A Bond of Trust: Bagaimana Membangun Kelekatan Emosional dengan Si Buah Hati?

Published date

Kelekatan emosional antara Bunda dan Si Buah Hati adalah aspek penting yang harus dibangun sedini mungkin. Kelekatan tersebut akan menjadi cermin baginya saat berhubungan dengan orang lain. Lantas, apa yang perlu Bunda lakukan?

 

“Hanya dua hal abadi yang kita berikan kepada anak-anak kita, yaitu akar dan sayap” - Johann Wolfgang

 

Bunda adalah sosok yang sangat signifikan bagi Si Buah Hati. Bahkan, sebelum Si Buah Hati melihat dunia dan bertemu dengan banyak orang, ia telah membangun interaksi dengan Bunda dari dalam kandungan. Hingga Si Buah Hati lahir dan tumbuh dewasa, pengalaman-pengalaman  bersama  Bunda  tidak  akan  tergantikan.  Pengalaman tersebut seperti akar yang kuat dan kokoh, menjadi pondasi Si Buah Hati untuk tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan gembira.

 

Sebagai pengasuh utama, Bunda adalah tempat pertama bagi Si Buah Hati belajar tentang hubungan. John Bowlby (1958), seorang tokoh di dunia psikologi, menyatakan bahwa kelekatan hubungan antara Bunda dan Si Buah Hati di usia awal perkembangan, akan memprediksi pola hubungan Si Buah Hati dengan orang lain di masa mendatang. Hubungan yang erat dan harmonis antara Bunda dan Si Buah Hati, akan meningkatkan rasa aman dan percaya diri Si Buah Hati, sehingga Ia menjadi lebih kompeten dalam membangun relasi sosial. Sebaliknya, bila hubungan tidak terjalin baik, maka Si Buah Hati cenderung merasa cemas dan kurang kompeten dalam relasi sosial, sehingga Ia sulit untuk dekat dengan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk membangun kelekatan hubungan yang kuat sedini mungkin (Frothingham & Legg, 2019).

 

Kelekatan tersebut tidak hanya terbentuk dari aktivitas apa yang Bunda lakukan bersama Si Buah Hati, tetapi juga dari ikatan emosional yang terjalin saat keduanya berinteraksi. Bunda perlu membangun kelekatan emosional yang melibatkan kenyamanan, kesenangan, dan perasaan aman.

 

Yuk simak tips membangun kelekatan emosional bersama Si Buah hati!

  1. Hadir 100%

Tips ini adalah yang paling penting dan dan mendasar. Saat berinteraksi dengan Si Buah Hati, buatlah interaksi tersebut menjadi sangat optimal. Investasikan waktu bersama Si Buah Hati, simpan dahulu gadget dan jauhkan diri dari distraksi. Bunda perlu sungguh-sungguh memberikan perhatian pada Si Buah Hati, sehingga Ia tidak merasa diabaikan. Ikatan emosional akan terjalin saat Bunda mampu bersikap sensitif  dan  responsif  terhadap  kebutuhan  Si  Buah  Hati  (Cassidy,  Jones,  &  Shaver, 2013).

 

  1. Kontak Mata

Saat Bunda bersama dengan Si Buah Hati, tatap matanya. Tunjukkan bahwa Bunda benar-benar hadir dan siap untuk memenuhi segala kebutuhan Si Buah Hati. Kontak mata akan membuat Si Buah Hati merasa lebih tenang, Ia tahu bahwa dirinya aman saat berada di dekat Bunda.

 

  1. Sentuhan

Sentuhan memiliki manfaat yang sangat ajaib. Ekspresikan rasa sayang Bunda melalui sentuhan fisik seperti memeluk, mengelus kepalanya dengan kasih, atau menggenggam tangannya dengan hangat. Sentuhan ini akan menciptakan bonding dan ikatan emosional antara Bunda dan Si Buah Hati.

 

  1. Ajak Bicara

Tanyakan pada Si Buah Hati, bagaimana perasaannya saat ini? Bantu Ia mengenali setiap dinamika yang terjadi dalam hidupnya. Ketika Si Buah Hati berhasil melakukan sesuatu, berikan apresiasi. Ketika Si Buah Hati gagal, berikan Ia ruang aman untuk berekspresi. Dengan begitu, Si Buah Hati akan menganggap Si Buah Hati sebagai rumah, yang penuh cinta dan kasih sayang.

 

Membangun kelekatan emosional dengan anak membutuhkan proses, semuanya tidak berlangsung secara instan. Untuk itu, Bunda perlu sabar, konsisten, dan secara terus menerus  menginvestasikan waktu bersama Si Buah Hati, ya!

 

Selain membangun hubungan emosional yang baik, pastikan juga kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi. Nah, Bunda dapat melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati sesuai tahapan usianya dengan DANCOW Nutritods.

 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

 

Referensi

Bowlby, J. (1958). The nature of the child’s tie to his mother. International Journal of Psychoanalysis, 39, 350–373.

Cassidy, J., Jones, J., & Shaver, P. R. (2013). Contributions of attachment theory and research: A framework for future research, translation, and policy. Development and Psychopathology, 65, 1415–1434.

Frothingham, S., & Legg, T. J. (2019). What Is Secure Attachment and How Do You Develop One with Your Child?. Diakses dari https://www.healthline.com/health/secure-attachment-2.

Image Article
A Bond of Trust: Bagaimana Membangun Kelekatan Emosional dengan Si Buah Hati?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memahami dan Mengatasi Masalah Atensi Si Buah Hati di Kelas

Published date

Penting bagi orang tua untuk memahami ciri ciri tumbuh kembang anak saat memasuki usia prasekolah. Salah satu aspek tumbuh kembang yang perlu untuk diperhatikan adalah bagaimana Si Buah Hati dapat memberikan perhatian atau atensi pada aktivitas yang diberikan di kelas. Saat mengamati anak di kelas, beberapa orang tua menemukan Si Buah Hati justru sibuk bermain sendiri atau tidak memperhatikan gurunya. Saat melihat perilaku tersebut, Bunda saja berpikir, “Jangan-jangan anakku punya masalah fokus nih”. Sebelum melangkah lebih lanjut, Bunda dan Ayah bisa mencoba untuk mengenali proses Si Buah Hati dalam memberikan atensi terlebih dahulu.

 

Perilaku yang secara umum perlu untuk Bunda dan Ayah perhatikan untuk melihat tingkat atensi anak adalah tingkat keaktifannya, seberapa mudah mereka teralihkan, dan kemampuan mengontrol dorongan atau keinginan. Kemampuan anak dalam memberikan atensinya berkaitan dengan profil kemampuan kognitifnya dan karakteristik emosionalnya (Ruff, Capozzoli, & Weissberg, 1998). Proses atensi Si Buah Hati bisa dipengaruhi oleh kesesuaiannya dengan gaya belajar tertentu (misalnya: lebih senang mengamati atau sambil beraktivitas) dan juga kemampuannya dalam mengendalikan dorongan atau keinginan. Setiap anak bisa memiliki proses atensi yang berbeda-beda, tergantung pada profil mereka masing-masing.

 

Karena setiap anak memiliki karakter sesuai dengan profil mereka masing-masing, berikut maka terdapat beberapa penyebab anak sulit memberikan atensi yang perlu diperhatikan dan cara mengatasinya (OxfordLearning, 2018):

  1. Kurang terlatih untuk memberikan atensi dalam rentang yang cukup lama. Beberapa anak membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan kegiatan di kelas yang mulai lebih terstruktur  dari  kegiatan  sehari-harinya.  Agar  Bunda  dapat  mengatasi  hal  ini  maka Si Buah  Hati  dapat  dibiasakan  memiliki  kegiatan  semi-terstruktur  di  rumah,  misalnya memiliki jadwal harian di rumah yang bisa didiskusikan bersama anak lalu menggambarkan atau menuliskannya di sebuah papan agenda.

  2. Ketika anak kurang termotivasi, dorongan untuk memberikan perhatian terhadap kegiatan menjadi lemah sehingga semakin mudah untuk terdistraksi oleh hal lain dianggap lebih menarik perhatiannya. Selama di rumah Bunda bisa mencoba mengamati kegiatan-kegiatan yang lebih disukai anak, lalu ceritakan lah kepada guru di kelas. Misalnya Si Buah Hati lebih tertarik mengamati binatang, dibanding menggambar.

  3. Pada  masa  tumbuh  kembangnya  setiap  anak  memiliki  potensi  masing-masing yang berpengaruh pada gaya belajarnya. Misalnya ada anak yang cocok dengan kegiatan melibatkan banyak gambar dan yang lebih nyaman terlibat aktivitas langsung. Ketidaksesuaian gaya belajar bisa saja membuat Si Buah Hati kesulitan menyerap informasi sehingga terkesan enggan mengikuti instruksi dan berkonsentrasi. Dalam mengatasi hal ini Si Buah Hati bisa diajak mengembangkan potensi melalui gaya belajar yang sesuai dengan potensinya. Setelah pondasi kemampuannya terbentuk, baru secara perlahan bisa dikombinasikan dengan gaya lain secara bertahap

  4. Perkembangan sosial-emosi sebagai salah satu dari ciri-ciri tumbuh kembang anak juga memiliki peran terhadap kemampuan anak dalam memberikan atensi. Jika Si Buah Hati memiliki masalah kecemasan, kesulitan beradaptasi, dan masalah keluarga lainnya yang memengaruhi kondisi emosionalnya, maka hal tersebut bisa mendistraksi dirinya dari kegiatan di kelas. Setiap masalah emosional pada anak memiliki prosesnya masing-masing, sehingga akan lebih baik jika orang tua berkonsultasi dengan ahli dan bekerja sama dengan guru. Si Buah Hati bisa saja memerlukan penyesuaian di awal terlebih dahulu dengan pendekatan secara individual oleh guru, agar kemudian perlahan dapat beradaptasi dengan baik.

  5. Kesulitan belajar seperti masalah pemusatan perhatian, persepsi visual, perkembangan bahasa, dan perkembangan kognitif bisa juga terjadi. Kondisi ini membuat anak kesulitan untuk berkonsentrasi, mengikuti instruksi, dan mengikuti proses pembelajaran. Pada kasus seperti ini alangkah baiknya jika orang tua berkonsultasi dengan ahli sejak dini agar dapat memulai perencanaan penanganan.

 

Memahami proses atensi sebagai salah satu ciri-ciri tumbuh kembang anak menjadi sangat penting bagi orang tua. Bunda dan Ayah dapat mengamati dan mengenali bagaimana Si Buah Hati dalam memberikan atensi sejak dari rumah. Setiap amatan akan membantu orang tua dan guru untuk berkolaborasi dalam memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan potensi dan kesulitan masing-masing anak. Jangan ragu untuk melibatkan profesional agar Si Buah Hati dapat bertumbuh secara optimal dengan aman. Selain itu, pastikan Si Buah Hati mendapatkan nutrisi harian secara optimal. Nah, untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya, Bunda dapat memberikan DANCOW Nutritods sesuai tahapan usianya.

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

 

Referensi

Ruff, H.A., Capozzoli, M., & Weissberg, R.P. (1998). Age, individuality, and context as factors in sustained visual attention during the preschool years. Developmental psychology, 34 3, 454-64 .

OxfordLearning. (2018). 10 Reasons Your Child Can’t Concentrate in School (That Aren’t ADD). Retrieve 23 December 2021 from https://www.oxfordlearning.com/why-cant-my-child-focus/

Image Article
Memahami dan Mengatasi Masalah Atensi Si Buah Hati di Kelas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Anak Makan Sendiri agar Mandiri

Published date

Duh aku gak mau nyuruh anakku makan sendiri. Pasti bikin berantakan. Udah gitu, lama lagi makannya!” Apakah kata-kata ini sering terlintas di pikiran Bunda? Mendampingi anak yang sedang belajar makan sendiri memang merupakan salah satu masa yang melelahkan. Makanan yang dilempar, lantai yang jadi kotor, dan makanan yang tidak kunjung habis karena tidak dikunyah menjadi pemandangan sehari-hari  saat Bunda menemani Si Buah Hati makan. Mungkin seringkali Bunda mengambil jalan pintas dengan menyuapi Si Buah Hati agar segalanya bisa cepat selesai  dan rumah tidak kotor. Namun, Bunda tidak bisa terus menerus menyuapi Si Buah Hati, kan? Akan ada masanya dimana Si Buah Hati sudah harus bisa makan tanpa dibantu. Bagaimana ya cara mengajarkan anak makan sendiri? Yuk, simak artikel berikut ini.

 

Ajarkan Anak di Usia yang Tepat

Tahap awal yang perlu Bunda lakukan agar Si Buah Hati berani makan sendiri adalah mengajarkan Si Buah Hati di usia yang tepat. Terlalu awal mengajarkan Si Buah Hati akan membuatnya merasa  tertekan  sehingga  berisiko  membuat  Si  Buah  Hati  menghindari aktivitas makan. Nah, kapan ya usia yang tepat ini?  Salah satu cara mengajarkan anak makan makan sendiri saat ia sudah mampu duduk tanpa  dibantu. Hal ini terjadi saat Si Buah Hati berusia 8 hingga 12 bulan. Di rentang usia ini, Bunda dapat memberikan finger foods, yaitu makanan  yang  mudah  digenggam.  Hal  ini  berkaitan  dengan  perkembangan  motorik  halus Si Buah Hati,  dimana  idealnya  ia  sudah  mulai  menggunakan  ibu jari dan jari telunjuknya untuk mengambil makanan sendiri. Perkembangan motorik halus Si Buah Hati akan terus berkembang. Memasuki usia 1  tahun,  Si  Buah  Hati  sudah  lebih  kuat  menggenggam sehingga ia dapat mulai menggunakan  sendok  untuk  makan.  Nah,  di  usia  ini  lah  inilah Bunda dapat lebih sering mendorong Si Buah Hati  untuk  makan  sendiri  (Marotz  &  Allen, 2013). Selain sejalan dengan tahap perkembangan motorik  halus,  mendorong anak untuk makan sendiri di sekitar usia ini juga sesuai  dengan  tugas  perkembangan  sosio-emosional anak di usia yang sama.

 

Berikan Kesempatan pada Anak

Dari perspektif perkembangan sosio-emosional, di usia 18 bulan hingga 3 tahun, anak mulai merasa mampu melakukan berbagai hal secara mandiri. Kunci dari perkembangan anak di tahapan  usia  ini  adalah  kesempatan  untuk  mencoba  menjalani  rutinitas  sehari-hari, termasuk makan sendiri (Marotz & Allen, 2013). Saat memberikan anak kesempatan untuk makan sendiri, artinya Bunda membiarkan Si  Buah  Hati  makan  sendiri  tanpa  memberikan kritik berlebihan terkait perilaku makannya (Crystal Karges Nutrition,  2019).  Sebenarnya, dengan mengamati perilaku makan Bunda, anak sudah  memahami  perilaku  makan  yang benar. Akan tetapi, masih terbatasnya kemampuan motorik membuat  Si  Buah  Hati menampilkan perilaku makan yang kita nilai kurang baik (Marotz & Allen, 2013). Kesempatan yang Bunda berikan  kepada  Si Buah Hati untuk dapat makan sendiri akan membuat Si Buah Hati yakin akan kemampuannya. Dampak jangka panjang dari hal ini adalah Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Sebaliknya, apabila Bunda cenderung melarang, Si Buah Hati akan tumbuh menjadi anak yang peragu (Marotz & Allen, 2013).

 

Percaya pada Anak

Pertanyaan yang berikutnya muncul adalah “Gimana ya biar berani kasih kesempatan buat anak? Takut deh kalau nanti tersedak. Atau jarinya luka kena garpu!” Jawaban dari pertanyaan ini merupakan poin terpenting dari apapun yang kita lakukan dalam mengasuh anak, yaitu rasa percaya (trust). Rasa percaya yang Bunda berikan secara tidak langsung akan dirasakan Si Buah Hati, dan memengaruhi tindakan mereka (Crystal Karges Nutrition, 2019). Saat Si Buah Hati merasa Bunda percaya kepadanya, ia akan terdorong untuk berani melakukan hal yang Bunda minta. Akan tetapi, saat Si Buah Hati merasakan keraguan Bunda, ia pun akan ikut menampilkan keraguan. Untuk mengurangi keraguan Bunda membiarkan Si Buah Hati makan sendiri, Bunda perlu percaya bahwa kemampuan untuk makan merupakan salah satu kemampuan bawaan pada anak. Artinya, anak pasti dapat menguasai kemampuan ini. Bunda juga perlu percaya bahwa kemampuan anak  untuk makan sendiri akan semakin baik seiring dengan kesempatan yang mereka peroleh (Crystal Karges Nutrition, 2019). Ingat, practice makes perfect!

 

Membiarkan anak makan sendiri mungkin membuat lantai kotor atau memperlambat waktu makan. Namun, membiasakan anak makan sendiri merupakan salah satu hal yang dapat membentuk anak menjadi pribadi yang percaya diri. Sebelum membiasakan anak untuk makan sendiri, Bunda perlu percaya bahwa Si Buah Hati pasti dapat makan dengan baik. Selain itu, Bunda juga dapat melengkapi kebutuhan nutrisinya dengan DANCOW 1+ Nutritods setiap hari.

 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Jadi, sudah siapkah Bunda memberikan cara mengajarkan anak makan sendiri?

 

 

Referensi:

Crystal Karges Nutrition (2019). Healthy Kids: How to Raise Confident and Competent Eaters. Retrieved December 21, 2021 from https://www.crystalkarges.com/blog/healthy-kids-how-to-raise-confident-and-competent-eaters

Marotz, L. R., & Allen, K. E. (2013). Developmental profiles: Pre-birth through twelve. Wadsworth: Cengage Learning.

Image Article
Minta Anak Makan Sendiri? Siapa Takut!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Belajar Membaca Cepat dan Menulis Tepat

Published date

Saat melihat Si Buah Hati semakin mendekati usia sekolah formal, biasanya mulai muncul pikiran dalam benak orang tua “Si kecil sudah mau sekolah, apa dulu yang harus disiapkan ya?atau bisa juga “Gimana ya biar si kecil bisa cepat baca-tulis?”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, banyak orang tua bereksplorasi untuk menemukan  cara  yang tepat untuk membuat Buah Hatinya segera lancar membaca dan menulis. Belajar menulis dan membaca memang sebaiknya dikenalkan kepada Si Buah Hati sejak dini. Akan tetapi, penting sekali untuk menentukan persiapan dan langkah tepat agar Si Buah Hati dapat percaya diri mengeksplorasi kemampuannya dalam menulis dan membaca. Kesan pertama yang menyenangkan pada aktivitas menulis dan membaca menjadi penting terhadap motivasi Si Buah Hati agar siap bereksplorasi.

 

Sebagai awalan, Bunda perlu memahami terlebih dahulu  bahwa  di  dalam  proses  belajar membaca dan menulis menjadi cara yang penting bagi Si Buah Hati untuk dapat berekspresi (Saracho, 2017). Perkembangan Si Buah Hati diawali dengan cara mengekspresikan diri melalui coret-coretan dan gambar, sehingga wajar sekali jika Bunda dan Ayah melihat Si Buah  Hati membuat coretan yang terkesan asal di dinding, kertas, atau media lainnya. Hal tersebut menunjukkan  bahwa  mereka  sudah  berada  tahapan  awal  dalam  belajar  membaca   dan menulis  (Mackenzie,  2011).  Selanjutnya  yang  perlu  Bunda  pahami  adalah   bagaimana membuat  kegiatan  mengekspresikan  diri  tersebut  menjadi  semakin  menyenangkan  bagi  Si Buah Hati.

 

Terdapat unsur motivasi yang penting Bunda dan Ayah kenali agar Si Buah Hati semakin senang untuk menulis dan membaca. Motivasi yang dimiliki Si Buah Hati akan berpengaruh pada keinginannya untuk melanjutkan, bertahan, dan mengembangkan diri dalam sebuah aktivitas (Wentzel, 2009). Cara yang biasanya dilakukan oleh orang tua dalam membangun motivasi anak dalam belajar menulis adalah memberikan reward, seperti stiker, mainan, atau pujian yang dapat disebut sebagai sumber motivasi eksternal. Hal tersebut merupakan hal yang baik, namun pada usia dini unsur motivasi internal menjadi bagian yang perlu dikembangkan. Sejumlah peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa pengalaman  yang  dapat meningkatkan motivasi seorang anak untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulisnya (Lepper, Corpus, & Iyengar, 2005). Pengalaman yang dimaksud dalam proses baca-tulis ini antara lain, membuat pilihan, mendapatkan tantangan, sesuai dengan kebutuhan, keterlibatan sosial, dan merasa berhasil.

 

Berikut tips yang bisa Bunda dan Ayah gunakan untuk meningkatkan motivasi internal Si Buah Hati agar semakin percaya diri dalam membaca dan menulis (Morrow, 2013):

  1. Ajak Si Buah Hati untuk membuat pilihan sendiri mengenai jenis kegiatan dan alat yang digunakan untuk membaca dan menulis. Hal ini membuat anak merasa bertanggung jawab, memiliki kontrol, dan memunculkan rasa percaya diri. Bunda bisa menawarkan pilihan yang sederhana, seperti menggunakan kertas, pensil, graphic art, dan sebagainya.

  2. Bunda dapat memberikan pilihan aktivitas baca-tulis yang menantang namun sesuai dengan kemampuan Si Buah Hati saat itu. Aktivitas yang terlalu  mudah terkadang kurang menarik untuk anak, namun yang terlalu sulit juga dapat membuat mereka frustasi. Oleh karena itu, Bunda dapat memastikan mengeksplorasi kemampuan Si Buah Hati terlebih dahulu, dan secara bertahap meningkatkan tantangannya agar semakin menarik.

  3. Aktivitas belajar membaca dan menulis juga akan semakin menarik dan efektif ketika dikaitkan dengan kebutuhan sehari-hari. Misalnya diajak menulis ucapan hari raya, mengenal dan membaca menu makanan, membuat rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya. Aktivitas ini dapat dimasukan di dalam permainan anak bersama dengan orang tua.

  4. Si Buah Hati juga dapat lebih  termotivasi  dengan  melakukan  aktivitas  baca-tulis bersama  dengan  teman-temannya.  Saat  melihat  teman-teman  seumurannya melakukan aktivitas yang serupa maka anak akan lebih terdorong untuk  terlibat  di dalamnya.

  5. Perasaan berhasil perlu untuk dimunculkan ketika melakukan sebuah mencoba membaca dan menulis. Setiap kemajuan perlu untuk diapresiasi, meski sebuah tugas belum diselesaikan secara tepat. Misalnya anak menulis bola menjadi bol, Bunda dapat menyampaikan kalau huruf  b-o-l sudah tepat. Lalu di saat yang bersamaan, Bunda dapat mengoreksi dengan memberitahu jawaban yang lebih lengkap.

 

Meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati untuk belajar menulis maupun membaca perlu disesuaikan kemampuan Si Buah Hati saat itu. Bunda perlu mengenal cara yang mereka kuasai untuk mengekspresikan diri melalui tulisan maupun kata-kata, agar tahu harus memulai dari kemampuan dasar yang mana. Penting sekali untuk  memulai  dari  hal  yang  mereka  kuasai terlebih dahulu agar rasa kepercayaan diri dapat terbentuk sejak awal.

 

Nah, selain memberikan stimulasi yang tepat agar Si Buah Hati bisa belajar membaca dan menulis dengan baik, lengkapi juga kebutuhan nutrisinya dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods diperuntukkan bagi anak Indonesia usia 5 tahun ke atas yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Referensi

Lepper, M. R., Corpus, J. H., & Iyengar, S. S. (2005). Intrinsic and extrinsic motivational orientations in the classroom: Age differences and academic correlates. Journal of Educational Psychology, 97 (2), 184–196.

Mackenzie, N. (2011). From drawing to writing: What happens when you shift teaching priorities in the first six months of school?. The Australian Journal of Language and Literacy, 34(3), 322-240.

Morrow, L. (2013). Literacy Development in the Early Years:Helping Children Read and Write 7th Edition. London: Pearson.

Saracho,   O.   N.   (2017).   Parents’   shared   storybook   reading–learning   to   read.   Early   Child Development and Care, 187(3–4), 554–567.

Wentzel,  K.  R.  (2009).  Students’  relationships  with  teachers  as  motivational  contexts.  In  K.  R. Wentzel & Wigfield,  A.  (Eds.),  Handbook of motivation at school (pp. 301 – 322 ). New York: Routledge/Tayor & Francis Group.

Image Article
Tips Bantu Si Buah Hati Siap Membaca dan Menulis
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Ajak Anak Beralih ke Sedotan Kertas Ramah Lingkungan!

Published date

Tahukah, Bunda? Kasih sayang Bunda juga dapat diwujudkan dengan mengajak Si Buah Hati lebih peduli dan merawat lingkungannya. Salah satu isu lingkungan yang sering dibicarakan adalah penggunaan plastik, khususnya mengenai dampak sedotan plastik bagi lingkungan. Bunda tentu ingin Si Buah Hati ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan turut mempelajari dampak yang diberikan dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup  sejak dini. Nah, salah satu cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Buah Hati mencintai lingkungannya adalah memilih produk yang mudah didaur ulang, seperti sedotan kertas ramah lingkungan, atau sedotan ramah lingkungan lainnya yang berbahan stainless atau bambu.

Bunda perlu juga menjelaskan kepada Si Buah Hati mengapa kita harus mengurangi hingga secara bertahap berhenti memakai sedotan plastik dan beralih ke sedotan kertas ramah lingkungan. Yuk, simak penjelasannya!

1. Mengedukasi Si Buah Hati untuk Menjaga Lingkungannya

Tahukah, Bunda? Si Buah Hati merupakan peniru ulung. Sejak bayi, ia memiliki kebiasaan meniru lingkungannya dan bagaimana orang-orang bereaksi. Nah, kebiasaan-kebiasaan baik yang terbawa hingga dewasa umumnya diperlihatkan dan diterapkan sejak Si Buah Hati masih kecil.

Oleh karena itu, ketika Bunda mengajari dan mencontohkan kebiasaan baik untuk menjaga lingkungan, ia pun akan meniru dan menjadikannya sebuah kebiasaan. Mulai dari membuang sampah di tempatnya, hingga mengurangi pemakaian sedotan plastik.

2. Mengurangi Sampah Plastik

 image

Bunda tentu sudah tahu ya, bahwa sampah plastik termasuk salah satu jenis sampah yang butuh waktu lama untuk terurai. Oleh karena itu, beralih ke sedotan kertas ramah lingkungan tentu dapat membantu mengurangi penggunaan benda-benda berbahan dasar plastik. Dengan begitu, Si Buah Hati dapat memulai perannya dalam mengurangi penggunaan sampah plastik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW FortiGro Instant untuk Anak Sekolah

3. Sedotan Kertas Lebih Mudah Terurai Dibanding Sedotan Plastik

image

Seperti yang diinfokan di atas, sampah plastik butuh waktu lebih lama untuk terurai dibanding sedotan kertas. Faktanya, sedotan plastik membutuhkan waktu 400-1.000 tahun untuk terurai sepenuhnya. Lalu, bagaimana dengan sedotan kertas?

Sampah kertas secara umum dapat terurai dalam waktu 2-6 minggu, tergantung dari jenis kertas, lokasi pembuangan sampah (apakah kering atau basah/lembap), dan organisme yang membantu penguraian sampahnya. Perbedaan durasi penguraian sampah ini menjadikan sedotan kertas menjadi jenis sampah yang lebih cepat terurai dibanding sedotan plasti, Bunda.

4. Banyak Pilihan Sedotan Ramah Lingkungan Lainnya Saat Sedotan Kertas Tak Tersedia

 image

Selain memilih sedotan kertas ramah lingkungan, Bunda juga dapat memilih sedotan ramah lingkungan lainnya yang terbuat dari kaca, stainless steel, maupun bambu. Bunda bisa memilih ketiga jenis sedotan ramah lingkungan ini bila produk yang hendak dikonsumsi tidak menyediakan sedotan kertas.  

Sedotan plastik, sedotan kaca, stainless steel, maupun bambu juga dapat digunakan berulang, lho. Jadi, bisa Bunda simpan di rumah untuk digunakan kembali. Bunda cukup mencucinya dengan sabun dan air mengalir seperti alat makan lainnya. Selain itu, Bunda bisa menggunakan sikat kecil untuk membersihkan bagian dalam sedotan yang biasanya diberikan bersamaan saat membeli sedotannya.

Wah, ternyata peduli dengan lingkungan bisa dimulai dari hal yang paling kecil terlebih dulu ya Bunda, yaitu mulai mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas ramah lingkungan maupun sedotan ramah lingkungan lainnya secara bertahap. Oleh sebab itu, Bunda bisa mulai memilih produk yang menggunakan sedotan kertas, seperti DANCOW FortiGro kemasan UHT. Ya, Bunda, kini DANCOW FortiGro kemasan UHT hadir dengan sedotan kertas ramah lingkungan untuk turut mendukung gerakan pengurangan sampah plastik. Selain hadir dengan sedotan kertas, DANCOW FortiGro UHT juga tersedia dalam rasa Cokelat dan Stroberi yang disukai Si Buah Hati.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, dukung Si Buah Hati mencintai lingkungannya dengan mulai menggunakan sedotan kertas ramah lingkungan.

Image Article
Sedotan kertas ramah lingkungan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Trik Siapkan Kreasi Menu Sarapan Pagi Si Buah Hati Sebagai Persiapan untuk Belajar Seharian

Published date

Sarapan merupakan waktu makan terpenting bagi Si Buah Hati, mengingat melewatkan sarapan dapat memengaruhi pola makannya secara keseluruhan. Mulai dari keinginan makan camilan atau snack berlebih, hingga jam makan yang kurang teratur. Oleh karena itu, Bunda dapat menyiapkan menu sarapan pagi anak yang bernutrisi dan tetap menggugah selera makannya dengan berkreasi dengan makanannya, sehingga momen sarapan pun menjadi lebih menyenangkan, meskipun hanya menu sarapan sederhana.

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, anak usia sekolah yang berumur 6 tahun, membutuhkan 1440 energi yang didampingi dengan 25 gram protein, 50 gram lemak, 220 gram karbohidrat, 20 gram serat, 1450 ml air, vitamin A, D, E, K, B12, C, dan mineral. Semua kebutuhan tersebut bisa dipenuhi lewat menu sarapan pagi anak.

Cukupnya asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Si Buah Hati di pagi hari bisa membantunya untuk melakukan segala aktivitas dengan baik.  Sayangnya terkadang anak sulit untuk mau sarapan di pagi hari, untuk itu Bunda perlu memberikan momen yang menarik agar Si Buah Hati mau memakan sarapannya.

Di Jepang ada sebuah seni bermain dengan makanan yang disebut mamagoto. Bunda bisa menerapkan kegiatan itu kepada Si Buah Hati agar sarapan pagi menjadi menyenangkan. Yuk simak penjelasannya!

1. Berimajinasi dengan Makanan

  image

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berimajinasi dengan makanan, seperti bermain tebak-tebakan dengan buah dan sayuran yang dibentuk menjadi seperti benda di sekitar. Misalnya, brokoli seperti pohon, potongan wortel seperti roda yang berwarna orange, apel seperti bola yang berwarna hijau atau merah, pisang seperti banana boat yang berwarna kuning. Selain bermain, Bunda bisa mengajarkan konsep bentuk dan warna kepada Si Buah Hati.

2. Mencetak Makanan

Selain menyajikan dalam bentuk aslinya, menu sarapan pagi anak juga bisa dibentuk dengan cetakan atau pisau. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk membuat bentuk bintang, wajah di atas telur dadar, membentuk nasi menjadi bentuk binatang atau bunga. Dengan begitu, Si Buah Hati dapat lebih tertarik dengan makanannya dan harapannya lebih semangat untuk menyantapnya.

3. Pelangi makanan

 image

Agar Si Buah Hati menjadi lebih tertarik dengan makanannya, Bunda juga bisa menyajikan menu makanan yang berwarna-warni di atas meja makan. Misalnya, sediakan warna sayuran yang tak hanya berwarna hijau, tapi juga merah dari tomat, kuning dari telur, terong atau ubi yang berwarna ungu, atau putih nasi. Selain itu Bunda juga bisa membuat sate buah dengan buah yang berbeda warna agar lebih menarik.

4. Menyusun makanan

Kegiatan lain yang menyenangkan saat sarapan adalah mengajak Si Buah Hati untuk menyusun makanannya. Misalnya, menyusun roti lapis atau burger sendiri, memotong sayuran yang lunak menggunakan pisau yang ramah anak, atau membuat sate buah-buahan. Beragam makanan tersebut bisa Bunda jadikan menu sarapan pagi anak.

Jangan lupa juga untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati sebagai #ProteksiUntukSiapBelajar saat sarapan dengan DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan minyak ikan (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat dan Stroberi yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Nah Bunda, bermain dengan makanan bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Bunda bisa menghabiskan waktu dengan Si Buah Hati lewat belajar tentang makanan. Dengan menyiapkan menu sarapan pagi anak yang bernutrisi, Si Buah Hati siap untuk menjalani kesehariannya. Tak perlu berlebihan, dengan menu sarapan sederhana sekalipun Bunda juga bisa jadi pahlawan nutrisi untuk Si Buah Hati.

Image Article
Menu sarapan pagi anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Fungsi Sukrosa pada Susu untuk Si Buah Hati?

Published date

Apakah Bunda masih sering menemukan kandungan gula dalam susu untuk usia sekolah? Dalam segelas susu untuk Si Buah Hati, selain vitamin dan mineral, terkadang juga mengandung gula. Asupan gula harian Si Buah Hati sebaiknya dibatasi karena konsumsi gula yang terlalu banyak berdampak kurang baik bagi kesehatannya.

Apa Fungsi Sukrosa pada Susu? 

Ada beberapa jenis gula, salah satunya sukrosa. Sukrosa merupakan disakarida (salah satu jenis molekul gula) yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa. Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk sukrosa yang sering ditemui adalah gula pasir. Lalu, apa fungsi sukrosa pada susu dan apa efeknya?

Fungsi sukrosa pada susu adalah menambah rasa manis untuk meningkatkan rasa sehingga lebih disukai Si Buah Hati.

Selain menambah rasa manis pada susu, sukrosa juga dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Melansir dari Healthline, sukrosa juga bisa menjadi sumber energi bagi tubuh untuk mendukung kinerja fungsi organ, sehingga kita dapat beraktivitas dengan nyaman. Sayangnya, penggunaan sukrosa secara berlebih dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.1

Dampak Susu Mengandung Sukrosa pada Buah Hati

Bunda perlu mempertimbangkan fungsi sukrosa pada susu dan dampaknya pada tumbuh kembang anak, sebab, jumlah dan frekuensi konsumsi sukrosa yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak. Berikut contoh efek dari konsumsi sukrosa berlebihan:

1. Menyebabkan Karies 

Gigi Konsumsi terlalu banyak gula dari makanan ataupun minuman dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi Si Buah Hati lho, Bunda. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sukrosa, laktosa, dan glukosa yang berlebihan meningkatkan kehilangan mineral pada email gigi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi. Untuk menjaga agar anak tidak mengalami sakit gigi, yang bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, Bunda perlu membatasi asupan gula Si Buah Hati.

2. Mengganggu Penyerapan Nutrisi

Kandungan gula yang tinggi dalam susu pertumbuhan termasuk sukrosa, laktosa, hingga fruktosa, dapat mengganggu penyerapan nutrisi tertentu. Gula tambahan tidak hanya menggantikan makanan bernutrisi tinggi dalam makanan, tetapi juga dapat mengurangi nutrisi dari makanan lain yang telah dikonsumsi, serta dari simpanan tubuh, untuk memungkinkan oksidasi yang tepat dan membebaskan kalori sebagai energi.

3. Menyebabkan Asupan Kalori Berlebih

Asupan gula yang tinggi, dalam hal ini termasuk sukrosa, berkaitan dengan asupan kalori berlebih. Ini juga berkaitan dengan peningkatan berat badan. Meski begitu, kalori dalam gula tidak direkomendasikan untuk peningkatan berat badan Si Buah Hati lho, Bunda. Ini karena gula minim nilai gizi sehingga sering disebut miskin zat gizi.

4. Mengganggu Pencernaan

Konsumsi gula yang berlebihan dapat mengubah keseimbangan bakteri menguntungkan dalam usus. Hal ini bisa menyebabkan masalah pencernaan dan membahayakan kesehatan usus.

5. Mempengaruhi Fungsi Kognitif Anak

Asupan gula yang berlebihan pada anak juga bisa mempengaruhi fungsi kognitif Si Buah Hati. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebih gula (sukrosa dan fruktosa) pada masa anak-anak dapat berdampak buruk pada memori dan kemampuan pembelajaran Si Buah Hati.

Baca Juga: Apa Fungsi Laktosa pada Susu Pertumbuhan? Cek di Sini!

Manfaat Konsumsi Susu Bubuk Anak Rendah Gula

Untuk Si Buah Hati yang sudah memasuki usia satu tahun keatas, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan bebas sukrosa atau mengandung 0 gr sukrosa. Beberapa manfaat susu pertumbuhan rendah gula sebagai berikut ini:

1. Menghindarkan Anak dari Risiko Kegemukan Maupun Obesitas

Menurut penelitian, gula berlebih yang dikonsumsi terus-menerus dapat memicu obesitas. WHO sendiri menyarankan bahwa konsumsi gula untuk anak-anak sebaiknya dibatasi hingga kurang dari 10% total energi yang dibutuhkan sehari-hari.

Sebagai contoh Si Buah Hati yang berusia 5 tahun,  memerlukan total energi 1400 kkal tiap hari, berarti konsumsi gulanya tak boleh lebih dari 140 kkal per hari (2-3 sendok makan). Untuk menghindarkan Si Buah Hati dari risiko menjadi kegemukan atau obesitas, sebaiknya Bunda menghindari susu pertumbuhan dengan kandungan gula terlalu banyak, maupun dari makanan dan minuman manis lain yang dikonsumsi anak

2. Meminimalkan Risiko Karies Gigi

Salah satu yang menyebabkan munculnya karies gigi (gigi berlubang) pada Si Buah Hati adalah makanan yang bersifat kariogenik, yaitu makanan yang banyak mengandung gula dan mudah menempel di gigi. Dengan menghindari kandungan gula dalam susu pertumbuhan, berarti Bunda telah membantu meminimalisir risiko Si Buah Hati terkena karies gigi.

3. Menjauhi Kebiasaan Konsumsi Makanan Terlalu Manis

Secara alami, anak-anak memang menyukai makanan atau pun minuman yang manis-manis. Dengan mengurangi konsumsi gula, salah satunya dari susu yang tidak mengandung gula atau mengandung 0 gr sukrosa, Bunda telah memperkenalkan Si Buah Hati pada kebiasaan baik baru. Ia jadi mengetahui konsep membatasi konsumsi makanan manis secara berlebihan sejak dini.

Pada umumnya, konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari akan sulit untuk dihindari. Sebab anak-anak bisa mendapatkan gula dari berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk susu.

American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan batas maksimal konsumsi gula tambahan pada anak usia 2 ke atas adalah sebesar 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh setiap harinya. Jumlah ini termasuk asupan gula baik gula alami maupun tambahan yang dikonsumsi anak-anak dalam satu hari.2
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memerhatikan kandungan gula dalam susu formula yang biasanya terdapat di bagian kemasan produknya.  

Rekomendasi susu bubuk anak rendah gula dan memiliki kandungan gizi yang lengkap adalah DANCOW 1+ Imunutri. Bukan baru, DANCOW 1+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, juga vitamin A, C, E, Zink, Tembaga, Selenium, DHA, Omega-3, Omega-6, Zat Besi, Kalsium, Vitamin D, dan Protein di dalamnya. Rasa manisnya berasal dari kandungan laktosa atau gula alami dalam susu sapi, sehingga lebih sehat dan baik bagi tumbuh kembang Si Buah Hati.

Untuk menghindari konsumsi gula yang berlebihan, pastikan untuk mengikuti aturan penyajian seperti yang tertera dalam kemasan dan perhatikan asupan Si Buah Hati setiap harinya ya, Bunda. Kini, DANCOW hadir dengan harga yang lebih ekonomis, menjadikan pilihan Bunda semakin terjangkau. Bebaskan Si Buah Hati bereksplorasi dan tumbuh percaya diri bersama DANCOW!

Dengan informasi di atas, Bunda bisa memilih susu yang tidak mengandung gula atau dengan kandungan sukrosa dengan kadar lebih sedikit untuk menghindari dampak buruknya pada Si Buah Hati.

 

Sumber:

  1. Sucrose, Glucose, Fructose. What Are They?. Retrieved October 24 2024, rom https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#what-are-they
  2. How to Reduce Added Sugar in Your Child’s Diet: AAP Tips. Retrieved October 23 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx#:~:text=Aim%20for%20less%20than%2025,under%202%20years%20of%20age.
Image Article
Apa Fungsi Sukrosa pada Susu dan Dampaknya pada Si Buah Hati?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Galaktosa
Quiz Answer 1 B
Laktosa
Quiz Answer 1 C
Sukrosa
Quiz Answer 1 D
Glukosa
Quiz Answer 2 A
5%
Quiz Answer 2 B
10%
Quiz Answer 2 C
15%
Quiz Answer 2 D
20%
Quiz Answer 3 A
Karena makanan kariogenik yang menyebabkan risiko karies banyak mengandung sukrosa
Quiz Answer 3 B
Karena sukrosa di dalam tubuh dipecah menjadi glukosa dan fruktosa yang tidak baik untuk gigi
Quiz Answer 3 C
Karena gigi anak-anak rentan terkikis oleh makanan yang mengandung sukrosa
Quiz Answer 3 D
Karena sukrosa disimpan dalam tubuh sebagai lemak sehingga berefek pada kesehatan gigi
Quiz 1
Gula pasir merupakan bentuk umum yang mudah ditemukan dari senyawa?
Quiz 3
Mengapa sukrosa dapat menyebabkan risiko karies gigi?
Quiz 2
Menurut WHO, asupan gula sebaiknya kurang dari berapa persen dari kebutuhan energi harian?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Sudahkah Tumbuh Kembang Anak Sesuai Usia?

Published date

Bunda tentu bangga bila proses tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan sesuai usianya. Untuk memastikan agar berlangsung dengan optimal, Bunda dapat memonitor lima dimensi tumbuh kembang Si Buah Hati di rumah dan memberi stimulasi untuk terus bantu #LindungiLangkahnya dan mengoptimalkan potensi Si Buah Hati.

Cara Mengukur Tumbuh Kembang Anak

Ada lima dimensi tumbuh kembang yang perlu diperhatikan yaitu: kesehatan, kemampuan motorik, kemampuan bahasa, kemampuan kognitif, serta kemampuan sosial-emosional Si Buah Hati.

Berikut ini penjelasan mengenai lima dimensi tersebut:

1. Kesehatan

Menurut WHO, memasuki usia 15 bulan, berat badan ideal anak perempuan adalah 9,6 cm dan tinggi badannya adalah 77,5 cm. Sedangkan berat badan ideal anak laki-laki adalah 10,3 kg dan tinggi badannya adalah 79,1 cm. Namun yang perlu dijadikan catatan adalah faktor pertumbuhan Si Buah Hati sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Artinya, baik tinggi maupun berat badan orang tua dapat mempengaruhi tinggi maupun berat badannya.

2. Bahasa

Memasuki usia 1 tahun, Si Buah Hati sudah dapat merespons pertanyaan yang Bunda ajukan, meskipun kata-katanya belum jelas. Seiring berjalannya waktu, kosakata bahasanya akan semakin bertambah dan di usia 15 bulan umumnya ia mulai bisa menyebutkan 4-6 kata.

3. Motorik

Perkembangan motorik Si Buah Hati saat memasuki usia 1 tahun terlihat pesat. Ia sudah mulai bisa berjalan sendiri meski masih sering terjatuh. Di usia 12-19 bulan, perkembangan motorik kasarnya bisa dilihat dari kemampuannya berjalan. Dalam satu jam rata-rata ia akan berjalan sebanyak 2.368 langkah dan terjatuh 17 kali. Sedangkan beberapa perkembangan motorik halusnya bisa terlihat dari kemampuannya bertepuk tangan, mulai mencorat-coret dengan krayon, dan melambaikan tangan.

4. Kognitif

Dari sisi kognitif, tahap perkembangan yang dicapai si Buah Hati di usia 1 tahun salah satunya adalah mulai bisa menirukan apa yang dilakukan orang tua atau pun orang sekitarnya. Tak hanya ini, memasuki usia 1 tahun, ia sudah mulai bisa mengeksplorasi lingkungan sekitar dan mempelajarinya, misalnya saja mengeluarkan mainannya atau menyusun balok-balok mainannya.

5. Sosial-emosional

Memasuki usia 1 tahun, si Buah Hati mulai bisa melambaikan tangan untuk mengekspresikan kebutuhannya. Di usia sekitar 15 bulan, empati dan kesadaran dirinya mulai muncul, misalnya ia akan bereaksi seperti terlihat kesal ketika melihat ada yang menangis atau merasa bangga ketika dipuji oleh Bunda. 

Baca Juga: Yuk, Pahami Tahap Perkembangan Bahasa Anak!

Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun

Untuk mendukung kemajuan tahapan tumbuh kembang si Buah Hati, ia perlu diberi stimulasi sesuai dengan usianya. Hal ini sangat penting mengingat di tahun-tahun pertama hidupnya inilah, tumbuh kembang si Buah Hati mengalami percepatan. Berikut adalah beberapa stimulasi yang dapat Bunda berikan:

  • Mengajaknya bersosialisasi

Pada usia 1-3 tahun, si Buah Hati umumnya sudah bisa bermain bersama anak lainnya. Namun di tahap awal, biasanya mereka masih bermain tidak secara kooperatif melainkan sendiri-sendiri. Bunda dapat mengajaknya bermain ‘pura-pura’ di rumah untuk mengajarkan cara bermain bersama anak lainnya.

  • Memberikan ruang untuk mandiri

Saat Si Buah Hati mulai mengasah kemampuannya di masa perkembangan anak usia 1-3 tahun, ia juga mulai mencari cara untuk menunjukkan kemandiriannya. Tapi tak perlu bingung jika ia sewaktu-waktu masih ingin menempel pada Bunda. Di usia ini, ia tetap membutuhkan orang tuanya sebagai sumber rasa aman dan nyaman.

  • Sering membacakan buku dan mengajaknya bermain

Carilah permainan yang mudah seperti ‘ciluk ba’ atau ‘kucing-kucingan’ yang pada umumnya disukai si Buah Hati usia 1-3 tahun. Bermain akan mengasah kemampuan motoriknya, sementara membacakan buku akan membantu mengembangkan kemampuan berbahasanya.

  • Melatih kemampuan emosionalnya

Si Buah Hati kemungkinan mulai sering menunjukkan tantrum atau mengamuk di usianya ini. Agar hal ini tak sering terjadi, berikan ia perhatian dan pujian jika bersikap kooperatif dan positif, namun lakukan kebalikannya saat ia tantrum. Latih si Buah Hati untuk menyampaikan perasaannya melalui kata-kata.

  • Pastikan ia memiliki pola makan yang sehat dan tidur yang cukup

Selera makan si Buah Hati mungkin saja masih berubah-ubah. Bunda tak perlu khawatir. Perkenalkan ia pada jenis makanan baru sedikit demi sedikit agar lidahnya terbiasa. Selain itu, tidur yang cukup juga akan mendukung tumbuh kembangnya. Anak usia 1-2 tahun masih membutuhkan antara 11-14 jam waktu tidur dalam sehari.

Memantau Tumbuh Kembang Buah Hati lewat Nutritods 101 Monitor

Itulah beberapa pencapaian sekaligus stimulasi untuk si Buah Hati usia 1-3 tahun. Bunda perlu ingat bahwa momen mereka berbeda-beda. Jadi jika pencapaian Si Buah Hati masih di kisaran yang seharusnya, Bunda tak perlu khawatir. Namun, Bunda bisa tetap berkonsultasi ke dokter anak saat jadwal imunisasi atau pun mengikuti berbagai kelas online bila masih memiliki keraguan seputar tahapan tumbuh kembang anak optimal di usia 1 tahun. Salah satu kelas online yang bisa Bunda ikuti adalah sesi Instagram Live bersama para ahli di Instagram DANCOW.

Bunda juga dapat memonitor tumbuh kembang Si Buah Hati dengan mengunjungi Nutritods 101 Monitor. Di sini Bunda dapat mengecek apa saja tahap tumbuh kembang anak yang perlu dicapai Si Buah Hati sesuai usia serta mendapatkan rekomendasi aktivitas untuk mengoptimalkan pertumbuhan maupun perkembangannya. Selain memantau tumbuh kembang Si Buah Hati, jangan lupa berikan DANCOW 1+ Nutritods

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu yang diformulasikan untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium dan protein, minyak ikan, Omega 3 dan 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Yuk, terus bantu #LindungiLangkahnya agar tahap tumbuh kembang Si Buah Hati optimal dan asupan gizinya terpenuhi sehingga ia bisa terus bebas bereksplorasi.

Image Article
Tumbuh Kembang Anak 1 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Kognitif
Quiz Answer 1 B
Motorik
Quiz Answer 1 C
Spiritual
Quiz Answer 1 D
Kesehatan
Quiz Answer 2 A
15 Kali
Quiz Answer 2 B
17 Kali
Quiz Answer 2 C
19 kali
Quiz Answer 2 D
21 Kali
Quiz Answer 3 A
15 Bulan
Quiz Answer 3 B
18 Bulan
Quiz Answer 3 C
24 Bulan
Quiz Answer 3 D
25 Bulan
Quiz 1
Berikut ini termasuk ke dalam lima dimensi tumbuh kembang yang perlu dimonitor oleh Bunda, kecuali…
Quiz 3
Umumnya pada usia berapa bulan kemampuan sosial-emosional berupa empati dan emosi sadar diri dimiliki Si Buah Hati?
Quiz 2
Dalam satu jam, rata-rata anak berusia 12-19 bulan akan terjatuh berapa kali saat berjalan?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Manfaat Susu DANCOW untuk Anak 4 Tahun dalam Tumbuh Kembangnya

Published date

Tahukah Bunda kalau ada banyak manfaat susu DANCOW untuk anak 4 tahun? Selain memberikan stimulasi yang tepat, Si Buah Hati juga perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup agar tumbuh kembangnya optimal. Selain dari berbagai makanan bergizi seperti lauk-pauk, sayur, dan buah, susu juga bisa menjadi pelengkap nutrisi untuk bantu  tumbuh kembang anak.

Pertumbuhan Si Buah Hati dapat terlihat oleh Bunda dari fisiknya seperti pertambahan tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Selain pertumbuhan, perkembangan si Buah Hati juga perlu Bunda perhatian. 

Berkembang merupakan proses bertambahnya fungsi, struktur, serta kemampuan anak yang lebih kompleks, meliputi kemampuan motorik, sensorik, kognitif dan lain sebagainya.

Kandungan susu DANCOW untuk anak 4 tahun yang bermanfaat untuk membantu tumbuh kembang Si Buah Hati ada banyak, seperti omega 3, omega 6, dan DHA (Docosahexaenoic acid)

Apa saja manfaat nutrisi yang terdapat dalam susu DANCOW untuk bantu tumbuh kembang Si Buah Hati? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Bunda.

Baca Juga: Susu Perkembangan Otak Anak 4 Tahun

Manfaat Susu DANCOW untuk Anak 4 Tahun

1. Membantu Dukung Pertumbuhan Anak

Sebuah survei menyebut dampak kandungan nutrisi susu dapat membantu pertumbuhan Si Buah Hati, di antaranya bisa menurunkan risiko underweight (BB di bawah normal) dan juga risiko stunting. 

Untuk mengetahui ciri pertumbuhan normal anak usia 4 tahun, Bunda bisa mengacu pada Permenkes No 2 Tahun 2020  Tentang Standar Antropometri Anak. Tabel Standar Antropometri dan Grafik Pertumbuhan Anak (GPA) terdiri atas indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan indeks masa tubuh menurut umur (IMT/U). 

Contohnya adalah sebagai berikut: 

Anak Laki-laki 4 Tahun 

tinggi badan normal kisaran 94,9-115,9 cm

berat badan normal kisaran 12,7- 18,6 kh

Anak Perempuan 4 tahun

tinggi badan normal kisaran: 94,1- 115,7 cm

berat badan normal kisaran: 12,3-18,5 kg 

2. Mengoptimalkan Kemampuan Kognitif 

Kandungan nutrisi susu DANCOW untuk anak 4 tahun dalam bentuk omega 3 dan omega 6 dapat membantu mengoptimalkan kemampuan kognitif Si Buah Hati usia prasekolah, sebagai contoh keterampilan membaca serta mempelajari sesuatu. Penelitian di Universitas Oxford membuktikan anak-anak yang diberikan suplemen mengandung omega 3 keterampilan membacanya meningkat.

Rasio asam lemak omega-6 dan omega-3 menjadi faktor penting dalam perkembangan kognitif karena asupan asam lemak tersebut mendukung otak anak dalam proses berpikir dan membuat perencanaan.

3. Meningkatkan Fokus

Manfaat susu untuk otak anak lainnya adalah, kandungan omega 3 dan DHA dapat membantu tingkat fokus Si Buah Hati jadi lebih optimal. Dengan begitu, Si Buah Hati dapat fokus lebih lama saat mengerjakan atau belajar sesuatu, seperti menggambar, mewarnai, atau membaca.

4. Mengoptimalkan Kemampuan Mengingat

Kandungan nutrisi susu DANCOW untuk membantu tumbuh kembang anak 4 tahun, seperti omega 3 dan DHA yang dapat bantu meningkatkan daya ingat serta bantu mengoptimalkan kemampuan memorinya. Dengan begitu, Si Buah Hati di usia prasekolah akan lebih mudah mengulang atau mengingat informasi yang ia pelajari. Misalnya, saat belajar membaca huruf Si Buah Hati jadi lebih cepat mengingat bentuk huruf serta bagaimana cara mengucapkannya.

5. Meningkatkan Kemampuan Motorik

Manfaat susu DANCOW untuk anak 4 tahun yang selanjutnya adalah mampu meningkatkan kemampuan motorik. Kemampuan motorik erat kaitannya dengan penggunaan otot untuk bergerak. Kemampuan motorik anak berkaitan dengan asupan vitamin D. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D berdampak buruk pada perkembangan motorik kasar anak.

Susu DANCOW dapat membantu optimalkan tahapan perkembangan si Buah Hati dengan kandungan nutrisinya. Bunda dapat melengkapi asupan makanan harian si Buah Hati dengan DANCOW 3+ Imunutri, susu bubuk dengan 0 gram sukrosamengandung vitamin A dan C,  zat besi dan zink, Omega-3 dan Omega-6. DANCOW 3+ Imunutri juga memiliki kandungan tinggi Vitamin D. 

Selain memberikan asupan nutrisi sesuai kebutuhan gizi, anak juga perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan kemampuan motorik, sensorik, hingga kreativitasnya.  Bunda perlu merangsang sel-sel otak secara seimbang untuk mengembangkan  kecerdasan yang lebih luas pada Si Buah Hati.

Untuk bantu mendapatkan berbagai manfaat susu untuk kecerdasan otak anak, lengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan susu anak 3-5 tahun atau susu DANCOW untuk anak 4 tahun.

Berikan juga Si Buah Hati nutrisi seimbang sesuai usianya dengan melihat rekomendasi dari laman Piring Nutrisi DANCOW. Selain berbagai inspirasi menu makanan sesuai usia, di Piring Nutrisi DANCOW Bunda juga bisa mendapatkan menu makanan yang disesuaikan dengan poin perkembangan anak yang ingin ditingkatkan.

Image Article
Manfaat Susu Dancow untuk Anak 4 Tahun pada Perkembangan Motorik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
0,1 gr
Quiz Answer 1 B
9 gr
Quiz Answer 1 C
0,9 gr
Quiz Answer 1 D
10 g
Quiz Answer 2 A
Mata
Quiz Answer 2 B
Tulang
Quiz Answer 2 C
Darah
Quiz Answer 2 D
Otot
Quiz Answer 3 A
Asam lemak non esensial
Quiz Answer 3 B
Asam lemak jenuh
Quiz Answer 3 C
Asam lemak esensial
Quiz Answer 3 D
Asam lemak rantai tunggal
Quiz 1
Menurut Angka Kecukupan Gizi 2019, berapa banyak kebutuhan harian omega 6 untuk Si Buah Hati usia 4-5 tahun?
Quiz 3
Omega 3 dan 6 adalah yang baik bagi tubuh dan otak merupakan jenis asam lemak?
Quiz 2
DHA merupakan salah satu bentuk asam lemak omega 3 yang banyak ditemukan di otak dan …
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
C

Jaga Daya Tahan Tubuh Anak dengan Menu Sarapan Bernutrisi

Published date

Saat daya tahan tubuh anak kuat, tentunya Si Buah Hati bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, juga bebas bereksplorasi sesuka hatinya. Oleh karena itu, Bunda perlu memberikan asupan nutrisi tepat untuk bantu #LindungiLangkahnya dan bantu menjaga daya tahan tubuh anak. Hal ini bisa diawali dengan memberikan sarapan dengan nutrisi seimbang untuk kesehatan anak.

Kebutuhan nutrisi Si Buah Hati berbeda-beda tergantung dengan usianya. Sebagai gambaran kasar, berikut adalah beberapa kebutuhan nutrisi harian yang disesuaikan dengan usia Si Buah Hati menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan lewat Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 28 tahun 2019:

  • Anak usia 1-3 tahun membutuhkan: 215 g karbohidrat, 20 g protein, 40 mg vitamin C, dan 15 mcg vitamin D
  • Anak usia 3-5 tahun membutuhkan: 220 g karbohidrat, 25 g protein , 45 mg vitamin C, dan 15 mcg vitamin D
  • Anak usia  5-9 tahun membutuhkan: 220 g karbohidrat hingga usia 7 tahun dan setelahnya 250 g, 25 g protein hingga usia 7 tahun dan setelahnya 40 g, 45 mg vitamin C, dan 15 mcg vitamin D

Bunda tak perlu bingung mempersiapkan nutrisi seimbang untuk Si Buah Hati saat menyajikan sarapan Si Buah Hati, cukup terapkan beberapa tips berikut ini.

1. Pastikan Sarapannya Mengandung Protein

Menurut sebuah penelitian, kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh. Jadi, selalu sisipkan makanan berprotein untuk bantu meningkatkan daya tahan tubuh anak ya, Bunda. Beberapa ide sajian yang mengandung protein antara lain: tim hati ayam, telur ceplok, atau ayam goreng.

image

2. Sajikan Buah yang Mengandung Vitamin C

Untuk membantu melindungi daya tahan tubuh anak, makanan Si Buah Hati harus mengandung vitamin C. Berbagai penelitian sudah membuktikan adanya hubungan antara vitamin C dan manfaatnya bagi kekebalan tubuh seseorang. Salah satunya karena vitamin  C berperan meningkatkan produksi sitokin (protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh). Berikan buah-buahan kaya vitamin C seperti pepaya, jeruk, hingga stroberi dalam menu sarapan Si Buah Hati.

image

Baca juga: Cara Optimalkan daya tahan tubuh anak

3. Selalu Tambahkan Sayuran ke Menu Sarapannya

Tubuh membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk bantu menjaga daya tahan tubuh sehingga mampu melawan patogen (mikroorganisme penyebab penyakit). Sebagai salah satu sumber terbaik vitamin dan mineral, sajikan sayuran atau selipkan di menu sarapan Si Buah Hati, misalnya saja menyelipkan tomat dan selada di dalam roti lapis.

image

4. Lengkapi dengan Segelas Susu yang Mengandung Probiotik

Susu yang mengandung probiotik juga baik untuk bantu menjaga daya tahan tubuh anak. Ini karena saluran cerna membutuhkan probiotik (bakteri baik) untuk mengembangkan pertahanan kekebalan serta respons imun. 

Berikut ini adalah pilihan tepat untuk Bunda dalam memilih susu pertumbuhan yang baik untuk Si Buah Hati:

DANCOW 1+ Nutritods  adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Untuk Si Buah Hati di usia 3-5 tahun berikan DANCOW 3+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zinc, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sedangkan untuk Si Buah Hati berusia 5 tahun ke atas  berikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

image

Dapatkan inspirasi menu sarapan, makan siang, dan makan malam yang tak hanya mengandung nutrisi seimbang untuk kesehatan Si Buah Hati tapi juga disesuaikan dengan usia Si Buah Hati di laman Piring Nutrisi DANCOW.  Di Piring Nutrisi DANCOW, Bunda tak hanya bisa menemukan inspirasi menu makanan untuk bantu menjaga daya tahan tubuh anak tapi juga menu makanan yang disesuaikan dengan poin perkembangan Si Buah Hati yang ingin ditingkatkan.

Yuk, selalu berikan menu sarapan dengan nutrisi lengkap dan seimbang sesuai usia Si Buah Hati untuk bantu menjaga daya tahan tubuh anak. Dengan nutrisi yang tepat dan bergizi seimbang saat sarapan, Bunda dapat bantu #LindungiLangkahnya agar tumbuh kembangnya optimal, daya tahan tubuhnya terjaga, dan Si Buah Hati bebas bereksplorasi!

 

 
Image Article
Nutrisi sarapan untuk daya tahan tubuh anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
215g karbohidrat
Quiz Answer 1 B
20g protein
Quiz Answer 1 C
50g vitamin D
Quiz Answer 1 D
40mg vitamin C
Quiz Answer 2 A
Insulin
Quiz Answer 2 B
Sitokin
Quiz Answer 2 C
Hemoglobin
Quiz Answer 2 D
Albumin
Quiz Answer 3 A
Saluran cerna
Quiz Answer 3 B
Otak
Quiz Answer 3 C
Tulang
Quiz Answer 3 D
Saraf
Quiz 1
Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun sesuai Angka Kecukupan Gizi 2019, kecuali?
Quiz 3
Untuk mengembangkan pertahanan kekebalan serta respon imun yang sesuai, probiotik (bakteri baik) dibutuhkan oleh bagian tubuh yang mana?
Quiz 2
Dalam menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, peran vitamin C adalah meningkatkan produksi protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh. Nama protein ini adalah?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A