Cara Belajar Membaca Cepat dan Menulis Tepat
14-02-2022
Saat melihat Si Buah Hati semakin mendekati usia sekolah formal, biasanya mulai muncul pikiran dalam benak orang tua “Si kecil sudah mau sekolah, apa dulu yang harus disiapkan ya?” atau bisa juga “Gimana ya biar si kecil bisa cepat baca-tulis?”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, banyak orang tua bereksplorasi untuk menemukan cara yang tepat untuk membuat Buah Hatinya segera lancar membaca dan menulis. Belajar menulis dan membaca memang sebaiknya dikenalkan kepada Si Buah Hati sejak dini. Akan tetapi, penting sekali untuk menentukan persiapan dan langkah tepat agar Si Buah Hati dapat percaya diri mengeksplorasi kemampuannya dalam menulis dan membaca. Kesan pertama yang menyenangkan pada aktivitas menulis dan membaca menjadi penting terhadap motivasi Si Buah Hati agar siap bereksplorasi.
Sebagai awalan, Bunda perlu memahami terlebih dahulu bahwa di dalam proses belajar membaca dan menulis menjadi cara yang penting bagi Si Buah Hati untuk dapat berekspresi (Saracho, 2017). Perkembangan Si Buah Hati diawali dengan cara mengekspresikan diri melalui coret-coretan dan gambar, sehingga wajar sekali jika Bunda dan Ayah melihat Si Buah Hati membuat coretan yang terkesan asal di dinding, kertas, atau media lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka sudah berada tahapan awal dalam belajar membaca dan menulis (Mackenzie, 2011). Selanjutnya yang perlu Bunda pahami adalah bagaimana membuat kegiatan mengekspresikan diri tersebut menjadi semakin menyenangkan bagi Si Buah Hati.
Terdapat unsur motivasi yang penting Bunda dan Ayah kenali agar Si Buah Hati semakin senang untuk menulis dan membaca. Motivasi yang dimiliki Si Buah Hati akan berpengaruh pada keinginannya untuk melanjutkan, bertahan, dan mengembangkan diri dalam sebuah aktivitas (Wentzel, 2009). Cara yang biasanya dilakukan oleh orang tua dalam membangun motivasi anak dalam belajar menulis adalah memberikan reward, seperti stiker, mainan, atau pujian yang dapat disebut sebagai sumber motivasi eksternal. Hal tersebut merupakan hal yang baik, namun pada usia dini unsur motivasi internal menjadi bagian yang perlu dikembangkan. Sejumlah peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa pengalaman yang dapat meningkatkan motivasi seorang anak untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulisnya (Lepper, Corpus, & Iyengar, 2005). Pengalaman yang dimaksud dalam proses baca-tulis ini antara lain, membuat pilihan, mendapatkan tantangan, sesuai dengan kebutuhan, keterlibatan sosial, dan merasa berhasil.
Berikut tips yang bisa Bunda dan Ayah gunakan untuk meningkatkan motivasi internal Si Buah Hati agar semakin percaya diri dalam membaca dan menulis (Morrow, 2013):
Ajak Si Buah Hati untuk membuat pilihan sendiri mengenai jenis kegiatan dan alat yang digunakan untuk membaca dan menulis. Hal ini membuat anak merasa bertanggung jawab, memiliki kontrol, dan memunculkan rasa percaya diri. Bunda bisa menawarkan pilihan yang sederhana, seperti menggunakan kertas, pensil, graphic art, dan sebagainya.
Bunda dapat memberikan pilihan aktivitas baca-tulis yang menantang namun sesuai dengan kemampuan Si Buah Hati saat itu. Aktivitas yang terlalu mudah terkadang kurang menarik untuk anak, namun yang terlalu sulit juga dapat membuat mereka frustasi. Oleh karena itu, Bunda dapat memastikan mengeksplorasi kemampuan Si Buah Hati terlebih dahulu, dan secara bertahap meningkatkan tantangannya agar semakin menarik.
Aktivitas belajar membaca dan menulis juga akan semakin menarik dan efektif ketika dikaitkan dengan kebutuhan sehari-hari. Misalnya diajak menulis ucapan hari raya, mengenal dan membaca menu makanan, membuat rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya. Aktivitas ini dapat dimasukan di dalam permainan anak bersama dengan orang tua.
Si Buah Hati juga dapat lebih termotivasi dengan melakukan aktivitas baca-tulis bersama dengan teman-temannya. Saat melihat teman-teman seumurannya melakukan aktivitas yang serupa maka anak akan lebih terdorong untuk terlibat di dalamnya.
Perasaan berhasil perlu untuk dimunculkan ketika melakukan sebuah mencoba membaca dan menulis. Setiap kemajuan perlu untuk diapresiasi, meski sebuah tugas belum diselesaikan secara tepat. Misalnya anak menulis bola menjadi bol, Bunda dapat menyampaikan kalau huruf b-o-l sudah tepat. Lalu di saat yang bersamaan, Bunda dapat mengoreksi dengan memberitahu jawaban yang lebih lengkap.
Meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati untuk belajar menulis maupun membaca perlu disesuaikan kemampuan Si Buah Hati saat itu. Bunda perlu mengenal cara yang mereka kuasai untuk mengekspresikan diri melalui tulisan maupun kata-kata, agar tahu harus memulai dari kemampuan dasar yang mana. Penting sekali untuk memulai dari hal yang mereka kuasai terlebih dahulu agar rasa kepercayaan diri dapat terbentuk sejak awal.
Nah, selain memberikan stimulasi yang tepat agar Si Buah Hati bisa belajar membaca dan menulis dengan baik, lengkapi juga kebutuhan nutrisinya dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods diperuntukkan bagi anak Indonesia usia 5 tahun ke atas yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Referensi
Lepper, M. R., Corpus, J. H., & Iyengar, S. S. (2005). Intrinsic and extrinsic motivational orientations in the classroom: Age differences and academic correlates. Journal of Educational Psychology, 97 (2), 184–196.
Mackenzie, N. (2011). From drawing to writing: What happens when you shift teaching priorities in the first six months of school?. The Australian Journal of Language and Literacy, 34(3), 322-240.
Morrow, L. (2013). Literacy Development in the Early Years:Helping Children Read and Write 7th Edition. London: Pearson.
Saracho, O. N. (2017). Parents’ shared storybook reading–learning to read. Early Child Development and Care, 187(3–4), 554–567.
Wentzel, K. R. (2009). Students’ relationships with teachers as motivational contexts. In K. R. Wentzel & Wigfield, A. (Eds.), Handbook of motivation at school (pp. 301 – 322 ). New York: Routledge/Tayor & Francis Group.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.