourdough, atau susu yang diperkaya denganprobiotik. Perhatikan juga jadwal minum susu anak 3 tahun. 

Semangati untuk mencoba BAB

Bunda bisa memintanya untuk ke toilet setiap habis makan dan mencoba untuk BAB. Untuk memudahkan feses keluar, Bunda bisa menaruh bangku kecil di bawah kakinya saat ia duduk di WC dan menunggu 5-10 menit. Temani dan semangati dia; jika berhasil, berikan apresiasi ringan seperti pelukan atau stiker kesuksesan.

Manfaat Susu untuk Melancarkan Pencernaan

Saluran pencernaan merupakan salah satu organ penting yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, serta kesehatan Si Buah HatiSaluran pencernaan yang sehat dapat mencerminkan kesehatan secara umum. Keberadaan mikrobiota khususnya probiotik baik di saluran cerna diketahui memberikan manfaat baik untuk kesehatan.

Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan saluran pencernaan Si Buah Hati adalah dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama hari-hari pertama anak hidup di dunia hingga usia anak enam bulan. Selain itu, pemberian ASI tetap dilanjutkan bersamaan dengan pemberian MPASI yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati. 

Di usia 1 tahun ke atas, Si Buah Hati bisa mulai berikan susu yang diperkaya dengan probiotik dan produk susu terfermentasi seperti yogurt dan kefir, karena terbukti dapat mempengaruhi mikrobiota usus yang memberi manfaat untuk tubuh manusia. 

Anak-anak cenderung mengonsumsi makanan yang kurang bervariasi dibandingkan orang dewasa. Susu terfortifikasi dapat menjadi alternatif yang nyaman untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup saat mereka tumbuh. 

Susu memiliki kandungan nutrisi baik seperti kalsium, protein, omega-3, omega-6 hingga probiotik yang baik untuk pencernaanSejumlah kandungannya seperti vitamin D dan kalsium dapat memperkuat tulang. Inilah mengapa sering kali disebut sebagai susu peninggi badan anak 3 tahun.

Susu juga mengandung lemak baik untuk Si Buah Hati. Lemak dalam susu menyediakan kalori serta vitamin esensial untuk anak. Lemak susu juga memiliki pengaruh dalam perkembangan otak Si Buah Hati.

  

Kandungan Susu yang Baik untuk Pencernaan

Probiotik

Susu yang mengandung probiotik telah terbukti ilmiah dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa susu yang diperkaya probiotik sangat efektif untuk mendukung mikrobiota dalam usus. Probiotik adalah bakteri hidup yang bermanfaat (bakteri baik) untuk sistem pencernaan manusia karena mampu menjaga kesehatan saluran cerna. Probiotik membantu tubuh mengganti bakteri-bakteri  baik dalam usus saat terganggu karena penyakit atau pengobatan. 

Prebiotik

Susu dengan prebiotik tidak hanya baik untuk kesehatan pencernaan tapi juga memiliki sifat antidiabetes, antihipertensi, hingga meningkatkan imunitas. Prebiotik adalah serat pangan yang membantu pertumbuhan bakteri  baik di dalam sistem pencernaan. Hal ini membuat sistem pencernaan bekerja dengan lebih lancar dengan menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di saluran cerna manusia.

Selain memberikan susu untuk melancarkan pencernaan, pastikan Si Buah Hati mendapatkan cukup serat dari makanannya, minum air putih yang cukup, rutin melakukan aktivitas fisik, serta tidak menunda jika ada tanda-tanda ingin BAB.

Image Article
gambar anak mules
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Kesehatan Si Buah Hati dan Matanya dengan Vitamin A

Published date

Orang tua merasa perlu untuk terus bersikap tenang apalagi saat membiarkan Si Buah Hati bereksplorasi, terlebih saat ia bermain di luar ruangan. Bunda tak perlu khawatir, tetaplah yakin bahwa apa pun yang dilakukannya akan membawa dampak baik bagi proses tumbuh kembangnya. 

Selain memberikan pengawasan dan imbauan, hal yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati adalah perlindungan dari dalam. Termasuk memperhatikan asupan vitamin A-nya.

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kejadian balita kekurangan Vitamin A (retinol) mencapapai 24,3%. Sementara menurut World Health Organization (WHO), kekurangan vitamin A menimbulkan dampak negatif pada berkurangnya daya penglihatan, perkembangan kemampuan kognitif, dan proses belajar Si Buah Hati. Maka dari itu, pada tahapan usia 1+ ini, Bunda perlu menambahkan buah-buahan sumber vitamin A berikut ini tips kesehatan Si Buah Hati dengan melindunginya dalam menu makan sehatnya.

Anggur

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) menjelaskan dalam sekali makan perlu disajikan sayuran dan buah-buahan, di samping makanan pokok dan lauk-pauk. Salah satunya dengan menyajikan anggur. Di balik rasanya yang manis, buah anggur merupakan sumber Vitamin A. Menurut Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), setiap 100 gram buah anggur mengandung vitamin A sebanyak 7 mg.

Pepaya

Tidak jauh beda anggur, pepaya juga termasuk ke dalam buah yang banyak mengandung vitamin A. Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), setiap 100 gram buah pepaya mengandung vitamin A sebanyak 365 mg. Banyaknya kandungan vitamin A pada pepaya jangan sampai disia-siakan ya. Bunda dapat menyajikannya sebagai camilan segar kepada Si Buah Hati.

Apel

Apel digemari karena rasanya yang asam manis dan renyah. Tapi bukan hanya itu, kandungan nutrisi yang salah satunya adalah vitamin A, baik untuk melindungi permukaan mata Si Buah Hati. Menurut data yang ada pada DKBM, setiap 100 gram buah apel mengandung vitamin A sebanyak 90 mg. Vitamin A pada apel paling besar terutama pada bagian kulitnya. Maka dari itu, PGS menyarankan agar Bunda memberikan potongan buah apel tanpa membuang kulitnya kepada Si Buah Hati.

Bunda, baca juga artikel ini: Bunda, Ini Cara Mudah Agar Si Buah Hati Suka Sayuran

Mangga

Buah musiman ini banyak ditunggu para penggemarnya karena kandungan gizinya yang lengkap. Mangga memiliki tesktur yang lembut, sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh Si Buah Hati. Selain itu, buah berwarna kuning dan berserat ini juga menyimpan vitamin A yang melimpah. Menurut DKBM, 100 gram buah mangga mengandung vitamin A sebanyak 6 gram. Dari semua buah disebutkan sebelumnya, tentunya kandungan vitamin A buah mangga ini yang paling besar.

Jaga kesehatan Si Buah Hati, terutama daya penglihatannya, dengan memberikan buah-buahan sumber vitamin A ini dalam pola makannya sehari-hari. Bunda juga dapat melengkapi asupan bernutrisi dan seimbang Si Buah Hati dengan memberikan secara rutin DANCOW 1+. Selain  mengandung vitamin A, susu pertumbuhan ini juga mengandung Lactobacillus rhamnosus & Bifidobacterium longum, Serat Pangan Inulin, Vitamin C dan E, serta Selenium dan Zinc.

Image Article
Optimalkan Kesehatan Anak dan Matanya dengan Vitamin A
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Anak Susah Makan? Bunda Bisa Coba Cara Ini

Published date

Makin tinggi usia Si Buah Hati, maka tambah pula variasi makanannya. Bisa jadi, di masa ini Bunda berusaha keras untuk memenuhi nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati.

Yang paling mengkhawatirkan adalah kala Si Buah Hati mengalami susah makan. Seperti sering menutup mulut rapat-rapat atau melepeh makanan yang sudah masuk mulut. Untuk mengatasinya, Bunda pun berusaha ekstra keras membujuk Si Buah Hati untuk makan. Hingga proses makan membuat Bunda maupun Si Buah Hati sama-sama stres.

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab Si Buah Hati susah makan, antara lain dapat disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Contoh faktor fisik misalnya ada gangguan organ pencernaan atau bagian mulut yang mengalami sariawan atau tumbuh gigi. Sementara faktor psikis terjadi kala proses makan kurang menyenangkan atau makanan anak 1 tahun, baik secara rasa atau tampilan.

Masalahnya bila anak susah makan, bisa jadi kebutuhan nutrisi dan gizinya tidak akan tercukupi. Kalau sudah begini, bisa jadi proses pertumbuhan dan eksplorasi Si Buah Hati akan terganggu. Tetapi Bunda jangan khawatir. Berikut ada beberapa cara mengatasi anak susah makan dari dokter spesialis anak, dr. Soedjatmiko, SpA(K), M.Si.:

Perhatikan kesehatan mulut dan gigi Si Buah Hati

Ketika Si Buah Hati mulai rewel kala makan, baiknya Bunda mencari tahu apa yang terjadi pada rongga mulut, gusi, dan giginya. Apakah semua dalam kondisi normal, tengah tumbuh gigi, atau mengalami sariawan. Kemudian, berikanlah makanan yang sesuai dengan daya tampung mulut dan kemampuan gigi untuk mengunyah.

Hindari Porsi Banyak Sekaligus

Saat Bunda mendekati Si Buah Hati untuk makan, usahakan menghidangkan makanan dalam piring kecil. Jangan langsung membawa makanan dalam piring besar karena secara psikologis akan membebani Si Buah Hati bila harus menghabiskan seluruhnya. Sementara sajian dalam piring yang mini akan membuat Si Buah Hati lebih santai karena berpikir jumlah makanan yang dihabiskan tidak banyak.

Bunda juga bisa membujuk Si Buah Hati seperti “ Ayo dihabiskan, piringnya kan kecil,” atau “Siapa bilang makanannya banyak, ini kan piringnya kecil”. Bisa juga Bunda menghidangkan makanan dalam piring yang dipilih Si Buah Hati sendiri, sehingga lebih bersemangat menyantap menyantapnya.

"Perhatikan pula jarak waktu antara makan besar, ngemil, dan minum susu. Jangan terlalu dekat dan jangan pula terlalu jauh. Memberikan susu pertumbuhan dan air putih juga sebaiknya diberi jeda waktu," kata dr. Soedjatmiko. "Sehingga Si Buah Hati tidak merasa kekenyangan dan menolak makan atau minum."

Jangan Berikan Makanan Manis Sebelum Makan

Sebaiknya Bunda menghindari pemberian makanan atau camilan manis menjelang waktu makan besar. Sebab makanan manis akan membuat Si Buah Hati merasa sudah “kenyang” sebelum saatnya makan. Untuk camilan, sebaiknya Bunda menyediakan aneka kudapan yang bergizi dan disukai Si Buah Hati. Misalnya bila Si Buah Hati suka puding susu dingin atau martabak telur mini, tidak ada salahnya kedua menu itu dibuat camilan yang bisa dinikmati Si Buah Hati kapan saja.

Berikan Menu Sesuai Selera Si Buah Hati

Agar menu yang Bunda tawarkan tak selalu ditolak Si Buah Hati, ada baiknya Bunda menyiapkan makanan yang sesuai selera atau minatnya. Perhatikan juga tampilan warna, bau, dan rasa makanan bisa menggugah nafsu makan Si Buah Hati.

Biarkan Makan Sendiri

Seringkali Bunda merasa menyuapi adalah cara paling tepat bila Si Buah Hati susah makan. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, karena menyuapi bisa memastikan Si Buah Hati memakan makanannya secara sempurna. Tetapi, kenapa tidak sesekali Bunda biarkan Si Buah Hati makan sendiri? Biasanya makan sendiri, selain mengajarkan Si Buah Hati untuk mandiri, Bunda juga bisa melihat jenis makanan apa yang lebih disukai Si Buah Hati.

Jangan khawatir bila makanan jadi berantakan atau Si Buah Hati membutuhkan waktu lama, yang penting dia makan sendiri tanpa bujuk rayu Bunda.

Rajin Beri Pujian dan Kasih Sayang

Bunda, jangan ragu memberikan pujian kepada Si Buah Hati ketika makan. Kata-kata seperti “Nah, jagoan Bunda memang hebat, makannya habis,” atau “ Begitu dong… baru anak pintar,” harus sering dilontarkan sehingga mendorong Si Buah Hati untuk makan.

Memberikan makan dalam suasana penuh kasih sayang juga penting. Sebaiknya hindari nada mengancam atau membentak bila Si Buah Hati menolak makan. Cara-cara itu justru akan membuat Si Buah Hati makin antipati terhadap makanan. Sementara suasana positif seperti mengajak Si Buah Hati makan bersama, akan menularkan kebiasaan makan secara teratur.

Konsultasi ke Dokter

Kalau semua cara di atas tidak berhasil, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Sehingga Si Buah Hati mendapatkan gizi seimbang untuk tumbuh kembang dan eksplorasinya.

Image Article
Anak Susah Makan? Bunda Bisa Coba Cara Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off