0-12 Bulan

7 Tanda Bayi Pintar dan Cara Stimulasinya

Published date

Bunda, tanda anak pintar ternyata tidak hanya bisa diketahui dari prestasinya di sekolah. Kecerdasan anak bahkan bisa terlihat sejak Si Buah Hati masih bayi, lho.

Mengetahui tanda bayi pintar sejak dini akan membantu Bunda dalam mendorong potensi Si Buah Hati lebih awal, sehingga nantinya kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal.

Maka dari itu, yuk Bunda kenali apa saja sih ciri-ciri bayi pintar yang bisa diketahui sejak dini. Simak penjelasannya di artikel ini ya!

Pentingnya Mengenali Bayi Pintar sejak Dini

Dalam tahun pertama kehidupannya, bayi akan mempelajari banyak hal dan mengembangkan berbagai kemampuan, mulai dari kognitif, bahasa, motorik, hingga menjalin ikatan emosional dengan orang tuanya.

Masa-masa awal kehidupan Si Buah Hati juga menjadi kesempatan yang baik bagi Bunda untuk mengembangkan kemampuan otak anak.

Perkembangan otak anak sejak dini sangat penting dan peran orang tua untuk mendukung proses ini melalui interaksi dengan bayi. Kualitas dan kuantitas interaksi tersebut dapat memberi dampak signifikan terhadap kemampuan anak, terutama kognitifnya.

Baca Juga: Cara Komunikasi dengan Anak Usia Dini

Tanda Bayi Pintar yang Perlu Diketahui

Setiap anak lahir dengan potensi masing-masing dan berkembang dalam temponya sendiri. Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa bayi lahir dengan kecerdasan di atas rata-rata anak lainnya.

Namun terkadang, orang tua tidak menyadari potensi kecerdasan yang dimiliki anak. Karenanya, Bunda perlu tahu beberapa tanda bayi pintar berikut ini:

1. Lebih cepat mempelajari hal baru

Setiap anak membutuhkan waktu untuk menguasai hal baru, seperti merangkak dan berjalan. Masing-masing juga memiliki waktunya sendiri untuk dapat melakukan hal tersebut.

Namun ada kalanya, anak mampu menguasai hal baru lebih cepat dibandingkan anak seumurannya. Misalnya, ciri-ciri bayi cerdas usia 7 bulan sudah dapat merangkak, sementara bayi seusianya baru belajar duduk dan tengkurap.

2. Berat badan lahir tinggi

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Pediatrics menemukan, bayi dengan berat badan saat lahir di atas rata-rata cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi. Hal ini dikaitkan dengan jumlah gizi yang lebih banyak diterima bayi selama dalam kandungan.

3. Daya ingat kuat

Ciri bayi pintar selanjutnya adalah memiliki daya ingat yang kuat. Mungkin Si Buah Hati akan dapat mengingat mainan yang hanya sekali dilihat atau makanan yang baru pertama kali dicoba. Bayi pintar juga dapat lebih cepat mengingat suara orang terdekatnya.

4. Lebih aktif dan energik

Tidur penting untuk bayi dan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Namun bayi pintar seringkali memiliki energi yang lebih banyak. Bayi dengan otak yang bergerak cepat membutuhkan waktu lebih lama untuk mengistirahatkan otak mereka, sehingga sulit untuk bersantai dan tertidur lebih lambat dari bayi lain seusia mereka.

Meski demikian, Ibu pastikan si Buah Hati selalu cukup tidur ya karena hormon pertumbuhan anak akan bekerja maksimal saat ia sedang tidur. 

5. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

Bayi senang dengan hal-hal baru yang belum pernah dilihatnya. Itu sebabnya, bayi akan terlihat bersemangat saat diberikan mainan baru atau mencoba makanan baru. Rasa ingin tahu yang tinggi ini juga bisa menjadi salah satu tanda dari bayi pintar.

6. Kemampuan fokus lebih lama

Perhatian bayi pada umumnya mudah teralihkan. Misalnya saat bermain, bayi mudah bosan dan berganti mainan. Namun beberapa bayi pintar dapat mempertahankan fokusnya lebih lama pada sesuatu hal dibandingkan anak lain.

7. Mengenali wajah lebih cepat

Selama dalam kandungan, bayi sudah dapat mendengarkan suara orang tua atau kerabat dan belum dapat melihat. Jika setelah lahir Si Buah Hati dapat lebih cepat mengenali wajah orang terdekatnya, seperti Bunda dan keluarga, itu menjadi salah satu tanda bayi pintar.

Tips Mendukung Perkembangan Bayi Pintar

Setelah mengetahui ciri dan tanda bayi pintar, maka tugas Bunda selanjutnya adalah membantu Si Buah Hati mengembangkan potensinya agar dapat menjadi anak yang cerdas di kemudian hari.

Berikut beberapa tips mengembangkan potensi intelektual dan emosional bayi pintar:

  • Ajak anak bermain bersama

Bermain bisa membangun ikatan emosional anak dan orang tua. Bunda juga bisa memilih permainan yang dapat membangun kemampuan intelektualnya.

  • Bernyanyi dan memainkan lagu

Musik bagus untuk bayi yang sedang bertumbuh karena dapat membantu perkembangan otak. Selain itu, menyanyikan lagu dapat melatih kemampuan bahasa Si Buah Hati.

  • Berbicara kepada anak

Sekadar berbicara kepada Si Buah Hati juga dapat mendorong perkembangan otak anak. Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara kepada bayi Bunda.

  • Cukupi kebutuhan gizi bayi

Bayi yang sedang bertumbuh membutuhkan banyak gizi untuk berkembang. Penuhi kebutuhan gizi hariannya dengan asupan seimbang.

Demikian Bunda, penjelasan seputar tanda bayi pintar yang perlu diketahui. Dengan mengetahui sejak dini, Bunda bisa membantu potensi Si Buah Hati tumbuh menjadi anak cerdas.

Image Article
tanda bayi pintar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Milestones Perkembangan Bayi dan Hal-hal yang Perlu Bunda Pahami

Published date

Bunda, menyaksikan Si Buah Hati tumbuh dan berkembang pasti membawa kebahagiaan tersendiri. Namun, sebagai orangtua, kita perlu mengamati milestone bayi atau kemampuan yang dikuasai seiring bertambahnya usia.

Mengamati tahap perkembangan bayi sangat penting untuk mengetahui apakah perkembangan bayi sesuai dengan yang diharapkan untuk usianya, mengukur apakah pola asuh yang diberikan sudah sesuai, dan mendeteksi jika ada penyimpangan pertumbuhan, perkembangan, atau mental Si Buah Hati.

Tahap Perkembangan atau Milestone Bayi Usia 0-12 Bulan

Berikut penjelasan milestones bayi dari kemampuan emosional, motorik, hingga perkembangan otak bayi 0-12 bulan. 

Bulan 1: Si Buah Hati Mulai Mengenal Dunia

Pada bulan pertama, Si Buah Hati masih beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim. Pada periode ini, mereka akan lebih banyak tidur dan sering terbangun untuk menyusu.

Beberapa kemampuan yang umumnya sudah bisa tercapai pada usia ini misal Si Buah Hati menangis karena tidak senang, menatap dengan penuh perhatian ketika diajak bicara mengeluarkan suara serak, tangan terkepal, refleks tangan kuat, hingga diam ketika mendengar suara.

Cara mendukung perkembangannya adalah memberikan stimulasi, banyak pelukan dan kontak kulit, berbicara dengan lembut, hingga sering menatap matanya. 

Bulan 2-3: Mulai Tersenyum dan Interaksi

Pada usia dua hingga tiga bulan, Si Buah Hati sudah mulai responsif terhadap lingkungannya. Milestones  perkembangan bayi pada usia ini yang dapat di amati, seperti tersenyum saat melihat wajah yang dikenal, tenang saat diajak bicara atau digendong, terlihat senang saat didekati orangtua, bereaksi terhadap suara, hingga bisa mengangkat kepala sebentar.

Bunda dapat mendukung perkembangannya dengan mengajak bermain, memberikan stimulasi dan berbicara sesering mungkin, memberikan tummy time (waktu tengkurap) beberapa kali sehari untuk memperkuat otot leher dan bahunya, merespons balik ketika dia bersuara atau melakukan sesuatu.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW 1+ untuk Perkembangan Anak

Bulan 4-5: Menggenggam dan Mengoceh

Memasuki bulan keempat dan kelima, Si Buah Hati mulai menunjukkan kemampuan dalam menggenggam benda dan mengeluarkan suara-suara lucu.

Sesuai standar WHO, panjang Si Buah Hati sekitar 61-64 cm untuk perempuan dan 64-66 cm untuk laki-laki.

Pada usia ini umumnya bayi sudah mempunyai perkembangan seperti dapat mengoceh untuk menarik perhatian, terkekeh atau belum tertawa penuh, mengeluarkan suara ketika diajak bicara, menggerakkan kepala untuk mencari sumber bunyi, menggenggam dan mengayunkan mainan, hingga push up saat tengkurap.

Cara mendukung Si Buah Hati, bisa dengan memberikan mainan yang aman dan mudah digenggam hingga membalas ocehannya dengan kata-kata untuk merangsang kemampuan berbicaranya.

Bulan 6-7: Duduk dan Mulai Makan Makanan Padat

Pada usia enam hingga tujuh bulan, banyak bayi mulai duduk tanpa bantuan dan mencoba makanan padat.

Menurut standar WHO, Si Buah Hati akan tumbuh sekitar 67-68 cm untuk laki-laki dan 66-67 cm untuk perempuan.

Milestones perkembangan bayi  yang dapat diamati pada usia ini, seperti tertawa, mengenali wajah yang sering ia lihat, membuat suara memekik, hingga menutup mulut saat tidak ingin makan. 

Kemudian, tahap perkembangan motorik bayi pada usia 6-7 bulan, seperti duduk tanpa bantuan, menepuk bayangan sendiri di cermin, mencari objek yang sebagian tersembunyi, hingga  mendengarkan musik.

Cara mendukungnya adalah melatih duduk dengan menempatkannya di posisi yang aman dan dikelilingi bantal hingga membacakannya buku dengan gambar berwarna warni setiap hari.

Bulan 8-9: Menjelajah dan Berekspresi

Pada usia ini, perkembangan otak bayi mengalami lonjakan. Kondisi ini meningkatkan daya ingat Si Buah Hati sehingga Bunda bisa memperhatikan keterikatan yang lebih kuat dengan orang, mainan, dan buku favoritnya.

Panjang bayi pada usia ini sekitar 71-72 cm untuk laki-laki dan 69-70 cm untuk perempuan.

Milestones perkembangan yang dapat dilihat, seperti meniru suara, membuat suara untuk menarik perhatian, mengeksplorasi lingkungan sekitar, dan menemukan benda tersembunyi. Pada usia 9 bulan, Si Buah Hati juga sudah bisa mengekspresikan emosi di wajahnya, seperti senang, marah, sedih, terkejut, termasuk malu atau takut ketika bertemu orang asing.

Bunda bisa mendukung mereka dengan menirukan suara bayi dan kata yang mirip dengan suara tersebut hingga menaruh anak di lantai dengan mainan agar mereka belajar merangkak.

Bulan 10-11: Menjelajah dan Mengucapkan Kata Pertama

Pada usia ini, Si Buah Hati semakin aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan mengoceh, bahkan mulai mengucapkan kata pertama, seperti “mama”  atau “ papa”.

Pada usia ini, panjang tubuh mereka sekitar 73-75 cm untuk laki-laki dan 71-73 cm untuk perempuan.

Milestones  perkembangan bayi yang terlihat, seperti bergoyang mengikuti musik, meniru suara sederhana, menurut saat berpakaian, mudah mengambil sesuatu menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya. Mereka juga sudah tidak malu atau takut lagi dengan orang asing serta merangkak dan mulai belajar berdiri sendiri.

Dukungan yang bisa diberikan adalah mengajak Si Buah Hati berbicara atau bernyanyi, membiarkannya menjelajah dengan aman di sekitar rumah, dan bermain di luar rumah untuk mendapatkan pengalaman berbeda.

Bulan 12: Langkah Pertama dan Lebih Banyak Kata

Saat memasuki usia satu tahun, Si Buah Hati mulai berdiri melangkah untuk pertama kali serta menambah kosakatanya. Tahap perkembangan bayi pada usia ini, seperti mengambil langkah pertama tanpa bantuan, mulai mencoba lebih banyak kata-kata baru. Mereka juga pintar berkomunikasi dengan menunjuk, mengangguk, hingga melambaikan tangan. Mereka juga mulai memahami instruksi visual.

Stimulasi yang bisa mendukung mereka dengan mencontohkan dalam melakukan sesuatu, berbicara dan bernyanyi sambil memperagakan ungkapan, melatih mereka merespons sesuatu dengan kata “ya” atau “mama”.

Mengingat setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri, Bunda tidak perlu khawatir jika Si Buah Hati belum mencapai milestones tepat pada waktunya. Bisa jadi si Buah Hati perkembangan motoriknya lebih cepat, namun perkembangan emosional masih perlu terus distimulasi atau mungkin perkembangan kognitif lebih unggul dibandingkan perkembangan motoriknya di usianya. Nikmati setiap momen dan terus berikan stimulasi yang tepat sesuai usianya atau berkonsultasi dengan dokter anak jika memiliki kekhawatiran. Semangat memantau milestone bayi dan mendukung perkembangannya, ya, Bunda!

Image Article
Milestones Bayi dan Hal-hal yang Perlu Bunda Pahami
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Milestone Kecerdasan Bayi di Usia 8 Bulan

Published date

Memiliki anak yang cerdas tentu menjadi harapan dan kebanggaan orang tua. Tahukah Bunda? Kecerdasan anak bisa diketahui sejak dini, lho, dapat terlihat dari seberapa cepat si Buah Hati mencapai milestone pada usianya. Dengan mengenali kecerdasan anak sedini mungkin, orang tua bisa membantu dengan memberikan stimulasi yang tepat.

Yuk, Bunda kenali ciri bayi cerdas usia 8 bulan agar bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan lebih optimal!

Perkembangan Bayi Usia 8 Bulan

Menginjak usia 8 bulan, bayi umumnya sudah bisa merangkak bahkan mulai belajar berdiri dengan berpegangan pada meja atau kursi.

Bayi 8 bulan biasanya sudah bisa mengambil benda kecil dengan dua jari. Kemampuan ini akan membantunya saat belajar makan sendiri. Si Buah Hati juga mulai membuat suara-suara seperti mengoceh atau mencoba menirukan suara yang didengarnya.

Secara emosional, perkembangan bayi 8 bulan yakni akan merasa nyaman bila didekat orang yang dikenalnya, seperti Bunda atau pengasuhnya. Sebaliknya, Si Buah Hati menjadi gelisah dan rewel saat ditinggal sendirian atau jauh dari Bunda.

Mengenali Ciri Bayi Cerdas Usia 8 Bulan

Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan masing-masing. Meski usianya sama, belum tentu pencapaian tahapannya juga sama, sehingga tidak bisa membandingkan perkembangan satu anak dengan anak lainnya.

Lalu, bagaimana cara mengenali ciri-ciri bayi cerdas 8 bulan dan perkembangannya sesuai dengan milestone pada usianya?

Berikut ini beberapa ciri bayi cerdas usia 8 bulan yang bisa Bunda perhatikan:

1. Mencapai perkembangan pada milestone-nya lebih awal

Salah satu ciri bayi cerdas yakni mencapai tahapan perkembangan pada milestone-nya lebih awal dibandingkan teman-teman seusianya. Apakah si Buah Hati melambaikan tangannya atau meraih mainan yang ia inginkan, segera saat masuk usia 6 bulan? Atau ia melakukan hal-hal lain segera di awal milestone pada usianya, maka hal tersebut bisa mengindikasikan bayi cerdas.

2. Fokus lebih lama dan nyaman bermain sendiri

Bayi umumnya memiliki fokus yang singkat dan mudah teralihkan oleh sesuatu di sekitarnya. Bayi biasanya fokus pada hal tertentu sekitar 10-15 menit sebelum beralih melakukan hal lain. Namun bila Si Buah Hati usia 8 bulan memiliki rentang waktu fokus yang lebih lama, ia kemungkinan memiliki kecerdasan lebih tinggi.

3. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Bayi 8 bulan sudah bisa merayap atau merangkak sehingga dapat lebih mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Rasa penasaran Si Buah Hati juga akan mendorongnya mencari hal-hal baru di sekitarnya.

4. Punya daya ingat kuat

Tanda bayi cerdas usia 8 bulan berikutnya yakni memiliki daya ingat yang kuat. Si Buah Hati yang cerdas dapat mengingat tempat mainan favoritnya, lebih mudah mengingat wajah baru, atau tempat yang pernah dikunjungi.

Baca Juga: Kandungan Susu untuk Kecerdasan Otak dan Nutrisi Anak

Stimulasi untuk Bayi Cerdas Usia 8 Bulan

Apakah Bunda melihat Si Buah Hati memiliki ciri bayi cerdas? Maka selanjutnya, Bunda perlu membantunya mengembangkan keterampilannya melalui stimulasi yang tepat.

Pemberian stimulasi bayi 8 bulan agar cerdas bisa disesuaikan dengan kemampuan yang akan dikembangkan, misalnya untuk membangun keterampilan kognitif dan emosional Si Buah Hati.

  • Ajak bayi bermain

Bermain penting untuk anak-anak, termasuk bayi usia 8 bulan. Siapkan permainan yang melatih otak Si Buah Hati, seperti balok susun. Bermain juga bisa menjadi bentuk stimulasi motorik bayi 8 bulan agar cerdas tergantung jenis permainannya.

Untuk membangun kemampuan emosional, berikan mainan yang mendorong bayi berekspresi. Bisa juga dengan memainkan boneka dan mengajarinya berbagai macam bentuk emosi, seperti sedih dan tertawa.

  • Bermain alat musik atau mendengarkan lagu

Musik bagus untuk perkembangan kemampuan kognitif dan emosional anak. Selain mengajak mendengarkan lagu, Bunda bisa mengajak membuat suara-suara menggunakan alat musik sederhana seperti ember atau terompet.

  • Membacakan buku cerita

Buku cerita bagus untuk mendorong daya imajinasi dan mengajarkan hal-hal baru kepada Si Buah Hati. Bunda bisa mencoba membaca buku cerita sambil menirukan suara karakter di dalamnya, seperti hewan atau tokoh yang berbeda-beda.

Tak hanya mengenali ciri bayi cerdas usia 8 bulan, memberikan stimulasi yang tepat sejak dini juga penting agar Bunda dapat mengoptimalkan potensi kecerdasan Si Buah Hati.

Image Article
Ciri Bayi Cerdas di Usia 8 Bulan yang Harus Bunda Tahu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Pilihan Camilan untuk Ibu Menyusui agar ASI Semakin Lancar

Published date

Bagi ibu menyusui, tentu berharap agar ASI miliknya dapat keluar dengan lancar agar bisa memberikan ASI eksklusif kepada Si Buah Hati. Namun, terkadang ibu bisa mengalami ASI yang tidak lancar.

Hal ini tentu tidak diinginkan oleh ibu menyusui karena bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi untuk bayinya yang dapat mengganggu pertumbuhan Si Buah Hati.

Lantas apa sih yang menjadi penyebab ASI tidak lancar? Adakah cemilan ibu menyusui yang dapat membantu Bunda untuk memperlancar ASI? Yuk, Bunda ikuti ulasan berikut ini!

Penyebab ASI Tidak Lancar

ASI yang kurang lancar tak jarang menjadi masalah bagi ibu yang baru melahirkan. Ada sejumlah hal yang diketahui sering menyebabkan pasokan ASI kurang atau rendah. Berikut di antaranya:

1. Kondisi Kesehatan

Ibu yang mengalami masalah hormonal, darah tinggi, anemia dan diabetes dapat memengaruhi produksi ASI. Pengobatan khusus, konsumsi obat suplemen herbal, atau KB hormonal seperti pil, plester atau suntik juga berpengaruh. 

2. Faktor Emosional

Kecemasan, stres, hingga rasa malu dapat menyebabkan produksi ASI menurun. Menyiapkan lingkungan yang nyaman untuk menyusui dapat menjadi solusi masalah ini. 

Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Penjelasannya!

3. Jarang Memberi ASI

ASI seret bisa juga terjadi bila Bunda terpisah dengan anak, sehingga kegiatan menyusui menjadi terganggu. Hal ini tak lepas dari terganggunya siklus produksi ASI. Menghentikan waktu menyusui sebelum Si Buah Hati berhenti juga dapat mengganggu siklus produksi ASI.

4. Rokok dan Alkohol

Konsumsi rokok dan alkohol di masa menyusui dapat berpengaruh pada produksi ASI apabila dilakukan secara berlebihan.

Pentingnya Cemilan Ibu Menyusui

Memiliki ASI yang sehat dan lancar tentu dapat membantu Bunda dalam memberikan ASI eksklusif selama enam bulan untuk Si Buah Hati. Oleh karena itu, konsumsi cemilan sehat ibu menyusui direkomendasikan untuk membantu melancarkan ASI.

Faktanya, ibu hamil membutuhkan tambahan sekitar 500 kalori dalam sehari selama menyusui. Tambahan kalori diperlukan untuk menambah energi dan mengatasi rasa lapar atau haus saat ASI keluar.

Secara umum, ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein lemak, sayur dan buah-buahan dengan proporsi seimbang. Namun Bunda juga dapat menjadikan camilan sebagai alternatif asupan.

Berikut sejumlah cemilan ibu menyusui yang dapat menjadi pilihan Bunda. 

1. Cemilan Mengandung Jahe

Jahe tidak hanya digunakan untuk masakan atau jamu, namun ternyata juga bagus sebagai cemilan untuk ibu menyusui. Merujuk penelitian Breastfeeding Medicine, jahe dapat membantu produksi ASI saat sedang seret atau tidak lancar.

Bunda tak perlu mengonsumsi jahe dalam jumlah banyak. Cukup tambahkan jahe dalam berbagai makanan dan minuman. Hal itu seperti teh susu jahe yang cocok menjadi camilan pelancar ASI saat Bunda sedang santai.

2. Telur Rebus

Alternatif cemilan sehat untuk ibu menyusui lainnya adalah telur rebus. Telur rebus dapat menjadi pilihan camilan pelancar ASI yang mengenyangkan. Merujuk Sanford Health, telur tinggi kandungan protein, kolin, lutein, vitamin B12, vitamin D, riboflavin, dan asam folat.

Kandungan tersebut krusial dalam peningkatan hormon prolaktin yang penting untuk produksi ASI. Bunda dapat mengonsumsi telur rebus pada pagi hari untuk menu sarapan atau camilan bersama sayuran lain.

3. Kacang-kacangan

Bunda dapat mengonsumsi kacang-kacangan sebagai cemilan untuk menopang produksi ASI. Ini karena kacang mengandung protein, zat besi, dan serat yang baik untuk melancarkan ASI. Selain itu konsumsi camilan jenis ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

Secara umum, berbagai jenis kacang-kacangan dapat menjadi camilan pelancar ASI. Hal itu seperti almond, kacang polong bahkan saus kacang juga bermanfaat untuk produksi ASI.

4. Produk Olahan Susu

Produk olahan susu seperti yoghurt, keju dan susu dapat menjadi pilihan selanjutnya. Selain mengandung lemak yang dibutuhkan tubuh, produk olahan susu bakal mencukupi kebutuhan kalsium hingga protein ibu menyusui. 

5. Alpukat

Butuh cemilan untuk ibu menyusui agar cepat gemuk? Olahan alpukat seperti jus alpukat hingga alpukat smooties bisa jadi cemilan sehat untuk Bunda. Selain mengandung lemak sehat, alpukat mengandung omega-3, omega-6, dan omega-9, hingga asam folat yang bagus untuk meningkatkan produksi ASI serta menunjang pertumbuhan bayi. 

6. Oatmeal

Oatmeal dapat menjadi pilihan camilan sehat lain untuk ASI booster. Dalam satu mangkuk oatmeal, Bunda dapat tambahkan topping padat nutrisi seperti kenari, buah segar, dan chia seeds.

Oatmeal bisa dibilang camilan yang mengenyangkan karena sumber serat. Selain itu, oatmeal sebagai cemilan juga mengandung tinggi antioksidan, vitamin, dan mineral.

7. Dark Chocolate

Apakah Bunda penggemar cokelat? Jika iya, kabar baik karena cokelat ternyata menjadi salah satu super food bagi ibu menyusui. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, Bunda dapat memilih dark chocolate daripada milk chocolate.

Hal ini karena dark chocolate lebih kaya akan antioksidan, mineral dan vitamin yang dapat meningkatkan energi dan mood Bunda. Kalau mood Bunda baik, ASI tentu akan lebih lancar. Cokelat jenis ini juga memiliki kandungan gula rendah dan bebas pemanis buatan.

Itulah Bunda sejumlah pilihan cemilan ibu menyusui untuk melancarkan produksi ASI. Bunda dapat menyesuaikannya dengan lidah dan keterjangkauan untuk mendapatkannya. Semoga bermanfaat ya Bunda!

Image Article
7 Pilihan Cemilan Ibu Menyusui Agar ASI Semakin Lancar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapa Berat Badan Bayi 8 Bulan?

Published date

Bertambahnya berat badan bayi sesuai usia merupakan salah satu indikator perkembangan yang sehat. Untuk itu, Bunda perlu mengecek berat badan Si Buah Hati setiap bulan, termasuk saat memasuki usia 8 bulan.

Berapakah berat badan bayi 8 bulan yang ideal? Dan adakah cemilan bayi 8 bulan penambah berat badan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini, ya Bunda.

Berat Badan Ideal untuk Bayi 8 Bulan

Berat badan menjadi salah satu indikator perkembangan fisik bayi. Setiap bayi memang tumbuh dan berkembang dengan kecepatan berbeda-beda. Namun, Bunda dapat melihat grafik pertumbuhan untuk mengetahui panduan tentang rata-rata berat badan bayi.

Perlu Bunda ketahui, bayi mengalami pertumbuhan dan pertambahan berat badan paling cepat dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Pada usia 4-6 bulan, berat badan bayi bisa bertambah sekitar 4-7 ons atau 113-200 gram per minggu. Pada usia 6-18 bulan, pertambahan berat badan bayi akan sedikit melambat, yakni dengan rata-rata 3-5 ons atau 85-140 gram per minggu.

Untuk mengetahui berat badan ideal bayi usia 8 bulan, Bunda dapat melihat grafik pertumbuhan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Grafik yang dirilis WHO pada 2006 menjadi acuan standar internasional terbaru untuk pertumbuhan anak usia 0-59 bulan. Grafik itu dibuat berdasarkan penelitian WHO di enam negara, termasuk Amerika Serikat, yang memiliki lingkungan optimal dalam mendukung pertumbuhan anak. 

Berdasarkan grafik pertumbuhan WHO, rata-rata berat badan bayi 8 bulan laki-laki yang ideal adalah 8,6 kg. Sementara, berat badan bayi perempuan 8 bulan yang ideal adalah pada rata-rata 7,9 kg.

Di sisi lain, menurut Standar Antropometri Anak yang disusun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, berat badan normal anak menurut usia adalah di kisaran zona -2SD hingga +1SD, seperti yang ditunjukkan pada tabel Standar Berat Badan menurut Umur 0-12 Bulan di bawah ini. Tabel tersebut dibagi berdasarkan gender anak, laki-laki dan anak perempuan.

Tabel 1. Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-Laki Umur 0-12 Bulan

Berat Badan Anak Laki-laki Umur 0-12 Bulan

 

Tabel 2. Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Perempuan Umur 0-12 Bulan

Berat Badan Anak Perempuan Umur 0-12 Bulan

Misal, berat badan bayi 8 bulan laki-laki yang normal menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes, yaitu 6,9 kg hingga 9,6 kg. Adapun berat badan bayi perempuan 8 bulan sebaiknya berada pada kisaran 6,3 kg sampai dengan 9 kg. 

Untuk memastikan pertumbuhan sesuai dengan acuan, bawalah anak secara teratur ke layanan kesehatan.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW untuk Penuhi Nutrisi Anak

Tips Menambah Berat Badan Bayi 8 Bulan

Untuk memastikan Si Buah Hati tumbuh dengan optimal dan memiliki berat badan ideal sesuai usianya, Bunda harus mencukupi kebutuhan gizi hariannya. Bunda juga bisa memberikan cemilan bayi 8 bulan penambah berat badan agar Si Buah Hati mencapai bobot ideal.

Berikut ini beberapa tips pemberian makan untuk bayi 8 bulan agar mencapai berat badan ideal:

Berikan makanan sumber karbohidrat

Agar Si Buah Hati mencapai berat badan ideal, Bunda dapat memberikan cemilan karbohidrat bertepung sebagai sumber kalori dalam menu makanannya. Ada beberapa jenis karbohidrat bertepung yang bisa Bunda pilih, seperti kentang, roti, atau nasi.

Tingkatkan asupan kalori dengan lemak sehat

Selain karbohidrat, Bunda juga dapat memberikan lemak sehat sebagai tambahan asupan kalori bagi Si Buah Hati. Misalnya, Bunda dapat menambahkan keju parut pada makanan bayi atau membuat bubur dengan campuran susu. 

Berikan minuman sehat tinggi kalori

Untuk mengejar pertambahan berat badan Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan minuman tinggi kalori, seperti milkshakes atau smoothies. Minuman berkalori tinggi ini bisa Bunda berikan di sela-sela jam makan Si Buah Hati.   Namun Bunda juga harus memperhatikan asupan gulanya, agar tidak terlalu berlebihan.

Berikan masakan rumah (homemade) finger food 

Bayi berusia 8 bulan juga sudah bisa mulai diperkenalkan dengan homemade finger food atau camilan yang bisa digenggam yang Bunda masak di rumah. Selain Bunda bisa memastikan sumber proteinnya, juga memberi stimulasi sensorik dimana anak belajar menggenggam. 

Beberapa jenis homemade finger food baik diberikan dalam menu makan utama, misalnya dari sumber protein daging ayam dapat dibuat menjadi naget ayam, sosis ayam, sosis gulung telur, roti celup telur, omelet, wafel kentang. Bunda tetap harus memperhatikan kemampuan anak mengkonsumsi makanan dan teksur makanannya.

Selain itu, ada juga beberapa finger food yang bisa menaikkan berat badan, tetapi sebaiknya hanya diberikan di sela-sela waktu makan dalam beberapa hari sekali, seperti roti bakar dengan olesan butter/margarin dan selai kacang atau keju, pizza, potongan alpukat, puff sayur atau buah, kue beras, biskuit  serta kue dan pastry.

Berikan makanan tinggi protein

Meningkatkan asupan energi dan protein adalah cara terbaik untuk menaikkan berat badan bayi. Agar Si Buah Hati mencapai berat badan ideal, Bunda bisa memberikan makanan tinggi protein, seperti produk susu (susu, yoghurt, dan keju), daging sapi, ikan, dan ayam, serta telur dan kacang-kacangan (pastikan teksturnya sesuai).

Demikian penjelasan untuk berat badan bayi 8 bulan yang ideal dan beberapa tips pemberian makanan untuk menaikkan berat badan Si Buah Hati. Jika perlu, Bunda bisa memberikan cemilan bayi 8 bulan penambah berat badan yang kaya nutrisi dan sehat agar Si Buah Hati mencapai berat badan idealnya.

Image Article
Berapa Berat Badan Bayi 8 Bulan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bantu Optimalkan Nutrisi untuk Otak Si Buah Hati dengan Makanan

Published date

Tahun-tahun awal kehidupan adalah masa penting untuk kesehatan dan perkembangan Si Buah Hati di masa depan. Sebab, otak berkembang sangat cepat sejak sebelum lahir dan berlanjut hingga awal masa kanak-kanak.

Meski otak terus berkembang dan berubah hingga dewasa, 8 tahun pertama merupakan pondasi untuk membangun kemampuan berpikir, kesehatan, dan kehidupannya kelak. Nah Bunda, selain gen ada banyak faktor yang memengaruhi seberapa baik perkembangan otak, seperti:

  • Nutrisi untuk otak yang tepat dimulai sejak kehamilan

  • Paparan asap rokok, alkohol atau infeksi virus

  • Pengalaman anak dengan orang lain.

Nutrisi untuk otak yang optimal sangat diperlukan untuk mendukung proses ini dan membantu Si Buah Hati mencapai potensinya.

Lantas, makanan bernutrisi seperti apa yang bisa mengoptimalkan perkembangan otak? Mari kita ulas dalam artikel ini, Bunda. 

Kebutuhan Nutrisi yang Harus Dipenuhi untuk Optimalkan Perkembangan Otak Anak

Perkembangan otak dimulai jauh sebelum seorang anak dapat berjalan dan berbicara. Sel-sel otak berkembang dengan cepat seiring perkembangan Si Buah Hati sejak dalam kandungan.

Otak berkembang selama bayi dan terus berkembang dengan cepat di usia 1-3 tahun untuk meningkatkan kemampuan kognitif, menafsirkan dan menyampaikan informasi, serta melakukan sesuatu yang kompleks.

Selama periode puncak pertumbuhan ini, nutrisi memegang peran penting untuk perkembangan otak Si Buah Hati. Pada dasarnya, semua nutrisi mempunyai peranan untuk perkembangan dan fungsi otak. Namun, ahli mencatat ada beberapa nutrisi untuk otak yang memiliki peran lebih besar dalam perkembangan awal otak, yakni:

  • Kolin

  • Asam Folat

  • Yodium

  • Zat besi

  • Asam lemak tak jenuh seperti omega 3

  • Protein

  • Vitamin A, D, B6, dan B12

  • Zink

Baca Juga: Kandungan Susu untuk Kecerdasan Otak Anak

Jenis Makanan yang Kaya Nutrisi untuk Otak

Makanan seperti ikan berlemak, blueberry, dan brokoli mengandung nutrisi yang dapat mendukung kesehatan dan fungsi otak, termasuk daya ingat. 

Catat Bunda, berikut ini adalah beberapa jenis makanan untuk kecerdasan otak yang dapat menjadi pilihan Bunda untuk diberikan kepada si Buah Hati:

1. Ikan berlemak

Tahukah Bunda, sekitar 50-60 persen otak terbuat dari lemak. Lebih dari separuh lemak pada otak terdiri dari asam lemak Omega 3.

Ikan berlemak bisa dimasukkan ke dalam menu resep makanan untuk mendukung otak cerdas. Sebab, ikan berlemak kaya akan asam lemak omega 3. Omega-3  berfungsi untuk membangun sel-sel otak dan saraf. Selain itu, Omega-3 penting untuk daya ingat dan kemampuan belajar.

Apa saja jenis ikan berlemak?

  • Ikan salmon

  • Ikan trout

  • Ikan herring

  • Ikan sarden

  • Ikan tuna albacore.

2. Blueberry

Blueberry memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk nutrisi untuk otak Si Buah Hati.

Blueberry dan buah beri lain yang berwarna gelap mengandung antosianin, yaitu senyawa tanaman yang punya efek anti-inflamasi dan antioksidan.

Kabar baiknya, riset membuktikan beberapa antioksidan dalam blueberry ditemukan terakumulasi di otak dan membantu meningkatkan komunikasi antar sel otak.

Buat Bunda yang mencari resep MPASI untuk nutrisi otak, bisa tambahkan blueberry untuk camilan Si Buah Hati atau tambahkan ke smoothie.

3. Brokoli

Brokoli kaya akan antioksidan juga vitamin K. Vitamin K adalah vitamin larut lemak yang esensial untuk membentuk sphingolipid pada sel otak. Selain itu, brokoli juga memiliki kandungan sulforaphane yang bermanfaat sebagai antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu melindungi otak dari kerusakan. Hal-hal tersebut menjadikan brokoli sebagai salah satu bahan makanan yang baik dalam resep makanan si Buah Hati untuk kecerdasan  otak.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Motorik Kasar dan Halus Anak

4. Kacang-kacangan, terutama kenari

Kacang-kacangan seperti kenari merupakan sumber nutrisi yang baik untuk otak si Kecil karena tinggi protein dan lemak sehat, terutama asam lemak Omega 3. Protein berkontribusi untuk pertumbuhan otak Si Buah Hati dan perkembangan memori jangka panjangnya, lho Bunda.

Kacang kenari, dibandingkan jenis kacang lain mengandung lebih banyak polifenol. Baik asam lemak Omega 3 dan polifenol merupakan nutrisi untuk otak, zat gizi tersebut dapat menghambat penurunan kognitif.  Hal ini menjadikan kacang kenari sebagai salah satu makanan untuk kecerdasan otak si Buah Hati.

5. Telur

Salah satu bahan makanan yang paling sering ada di rumah Bunda mungkin telur. Selain bergizi, telur juga gampang diolah dan disukai anak-anak. Nah, tahukah Bunda, telur juga bisa menjadi bahan untuk resep MPASI untuk kecerdasan otak lho!

Telur mengandung kolin, vitamin B12, dan protein yang penting untuk otak. Kolin punya peran penting untuk perkembangan otak normal dan dapat meningkatkan fungsi kognitif. 

Dua butir telur utuh sehari menyediakan kolin yang dibutuhkan anak-anak berusia 8 tahun ke bawah.

Saat Si Buah Hati menginjak usia 1 tahun ke atas, Bunda juga bisa memberikan asupan nutrisi tambahan dengan susu pertumbuhan DANCOW 1+ yang diformulasi untuk anak Indonesia usia 1-3 tahun. DANCOW 1+ dengan 0 gram sukrosa, tinggi protein, minyak ikan, omega 3 & 6, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Jadi, si Buah Hati mendapat nutrisi untuk otak baik dari makanan juga minumannya.

Image Article
Bantu Optimalkan Nutrisi untuk Otak Si Buah Hati dengan Makanan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Simak 7 Manfaat Zat Besi untuk Bayi dan Anak!

Published date

Bunda, memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati sangat penting agar ia dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu gizi yang penting bagi anak sejak usia bayi adalah zat besi.

Zat besi dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hemoglobin, yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh serta memberi warna merah pada sel darah. Selain fungsi zat besi tersebut, ada manfaat zat besi untuk bayi, yakni mendorong perkembangan otak dan sistem saraf.

Lalu, bagaimana jika kebutuhan zat besi pada bayi tidak tercukupi? Dan apa manfaat zat besi untuk bayi lainnya?

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Bayi dan Anak

Saat anak mengalami kekurangan zat besi atau kadar zat besi dalam darah terlalu rendah, maka bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, yang membuat ukuran sel darah merah mengecil dan mengandung lebih sedikit hemoglobin.

Anemia defisiensi zat besi dapat dialami terutama anak usia bayi dan anak karena kebutuhan zat besi yang tinggi untuk mengimbangi pertumbuhan tubuh yang sedang pesat.

Kekurangan zat besi menjadi penyebab utama anemia defisiensi besi, termasuk pada bayi.

Data dari WHO, prevalensi atau angka kejadian anemia pada anak-anak usia 6-59 bulan mencapai 39,8 persen atau sekitar 269 juta anak pada tahun 2019.

Sementara, hasil Riset Kesehatan Dasar Kemenkes tahun 2018 menyebutkan, 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia.

Memenuhi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi dan Anak 

Anemia dapat terjadi karena beberapa hal dan kekurangan zat besi menjadi penyebab anemia yang paling sering terjadi, sehingga penting bagi Bunda untuk memastikan pemenuhan zat besi Si Buah Hati.

Setiap bayi lahir dengan cadangan zat besi di dalam tubuhnya. Selain itu, hingga usia 6 bulan, kebutuhan zat besi Si Buah Hati juga dapat tercukupi melalui ASI. Namun memasuki usia 7 bulan, kebutuhan zat besi bayi semakin bertambah sehingga tidak lagi bisa terpenuhi dari ASI dan membutuhkan asupan tambahan dari MPASI.

Kebutuhan zat besi untuk anak bayi usia 7-12 bulan adalah 11 mg per hari. Anak batita (1-3 tahun) membutuhkan zat besi 7 mg per hari, kemudian anak usia 4-8 tahun membutuhkan asupan zat besi 10 mg per hari.

Bunda dapat memenuhi kebutuhan zat besi Si Buah Hati dengan memberinya makanan sumber zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, bayam, dan brokoli. Berikan juga makanan kaya vitamin C yang dapat membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik, seperti tomat, jeruk, dan stroberi.

Untuk anak usia 1-5 tahun, batasi pemberian susu tidak lebih dari 700 ml per hari. Selain itu, beri jeda waktu antara susu dengan pemberian makanan kaya zat besi, karena kalsium dan kasein dalam susu dapat menghambat proses penyerapan zat besi oleh tubuh.

Baca Juga: Jadwal dan Takaran Tepat Memberikan DANCOW 1+

Apa Saja Manfaat Zat Besi untuk Bayi dan Anak?

Demi lebih meyakinkan Bunda perlunya memenuhi kebutuhan zat besi Si Buah Hati, berikut ini 7 manfaat zat besi untuk bayi:

1. Mendukung perkembangan otak dan kemampuan kognitif

Seperti telah dijelaskan di atas, zat besi membantu perkembangan otak sekaligus mendorong kemampuan kognitif Si Buah Hati. Zat besi penting untuk berfungsinya semua sel dan organ di dalam tubuh, termasuk perkembangan otak. Sebaliknya, kekurangan zat besi, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan anak, dapat meningkatkan risiko penurunan kemampuan kognitif hingga gangguan perilaku anak secara permanen.

2. Membangun sistem kekebalan tubuh

Salah satu manfaat vitamin zat besi untuk bayi adalah membantu pertumbuhan dan fungsi sel imun sehingga tubuh memiliki sistem kekebalan yang baik. Dengan sistem imunitas yang bekerja optimal, Si Buah Hati akan lebih kuat menghadapi serangan bakteri dan kuman penyebab penyakit.

3. Membantu produksi sel darah merah dan mencegah anemia defisiensi zat besi

Salah satu peran utama zat besi bagi tubuh adalah membantu pembentukan hemoglobin yang berfungsi memberi warna pada sel darah merah. Saat tubuh mengalami kekurangan zat besi, produksi hemoglobin akan menurun dan berdampak pada sel darah merah yang lebih kecil dan berwarna pucat.

4. Membantu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh

Zat besi bermanfaat dalam membantu peredaran oksigen ke seluruh tubuh melalui proses pembentukan hemoglobin, yang berfungsi mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh melalui darah.

5. Membantu perkembangan motorik

Tubuh membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Melalui oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah, tubuh akan memiliki cukup energi untuk bergerak dan beraktivitas. Hal ini tentu tidak lepas dari peran zat besi yang membantu pembentukan hemoglobin dalam tubuh. Dengan aktif bergerak, kemampuan motorik Si Buah Hati juga akan berkembang.

6. Mendorong pertumbuhan fisik anak

Pembentukan otot dan jaringan tubuh lainnya juga terpengaruh asupan zat besi dalam tubuh. Dengan energi yang dihasilkan dari oksigen, sel tubuh dapat berfungsi dengan baik, termasuk dalam membentuk jaringan tubuh baru yang membangun fisik anak.

Kebutuhan zat besi Si Buah Hati tidak berhenti saat masih bayi. Menginjak usia 1 tahun, anak tetap memerlukan asupan zat besi. Bunda bisa memenuhi kebutuhan zat besi Si Buah Hati yang telah mendapatkan makanan padat dari makanan sehari-harinya, seperti daging merah, ikan, bayam, brokoli, dan susu. 

Penuhi kebutuhan gizi anak, terutama zat besi sejak dini dan dapatkan manfaat zat besi untuk bayi agar Si Buah Hati tumbuh sehat dan optimal.

Image Article
Bunda, Simak 7 Manfaat Zat Besi untuk Bayi Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Jangan Panik, Inilah Cara Mengetahui Arti Bayi Menangis

Published date

Bayi menangis sejak lahir dan akan terus menangis karena ini adalah satu-satunya cara dia berkomunikasi. Meski seringkali menyulitkan, terutama ketika Si Buah Hati menangis tanpa henti, Bunda tidak perlu panik karena ada beberapa jenis tangisan, penyebab kenapa bayi menangis, dan cara mengatasinya. Dengan begitu, Bunda bisa menarik napas panjang dan siap memecahkan masalah yang dihadapi Si Buah Hati. 

Cara Mengenali Penyebab Kenapa Bayi Menangis

Tangisan bayi berbeda-beda tergantung penyebabnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yakni kelaparan, ketidaknyamanan, penyakit, nyeri, atau kolik.

Bunda bisa mengenali jenis-jenis tangisan tersebut dengan memperhatikan suara tangisan dan gerak-gerik Si Buah Hati.

Sebagai contoh, suara tangisan bayi yang sakit tidak akan terdengar seperti tangisan normal. Si  Buah Hati mungkin terdengar lelah dan lemah. Bayi biasanya tidak berhenti menangis meski Bunda telah mencoba menenangkannya. 

Intensitas dan Lama Tangisan

Bunda dapat menentukan jawaban kenapa bayi menangis dari kualitasnya, yaitu mendengarkan intensitas dan lama tangisan. 

Lama tangisan bayi yang terlalu sering bisa mengindikasikan dia mengalami gangguan pencernaan atau sedang sakit atau mengalami kolik.

Kemudian, Si Buah Hati yang sering menangis dalam pola berulang, seperti pada waktu tertentu setiap hari, mungkin ada penyebab tertentu yang perlu diidentifikasi.

Tanda-tanda Menangis karena Lapar

Salah satu alasan utama bayi menangis adalah karena alasan lapar. Tangisan ini lebih mudah dikenali karena disertai dengan berbagai perilaku, seperti membuka mulut, mencari atau mendongak ke payudara, hingga menjilat bibirnya.

Lantas, kenapa bayi menangis saat menyusu? Umumnya, bayi menangis karena masih merasa lapar atau tidak nyaman.

Bayi yang telah kenyang akan menutup mulut, memalingkan muka dari payudara, hingga merelakskan tangan.

Tanda-tanda Menangis karena Lelah

Kelelahan juga dapat membuat bayi menangis dengan lembut dan monoton. Mereka bisa terlihat lesu dan kurang responsif terhadap rangsangan eksternal. 

Kelelahan itu bisa diakibatkan oleh posisi yang tidak nyaman atau faktor lingkungan. Bunda dapat mengecek popoknya, apakah tempat tidurnya terlalu dingin atau panas, hingga dia merasa terlalu terstimulasi atau kurang distimulasi. 

Sebelum menangis karena kelelahan, bayi umumnya memberikan tanda-tanda, seperti menguap, menjadi lekat dengan Bunda, menyentuh mukanya, merengek, hingga menyentuh mukanya.

Ketidaknyamanan saat Tummy Time

Tummy time atau latihan tengkurap pada bayi sangat penting untuk mendorong perkembangan otot leher dan bagian tubuh lainnya. 

Lalu, kenapa bayi menangis saat tummy time? Penyebabnya adalah bayi merasa kesulitan melihat sekitar atau kesulitan ketika mengangkat kepala melawan gravitasi. 

Dalam hal ini, Bunda dapat mengubah-ubah posisi Si Buah Hati agar tidak gampang lelah atau mencukupkan latihan karena tummy time membutuhkan proses.

Selain itu, Bunda dapat mencoba posisi lain sebelum melakukan tummy time, misalnya menggendong di dada sehingga Si Buah Hati berlatih menopang kepalanya sendiri.

Tanda-tanda Menangis karena Ketidaknyamanan

Tangisan bayi bisa menjadi cara untuk mengungkapkan ketidaknyamanan fisik, seperti popok yang kotor, pakaian yang terlalu ketat, atau mungkin ada rambut yang terjepit di antara jari-jari kaki mereka.

Tanda-tandanya adalah menangis rewel dengan suara pelan terus menerus. Bahkan, bayi juga dapat menangis saat proses menyusui. 

Kenapa bayi menangis saat makan? Umumnya, bayi tengah mengalami masa pertumbuhan gigi sehingga menyebabkan rasa sakit di gusi. Tanda menangis untuk gigi tumbuh adalah merengek minta digendong atau dinyamankan, menggigit-gigit sesuatu, hingga tidak tertarik makanan padat. 

Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak

Cara Mengatasi dan Menenangkan Bayi yang Menangis

Meskipun Bunda telah berusaha keras menjaga kenyamanan Si Buah Hati, terkadang tantrum terjadi dan tidak bisa dihindari.  

Pertama, bedong bayi dengan selimut yang besar dan tipis untuk membantu Si Buah Hati merasa aman. Kedua, gendong bayi dan letakkan tubuhnya miring ke kiri untuk membantu pencernaan atau perutnya sebagai penyangga. Ketiga, tenangkan bayi dengan gosok punggungnya dengan lembut. Jika Si Buah Hati tertidur, baringkan dengan posisi telentang.

Keempat, ajak bayi berjalan-jalan dengan gendongan atau goyangan yang menenangkan sehingga bayi ingat pada gerakan yang dirasakannya di dalam kandungan. 

Meskipun mungkin sulit di awal, seiring waktu, Bunda akan belajar mengenali berbagai tanda kenapa bayi menangis. Perhatikan pola dan karakteristik tangisan, dan ingatlah bahwa setiap bayi adalah individu yang unik sehingga membutuhkan perlakuan tersendiri.

Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas!

Image Article
Jangan Panik, Inilah Cara Mengetahui Kenapa Bayi Menangis
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Membedakan Tanda-tanda Bayi Lapar atau Mengantuk

Published date

Pernahkah Bunda merasa baru saja memberi Si Buah Hati makanan, tetapi tidak berselang lama dia sudah menangis membuka mulutnya, seakan-akan dia kelaparan setiap saat?

Bunda pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Si Buah Hati, termasuk dalam memahami isyarat dan kebutuhan Si Buah Hati. 

Pada artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda bayi lapar atau hanya mengantuk sehingga Bunda dapat merespons kebutuhan bayi secara optimal dan menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat.

Tanda-tanda Bayi Lapar

Bunda, khususnya ibu baru, mungkin kesulitan memahami isyarat Si Buah Hati. Untungnya, Si Buah Hati pasti akan memberikan tanda-tanda lapar atau kenyang sehingga Bunda tinggal membiasakan diri. Berikut beberapa tanda bayi lapar dan kenyang secara umum yang perlu diketahui.

1. Mencari Puting atau Meraba-raba Area Mulut

Isyarat bayi merasa lapar bisa berbeda tergantung usianya, seperti bayi baru lahir hingga lima bulan berbeda dengan enam bulan sampai 24 bulan. 

Dalam hal ini, kita akan membahas tanda bayi 5 bulan lapar. Mereka akan tampak lebih aktif, salah satunya dengan mencari sesuatu untuk disentuhkan di sekitar mulut dan pipinya.

Apakah bayi memasukkan tangan ke mulut tanda lapar? Biasanya, mereka akan menggigit jari, meraba area mulut, mencari puting.   

Tindakan tersebut menunjukkan hasrat Si Buah Hati untuk menyusu atau menerima makanan.

Sementara itu, tanda bayi bawah lima bulan yang kenyang adalah menutup mulut, berpaling dari payudara, serta tangannya tidak tegang.

2. Membuka Mulut dan Mengeluarkan Suara

Tanda bayi lapar selanjutnya adalah membuka mulutnya lebar-lebar, terkadang dengan lidah yang terjulur keluar. Mereka juga akan mendesah, merintih, atau mengeluarkan suara-suara kecil lainnya.Si Buah Hati juga akan mengeluarkan suara menghisap serta menepuk dan menjilat bibir mereka. Sikap tersebut mencerminkan kesiapan alami Si Buah Hati untuk menyusu atau menerima makanan.Si Buah Hati juga akan mengeluarkan suara menghisap serta menepuk dan menjilat bibir mereka.Sikap tersebut mencerminkan kesiapan alami Si Buah Hati untuk menyusu atau menerima makanan.

3. Suara Tangisan Khusus

Setiap bayi akan menangis ketika lapar. Namun, tanda-tanda bayi lapar ini berbeda karena tangisan bayi ketika lapar memiliki karakteristik berbeda dengan kondisi lain. 

Tangisan lapar bayi berubah menjadi lebih tajam dengan kemarahan. Seiring bertambahnya usia, tangisan bayi akan menjadi lebih kuat, lebih keras, dan lebih mendesak. Tangisan mereka juga akan lebih bervariasi, seolah-olah ingin menyampaikan kebutuhan berbeda.

Bunda akan mengenalinya karena tangisan Si Buah Hati terdengar lebih tajam, terputus-putus, dan intensif. Terkadang, tangisan juga disertai dengan gerakan gelisah dan geliatan yang lebih aktif.

4. Mengepalkan Tangan dan Tampak Frustasi

Tanda-tanda bayi lapar berikutnya adalah meregangkan tangan dan kaki lalu menggerakkannya ke segala arah.

Bayi juga akan mengepalkan tangannya dan menggerakkannya ke sekitar dada atau perut. Ini menandakan Si Buah Hati tengah frustasi dan tidak sabar. 

Bayi yang lapar juga menggoyang-goyangkan kepala ke segala arah, serta tampak menggeliatkan badan dan gelisah.

Berapa Sering Seharusnya Menyusui Bayi

Bayi baru lahir umumnya membutuhkan pemberian ASI sekitar 8–12 kali sehari. Meski begitu, bayi adalah individu yang unik sehingga Bunda perlu memperhatikan isyarat lapar yang ditunjukkan Si Buah Hati lebih awal.

Sebagai panduan, bayi baru lahir hingga umur dua bulan rata-rata mengonsumsi susu sekitar 45–90 milliliter setiap 2–3 jam. Kebutuhan minum akan meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia sekitar 2 bulan, Si Buah Hati minum sekitar 120–150 mililiter setiap 3–4 jam. Pada usia 4 bulan, bayi minum sekitar 120-180 mililiter setiap kali menyusu, tergantung seberapa sering mereka makan. Pada usia 6 bulan, bayi Anda minum sekitar 180–230 mililiter sekitar 4–5 kali sehari.

Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak

Perbedaan Tangisan Bayi Lapar dengan Tangisan karena Kondisi Lain

Seperti disebutkan di atas, tangisan bayi yang lapar berbeda dengan kondisi lain. Berikut penjelasannya.

1. Beda Bayi Lapar dan Mengantuk

Salah satu tanda-tanda bayi lapar adalah cenderung menangis lebih sering dan intensif jika dibandingkan dengan tangisan karena kantuk. 

Sementara itu, tangisan karena mengantuk terjadi ketika Si Buah Hati merasa terpisah dari orangtua. Bayi membutuhkan sentuhan dan perhatian. Ketika mereka tidak merasakannya, mereka akan menangis untuk memberi tahu.

2. Isyarat Sebelum Tangisan

Bayi bisa menangis karena mengantuk atau bahkan tanpa sebab. Namun, bayi yang lapar biasanya memberikan isyarat sebelum tangisan mencapai puncaknya. 

Bunda dapat melihatnya dari gerakan mencari puting atau memberikan isyarat dengan membuka mulut. Sebaliknya, bayi yang mengantuk mungkin terlihat mengantuk sejak awal tanpa memberikan isyarat aktif.

Mengenal Tanda-tanda Bayi Puas Setelah Makan atau Minum ASI

Bayi yang telah puas minum ASI akan menampilkan ekspresi wajah bahagia dan menghentikan aktivitas menghisap. Mereka mungkin tersenyum atau terlihat lebih tenang dan relaks. Mereka juga akan merelakskan tangan, berpaling dari payudara, hingga mendorong makanan ke arah Bunda.  

Bunda, membedakan tanda-tanda bayi lapar dan mengantuk memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap isyarat dan perilaku Si Buah Hati. Dengan memahami hal tersebut, Bunda dapat merespons kebutuhan Si Buah Hati secara lebih efektif. 

Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.

Bunda juga perlu mengetahui memberikan ASI secara ekslusif penting bagi bayi sampai usia 6 bulan karena ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat, mudah digunakan secara efisien oleh tubuh bayi dan melindungi bayi terhadap infeksi.

Image Article
Cara Membedakan Tanda-tanda Bayi Lapar atau Mengantuk
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Aktivitas Kreatif untuk Memperkaya Bahasa Bayi

Published date

Bayi berkomunikasi dengan tangisan. Tapi seiring bertambah usia, bayi mulai mengoceh sebelum bisa mengeluarkan kata pertamanya. Tapi, apa sih fungsi mengoceh pada bayi dan usia berapa bayi mulai mengoceh?

Faktanya, berbagai ahli, mulai dari ahli patologi wicara hingga dokter anak, mengetahui bahwa mengoceh memainkan peran yang cukup penting dalam perkembangan bahasa bayi. 

Perkembangan Bahasa Bayi saat Mengoceh

Bunda mungkin bertanya-tanya, umur berapa bayi mulai mengoceh? Jawaban pertanyaan ini tidak pasti karena perkembangan bicara tiap anak berbeda-beda. Meski begitu, ada tahapan perkembangan bicara yang bisa dijadikan patokan, seperti di bawah ini:

1. Usia 0-6 bulan

Bayi hanya dapat menangis untuk menyatakan keinginannya. Namun, di usia 2-3 bulan, bayi mulai membuat suara seperti “aah” atau “uuh”, yang dikenal dengan cooing. Setelah memasuki usia 3 bulan, bayi biasanya akan mencari sumber suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara.

Mendekati 6 bulan, bayi dapat merespons namanya sendiri serta mengenali emosi dalam nada bicara. Cooing lalu berubah menjadi babbling atau mengoceh dengan suku kata tunggal, seperti mama, papa.

2. Usia 6-9 bulan

Di umur 6-9 bulan, bayi mulai mengenal nama orang dan benda. Saat mengoceh, bayi menggunakan intonasi atau nada bicara seperti dalam bahasa Bundanya. 

3. Usia 9-12 bulan

Pada usia 9-12 bulan, bayi sudah dapat mengucapkan mama dan papa atau istilah lain yang digunakan pengasuhnya. Bayi sudah menengok saat dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana. Bayi menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya. Di usia 12 bulan bayi sudah mengerti sekitar 70 kata.

Pentingnya Merespons saat Bayi Mulai Mengoceh

Sebuah studi menunjukkan bahwa percakapan antara bayi dan Bunda atau orang yang mengasuh bayi itu membentuk perkembangan bahasa. Ketika Bunda merespons saat bayi mulai mengoceh, bahasa bayi pun berkembang.

Menirukan atau membalas celoteh bayi dengan cara yang menyenangkan membuat bayi mengetahui bahwa ia dapat berkomunikasi. Pengetahuan ini membantunya mempelajari suara-suara kompleks yang membentuk ucapan.

Selain itu, orang tua yang aktif merespons saat bayi mulai mengoceh membuat bayi menghasilkan lebih banyak suara. Hal ini menunjukkan bahwa bayi juga senang memiliki interaksi sosial dengan orang tua atau pengasuh.

Merespons saat bayi mengoceh juga memberi tahu bayi bahwa produksi vokal mereka efektif dan mendapatkan respons. Bagi bayi, hal ini seperti percakapan dan ia tahu bahwa ini cara untuk berkomunikasi.

Baca Juga: 4 Tips Stimulasi Bahasa Anak

Aktivitas Kreatif untuk Dorong Perkembangan Bahasa Bayi

Tak hanya membaca dan mendengarkan musik, beberapa aktivitas di bawah ini bisa Bunda coba di rumah untuk mendorong perkembangan bahasa bayi.

1. Asah kemampuan mendengar bayi

Bunda, buah hati perlu memahami suara-suara yang dia dengar setiap hari. Saat bayi semakin besar, ia bukan hanya memahami suara tapi mencari suara yang ia dengar.

Bunda bisa bersuara di depan bayi, jadi buah hati bisa melihat Bunda. Lalu, Bunda bisa membuat suara di kiri atau kanan bayi. Kegiatan ini mendorong kemampuan mendengar yang sangat penting dalam perkembangan bicara.

2. Sering ajak bicara bayi

Meskipun bayi belum paham apa yang dikatakan Bunda, dia akan merasa aman saat mendengar suara Bunda yang menenangkan. Bunda bisa bicara dengan kata-kata dan volume suara yang berbeda.

Bayi akan senang melihat mulut dan wajah dan mendengar suara yang Bunda buat. 

3. Tirukan perkataan atau suara yang dihasilkan bayi

Kalau bayi membuat suara, tirukan suara yang ia buat dan tunggu sampai bayi membuat suara lainnya. Dengan cara ini, Bunda mengajarkan konsep percakapan dengan buah hati, bagaimana berkomunikasi secara bergantian.

4. Segera respons tangisan bayi

Bunda bisa merespon tangisan bayi dengan menyentuh dan memeluk buah hati atau dengan bernyanyi dan berbicara pada mereka.

5. Mengajarkan bayi kata-kata baru

Saat Bunda bersama buah hati, beri tahu nama benda atau mainan yang biasa dicari atau dimainkan bayi.

Bunda bisa bercerita sambil melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, atau ganti popok.

Bunda juga bisa melakukan hal ini sambil bermain dengan Si Buah Hati. Misalnya saja, saat memberikan mainan pada anak Bunda bisa menyebutkan namanya berulang. Bunda juga bisa bermain ciluk ba atau lainnya.

Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.

Mendampingi saat bayi mulai mengoceh menjadi awal yang penting dalam meningkatkan kemampuan literasinya kelak. Lakukan dengan berbagai aktivitas yang bisa mendorong perkembangan bahasanya ya, Bunda!

Image Article
5 Aktivitas Kreatif untuk Memperkaya Bahasa Bayi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off