0-12 Bulan

Menenangkan Bayi Bunda Sepanjang Malam

Published date

Memiliki bayi bangun tengah malam bisa menjadi tantangan bagi para orangtua. Tidur yang terganggu dapat menyebabkan kelelahan dan stres pada orangtua, serta dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi itu sendiri. Ada beberapa penyebab yang mungkin menjadikan bayi bangun tengah malam, dan dapat rentan terhadap gangguan tidur.

Biasanya, setelah bayi Bunda berusia beberapa bulan, ia akan tidur lebih lama di malam hari dan tidak perlu disusui sebanyak pada minggu-minggu awal. Jika bayi bangun tengah malam, mungkin ada hal lain yang mengganggunya.

Daftar untuk Bunda Periksa

Bayi bangun tengah malam bisa disebabkan berbagai alasan. Jangan berasumsi tangisan bayi Bunda di malam hari adalah tanda lapar, terutama jika ia baru saja menyusu. Tanyakan pada diri Bunda pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Apakah popoknya perlu diganti?

  • Apakah dia terlalu panas atau dingin?

  • Apakah dia perlu bersendawa?

Jika tampaknya bayi Bunda perlu ditenangkan, cobalah usapan punggung yang menenangkan, tepukan, atau lagu pengantar tidur yang lembut. Cobalah untuk mengurangi langsung menyusui bayi Bunda agar ia kembali tidur jika tidak ada tanda-tanda lapar yang nyata. Ini mungkin tampak seperti solusi termudah pada saat itu, tetapi jika Bunda membiasakan menyusuinya setiap kali dia bangun, kemungkinan bayi bangun tengah malam justru akan meningkat.

Membantu Bayi Bunda untuk Membantu Dirinya Sendiri

Jika bayi Bunda terbangun sambil menangis dan menunjukkan tanda-tanda lapar, tawarkan dia untuk menyusu. Jika bayi bangun tengah malam segera setelah disusui dan Bunda telah mengesampingkan kemungkinan masalah lainnya (di atas), secara bertahap ia dapat belajar menenangkan dirinya kembali untuk tidur. Terbangun di malam hari dapat membuat Si Buah Hati tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatannya. Membangun kebiasaan tidur yang baik sekarang dapat membantu mencegah kebiasaan tidur yang buruk seiring bertambahnya usia bayi Bunda.

Baca Juga: Cara Menaikkan Berat Badan Anak 1 Tahun

Cara Menenangkan Bayi Bangun Tengah Malam

Selain langkah-langkah di atas, berikut adalah beberapa cara tambahan yang dapat membantu menenangkan bayi bangun tengah malam:

  • Pijat: Menerapkan pijatan ringan pada bayi Bunda dapat membantu menenangkan mereka dan mendorong tidur yang lebih nyenyak. Pastikan Bunda menggunakan gerakan yang lembut dan pelan.
  • Bantal yang nyaman: Memberikan bayi bantal atau peralatan tidur yang nyaman, seperti kelambu bayi atau boneka favorit, dapat memberikan rasa aman dan nyaman saat tidur.
  • Kondisi udara yang nyaman: Memastikan suhu kamar tidur Si Buah Hati nyaman dan sirkulasi udara yang baik dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang lebih baik.
  • Jaga konsistensi: Ketika bayi bangun tengah malam, cobalah untuk tetap konsisten dengan rutinitas tidur yang telah Bunda buat. Ini membantu melakukan re-training tidur untuk Si Buah Hati.

Untuk mengatasi bayi bangun tengah malam, penting untuk diingat bahwa setiap bayi memiliki keunikannya masing-masing, dan apa yang berhasil untuk satu bayi mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Jika Bunda memiliki kekhawatiran yang serius atau jika Si Buah Hati terus-menerus terbangun di malam hari, jangan lupa untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter anak kesayangan Bunda, ya.

Image Article
Bayi Bangun Tengah Malam: Apakah Tanda Lapar?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Memahami Mastitis dan Nyeri Payudara

Published date

Sebagai ibu baru yang sedang menyusui, Bunda sudah melakukan yang terbaik untuk Si Buah Hati. Bunda tahu bahwa menyusui akan memberikan bayi Bunda awal terbaik dalam hidupnya—serta memberikan manfaat kesehatan yang akan bertahan seumur hidup. 

Bagi sebagian ibu, menyusui akan terjadi secara alami dan berlanjut tanpa masalah apa pun. Namun, bagi sebagian lainnya, hal ini mungkin menimbulkan tantangan. Dan, seperti halnya keterampilan baru lainnya, menyusui membutuhkan latihan dan ketekunan. 

Kekhawatiran Terkait Menyusui

Beberapa kekhawatiran umum yang dialami ibu menyusui antara lain kekhawatiran mereka tidak memiliki cukup ASI (yang sebenarnya sangat jarang terjadi), puting sakit atau pecah-pecah, payudara terlalu penuh, atau nyeri payudara. Payudara yang nyeri bisa menjadi salah satu gejala kondisi peradangan yang disebut mastitis. 

Apa itu mastitis pada payudara? Mastitis biasanya terjadi karena penumpukan atau 'stagnasi' ASI di dalam payudara ibu. Penyebab umum mastitis lainnya adalah infeksi pada saluran payudara, karena terlalu banyak bakteri berbahaya seperti Staphylococci.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mastitis, antara lain:

  • Puting susu yang pecah atau lecet karena teknik menyusui yang tidak tepat
  • Saluran susu yang tersumbat akibat kelainan struktural atau akumulasi susu yang berlebih
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Penurunan kualitas perawatan payudara dan kebersihan puting susu

Mastitis dan nyeri payudara mungkin menjadi alasan umum mengapa para ibu berhenti menyusui lebih awal dari yang direncanakan. Selain nyeri payudara, kemerahan, dan bengkak, penderita mastitis mungkin mengalami gejala mirip flu, antara lain demam, berkeringat, menggigil, dan pegal-pegal. 

Baca Juga: Menyapih Anak Umur berapa? Simak Lengkapnya di Sini!

Bahaya Mastitis

Setelah mengetahui apa itu mastitis pada payudara, kini saatnya Bunda mengetahui bahaya yang bisa timbul akibat mastitis. Mastitis bukan hanya mengganggu kenyamanan ibu menyusui, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Berikut adalah beberapa bahaya terkait dengan mastitis:

Abses payudara

Jika infeksi tidak diatasi dengan cepat, bakteri dapat merembes lebih dalam ke dalam saluran susu dan membentuk kantong abses yang berisi nanah. Abses payudara dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, demam tinggi, dan memerlukan prosedur medis seperti drainase abses.

Gangguan menyusui

Mastitis bisa membuat menyusui menjadi sangat menyakitkan dan mengganggu hubungan ibu dan bayi dalam memberi makan. Rasa sakit saat menyusui dapat membuat ibu enggan menyusui dan menurunkan keinginan bayi untuk menyusu dengan benar, yang pada gilirannya dapat mengganggu produksi ASI dan berisiko kegagalan menyusui.

Produksi ASI yang menurun

Mastitis dapat melambatkan produksi ASI atau membuat ASI terasa kurang. Infeksi dan peradangan pada payudara dapat mempengaruhi aliran susu dan mengurangi kemampuan payudara untuk memproduksi ASI yang cukup untuk bayi.

Bunda dapat membantu mencegah nyeri saat menyusui dan mastitis dengan mengikuti saran 8 cara untuk membantu mencegah mastitis. Jika Bunda merasa mengalami gejala mastitis, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Bunda.

Sebagai kesimpulan, perawatan payudara yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya mastitis. Selain itu, beberapa cara untuk mengobati mastitis, dan penyedia layanan kesehatan Bunda mungkin akan meresepkan antibiotik jika ada infeksi. Namun, jika gejala mastitis tidak membaik dalam beberapa hari atau infeksi semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Image Article
Apa Itu Mastitis pada Payudara pada Ibu Menyusui?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Biarkan Bayi Bunda Menunjukkan Saat ia Sudah Kenyang

Published date

Mengetahui tanda bayi kenyang atau belum sangat penting guna memenuhi kebutuhan nutrisi serta pertumbuhan Si Buah Hati. Meskipun tidak ada cara pasti untuk mengetahuinya, terdapat beberapa tanda yang dapat diperhatikan untuk memberikan tanda bayi kenyang atau belum. 

Meski jika Bunda selalu menyusui Si Buah Hati secara langsung, Bunda tidak akan pernah bisa mengukur secara akurat berapa banyak ia minum. Bunda telah belajar untuk membiarkan bayi Bunda menunjukkan kepada Bunda saat ia sudah merasa kenyang. ketika Ia sudah berusia enam bulan dan mulai mengonsumsi makanan padat, kemungkinan besar Bunda juga sudah memercayainya untuk memilih seberapa banyak ia ingin makan.

Pendekatan yang Sehat

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa semakin lama seorang ibu menyusui, semakin besar kemungkinan ia akan merespons dengan tepat terhadap tanda-tanda bayi kenyang. Ini berlaku untuk menyusui dan juga makan makanan padat. “Ada hubungan antara durasi menyusui yang lebih lama dan praktik pemberian makan yang responsif,” jelas Andrea Papamandjaris, PhD, Pimpinan, Unit Regulasi Ilmiah Medis di Nestlé Nutrition di Kanada. “Ini mungkin salah satu alasan adanya efek perlindungan dari menyusui terhadap obesitas pada masa kanak-kanak.”

Baca Juga: Berikut Tips Menghadapi Anak Tantrum

Cara Mengetahui Saat Bayi yang Diberi ASI Sudah Kenyang

Bayi telah mencapai durasi pemberian ASI yang cukup

Seperti yang dijelaskan oleh Asociation of Breastfeeding Mothers (ABM), bayi yang telah kenyang biasanya akan menghabiskan waktu yang cukup lama saat menyusu. Jika bayi menghabiskan waktu minimal 15-20 menit di setiap sisi payudara, kemungkinan besar mereka telah merasa kenyang.

Bayi tampak puas dan rileks setelah menyusu

Ketika Si Buah Hati merasa kenyang, mereka akan mengungkapkan rasa puas dan rileks. Mereka mungkin terlihat santai dan tenang setelah sesi menyusu, menguap atau mendorong puting susu keluar dari mulut mereka sebagai tandanya.

Bayi mengeluarkan tanda-tanda klasik kenyang

Ada beberapa tanda klasik yang menunjukkan bahwa Si Buah Hati telah merasa kenyang. Salah satunya adalah ketika bayi terlihat tidur atau mata mereka mengantuk setelah menyusu. Aliran air liur yang berhenti, serta ulah bayi yang tidak lagi mendorong atau mencari puting susu, juga menjadi tanda bayi kenyang.

Bayi menunjukkan peningkatan berat badan yang sehat

Salah satu cara mengetahui saat bayi yang diberi ASI sudah kenyang adalah dengan memantau pertumbuhan mereka. Jika bayi mendapatkan berat badan secara konsisten, itu merupakan indikasi bahwa mereka mendapatkan cukup nutrisi dari ASI dan merasa kenyang setelah menyusu.

Bunda yang menyusui cenderung tidak memaksa bayinya untuk menghabiskan seluruh makanannya. Sebaliknya, mereka mengikuti teknik pemberian makan yang responsif dan memercayai nafsu makan bayi mereka.

Jika Bunda menawarkan Si Buah Hati makanan bergizi dan membiarkannya makan sebanyak yang ia mau, kemungkinan besar ia akan tetap memiliki berat badan yang sehat sepanjang masa kanak-kanaknya. Dan Bunda dapat merasa puas karena telah memberikan bayi Bunda awal yang paling sehat dalam hidupnya.

Memastikan bayi yang disusui sudah kenyang adalah hal penting bagi kesehatan dan pertumbuhan mereka. Beberapa tanda di atas dapat Bunda perhatikan untuk memberikan penanda apakah bayi yang diberi ASI sudah merasa kenyang.

Meski demikian, perlu diingat bahwa tidak ada cara pasti mengetahui saat bayi yang diberi ASI sudah kenyang. Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang pola menyusui dan pertumbuhan Si Buah Hati, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter anak atau konsultan laktasi pilihan Bunda.

Image Article
Apa Tanda Bayi Kenyang? Ini Cara Mengetahuinya dengan Tepat!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Berapa Banyak Kalori yang Dibutuhkan Ibu Menyusui?

Published date

Tidak mengherankan jika kebutuhan energi dan nutrisi Bunda meningkat saat menyusui. Pilih makanan dan minuman sehat untuk memenuhi kebutuhan kalori ibu menyusui.

Sebagai seorang ibu yang sedang menyusui, tubuh Bunda membutuhkan banyak energi. Bunda membutuhkan energi untuk menghasilkan ASI bagi bayi Bunda dan untuk membantu Bunda merawat Si Buah Hati!

Saat menyusui, makanan yang Bunda konsumsi tidak hanya memberikan gizi bagi diri sendiri, tetapi juga untuk Si Buah Hati yang diberikan ASI. Oleh karena itu, penting untuk memahami berapa kebutuhan kalori ibu menyusui.

Setiap wanita berbeda, namun jika berat badan sebelum hamil berada dalam kisaran yang disarankan, Bunda mungkin memerlukan antara 400-500 kalori tambahan per hari untuk memproduksi ASI. Jumlah tersebut di luar ±2000 kalori yang dibutuhkan rata-rata wanita (yang tidak hamil) per hari. 

Sebagian dari kalori ekstra ini berasal dari lemak yang Bunda simpan selama kehamilan dan sisanya berasal dari makanan. Tentu saja Bunda mungkin memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit kalori, jadi tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Bunda.

Makan Seimbang

Ini bukan hanya tentang kalori. Mengonsumsi beberapa makanan penutup tambahan, misalnya, bukanlah jawabannya! Makanan sehat yang kaya nutrisi akan membantu tubuh Bunda memproduksi ASI berkualitas tinggi. Makan dengan baik sekarang dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan pertumbuhan bayi Bunda yang sehat di masa depan. Ini juga dapat membantu menjaga cadangan nutrisi Bunda sendiri.

Sebagai seorang ibu yang sedang menyusui, Bunda membutuhkan lebih banyak nutrisi. Beberapa di antaranya adalah protein, kalsium, DHA, asam folat, zink, yodium, zat besi, selenium, vitamin D, vitamin A, dan beberapa vitamin B. Artinya, Bunda perlu memilih makanan kaya nutrisi agar Bunda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa mengonsumsi terlalu banyak kalori ekstra.

Untuk memulainya, lihat di bawah untuk saran camilan 400 kalori yang menggabungkan porsi dari lima kelompok makanan. Yuk, Bunda, buat rencana camilan menyusui yang berisi makanan ringan 400 kalori ini, masing-masing dikombinasikan dengan makanan dari 5 kelompok makanan berbeda, bersama dengan ide camilan 100 kalori untuk membantu Bunda memenuhi kebutuhan nutrisi harian Bunda.

Camilan yang Sehat untuk Masa Menyusui

Selain memenuhi kebutuhan kalori ibu menyusui, mengonsumsi camilan yang sehat juga penting. Berikut adalah beberapa camilan yang sehat untuk masa menyusui: 

  • Buah Segar: Buah segar seperti apel, pisang, jeruk, dan anggur adalah pilihan camilan yang sehat karena mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk Anda dan bayi Anda.
  • Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Almond, kacang mete, biji bunga matahari, dan biji chia merupakan camilan yang kaya akan protein, serat, dan lemak sehat. Makanan ini juga membantu menjaga kenyang lebih lama. 
  • Sayuran Berserat Tinggi: Sayuran seperti wortel, brokoli, dan buncis adalah camilan yang sehat karena mengandung serat yang baik untuk sistem pencernaan dan menjaga kenyang lebih lama.
  • Oatmeal atau Granola Bar: Makanan ini mengandung serat, protein, dan karbohidrat kompleks, yang memberikan energi secara bertahap dan menjaga kenyang lebih lama.

Baca Juga: Anak Susah Makan? Yuk, Bunda Coba Cara Ini!

Matematika Makanan!

Inilah cara Bunda membuat camilan 400 kalori atau hidangan kecil dari lima kelompok makanan. Padu padankan porsi (satu lingkaran = satu porsi) dari kelompok makanan berbeda untuk mencapai sasaran kalori ekstra Bunda.

Menjaga asupan kebutuhan kalori ibu menyusui yang adekuat saat menyusui sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi Bunda dan Si Buah Hati. Tidak lupa, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu menentukan berapa banyak kalori yang harus Bunda konsumsi setiap hari.

Selain itu, memilih camilan yang sehat adalah cara yang baik untuk memastikan Anda mendapatkan gizi yang seimbang. Pastikan untuk memilih camilan yang mengandung protein, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Selamat mencoba!

Image Article
Berapa Banyak Kebutuhan Kalori Ibu Menyusui?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apakah Dia Lapar? Cara Membaca Isyarat yang Disampaikan Bayi Bunda

Published date

Sebagai orang tua baru, penting bagi Bunda untuk dapat mengenali tanda bayi lapar. Memahami tanda-tanda ini dapat membantu Bunda merespon dengan cepat dan menyusui Si Buah Hati. Pada dasarnya, semua bayi secara naluriah mengetahui kapan mereka lapar dan kapan mereka kenyang. Meskipun di masa-masa awal Bunda mungkin melewatkan beberapa tanda bahwa dia siap untuk memulai atau berhenti menyusu, tidak butuh waktu lama bagi Bunda untuk dengan mudah mengenali isyaratnya.

Apakah Bayi Saya yang Baru Lahir Akan Menangis Ketika Dia Lapar?

Secara umum, tangisan pada bayi baru lahir dianggap sebagai tanda lapar. Namun, ada beberapa tanda awal apabila bayi lapar, antara lain

  • dengan penuh semangat mengisap tangannya
  • mencari sesuatu dengan memutar kepala dan membuka mulutnya 
  • memasukkan tangan ke mulutnya

Biasanya bayi terlihat rewel, kemudian menangis, apabila tidak disusui.

Lalu, bagaimana saya tahu bayi saya sudah kenyang?

  • kurangnya minat untuk menyusu lebih lanjut
  • ketika dia istirahat untuk bersendawa, dia mungkin tidak ingin kembali menyusu
  • dia mungkin menjadi tenang dan relaks, dan sering kali tertidur

Baca Juga: Cara agar Buah Hati Mau Mencoba Varian Makanan Baru

Bayi Menangis Karena Berbagai Alasan

Saat Bunda dan Si Buah Hati menghabiskan waktu bersama, Bunda akan mempelajari tanda bayi lapar dan kenyangnya, serta mengetahui perbedaan antara tangisan laparnya dan kapan ia mungkin terlalu lelah, atau perlu mengganti popok.

Jika bayi Bunda tidak menunjukkan tanda-tanda lapar, menyusui bukanlah cara pertama yang terbaik untuk menenangkannya. Cobalah pendekatan lain yang menenangkan dan menyejukkan seperti menggendong, mengayun, atau bernyanyi untuknya. Apabila dia tidak tenang dan menunjukkan tanda-tanda lapar, inilah waktunya untuk menyusuinya.

Beberapa bayi banyak menangis selama minggu-minggu awal dan tidak dapat ditenangkan, baik dengan disusui atau ditenangkan. Jika bayi Bunda menangis tanpa henti selama tiga jam sehari selama tiga hari atau lebih dalam seminggu, itu mungkin kolik. Mintalah saran dari penyedia layanan kesehatan Bunda.

Tidak perlu berhenti menyusui jika Bunda merasa bayi Bunda menderita kolik. Faktanya, ASI adalah yang terbaik untuk bayi kolik karena mengandung keseimbangan sempurna antara whey (protein yang mudah dicerna), magnesium, dan laktosa untuk usus yang “bahagia”. Bunda mungkin juga ingin mempertimbangkan probiotik seperti Lactobacillus reuteri, yang telah terbukti mengurangi gejala kolik.

Percayai Instingnya (dan Insting Bunda)

Mengapa penting bagi kita bertindak sesuai tanda dari sang bayi? “Jika Bunda menyusui bayi Bunda ketika ia memberi tanda bahwa ia lapar, dan berhenti ketika ia menunjukkan tanda-tanda kenyang, Bunda memberikan respon yang cepat terhadap kebutuhannya dan mendorong kemampuan alaminya untuk merasakan tingkat rasa laparnya sendiri,” jelas Dr. Lisa Fries , Ph.D., Ilmuwan Perilaku di Nestlé Research Center di Swiss. “Hal ini dapat membantu mengurangi kemungkinan ia menjadi kelebihan atau kekurangan berat badan karena bayi Bundalah yang menentukan berapa banyak ia perlu menyusui atau makan jika bayi sudah berusia di atas enam bulan. Perilaku makan usia dini ini penting, tidak hanya ketika ia masih bayi, tapi juga sepanjang masa kanak-kanak.” 

Pada sebuah penelitian, ditunjukkan bahwa mengabaikan tanda bayi lapar atau kenyang disertai penggunaan botol bayi dapat mengganggu perkembangan kebiasaan makan yang sehat di kemudian hari karena anak akan kehilangan kemampuan mengenali sinyal lapar dan kenyang. Hal ini dapat berdampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan sehatnya.

Bagaimana Jika Kebiasaan Makannya Tiba-tiba Berubah?

Rasa lapar bayi Bunda menyesuaikan dengan kebutuhannya. Jadi, meskipun ada kalanya bayi Bunda tampak makan lebih banyak dari biasanya, ini mungkin berarti ia sedang mengalami percepatan pertumbuhan dan membutuhkan bahan bakar tambahan. 

Image Article
Apakah Dia lapar? Ini Cara Membaca Tanda Bayi Lapar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Apa yang Bayi Katakan Kepada Bunda

Published date

Ada beberapa hal yang perlu dipelajari bayi Bunda, termasuk mengenali kapan bayi Bunda lapar atau kenyang. Bayi Bunda memiliki kemampuan untuk merasa lapar dan kenyang, dan memberikan sinyal kepada Bunda.

Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi, asupan gizi yang cukup menjadi penting untuk memastikan kesehatannya. Namun, ciri bayi kenyang ASI juga perlu perhatikan. Pasalnya, memberi makan bayi secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan pertumbuhannya.

Sejak ia lahir, bayi Bunda akan memberi tahu Bunda kapan dia siap makan atau kapan dia sudah kenyang. Mengenali dan membaca tanda-tanda ini adalah sesuatu yang akan Bunda pelajari dengan cepat. Ini disebut ‘pemberian makan secara responsif’ karena Bunda membiarkan bayi Bunda menentukan seberapa sering ia makan dan seberapa banyak ia minum.

Ciri-ciri Bayi Kenyang ASI

Berikut adalah beberapa tanda yang dapat mengindikasikan bahwa Bunda memberi makan bayi secara berlebihan: 

Kenaikan berat badan yang tidak proporsional dengan usia

Jika Si Buah Hati mengalami peningkatan berat badan yang tidak proporsional dengan usianya, ini mungkin menjadi tanda bahwa bayi diberi makanan terlalu banyak.

Munculnya gejala sakit perut

Mengonsumsi makanan terlalu banyak dapat menyebabkan Si Buah Hati mengalami gejala sakit perut seperti kembung, gas, atau bahkan muntah. 

Tidak responsif terhadap rasa lapar

Jika Si Buah Hati terbiasa diberi makan berlebihan, ia mungkin tidak dapat membedakan rasa lapar dan kenyang dengan baik, dan bisa menjadi kurang responsif terhadap rasa lapar.

Baca Juga: Makanan Balita Tak Boleh Asal Kenyang, Ini Gizi yang Tepat!

Percayai Bayi Bunda

Beberapa orang tua berpikir bahwa mereka lebih tahu dibandingkan bayinya terkait kapan mereka lapar atau kenyang. Alih-alih mengamati dan merespons tanda-tanda, mereka malah mengikuti jadwal. Mereka mungkin juga mempersingkat waktu memberi makan jika mereka rasa berlangsung terlalu lama, atau mendorong bayi mereka untuk makan lebih lama jika tampaknya terlalu singkat. 

Studi ilmiah menunjukkan bahwa hal ini dapat mengesampingkan kemampuan alami bayi untuk merasa lapar dan kenyang, sehingga menyebabkan bayi makan berlebihan atau kurang, dan masalah berat badan di masa depan.

Untuk memahami ciri bayi kenyang ASI, diperlukan langkah-langkah seperti menyusui dengan porsi yang tepat, menggunakan sendok pengukur, membuat jadwal makan, dan memberikan makanan sesuai dengan perkembangan bayi. Penting untuk memastikan bayi mendapatkan asupan gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhannya.

Tidak lupa, lakukan konsultasi secara rutin dengan dokter anak kesayangan Bunda untuk memastikan tumbuh kembang Si Buah Hati optimal ya, Bunda!

Image Article
Ciri Bayi Kenyang ASI agar Tidak Makan Berlebihan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

8 Bulan Pertama Kehidupan Bayi: Momen Penting bagi Orang Tua

Published date

Bayi Anda kini menginjak usia yang mengesankan. Di usia 8 bulan, banyak perkembangan yang akan Anda saksikan. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang perkembangan fisik dan mental, serta nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan si kecil.

Perkembangan Fisik

Di usia 8 bulan, perkembangan fisik bayi sangat krusial. Bayi Anda tidak hanya belajar duduk dengan stabil tanpa bantuan, tetapi juga mulai mengembangkan kemampuan untuk merangkak. Merangkak bukan sekadar pergerakan fisik; tetapi ini juga langkah awal bagi bayi untuk memahami lingkungan sekitar dan menumbuhkan rasa keingintahuan alaminya.

Koordinasi Motorik Kasar dan Eksplorasi

Perkembangan koordinasi motorik kasar bayi terlihat dari kemampuan mereka untuk mengontrol kepala dengan lebih baik dan mulai melakukan gerakan tubuh seperti menggulingkan diri dari posisi terlentang ke tengkurap dan sebaliknya. Anda mungkin menyadari bayi sering mengambil benda di sekitar mereka, memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya, dan mengayun-ayunkan tangan mereka untuk mencapai objek yang menarik perhatian mereka.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Bayi yang Wajib Diketahui

Perkembangan tersebut membuka kesempatan untuk belajar dan bermain. Objek dan mainan yang aman untuk bayi serta terbuat dari berbagai tekstur, warna, dan suara akan mendorong bayi untuk mengeksplorasi lebih jauh dan mengembangkan keterampilan motorik kasarnya.

Keinginan untuk Berdiri

Pada usia ini, umumnya bayi mulai menunjukkan keinginan untuk berdiri dengan bantuan. Mereka akan memegang furnitur atau tangan Anda untuk mencoba menarik diri ke posisi berdiri. Meskipun hal ini menunjukkan perkembangan kekuatan otot dan koordinasi yang baik, bayi harus selalu diawasi untuk mencegah kemungkinan bayi terjatuh.

Keterampilan Motorik Halus

Pada saat yang sama, keterampilan motorik halus bayi juga mulai berkembang dengan baik. Mereka mulai mengerti konsep 'pecahkan dan buang' serta 'letakkan dan ambil'. Fase ini menunjukkan bahwa bayi tidak hanya bisa menggenggam benda, tapi juga mulai memahami cara berinteraksi dengannya dan mengantisipasi hasil dari tindakannya. 
Bayi mungkin akan menunjukkan antusiasme untuk mengeluarkan isi dari dalam wadah dan menyukai proses memasukkan benda tersebut kembali. Permainan sederhana seperti memasukkan bola ke dalam gelas atau mengeluarkan kain dari kotak merupakan sesuatu yang mendidik dan mengasah keterampilan indera peraba mereka.

Tanggapan Terhadap Rangsangan Sensorik

Periode ini juga menjadi fase di mana bayi sangat tanggap terhadap rangsangan sensorik. Penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan peraba bayi berkembang pesat dan mereka belajar banyak melalui indera-inderanya. Berikan bayi kesempatan untuk menyentuh beragam tekstur dan merasakan berbagai jenis bahan karena ini adalah langkah penting dalam pemetaan sensorik.

Mainan yang dirancang khusus untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti kotak aktivitas, buku bergambar dengan tekstur berbeda, atau mainan yang mengeluarkan bunyi ketika ditekan dan digigit bisa sangat bermanfaat. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya menghibur tetapi juga penting untuk perkembangan kognitif bayi.

Dengan memahami perkembangan fisik bayi Anda pada bulan ke-8, Anda bisa memberikan dukungan optimal melalui permainan dan interaksi yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama, selalu pastikan bahwa bayi Anda berada dalam kondisi yang aman saat bermain dan belajar.

Perkembangan Kognitif

Menginjak usia 8 bulan, bayi mulai mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan sebab akibat. Mereka akan lebih banyak bereksperimen dengan suara, suka memukul-mukul benda untuk menciptakan suara, dan tertarik dengan efek yang dihasilkan. 
Bayi Anda juga mulai memahami beberapa kata dasar dan nada suara, sehingga penting bagi orang tua untuk berbicara kepada bayi dengan kata-kata yang sederhana dan penuh ekspresi. Permainan seperti 'cilukba' menjadi sangat menarik karena dapat memicu tawa dan senyum bayi.

Nutrisi

Asupan nutrisi yang seimbang sangat krusial untuk mendukung ledakan pertumbuhan dan perkembangan keterampilan motorik bayi di bulan ke-8 mereka. Saat berusia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya. Jika di awal MPASI sebelumnya tekstur makanan sangat halus, kini bayi sudah siap untuk mencoba menu MPASI dengan tekstur yang sedikit lebih kasar.

Riset

Pemberian makanan yang tepat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi.  
Secara umum, bayi usia 8 bulan membutuhkan sekitar 700-950 kalori per hari, dengan ASI masih menjadi sumber utama kalori mereka. Tetapi, karena mereka mulai aktif bergerak, kebutuhan energi mereka juga meningkat. MPASI yang kaya nutrisi serta teksturnya yang bervariasi akan membantu mencukupi keperluan energi dan nutrisi lainnya. 
Sebaiknya berikan makanan yang mengandung zat besi, zinc, dan vitamin C yang membantu penyerapan zat besi. Jangan lupa juga untuk memasukkan sumber protein seperti daging tanpa lemak, kuning telur, atau tahu, serta sayur-mayur dan buah-buahan.

Tips dalam pemberian makan: berikan bubur yang kental sedikit demi sedikit. Bayi mungkin membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan tekstur yang baru ini. Perhatikan pula reaksi alergi yang muncul dan konsultasikan dengan dokter jika Anda ragu dengan pilihan makanan.

Mendukung Perkembangan Bayi di Bulan ke-8

Pada bulan ke-8, lingkungan bayi mulai memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perkembangannya. Luangkan waktu untuk memahami dan mendukung langkah-langkah perjalanan ini untuk membantu perkembangan kemandirian serta kepercayaan diri bayi. Setiap elemen berkontribusi pada fondasi yang kuat bagi kehidupan bayi yang sedang berkembang, dimulai dari interaksi sosial yang merangsang perkembangan emosional hingga aktivitas yang membantu perkembangan kognitif. 

 

Penting untuk Diketahui!


Pada usia ini, interaksi sosial menjadi aspek penting dalam perkembangan bayi. Pastikan untuk sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan bayi Anda. Tingkatkan stimulasi lewat permainan yang mengajak bayi untuk bergerak, mencari, dan menemukan. 
Berbagai permainan seperti 'temukan mainan' atau 'menyusun blok' adalah cara yang menyenangkan untuk mendukung perkembangan kognitif bayi. Dukungan dan kasih sayang Anda akan memberikan rasa aman bagi bayi dan memudahkannya dalam mengeksplorasi dunia di sekelilingnya.

Pertanyaan dan Jawaban

Sebagai orang tua, Anda mungkin memiliki banyak pertanyaan mengenai perkembangan bayi Anda. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya: 
1.    Berapa kali sehari saya harus memberi makan bayi saya?  
Secara umum, bayi usia 8 bulan dapat makan 3 kali sehari dengan 2 kali makanan selingan yang bisa berupa buah atau cemilan sehat lainnya. 
2.    Bagaimana cara saya mengetahui apakah bayi mendapatkan makanan yang cukup? 
Bayi yang tumbuh sehat dan aktif umumnya mendapatkan asupan makanan yang adekuat. Perhatikan petunjuk seperti kenaikan berat badan yang konsisten dan kepuasan bayi setelah makan. 
3.    Apa yang harus saya lakukan jika bayi tidak mau makan?  
Hal ini mungkin terjadi dari waktu ke waktu. Jika bayi tidak tertarik dengan makanan, cobalah berikan makanan yang lebih bervariasi atau tawarkan kembali di waktu lain. Ketekunan dan kesabaran adalah kuncinya.

Seiring berlalunya waktu, Anda akan menjadi semakin memahami kebutuhan dan preferensi makanan bayi Anda. Ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan setiap kali membuat perencanaan asupan makanan.

Perkembangan bayi bulan ke-8, Anda akan menyaksikan banyak perkembangan yang menggembirakan pada bayi Anda. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang perkembangan fisik dan mental serta kebutuhan nutrisi bayi, Anda dapat mendukung tumbuh kembangnya secara optimal dengan mudah. Selamat menikmati setiap proses dan pertumbuhan si kecil! 

Image Article
Perkembangan bayi 8 bulan awal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bagaimana Cara Menyiapkan Makanan untuk Anak?

Published date

Memasuki usia 8 bulan, Si Kecil sudah mulai bisa menikmati berbagai tekstur dan rasa makanan. Penting bagi orang tua untuk memperhatikan nutrisi yang seimbang serta menyiapkan makanan yang aman dan menarik agar Si Kecil tertarik untuk makan. Yuk, simak cara menyiapkan makanannya!

Bubur untuk Anak – Berbahan Susu atau Bebas Produk Turunan Susu

Bubur menjadi sajian yang mudah dicerna dan cocok untuk makanan penutup atau sebagai makanan pembuka bagi Si Kecil. Anda bisa membuat bubur dari bahan-bahan berikut:
Bubur Beras dengan ASI : 4 sdm beras, cuci bersih dan rebus hingga lembut. Campurkan dengan ASI yang telah disiapkan. Blender hingga menjadi bubur.
Bubur Beras dengan Kaldu Sayuran: 4 sdm beras, cuci bersih dan rebus dengan kaldu sayuran hingga lembut dan menjadi bubur. Dinginkan dan berikan kepada Si Kecil.
Kenalkan satu bahan baru dalam setiap minggu untuk memantau jika ada alergen bagi Si Kecil.

Makanan untuk Anak yang Memiliki Alergi atau Intoleransi Makanan

Apabila Si Kecil memiliki alergi atau intoleransi terhadap jenis makanan tertentu, sebagai orang tua Anda harus ekstra hati-hati. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
1.    Identifikasi makanan penyebab alergi dan hindari makanan tersebut.
2.    Baca label kemasan makanan dengan seksama.
3.    Siapkan makanan di rumah agar Anda mengetahui setiap bahan yang digunakan.
4.    Pilih resep yang sederhana dengan jumlah bahan yang minim.
5.    Diskusikan dengan ahli gizi tentang cara terbaik untuk menyediakan makanan yang aman dan bergizi.
Contoh resep makanan untuk Si Kecil dengan alergi susu sapi adalah pure buah atau sayur yang bisa Anda buat sendiri di rumah. Blender buah atau sayur kesukaan Si Kecil, seperti pisang, apel, atau brokoli yang telah dikukus hingga lembut tanpa menambahkan susu sapi atau produk turunannya.

Sup, Makan Malam, dan Makanan Penutup Siap Saji

Untuk sup, makan malam, dan makanan penutup siap saji, pilihlah produk khusus yang dirancang untuk sesuai usia Si Kecil.
Produk-produk tersebut harus memiliki label yang menunjukkan tidak mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, dan pemanis yang berlebihan. Beberapa pilihan yang bisa Anda pertimbangkan adalah:
1.    Sup Ayam Organik: Sup yang dibuat dari bahan-bahan organik terpilih, yang sudah diolah sedemikian rupa agar cocok untuk selera Si Kecil yang masih berkembang.
2.    Pure Buah dan Sayur: Beragam pilihan pure dengan kombinasi buah dan sayuran yang lezat dan penuh nutrisi yang tersedia dalam bentuk siap saji untuk memudahkan asupan sehat Si Kecil.
3.    Puding Beras Merah: Makanan penutup yang tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan, dengan kandungan gizi yang utuh, cocok dihidangkan sebagai makanan penutup yang manis untuk Si Kecil.

Penting

Selalu periksa tanggal kedaluwarsa dan instruksi penyimpanan produk makanan siap saji untuk Si Kecil. Ikuti petunjuk penyajian agar kualitas makanan terjaga dan Si Kecil makan dengan aman.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Sembelit saat MPASI

Eco-tastic dan Hidangan Langsung dari Peternakan Organik

Menghidangkan makanan yang berasal dari peternakan organik bisa menjadi jalan menuju pola makan yang lebih berkelanjutan dan aman bagi Si Kecil. Makanan organik dibudidayakan dengan praktik ramah lingkungan tanpa menggunakan pestisida dan bahan kimia yang berbahaya, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.

Mengadopsi pola makan "Eco-tastic" berarti Anda berkomitmen untuk memberikan Si Kecil makanan yang tidak hanya baik untuk mereka, tetapi juga bagi bumi. Anda bisa memulainya dengan langkah sederhana seperti membeli produk lokal atau memilih produk dengan label organik saat berbelanja.

Aturan Menyiapkan Makanan untuk Bayi Anda Sendiri

Saat Anda memutuskan untuk menyiapkan makanan bagi Si Kecil, ada beberapa aturan yang harus diikuti:
•    Kebersihan: Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan menggunakan alat masak yang bersih.
•    Bahan: Gunakan bahan yang segar dan berkualitas, lebih baik lagi jika menggunakan bahan organik.
•    Tekstur: Si Kecil pada usia ini masih belajar mengunyah, jadi pastikan tekstur makanan tidak terlalu keras atau sulit dikunyah oleh si kecil.
•    Rasa: Mulailah dengan rasa yang sederhana dan alami, hindari penambahan gula atau garam yang berlebihan.
•    Variasi: Tawarkan berbagai jenis makanan yang tidak hanya berguna untuk memperkenalkan Si Kecil pada berbagai rasa dan tekstur, namun juga untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup.

Tips sederhana dalam menyiapkan makanan sendiri adalah dengan membuat pure sayuran. Manfaatkan beberapa jenis sayuran seperti wortel, kentang, dan bayam; kukus hingga lembut lalu blender bersamaan untuk membuat kombinasi rasa yang menarik bagi Si Kecil.

Penting

Perkenalkan makanan baru secara bertahap dan perhatikan respons Si Kecil. Jika terlihat tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam atau kesulitan bernapas, segera hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter anak.

Menyiapkan makanan untuk bayi usia 8 bulan adalah tugas yang menggembirakan sekaligus menantang. Makanan yang Anda siapkan tidak hanya mengenyangkan tetapi juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menyiapkan makanan yang tidak hanya sehat tetapi juga aman dan disukai oleh Si Kecil. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi bagian dari perjalanan Anda dalam membesarkan Si Kecil yang bahagia dan sehat!

Image Article
Cara menyiapkan makanan untuk anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan untuk Bayi 8 Bulan yang Sehat

Published date

Seiring bertambahnya usia bayi, kebutuhan gizi dan pengalaman makan yang beragam sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Saat bayi memasuki usia 8 bulan, Moms perlu memperhatikan asupan makanannya agar tetap kaya nutrisi dan mendukung perkembangan kemampuan bayi.

Rasa Baru yang Menarik!

Bayi yang menginjak usia 8 bulan sudah mulai dapat mencicipi berbagai tekstur dan rasa baru. Fase ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan beragam menu makanan yang tidak hanya lezat namun juga penuh gizi. Campuran pure sayuran dan buah-buahan seperti alpukat, pisang, dan pepaya dapat menjadi pilihan yang baik. Sesekali, kenalkan juga rasa baru seperti kiwi atau stroberi yang kaya akan vitamin C.

Biarkan Dia Makan Sendiri!

Pada usia ini, bayi cenderung ingin mengeksplorasi makanannya sendiri. Biarkan Si Kecil memegang sendok atau makan dengan tangannya meskipun berantakan. Kegiatan ini akan membantu perkembangan kemampuan motoriknya yang penting untuk berbagai aspek tumbuh kembang, termasuk kemampuan berbicara di masa mendatang.

Belajar Makan Membantu Mengembangkan Kemampuan Bicara

Membiarkan bayi meraih, mencicipi, dan menjelajahi makanan akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan motoriknya. Kemampuan ini berkaitan erat dengan perkembangan kemampuan bicara. Secara tidak langsung, saat mengunyah dan menelan, Si Kecil sedang melatih otot-otot mulut yang digunakan untuk berbicara.

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Sediakan Nutrisi Seimbang dan Sehat

Pastikan Anda menghidangkan makanan bayi 8 bulan dengan nutrisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Untuk sumber protein, Anda bisa memberikan pure daging ayam, tahu, telur, dan ikan kukus yang sudah dihaluskan sehingga mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi.

Bu, Sekarang Aku Bisa Makan Lebih Banyak!

Saat bayi sudah berusia 8 bulan, porsi makannya pun akan bertambah. Moms dapat memberikan 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali snack atau makanan selingan dalam sehari sesuai dengan saran dari ahli gizi anak.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Sembelit saat MPASI

Apakah Bayi Saya Boleh Minum Susu Sapi di Usia 8 Bulan?

Umumnya, pemberian susu sapi sebaiknya ditunda hingga bayi berusia minimal 1 tahun. Namun, beberapa dokter mungkin menyarankan pemberian susu namun dengan porsi yang terbatas dan sebagai campuran makanan lain. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu.

Ide Menu Makanan untuk Bayi Usia 8 Bulan

Moms bisa mencoba berbagai ide menu makanan bayi 8 bulan untuk Si Kecil, seperti bubur sereal campur buah, pure sayuran dengan tambahan daging atau tahu, serta campuran buah yang dihaluskan sebagai camilan sehat. Berikan makanan yang bervariasi setiap hari supaya Si Kecil tidak bosan dan mendapatkan berbagai jenis nutrisi.

Bayi yang berusia 8 bulan sudah bisa menikmati proses belajar makan dan mengenal berbagai rasa baru. Penting bagi Moms untuk terus mengawasi Si Kecil saat makan dan memastikan makanan yang diberikan aman serta sesuai dengan tahap perkembangannya. Dengan berbagai pilihan makanan yang bergizi, bayi tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk tumbuh sehat tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan penting lainnya seperti motorik halus dan kemampuan berbicara.

Image Article
Makanan bayi 8 bulan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menghitung Masa Subur Wanita dan Kalkulator Ovulasi

Published date

Gunakan kalkulator ovulasi kami untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda

Ketika berencana untuk membangun sebuah keluarga, pengetahuan tentang siklus ovulasi menjadi sangat penting. Kalkulator ovulasi dan pemahaman tentang masa subur bisa menjadi informasi yang membantu bagi pasangan yang berencana untuk memiliki keturunan. Bagaimana cara mengetahui masa subur wanita? Simak di sini!

Masa Subur Wanita dan Kalkulator Ovulasi: Pertanyaan dan Jawaban

Menghitung masa subur wanita adalah kunci untuk memahami waktu dengan peluang kehamilan paling tinggi. Seorang wanita biasanya mengalami ovulasi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai, dan sperma dapat bertahan hidup di dalam tubuh wanita sampai lima hari. Dengan menggunakan kalkulator ovulasi, Anda dapat menentukan waktu yang paling tepat untuk berhubungan seks yang bertujuan untuk kehamilan.

Kalkulator ovulasi dapat dioperasikan dengan memasukkan tanggal awal menstruasi terakhir dan panjang rata-rata siklus menstruasi Anda. Berdasarkan informasi tersebut, kalkulator akan memberikan perkiraan hari ovulasi dan masa kesuburan Anda. Walaupun tidak ada metode yang 100% akurat, menghitung masa subur dapat meningkatkan peluang keberhasilan Anda.


Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Jika Anda memiliki siklus yang teratur, menghitung masa subur dengan kalkulator ovulasi menjadi lebih mudah dan akurat. Namun, jika siklus Anda tidak teratur atau Anda baru saja menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal, kalkulator mungkin memerlukan beberapa siklus untuk dapat mengenali pola ovulasi Anda.

Ingatlah bahwa kalkulator ovulasi hanyalah alat bantu sehingga tidak dapat menggantikan pemeriksaan kesehatan yang lengkap oleh dokter. Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami siklus ovulasi atau memiliki pertanyaan terkait kesuburan, segera konsultasikan dengan tenaga profesional kesehatan.
 

Image Article
Perhitungan masa subur wanita dan kalkulator ovulasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off