4 Nutrisi Penting untuk Optimalkan Proses Belajar Si Buah Hati
11-11-2020
Si Buah Hati yang sudah memasuki usia prasekolah, masih akan terus berkembang otaknya dan akan mencapai 95% volume otak orang dewasa pada usia 6 tahun. Di usia ini juga, Si Buah Hati mampu menyerap informasi dua kali lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Terlebih lagi, di periode ini, umumnya Si Buah Hati sudah mulai masuk kelompok bermain untuk mengembangkan kemampuan mereka. Banyak hal yang memengaruhi kemampuan belajar Si Buah Hati dan semuanya saling berhubungan.
Namun demikian, kecerdasan dan intelegensi yang tinggi sangat menentukan keberhasilan proses belajar Si Buah Hati. Karena dengan kecerdasan yang tinggi Si Buah Hati akan mudah untuk memahami banyak hal dalam proses belajarnya. Selain itu kecerdasan otak juga akan memengaruhi emosi dan kemauan belajar.
Untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati, berikan nutrisi penting yang diperlukan untuk perkembangan otak mereka, seperti disampaikan oleh ahli gizi Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, MKes, berikut ini:
1. Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Energi merupakan hasil metabolisme dari zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Komposisi zat-zat gizi ini harus berada dalam jumlah seimbang agar otak mampu memproses informasi dan menerima rangsangan dari satu saraf ke saraf lain dengan cepat.
Anak yang kurang mengasup energi atau kelebihan asupan energi akan mudah mengantuk, kurang semangat, yang tentunya dapat mengganggu proses belajarnya, demikian menurut Georgia E. Hodgkin, Kepala Department of Nutrition and Dietetics, School of Allied Health Professions di Loma Linda University, California, dalam jurnal Nutrition and Academic Achievement, 2009.
2. DHA
Omega 3, atau disebut juga asam alfa-linoleat (ALA), akan membentuk DHA (asam dokosaheksaenoat) yang penting untuk perkembangan otak, demikian menurut G.J. Anderson dan W.E. Connor dalam artikelnya, Accretion of Fatty Acid Diet Suplement with DHA di The American Journal of Clinical Nutrition.
Asupan DHA yang cukup, yaitu 0,5% dari asupan energi, akan membantu anak berkonsentrasi dalam belajar sehingga bisa meningkatkan prestasi belajar di sekolah. DHA banyak ditemukan pada ikan laut. Minyak ikan mengandung DHA yang tinggi.
Penambahan minyak ikan pada menu makanan, termasuk susu, dapat membantu memenuhi kebutuhan DHA Si Buah Hati. Ada pun omega 3 dapat diperoleh dari bahan makanan hewani dan tanaman laut seperti alga, fitoplankton, seafood, ikan,dan minyak ikan.
Sedangkan omega 6 berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian seperti minyak bunga matahari, safflower, minyak kedelai, jagung, dan margarin.
3. Zat Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan anak untuk mendukung kemampuan belajarnya. Kekurangan zat besi akan memberikan efek biokimia, yaitu terjadi penurunan metabolisme oksidatif dan pengurangan massa otak sehingga mengakibatkan kelainan struktur dan fungsi otak. Keadaan ini terkait dengan gangguan daya ingat.
Menurut Paul Thomas, EdD, RD, di National Institutes of Health, Office of Dietary Supplements, zat besi juga merupakan substansi pembangun sel-sel darah merah yang berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan oksigen, kita akan cepat lelah. Kelelahan itu bisa memengaruhi segala sesuatu, dari fungsi otak hingga kemampuan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi.
4. Kolin
Kolin merupakan vitamin yang larut dalam air dan dikategorikan dalam kelompok vitamin B. Menurut Steven H. Zeisel dalam artikel A Brief History of Choline. Annals of Nutrition and Metabolism (2012), kolin diperlukan sebagai makanan otak pada anak-anak dan sangat penting untuk pengembangan daya ingat anak.
Asupan kolin dapat merangsang proses pelapisan lemak pada jaringan saraf, memperbaiki komunikasi saraf dengan otot, dan meningkatkan neurotransmitter ke otak. Bahan makanan yang kaya akan kolin adalah kacang kedelai, kuning telur, kembang kol, tomat, susu, jagung, biji-bijian, dan lain sebagainya.
Untuk menakar apakah asupan nutrisi Si Buah Hati sudah terpenuhi atau belum, Bunda bisa mengatur isi dan porsi piring makannya. Seharusnya setiap kali makan Si Buah Hati harus mengonsumsi karbohidrat seperti nasi/ jagung/ kentang; lauk seperti ikan/ ayam/ daging/ telur/ tahu/ tempe/ dan kacang-kacangan, juga aneka ragam sayuran dan buah.
“Sederhananya, Bunda dapat membagi piring makan menjadi empat bagian. Jika ternyata salah satu bahan atau dua kelompok bahan tidak terpenuhi, artinya asupan nutrisi Si Buah Hati tidak terpenuhi,” tukas Rita.
Susu dapat membantu memenuhi asupan nutrisi penting tersebut. Karena, produk susu biasanya dilengkapi zat gizi tertentu seperti vitamin, mineral, dan lemak esensial agar kualitasnya lebih baik.
Pastikan Bunda mengetahui kebutuhan nutrisi yang sesuai untuk usia Si Buah Hati. Pilih susu yang mengandung omega 3, omega 6, dan kolin, untuk membantu mengoptimalkan proses belajar Si Buah Hati.
Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.