Sehatkan Otak Si Buah Hati dengan Pola Makan dan Gizi yang Tepat
11-11-2020
Saat memasuki usia toddler, Si Buah Hati sudah bisa menyantap beragam menu makanan dan minuman. Bukan hanya makanan pokok, tapi juga beragam camilan. Bahkan, beberapa anak lebih memilih camilan atau susu, ketimbang makan besar.
Menurut ahli nutrisi dari RSCM Jakarta, Dokter Saptawati Bardosono, Bunda boleh saja memberikan camilan dan susu kepadanya. Namun, tidak bisa membuat kedua sajian itu sebagai pengganti makanan pokok.
"Dalam sehari, anak harus menyantap beragam makanan. Dengan pola, tiga kali makan besar, dua kali camilan, dan dua kali minum susu," ujar dokter Saptawati.
"Jadwal makan Si Buah Hati juga harus berjarak. Sebaiknya, camilan atau susu diberikan 2-2,5 jam sebelum makan agar perut tidak kenyang ketika tiba jam makan."
Berdasarkan Ika Prasetya Aning dan Yohanes Kristianto dalam buku Jurnal Parenting, Si Buah Hati perlu mendapatkan asupan yang mendukung tumbuh kembang otak. Pola makan ini disebut dengan istilah The Brainy Diet yang melibatkan enam sumber gizi utama, yaitu sebagai berikut.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan “bahan bakar” untuk otak. Ini karena untuk bisa berpikir dan bekerja normal, otak memerlukan glukosa yang ada dalam karbohidrat. Bunda bisa rutin menyajikan sarapan untuk Si Buah Hati dengan memberikan karbohidrat kompleks. Misalnya, nasi (ada baiknya nasi merah), mie, kentang, pasta, bubur ayam, oatmeal, dan cereal. Tentunya dengan porsi yang pas baginya.
Karbohidrat kompleks ini memiliki rantai yang lebih panjang. Hal ini membuat proses mencernanya lambat dan pelepasan glukosa atau energi dalam darah pun dilakukan secara bertahap sehingga lebih lama. Karena itu, Si Buah Hati tetap memiliki cadangan energi lebih banyak untuk beraktivitas sepanjang hari.
Folat
Folat adalah jenis vitamin B9 yang berfungsi sebagai nutrisi otak anak agar cerdas dan membantu sistem susunan saraf bekerja dengan baik. Kekurangan folat bisa menyebabkan berbagai masalah dalam perkembangan syaraf otak Si Buah Hati.
Bahkan, kebutuhan asupan folat harus dipenuhi Bunda sejak ia masih dalam kandungan. Karena itu, pastikan Bunda selalu memberikan jenis makanan sehat bervariasi yang kaya akan folat. Misalnya, melon, pisang, jus jeruk, stroberi, lemon, bayam, asparagus, kacang kering, kacang polong, cereal, dan nasi.
Lemak
Lemak merupakan “si penyusun” otak. Dalam buku The Baby Book, Martha Sears dan William Sears menuliskan bila 60% susunan otak manusia terdiri dari lemak. Tahukah Bunda, minyak ikan memiliki manfaat bagi perkembangan otak sebab berfungsi untuk menghubungkan sinyal antarsel, juga memperbaiki serta mengganti sel-sel otak yang rusak. Bunda bisa mendapatkan omega-3 dari ikan sarden, salmon, tuna putih, dan makarel.
Protein
Protein berfungsi untuk daya ingat dan konsentrasi. Sedangkan, karbohidrat merupakan sumber energi. Namun, seiring dengan padatnya aktivitas Si Buah Hati, karbohidrat yang diserap tubuh akan semakin berkurang sehingga menyebabkan ia kehilangan konsentrasi. Untuk itulah, dia membutuhkan sumber protein agar tetap bisa berkonsentrasi.
Penuhi kebutuhan protein Si Buah Hati sebagai bahan baku pertumbuhan zat kimia di dalam otak yang berfungsi untuk mengendalikan daya pikir kritis, ingatan, dan konsentrasi. Karena itu, Bunda harus perhatikan porsi makan anak dengan seporsi makanan sehat lengkap karbohidrat dan protein. Nutrisi ini bisa didapatkan dari kacang-kacangan, telur, daging, dan susu.
Zat Besi
Zat besi berguna untuk rentang perhatian. Si Buah Hati butuh cukup zat besi untuk menghasilkan hemoglobin atau sel darah merah yang berguna mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Selain itu, zat besi memiliki efek khusus bagi neurotransmitter, yang berfungsi mengatur rentang daya perhatian otak.
Kurang zat besi berakibat kurang baik pada area otak yang berperan dalam pembentukan perilaku dan kemampuan kognitif. Untuk sumber zat besi ini, Bunda memperoleh dari gandum, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, daging, unggas, serta pasta gandum.
Air
Air berfungsi untuk menjernihkan pikiran. Bunda. Karena itu hati-hati bila si Kecil terkena dehidrasi. Ini karena ia bisa mengalami pusing dan kelelahan akut, sehingga bisa merusak daya konsentrasi dan proses belajarnya.
Dalam sehari, sebaiknya Bunda membiasakan Buah Hati minum air putih 5-6 gelas perhari. Tambah porsi minum air bila ia lebih banyak beraktivitas di luar ruangan. Pilihlah air putih atau jus buah murni untuk dia, ya, Bunda. Hindari minuman bersoda karena akan membuatnya terkena dehidrasi.
Untuk melengkapi pertumbuhan dan perkembangan otak Si Buah Hati, Bunda bisa menambahkan pelengkap nutrisi, seperti susu DANCOW 1+ Nutritods. Produk susu pertumbuhan ini dibuat untuk anak usia toddler (1-3 tahun). Pelengkap gizi Si Buah Hati ini mengandung 0 gram sukrosa, kaya kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin, mikronutrien, serta Lactobacillus rhamnosus. Ketika gizi Buah Hati tercukupi, perkembangan otaknya pun dapat berjalan lancar.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.